P
DENGAN HIPEREMISIS GRAVIDARUM DI RUANGAN
RAWAT INAP PUSKESMAS SUNGAI TARAB I
KABUPATEN TANAH DATAR
TAHUN 2015
Oleh
DESWITA,S.Kep
1414901060
Nama : Deswita,S.Kep
Nim : 1414901060
Judul Karya Ilmiah : Asuhan Keperawatan Maternitas pada Ny. P dengan Hiperemisis
Telah berhasil dipertahankan di hadapan dewan penguji dan diterima sebagai persyaratan yang
diperlukan untuk memperoleh gelar Ners pada Program Pendidikan Ners STIKes Fort De Kock
Bukittinggi.
Bukittinggi, Mai 2015
Pembimbing Akademik
Pengesahan
Sekolah Tinggi Kesehatan STIKes Fort De Kock Bukittinggi
KETUA
Nim : 1414901060
Judul Karya Ilmiah : Asuhan Keperawatan Maternitas pada Ny. P dengan Hiperemesis
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji STIKes Fort De Kock Bukittingi
pada tanggal Mai 2015.
Pembimbing Akademik
Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, atas karunia dan limpahan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir Ners yang berjudul
Ruangan Rawat Inap Puskesmas Sungai Tarab I Kab. Tanah Datar”. Karya Ilmiah Akhir
Ners ini diajukan untuk memenuhi syarat penyelesaian pendidikan pada Program Studi Profesi
Dalam penyusunan Karya Ilmiah Akhir Ners ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak.Terutama Ibu Ns. Wenny Lazdia, S.Kep.MAN selaku
Pembimbing Akademik yang dengan penuh perhatian dan kesabaran yang telah mengarahkan
Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapkan terima kasih dan rasa bangga
kepada :
1. Ibu DR.Ns.Hj. Evi Hasnita, S.Pd.M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
2. Ibu Ns.Wenny Lazdia, S.Kep.MAN selaku ketua Program Studi Profesi Ners STIKes
Fort De Kock Bukittinggi yang telah banyak memberikan motivasi kepada kami selama
perkuliaha
i
3. Bapak / Ibu Dosen Program Studi Profesi Ners STIKes Fort De Kock Bukittinggi yang
pendidikan.
4. Pimpinan dan staf Puskesmas SungainTarab I Kab.Tanah Datar yang telah memberikan
5. Teristimewa keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan motivasi dan
6. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu
yang telah memberikan dukungan semangat dan saran dalam penyusunan Karya Ilmiah
Kepada semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan namanyasatupersatu,
penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Allah membalas segala amal baik yang telah
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR…………………………………………………. . i
DAFTAR ISI…………………………………………………………… . iii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………... 1
B. Tujuan……………………………………………………………… 3
C. Manfaat…………………………………………………………….. 3
BAB V PEMBAHASAN
A. Asuhan Keperawatan pasien Hiperemesis Graviadrum…………… 45
B. Telaah Jurnal………………………………………………………… 48
iv
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………. 51
B. Saran………………………………………………………………… 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
tahun 1996 lebih dari 585.000 pertahun ibu meninggal akibat langsung dari komplikasi
kehamilan dan persalinan . Di Indonesia dari hasil survey demografi dan kesehatan Indonesia
(SKDI) dan data Biro Pusat Statistik (BPS) di dapatkan angka kematian ibu sebesar 248 per 100
ribu kelahiran hidup , itu berarti setiap 100.000 kelahiran hidup masih ada sekitar 248 ibu yang
meniggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan (Himapid,2009), salah satu penyebab
kematian tersebut adalah komplikasi kehamilan yang diantaranya Hiperemesis Gravidarum, ini
terjadi 2 per 1000 kelahiran hidup (Mochtar, 1998: 195 ). Di Puskesmas Sungai Tarab I dari 150
target KI / tahun yang mengalami Hiperemesis Gravidarum 5-10% per /tahun yang dirawat
Hiperemesis Gravidarum merupakan salah satu factor resiko yang dapat di alami
oleh wanita hamil, kalau tidak terdektesi secara dini hal ini dapat mempengaruhi pada kehamilan
ibu itu sendiri dan bisa menjadi penyulit pada persalinan dan masa nifas, akibat yang di
timbulkan dari Hiperemesis Gravidarum ini bisa menunjukkan gejala ringan , sedang ataupun
berat tergantung dari gejala yang di temukan pada ibu. Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang
merusak dalam kehamilan ) adalah nausea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang
sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik, dehidrasi, dan penurunan berat badan (Ben-
ZION,Md, Hal:232) .Nausea dan Vomitus biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
setiap saat bahkan pada malam hari.Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari
1
pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum di ketahui secara pasti, tidak ada bukti
bahawa penyakit ini disebabkan oleh factor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia.
Akibat lanjut Hiperemsis Grsavidarum dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya
elektrolit dengan alkalosis hipokloremik dimana cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai
untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan
tertimbunya asam aseton-asetik , asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah, hal ini dapat
(Wiknjosastro,2005).
psikologis, factor paritas, factor nutrisi factor alergi.Prinsip pencegahan dapat dilakukan pada ibu
yang mengalami Hiperemesis Gravidarum dengan cara, memberikan penjelasan pada ibu dan
keluarga tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan
keyakianan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan
akan hilang pada kehamilan 4 bulan, menganjurkan makan sehari-hari dengan jumlah kecil tapi
sering, menghindari kekurangan karbohidrat dan dianjurkan makan yang banyak mengandung
Dari uraian di atas Hiperemesisn Gravidarum ini harus ditangani dengan cepat dan
persalinan dan masa nifas ibu. Berdasarkan paparan dan fakta inilah maka kami selaku penulis
tertarik untuk membahas kasus mengenai Hiperemesis Gravidarum sebagai pemenuhan tugas
1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan karya ilmiah Ners adalah memberikan gambaran tentang hasil
2. Tujuan Khusus
C. Mamfaat
Hasil karya ilmiah Ners ini dapat memberikan manfaat bagi pelayanan
asuhan keperawatan pasien Hiperemesis Gravidarum yang komprehensif (bio, psiko social,
Memberikan informasi kepada salah satu rujukan bahan ajar tentang Maternitas
3. Bagi Penulis
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Hiperemesis Gravidarum
1.Pengertian
antara usia kehamilan 4-10 minggu pada trimester I dan akan hilang sebelum kehamilan 20
minggu Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah berlebiha,
lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjan
sehingga dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan ibu menjadi buruk
(Prawirohardjo, 2009).
pada trimester II. Terjadinya Hiperemesis Gravidarum dapat berkaitan dengan dehidrasi,
ketidakseimbangan elektrolit, dan penurunan berat badan hingga 10% dari berat badan sebelum
hamil, dan tidak boleh di salah artikan dengan gejala mual muntah selama kehamilan yang
2.Etiologi
beberapa factor penyebab yang ditemukan menurut Neil-Rose (2007), Tiran (2008), Proverawati
(2009) yaitu:
b. Faktor psikologis, Hubungan factor psikolois besar kemungkinan bahwa wanita menolak
hamil atau tidak di inginkan, tidak nyaman dengan kehamilanya, takut kehilangan
pekerjaan , dan keretakkan hubungan dengan suami. Diduga dapat menjadi factor
dengan hormone dan pada usia lebih tua juga cenderung lebih menderita karena jumlah
hormone yang di keluarkan semakin tinggi, dan riwayat kehamilannya sekarang. Jarak
yang dekat dengan kehamilan yang sekarang dan dahulu serta umur ibu yang lebih dari
35 tahun juga dapat berpengaru, karena keadaan yang belum normal sebagaimana
mestinya harus sudah berproduksi lagi untuk kehamilan selanjutnya maka dari itu dapat
d. Faktor nutrisi, Pola makan ibu hamil dapat juga mempengaruhi terjadinya Hiperemesis
Gravidarum di karenakan ibu yang makan makanan berprotein tinggi namun ber-
karbohidrat dan vitamin B6 rendah menjadikan peluang untuk menderita mual muntah
yang hebat. Kurangnya pola makan yang tidak teratur juga dapat menyebabkan terjadinya
Hiperemesis karena pada pasien Hiperemesis pola makan harus sangat terjaga dan
kandungan kalori, protein, mineral dan vitamin juga harus dijaga seimbang guna untuk
e. Faktor alergi, Pada kehamilan diduga terjadi invasi jaringan villi korialis yang masuk
kedalam peredarahan darah ibu maka factor alergi dapat menyebabkan Hiperemesis
Gravidarum. 5
3.Klasifikasi
a. Tingkat pertama
Muntah yang berlangsung terus menerus, makan dan minum berkurang berkurang, berat
badan menurun, tonus otot lemah- kulit dehidrasi, nyeri pada daerah epigastrium, tekanan
darah turun serta nadi meningkat, lidah kering dan mata tampak cekung.
b. Tingkat kedua
Keadaan umum penderita tampak lebih lemah, gejala dehidrasi makin tampak, mata
cekung, turgor kulit makin berkurang, lidah kering dan kotor, berat badan semakin
menurun , mata ikhterik, gejala hemokonsentrasi makin tampak (urin berkurang, kadar
aseton dalam urin meningkat, terjadi gangguan buang air besar, mulai tampak gejala
c. Tingkat ketiga
Muntah berkurang, keadaan umum wanita hamil makin menurun (tekanan darah turun,
nadi meningkat, suhu naik, keadaan dehidrasi makin jelas, gangguan faal hati terjadi
sampai koma, komplikasi susunan saraf pusat , perubahan arah bola mata, diplopia –
(Wiknjosastro, 2005)
6
4.Patofisiologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi
pada trimester I, bila mual dan muntah terjadi terus menerus dapat mengakibatkan cadangan
karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energy, karena oksidasi lemak yang tidak
sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunya asam aseto-asetik, asam hidroksida dan aseton
dalam darah.Muntah.
menyebabkan dehidarsi seehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan
klorida air kemih turun, selain itu dehidrasi bisa juga menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga
aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke
jaringan berkurang pula,kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya
ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah-muntah lebih banyak, dapat merusak hati.
Selain dehidrasi dan terganngunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput
lender esophagus dan lambung (Sindroma Weiss) . sehingga dapat terjadi perdarahan
gastrointestinal. Pada umumnya robekan ini ringan dan perdarahan dapat berhenti sendiri,
7
WOC
Faktor alergi Faktor predisposisi Peninkatan ekstrogen
Hiperemesis Gravidarum
Kelemahan tubuh
Intoleransi aktifitas
8
5.Pemeriksaan Diagnostik
Ketika seorang wanita datang dengan keluhan mual dan muntah, riwayat berikut harus
dikaji untuk membantu membedakan antara mual dan muntah akibat kehamilan atau kondisi
patologis ini.
1.Riwayat
a. Frekuensi muntah
c. Riwayat pola makan (jenis makanan dan minuman, jumlah , waktu pemberian, dan
reaksinya
f. Riwayat diabetes
h. Frekuensi istirahat
j. Dukungan keluarga
2. Pemeriksaan fisik
9
a. Berat badan (dan hubunganya dengan berat badan sebelumnya)
c. Turgor kulit
3. Laboratorium
b. Urinalis
4. Pengkajian
Kondisi yang mengidentifikasikan bahwa wanita mengalami dehidrasi meliputi turgor kulit
6.Komplikasi
10
2. Diplopia dan perubahan mental
7.Pencegahan
1. Memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang
fisiologik.
2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yan
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
3. Menganjurkan ibu mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah
4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, terlebih
6. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas atau terlalu dingin.
8.Penatalaksaan
Apabila dengan cara pencegahan telah dilakukan namun keluhan dan gejala tidak
1. Terapi obat-obat
11
a.Sedatif yang sering diberikan adalah Phenobarbital
d.Anti emetic seperti diklomin hidrokhoride atau khlorpromazine (pada keadaan lebih
berat)
a.Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara
dalam ruangan itu baik, jangan terlalu banyak tamu kalau perlu hanya perawat dan dokter
saja yang boleh masuk, catat cairan yang masuk dan keluar, tidak diberikan makanan atau
minuman dalam selama 24 jam. Kadang –kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan
b.Terapi psikologik , berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar ,
normal dan fisiologik,jadi tidak perlu takut dan khawatir, yakinkan penderita bahwa
penyakit dapat disembuhkan dan hilangkan masalah atau konflik yang kiranya dapat
dengan glukosa 5% dalam cairan fisiologis (2-3 liter /hari), dapat ditambah kalium dan
vitamin (vitamin B komplek,vitamin C), dan bila ada kekurangan protein dapat diberika
asam amino esensial secara intravena.Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan
12
keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan lambatlaun makanan cair.
Dengan penanganan diatas pada umumnya gejala-gejala akan berkurang dan keadaan
terapeutiksering sulit diambil , oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu
cepat dan dilain pihak tidak boleh menunggu sampai terjadi irreversible pada orga vital.
*.Gangguan faal ditandai dengan hati dalam bentuk ikterus, ginjal dalam bentuk anuria,
jantung dan pembuluh darah terjadi peningkatan nadi dan penurunan tekanan darah.
Menurut American Nursing Association (ANA) proses keperawatan adalah suatu metode
yang sistematis yang diberikan kepada individu, keluarga dan masyarakat dengan berfokus pada
respon unik dari individu, keluarga dan masyarakat terhadap masalah kesehatan yang potensial
maupun actual (Marilynn E. Doengoes, dkk, 2000).Di dalam memberikan asuhan keperawatan
terdiri dari beber apa tahapatau langkah-langkah proses keperawatan yaitu:pengkajian, diagnose
Pengkajian adalah dasar utama dari proses keperawatan, pengumpulan data yang akurat
dan sistematis akan membantu penentuan status kesehatan dan pola pertahanan klien,
a.Data Subjektif
Nausea dan vomitus merupakan gejala utama.Pasien tidak dapat menahan makanan dan
Riwayat haid ; sebagian besar pasien sadar akan haid yang tidak datang dan mengetahui
bahwa mereka hamil, sebagian pasien tidak dapat memberikan informasi yang penting
b.Data Objektif
*.Pemeriksaan umum
*.Pemeriksaan abdomen
*.Pemeriksaan pelvis
14
*.Aktivitas istirahat
*.Integritas ego
*.Eliminasi
*.Makanan /cairan
*.Pernafasan
*.Keamanan
*.Seksualitas
*.Interaksi social
c.Tes Laboratorium
*.Pemeriksaan urinalisa
2.Diagnosa Keperawatan
a.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anorexia,mual dan
muntah.
b.Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus dan
15
d.Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan muntah yang berlebihan,
keterbatasan informasi
f. Resiko perubahan intergritas kulit berhubungan dengan penurunan darah dan nutrisi -
16
3.Rencana Keperawatan
18
4 Gangguan rasa Dalam waktu 3x24 1.Kaji skala nyeri , 1.Menentukan
nyaman nyeri jam diharapkan karakteristik , kualitas, perubahan dalam
berhubungan nyeri hilang/kurang frekuensi dan lokasi tingkat nyeri dan
dengan muntah Dengan criteria nyeri mengevaluasi nilai
yang hasil: skala nyeri
berlebihan, 1.Klien 2.Anjurkan penggunaan 2.Menggunakan
peningkatan mengungkapkannya tehnik relaksasi dan strategi ini sejalan
asam lambung secara verbal distraksi dengan pemberian
2.Nyeri hilang atau analgetik untuk
berkurang mengurangi atau
3.Pasien dapat mengalihklan respon
beristirahat dengan terhadap nyeri
tenang 3.Kolaborasi pemberian 3.Analgetik lebih
analgetik sesuai indikasi efektif bila diberikan
padaawal siklus nyeri
5 Kurang Dalam3x24 jam 1.Jelaskan tentang 1.Untuk mengetahui
pengetahuan diharapkan klien Hiperemesis sejauh mana
tentang mengerti tentang Gravidarum dan kaji pengetahuan klien
penyakit dan perubahan fisiologis pengetahuan klien tentang penyakitnya
pengobatan da psikologis yang dan tentang
berhubungan normal dan tanda- pelaksanaanya
dengan tanda bahaya dirumah
keterbatasan kehamilan 2.Berikan pendidikan 2.Untuk meningkatkan
informasi Dengan criteria kesehatan tentang pengetahuan klien
hasil: Hiperemesis tentang Hiperemesis
1.klien dapat Gravidarum Gravidarum
menjelaskan 3.Buat hubungan 3.Peran penyuluh atau
perubahan fisiologis perawat-klien yang konselor dapat
dan psikologis pada mendukung dan terus memberikan
kehamilan menerus bimbingan antisipasi
2.Klien menunjukan dan meningkatkan
perilaku perawatan tanggungjawab
diri sendiri yang individu terhadap
meningkatkan kesehatan
kesehatan 4.Evaluasi pengetahuan 4.Memberikan
3.Mengidentifikasi dan keyakinan budaya informasi untuk
tanda-tanda saat ini berkenaan membantu
bahayakehamilan dengan perubahan mengidentifikasi
fisiologis /psikologis kebutuhan-kebutuhan
yang normal pada membuat intervensi
kehamilan
5.Pertahankan sikap 5.Penerimaan penting
terbuka terhadap untuk
keyakinan mengembangkan dan
klien/pasangan memperthankan
hubungan
6 Resiko Dalam 3x24 jam di 1.Observasi kemerahan 1.Area ini meningkat
perubahan harapkan tidak ,pucat dan ekskoriasi resikonya untuk
intergritas kulit terjadi gangguan kerusakandan
berhubungan integritas kulit memerlukan
dengan Dengan criteria perawatan intensif
penurunan hasil: 2.Gunakan krim kulit 2.Melicinkan kulit dan
darah dan 1.Kulit halus, kenyal dua kali sehari setelah mengurangi gatal
nutrisi dan utuh mandi
kejaringan- 3.Diskusikan pentingnya 3.Meningkatkan
jaringan perubahan posisi tidur sirkulasi dan perfusi
sekunder akibat kulit dengan mencegah
dehidrasi tekanan lama pada
jaringan
4.Anjurkan pentingnya 4.Perbaikan nutrisi
masukan nutrisi/cairan akan memperbaiki
adekuat kondisi kulit
7 Intoleransi Dalam 3x24 jam 1.Tingkatkan tirah 1.Meningkatkan
aktivitas diharapkan klien baring/duduk ,berikan istirahat dan
berhubungan dapat beraktivitas lingkungan yang tenang, ketenangan
dengan secara mandiri batasi pengunjung
ketidakadekuat Dengan criteria sesuai keperluanya
sumber energy hasil: 2.Ubah posisi dengan 2.Meningkatkan fungsi
sekunder 1.klien dapat sering ,berikan pernafasan dan
memperlihatkan perawatan kulit yang meminimalkan
kemajuan dalam baik tekanan pada area
beraktivitas tertentu
2.klien dapat 3.Tingkatkan aktivitas 3.Tirah baring lama
mengidentifikasikan sesuai toleransi dapat menurunkan
factor-faktor yang kemampuan aktivitas
menurunkan 4.Kontrol TTV 4.Untuk memantau
toleransi aktivitas perkembangan
kesehatan klien
4.Implementasi
dibuat untuk mencapai hasil yang efektif. Dalam pelaksanaan implentasi keperawatan,
20
penguasaan ketrampilan dan pengetahuan harus dimiliki oleh setiap perawat sehingga
pelayanan.
yang diberikan baik mutunya.Dengan demikian tujuan dari rencana yang telah ditentukan dapat
5.Evaluasi
memenuhi kebutuhan-kebutuhan klien. Menurut Wong .D.L, (2004) hasil yang diharapkan pada
2.Klien terhindar dari kerusakan kulit atau infeksi disekitar pemasangan infuse
21
BAB III
A. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. P
Umur : 25 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tani
Agama : Islam
b.Penanggung Jawab
Nama : Dodi
Umur : 28 tahun
Pekerjaan : Tani
Pendidikan : SD
*.Klien masuk melalui IGD Puskesmas Rawat Inap Sungai Tarab I Kab.Tanah Datar
pada tanggal 5 Mei 2015 jam 21 wib, diantar oleh suami dalam keadaan letih, pucat , muntah-
muntah ,nyeri pada ulu hati, apapun yang dimakan atau diminum klien selalu dimuntahkan,ini
berlangsung sudah hamper 2 mingguan,sekarang klien mengatakan tidak kuat lagi dengan
kondisinya saat ini. Klien mengatakan menstruasinya tidak datang pada bulan ini, menstruasinya
*.Pada waktu dilakukan pengkajian pada tanggal 5 Mai 2015 jam 21.30 wib diketahui
3.Klien mengatakan badanya sangat letih karena mual muntah tidak berhenti sejak 2 mingguan
4.Klien mengatakan pernah mengalami hal seperti ini pada waktu anak pertamannya tapi tidak
separah ini
5. Klien mengatakan cemas dengan keadaan ini takutnya nanti berpengaruh pada kehamilanya
6. Klien mengatakan berat badan turun dari 54 kg pada bulan lalu sekarang jadi 50 kg
Klien mengatakan pernah mengalami sakit seperti ini pada kehamilan anak pertamanya,
ini merupakan kehamilan yang kedua bagi klien,klien mempunyai riwayat penyakit gastritis
23
Dalam keluarga ibu klien dan adiknya ada mengalami hal yang sama pada setiap
kehamilanya tapi tidak separah ini, mereka hanya berobat dengan bidan desa saja .
5.Riwayat Haid
-.Disminore : jarang
Sehat Sakit
a.Nutrisi
Porsi makanan 3 x sehari satu piring penuh 2 x sehari dipaksakan habis
habis pakai lauk pauk, sayur setengah piring kecil, pakai
mayor, minum 6-7 gelas sayur danlauk,minum kadang
sehari hanya 3-4 gelas , setelah itu
makanan dan minuman
tersebut di muntahkan lagi
b.Istirahat Tidur siang tidak ada Klien tiap hari di tempat tidur
karena badan terasa letih
setelah siap muntah
c.Personal hygine Mandi 2 x sehari, gosok gigi 2 Mandi hanya 1x dalam 2 hari,
x sehari,keramas 1 x ganti baju 1x sehari ,gosok gig
sehari,ganti pakaian setiap 1 x sehari
selesai mandi
d.Eliminasi BAK 5 x sehari warna
kuning,jernih tidak ada BAK jarang kadang hanya 2
keluhan xsehari
BAB 1x sehari konsisten padat BAB dalam waktu2 minnguan
warna kuning tidak ada ini baru 3 kali
keluhan
e.Aktivitas Klien melakukan aktivitas
sebagai petani tiap harinya Klien tidakmelakukan
aktivitas lebih banyak istirahat
ditempat tidur
24
7.Data Psikososial
keadaan janin dalam kandunganya. Hubungan klien dengan suami ,anak-anak, dan keluarga
8.Data Spritual
9.Pemeriksaan umum
b.Kesadaran : Composmentis
d.Pernafasan : 22 x permenit
10.Pemeriksaan Fisik
a.Kepala
Inspeksi : bentuk kepala dan wajah simetris, tidak adanya benjolan, lesi maupun
Palpasi : tidak adanya massa/benjolan ,tidak terdapat nyeri bila kepala disentuh
b.Mata
25
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan , tidak terdapat ptosis pada kedua kelopak mata,
c.Teling
Inspeksi :daun teling sometris kiri dan kanan ,liang telinga tidak terdapat grumen, tidak
tampak adanya cairan dan perdarahan , fungsi pendengaran baik pada kedua
d.Hidung
e.Mulut
Inspeksi :Mulut simetris , mukosa bibir kering ,lidah tampak merah ,kering dan pecah-
Palpasi :tidak terdapat nyeri tekan ,tidak teraba peradangan atau pembesaran
f.Leher
Inspeksi :bentuk leher simetris ,tidak tampak adanya pembesaran kelenjer tiroid dan
26
Palpasi :tidak terabanya pembesaran kelenjer tiroid dan kelenjer getah bening,arteri
g.Dada
payudara
inspeksi : ukuran simetris kiri dan kanan ,ariola mammae menonjol warna hitam
Paru-paru
Perkusi :resonan
h.Jantung
Inspeksi :tidak tampak ictus sordis, di RIC IV, V mid clavikula, tidak tampak ada
pembenngkakan
Perkusi :Tympany
Auskultasi :bunyi jantung I di RIS IC, RIC V sama,bunyi jantung 2 di RIC II mid clavikula,
h.Abdomen
Inspeksi :bentuk simetris kiri dan kanan, terdapat strie gravidarum,tidak ada tampak
bekasluka operasi
27
Palpasi : fundus uteri belum teraba
i.Muskuloskeletal
Ekstremitas atas
Inspeksi :tampak kedua tangan simetris ,telapak tangan pucat,kuku pucat, tampak lemah,
tidak ada oedema klien pasang int, tampak lemah, tidak ada oedema klien pasang infuse di
Ekstremitas bawah
Inspeksi :kedua kaki tampak simetris kiri dan kanan , tidak terdapat edema, jari-jari kaki
pucat
--------------
4444 I 4444
J. Genitalia
k.Data penunjang
Hasil pemeriksaan labor puskesmas Sungai Tarab I pada tanggal 5 Mai 2015 jam 21.30wib
28
b.Gula darah random 100 mg/dl Nilai normal 70-106 mg/dl
B.Penatalaksanaan
No Tanggal Nama Obat Dosis Keterangan
1 5-5-2-2015 -IVFD RL: Destrose 2:1,8 jam/kolf 28 gtt/I Jam 21.30 wib
-Pyridoksin 3 x10 mg Jam 21.30 wib
-Antasida 3 x 500 mg Jam 21.30 wib
-B.Complek 3 x 35 mg Jam 21.30 wib
30
Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
1.Klien mengatakan mual dan muntah lebih 1.Klien tampak pucat dan lemas
dari 10kali dalam sehari 2.klien muntah-muntah selama pengkajian tiga
2.Klien mengatakan haidnya bulan ini belum kali
datang 3.mukosa mulut kering ,bibir pecah-
3.Klien mengatakan nyeri pada ulu pecah,lidah merah ,tenggorokan merah
hatinyasetiap sudah muntah 4.hasil tes kehamilan positif
4.klien mengatakan pernah mengalami hal 5.klien G2HIA0P1
yang serupa pada kehamilan pertama 6.HPHT 2-5-2015
5.klien mengatakan badanya sangat lemah dan 7.BB sekarang 50 kg sebelumnya 54 kg
sangat lemah 8.TB 148 cm
6.klien mengatakan nafsu makanya tidak ada 9.klien digendong suami memasuki ruangan
porsi makanan yang diberikan tidak pernah IGD puskesmas sungai tarab I
habis semenjak sakit ini 10.konjungtiva tampak anemis ,HB 9 gr/dl
7.klien mengatakan cemas dengan keadaanya 11.Akral klien teraba dingin dan pucat
kalau ternyata ia memang hamil nanti akan 12.TTV: TD=90/60 mmhg S=36,5 C N=90 x/I
berpengaruh pada janinya P=22 x/i
13.hasil asam urat 3 gm/dl, gula darah random
100 mg/dl,kolesterol 170 mg/dl
13.Terapi obat:
IVFD RL 8 jam /kolf 28 gtt/i
B6 3 X sehari,B.complek 3 x sehari ,Antasid 3
x sehari
D.Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Data Subjektif Anoreksia, nausea dan Perubahan nutrisi
-Klien mengatakan mual dan muntah yang vomitus yang
lebih dari 10 kali setiap harinya semenjak berlebihan
sakit (sekitar 2 mingguan)
-Setiap apa yang di minum dan dimakan
akhirnya di muntahkan
-Klien mengatakan sangat letih dan lemas
-Klien mengatakan nafsu makanya kurang
-Klien mengatakan berat badanya turun
-Klien mengatakan porsi makanan selama
sakit ini tidak pernah habis setiap di makanya
Data Objektif
-mukosa bibir tampak kering
-bibir pecah-pecah
-tenggorokan tampak merah
-klien muntah 3 kali selama pengkajian
-terpasang infuse RL 28 gtt/i
-HB 9% gr/dl
-klien tampak lemah dan pucat ,konjungtiva
anemis
-berat badan sekarang 50 kg sebelumnya 54
kg
-Akral teraba dingin
-setiap yang diminum dan dimakan
klientampak dimuntahkan
-Porsi makanan yang disediakan tidak habis
hanya seperempat yang dimakan
-TTV :TD=90/60 mmhg,S=36,5 C N=90x/I
P=22 x/i
2 Data Subjektif Output berlebihan dan Gangguan volume
-Klien mengatakan BAK nya selama sakit intake yang kurang cairan
berkurang kadang hanya 3 kali dalam sehari
-klien mengatakan tidak ada nafsu makan dan
merasakan mual muntah yang sanngat
berlebihan
-kllien mengatakan muntah ini bisa lebih
10kali dalam sehari
Data Objektif
-klien tersang infuse RL;Dekstrose 5% 2:1
28 gtt/i
-Turgor kulit klien tampak kering
-mukosa bibir kering
-Tenggorokan tampak merah
-klien tampak lemah dan pucat
-Akral dingin
-Setiap yang dimakan tampak dimuntahkan
-HB 9 %
-TTV :TD=90/60 mmhg,S=36,5 C N=90xi
P=22 xi
33
F.Intervensi Keperawatan
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan Intervensi Rasional
criteria hasil Keperawatan
1 Perubahan nutrisi kurang dari Dalam waktu 1.Catat intake 1.Menentukan
kebutuhan tubuh berhubungan 3x24 jam dan output dehidrasi cairan
dengan anoreksia,nausea dan setelah dan pengeluaran
vomitus diberikan melalui muntah
tindakan 2.Anjurkan 2.Dapat
Data Subjektif pemenuhan makan dalam mencukupi
-Klien mengatakan mual dan nutrisi klien porsi kecil tapi asupan nutrisi
muntah yang lebih dari 10 kali terpenuhi sering yang dibutuhkan
setiap harinya semenjak sakit Dengan tubuh
(sekitar 2 mingguan) criteria hasil: 3.Anjurkan untuk 3.Dapat
-Setiap apa yang di minum dan 1.Klien akan menghindari meransang mual
dimakan akhirnya di muntahkan mengkomsums makanan yang dan muntah
-Klien mengatakan sangat letih i l asupan oral berlemak
dan lemas diet yang 4.Anjurkan untuk 4.Makanan
-Klien mengatakan nafsu mengandung makan makanan selingan dapat
makanya kurang zat gizi yang selingan seperti mengurangi
-Klien mengatakan berat badanya adekuat biscuit, roti dan rangsangan mual
turun 2.Klien tidak teh (panas) muntah yang
-Klien mengatakan porsi mengalami hangat sebelum berlebihan
makanan selama sakit ini tidak anoreksia bangun dari 5.Untuk
pernah habis setiap di makanya ,nausea dan tempat tidur mempertahankan
vomitus 5.Catat intake keseimbangan
Data Objektif 3.Klien akan TPN,jika intake nutrisi
-mukosa bibir tampak kering menoleransi oral tidak dapat
-bibir pecah-pecah diit yang telah diberikan dalam
-tenggorokan tampak merah diprogramkan periode tertentu
-klien muntah 3 kali selama 4.Klien akan 6.Inspeksi 6.untuk
pengkajian mengalami adanya iritasi mengetahui
-terpasang infuse RL 28 gtt/i pertambahan atau lesi pada integritas
-HB 9% gr/dl berat badan mulut mukosamulut
-klien tampak lemah dan pucat yang sesuai
,konjungtiva anemis selama 7.Kaji 7.Untuk
-berat badan sekarang 50 kg kehamilanya keberhasilan oral mempertahankan
sebelumnya 54 kg dan personal intergritas
-Akral teraba dingin hygiene serta mukosa mulut
-setiap yang diminum dan penggunaan
dimakan klientampak cairan pembersih
dimuntahkan mulut sesering
-Porsi makanan yang disediakan mungkin
tidak habis hanya seperempat 8.Pantau 8.Mengidentifika
yang dimakan Hemoglobin dan si adanya anemi
-TTV :TD=90/60 mmhg,S=36,5 Hemotrokit dan potensial
C N=90x/I P=22 penurunan
kapasitas
pembawa
oksigen
ibu.Hb<12 gr/dl
atau kadar Ht<
dipertimbangkan
anemi pada
trimester I
9.Test urine 9.Menetapkan
terhadap data dasar untuk
aseto,albumin mendektesi
dan glukosa factor resiko
tinggi
36
G.Impementasi Keperawatan
Hari/Tgl Dx Implementasi Eavaluasi/SOAP
Keperawatan
Selasa Perubahan 1.Mencatat intake dan output S:Klien mengatakan nafsu
5-5-2015 nutrisi kurang makan tidak ada ,mual dan
21.30 wib dari kebutuhan muntah belum hilang
tubuh 2.Menganjurkan makan dalam O:Klien tampak lemah dan
berhubungan porsi kecil tapi sering tidak bertenaga ,pucat
dengan 3.Menganjurkan untuk - Klien tampak muntah-
anoreksia,nausea menghindari makanan yang muntah
dan vomitus berlemak -makanan yang dibawa
4.Menganjurkan untuk makan keluarga tidak dimakan klien
makanan selingan seperti -HB Klien 9 gr/dl
biscuit, roti dan teh (panas) -Terpasang infuse RL 28 gtt/i
hangat sebelum bangun dari A.Masalah belum teratasi
tempat tidur P.Intervensi 1,2,3,4,5,6,dan 7
5.Menginspeksi adanya iritasi dilanjutkan
atau lesi pada mulut
6.Mengkaji keberhasilan oral
dan personal hygiene serta
penggunaan cairan pembersih
mulut sesering mungkin
7.Memantau Hemoglobi
39
BAB IV
TELAAH JURNAL
Hiperemesis Gravidarum adalah kondisi mual muntah yang berat pada kehamilan dan
sukar dikendalikan ,hingga kini penyebab pasti hiperemesis gravidarum belum di ketahui
Tata laksana yang komprehensif meliputi ,pola makan,resusitasi cairan dan tata laksana
diagnosis yang tepat ,deteksi keseimbangan elektrolit dan asam basa serta defiseinsi nutryisi
pada ibu hamil,Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan asupan nutrisi dan oksigen yang
diterima janin berkurang sehingga tumbuh kembang janin akan terganggu .J Indon Med
Assoc.2011
Sekitar 50 – 90 % perempuan hamil mengalami keluhan mual dan muntah . Keluhan ini
biasanya disertai dengan Hiperesalifa , sakit kepala , perut kembung , dan rasa lemah pada
Beberapa factor resiko yang berhubungan dengan hiperemesis gravidarum antara lain
Menurut teori terbaru , peningkatan kadar human chorionic gonadotropin [ HCG ] akan
menginduksi ovarium untuk memproduksi estrogen , yang dapat merangsang mual dan muntah .
40
Perempuan dengan kehamilan ganda atau mola hidatidosa yang diketahui memiliki kadar
HCG lebih tinggi dari pada perempuan hamil lain mengalami keluhan mual dan muntah yang
lebih berat . Progesteron juga diduga menyebabkan mual dan muntah dengan cara menghambat
motilitas lambung dan irama kontraksi otot – otot polos lambung . Penurunan kadar thyrotropin
– stimulating hormone [ TSH ] pada awal kehamilan juga berhubungan dengan hiperemesis
Pengaturan diet untuk pasien hiperemesis gravidarum tingkat III diberikan diet hiperemesis
I,makanana yang diberikan berupa roti kering dan buah-buahan,cairan tidak diberikan bersama
makanan tetapi 1-2 jam setelah makan .Diet hiperemesis kurang mengandung zat gizi kecuali
Terapi alternative seperti akupuntur dan jahe telah diteliti intuk penatalaksanaan mual
dan muntah dalam kehamilan .Akar jahe (Zingiber officinale roscoe) adalah salah satu pilihan
non farmakologik dengan efek yang cukup baik ,bahan aktifnya gingerol dapat menghambat
menyebabkan infeksi,empat randomized trials menunjukan bahwa ekstrak jahe lebih efektif dari
pada placebo dan efektivitasnya sama dengan vitamin B6 .Dosisnya adalah 250 mg kapsul akar
Terapi akupunktur untuk meredakan gejala mual dan muntah masih menjadi kontroversi .
hasil yang tidak konsisten dan penelitiannya masih terbatas karena kurangnya uji tersamar .
Dalam sebuah studi yang besar didapatkan tidak terdapat efek yang menguntungkan dari
41
penggunaan acupressure , namun The Systematic Cochrane Review mendukung penggunaan
stimulasi akupunktur P6 pada pasien tanpa profilaksis antiemetik . Stimulasi ini dapat
mengurangi risiko mual . Terapai stimulasi saraf tingkat rendah pada aspek volar pergelangan
tangan juga apat menurunkan mual dan muntah serta merangsang kenaikan berat badan .
B.Hubungan antara tingkat stres dengan kejadian hiperemesis grafidarum paa ibu hamil
Stres dianggap sebagai salah satu factor penyebab terjadinya Hiperemesis . Data yang
dapatkan peneliti di BPS Ny.Sayidah Kendal menunjukkan terdapat 110 ibu hamil dengan
jumlah ibu hamil trimester I adalah 61 orang dengan keluhan mual muntah sebanyak 48 orang ,
trimester II sebanyak 27 orang dengan keluhan mual muntah 9 orang dan trimester III sebanyak
22 orang dan tidak ditemukan keluhan mual muntah lagi . Sebanyak 48 orang ibu hamil trimester
I yang mengalami mual muntah terdapat 11 orang mual muntah berat dan 3 diantaranya harus
dirawat di rumah sakit . Rancangan penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan
longitudinal . Pengambilan data dilakukan bulan agustus 2012 . Populasi penelitian adalah semua
ibu hamil trimester I yang melakukan kunjungan ANC di BPS . Ny.Sayidah , kampung sabrang
Lor , Desa Kutogarjo , Kaliwungu ,Kendal pada juli 2011 – juni 2012 yang berjumlah 387 orang
sebanyak 79 orang .
Stres yang dialami responden disebabkan ketakutan tampa alas an yang jelas( 70 ,9 % )
dan merasakan gangguan dalan bernafas yaitu cepat / sulit bernafas ( 69 , 65 ).Hal ini
walaupun dalam kategori ringan . Keberadaan janin di dalam tubuh membawa perubahan secara
42
fisiologis dalam tubuh ibu hamil yang akhirnya berimplikasi terhadap kondisi kejiwaan ibu
hamil
yang meningkat selama kehamilan . Hormon progesteron ini dihasilkan oleh korpus luteum pada
masa awal kehamilan , termasuk saraf ibu hamil , sehingga perasaan ibu hamil menjadi tenang .
Hormon ini juga berfungsi membangun lapisan di dinding rahim untuk menyangga plasenta di
dalam rahim dan untuk mencegah gerakan kontraksi atau pengerutan otot – otot rahim . Hormon
ini “ mengembangkan “ pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun dan menyebabkan ibu
hamil sering pusing . Hormon ini juga membuat system pencernaan jadi lambat , perut menjadi
kembung atau sembelit , mempengaruhi perasaan dan suasana hati ibu hamil , meningkatkan
suhu tubuh , meningkatkan pernafasan , mual , dan menurunnya gairah berhubungan inhttim
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan factor risiko ibu
hamil dengan hiperemesis gravidarum dibangsal obstetri dan ginekologi RSUD Raden Mattaher
Jambi . Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain case control tak
timbulnya berbagai faktir risiko kehamilan dan persalinan yang dihadapi oleh ibu usia muda .
Pernikahan di usia muda merugikan kesehatan fisik dan psikis perempuan , adanya pandangan
masyarakat bahwa perempuan yang menikah di usia muda dianggap sebagai hal tabu , dianggap
menghancurkan masa depan , dan mencegah wanita mendapatkan pengetahuan dan wawasan
yang lebih luas . Hal ini membuat perubahan demografis usia perempuan yang menikah diatas
43
usia 20 tahun menjadi sedikit . Pada ibu yang berumur kurang dari 20 tahun , rahim seorang ibu
belum berfungsi secara optimal dan jika ditinjau dari fungsi fisiologis dan secara psikologis ibu
hamil yang berumur kurang dari 20 tahun , belum sap menerima kehamilannya , belum matang
emosinya , cenderung labil dan belum siap menjadi orang tua , sehingga dapat memicu
munculnya konflik mental atau stress yang membuat ibu tidak memperhatikan asupan nutrisinya
sehingga dapat menyababkan iritasi lambung sehingga menstimulasi aferen pada nervus vagus
yang diteruskan pada chemoreceptor trigger zone sebagai pusat muntah di medulla oblongata
yang mencetuskan mual dan muntah pada ibu hamil . Literatur menyatakan bahwa hiperemesis
gravidarum lebih sering terjadi pada ibu hamil primigravida bila dibandingkan dengan
multigrafida .Hal ini disebabkan karena primigravida memiliki kadar hormone ekstrogen yang
44
BAB V
PEMBAHASAN
Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama
masa hamil ,yang menyebabkan dehidrasi ,ketidakseimbangan elektrolit ,defisiensi nutrisi dan
Penyebab Hiperemesis grafidarum belum diketahui secara pasti,tetapi ada beberapa factor
factor psikologis.
Manifestasi klinik yang sering dijumpai pada Hiperemesis gravidarum antara lain
a. Tingkat pertama
Muntah yang berlangsung terus menerus, makan dan minum berkurang berkurang, berat
badan menurun, tonus otot lemah- kulit dehidrasi, nyeri pada daerah epigastrium, tekanan
darah turun serta nadi meningkat, lidah kering dan mata tampak cekung.
b. Tingkat kedua
Keadaan umum penderita tampak lebih lemah, gejala dehidrasi makin tampak, mata
cekung, turgor kulit makin berkurang, lidah kering dan kotor, berat badan semakin
menurun , mata ikhterik, gejala hemokonsentrasi makin tampak (urin berkurang, kadar
c. Tingkat ketiga
Muntah berkurang, keadaan umum wanita hamil makin menurun (tekanan darah turun,
45
nadi meningkat, suhu naik, keadaan dehidrasi makin jelas, gangguan faal hati terjadi
sampai koma, komplikasi susunan saraf pusat , perubahan arah bola mata, diplopia –
(Wiknjosastro, 2005).
beberapa teori dengan factor resiko Hiperemesis gravidarum pada Ny.P dimana factor nutrisi
,factor psikologis dan factor hormonal menjadi penyebab Hiperemesis gravidarum pada Ny.P.
Ciri-ciri Hiperemesis gravidarum yang ditemukan pada Ny.P sama dengan gejala klinis
Hiperemesis gravidarum yaitu mual dan muntah yang berlebihan lebih 10 dalam sehari , berat
Data penunjang yang dilakukanpada Ny.P hasil pemerikasaan labor yaitu tes kehamilan
Berdasarkan pengkajian ,pemeriksaan fisik,dan data penunjang yang ada,maka telah bisa
disimpulkan diagnose keperawatan yaitu perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
kehilangan cairan akibat vomitus dan asupan cairan yang tidak adekut, intoleransi aktivitas
berhubungan dengan ketidakadekut sumber energy sekunder,hal ini sesuai teori Hiperemesis
gravidarum.
untuk Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,nausea
46
dan vomitus telah dilakukan mencatat intake dan output,menganjurkan makan dalam porsi kecil
makan makanan selingan seperti biscuit, roti dan teh (panas) hangat sebelum bangun dari tempat
tidur,menginspeksi adanya iritasi atau lesi pada mulut,mengkaji keberhasilan oral dan personal
perubahan ,nafsu makanya mulai ada,klien tidak muntah lagi,porsi makanan yang diberikan
akibat vomitus dan asupan cairan yang tidak adekut yang dilakukan ,mentukan frekuensi atau
beratnya mual/muntah,mininjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lainya ( seperti ulkus
sesering mungkin dengan jumlah sedikit (seperti roti kering) ,perkembangan klien pada harik-3
,muntah tidak ada lagi ,nafsu makan mulai membaik ,berat badan bertambah 5 ons,masalah klien
pada hari ke-2 klien dapat beraktivits,masalah yang terjadi pada Ny.P keseluruhanya dapat
teratasi.
47
B.Telaah Jurnal
Mangunkusumo,Jakarta (2011).Dalam tata laksana emeis gravidarum dimulai dari tata laksana
awal ,jika tidak berhasi lanjut pada tata laksana farmakologis ,disamping itu terapi alternative
juga dapat membantu ibu yang mengalami hiperemesis gravidarum.Hal ini sesuai dengan
intervensi yang dilakukan pada Ny.P yaitu penanganan dimulai dari tatalaksana awal ibu dirawat
di puskesmas dan dilakukan rehidarsi dengan cairan RL lanjut dengan tata laksana farmakologis
pemberian obat
2.Hubungan tingakt stress dengan kejadian Hiperemesus grafidarum pada ibu hamil tri
Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh Sulistyiowati dkk di BPS NY.Sayidah Kendal
diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami stress kategori ringan (77,2%) dimana
responden dinilai memilki tingkat kesabaran yang tinggi serta menyadari bahwa dirinya yang
sedang hamil harus menjaga sikap dan perilakunya agar tidakterjadi sesuatu pada janin yang
dikandungnya.Stress yang dialami responden disebabkan ketakutan tampa alasan yang jelas
(70,9%) dan merasa adagangguan dalam bernafas (69,6%) ,hal ini menunjukan bahwa responden
.Keberadaan janin dalam tubuh ibu yang akhirnya berimplikasi pada kondisi kejiwaan ibu hamil
Hal ini sesuai dengan temuan pada Ny.P pada kasus Hiperemesis gravidarum,dimana
Ny.P mengalami strees yang berlebihan dengan kehamilanya ,Ny.P disatu sisi belum siap
48
menerima kehamilan ini karena ekonominya belum mendukung tapi apa boleh buat sekarang dia
hamil tampa perencaan dan disatu sisi lagi dia sangat cemas dengan keadaan jnaninya nanti bila
mual muntah ini tidak berhenti akan mengakibatkan anaknya cacat nanti .
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Silviana Sari dkk di bangsal obstetric dan
ginekologi RSUD Raden Mattaher Jambi (2013) tidak terdapat hubungan antara umur ibu
factor resiko gravida, terdapat hubungan hiperemesis gravidarum dengan umur kehamilan ibu,
Hal ini sesuai dengan temuan pada kasus hperemesis gravidarum Ny.P ,dimana Ny.P
untuk umurnya sekarang sudah 25 tahun, kehamilan pertama mengalami hiperemesis gravidarum
Dan kehamilan kedua ini juga mengalami hal yang sama,ibu mengatakan hiperemesis
gravidarum yang diderita ini biasanya akan berkurang pada kehamilan 4 bulan.Ny.P juga
49
BAB VI
PENUTUP
A.Kesimpulan
1.Kesimpulan Askep
Berdasarkan Asuhan keperawatan yang telah dilakukan terhadap Ny.P dapat disimpulkan
sebagai berikkut:
a.Terdapat kesamaan teori dengan kejadian dan praktek yang dilakkukan terhadapklien
b.Tanda dan gejala yang dirasakan klien saat pengkajian sama dengan teori serta komplikasi
c.Diagnosa yang ditemukan ada 3dan diagnose tersebut sesuai dengan teori ketiga diagnose klien
d.Intervensi yang dilakukan untuk mengatasi diagnose diantaranya adalah Mencatat intake dan
makanan yang berlemak.Menganjurkan untuk makan makanan selingan seperti biscuit, roti dan
teh (panas) hangat sebelum bangun dari tempat tidur.Menginspeksi adanya iritasi atau lesi pada
mulut.Mengkaji keberhasilan oral dan personal hygiene serta penggunaan cairan pembersih
e.Setelah 3 hari dilakukan implementasi keperawatan masalah yang dialami ibu dapat teratasi
seperti kebuthan untuk nutrisi mulai terpenuhi dimana nafsu makan ibu mulai ada muntah
51
f.Terdapat kesesuaian antara jurnal penelitian dengan kenyataan yang ditemukan pada Ny.P dan
a.Tatalaksana hiperemesis gravidarum dimulai dari tata laksana awal kalau tidak berhasil lanjut
kategori ringan .Keberadaan janin dalam tubuh ibu yang akhirnya berimplikasi pada kondisi
c. Tidak terdapat hubungan antara umur ibu dengan Hiperemesis gravidarum ,terdapat hubungan
antara hiperemesis gavidarum dengan factor resiko gravida, terdapat hubungan hiperemesis
gravidarum dengan umur kehamilan ibu, terdapat hubungan antara hiperemesis gravidarum
B.Saran
Hasil karya ilmiah akhir ners ini agar dapat di aplikasikan pada pelayanan keperawatan di
Hasil karya ilmiah akhir ners ini agar dapat memberikan informasi kepada pendidikan
keperawatan dengan menjadikan salah satu rujukan bahan ajar tentang METERNITAS
3.Bagi penulisHasil karya ilmiah akhir ners ini agar dapat menjadi kerangka acuan dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan pada pasien dengan Hiperemesis Gravidarum sehingga
Waktu : 25 menit
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
peserta mampu :
a. SAP
b. Lembar Balik
c. Leaflet
5. Setting tempat
D. Kegiatan
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Klien
1 5 menit Pembukaan
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri dan pembimbing b. Memdengarkan dan
c. Mengingatkan kembali kontrak waktu memperhatikan
dan bahasa yang di gunakan c. Menyepakati kontrak
d. Menjelaskan tujuan pertemuan d. Mendegarkan dan
memperhatikan
2 15 menit Pelaksanaan
a. Menggali pengetahuan peserta tentang a. Mencoba menjawab
pengertian Hiperemesis Gravidarum
b. Memberikan reinforcement positif atas b. Peserta tersenyum
jawaban peserta
c. Menjelaskan pengertian Hiperemesis c. Mendengarkan dan
Gravidarum memperhatikan
d. Memotivasi klien untuk menyebutkan d. Mencoba untuk
kembali pengertian Hiperemesis menjawab
Gravidarum
e. Menggali pengetahuan peserta tentang e. Mencoba menjawab
factor-faktor penyebab Hiperemesis
Gravidarum
f. Memberikan reinforcement positif atas f. Peserta tersenyum
jawaban peserta
g. Menjelaskan factor-faktor penyebab g. Mendengarkan dan
Hiperemesis Gravidrum memperhatikan
h. Memotivasi klien untuk menyebutka h. Mencoba untuk
kembali factor-faktor penyebab menjawab
Hiperemesis Gravidarum
i. Menggali pengetahuan peserta tentang i. Mencoba menjawab
tanda dan gejala Hiperemesis
Gravidarum
j. Memberikan reinforcement positif atas j. Peserta tersenyum
jawaban peserta
k. Menjelaskan tanda dan gejala k. Mendengarkan dan
Hiperemesi Graviadrum memperhatikan
l. Memotivasi klien untuk menyebutkan l. Mencoba untuk
kembali tanda dan gejala Hiperemesis menjawab
Gravidarum
m. Menggali pengetahuan peserta tentang m. Mencoba menjawab
komplikasi Hiperemesis Gravidarum
n. Memberikan reinforcement positif atas n. Peserta tersenyum
jawaban peserta
o. Menjelaskan komplikasi Hiperemesis o. Mendengarkan dan
Gravidarum memperhatikan
p. Memotivasi klien untuk menyebutkan p. Mencoba untuk
kembali komplikasi Hiperemesis menjawab
Gravidarum
q. Menggali pengetahuan peserta tentang q. Mencoba menjawab
pencegahan Hiperemesis Gravidarum
r. Memberikan reinforcement positif atas r. Peserta tersenyum
jawaban peserta
s. Menjelaskan pencegahan Hiperemesis s. Mendengarkan dan
Gravidarum memperhatikan
t. Memotivasi klien untuk menyebutkan t. Mencoba untuk
kembali pencegahan Hiperemesis menjawab
Gravidarum
3 5 menit Penutup
a. Menyimpulkan materi penyuluhan a. Mendengarkan dan
ikut memberi pendapat
b. Mengulang kembali tentang apa yang b. Menjawab pertanyaan
telah disampaikan
c. Menutup penyuluhan c. Mendengarkan
d. Membagian leaflet d. Menerima leafleat
e. Mengucapkan salam e. Menjawab salam
E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta menghadiri penyuluhan
b. Peserta mengikuti dari awal sampai akhir penyuluhan
c. Tersedianya alat dan media untuk penyuluhan
d. Setting tempat sesuai dengan perencanaan
e. Peserta memberikan respon terhadap pelaksanaan
f. Tugas-tugas organisasi berjalan sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Peserta berpartisipasi selama penyuluhan
b. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan
c. Pelaksanaan sesuai rencana
d. Peserta menyampaikan perasaan selesai penyuluhan
e. Peserta ikut serta dalam menyimpulkan hasil pertemuan
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu membina hubungan saling percaya
b. Peserta mengerti apa yang dijelaskan penyaji
c. Peserta mampu
1) Menyebutkan pengertian Hiperemesis Gravidarum dengan bahasanya sendiri
2) Menyebutkan 2 dari beberapa faktor penyebab Hieperemesis Gravidarum dengan
Bahasanya sendiri
3) Menyebutkan 2 dari beberapa tandadan gejala Hiperemesis Gravidarum dengan
Bahasanya sendiri
4) Menyebutkan 2dari beberapa komplikasi Hieperemesisn Gravidarum dengan
Bahasanya sendiri
5) Menyebutkan 2 dari beberapa pencegahan Hiperemesis Gravidarm dengan
Bahasanya sendiri
F. Lampiran
1. Materi
2. Leaflet
Lampiran
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
A.Pengertian
berlebiha, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan
sehingga dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan ibu menjadi buruk
(Prawirohardjo, 2009).
B.Faktor Penyebab
beberapa factor penyebab yang ditemukan menurut Neil-Rose (2007), Tiran (2008), Proverawati
(2009) yaitu:
Biasanya kadar ini tertinggi pada saat mual menghebat, sehingga dapat mempengaruhi
g. Faktor psikologis, Hubungan factor psikolois besar kemungkinan bahwa wanita menolak
hamil atau tidak di inginkan, tidak nyaman dengan kehamilanya, takut kehilangan
pekerjaan , dan keretakkan hubungan dengan suami. Diduga dapat menjadi factor
dengan hormone dan pada usia lebih tua juga cenderung lebih menderita karena jumlah
hormone yang di keluarkan semakin tinggi, dan riwayat kehamilannya sekarang. Jarak
yang dekat dengan kehamilan yang sekarang dan dahulu serta umur ibu yang lebih dari
35 tahun juga dapat berpengaru, karena keadaan yang belum normal sebagaimana
mestinya harus sudah berproduksi lagi untuk kehamilan selanjutnya maka dari itu dapat
i. Faktor nutrisi, Pola makan ibu hamil dapat juga mempengaruhi terjadinya Hiperemesis
Gravidarum di karenakan ibu yang makan makanan berprotein tinggi namun ber-
karbohidrat dan vitamin B6 rendah menjadikan peluang untuk menderita mual muntah
yang hebat. Kurangnya pola makan yang tidak teratur juga dapat menyebabkan terjadinya
Hiperemesis karena pada pasien Hiperemesis pola makan harus sangat terjaga dan
kandungan kalori, protein, mineral dan vitamin juga harus dijaga seimbang guna untuk
j. Faktor alergi, Pada kehamilan diduga terjadi invasi jaringan villi korialis yang masuk
kedalam peredarahan darah ibu maka factor alergi dapat menyebabkan Hiperemesis
Gravidarum. 5
3.Klasifikasi
1. Tingkat pertama
Muntah yang berlangsung terus menerus, makan dan minum berkurang berkurang, berat
badan menurun, tonus otot lemah- kulit dehidrasi, nyeri pada daerah epigastrium, tekanan
darah turun serta nadi meningkat, lidah kering dan mata tampak cekung.
2. Tingkat kedua
Keadaan umum penderita tampak lebih lemah, gejala dehidrasi makin tampak, mata
cekung, turgor kulit makin berkurang, lidah kering dan kotor, berat badan semakin
menurun , mata ikhterik, gejala hemokonsentrasi makin tampak (urin berkurang, kadar
aseton dalam urin meningkat, terjadi gangguan buang air besar, mulai tampak gejala
3. Tingkat ketiga
Muntah berkurang, keadaan umum wanita hamil makin menurun (tekanan darah turun,
nadi meningkat, suhu naik, keadaan dehidrasi makin jelas, gangguan faal hati terjadi
sampai koma, komplikasi susunan saraf pusat , perubahan arah bola mata, diplopia –
(Wiknjosastro, 2005)
4.Komplikasi
5.Pencegahan
1. Memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang
fisiologis
2. Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yan
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
3. Menganjurkan ibu mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah
4. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, terlebih
6. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas atau terlalu dingin.
Referensi
3. Obstetri Patologi.1983
A.PENGERTIAN
B.PENYEBAB
1. Faktor hormonal
2. Faktor psikologis
3. Faktor paritas
4. Faktor nutrisi
5. faktor alergi
D.KOMPLIKASI