Metode pembentukan ikatan antara atom karbon dan nitrogen alifatik dapat dibagi secara luas
menjadi dua kategori yaitu: (I) reaksi nitrogen nukleofilik dengan karbon elektrofilik dan (II) reaksi nitrogen
elektrofilik dengan karbon nukleofilik.
Reaksi antara alkohol tersier dengan asam sulfat pekat dan nitril menghasilkan suatu amida yang jika
terhidrolisis dalam kondisi asam akan menghasilkan suatu amina.
Dalam reaksi ini, ftalimida yang memiliki gugus asam N-H bereaksi dengan basa menghasilkan
nitrogen yang mengandung anion yang bertindak sebagai nukleofilik, yang kemudian mengalami subtitusi
oleh alkil halida. Hasil reaksi ini akan menghasilkan amina primer jika dihidrolisis menggunakan alkali.
Kalium ftalimida yang dihasilkan melalui reaksi ftalimida dengan basa pada sintesis Gabriel,
mengalami reaksi subtitusi nukleofilik dengan halo asetat dimana hasil reaksinya mengalami penataan
ulang dalam suasana basa untuk menghasilkan turunan isoquinolin.
1.4. Reaksi Nitrogen Nukleofilik Lainnya
1.4.1 Nitrit
Senyawa nitrit logam seperti AgNO2 dapat bereaksi dengan alkil halida pada kedua atom nitrogen dan
oksigen sehingga menghasilkan senyawa nitro dan nitrit. Proporsi atau jumlah senyawa nitro dan nitrit
yang dihasilkan ini bergantung pada struktur reaktan dan kondisi reaksi.
1.4.2. Azida
Azida bereaksi dengan halida menghasilkan azida alkil yang dapat direduksi menghasilkan amina
primer.
1.4.3. Hidrazin
Reaksi hidrazin dengan alkil halida umumnya menghasilkan produk yang ter-dialkilasi, hal ini
disebabkan oleh penambahan gugus alkil pertama yang meningkatkan nukleofilsitas dari nitrogen ter-
alkilasi, sehingga alkilasi lanjut cenderung berlangsung.
Reaksi kondensasi antara aldehid dan amina dapat diterapkan secara luas, dimana produk yang
dihasilkan bergantung pada struktur aldehid dan amina sebagai reaktan serta bagaimana kondisi reaksi
itu berlangsung. Contohnya formaldehida direaksikan dengan amonia menghasilkan urotropin atau
heksametilenatetraamina.
2.2. Reaksi Ugi
Kondensasi keempat komponen isosianida, asam karboksilat, aldehid atau keton, serta amonia atau
amina menghasilkan bisamida.
Amina sekunder dapat langsung mengalami metilasi menggunakan kombinasi formaldehida dan asam
format dengan dibantu oleh kalor dari proses pemanasan. Proses ini telah banyak digunakan pada sintesis
total.
Kondensasi dari suatu aldehida dengan amina menghasilkan suatu imina yang dapat bereaksi in situ
dengan ion sianida untuk menghasilkan α-aminonitril yang dapat terhidrolisis menghasilkan asam α-
amino. Proses ini merupakan salah proses penting yang digunakan dalam mensintesis asam α-amino.
Enamina merupakan enol spesifik yang equivalen dengan alkilat aldehid dan keton. Enamina ini sendiri
terbentuk ketika aldehid atau keton direaksikan dengan amina sekunder.
2.6. Reaksi Gabriel-Cromwell
Amina bereaksi dengan α-bromoakrilat untuk menghasilkan aziridina dengan adanya basa.
Reaksi ini melibatkan gabungan reaksi Gabriel dan Wittig untuk mensintesis alil amina dari ftalamida,
garam vinil fosfonium dan aldehid dalam suasana basa.
Aldehid atau keton direaksikan dengan amina menghasilkan imina yang dapat direduksi menjadi
amina oleh MCNBH3 ( M= Na atau Li).
Aril amina bereaksi dengan aldehid dan senyawa karbonil yang dapat terenolisasi melalui kondensasi
yang diikuti subtitusi elektrofilik aromatik dan autooksidasi untuk menghasilkan quinolin.
Amina dapat dengan mudah bereaksi dengan agen pengasilasi seperti asam klorida dan asam
anhidrida pada suasana basa menghasilkan amida. Reaksi ini merupakan reaksi yang umum digunakan
untuk reaksi asilasi.
Kondensasi asam karboksilat dengan amina menggunakan DCC juga merupakan reaksi yang populer
dan sering digunakan dalam pembentukan amida yang juga dijelaskan dalam sintesis peptida. DCC diubah
menjadi urea yang dapat dipisahkan melalui proses filtrasi.
Reaksi dari amina dengan kloroformat etil dan karbonil klorida yang masing-masing menghasilkan
uretan dan urea.
- Klorida Asil, anhidrida, dan ester dapat bereaksi dengan hidrazina menghasilkan asam hidrazida yang
kurang nukleofil dan asilasi lebih lanjut memerlukan kondisi yang lebih.
- reaksi dari asam klorida dengan natrium azida menghasilkan asam azida yang merupakan prekursor pada
reaksi penataan ulang curtius
4. Reaksi Nitrogen Elektrofilik
4.1. Nitrosasi
Reaksi pada gugus nitroso dapat dilakukan melalui dua cara yaitu:
(I) mereaksikan enol dengan asam nitrit melalui proses katalitik asam, dimana ion nitrosonium (NO+)
berperan sebagai elektrofil
(II) mereaksikan enolat dengan nitrit melalui reaksi yang mirip dengan kondensasi Claisen
4.2. Nitrasi
Senyawaa yang menghasilkan enolat bereaksi dengan alkil nitrat melalui prosedur katalitik basa. Jalur
reaksi yang digunakan mirip dengan yang digunakan pada nitrosasi.
4.3. pembentukan Imina
Senyawa yang dapat menghasilkan enolat direaksikan dengan senyawa nitroso aromatik untuk
menghasilkan imina yang dapat terhidrolisis menghasilkan gugus karbonil. Sebagai contoh, 2,4-
dinitrotoluena dapat diubah menjadi 2,4-dinitrobenzaldehid melalui proses ini.