REFLEKSI KASUS
DISUSUN OLEH:
DEDDY LESMANA MB
N 111 17 106
PEMBIMBING:
dr. Dewi Suriany A, Sp.KJ
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. SA
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
A. DESKRIPSI
Seorang pasien Ny.SA datang ke Poli Jiwa RS Undata dengan keluhan
merasa ada yang bergerak di dalam kepalanya bagian kiri. Keluhan ini
dirasakan sejak tiga tahun yang lalu. Keluhan yang dirasakan seperti ada
gerakan tarik menarik pada bagian kepala yang berpindah-pindah dan terus
bergerak. Pasien juga merasakan ada yang bergerak di bawah kulit kepalanya.
Gejala tersebut dirasakan ketika ada kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi,
pasien merasa gelisah atau sedang memikirkan kondisi yang ada di kepalanya.
Terkadang pasien merasakan ada yang bergerak pada telinga dan pipinya.
Pasien mengeluh masa bodoh terhadap pekerjaannya hingga kadang-kadang
seluruh badan terasa bergerak semua tetapi pihak keluarga terus mendukung
pasien agar melawan penyakitnya dengan tetap bersosialisasi dengan tetangga
sekitar karena terkadang pasien lebih suka berdiam diri di dalam rumah.
Pasien mengeluh tidak ada perubahan saat ini. Pasien tidak pernah melihat
bayangan atau mendendengar suara-suara bisikan. Riwayat cedera pada
kepala tidak ada dan pasien mengaku tidak mempunyai riwayat penyakit lain.
BAB lancar dan nafsu makan baik.
B. EMOSI TERKAIT
Kasus ini menarik untuk dibahas karena pasien dengan terbuka dapat
menjelaskan masalahnya dan mau menceritakan keluhan-keluhannya dimana
pasien sudah kontrol dan minum obat sejak tiga tahun yang lalu akan tetapi
masih memiliki perasaan sama terhadap dirinya.
1. Bagaimana criteria diagnostic gangguan konversi?
2. Bagaimana etiologi gangguan konversi?
3. Bagaimana terapi dan diagnosis bandingnya?
C. EVALUASI
- Pengalaman baik : Pasien kooperatif selama dilakukannya anamnesis,
sehingga data yang diharapkan dapat tergali dengan cukup baik. Selain itu,
pasien terlihat nyaman saat dilakukan anamnesis dan berespon baik.
- Pengalaman buruk : Pasien tidak dapat menjelaskan secara spesifik masalah
dalam keluarga sehingga masih sedikit informasi yang didapatkan.
D. ANALISIS
Seorang pasien Ny.SA datang ke Poli Jiwa RS Undata dengan
keluhan merasa ada yang bergerak di dalam kepalanya bagian kiri.
Keluhan ini dirasakan sejak tiga tahun yang lalu. Keluhan yang dirasakan
seperti ada gerakan tarik menarik pada bagian kepala yang berpindah-
pindah dan terus bergerak. Pasien juga merasakan ada yang bergerak di
bawah kulit kepalanya. Gejala tersebut dirasakan ketika ada kebutuhan
pasien yang tidak terpenuhi, pasien merasa gelisah atau sedang
memikirkan kondisi yang ada di kepalanya. Terkadang pasien merasakan
ada yang bergerak pada telinga dan pipinya. Pasien mengeluh masa
bodoh terhadap pekerjaannya hingga kadang-kadang seluruh badan terasa
bergerak semua tetapi pihak keluarga terus mendukung pasien agar
melawan penyakitnya dengan tetap bersosialisasi dengan tetangga sekitar
karena terkadang pasien lebih suka berdiam diri di dalam rumah. Pasien
mengeluh tidak ada perubahan saat ini. Pasien tidak pernah melihat
bayangan atau mendendengar suara-suara bisikan. Riwayat cedera pada
kepala tidak ada dan pasien mengaku mempunyai riwayat penyakit
tekanan darah tinggi. BAB lancar dan nafsu makan baik. Pada saat
wawancara dengan pasien didapatkan pasien tenang, bicara spontan dan
koperatif. Afek sesuai dan mood meningkat. Perokupasi adanya gerakan
terutama di kepala dan wajah sebelah kiri seperti gerakan tarik-menarik.
Empati dapat diraba rasakan dan taraf pengetahuan sesuai dengan
pendidikan. Tilikan derajat IV dan dalam taraf dapat dipercaya.
Etiologi
Faktor psikodinamik
Menurut teori psikoanalitik, gangguan konversi disebabkan oleh
represi konflik-konflik intrapsikik yang tidak disadari dan konversi dari
kecemasan ke dalam gejala fisik
Teori pembelajaran
Menurut conditioned learning theory, gejala konversi dapat dilihat
sebagai perilaku yang dipelajari secara klasik conditioning. Gejala-
gejala penyakit yang dipelajari sejak masa kanak, akan digunakan
sebagai coping dalam situasi yang tidak disukainya
Faktor biologis
Pemeriksaan pencitraan otak menunjukkan adanya hipometabolisme di
daerah hemisfer dominan dan hipermetabolisme di hemisfer
nondominan, yang berdampak pada terganggunya komunikasi antar
hemisfer sehingga menimbulkan gejala konversi
Terapi
Resolusi gejala gangguan konversi biasanya spontan. Pada pasien
dengan gangguan ini dapat dilakukan psikoterapi suportif berorientasi tilikan
atau terapi perilaku. Bila pasien menolak psikoerapi, maka dokter dapat
menyarankan bahwa psikoterapi yang dilakukan akan difokuskan pada
masalah stress dan bagaimana mengatasinya. Hipnosis, anticemas, dan terapi
relaksasi sangat efektif dalam beberapa kasus.
Diagnosis Banding
Salah satu masalah utama di dalam mendiagnosis gangguan konversi adalah
kesulitan untuk benar-benar menyingkirkan gangguan medis. Gangguan
neurologi seperti demensia, penyakit degenetratif lain, tumor otak, dan
penyakit ganglia basalis harus dipertimbangkan di dalam diagnosis banding.
Gangguan Somatisasi
Gangguan buatan dan malingering
Gangguan neurologis
Gangguan Somatisasi
Merupakan gangguan yang ditandai dengan banyak gejala somatic
yang tidak dapat dijelaskan dengan adekuat berdasarkan pemeriksaan fisik dan
laboratorium.Kriteria diagnostic DSM-IV-TR:
A. Riwayat banyak keluhan fisik dimulai sebelum usia 30 tahun yang terjadi
selama beberapa periode beberapa tahun dan menyebabkan pencarian terapi
atau hendaya fungsi social, pekerjaan, atau area fungsi penting lainnya yang
signifikan
B. Masing-masing criteria ini harus dipenuhi, dengan setiap gejala terjadi pada
waktu kapanpun selama perjalanan gangguan:
1. Empat gejala nyeri : empat tempat atau fungsi yang berbeda
2. Dua gejala gastrointestinal
3. Satu gejala seksual
4. Satu gejal pseudoneurologis
C. Baik (1) atau (2)
1. Setelah penelitian yang sesuai, setiap gejala Kriteria B tidak dapat
dijelaskan secara utuh dengan keadaan medis umum yang diketahui
atau efek langsung suatu zat
2. Jika terdapat keadaan medis umum, keluhan fisik, atau hendaya social
dan pekerjaan yang diakibatkan jauh melebihi dari yang diperkirakan
dari anamnesis, pemfis dan hasil lab
D. Gejala dihasilkan tanpa disengaja atau dibuat-buat
Gangguan neurologis
E. KESIMPULAN
Gangguan konversi adalah gangguan fungsi tubuh yang tidak sesuai
dengan konsep terkini mengenai anatomi dan fisiologi system saraf pusat
ataupun perifer. Gangguan ini secara khas terdapat saat stress dan
menimbulkan disfungsi yang bermakna.
DSM-IV-TR mendefinisikan gangguan konversi sebagai gangguan
yang ditandai dengan adanya satu gejala neurologis atau lebih (contohnya
paralisis, buta, parestesia) yang tidak dapat dijelaskan dengan gangguan medis
atau neurologis yang diketahui.
DAFTAR PUSTAKA