Anda di halaman 1dari 70

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA Ny.

P
DENGAN HIPEREMISIS GRAVIDARUM DI RUANGAN
RAWAT INAP PUSKESMAS SUNGAI TARAB I
KABUPATEN TANAH DATAR
TAHUN 2015

KARYA ILMIAH AKHIR NERS


SIKLUS ELEKTIF
KEPERAWATANMATERNITAS

Oleh
DESWITA,S.Kep
1414901060

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
2015
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Ilmiah Akhir Ners ini diajukan oleh :

Nama : Deswita,S.Kep

Nim : 1414901060

Judul Karya Ilmiah : Asuhan Keperawatan Maternitas pada Ny. P dengan Hiperemisis

Gravidarum di Ruangan Rawat Inap Puskesmas Sungai Tarab I

Kab.Tanah Datar Tahun 2015

Telah berhasil dipertahankan di hadapan dewan penguji dan diterima sebagai persyaratan yang
diperlukan untuk memperoleh gelar Ners pada Program Pendidikan Ners STIKes Fort De Kock
Bukittinggi.
Bukittinggi, Mai 2015

Pembimbing Akademik

Ns. Wenny Lazdia,S.Kep.MAN

Pengesahan
Sekolah Tinggi Kesehatan STIKes Fort De Kock Bukittinggi
KETUA

DR.Ns.Hj. Evi Hasnita, S.Pd.S.Kep.M.Kes


PERNYATAAN PERSETUJUAN

Karya Ilmiah Akhir Ners ini diajukan oleh :

Nama : Deswita, S.Kep

Nim : 1414901060

Judul Karya Ilmiah : Asuhan Keperawatan Maternitas pada Ny. P dengan Hiperemesis

Gravidarum di Ruangan Rawat Inap Puskesmas Sungai Tarab I kab.Tanah

Datar Tahun 2015

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji STIKes Fort De Kock Bukittingi
pada tanggal Mai 2015.

Bukittinggi, Mai 2015

Pembimbing Akademik

Ns. Wenny Lazdia,S.Kep.MAN


KATA PENGHANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, atas karunia dan limpahan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir Ners yang berjudul

“ Asuhan Keperawatan Maternitas pada Ny. P dengan Hiperemesis Gravidarum di

Ruangan Rawat Inap Puskesmas Sungai Tarab I Kab. Tanah Datar”. Karya Ilmiah Akhir

Ners ini diajukan untuk memenuhi syarat penyelesaian pendidikan pada Program Studi Profesi

Ners STIKes Fort De Kock Bukittinggi.

Dalam penyusunan Karya Ilmiah Akhir Ners ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak.Terutama Ibu Ns. Wenny Lazdia, S.Kep.MAN selaku

Pembimbing Akademik yang dengan penuh perhatian dan kesabaran yang telah mengarahkan

dan memberikan pemikiran, dan dorongan semangat kepada penulis.

Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapkan terima kasih dan rasa bangga

kepada :

1. Ibu DR.Ns.Hj. Evi Hasnita, S.Pd.M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Fort De Kock Bukittinggi.

2. Ibu Ns.Wenny Lazdia, S.Kep.MAN selaku ketua Program Studi Profesi Ners STIKes

Fort De Kock Bukittinggi yang telah banyak memberikan motivasi kepada kami selama

perkuliaha

i
3. Bapak / Ibu Dosen Program Studi Profesi Ners STIKes Fort De Kock Bukittinggi yang

banyak memberikan pengetahuan, bimbingan pengalaman dan nasehat selama

pendidikan.

4. Pimpinan dan staf Puskesmas SungainTarab I Kab.Tanah Datar yang telah memberikan

bantuan dalam melakukan asuhan keperawatan.

5. Teristimewa keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan motivasi dan

bantuan moril dan materil selama penulisan dan selam perkulihan.

6. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu

yang telah memberikan dukungan semangat dan saran dalam penyusunan Karya Ilmiah

Akhir Ners ini.

Kepada semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan namanyasatupersatu,

penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Allah membalas segala amal baik yang telah

kita lakukan. Amin.

Bukittinggi, Mai 2015

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR…………………………………………………. . i
DAFTAR ISI…………………………………………………………… . iii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………… iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………... 1
B. Tujuan……………………………………………………………… 3
C. Manfaat…………………………………………………………….. 3

BAB II TINJAUAN TEORITIS


A. Hiperemesis Gravidarum………………………………................. 4
B. Asuhan Keperawatan pada pasien Hiperemesis Gravidarum…….. 17

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.P DENGAN


HIPEREMESIS GRAVIDARUM
A. Pengkajian………………………………………………………….. 22
B. Pelaksanaan………………………………………………………… 30
C. Data Fokus…………………………………………………………. 31
D. Analisa Data……………………………………………………….. 31
E. Diagnosa Keperawatan…………………………………………….. 33
F. Intervensi Keperawatan…………………………………............... 34
G. Implentasi Keperawatan…………………………………………... 37

BAB IV TELAAH JURNAL


A. Diagnosa dan tata laksana Hiperemesis Gravidrum………………… 40
B. Hubungan antara tingkat strees dengan kejadian Hiperemesis
Gravidarum pada ibu hamil tri mester I di BPS Ny.Sayidah ……. 42
C. Hubungan beberapa factor resiko ibu hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum………………………………………………………….. 43

BAB V PEMBAHASAN
A. Asuhan Keperawatan pasien Hiperemesis Graviadrum…………… 45
B. Telaah Jurnal………………………………………………………… 48
iv
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………. 51
B. Saran………………………………………………………………… 52

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Diagnosis dan tata laksana hiperemesis gravidarum


2. Hubungan antara tingkat stress dengan kejadian hiperemesis graviadarum pada ibu hamil
tri mester i di bps ny.sayidah kendal
3. Hubungan beberapa factor resiko ibu hamil dengan hiperemsisi gravidarum
4. SAP penyuluhan dan leaflet
5. Lembar konsul pembimbing akademik

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Menurut pengamatan Word Health Organization (WHO) memperkirakan pada

tahun 1996 lebih dari 585.000 pertahun ibu meninggal akibat langsung dari komplikasi

kehamilan dan persalinan . Di Indonesia dari hasil survey demografi dan kesehatan Indonesia

(SKDI) dan data Biro Pusat Statistik (BPS) di dapatkan angka kematian ibu sebesar 248 per 100

ribu kelahiran hidup , itu berarti setiap 100.000 kelahiran hidup masih ada sekitar 248 ibu yang

meniggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan (Himapid,2009), salah satu penyebab

kematian tersebut adalah komplikasi kehamilan yang diantaranya Hiperemesis Gravidarum, ini

terjadi 2 per 1000 kelahiran hidup (Mochtar, 1998: 195 ). Di Puskesmas Sungai Tarab I dari 150

target KI / tahun yang mengalami Hiperemesis Gravidarum 5-10% per /tahun yang dirawat

selama tahun 2014.

Hiperemesis Gravidarum merupakan salah satu factor resiko yang dapat di alami

oleh wanita hamil, kalau tidak terdektesi secara dini hal ini dapat mempengaruhi pada kehamilan

ibu itu sendiri dan bisa menjadi penyulit pada persalinan dan masa nifas, akibat yang di

timbulkan dari Hiperemesis Gravidarum ini bisa menunjukkan gejala ringan , sedang ataupun

berat tergantung dari gejala yang di temukan pada ibu. Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang

merusak dalam kehamilan ) adalah nausea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang

sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik, dehidrasi, dan penurunan berat badan (Ben-

ZION,Md, Hal:232) .Nausea dan Vomitus biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula

setiap saat bahkan pada malam hari.Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari

1
pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.

Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum di ketahui secara pasti, tidak ada bukti

bahawa penyakit ini disebabkan oleh factor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia.

Akibat lanjut Hiperemsis Grsavidarum dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya

elektrolit dengan alkalosis hipokloremik dimana cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai

untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan

tertimbunya asam aseton-asetik , asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah, hal ini dapat

mempengaruhi perkembangan janin sehingga pengobatan perlu segera dilakukan

(Wiknjosastro,2005).

Hiperemesis Gravidarum bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang ditemukan

oleh Neil-Rose(2007), Tiran(2008), Proverawati(2009) antara lain faktor hormonal, factor

psikologis, factor paritas, factor nutrisi factor alergi.Prinsip pencegahan dapat dilakukan pada ibu

yang mengalami Hiperemesis Gravidarum dengan cara, memberikan penjelasan pada ibu dan

keluarga tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan

keyakianan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan

akan hilang pada kehamilan 4 bulan, menganjurkan makan sehari-hari dengan jumlah kecil tapi

sering, menghindari kekurangan karbohidrat dan dianjurkan makan yang banyak mengandung

gula (Wiknjosastro, 2005).

Dari uraian di atas Hiperemesisn Gravidarum ini harus ditangani dengan cepat dan

tepat agar Hiperemesis Gravidarum ini tidakmengakibatkan komplikasi lanjut padakehamilan,

persalinan dan masa nifas ibu. Berdasarkan paparan dan fakta inilah maka kami selaku penulis

tertarik untuk membahas kasus mengenai Hiperemesis Gravidarum sebagai pemenuhan tugas

elektif profesi Ners. 2


B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan penulisan karya ilmiah Ners adalah memberikan gambaran tentang hasil

praktek elektif profesi Ners Gravidarum

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui konsep dasar Hiperemesis Gravidarum

b. Memberikan asuhan keperawatan Hiperemesis Gravidarum (pengkajian, diagnose,

rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi) di Ruang Rawat Inap Puskesmas

Sungai Tarab I Kab. Tanah Datar

c. Melakukan telaah jurnal tentang Hiperemesis Gravidarum

C. Mamfaat

1. Bagi Pelayanan Keperawatan

Hasil karya ilmiah Ners ini dapat memberikan manfaat bagi pelayanan

keperawatan dengan memberikan gambaran dan mengaplikasikan acuan dalam melakukan

asuhan keperawatan pasien Hiperemesis Gravidarum yang komprehensif (bio, psiko social,

pengetahuan dan sikap).

2. Bagi Pendidikan Keperawatan

Memberikan informasi kepada salah satu rujukan bahan ajar tentang Maternitas

khususnya aspek Hiperemisis Gravidarum.

3. Bagi Penulis

Sebagai kerangka acuan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien

dengan Hiperemesis Gravidarum sehingga mampu menjadi perawat profesional.

3
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Hiperemesis Gravidarum

1.Pengertian

Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan yang dimulai

antara usia kehamilan 4-10 minggu pada trimester I dan akan hilang sebelum kehamilan 20

minggu Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah berlebiha,

lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjan

sehari-hari (Arief.B, 2009).

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan (<10kali/hari)

sehingga dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan ibu menjadi buruk

(Prawirohardjo, 2009).

pada trimester II. Terjadinya Hiperemesis Gravidarum dapat berkaitan dengan dehidrasi,

ketidakseimbangan elektrolit, dan penurunan berat badan hingga 10% dari berat badan sebelum

hamil, dan tidak boleh di salah artikan dengan gejala mual muntah selama kehamilan yang

biasanya akan hilang dengan sendirinya (Varney, Hellen, 2007).

2.Etiologi

Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum di ketahui secara pasti. Berikut ini

beberapa factor penyebab yang ditemukan menurut Neil-Rose (2007), Tiran (2008), Proverawati

(2009) yaitu:

a. Faktor hormonal , Berhubungan dengan hormone human chorionic gonadrotopin (HCG)

yang mengakibatkan peningkatan progesterone yang menahan haid di tubuh wanita .


Biasanya kadar ini tertinggi pada saat mual menghebat, sehingga dapat mempengaruhi

mual muntah walau masih ada kandungan hormone lain juga.

b. Faktor psikologis, Hubungan factor psikolois besar kemungkinan bahwa wanita menolak

hamil atau tidak di inginkan, tidak nyaman dengan kehamilanya, takut kehilangan

pekerjaan , dan keretakkan hubungan dengan suami. Diduga dapat menjadi factor

Hiperemesis Gravidarum dari suasana itu.

c. Faktor paritas, Pada wanita ptimigravida,sebagian kecil belum mampu beradaptasi

dengan hormone dan pada usia lebih tua juga cenderung lebih menderita karena jumlah

hormone yang di keluarkan semakin tinggi, dan riwayat kehamilannya sekarang. Jarak

yang dekat dengan kehamilan yang sekarang dan dahulu serta umur ibu yang lebih dari

35 tahun juga dapat berpengaru, karena keadaan yang belum normal sebagaimana

mestinya harus sudah berproduksi lagi untuk kehamilan selanjutnya maka dari itu dapat

menyababkan Hiperemesis Gravidarum dan komplikasi kehamilan lainnya.

d. Faktor nutrisi, Pola makan ibu hamil dapat juga mempengaruhi terjadinya Hiperemesis

Gravidarum di karenakan ibu yang makan makanan berprotein tinggi namun ber-

karbohidrat dan vitamin B6 rendah menjadikan peluang untuk menderita mual muntah

yang hebat. Kurangnya pola makan yang tidak teratur juga dapat menyebabkan terjadinya

Hiperemesis karena pada pasien Hiperemesis pola makan harus sangat terjaga dan

kandungan kalori, protein, mineral dan vitamin juga harus dijaga seimbang guna untuk

pemenuhan nutrisi ibu hamil tersebut.

e. Faktor alergi, Pada kehamilan diduga terjadi invasi jaringan villi korialis yang masuk

kedalam peredarahan darah ibu maka factor alergi dapat menyebabkan Hiperemesis

Gravidarum. 5
3.Klasifikasi

Hiperemisis Gravidarum dapat di klasifikasikan secara klinis menjadi tiga tingkat,

menurut (Manuaba, 2010) yaitu

a. Tingkat pertama

Muntah yang berlangsung terus menerus, makan dan minum berkurang berkurang, berat

badan menurun, tonus otot lemah- kulit dehidrasi, nyeri pada daerah epigastrium, tekanan

darah turun serta nadi meningkat, lidah kering dan mata tampak cekung.

b. Tingkat kedua

Keadaan umum penderita tampak lebih lemah, gejala dehidrasi makin tampak, mata

cekung, turgor kulit makin berkurang, lidah kering dan kotor, berat badan semakin

menurun , mata ikhterik, gejala hemokonsentrasi makin tampak (urin berkurang, kadar

aseton dalam urin meningkat, terjadi gangguan buang air besar, mulai tampak gejala

gangguan kesadaran, menjadi apatis dan nafas berbau aseton.

c. Tingkat ketiga

Muntah berkurang, keadaan umum wanita hamil makin menurun (tekanan darah turun,

nadi meningkat, suhu naik, keadaan dehidrasi makin jelas, gangguan faal hati terjadi

dengan manifestasi ikhterus,gangguan kesadaran dalam bentuk manifestasi somnolen

sampai koma, komplikasi susunan saraf pusat , perubahan arah bola mata, diplopia –

gambar tampak ganda, perubahan mental.Timbulnya ikterus menunjukan payah hati

(Wiknjosastro, 2005)

6
4.Patofisiologi

Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi

pada trimester I, bila mual dan muntah terjadi terus menerus dapat mengakibatkan cadangan

karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energy, karena oksidasi lemak yang tidak

sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunya asam aseto-asetik, asam hidroksida dan aseton

dalam darah.Muntah.

Kekurangan volume cairan yang di minum dan kehilangan karena muntah

menyebabkan dehidarsi seehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan

klorida air kemih turun, selain itu dehidrasi bisa juga menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga

aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke

jaringan berkurang pula,kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya

ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah-muntah lebih banyak, dapat merusak hati.

Selain dehidrasi dan terganngunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput

lender esophagus dan lambung (Sindroma Weiss) . sehingga dapat terjadi perdarahan

gastrointestinal. Pada umumnya robekan ini ringan dan perdarahan dapat berhenti sendiri,

jarang sampai diperlukan transfuse dan tindakan operatif (wiknjosastro, 2005).

7
WOC
Faktor alergi Faktor predisposisi Peninkatan ekstrogen

Emesis Gravidarum Penurunan pengosongan lambung

Penyesuaian Komplikasi Peningkatan tekanan gaster

Hiperemesis Gravidarum

Intake nitrisi turun Kehilangan cairan

Gangguan nutrisi Pengeluaran nutrisi berlebihan Dehidrasi

Cairan ekstra seluler dan plasma Hemokonsentrasi

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit Aliran darah kejaringan menurun

Metabolisme intra sel menurun perfusi jaringan otak menurun

Otot lemah Penurunan kesadaran

Kelemahan tubuh

Intoleransi aktifitas

8
5.Pemeriksaan Diagnostik

Ketika seorang wanita datang dengan keluhan mual dan muntah, riwayat berikut harus

dikaji untuk membantu membedakan antara mual dan muntah akibat kehamilan atau kondisi

patologis ini.

1.Riwayat

a. Frekuensi muntah

b. Hubungan muntah dengan asupan makanan (jenis dan jumlah)

c. Riwayat pola makan (jenis makanan dan minuman, jumlah , waktu pemberian, dan

reaksinya

d. Riwayat pengobatan (termasuk reaksi obat).

e. Riwayat gangguan makan

f. Riwayat diabetes

g. Pembedahan abdomen sebelumnya

h. Frekuensi istirahat

i. Kecemasan dalam kehamilan

j. Dukungan keluarga

2. Pemeriksaan fisik

9
a. Berat badan (dan hubunganya dengan berat badan sebelumnya)

b. Suhu badan, denyut nadi dan pernafasan.

c. Turgor kulit

d. Kelembaban membrane mukosa

e. Kondisi lidah (bengkak, kering, pecah-pecah)

f. Palpasi abdomen untuk melihat pembesaran organ dan nyeri tekan

g. Pengkajian pertumbuhan janin

3. Laboratorium

a. Pemeriksaan keton dalam urine

b. Urinalis

4. Pengkajian

Kondisi yang mengidentifikasikan bahwa wanita mengalami dehidrasi meliputi turgor kulit

buruk, peningkatan frekuensi nadi dan pernafasan, penurunan pengeluaran urine.

6.Komplikasi

1. Ensefalopati wernicke dengan gejala nistagamus

10
2. Diplopia dan perubahan mental

3. Payah hati dengan gejala timbulnya ikterus

7.Pencegahan

1. Memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang

fisiologik.

2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yan

fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.

3. Menganjurkan ibu mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah

kecil tapi sering.

4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, terlebih

dahulu makan roti kering atau biscuit dengan the hangat.

5. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan

6. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas atau terlalu dingin.

7. Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan factor penting, dianjurkan makan

makanan yang yang banyak mengandung gula (Wiknjosastro, 2005).

8.Penatalaksaan

Apabila dengan cara pencegahan telah dilakukan namun keluhan dan gejala tidak

berkurang maka diperlukan :

1. Terapi obat-obat

11
a.Sedatif yang sering diberikan adalah Phenobarbital

b.Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin BI dan B6

C.Anti histamine seperti Dramamine,avomine

d.Anti emetic seperti diklomin hidrokhoride atau khlorpromazine (pada keadaan lebih

berat)

2.Isolasi dilakukan pada Hiperemesis Gravidarum tngkat II dan III

a.Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara

dalam ruangan itu baik, jangan terlalu banyak tamu kalau perlu hanya perawat dan dokter

saja yang boleh masuk, catat cairan yang masuk dan keluar, tidak diberikan makanan atau

minuman dalam selama 24 jam. Kadang –kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan

berkurang atau hilang tampa pengobatan.

b.Terapi psikologik , berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar ,

normal dan fisiologik,jadi tidak perlu takut dan khawatir, yakinkan penderita bahwa

penyakit dapat disembuhkan dan hilangkan masalah atau konflik yang kiranya dapat

menjadi latar belakang penyakit ini.

c.Pemberian cairan parenteral, cairan yang cukup elektrolit,karbohodart dan protein

dengan glukosa 5% dalam cairan fisiologis (2-3 liter /hari), dapat ditambah kalium dan

vitamin (vitamin B komplek,vitamin C), dan bila ada kekurangan protein dapat diberika

asam amino esensial secara intravena.Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan

12
keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan lambatlaun makanan cair.

Dengan penanganan diatas pada umumnya gejala-gejala akan berkurang dan keadaan

akan bertambah baik.

d.Terminasi kehamilan ,pada beberapa kasus keadaan tidak menjadi , bahkan

mundur,usahakan mengadakan pemeriksaan medic dan psikiatrik,manifestsi komplikasi

organis adalah delirium, takikardi,ikterus,anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian

perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan .Keputusan untuk melakukan abortus

terapeutiksering sulit diambil , oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu

cepat dan dilain pihak tidak boleh menunggu sampai terjadi irreversible pada orga vital.

Keadaan yang perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan diantaranya:

*.Gangguan jiwa ditandai dengan delirium,apatis, somnolen sampai koma.

*.Gangguan penglihatan ditandai dengan perdarahan retina, kemunduran penglihatan.

*.Gangguan faal ditandai dengan hati dalam bentuk ikterus, ginjal dalam bentuk anuria,

jantung dan pembuluh darah terjadi peningkatan nadi dan penurunan tekanan darah.

B. Asuhan Keperawatan pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum

Menurut American Nursing Association (ANA) proses keperawatan adalah suatu metode

yang sistematis yang diberikan kepada individu, keluarga dan masyarakat dengan berfokus pada

respon unik dari individu, keluarga dan masyarakat terhadap masalah kesehatan yang potensial

maupun actual (Marilynn E. Doengoes, dkk, 2000).Di dalam memberikan asuhan keperawatan

terdiri dari beber apa tahapatau langkah-langkah proses keperawatan yaitu:pengkajian, diagnose

keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.


1. Pengkajian

Pengkajian adalah dasar utama dari proses keperawatan, pengumpulan data yang akurat

dan sistematis akan membantu penentuan status kesehatan dan pola pertahanan klien,

mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan klien serta merumuskan diagnose keperawatan

(Budi Anna Keliat, 1994).

Pengkajian pada Hiperemesis Gravidarum meliputi:

a.Data Subjektif

Nausea dan vomitus merupakan gejala utama.Pasien tidak dapat menahan makanan dan

kehilangan berat badan.Beberapa pasien mengeluh air liurnya berlebihan / hipersalivasi.

Riwayat haid ; sebagian besar pasien sadar akan haid yang tidak datang dan mengetahui

bahwa mereka hamil, sebagian pasien tidak dapat memberikan informasi yang penting

ini sehingga mengaburkan diagnosis.

b.Data Objektif

a. Pemeriksaan fisikterdiri dari:

*.Pemeriksaan umum

*.Pemeriksaan abdomen

*.Pemeriksaan pelvis

b.Kebutuhan dasar khusus

14
*.Aktivitas istirahat

*.Integritas ego

*.Eliminasi

*.Makanan /cairan

*.Pernafasan

*.Keamanan

*.Seksualitas

*.Interaksi social

c.Tes Laboratorium

*.Pemeriksaan darah lengkap

*.Pemeriksaan urinalisa

2.Diagnosa Keperawatan

a.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anorexia,mual dan

muntah.

b.Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus dan

asupan cairan yang tidak adekuat

c. Ketakutan berhubungan dengan efekHiperemesis Gravidarum pada kesejahteraan janin

15
d.Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan muntah yang berlebihan,

peningkatan asam lambung

e.Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan dengan

keterbatasan informasi

f. Resiko perubahan intergritas kulit berhubungan dengan penurunan darah dan nutrisi -

jaringan sekunder akibat dehidrasi

g.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakadekuatan sumber energy sekunder

16
3.Rencana Keperawatan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


keperawatan
1 Perubahan Dalam waktu 3x24 1.Catat intake dan 1.Menentukan
Nutrisi kurang jam setelah output dehidrasi cairan dan
dari diberikan tindakan pengeluaran melalui
Kebutuhan pemenuhan nutrisi muntah
tubuh klien terpenuhi 2.Anjurkan makan 2.Dapat mencukupi
berhubungan Dengan criteria dalam porsi kecil tapi asupan nutrisi yang
dengan hasil: sering dibutuhkan tubuh
anorekia,mual 1.Klien akan 3.Anjurkan untuk 3.Dapat meransang
dan muntah mengkomsumsi l menghindari makanan mual dan muntah
asupan oral yang berlemak
diet yang 4.Anjurkan untuk 4.Makanan selingan
mengandung zat gizi makan makanan dapat mengurangi
yang adekuat selingan seperti biscuit, rangsangan mual
2.Klien tidak roti dan teh (panas) muntah yang
mengalami hangat sebelum bangun berlebihan
anoreksia ,nausea dari tempat tidur
dan vomitus 5.Catat intake TPN,jika 5.Untuk
3.Klien akan intake oral tidak dapat mempertahankan
menoleransi diit diberikan dalam periode keseimbangan nutrisi
yang telah tertentu
diprogramkan 6.Inspeksi adanya iritasi 6.untuk mengetahui
4.Klien akan atau lesi pada mulut integritas
mengalami mukosamulut
pertambahan berat 7.Kaji keberhasilan oral 7.Untuk
badan yang sesuai dan personal hygiene mempertahankan
selama kehamilan serta penggunaan cairan intergritas mukosa
pembersih mulut mulut
sesering mungkin
8.Pantau Hemoglobin 8.Mengidentifikasi
dan Hemotrokit adanya anemi dan
potensial penurunan
kapasitas pembawa
oksigen ibu.Hb<12
gr/dl atau kadar Ht<
dipertimbangkan
anemi pada trimester I
9.Test urine terhadap 9.Menetapkan data
aseto,albumin dan dasar untukmendektesi
glukosa factor resiko tingggi
2 Defisit volume Dalam waktu 3x24 1.Tentukan frekuensi 1.Memberikan data
cairan jam kebutuhan atau beratnya berkenaan dengan
berhubunga cairan terpenuhi mual/muntah semua kondisi
dengan Dengan criteria 2.Tinjau ulang riwayat 2.Intervensi yang
kehilangan hasil: kemungkinan masalah diberikan tepat dengan
cairan akibat 1.Keseimbangan medis lainya ( seperti kondisi pasien
vomitus dan cairan dan elektrolit ulkus
asupan cairan akan kembali peptikum,gastritis)
yang tidak normal 3.Kaji suhu badan dan 3.Sebagai indicator
adekut *.Turgor kulit turgor kulit,membrane dalam membantu
normal mukosa, TD, mengevaluasi tingkat
*.Membran mukosa input/output dan berat dehidrasi
lembab jenis urine,timbang BB
*.Berat badan stabil setiap hari
*.TTV normal 4.Anjurkan peningkatan 4.Membantu dalam
*.Hb dan Ht normal asupan minuman mengurangi mual dan
*.Berat jenis urine berkarbonat,makan muntah karena dapat
normal sesering mungkin menurunkan keasaman
2.Klien tidak dengan jumlah sedikit lambung
muntah lagi (seperti roti kering)
3.Klien dapat
mengkomsumsi
asupan dalam
jumlah yang adekuat
3 Ketakutan Dalam waktu 3x24 1.Memperlihatkan sikap 1.Sikap yang
berhubungan jam ketakutan klien menerima perasaan menerima takut klien
dengan efek teratasi takut klien akan memungkinkan
Hiperemesis Dengn criteria hasil: komunikasi terbuka
pada 1.Klien tentang sumber
kesejahteraan memverbalisasi ketakutan
janin perasaan dan 2.Mendorong untuk 2.Penghetahuan
kekhawatiran mengungkapkan tentang resiko
tentang perasaan dan potensial pada janin
kesejahteraan janin kekhawatirannya dapat membantunya
dalam menghilangkan
rasa takut
3.Memberi informasi 3.Strategi koping yang
yang berhubungan efektif dibutuhkan
dengan resiko potensial untuk memampukan
yang dapat terjadi pada klien mengatasi
janinnya penyakit yang di
deritanya

18
4 Gangguan rasa Dalam waktu 3x24 1.Kaji skala nyeri , 1.Menentukan
nyaman nyeri jam diharapkan karakteristik , kualitas, perubahan dalam
berhubungan nyeri hilang/kurang frekuensi dan lokasi tingkat nyeri dan
dengan muntah Dengan criteria nyeri mengevaluasi nilai
yang hasil: skala nyeri
berlebihan, 1.Klien 2.Anjurkan penggunaan 2.Menggunakan
peningkatan mengungkapkannya tehnik relaksasi dan strategi ini sejalan
asam lambung secara verbal distraksi dengan pemberian
2.Nyeri hilang atau analgetik untuk
berkurang mengurangi atau
3.Pasien dapat mengalihklan respon
beristirahat dengan terhadap nyeri
tenang 3.Kolaborasi pemberian 3.Analgetik lebih
analgetik sesuai indikasi efektif bila diberikan
padaawal siklus nyeri
5 Kurang Dalam3x24 jam 1.Jelaskan tentang 1.Untuk mengetahui
pengetahuan diharapkan klien Hiperemesis sejauh mana
tentang mengerti tentang Gravidarum dan kaji pengetahuan klien
penyakit dan perubahan fisiologis pengetahuan klien tentang penyakitnya
pengobatan da psikologis yang dan tentang
berhubungan normal dan tanda- pelaksanaanya
dengan tanda bahaya dirumah
keterbatasan kehamilan 2.Berikan pendidikan 2.Untuk meningkatkan
informasi Dengan criteria kesehatan tentang pengetahuan klien
hasil: Hiperemesis tentang Hiperemesis
1.klien dapat Gravidarum Gravidarum
menjelaskan 3.Buat hubungan 3.Peran penyuluh atau
perubahan fisiologis perawat-klien yang konselor dapat
dan psikologis pada mendukung dan terus memberikan
kehamilan menerus bimbingan antisipasi
2.Klien menunjukan dan meningkatkan
perilaku perawatan tanggungjawab
diri sendiri yang individu terhadap
meningkatkan kesehatan
kesehatan 4.Evaluasi pengetahuan 4.Memberikan
3.Mengidentifikasi dan keyakinan budaya informasi untuk
tanda-tanda saat ini berkenaan membantu
bahayakehamilan dengan perubahan mengidentifikasi
fisiologis /psikologis kebutuhan-kebutuhan
yang normal pada membuat intervensi
kehamilan
5.Pertahankan sikap 5.Penerimaan penting
terbuka terhadap untuk
keyakinan mengembangkan dan
klien/pasangan memperthankan
hubungan
6 Resiko Dalam 3x24 jam di 1.Observasi kemerahan 1.Area ini meningkat
perubahan harapkan tidak ,pucat dan ekskoriasi resikonya untuk
intergritas kulit terjadi gangguan kerusakandan
berhubungan integritas kulit memerlukan
dengan Dengan criteria perawatan intensif
penurunan hasil: 2.Gunakan krim kulit 2.Melicinkan kulit dan
darah dan 1.Kulit halus, kenyal dua kali sehari setelah mengurangi gatal
nutrisi dan utuh mandi
kejaringan- 3.Diskusikan pentingnya 3.Meningkatkan
jaringan perubahan posisi tidur sirkulasi dan perfusi
sekunder akibat kulit dengan mencegah
dehidrasi tekanan lama pada
jaringan
4.Anjurkan pentingnya 4.Perbaikan nutrisi
masukan nutrisi/cairan akan memperbaiki
adekuat kondisi kulit
7 Intoleransi Dalam 3x24 jam 1.Tingkatkan tirah 1.Meningkatkan
aktivitas diharapkan klien baring/duduk ,berikan istirahat dan
berhubungan dapat beraktivitas lingkungan yang tenang, ketenangan
dengan secara mandiri batasi pengunjung
ketidakadekuat Dengan criteria sesuai keperluanya
sumber energy hasil: 2.Ubah posisi dengan 2.Meningkatkan fungsi
sekunder 1.klien dapat sering ,berikan pernafasan dan
memperlihatkan perawatan kulit yang meminimalkan
kemajuan dalam baik tekanan pada area
beraktivitas tertentu
2.klien dapat 3.Tingkatkan aktivitas 3.Tirah baring lama
mengidentifikasikan sesuai toleransi dapat menurunkan
factor-faktor yang kemampuan aktivitas
menurunkan 4.Kontrol TTV 4.Untuk memantau
toleransi aktivitas perkembangan
kesehatan klien

4.Implementasi

Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari perencanaan keperawatan yang telah

dibuat untuk mencapai hasil yang efektif. Dalam pelaksanaan implentasi keperawatan,

20
penguasaan ketrampilan dan pengetahuan harus dimiliki oleh setiap perawat sehingga

pelayanan.

yang diberikan baik mutunya.Dengan demikian tujuan dari rencana yang telah ditentukan dapat

tercapai (Wong. D.L, 2004).

5.Evaluasi

Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan rencana keperawatan untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan klien. Menurut Wong .D.L, (2004) hasil yang diharapkan pada

klien dengan Hiperemesis Gravidarum adalah:

1.Klien tidak lagi menunjukan penurunan berat badan

2.Klien terhindar dari kerusakan kulit atau infeksi disekitar pemasangan infuse

3.TTV tetap stabil

4.Volume cairan tetap adekuat

5.Klien mempunyai turgor kulit normal dan membrane mukosa lembab

6.Berat jenis urine tetap di antara 1,005 dan 1,010

7.Klien dapatmempertahankan keseimbangan cairan

8.Klien dapat melakukan aktivitas pada tingkat yang dapat ditoleransi

21
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P


DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A. Pengkajian

a. Identitas Pasien

Nama : Ny. P

Umur : 25 tahun

Alamat : Lumbungbapereng Nagari Rao-rao

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Tani

Agama : Islam

Suku bangsa : Minang

Tanggal masuk RS : 5 Mai 2015

Tanggal pengkajian : 6 Mai 2015

b.Penanggung Jawab

Nama : Dodi

Umur : 28 tahun

Pekerjaan : Tani

Pendidikan : SD

Alamat : Lumbung Bapereng


Hubungan dengan klien : Suami
22
2.Riwayat Kesehatan Sekarang

*.Klien masuk melalui IGD Puskesmas Rawat Inap Sungai Tarab I Kab.Tanah Datar

pada tanggal 5 Mei 2015 jam 21 wib, diantar oleh suami dalam keadaan letih, pucat , muntah-

muntah ,nyeri pada ulu hati, apapun yang dimakan atau diminum klien selalu dimuntahkan,ini

berlangsung sudah hamper 2 mingguan,sekarang klien mengatakan tidak kuat lagi dengan

kondisinya saat ini. Klien mengatakan menstruasinya tidak datang pada bulan ini, menstruasinya

terakhir datang pada bulan April 2015 tanggal 2.

*.Pada waktu dilakukan pengkajian pada tanggal 5 Mai 2015 jam 21.30 wib diketahui

keluhan pasien/data diantaranya:

1.Klien mengatakan haidnya bulan ini tidak datang

2.Klien mengatakan haid terakhirnya tanggal 2 April 2015

3.Klien mengatakan badanya sangat letih karena mual muntah tidak berhenti sejak 2 mingguan

ini, apapun yang dimakan atau diminum selalu di muntahkan

4.Klien mengatakan pernah mengalami hal seperti ini pada waktu anak pertamannya tapi tidak

separah ini

5. Klien mengatakan cemas dengan keadaan ini takutnya nanti berpengaruh pada kehamilanya

6. Klien mengatakan berat badan turun dari 54 kg pada bulan lalu sekarang jadi 50 kg

7.Klien mengatakan sebelumnya ada mempuyai penyakit maag

3.Riwayat Kesehatan Dahulu

Klien mengatakan pernah mengalami sakit seperti ini pada kehamilan anak pertamanya,

ini merupakan kehamilan yang kedua bagi klien,klien mempunyai riwayat penyakit gastritis

4.Riawayat Kesehatan Keluarga.

23
Dalam keluarga ibu klien dan adiknya ada mengalami hal yang sama pada setiap

kehamilanya tapi tidak separah ini, mereka hanya berobat dengan bidan desa saja .

5.Riwayat Haid

-.Menarche : umur 13 tahun

-.Siklus haid : 28 hari

-.Lama haid : 5-6 hari

-.Warna dan bau : merah ,bau agak amis

-.Disminore : jarang

6.Pola kebiasaan sehari-hari

Sehat Sakit
a.Nutrisi
Porsi makanan 3 x sehari satu piring penuh 2 x sehari dipaksakan habis
habis pakai lauk pauk, sayur setengah piring kecil, pakai
mayor, minum 6-7 gelas sayur danlauk,minum kadang
sehari hanya 3-4 gelas , setelah itu
makanan dan minuman
tersebut di muntahkan lagi
b.Istirahat Tidur siang tidak ada Klien tiap hari di tempat tidur
karena badan terasa letih
setelah siap muntah
c.Personal hygine Mandi 2 x sehari, gosok gigi 2 Mandi hanya 1x dalam 2 hari,
x sehari,keramas 1 x ganti baju 1x sehari ,gosok gig
sehari,ganti pakaian setiap 1 x sehari
selesai mandi
d.Eliminasi BAK 5 x sehari warna
kuning,jernih tidak ada BAK jarang kadang hanya 2
keluhan xsehari
BAB 1x sehari konsisten padat BAB dalam waktu2 minnguan
warna kuning tidak ada ini baru 3 kali
keluhan
e.Aktivitas Klien melakukan aktivitas
sebagai petani tiap harinya Klien tidakmelakukan
aktivitas lebih banyak istirahat
ditempat tidur

24
7.Data Psikososial

Klien menngatakan cemas dengan keadaan kehamilanya sekarang,klien mencemaskan

keadaan janin dalam kandunganya. Hubungan klien dengan suami ,anak-anak, dan keluarga

lainya sangat baik bahkan mereka saling memotivasi klien.

8.Data Spritual

Klien dan keluarga menganut agama islam

9.Pemeriksaan umum

a.Keadaan Umum : Baik

b.Kesadaran : Composmentis

c.Suhu : 36,5 derajat celcius

d.Pernafasan : 22 x permenit

e.Tekanan Darah : 90/60 mmhg

f.Berat Badan : 50kg

g.Tinggi Badan : 148 cm

10.Pemeriksaan Fisik

a.Kepala

Inspeksi : bentuk kepala dan wajah simetris, tidak adanya benjolan, lesi maupun

massa,rambut pendek ,kotor dan agak berbau warna rambut hitam

Palpasi : tidak adanya massa/benjolan ,tidak terdapat nyeri bila kepala disentuh

MK : gangguan personal hygine

b.Mata

25
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan , tidak terdapat ptosis pada kedua kelopak mata,

pergerakan bola mata kiri dan kanan simetris ,konjungtiva anemis, Hb 9

gr/dl,sclera tidak ikterik

MK : tidak ada masalah keperawatan

c.Teling

Inspeksi :daun teling sometris kiri dan kanan ,liang telinga tidak terdapat grumen, tidak

tampak adanya cairan dan perdarahan , fungsi pendengaran baik pada kedua

telinga, bentuk daun telinga normal

Palpasi :tidak terabanya adanya pembengkakan ,tidak terdapat nyeri tekan

MK :tidak ada masalah keperawatan

d.Hidung

Inspeksi :bentuk hidung simetris kiri dan kanan ,

Palpasi :tidak teraba adanya pembengkakan ,tidak teraba nyeri tekan

MK :tidak ada masalah keperawatan

e.Mulut

Inspeksi :Mulut simetris , mukosa bibir kering ,lidah tampak merah ,kering dan pecah-

pecah, pernafasan berbau busuk,tenggorokan merah

Palpasi :tidak terdapat nyeri tekan ,tidak teraba peradangan atau pembesaran

MK :gangguan personal higyne

f.Leher

Inspeksi :bentuk leher simetris ,tidak tampak adanya pembesaran kelenjer tiroid dan

kelenjer getah bening,kulit leher tampak normal.

26
Palpasi :tidak terabanya pembesaran kelenjer tiroid dan kelenjer getah bening,arteri

coratis teraba normal.

MK :tidak ada masalah keperawatan

g.Dada

payudara

inspeksi : ukuran simetris kiri dan kanan ,ariola mammae menonjol warna hitam

Palpasi : tidak adapembesaran massa

Paru-paru

Perkusi :resonan

Auskultasi : bunyi nafas vesikuler,suara nafas ronchi-/-,wheezing -/-

MK : tidak ada masalah keperawatan

h.Jantung

Inspeksi :tidak tampak ictus sordis, di RIC IV, V mid clavikula, tidak tampak ada

pembenngkakan

Palpasi :tidak ditemui nyeri tekan,, ictus cordis tidak teraba

Perkusi :Tympany

Auskultasi :bunyi jantung I di RIS IC, RIC V sama,bunyi jantung 2 di RIC II mid clavikula,

kiri dan kanan sama,tidak terdapat bunyi tambahan

MK :tidak ada masalah keperawatan

h.Abdomen

Inspeksi :bentuk simetris kiri dan kanan, terdapat strie gravidarum,tidak ada tampak

bekasluka operasi

27
Palpasi : fundus uteri belum teraba

Auskultasi :belum bisa di dengar

MK :tidak ada masalah keperawatan

i.Muskuloskeletal

Ekstremitas atas

Inspeksi :tampak kedua tangan simetris ,telapak tangan pucat,kuku pucat, tampak lemah,

tidak ada oedema klien pasang int, tampak lemah, tidak ada oedema klien pasang infuse di

tangan kiri (Dekstose 5 % jam /kofl), tidak tampak ada phlebitis

Palpassi :tidak teraba adanya pembengkakan , akral dingin

Ekstremitas bawah

Inspeksi :kedua kaki tampak simetris kiri dan kanan , tidak terdapat edema, jari-jari kaki

pucat

Palpasi :tidak teraba pembengkakan akral dingin

MK :gangguan perfusi jaringan

Kekuatan otot 4444 I 4444

--------------

4444 I 4444

J. Genitalia

Pemeriksaan tidak dilakukan

k.Data penunjang

Hasil pemeriksaan labor puskesmas Sungai Tarab I pada tanggal 5 Mai 2015 jam 21.30wib

a. HB 9 gr/dl Nilai normal 12,0-16,0 mg/dl

28
b.Gula darah random 100 mg/dl Nilai normal 70-106 mg/dl

c.Kolesterol 170 mg/dl Nilai normal 180 mg/dl

d.Asam urat 3 gm/dl Nilai normal 2-6 gr/dl

e.Tes kehamilan positif

B.Penatalaksanaan
No Tanggal Nama Obat Dosis Keterangan
1 5-5-2-2015 -IVFD RL: Destrose 2:1,8 jam/kolf 28 gtt/I Jam 21.30 wib
-Pyridoksin 3 x10 mg Jam 21.30 wib
-Antasida 3 x 500 mg Jam 21.30 wib
-B.Complek 3 x 35 mg Jam 21.30 wib

2 6-5-2015 -IVFD RL8 jam/kolf 28 gtt/i Kolf ke-2 jam


-Therapi lanjut 06.00 wib
Klof ke-3
Dekstrose jam
14.30 wib
Kolf ke-4
jam22.00 wib

3 7-5-2015 -IVFD Dekstrose 8 jam /kolf 28 gtt/i kolf ke-5 jam


07.30 wib
Jam 14 .30 wib
infuse stop ,klien
minta pulang
karena sudah ada
perubahanya

Pengukuran tanda-tanda vital


Tanggal Tekanan Darah Nadi Pernafasan Suhu Jam
5-5-2015 90/60 mmhg 90 x/i 22 x/i 36,5 C 21.30 wib
6-5-2015 100/70 mmhg 86 x/i 20 x/i 36 C 09.00 wib
7-5-2015 110/70 mmhg 80 x /i 20 x/i 36 C 09.00 wib

30
Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
1.Klien mengatakan mual dan muntah lebih 1.Klien tampak pucat dan lemas
dari 10kali dalam sehari 2.klien muntah-muntah selama pengkajian tiga
2.Klien mengatakan haidnya bulan ini belum kali
datang 3.mukosa mulut kering ,bibir pecah-
3.Klien mengatakan nyeri pada ulu pecah,lidah merah ,tenggorokan merah
hatinyasetiap sudah muntah 4.hasil tes kehamilan positif
4.klien mengatakan pernah mengalami hal 5.klien G2HIA0P1
yang serupa pada kehamilan pertama 6.HPHT 2-5-2015
5.klien mengatakan badanya sangat lemah dan 7.BB sekarang 50 kg sebelumnya 54 kg
sangat lemah 8.TB 148 cm
6.klien mengatakan nafsu makanya tidak ada 9.klien digendong suami memasuki ruangan
porsi makanan yang diberikan tidak pernah IGD puskesmas sungai tarab I
habis semenjak sakit ini 10.konjungtiva tampak anemis ,HB 9 gr/dl
7.klien mengatakan cemas dengan keadaanya 11.Akral klien teraba dingin dan pucat
kalau ternyata ia memang hamil nanti akan 12.TTV: TD=90/60 mmhg S=36,5 C N=90 x/I
berpengaruh pada janinya P=22 x/i
13.hasil asam urat 3 gm/dl, gula darah random
100 mg/dl,kolesterol 170 mg/dl
13.Terapi obat:
IVFD RL 8 jam /kolf 28 gtt/i
B6 3 X sehari,B.complek 3 x sehari ,Antasid 3
x sehari

D.Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Data Subjektif Anoreksia, nausea dan Perubahan nutrisi
-Klien mengatakan mual dan muntah yang vomitus yang
lebih dari 10 kali setiap harinya semenjak berlebihan
sakit (sekitar 2 mingguan)
-Setiap apa yang di minum dan dimakan
akhirnya di muntahkan
-Klien mengatakan sangat letih dan lemas
-Klien mengatakan nafsu makanya kurang
-Klien mengatakan berat badanya turun
-Klien mengatakan porsi makanan selama
sakit ini tidak pernah habis setiap di makanya
Data Objektif
-mukosa bibir tampak kering
-bibir pecah-pecah
-tenggorokan tampak merah
-klien muntah 3 kali selama pengkajian
-terpasang infuse RL 28 gtt/i
-HB 9% gr/dl
-klien tampak lemah dan pucat ,konjungtiva
anemis
-berat badan sekarang 50 kg sebelumnya 54
kg
-Akral teraba dingin
-setiap yang diminum dan dimakan
klientampak dimuntahkan
-Porsi makanan yang disediakan tidak habis
hanya seperempat yang dimakan
-TTV :TD=90/60 mmhg,S=36,5 C N=90x/I
P=22 x/i
2 Data Subjektif Output berlebihan dan Gangguan volume
-Klien mengatakan BAK nya selama sakit intake yang kurang cairan
berkurang kadang hanya 3 kali dalam sehari
-klien mengatakan tidak ada nafsu makan dan
merasakan mual muntah yang sanngat
berlebihan
-kllien mengatakan muntah ini bisa lebih
10kali dalam sehari
Data Objektif
-klien tersang infuse RL;Dekstrose 5% 2:1
28 gtt/i
-Turgor kulit klien tampak kering
-mukosa bibir kering
-Tenggorokan tampak merah
-klien tampak lemah dan pucat
-Akral dingin
-Setiap yang dimakan tampak dimuntahkan
-HB 9 %
-TTV :TD=90/60 mmhg,S=36,5 C N=90xi
P=22 xi

3 Data Subjektif Kelemahan fisik Intoleransi


-Klien mengatakan badanya lemah dan tidak Aktivitas
bertenaga
-Klien mengatakan aktivtitas selama sakit
banyak di bantu oleh suami
-klien mengatakan tidak ada nafsu makan
Dataobjektif
-aktivitas klien dibantu oleh suami
-klien lebih suka berbaring di tempat tidur
Data Objektif
-Berat badan klien turun menjadi 50 kg
-aktivitas klien dibantu oleh suami
-klien tampak lemah
32
E.Diagnosa Keperawatan

1.Perubahan nutrisi berhubungan dengan anoreksia,nausea dan vomitus yang berlebihan

2.Defisit volume cairan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat

3.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakadekuatnya sumber energy sekunder

33
F.Intervensi Keperawatan
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan Intervensi Rasional
criteria hasil Keperawatan
1 Perubahan nutrisi kurang dari Dalam waktu 1.Catat intake 1.Menentukan
kebutuhan tubuh berhubungan 3x24 jam dan output dehidrasi cairan
dengan anoreksia,nausea dan setelah dan pengeluaran
vomitus diberikan melalui muntah
tindakan 2.Anjurkan 2.Dapat
Data Subjektif pemenuhan makan dalam mencukupi
-Klien mengatakan mual dan nutrisi klien porsi kecil tapi asupan nutrisi
muntah yang lebih dari 10 kali terpenuhi sering yang dibutuhkan
setiap harinya semenjak sakit Dengan tubuh
(sekitar 2 mingguan) criteria hasil: 3.Anjurkan untuk 3.Dapat
-Setiap apa yang di minum dan 1.Klien akan menghindari meransang mual
dimakan akhirnya di muntahkan mengkomsums makanan yang dan muntah
-Klien mengatakan sangat letih i l asupan oral berlemak
dan lemas diet yang 4.Anjurkan untuk 4.Makanan
-Klien mengatakan nafsu mengandung makan makanan selingan dapat
makanya kurang zat gizi yang selingan seperti mengurangi
-Klien mengatakan berat badanya adekuat biscuit, roti dan rangsangan mual
turun 2.Klien tidak teh (panas) muntah yang
-Klien mengatakan porsi mengalami hangat sebelum berlebihan
makanan selama sakit ini tidak anoreksia bangun dari 5.Untuk
pernah habis setiap di makanya ,nausea dan tempat tidur mempertahankan
vomitus 5.Catat intake keseimbangan
Data Objektif 3.Klien akan TPN,jika intake nutrisi
-mukosa bibir tampak kering menoleransi oral tidak dapat
-bibir pecah-pecah diit yang telah diberikan dalam
-tenggorokan tampak merah diprogramkan periode tertentu
-klien muntah 3 kali selama 4.Klien akan 6.Inspeksi 6.untuk
pengkajian mengalami adanya iritasi mengetahui
-terpasang infuse RL 28 gtt/i pertambahan atau lesi pada integritas
-HB 9% gr/dl berat badan mulut mukosamulut
-klien tampak lemah dan pucat yang sesuai
,konjungtiva anemis selama 7.Kaji 7.Untuk
-berat badan sekarang 50 kg kehamilanya keberhasilan oral mempertahankan
sebelumnya 54 kg dan personal intergritas
-Akral teraba dingin hygiene serta mukosa mulut
-setiap yang diminum dan penggunaan
dimakan klientampak cairan pembersih
dimuntahkan mulut sesering
-Porsi makanan yang disediakan mungkin
tidak habis hanya seperempat 8.Pantau 8.Mengidentifika
yang dimakan Hemoglobin dan si adanya anemi
-TTV :TD=90/60 mmhg,S=36,5 Hemotrokit dan potensial
C N=90x/I P=22 penurunan
kapasitas
pembawa
oksigen
ibu.Hb<12 gr/dl
atau kadar Ht<
dipertimbangkan
anemi pada
trimester I
9.Test urine 9.Menetapkan
terhadap data dasar untuk
aseto,albumin mendektesi
dan glukosa factor resiko
tinggi

2 Defisit volume cairan berhubunga Dalam waktu 1.Tentukan 1.Memberikan


dengan kehilangan cairan akibat 3x24 jam frekuensi atau data berkenaan
vomitus dan asupan cairan yang kebutuhan beratnya dengan semua
tidak adekut cairan mual/muntah kondisi
terpenuhi 2.Tinjau ulang 2.Intervensi yang
Data Subjektif Dengan riwayat diberikan tepat
-Klien mengatakan BAK nya criteria hasil: kemungkinan dengan kondisi
selama sakit berkurang kadang 1.Keseimbang masalah medis pasien
hanya 3 kali dalam sehari an cairan dan lainya ( seperti
-klien mengatakan tidak ada nafsu elektrolit akan ulkus
makan dan merasakan mual kembali peptikum,gastriti
muntah yang sanngat berlebihan normal s)
-kllien mengatakan muntah ini *.Turgor kulit 3.Kaji suhu 3.Sebagai
bisa lebih 10kali dalam sehari normal badan dan turgor indicator dalam
*.Membran kulit,membrane membantu
Data Objektif mukosa mukosa, TD, mengevaluasi
-klien tersang infuse RL 28 gtt/i lembab input/output dan tingkat dehidrasi
-Turgor kulit klien tampak kering *.Berat badan berat jenis
-mukosa bibir kering stabil urine,timbang
-Tenggorokan tampak merah *.TTV normal BB setiap hari
-klien tampak lemah dan pucat *.Hb dan Ht 4.Anjurkan 4.Membantu
-Akral dingin normal peningkatan dalam
-Setiap yang dimakan tampak *.Berat jenis asupan minuman mengurangi mual
dimuntahkan urine normal berkarbonat,mak dan muntah
-HB 9 % 2.Klien tidak an sesering karena dapat
-TTV :TD=90/60 mmhg,S=36,5 muntah lagi mungkin dengan menurunkan
C N=90xi P=22 xi 3.Klien dapat jumlah sedikit keasaman
mengkomsums (seperti roti lambung
i asupan dalam kering)
jumlah yang
adekuat
3 Intoleransi aktivitas berhubungan Dalam 3x24 1.Tingkatkan 1.Meningkatkan
dengan ketidakadekut sumber jam tirah istirahat dan
energy sekunder diharapkan baring/duduk ketenangan
klien dapat ,berikan
Data Subjektif beraktivitas lingkungan yang
-Klien mengatakan badanya secara mandiri tenang, batasi
lemah dan tidak bertenaga Dengan pengunjung
-Klien mengatakan aktivtitas criteria hasil: sesuai
selama sakit banyak di bantu oleh 1.klien dapat keperluanya
suami memperlihatka 2.Ubah posisi 2.Meningkatkan
-klien mengatakan tidak ada nafsu n kemajuan dengan sering fungsi pernafasan
makan dalam ,berikan dan
beraktivitas perawatan kulit meminimalkan
Dataobjektif 2.klien dapat yang baik tekanan pada
-aktivitas klien dibantu oleh mengidentifika area tertentu
suami sikan factor- 3.Tingkatkan 3.Tirah baring
-klien lebih suka berbaring di faktor yang aktivitas sesuai lama dapat
tempat tidur menurunkan toleransi menurunkan
Data Objektif toleransi kemampuan
-Berat badan klien turun menjadi aktivitas aktivitas
50 kg 4.Kontrol TTV 4.Untuk
-aktivitas klien dibantu oleh memantau
suami perkembangan
-klien tampak lemah kesehatan klien

36
G.Impementasi Keperawatan
Hari/Tgl Dx Implementasi Eavaluasi/SOAP
Keperawatan
Selasa Perubahan 1.Mencatat intake dan output S:Klien mengatakan nafsu
5-5-2015 nutrisi kurang makan tidak ada ,mual dan
21.30 wib dari kebutuhan muntah belum hilang
tubuh 2.Menganjurkan makan dalam O:Klien tampak lemah dan
berhubungan porsi kecil tapi sering tidak bertenaga ,pucat
dengan 3.Menganjurkan untuk - Klien tampak muntah-
anoreksia,nausea menghindari makanan yang muntah
dan vomitus berlemak -makanan yang dibawa
4.Menganjurkan untuk makan keluarga tidak dimakan klien
makanan selingan seperti -HB Klien 9 gr/dl
biscuit, roti dan teh (panas) -Terpasang infuse RL 28 gtt/i
hangat sebelum bangun dari A.Masalah belum teratasi
tempat tidur P.Intervensi 1,2,3,4,5,6,dan 7
5.Menginspeksi adanya iritasi dilanjutkan
atau lesi pada mulut
6.Mengkaji keberhasilan oral
dan personal hygiene serta
penggunaan cairan pembersih
mulut sesering mungkin
7.Memantau Hemoglobi

defisitvolume 1.Mentukan frekuensi atau S.Klien mengatakan badannya


cairan beratnya mual/muntah masih lemas
berhubunga 2.Mininjau ulang riwayat -klien mengatakan BAK nya
dengan kemungkinan masalah medis berkurang kadang hanya 3kali
kehilangan lainya ( seperti ulkus sehari
cairan akibat peptikum,gastritis) O.Turgor kulit tampak kering
vomitus dan 3.Mengkaji suhu badan dan -klien tampak lemah
asupan cairan turgor kulit,membrane mukosa, -mukosa bibir kering
yang tidak TD, input/output dan ,timbang -bibir pecah-pecah
adekut BB setiap hari -lidah merah dan tenggorokan
4.Menganjurkan peningkatan merah
asupan minuman A.Masalah belum teratasi
berkarbonat,makan sesering P.Intervensi dilanjutkan 1.3.4
mungkin dengan jumlah sedikit
(seperti roti kering)

Intoleransi 1.Menganjurkan tirah S.Klien mengatakan belum


aktivitas baring/duduk pada kuat berdiri
berhubungan klien,memberikan lingkungan -klien masih mengandalkan
dengan yang tenang,membatasi suaminya untuk beraktivitas
ketidakadekut pengunjung sesuai keperluanya O.Klien dibantu suami
sumber energy 2.Mengubah posisi dengan berjalan
sekunder sering ,berikan perawatan kulit -klien tampak lemah
yang baik A.Masalah belum teratasi
3.Mingkatkan aktivitas sesuai intervensi dilanjutkan
toleransi P.Intervensi 1,2,3,4
4.Mengukur TTV dilanjutkan

Rabu Perubahan 1.Mencatat intake dan output S.Klien mengatakan nafsu


6-5-2015 nutrisi kurang 2.Menganjurkan makan dalam makanya mulai ada,muntah
dari kebutuhan porsi kecil tapi sering mulai berkurang
tubuh 3.Menganjurkan untuk -kilen mengatakan ada
berhubungan menghindari makanan yang melakukan saran-saran yang
dengan berlemak diberikan perawat malam tadi
anoreksia,nausea 4.Menganjurkan untuk makan O.klien tidak tampak muntah
dan vomitus makanan selingan seperti lagi porsi makanan yang
biscuit, roti dan teh (panas) diberikan keluarga habis
hangat sebelum bangun dari A.Masalah sebagian teratasi
tempat tidur P.Intervensi 1,2,4 dilanjutkan
5.Memeriksa adanya iritasi atau
lesi pada mulut
6.Mengkaji keberhasilan oral
dan personal hygiene serta
penggunaan cairan pembersih
mulut sesering mungkin

S.Kliem mengatakan muntah


Defisit volume 1.Mentukan frekuensi atau mulai berkurang nafsu makan
cairan beratnya mual/muntah mulai ada
berhubunga 3.Mengkaji suhu badan dan O.BB klien naik 2 ons menjadi
dengan turgor kulit,membrane mukosa, 50,2 kg
kehilangan TD, input/output ,menimbang -muntah mulai berkurang
cairan akibat BB setiap hari hanya sekitar 6 kali semenjak
vomitus dan 4.Meganjurkan peningkatan malam tadi sampai hari ini
asupan cairan asupan minuman -mukosa mulut mulai lembab
yang tidak berkarbonat,makan sesering -bibir mulai lembab
adekut mungkin dengan jumlah sedikit -turgoer kulit mulai alastis
(seperti roti kering) A.Masalah sebagian teratasi
P.Intervensi dilanjutkan 3

Intoleransi 1.Meningkatkan tirah S.Klien mengatakan sudah


aktivitas baring/duduk ,memberikan mulai bertenaga dan dapat
berhubungan lingkungan yang tenang,mem kekamar kecil sendiri walau
dengan batasi pengunjung sesuai harus di damping suami
ketidakadekut keperluanya O.Klien tampak bisa berdiri
sumber energy 2.mengubah posisi dengan dan berjalan kekamar mandi
sekunder sering ,berikan perawatan kulit walau harus dipegang suami
yang baik A.Masalah teratasi
3.Meningkatkan aktivitas sesuai P.Intervensi 4 dilanjutkan
toleransi
4.Kontrol TTV

Kamis Perubahan 1.Mencatat intake dan output S.Klien mengatakan badanya


7-5-2015 nutrisi kurang 2.Menganjurkan makan dalam muali bertenaga muntah tidak
dari kebutuhan porsi kecil tapi sering ada lagi
tubuh 3.Menganjurkan untuk O.Klien menghabiskan porsi
berhubungan menghindari makanan yang makanan yang diberikan
dengan berlemak keluarga
anoreksia,nausea 4.Menganjurkan untuk makan A.Masalah teratasi
dan vomitus makanan selingan seperti P.Intervensi dihentikan
biscuit, roti dan teh (panas)
hangat sebelum bangun dari
tempat tidur
5.Memeriksa adanya iritasi atau
lesi pada mulut
6.Mengkaji keberhasilan oral
dan personal hygiene serta
penggunaan cairan pembersih
mulut sesering mungkin

Deficit volume 1Menentukan frekuensi atau S.Klien mengatakan muntah


cairan beratnya mual/muntah tidak ada lagi,nafsu makan
berhubunga 3.Mengkaji suhu badan dan mulai ad
dengan turgor kulit,membrane mukosa, O.BB naik 3 ons
kehilangan TD, input/output dan berat jenis --mukosa mulut mulai lembab
cairan akibat urine,timbang BB setiap hari -bibir mulai lembab
vomitus dan 4.Menganjurkan peningkatan -turgoer kulit mulai alastis
asupan cairan asupan minuman A.Masalah teratasi
yang tidak berkarbonat,makan sesering P.Intervensi dihentikan
adekut mungkin dengan jumlah sedikit dilanjutkan konseling untuk
(seperti roti kering) pulang

39
BAB IV
TELAAH JURNAL

A.Diagnosis dan Tata Laksana Hipemeresis Grafidarum

Hiperemesis Gravidarum adalah kondisi mual muntah yang berat pada kehamilan dan

sukar dikendalikan ,hingga kini penyebab pasti hiperemesis gravidarum belum di ketahui

meskipun peningkatan human chorionic gonadotropin (hcg) tampaknya berperan besar.

Tata laksana yang komprehensif meliputi ,pola makan,resusitasi cairan dan tata laksana

farmakologis ,keberhasilan dalam piñatalaksanaan hiperemesis gravidarum tergantung pada

diagnosis yang tepat ,deteksi keseimbangan elektrolit dan asam basa serta defiseinsi nutryisi

pada ibu hamil,Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan asupan nutrisi dan oksigen yang

diterima janin berkurang sehingga tumbuh kembang janin akan terganggu .J Indon Med

Assoc.2011

Sekitar 50 – 90 % perempuan hamil mengalami keluhan mual dan muntah . Keluhan ini

biasanya disertai dengan Hiperesalifa , sakit kepala , perut kembung , dan rasa lemah pada

badan. Keluhan ini secara umum dikenal sebagai “ Morning sickness “

Komplikasi yang di timbulkan oleh Hiperemesis gravidarum adalah ketonuria,dehidrasi

,hipokalemia dan penurunan berat badan 3kg/5%berat badan

Beberapa factor resiko yang berhubungan dengan hiperemesis gravidarum antara lain

hiperemeisi gravidarum sebelumnya ,berat badan berlebih,kehamilan multiple,penyakit

trofoblastik,nuliparitas dan merokok

Menurut teori terbaru , peningkatan kadar human chorionic gonadotropin [ HCG ] akan

menginduksi ovarium untuk memproduksi estrogen , yang dapat merangsang mual dan muntah .

40
Perempuan dengan kehamilan ganda atau mola hidatidosa yang diketahui memiliki kadar

HCG lebih tinggi dari pada perempuan hamil lain mengalami keluhan mual dan muntah yang

lebih berat . Progesteron juga diduga menyebabkan mual dan muntah dengan cara menghambat

motilitas lambung dan irama kontraksi otot – otot polos lambung . Penurunan kadar thyrotropin

– stimulating hormone [ TSH ] pada awal kehamilan juga berhubungan dengan hiperemesis

grafidarum meskipun mekanismenya belum jelas . Hiperemesis grafidarum merefleksikan

perubahan hormonal yang lebih drastis dibandingkan kehamilan biasa .

Pengaturan diet untuk pasien hiperemesis gravidarum tingkat III diberikan diet hiperemesis

I,makanana yang diberikan berupa roti kering dan buah-buahan,cairan tidak diberikan bersama

makanan tetapi 1-2 jam setelah makan .Diet hiperemesis kurang mengandung zat gizi kecuali

vitamin c sehingga diberikan hanya untuk beberapa hari.

Terapi alternative seperti akupuntur dan jahe telah diteliti intuk penatalaksanaan mual

dan muntah dalam kehamilan .Akar jahe (Zingiber officinale roscoe) adalah salah satu pilihan

non farmakologik dengan efek yang cukup baik ,bahan aktifnya gingerol dapat menghambat

pertumbuhan garulH.pylori,terutama galur cytotoxin associatedgene(Cag) A+ yang sering

menyebabkan infeksi,empat randomized trials menunjukan bahwa ekstrak jahe lebih efektif dari

pada placebo dan efektivitasnya sama dengan vitamin B6 .Dosisnya adalah 250 mg kapsul akar

jahe bubuk peroral ,empat kali sehari

Terapi akupunktur untuk meredakan gejala mual dan muntah masih menjadi kontroversi .

Penggunaan acupressure pada titik akupunktur Neiguan P6 di pergelangan lengan menunjukkan

hasil yang tidak konsisten dan penelitiannya masih terbatas karena kurangnya uji tersamar .

Dalam sebuah studi yang besar didapatkan tidak terdapat efek yang menguntungkan dari

41
penggunaan acupressure , namun The Systematic Cochrane Review mendukung penggunaan

stimulasi akupunktur P6 pada pasien tanpa profilaksis antiemetik . Stimulasi ini dapat

mengurangi risiko mual . Terapai stimulasi saraf tingkat rendah pada aspek volar pergelangan

tangan juga apat menurunkan mual dan muntah serta merangsang kenaikan berat badan .

B.Hubungan antara tingkat stres dengan kejadian hiperemesis grafidarum paa ibu hamil

tri mester i di BPS ny. Sayidah kendal.

Stres dianggap sebagai salah satu factor penyebab terjadinya Hiperemesis . Data yang

dapatkan peneliti di BPS Ny.Sayidah Kendal menunjukkan terdapat 110 ibu hamil dengan

jumlah ibu hamil trimester I adalah 61 orang dengan keluhan mual muntah sebanyak 48 orang ,

trimester II sebanyak 27 orang dengan keluhan mual muntah 9 orang dan trimester III sebanyak

22 orang dan tidak ditemukan keluhan mual muntah lagi . Sebanyak 48 orang ibu hamil trimester

I yang mengalami mual muntah terdapat 11 orang mual muntah berat dan 3 diantaranya harus

dirawat di rumah sakit . Rancangan penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan

longitudinal . Pengambilan data dilakukan bulan agustus 2012 . Populasi penelitian adalah semua

ibu hamil trimester I yang melakukan kunjungan ANC di BPS . Ny.Sayidah , kampung sabrang

Lor , Desa Kutogarjo , Kaliwungu ,Kendal pada juli 2011 – juni 2012 yang berjumlah 387 orang

. Pengambilan sampel dalam penelitian ini , menggunakan teknik QUATA SAMPLING

sebanyak 79 orang .

Stres yang dialami responden disebabkan ketakutan tampa alas an yang jelas( 70 ,9 % )

dan merasakan gangguan dalan bernafas yaitu cepat / sulit bernafas ( 69 , 65 ).Hal ini

menunjukan bahwa responden penelitian mengalami stress dalam menjalani kehamilanya

walaupun dalam kategori ringan . Keberadaan janin di dalam tubuh membawa perubahan secara

42
fisiologis dalam tubuh ibu hamil yang akhirnya berimplikasi terhadap kondisi kejiwaan ibu

hamil

Kondisi psikhologis respondeng cenderung tenang karena pengaruh hormon progesteron

yang meningkat selama kehamilan . Hormon progesteron ini dihasilkan oleh korpus luteum pada

masa awal kehamilan , termasuk saraf ibu hamil , sehingga perasaan ibu hamil menjadi tenang .

Hormon ini juga berfungsi membangun lapisan di dinding rahim untuk menyangga plasenta di

dalam rahim dan untuk mencegah gerakan kontraksi atau pengerutan otot – otot rahim . Hormon

ini “ mengembangkan “ pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun dan menyebabkan ibu

hamil sering pusing . Hormon ini juga membuat system pencernaan jadi lambat , perut menjadi

kembung atau sembelit , mempengaruhi perasaan dan suasana hati ibu hamil , meningkatkan

suhu tubuh , meningkatkan pernafasan , mual , dan menurunnya gairah berhubungan inhttim

selama hamil . ( Prawihardjo , 2002 , hal 77 )

C.Hubungan beberapa factor resiko hamil dengan Hiperemesis grafidarum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan factor risiko ibu

hamil dengan hiperemesis gravidarum dibangsal obstetri dan ginekologi RSUD Raden Mattaher

Jambi . Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain case control tak

berpadanan . Seiring dengan perkembangan ilmu kesehatan reproduksi yang membuktikan

timbulnya berbagai faktir risiko kehamilan dan persalinan yang dihadapi oleh ibu usia muda .

Pernikahan di usia muda merugikan kesehatan fisik dan psikis perempuan , adanya pandangan

masyarakat bahwa perempuan yang menikah di usia muda dianggap sebagai hal tabu , dianggap

menghancurkan masa depan , dan mencegah wanita mendapatkan pengetahuan dan wawasan

yang lebih luas . Hal ini membuat perubahan demografis usia perempuan yang menikah diatas

43
usia 20 tahun menjadi sedikit . Pada ibu yang berumur kurang dari 20 tahun , rahim seorang ibu

belum berfungsi secara optimal dan jika ditinjau dari fungsi fisiologis dan secara psikologis ibu

hamil yang berumur kurang dari 20 tahun , belum sap menerima kehamilannya , belum matang

emosinya , cenderung labil dan belum siap menjadi orang tua , sehingga dapat memicu

munculnya konflik mental atau stress yang membuat ibu tidak memperhatikan asupan nutrisinya

sehingga dapat menyababkan iritasi lambung sehingga menstimulasi aferen pada nervus vagus

yang diteruskan pada chemoreceptor trigger zone sebagai pusat muntah di medulla oblongata

yang mencetuskan mual dan muntah pada ibu hamil . Literatur menyatakan bahwa hiperemesis

gravidarum lebih sering terjadi pada ibu hamil primigravida bila dibandingkan dengan

multigrafida .Hal ini disebabkan karena primigravida memiliki kadar hormone ekstrogen yang

lebih tinggi dibandingkan dengan multigravida

44
BAB V

PEMBAHASAN

A.Asuhan keperawatan pasien dengan Hiperemesis gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama

masa hamil ,yang menyebabkan dehidrasi ,ketidakseimbangan elektrolit ,defisiensi nutrisi dan

kehilangan berat badan (Lowdermilk,2004)

Penyebab Hiperemesis grafidarum belum diketahui secara pasti,tetapi ada beberapa factor

predisposisi terjadinya Hoperemesis gravidarum antara lain primigravida,,factor organic,dan

factor psikologis.

Manifestasi klinik yang sering dijumpai pada Hiperemesis gravidarum antara lain

a. Tingkat pertama

Muntah yang berlangsung terus menerus, makan dan minum berkurang berkurang, berat

badan menurun, tonus otot lemah- kulit dehidrasi, nyeri pada daerah epigastrium, tekanan

darah turun serta nadi meningkat, lidah kering dan mata tampak cekung.

b. Tingkat kedua

Keadaan umum penderita tampak lebih lemah, gejala dehidrasi makin tampak, mata

cekung, turgor kulit makin berkurang, lidah kering dan kotor, berat badan semakin

menurun , mata ikhterik, gejala hemokonsentrasi makin tampak (urin berkurang, kadar

.gangguan kesadaran, menjadi apatis dan nafas berbau aseton.

c. Tingkat ketiga

Muntah berkurang, keadaan umum wanita hamil makin menurun (tekanan darah turun,

45
nadi meningkat, suhu naik, keadaan dehidrasi makin jelas, gangguan faal hati terjadi

dengan manifestasi ikhterus,gangguan kesadaran dalam bentuk manifestasi somnolen

sampai koma, komplikasi susunan saraf pusat , perubahan arah bola mata, diplopia –

gambar tampak ganda, perubahan mental.Timbulnya ikterus menunjukan payah hati

(Wiknjosastro, 2005).

Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada Ny.P ditemukan ada kesamaan

beberapa teori dengan factor resiko Hiperemesis gravidarum pada Ny.P dimana factor nutrisi

,factor psikologis dan factor hormonal menjadi penyebab Hiperemesis gravidarum pada Ny.P.

Ciri-ciri Hiperemesis gravidarum yang ditemukan pada Ny.P sama dengan gejala klinis

Hiperemesis gravidarum yaitu mual dan muntah yang berlebihan lebih 10 dalam sehari , berat

badan turun ,adanya peningkatan hormone,mukosa mulut kering bibir pecah-pecah,tenggorokan

merah,kehamilan sebelumnya juga mengalami Hiperemesis gravidarum.

Data penunjang yang dilakukanpada Ny.P hasil pemerikasaan labor yaitu tes kehamilan

positif dari hasil pengkajian yang telah dilkukan.

Berdasarkan pengkajian ,pemeriksaan fisik,dan data penunjang yang ada,maka telah bisa

disimpulkan diagnose keperawatan yaitu perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan anoreksia,nausea dan vomitus,deficit volume cairan berhubungan dengan

kehilangan cairan akibat vomitus dan asupan cairan yang tidak adekut, intoleransi aktivitas

berhubungan dengan ketidakadekut sumber energy sekunder,hal ini sesuai teori Hiperemesis

gravidarum.

Implementasi keperawatan telah dilakukan sesuai dengan diagnose yang ada,dimana

untuk Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,nausea

46
dan vomitus telah dilakukan mencatat intake dan output,menganjurkan makan dalam porsi kecil

tapi sering,menganjurkan untuk menghindari makanan yang berlemak,menganjurkan untuk

makan makanan selingan seperti biscuit, roti dan teh (panas) hangat sebelum bangun dari tempat

tidur,menginspeksi adanya iritasi atau lesi pada mulut,mengkaji keberhasilan oral dan personal

hygiene serta penggunaan cairan pembersih mulut sesering mungkin,memantau

Hemoglobin.Hasil pada hari ke -3 implementasi keperawatan klien mengtakan sudah ada

perubahan ,nafsu makanya mulai ada,klien tidak muntah lagi,porsi makanan yang diberikan

sedikit tapi sering.

Implentasi untuk diagnose defisitvolume cairan berhubunga dengan kehilangan cairan

akibat vomitus dan asupan cairan yang tidak adekut yang dilakukan ,mentukan frekuensi atau

beratnya mual/muntah,mininjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lainya ( seperti ulkus

peptikum,gastritis),mengkaji suhu badan dan turgor kulit,membrane mukosa, TD, input/output

dan ,timbang BB setiap hari,menganjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat,makan

sesering mungkin dengan jumlah sedikit (seperti roti kering) ,perkembangan klien pada harik-3

,muntah tidak ada lagi ,nafsu makan mulai membaik ,berat badan bertambah 5 ons,masalah klien

Deficit volume caiaran teratasi.

Implementasi untuk diagnose Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakadekut

sumber energy sekunder ,menganjurkan tirah baring/duduk pada klien,memberikan lingkungan

yang tenang,membatasi pengunjung sesuai keperluanya,mengubah posisi dengan sering

,memberikan perawatan kulit yang baik,meningkatkan aktivitas sesuai toleransi ,mengukurTTV,

pada hari ke-2 klien dapat beraktivits,masalah yang terjadi pada Ny.P keseluruhanya dapat

teratasi.

47
B.Telaah Jurnal

1.Diagnosa dan tatalaksana Hiperemesis Gravidarum

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kevin dkk di RSUP Cipto

Mangunkusumo,Jakarta (2011).Dalam tata laksana emeis gravidarum dimulai dari tata laksana

awal ,jika tidak berhasi lanjut pada tata laksana farmakologis ,disamping itu terapi alternative

juga dapat membantu ibu yang mengalami hiperemesis gravidarum.Hal ini sesuai dengan

intervensi yang dilakukan pada Ny.P yaitu penanganan dimulai dari tatalaksana awal ibu dirawat

di puskesmas dan dilakukan rehidarsi dengan cairan RL lanjut dengan tata laksana farmakologis

pemberian obat

2.Hubungan tingakt stress dengan kejadian Hiperemesus grafidarum pada ibu hamil tri

mester 1 di BPS Ny.Sayidah Kendal.

Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh Sulistyiowati dkk di BPS NY.Sayidah Kendal

diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami stress kategori ringan (77,2%) dimana

responden dinilai memilki tingkat kesabaran yang tinggi serta menyadari bahwa dirinya yang

sedang hamil harus menjaga sikap dan perilakunya agar tidakterjadi sesuatu pada janin yang

dikandungnya.Stress yang dialami responden disebabkan ketakutan tampa alasan yang jelas

(70,9%) dan merasa adagangguan dalam bernafas (69,6%) ,hal ini menunjukan bahwa responden

penelitian mengalami stress dalam menjalani kehamilanyawalaupun dalam kategori ringan

.Keberadaan janin dalam tubuh ibu yang akhirnya berimplikasi pada kondisi kejiwaan ibu hamil

Hal ini sesuai dengan temuan pada Ny.P pada kasus Hiperemesis gravidarum,dimana

Ny.P mengalami strees yang berlebihan dengan kehamilanya ,Ny.P disatu sisi belum siap

48
menerima kehamilan ini karena ekonominya belum mendukung tapi apa boleh buat sekarang dia

hamil tampa perencaan dan disatu sisi lagi dia sangat cemas dengan keadaan jnaninya nanti bila

mual muntah ini tidak berhenti akan mengakibatkan anaknya cacat nanti .

3.Hubungan beberapa factor resiko ibu hamil denganHiperemesis Gravidarum

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Silviana Sari dkk di bangsal obstetric dan

ginekologi RSUD Raden Mattaher Jambi (2013) tidak terdapat hubungan antara umur ibu

dengan Hiperemesis gravidarum ,terdapat hubungan antara hiperemesis gavidarum dengan

factor resiko gravida, terdapat hubungan hiperemesis gravidarum dengan umur kehamilan ibu,

terdapat hubungan antara hiperemesis gravidarum dengan factor resiko anemia.

Hal ini sesuai dengan temuan pada kasus hperemesis gravidarum Ny.P ,dimana Ny.P

untuk umurnya sekarang sudah 25 tahun, kehamilan pertama mengalami hiperemesis gravidarum

Dan kehamilan kedua ini juga mengalami hal yang sama,ibu mengatakan hiperemesis

gravidarum yang diderita ini biasanya akan berkurang pada kehamilan 4 bulan.Ny.P juga

mengalami anemia dengan HB 9 %

49
BAB VI

PENUTUP

A.Kesimpulan

1.Kesimpulan Askep

Berdasarkan Asuhan keperawatan yang telah dilakukan terhadap Ny.P dapat disimpulkan

sebagai berikkut:

a.Terdapat kesamaan teori dengan kejadian dan praktek yang dilakkukan terhadapklien

b.Tanda dan gejala yang dirasakan klien saat pengkajian sama dengan teori serta komplikasi

c.Diagnosa yang ditemukan ada 3dan diagnose tersebut sesuai dengan teori ketiga diagnose klien

adalah .Perubahan nutrisi berhubungan dengan anoreksia,nausea dan vomitus yang

berlebihan.Defisit volume cairan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.Intoleransi

aktivitas berhubungan dengan ketidakadekuatnya sumber energy sekunder

d.Intervensi yang dilakukan untuk mengatasi diagnose diantaranya adalah Mencatat intake dan

output.Menganjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering.Menganjurkan untuk menghindari

makanan yang berlemak.Menganjurkan untuk makan makanan selingan seperti biscuit, roti dan

teh (panas) hangat sebelum bangun dari tempat tidur.Menginspeksi adanya iritasi atau lesi pada

mulut.Mengkaji keberhasilan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan pembersih

mulut sesering mungkin.Memantau Hemoglobin

e.Setelah 3 hari dilakukan implementasi keperawatan masalah yang dialami ibu dapat teratasi

seperti kebuthan untuk nutrisi mulai terpenuhi dimana nafsu makan ibu mulai ada muntah

berkurang ibu sudah dapat berjalan kekamar mandi dll

51
f.Terdapat kesesuaian antara jurnal penelitian dengan kenyataan yang ditemukan pada Ny.P dan

tindakan yang dilakukan

2.Kesimpulan telaah jurnal

a.Tatalaksana hiperemesis gravidarum dimulai dari tata laksana awal kalau tidak berhasil lanjut

dengan tata laksana farmakologis

b. responden penelitian mengalami stress dalam menjalani kehamilanya walaupun dalam

kategori ringan .Keberadaan janin dalam tubuh ibu yang akhirnya berimplikasi pada kondisi

kejiwaan ibu hamil

c. Tidak terdapat hubungan antara umur ibu dengan Hiperemesis gravidarum ,terdapat hubungan

antara hiperemesis gavidarum dengan factor resiko gravida, terdapat hubungan hiperemesis

gravidarum dengan umur kehamilan ibu, terdapat hubungan antara hiperemesis gravidarum

dengan factor resiko anemia.

B.Saran

1.Bagi pelayanan keperawatan

Hasil karya ilmiah akhir ners ini agar dapat di aplikasikan pada pelayanan keperawatan di

Puskesmas Sungai Tarab I Kab .Tanah Datar

2.Bagi pendidikan keperawatan

Hasil karya ilmiah akhir ners ini agar dapat memberikan informasi kepada pendidikan

keperawatan dengan menjadikan salah satu rujukan bahan ajar tentang METERNITAS

khususnya askep Hiperemesis Gravidarum

3.Bagi penulisHasil karya ilmiah akhir ners ini agar dapat menjadi kerangka acuan dalam

memberikan asuhan keperawatan dengan pada pasien dengan Hiperemesis Gravidarum sehingga

kelak mampu menjadi perawat profesional 52


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYULUHAN PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN ELEKTIF DI
RUANGAN RAWAT INAP PUSKESMAS SUNGAI TARAB I
KAB.TANAH DATAR

Pokok Bahasan : Hiperemesis Gravidarum

Sasaran : Pasien dan Keluarga

Hari / Tanggal : 6 Mei 2015

Waktu : 25 menit

Tempat : Ruang Rawat Inap Puskesmas Sungai Tarab I Kab.Tanah Datar

Penyuluh : Deswita, S.Kep

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Hiperemesis Gravidarum di harapkan peserta

mengetahui, memahami tentang Hiperemesis Gravidarum.

B. Tujuan Khusus

Setelah dilakuakan pendidikan kesehatan tentang Hiperemesis Gravidarum diharapkan

peserta mampu :

1. Menyebutkan pengertian Hiperemesis Gravidarum dengan bahasa sendiri

2. Menyebutkan penyebab Hiperemesis Gravidarum

3. Menyebutkan tanda dan gejala Hiperemesis Gravidarum

4. Menyebutkan kembali akibat lanjut Hiperemesis Gravidarum

5. Menyebutkan kembali penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum


C. Pelaksanaan

1. Hari / Tanggal : 6 Mei 2015

2. Waktu : 10.30 wib

3. Metode : Ceramah dan Tanya jawab

4. Media dan alat :

a. SAP

b. Lembar Balik

c. Leaflet

5. Setting tempat

D. Kegiatan
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Klien
1 5 menit Pembukaan
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri dan pembimbing b. Memdengarkan dan
c. Mengingatkan kembali kontrak waktu memperhatikan
dan bahasa yang di gunakan c. Menyepakati kontrak
d. Menjelaskan tujuan pertemuan d. Mendegarkan dan
memperhatikan
2 15 menit Pelaksanaan
a. Menggali pengetahuan peserta tentang a. Mencoba menjawab
pengertian Hiperemesis Gravidarum
b. Memberikan reinforcement positif atas b. Peserta tersenyum
jawaban peserta
c. Menjelaskan pengertian Hiperemesis c. Mendengarkan dan
Gravidarum memperhatikan
d. Memotivasi klien untuk menyebutkan d. Mencoba untuk
kembali pengertian Hiperemesis menjawab
Gravidarum
e. Menggali pengetahuan peserta tentang e. Mencoba menjawab
factor-faktor penyebab Hiperemesis
Gravidarum
f. Memberikan reinforcement positif atas f. Peserta tersenyum
jawaban peserta
g. Menjelaskan factor-faktor penyebab g. Mendengarkan dan
Hiperemesis Gravidrum memperhatikan
h. Memotivasi klien untuk menyebutka h. Mencoba untuk
kembali factor-faktor penyebab menjawab
Hiperemesis Gravidarum
i. Menggali pengetahuan peserta tentang i. Mencoba menjawab
tanda dan gejala Hiperemesis
Gravidarum
j. Memberikan reinforcement positif atas j. Peserta tersenyum
jawaban peserta
k. Menjelaskan tanda dan gejala k. Mendengarkan dan
Hiperemesi Graviadrum memperhatikan
l. Memotivasi klien untuk menyebutkan l. Mencoba untuk
kembali tanda dan gejala Hiperemesis menjawab
Gravidarum
m. Menggali pengetahuan peserta tentang m. Mencoba menjawab
komplikasi Hiperemesis Gravidarum
n. Memberikan reinforcement positif atas n. Peserta tersenyum
jawaban peserta
o. Menjelaskan komplikasi Hiperemesis o. Mendengarkan dan
Gravidarum memperhatikan
p. Memotivasi klien untuk menyebutkan p. Mencoba untuk
kembali komplikasi Hiperemesis menjawab
Gravidarum
q. Menggali pengetahuan peserta tentang q. Mencoba menjawab
pencegahan Hiperemesis Gravidarum
r. Memberikan reinforcement positif atas r. Peserta tersenyum
jawaban peserta
s. Menjelaskan pencegahan Hiperemesis s. Mendengarkan dan
Gravidarum memperhatikan
t. Memotivasi klien untuk menyebutkan t. Mencoba untuk
kembali pencegahan Hiperemesis menjawab
Gravidarum

3 5 menit Penutup
a. Menyimpulkan materi penyuluhan a. Mendengarkan dan
ikut memberi pendapat
b. Mengulang kembali tentang apa yang b. Menjawab pertanyaan
telah disampaikan
c. Menutup penyuluhan c. Mendengarkan
d. Membagian leaflet d. Menerima leafleat
e. Mengucapkan salam e. Menjawab salam
E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta menghadiri penyuluhan
b. Peserta mengikuti dari awal sampai akhir penyuluhan
c. Tersedianya alat dan media untuk penyuluhan
d. Setting tempat sesuai dengan perencanaan
e. Peserta memberikan respon terhadap pelaksanaan
f. Tugas-tugas organisasi berjalan sesuai rencana

2. Evaluasi Proses
a. Peserta berpartisipasi selama penyuluhan
b. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan
c. Pelaksanaan sesuai rencana
d. Peserta menyampaikan perasaan selesai penyuluhan
e. Peserta ikut serta dalam menyimpulkan hasil pertemuan

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu membina hubungan saling percaya
b. Peserta mengerti apa yang dijelaskan penyaji
c. Peserta mampu
1) Menyebutkan pengertian Hiperemesis Gravidarum dengan bahasanya sendiri
2) Menyebutkan 2 dari beberapa faktor penyebab Hieperemesis Gravidarum dengan
Bahasanya sendiri
3) Menyebutkan 2 dari beberapa tandadan gejala Hiperemesis Gravidarum dengan
Bahasanya sendiri
4) Menyebutkan 2dari beberapa komplikasi Hieperemesisn Gravidarum dengan
Bahasanya sendiri
5) Menyebutkan 2 dari beberapa pencegahan Hiperemesis Gravidarm dengan
Bahasanya sendiri

F. Lampiran
1. Materi
2. Leaflet
Lampiran

HIPEREMESIS GRAVIDARUM
A.Pengertian

Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah

berlebiha, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan

pekerjan sehari-hari (Arief.B, 2009).

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan (<10kali/hari)

sehingga dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan ibu menjadi buruk

(Prawirohardjo, 2009).

B.Faktor Penyebab

Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum di ketahui secara pasti. Berikut ini

beberapa factor penyebab yang ditemukan menurut Neil-Rose (2007), Tiran (2008), Proverawati

(2009) yaitu:

f. Faktor hormonal , Berhubungan dengan hormone human chorionic gonadrotopin (HCG)

yang mengakibatkan peningkatan progesterone yang menahan haid di tubuh wanita .

Biasanya kadar ini tertinggi pada saat mual menghebat, sehingga dapat mempengaruhi

mual muntah walau masih ada kandungan hormone lain juga.

g. Faktor psikologis, Hubungan factor psikolois besar kemungkinan bahwa wanita menolak

hamil atau tidak di inginkan, tidak nyaman dengan kehamilanya, takut kehilangan

pekerjaan , dan keretakkan hubungan dengan suami. Diduga dapat menjadi factor

Hiperemesis Gravidarum dari suasana itu.

h. Faktor paritas, Pada wanita ptimigravida,sebagian kecil belum mampu beradaptasi

dengan hormone dan pada usia lebih tua juga cenderung lebih menderita karena jumlah

hormone yang di keluarkan semakin tinggi, dan riwayat kehamilannya sekarang. Jarak
yang dekat dengan kehamilan yang sekarang dan dahulu serta umur ibu yang lebih dari

35 tahun juga dapat berpengaru, karena keadaan yang belum normal sebagaimana

mestinya harus sudah berproduksi lagi untuk kehamilan selanjutnya maka dari itu dapat

menyababkan Hiperemesis Gravidarum dan komplikasi kehamilan lainnya.

i. Faktor nutrisi, Pola makan ibu hamil dapat juga mempengaruhi terjadinya Hiperemesis

Gravidarum di karenakan ibu yang makan makanan berprotein tinggi namun ber-

karbohidrat dan vitamin B6 rendah menjadikan peluang untuk menderita mual muntah

yang hebat. Kurangnya pola makan yang tidak teratur juga dapat menyebabkan terjadinya

Hiperemesis karena pada pasien Hiperemesis pola makan harus sangat terjaga dan

kandungan kalori, protein, mineral dan vitamin juga harus dijaga seimbang guna untuk

pemenuhan nutrisi ibu hamil tersebut.

j. Faktor alergi, Pada kehamilan diduga terjadi invasi jaringan villi korialis yang masuk

kedalam peredarahan darah ibu maka factor alergi dapat menyebabkan Hiperemesis

Gravidarum. 5

3.Klasifikasi

Hiperemisis Gravidarum dapat di klasifikasikan secara klinis menjadi tiga tingkat,

menurut (Manuaba, 2010) yaitu

1. Tingkat pertama

Muntah yang berlangsung terus menerus, makan dan minum berkurang berkurang, berat

badan menurun, tonus otot lemah- kulit dehidrasi, nyeri pada daerah epigastrium, tekanan

darah turun serta nadi meningkat, lidah kering dan mata tampak cekung.

2. Tingkat kedua
Keadaan umum penderita tampak lebih lemah, gejala dehidrasi makin tampak, mata

cekung, turgor kulit makin berkurang, lidah kering dan kotor, berat badan semakin

menurun , mata ikhterik, gejala hemokonsentrasi makin tampak (urin berkurang, kadar

aseton dalam urin meningkat, terjadi gangguan buang air besar, mulai tampak gejala

gangguan kesadaran, menjadi apatis dan nafas berbau aseton.

3. Tingkat ketiga

Muntah berkurang, keadaan umum wanita hamil makin menurun (tekanan darah turun,

nadi meningkat, suhu naik, keadaan dehidrasi makin jelas, gangguan faal hati terjadi

dengan manifestasi ikhterus,gangguan kesadaran dalam bentuk manifestasi somnolen

sampai koma, komplikasi susunan saraf pusat , perubahan arah bola mata, diplopia –

gambar tampak ganda, perubahan mental.Timbulnya ikterus menunjukan payah hati

(Wiknjosastro, 2005)

4.Komplikasi

1.Ensefalopati wernicke dengan gejala nistagamus

2.Diplopia dan perubahan mental

3.Payah hati dengan gejala timbulnya ikterus

5.Pencegahan

1. Memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang

fisiologis

2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yan

fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
3. Menganjurkan ibu mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah

kecil tapi sering.

4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, terlebih

dahulu makan roti kering atau biscuit dengan the hangat.

5. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan

6. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas atau terlalu dingin.

7. Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan factor penting, dianjurkan makan

makanan yang yang banyak mengandung gula (Wiknjosastro, 2005).

Referensi

1. Mansjoer, Arif , 2001. Kapita Selekta Kedokteran , Jakarta : Media Aesculapius

2. Sarwono Prawirohardjo, 2002 .Ilmu Kebidanan,Jakarta

3. Obstetri Patologi.1983

4. Modul Desa Siaga , 2008. Pelatihan Bidan Poskesdes ,Jakarta


LEAFLET HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A.PENGERTIAN

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan


(<10kali/hari) sehingga dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari dan
keadaan ibu menjadi buruk (prawirohardjo, 2009).

B.PENYEBAB

1. Faktor hormonal
2. Faktor psikologis
3. Faktor paritas
4. Faktor nutrisi
5. faktor alergi

C.TANDA DAN GEJALA

Muntah yang berlangsung terus menerus, makan dan minum berkurang


berkurang, berat badan menurun, tonus otot lemah- kulit dehidrasi, nyeri
pada daerah epigastrium, tekanan darah turun serta nadi meningkat, lidah
kering dan mata tampak cekung.

D.KOMPLIKASI

1.Ensefalopati Wernicke Dengan Gejala Nistagamus


2.Diplopia Dan Perubahan Mental
3.Payah Hati Dengan Gejala Timbulnya Ikterus
E.PENCEGAHAN

*KONSELING DAN ANC YANG TERATUR

1.konseling tentang proses kehamilan dan persalinan


2.makan yang berminyak dan lemak di hindari
3.makan dalam porsi kecil tapi sering
4.makan dalam keadaan makanan yang hangat

Anda mungkin juga menyukai