Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol. 3 No.

1, April 2013

Kartu Dokter Kecil Keluarga Indonesia (Dokkelin) Sebagai Media


Permainan Edukatif Untuk Anak Usia Sekolah Dasar

Ria Candra Dirgantara*), Syifa Chairunnisa*), Sinta Marlina*), S.A. Nugraheni**)


*)
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
**)
Staff Pengajar Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Koresponden : riacandra10@yahoo.com

ABSTRAK
Anak usia sekolah dasar merupakan anak dengan kategori banyak mengalami perubahan yang
sangat drastis baik mental maupun fisik. Menurut Seifferd dan Haffung, usia anak SD yang
berkisar antara 6-12 tahun memiliki tiga jenis perkembangan, yaitu perkembangan fisik, kognitif
dan psikososial. Usia sekolah dasar merupakan masa-masa aktif anak yang biasanya banyak
menghabiskan waktu untuk bermain bersama teman dan mengenal lingkungan sekitar sehingga
seringkali ditemukan kecelakaan ringan, seperti terjatuh, terpeleset, dan lain sebagainya. Sebuah
penelitian baru-baru ini menyatakan bahwa 1 dari 9 anak kecil setiap tahunnya mengalami
kecelakaan sementara maupun permanen di dalam rumah. Pengetahuan dasar Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) pada anak usia sekolah dasar sangat diperlukan supaya anak
dapat mengenal P3K sederhana dan melakukan penanganan terhadap kecelakaan ringan yang
terjadi di sekitarnya. Solusi yang pernah ada sebelumnya adalah pelatihan dokter kecil dan buku-
buku materi P3K, namun hal ini belum. Oleh karena itu, Kartu Dokter Kecil Keluarga Indonesia
(Dokkelin) merupakan terobosan baru dari penulis untuk meningkatkan pengetahuan anak usia
sekolah dasar mengenai P3K. Konsep yang digunakan adalah belajar sambil bermain sehingga
anak dengan mudah memahami P3K. Media permainan edukatif baru, yaitu kartu Dokter Kecil
Keluarga Indonesia (Dokkelin) mempunyai beberapa keunggulan, antara lain yaitu daya tarik
visual yang tinggi karena kartu Dokkelin dilengkapi oleh gambar sehingga anak cenderung mudah
mengingat, bahasa Indonesia yang mudah dimengerti oleh anak membuat materi P3K mudah
dipahami. Diharapkan dengan adanya Kartu Dokter Kecil Keluarga Indonesia (Dokkelin), anak
usia sekolah dasar mampu mengenal Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dengan
mudah.
Kata kunci : Anak SD, P3K, Dokkelin

7
Kartu Dokter Kecil ... Ria C.D, Syifa C, Sinta M

PENDAHULUAN merupakan tempat yang paling aman untuk


Kecelakaan adalah kemalangan, bencana melindungi anak-anak dari bahaya dan
kemudian kejadian atau peristiwa celaka, kejahatan dari luar. Akan tetapi, banyak dari
mendapat celaka (KBBI, 2008). Menurut kita yang tidak sadar bahwa sebenarnya
Dhamayanti, kecelakaan adalah suatu kejadian kecelakaan ringan maupun berat justru banyak
yang timbul akibat kesengajaan (intentional terjadi di dalam rumah. Bahkan, sebuah
injury) maupun ketidaksengajaan (unintentional penelitian baru-baru ini menyatakan bahwa 1
injury), dapat diprediksi sehingga dapat dari 9 anak kecil setiap tahunnya mengalami
dilakukan usaha pencegahan atau kecelakaan sementara maupun permanen di
pengendaliannya. Peristiwa tersebut dapat dalam rumah.
terjadi secara tiba-tiba, tanpa mengenal waktu Mengingat keseriusan potensial bahaya
dan tempat. Kesiagaan dan pengetahuan dari berbagai kecelakaan, maka peranan
mengenai pertolongan pertama dalam pemberi pertolongan pertama (First Aider)
menghadapi berbagai kemungkinan kecelakaan sangat penting (Mukono & Wasono, 2002).
dan kejadian yang dapat mengancam hidup Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
sangat diperlukan. adalah pertolongan sementara yang diberikan
Kecelakaan dapat bersifat ringan hingga kepada seseorang yang menderita sakit atau
berat. Kecelakaan ringan dapat ditangani secara kecelakaan sebelum mendapat pertolongan dari
sederhana di rumah, sedangkan kecelakaan dokter. P3K tersebut bersifat memberikan
berat, setelah mendapat pertolongan pertama, perasaan tenang pada korban dan mengurangi
harus dibawa ke rumah sakit. Dampak bahaya yang lebih besar. Siapa pun dapat
kecelakaan pun dapat bersifat ringan hingga menjadi korban. Adik, kakak, orang tua, teman,
fatal. Sebagai contoh, tergoresnya bagian tubuh bahkan diri sendiri dapat menjadi korban.
oleh benda tajam dapat berdampak ringan, Pertolongan pertama biasanya diberikan oleh
seperti luka terbuka ukuran kecil. Namun, bila orang-orang di sekitar korban. Tindakan
luka tidak segera dibersihkan dan ditutup, dapat pertolongan pertama dapat mencegah keadaan
mengakibatkan infeksi. bertambah buruk sebelum korban mendapatkan
Di Indonesia, kasus-kasus cedera dan perawatan dari tenaga medis resmi. Berbagai
kematian anak akibat kecelakaan di rumah, jenis obat dan peralatan yang tergolong
jarang sekali dilaporkan, apalagi sampai dibawa sederhana dibutuhkan dalam melakukan P3K,
ke meja hijau. Kebanyakan kasus yang terjadi misalnya gunting, pinset, sarung tangan, dan
pun diakui orang tua. Pada akhir November lain-lain. Apabila mampu memberikan
2007 di Jakarta, sepuluh rumah di daerah Tanah pertolongan terhadap kecelakaan ringan, tidak
Sereal terbakar habis karena sejumlah bocah perlu merujuk korban ke fasilitas kesehatan.
bermain korek api. Pada bulan puasa tahun Anak usia sekolah dasar merupakan anak
2007 diberitakan seorang bocah berumur 4 dengan kategori banyak mengalami perubahan
tahun menderita luka bakar cukup parah karena yang sangat drastis baik mental maupun fisik.
terjebur ke dalam panci kolak panas. (Sofyani, Menurut Seifferd dan Haffung, usia anak SD
dalam Tjipta, Ali, Mardina, 2009) yang berkisar antara 6-12 tahun memiliki tiga
Fasilitas yang semula bertujuan jenis perkembangan, yaitu perkembangan fisik,
mempermudah manusia, ternyata menyebabkan kognitif dan psikososial. Usia sekolah dasar
meningkatknya angka kesakitan dan kematian merupakan masa-masa aktif anak yang
akibat kecelakan atau cedera pada anak-anak. biasanya banyak menghabiskan waktu untuk
Keadaan ini tentu dapat menggangu proses bermain bersama teman dan mengenal
tumbuh kembang anak di kemudian hari lingkungan sekitar sehingga seringkali
(Ibrahim, Daud, Sulistijani, 1999). Menurut ditemukan kecelakaan ringan, seperti terjatuh,
Sofyani dalam Tjipta, Ali, Mardina (2009), terpeleset, dan lain sebagainya. Pengetahuan
banyak orang mengira bahwa rumah dasar P3K pada anak usia sekolah dasar sangat

8
Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol. 3 No.1, April 2013

diperlukan supaya anak dapat mengenal P3K GAGASAN


sederhana dan melakukan penanganan terhadap Tingkat kecelakaan ringan yang seringkali
kecelakaan ringan yang terjadi di sekitarnya. terjadi pada anak usia sekolah dasar merupakan
Solusi yang pernah ada sebelumnya adalah hal yang wajar. Masa sekolah dasar merupakan
pelatihan dokter kecil dan buku-buku materi masa yang menuntut anak untuk aktif berteman
P3K, namun hal ini belum efektif karena dan mengenali lingkungan di sekitar mereka.
enggan mengikuti pelatihan dan cenderung Tidak dipungkiri jika kecelakaan ringan
mudah bosan untuk membaca buku. seringkali terjadi pada diri mereka, seperti
Dalam kesempatan ini, ditawarkan ide terjatuh, terpeleset dan lain sebagainya.
kreatif untuk meningkatkan pengetahuan anak Di Indonesia, kasus-kasus cedera dan
mengenai pertolongan pertama sederhana. kematian anak akibat kecelakaan di rumah,
Adapun ide tersebut, yaitu membuat kartu jarang sekali dilaporkan, apalagi sampai dibawa
bermain P3K bergambar yang mengenalkan ke meja hijau. Kebanyakan kasus yang terjadi
anak terhadap penanganan kecelakaan ringan pun diakui orang tua. Pada akhir November
dan perlengkapan P3K sederhana dengan 2007 di Jakarta, sepuluh rumah di daerah Tanah
konsep belajar sambil bermain, "Kartu Dokter Sereal terbakar habis karena sejumlah bocah
Kecil Keluarga Indonesia (Dokkelin)". Kartu bermain korek api. Pada bulan puasa tahun
Dokkelin tersebut merupakan media edukasi 2007 diberitakan seorang bocah berumur 4
yang menyenangkan sehingga pembelajaran tahun menderita luka bakar cukup parah karena
P3K lebih mudah dipahami oleh anak usia terjebur ke dalam panci kolak panas (Sofyani,
sekolah dasar. dalam Tjipta, Ali, Mardina, 2009). Ketika anak
Tujuan dan Manfaat Penulisan bertambah besar, persentase kematian karena
Adapun tujuan penulisan ini ialah sebagai cedera meningkat. Cedera tidak menunjukkan
upaya peningkatan pengetahuan dasar anak penurunan dramatis seperti yang terlihat pada
terhadap Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan area mortalitas lain pada masa kanak-kanak
(P3K). Pengenalan P3K sederhana merupakan karena cedera secara tradisional telah dianggap
sebuah tahap awal atau pra tindakan untuk sebagai kecelakaan yang dapat dihindari atau
mendukung proses belajar anak agar mandiri suatu masalah perilaku, bukan masalah
dalam melakukan pertolongan pertama pada kesehatan. (Wong, 2008)
kecelakaan ringan. Solusi yang Pernah Ditawarkan
Manfaat penulisan ini bagi pemerintah Upaya peningkatan pengetahuan anak
adalah memberikan solusi dalam mencerdaskan terhadap Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
anak bangsa dengan membuka wawasan anak (P3K) sudah pernah dilakukan sebelumnya.
mengenai Pertolongan Pertama Pada Misalnya, pelatihan P3K pada dokter kecil dan
Kecelakaan (P3K) sederhana sehingga dapat pembuatan buku pertolongan di saat gawat
memunculkan generasi penerus yang mandiri dengan judul "First Aid for Kid" yang disusun
dan bagi masyarakat adalah menumbuhkan oleh Nur Farida. Dokter kecil adalah siswa
kesiagaan dini pada anak-anak untuk yang memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk
melakukan P3K sederhana terhadap kecelakaan ikut melaksanakan sebagian usaha
ringan yang terjadi di sekitarnya dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
kehidupan sehari-hari, sedangkan manfaat bagi terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan
penulis adalah dapat mengamalkan Tri Dharma lingkungannya. Kegiatan dokter kecil, antara
Perguruan Tinggi dan menjadi media lain membantu petugas kesehatan
aktualisasi dalam berkarya serta melaksanakan pelayanaan kesehatan di sekolah
mengembangkan potensi diri. dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K).
Namun, pengenalan materi tersebut pada
anak usia sekolah dasar masih belum populer.

9
Kartu Dokter Kecil ... Ria C.D, Syifa C, Sinta M

Anak-anak masih cenderung bosan dengan sederhana.


buku dan enggan mengikuti pelatihan P3K, 3. Memberikan sosialisasi permainan kartu
oleh karena itu pengembangan dari solusi yang Dokter Kecil Keluargan Indonesia
pernah ditawarkan tersebut sangat diperlukan (Dokkelin) yang menyenangkan baik
sehingga materi P3K dapat dengan mudah kepada masyarakat secara langsung
dipahami oleh anak usia sekolah dasar. maupun melalui media massa sehingga
Kehandalan Gagasan menjadi populer pada anak usia sekolah
Kartu Dokter Kecil Keluarga Indonesia dasar.
(Dokkelin) merupakan upaya peningkatan 4. Memberikan lobbying pada guru Sekolah
pengetahuan anak usia sekolah dasar terhadap Dasar sehingga progam kartu Dokkelin
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). dapat dikenal tepat sasaran, yaitu anak usia
Kartu ini dilengkapi dengan gambar yang dapat sekolah dasar.
menarik daya visual anak-anak dalam
menampilkan teknik P3K dan perlengkapan KESIMPULAN
beserta fungsinya dalam melakukan 1. Kartu Dokter Kecil Keluarga Indonesia
penanganan kecelakaan ringan. Bahasa yang (Dokkelin) sebagai media pengenalan
terdapat dalam kartu merupakan bahasa Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Indonesia yang mudah dipahami oleh kelompok (P3K) pada anak usia sekolah dasar.
sasaran, yaitu anak usia sekolah dasar. 2. Kartu Dokter Kecil Keluarga Indonesia
Konsep kerja kartu ini adalah sebagai (Dokkelin) juga sebagai media permainan
sarana belajar sambil bermain sehingga anak edukatif baru bagi anak usia sekolah dasar.
tidak merasa bosan dalam mempelajari materi 3. Pendekatan terhadap anak usia sekolah
P3K. Kartu Dokkelin terdiri dari dua kotak dasar merupakan langkah awal dari
kartu. Beberapa kartu yang terdiri dari kasus sosialisasi Kartu Dokter Kecil Keluarga
kecelakaan ringan terdapat dalam kotak kartu 1 Indonesia (Dokkelin) yang bertujuan untuk
dan kotak kartu 2 berisi beberapa kartu mempopulerkan permainan edukatif baru
bergambar perlengkapan P3K. Kartu Dokkelin yang menyenangkan dalam kehidupan
ini dapat dimainkan oleh dua anak. Selain sehari-hari.
sebagai media pembelajaran materi Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang efektif DAFTAR PUSTAKA
dan efisien pada anak usia sekolah, kartu 1. Anonim. Pengetahuan Keluarga dalam
Dokkelin juga sebagai media permainan Penatalaksanaan Pertolongan Pertama
edukatif baru anak Indonesia. Pada Kecelakaan yang Terjadi Pada
Langkah-langkah Strategis Balita di Rumah di Lingkungan VI
Langkah-langkah strategis guna Kelurahan Pasar Merah Timur Medan.
Sumatera Utara: Universitas Sumatera
menyukseskan program "Kartu Dokter Kecil
Utara
Keluarga Indonesia (Dokkelin)" sebagai 2. (Online),
permainan edukatif tentang Pertolongan (http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) sambil pada 56789/24751/5/Chapter%20I.pdf, diakses
anak usia sekolah dasar, antara lain: 27 Pebruari 2013).
1. Melakukan lobbying pada pemerintah 3. Depkes RI. 2001. Pedoman, Modul dan
sehingga program kartu Dokkelin Materi Pelatihan ”Dokter Kecil”. Jakarta.
4. Dhamayanti M. 2007. Tumbuh Kembang
mendapat dukungan penuh sebagai media
Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:
belajar sambil bermain yang baru. Sagung Seto.
2. Menjelaskan kepada masyarakat luas 5. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008.
mengenai pentingnya anak usia sekolah Kamus Besar Bahasa Indnesia. Jakarta:
dasar untuk mengetahui Pertolongan Balai Pustaka.
Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

10

Anda mungkin juga menyukai