Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini, pelayanan fisioterapi yang diberikan kepada masyarakat harus

memenuhi standar mutu dan kompetensi yang telah disusun oleh Ikatan

Fisioterapi Indonesia yaitu dapat menjamin keamanan dan kenyamanan klien

beserta keluarganya. Fisioterapi dituntut untuk tampil professional saat

memberikan Proses Fisioterapi serta mampu menjalin kerjasama dengan

berbagai pihak agar pelayanan yang diberikan dilakukan secara komprehensif.

Fisioterapis profesional dituntut selalu peka terhadap lingkungan sosial

dan dapat melaksanakan pendekatan secara komprehensif terhadap aspek

kesehatan yang berkaitan dengan gerak dan fungsi. Disamping itu,

perkembangan kompleksitas masalah kesehatan khususnya masalah gerak dan

fungsi memerlukan kemampuan lebih dari seorang fisioterapis/calon fisioterapis.

Untuk dapat memberikan pelayanan fisioterapi yang berkualitas dan

komprehensif maka perlu disiapkan tenaga fisioterapi yang unggul dan mandiri

dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan (skill) yang tinggi. Untuk

mencapai hal tersebut melalui peningkatan keterampilan peserta didik, maka

diperlukan proses pembelajaran lapangan. Bagi Program Studi D.IV Fisioterapi,

proses pembelajaran lapangan berdasarkan kurikulum adalah Pre Klinik dan FT.

Komprehensif. Melalui proses pembelajaran ini diharapkan dapat menciptakan

tenaga fisioterapi yang unggul, mandiri dan berdaya saing global sesuai Visi

Misi Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar.

BUKU PEDOMAN PRE KLINIK 1


Program Pre Klinik merupakan program pembelajaran lapangan tahap

awal yang memperkenalkan berbagai kasus muskuloskeletal, neurologi,

pediatrik, dan kardiopulmonal bagi mahasiswa dengan berbagai pendekatan

pengobatan fisioterapi. Program Pre Klinik merupakan program awal

pembelajaran lapangan sebelum memasuki program FT. Komprehensif pada

semester berikutnya. Dalam program Pre Klinik diharapkan mahasiswa sedini

mungkin telah terpapar suasana klinis yang akan membangun kesiapan diri pada

mahasiswa untuk menjalani proses praktek klinik pada mata kuliah FT.

Komprehensif.

B. Capaian Pembelajaran

1. Umum

Memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk mengenal

kasus-kasus fisioterapi secara komprehensif, mengenal berbagai problematik

fisioterapi yang dapat muncul dari kasus fisioterapi tersebut melalui

assessmen fisioterapi, dan mengenal berbagai pendekatan pengobatan

fisioterapi.

2. Khusus

Melalui pengawasan pembimbing lahan (Clinical Instructor/Clinical

Educator), mahasiswa diharapkan mampu :

a. Mengenal dan memahami prosedur administrasi, alur pelayanan, sistem

rujukan pelayanan medis dan pelayanan fisioterapi.

BUKU PEDOMAN PRE KLINIK 2


b. Mengenal kasus-kasus muskuloskeletal, neurologi, pediatrik, dan

kardiopulmonal yang berkaitan dengan masalah gangguan gerak dan

fungsi.

c. Mengoperasikan berbagai modalitas thermal/hidroterapi dan elektroterapi

pada kasus-kasus muskuloskeletal, neurologi, pediatrik, dan

kardiopulmonal yang berkaitan dengan masalah gangguan gerak dan

fungsi.

d. Menyusun algorhitma asesmen sesuai dengan gejala/tanda dan temuan

assessmen untuk menegakkan hipotesis dan diagnosis.

e. Menyusun problematik fisioterapi sesuai dengan kerangka kerja ICF.

f. Menyusun rencana/strategi intervensi fisioterapi sesuai dengan evidence

based practice dan clinical reasoning

C. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Pre Klinik dilaksanakan pada Semester VI berdasarkan

kurikulum D-IV Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar. Kegiatan Pre Klinik

dilaksanakan mulai bulan Pebruari/Maret sampai dengan Juni.

D. Tempat Pelaksanaan

Kegiatan Pre Klinik dilaksanakan di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo

dengan melibatkan Poli Fisioterapi dan Bangsal. Bangsal yang digunakan untuk

pembelajaran praktek lapangan adalah Bangsal Orthopedi, Bangsal Neurologi,

Bangsal Bedah Saraf, Poliklinik Fisioterapi, Bangsal Anak, Unit Cardiologi dan

Pulmonal.

BUKU PEDOMAN PRE KLINIK 3


BAB II

DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Pre klinik dilaksanakan selama beberapa minggu pada setiap bagian

di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo sesuai dengan beban SKS sebesar 4 SKS.

Kegiatan yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa pada setiap bagian/bangsal

di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo adalah sebagai berikut :

1. Memperhatikan dan mencatat kasus-kasus muskuloskeletal, neurologi,

pediatrik, dan kardiopulmonal pada setiap bagian/bangsal sesuai dengan

arahan dari clinical educator.

2. Memperhatikan dan mencatat proses asesmen fisioterapi yang dilaksanakan

oleh fisioterapis sebagai clinical educator.

3. Membantu clinical educator melaksanakan proses asesmen fisioterapi,

dibawah arahan dan bimbingan dari clinical educator.

4. Memperhatikan dan mencatat intervensi fisioterapi yang diterapkan oleh

fisioterapis sebagai clinical educator.

5. Membantu clinical educator melaksanakan intervensi fisioterapi, dibawah

arahan dan bimbingan dari clinical educator.

6. Mengisi logbook kegiatan sesuai dengan kasus yang dihadapi dan

menjabarkan kegiatan asesmen dan intervensi yang dilakukan secara

bersamaan oleh clinical educator dan praktikan.

7. Membuat perbandingan algorhitma asesmen dalam logbook kegiatan yaitu

algorhitma asesmen berdasarkan pada asesmen yang telah dilakukan atau

BUKU PEDOMAN PRE KLINIK 4


diarahkan oleh clinical educator, dan algorhitma asesmen berdasarkan pada

referensi atau evidence based practice.

8. Membuat perbandingan strategi intervensi fisioterapi dalam logbook

kegiatan yaitu strategi intervensi fisioterapi berdasarkan pada intervensi

yang telah dilakukan atau diarahkan oleh clinical educator, dan strategi

intervensi fisioterapi berdasarkan pada referensi atau evidence based

practice.

9. Melakukan evaluasi fisioterapi secara bertahap terhadap kasus yang

dihadapi dan mencatat hasil evaluasi fisioterapi kedalam logbook kegiatan.

10. Membuat satu laporan kasus pada akhir periode ; laporan kasus diketik

komputer dengan huruf Times New Roman 12. Adapun format laporan

kasus adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi Fisiologi/Biomekanik

B. Patologi

1. Definisi

2. Etiologi

3. Proses Patologi Gangguan Gerak dan Fungsi

4. Gambaran Klinis

C. Intervensi Fisioterapi

BAB III PROSES FISIOTERAPI

Untuk kasus muskuloskeletal :

A. Identitas Umum Pasien

BUKU PEDOMAN PRE KLINIK 5


B. Anamnesis Khusus (History Taking)

C. Inspeksi/Observasi

D. Pemeriksaan Fungsi Dasar

E. Pemeriksaan Spesifik dan Pengukuran Fisioterapi

F. Algorhitma Asesmen Fisioterapi

G. Diagnosa Fisioterapi

H. Problematik Fisioterapi dan Bagan ICF

I. Tujuan Intervensi Fisioterapi

J. Program Intervensi Fisioterapi

K. Evaluasi Fisioterapi

Untuk kasus neurologi dan kardiopulmonal :

A. Identitas Umum Pasien

B. Anamnesis Khusus (History Taking)

C. Inspeksi/Observasi

D. Pemeriksaan Spesifik dan Pengukuran Fisioterapi

E. Algorhitma Asesmen Fisioterapi

F. Diagnosa Fisioterapi

G. Problematik Fisioterapi dan Bagan ICF

H. Tujuan Intervensi Fisioterapi

I. Program Intervensi Fisioterapi

J. Evaluasi Fisioterapi

Untuk kasus pediatri :

A. Identitas Umum Pasien

B. Anamnesis Khusus (History Taking)

BUKU PEDOMAN PRE KLINIK 6


C. Inspeksi/Observasi

D. Pemeriksaan Spesifik (tumbuh kembang bayi/anak) dan

Pengukuran tumbuh kembang bayi/anak

E. Algorhitma Asesmen Fisioterapi

F. Diagnosa Fisioterapi

G. Problematik Fisioterapi dan Bagan ICF

H. Tujuan Intervensi Fisioterapi

I. Program Intervensi Fisioterapi

J. Evaluasi Fisioterapi (Follow-Up)

BAB IV PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

BUKU PEDOMAN PRE KLINIK 7


BAB III

CLINICAL EDUCATOR (PEMBIMBING LAHAN) DAN


PRECEPTOR (PEMBIMBING AKADEMIK)

Kegiatan bimbingan Pre Klinik dilakukan oleh 2 orang pembimbing yaitu

pembimbing lahan sebagai Clinical Educator (CE) dan pembimbing akademik

sebagai preceptor. Pembimbing akademik (Preceptor) adalah seorang dosen tetap

yang ditunjuk oleh institusi pendidikan dengan tugas memberikan pembimbingan

kepada mahasiswa yang melaksanakan Pre Klinik. Pembimbing lahan (CE) adalah

seorang fisioterapis yang ditunjuk oleh pimpinan atau pejabat yang berwenang di

instansinya. Persyaratan untuk menjadi pembimbing lahan (CE) adalah fisioterapis

dengan pendidikan minimal D4/S1 Fisioterapi dan memiliki kompetensi yang

menonjol pada spesifikasi tertentu (fisioterapi muskuloskeletal, fisioterapi neurologi,

fisioterapi pediatrik, dan fisioterapi kardiovaskular).

1. Tugas Pembimbing Akademik (Preceptor)

a. Melakukan supervisi ke lahan praktek guna memonitoring kegiatan

mahasiswa melakukan Pre Klinik.

b. Bersama dengan pembimbing lahan (CE) melakukan bimbingan kepada

mahasiswa praktikan yang berkaitan dengan kegiatan Pre Klinik, meliputi

bimbingan laporan kasus dan logbook kegiatan.

c. Sebagai fasilitator pada kegiatan studi kasus yang dilaksanakan pada akhir

periode.

2. Tugas Pembimbing Lahan (CE)

a. Memberikan arahan kepada mahasiswa praktikan tentang aturan internal

yang berlaku di lokasi praktek.

BUKU PEDOMAN PRE KLINIK 8


b. Memberikan arahan kepada mahasiswa praktikan tentang prosedur

pelayanan di lokasi praktek.

c. Memfasilitasi mahasiswa praktikan ke lokasi prakteknya dan

memperkenalkan mahasiswa praktikan ke Penanggung Jawab Ruangan.

d. Memperkenalkan modalitas fisioterapi yang ada di Poliklinik Fisioterapi

(Rehabilitasi Medik) dan memberikan arahan kepada mahasiswa praktikan

tentang prosedur pelayanan fisioterapi.

e. Melakukan bimbingan dengan memperlihatkan prosedur assessment dan

intervensi fisioterapi kepada mahasiswa praktikan yang melakukan

kegiatan Pre Klinik.

f. Melakukan pengawasan kepada mahasiswa praktikan yang melakukan

kegiatan Pre Klinik di masing-masing bagian

g. Bersama dengan pembimbing akademik (Preceptor) melakukan bimbingan

yang berkaitan dengan laporan kasus dan logbook kegiatan kepada

mahasiswa praktikan.

BUKU PEDOMAN PRE KLINIK 9


BAB IV

EVALUASI/PENILAIAN

Komponen penilaian pada kegiatan Pre Klinik meliputi aspek sikap/perilaku,

aktivitas kegiatan Pre Klinik, logbook kegiatan, laporan kasus, dan argumentasi.

Adapun pedoman penilaian untuk Clinical Educator agar dapat menilai secara

obyektif dan memiliki pemahaman yang sama serta pemenuhan aspek transparasi

dan akuntabilitas, adalah sebagai berikut :

No. Aspek Yang Dinilai Nilai Bobot Skor


1. Sikap dan Perilaku : 20%
a. Kedisiplinan (datang tepat waktu dan lain-lain)
b. Keaktifan dalam kegiatan
c. Sopan dan ramah terhadap pasien (komunikasi
terapeutik)
d. Rasa tanggung jawab
2. Logbook kegiatan : 20%
a. Kemampuan menyusun algorhitma assessment,
bagan ICF dan intervensi fisioterapi
b. Kemampuan menjelaskan evidence based
practice yang berkaitan dengan algorhitma
assessment dan intervensi fisioterapi
3. Laporan kasus : 30%
a. Kemampuan menyusun laporan kasus :
kesesuaian antara bab 1, bab 2 dan bab 3
b. Kemampuan menjelaskan dan mempertanggung
jawabkan isi laporan kasus
4. Tanya jawab : kemampuan menjelaskan, 30%
memperagakan dan menganalisis kasus yang
ditangani
Total Nilai

BUKU PEDOMAN PRE KLINIK 10


BAB V

PENUTUP

Berdasarkan Kurikulum D-IV Fisioterapi Poltekkes Makassar tahun 2016

tertuang bahwa Mata Kuliah Pre Klinik sebesar 4 SKS. Mata kuliah Pre Klinik akan

memberikan kesempatan bagi mahasiswa D-IV Fisioterapi untuk belajar praktek

lapangan di Rumah Sakit, khususnya di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo.

Pembelajaran praktek menghadapi kondisi nyata yang ditemukan di lahan praktek

akan meningkatkan kompetensi mahasiswa D-IV Fisioterapi dalam memecahkan dan

menangani problematik yang terjadi pada kasus-kasus gangguan gerak dan fungsi.

Demikian buku panduan ini kami buat sebagai pedoman bagi mahasiswa,

Clinical Educator dan Preceptor dalam kegiatan praktek klinik.

BUKU PEDOMAN PRE KLINIK 11

Anda mungkin juga menyukai