Anda di halaman 1dari 28

UNIVERSITAS INDONESIA

KONTRAK BELAJAR PRAKTIK RESIDENSI


KEKHUSUSAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
SISTEM MUSKULOSKELETAL

Oleh:

1. TEGUH PURWANTO 1506707796


2. BAHRENI YUSUF 1606947250
3. DESTIAWAN EKO UTOMO 1606947295
4. MATRAHMAN 1606947484

PROGRAM PENDIDIKAN NERS SPESIALIS


KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2018
RENCANA KEGIATAN PRAKTIK RESIDENSI
PROGRAM NERS SPESIALIS
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH SISTEM MUSKULOSKLETAL
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA
2018

Mata Kuliah : Praktik klinik KMB Lanjut 1, 2 dan 3


Beban SKS : 10 SKS (KMB Lanjut 1 : 5 SKS; KMB Lanjut 2 : 5 SKS)

A. Pendahuluan
Keperawatan medikal bedah merupakan pelayanan professional yang didasarkan
ilmu dan tehnik keperawatan medikal bedah berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yang komprehensif ditujukan pada orang dewasa dengan atau yang
cenderung mengalami gangguan struktur akibat trauma. Pelayanan keperawatan
berupa bantuan yang diberikan dengan alasan: kelemahan fisik, mental, masalah
psikososial, keterbatasan pengetahuan, dan ketidakmampuaan dalam melakukan
kegiatan sehari-hari secara mandiri akibat gangguan patofisiologis.

Spesialis keperawatan muskuloskeletal merupakan salah satu bagian disiplin ilmu


keperawatan medikal bedah yang mendalami permasalahan terkait dengan
gangguan muskuloskeletal. Banyaknya permasalahan yang ditimbulkan akibat
gangguan muskuloskeletal maka perlu dikembangkan keilmuan untuk
memberikan asuhan keperawatan advance berdasarkan kebutuhan pasien dengan
gangguan muskuloskeletal yang meliputi kemampuan untuk melakukan
pengkajian secara spesifik terkait dengan gangguan muskuloskeletal, merumuskan
masalah keperawatan yang paling sesuai dengan kondisi pasien dengan masalah
muskuloskeletal dan mampu memberikan terapi keperawatan yang komprehensif
untuk membantu pasien dalam mengatasi masalah keperawatan. Untuk
mengembangkan peran spesialis perawat pada sistem muskuloskeletal maka
orientasi mata kuliah ini adalah memperdalam kompetensi klinik calon perawat
spesialis medikal bedah dengan fokus utama pada sistem muskuloskeletal sesuai
dengan peminatan mahasiswa (residen). Proses pembelajaran dan manajemen
asuhan keperawatan dilakukan dengan pendekatan proses perawatan berdasarkan
bukti-bukti ilmiah/evidence based practice (EBP )pada masalah kesehatan yang
lazim terjadi pada usia dewasa, baik yang bersifat akut dan kronik dengan
penanganan konservatif maupun tindakan pembedahan dengan tetap berorientasi
pada upaya preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui tindakan keperawatan

Adanya ners spesialis musculoskeletal dengan kompetensinya diharapkan


pelayanan menjadi lebih efektifi, efisien, sehingga dapat mengurangi lama hari
rawat (LOS), sehingga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh pasien
dengan tidak mengurangi pelayanan yang diberikan. Kepakaran/ praktik ners
spesialis dibentuk melalui serangkaian pendidikan dan praktik klinik keperawatan
ners spesialis. Praktek keperawatan spesialis meliputi; pemberikan asuhan
keperawatan lanjut (advanced) pada kasus gangguan sistem muskuloskeletal,
melaksanakan fungsi konsultasi atau rujukan asuhan keperawatan dibidang
kepakarannya, menggunakan hasil riset untuk mewujudkan praktek keperawatan
berbasis fakta (Evidence Based Practise) pada masalah pada sistem
muskuloskeletal, menunjukkan perilaku kepemimpinan klinik (clinical
leaderships) serta menerapkan prinsip-prinsip legal, etik dan humanistik yang
akuntabel meliputi lingkup: praktik, kolaborasi klien dan keluarga dan tim
kesehatan lain secara interdisipliner.

1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik klinik residensi Ners Spesialis Keperawatan
Medikal Bedah pada sistem muskuloskeletal, residen mampu melaksanakan
peran dan fungsi perawat spesialis medikal bedah dalam memberikan asuhan
keperawatan dengan menerapkan konsep dan teori keperawatan pada pasien
dengan gangguan sistem muskuloskeletal.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti kegiatan praktik residensi, residen mampu :
a. Memberikan asuhan keperawatan lanjut (advanced) pada kasus gangguan
sistem muskuloskeletal secara holistik dan komprehensif.
b. Memberikan pendidikan kepada ners generalis atau sejawat sesuai dengan
kepakaran.
c. Melaksanakan fungsi konsultasi atau rujukan asuhan keperawatan dibidang
kepakarannya
d. Menggunakan hasil riset untuk mewujudkan praktek keperawatan berbasis
fakta (Evidence Based Practise) pada masalah pada sistem muskuloskeletal
e. Menunjukkan perilaku kepemimpinan klinik (clinical leaderships)
f. Menerapkan prinsip-prinsip legal, etik dan humanistik yang akuntabel
meliputi lingkup: praktik, kolaborasi klien dan keluarga dan tim kesehatan
lain secara interdisipliner

B. Tempat Praktik
RSUP Fatmawati

C. Langkah-langkah pelaksanaan
1. Persiapan
a. Penyampaian panduan / rencana praktik residensi oleh Koordinator
Praktik KMB Lanjut I dan II.
b. Pembahasan panduan / rencana praktik residensi antara
Koordinator Praktik KMB Lanjut I dan II, Supervisor dan mahasiswa.
c. Pembahasan rencana praktik residensi antara Supervisor dan
mahasiswa.
d. Koordinasi dan ijin praktik residensi dengan rumah sakit
e. Orientasi klinik meliputi ruangan tempat praktek klinik dan kasus-
kasus di rumah sakit
2. Kegiatan praktik
a. Memberikan asuhan keperawatan lanjut (advanced) pada kasus
gangguan sistem muskuloskeletal secara holistik dan komprehensif
dengan pendekatan nursing theory.
b. Memberikan pendidikan kepada ners generalis atau sejawat sesuai
dengan kepakaran.
c. Melaksanakan fungsi konsultasi atau rujukan asuhan keperawatan
dibidang kepakarannya
d. Menggunakan hasil riset untuk mewujudkan praktek keperawatan
berbasis fakta (Evidence Based Practise) pada masalah pada sistem
muskuloskeletal
e. Menunjukkan perilaku kepemimpinan klinik (clinical leaderships)
f. Menerapkan fungsi sebagai Clinical Care Manager (CCM)
g. Menerapkan prinsip-prinsip legal, etik dan humanistik yang
akuntabel meliputi lingkup: praktik, kolaborasi klien dan keluarga dan
tim kesehatan lain secara interdisipliner

D. Pembimbing
Supervisor Utama : Dr. Debie Dahlia, S.Kp., MHSM
Supervisor : Masfuri, S.Kp., MN
Asisten Supervisor :

E. Evaluasi
Praktek Klinik KMB Lanjut 1
1. Mengisi target keterampilan (dinilai oleh asistent supervisor, bobot 15%)
2. Ronde keperawatan (dinilai oleh supervisor utama, bobot 15%)
3. Penampilan/penilaian klinik (dinilai oleh supervisor, bobot 15%)
4. Laporan Kasus ( minggu ke-6, dinilai oleh supervisor, bobot 15%)
5. Ujian Klinik (minggu 7/8, dinilai oleh supervisor, bobot 20%)
6. Log book (tiap minggu dinilai oleh supervisor utama, bobot 20%)

Praktek Klinik KMB Lanjut 2


1. Ronde keperawatan (dinilai oleh supervisor utama, bobot 15%)
2. Penampilan/penilaian klinik (dinilai oleh supervisor, bobot 15%)
3. Laporan Kasus ( minggu ke-6, dinilai oleh supervisor, bobot 15%)
4. Ujian Klinik (minggu 11/12, dinilai oleh supervisor, bobot 15%)
5. Log book (tiap minggu dinilai oleh supervisor utama, bobot 20%)
6. Proposal evidence based practice (minggu 13 dinilai oleh supervisor
utama, bobot 20%)
TARGET KOMPETENSI

1. Memberikan asuhaan keperawatan lanjut (advance)


a. Memberikan Asuhan keperawatan pada pasien dengan Fraktur

SUPERVISOR
NO KOMPETENSI I II III IV
Tgl Paraf Tgl Paraf Tgl Paraf Tgl Paraf
A Melakukan pengkajian keperawatan komprehensif yang meliputi :
Data subyektif:
2. Mengkaji data subyektif: kejadian traumatik injuri, tekanan
berulang jangka panjang (stress fracture), penyakit tulang
atau sistemik, imobilitas lama, osteopenia, osteoporosis
3. Mengkaji pengobatan yang telah atau sering didapatkan:
kortikosteroid, analgetik
4. Operasi atau penanganan/perawatan lain:
penanganan/pertolongan pertama fraktur, operasi
musculoskeletal sebelumnya
5. Manajemen kesehatan: terapi sulih hormone, suplemen
kalsium
6. Tidak bisa menggerakkan atau kelemahan pada daerah
yang terkena, spasme otot
7. Persepsi-Kognitif: nyeri pada daerah fraktur yang
mendadak dan berat, kebas, kesemutan, hilang sensasi rasa di
bagian distal dari fraktur, nyeri kronik yang meningkat saat
melakukan aktifitas
Data Obyektif
1. Umum: kecemasan pasien, melindungi daerah yang fraktur
2. Integumen: laserasi kulit, kulit pucat dan dingin atau
kemerahan dan hangat pada bagian distal injuri, echimosis,
hematoma, edema pada lokasi fraktur
3. Kardiovaskuler: Penurunan atau hilangnya denyut nadi pada
bagian distal fraktur, penurunan suhu kulit, keterlambatan
pengisian kapiler (CRT), terjadi syok hipovolemik, adanya
tanda-tanda sindroma kompartemen (pada fraktur tulang
panjang)
4. Neurovaskuler: Parestesia, hilangnya atau menurunnya
sensasi, hipersensasi
5. Muskuloskeletal: keterbatasan atau hilangnya fungsi bagian
tubuh yang mengalami injuri, deformitas tulang, angulasi
abnormal, pemendekan, rotasi atau krepitasi bagian tubuh
yang mengalami injuri, kelemahan otot

B Melakukan dan menganalisis hasil pemeriksaan penunjang


meliputi :
1. X-ray
2. Scan tulang
3. CT scan
4. MRI

C Merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas


D Menentukan tujuan berdasarkan NOC dan kriteria hasil
E Menentukan rencana asuhan keperawatan berdasarkan NIC
F Memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan 5 R
1. Resusitasi
a. Mampu mengenali tanda-tanda perdarahan dan syok pada
pasien fraktur
b. Mampu melakukan imobilisasi bagian tubuh yang
mengalami fraktur untuk mencegah perdarahan dan cedera
lanjutan
2. Reduksi
a. Mampu mengidentifikasi lokasi dan jenis fraktur
b. Mampu menentukan jenis tindakan reduksi yang sesuai
dengan kondisi fraktur
c. Mampu menjelaskan persiapan pra, intra dan pasca
tindakan reduksi
d. Mampu menjelaskan komplikasi tindakan reduksi
e. Mampu melakukan perawatan pasca OREF
f. Mampu melakukan perawatan pasca ORIF

3. Restriksi
a. Mampu menjelaskan tujuan pemasangan gips
b. Mampu mempersiapkan pemasangan gips sesuai dengan
lokasi fraktur
c. Mampu melakukan pemasangan gips
d. Mampu menjelaskan komplikasi akibat pemasangan gips
e. Mampu mengidentifikasi tanda-tanda komplikasi
pemasangan gips
f. Mampu mengidentifikasi tindakan pencegahan terjadinya
komplikasi pemasangan gips
g. Mampu menjelaskan tujuan dilakukan traksi
h. Mampu mengidentifikasi jenis traksi yang sesuai dengan
kondisi fraktur
i. Mampu melakukan persiapan pemasangan traksi
j. Mampu melakukan pemasangan traksi
k. Mampu mengidentifikasi komplikasi pemasangan traksi

4. Restorasi
5. Rehabilitasi
a. Mampu menjelaskan program rehabilitasi sesuai dengan
lokasi dan kondisi fraktur
b. Mampu menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi
G Melakukan evaluasi keperawatan dengan efektif terhadap
efektifitas tindakan keperawatan yang direncanakan (SOAP)
H Melakukan modifikasi tindakan keperawatan sesuai kebutuhan
b. Memberikan Asuhan keperawatan pada pasien dengan Spinal Cord Injury

SUPERVISOR
NO KOMPETENSI I II III IV
Tgl Paraf Tgl Paraf Tgl Paraf Tgl Paraf
A Melakukan pengkajian keperawatan komprehensif yang meliputi :
Data subyektif:
1. Mengkaji data subyektif: kejadian traumatik injuri, tekanan
berulang jangka panjang (stress fracture), penyakit tulang
atau sistemik, imobilitas lama, osteopenia, osteoporosis
2. Mengkaji pengobatan yang telah atau sering didapatkan:
kortikosteroid, analgetik
3. Operasi atau penanganan/perawatan lain:
penanganan/pertolongan pertama fraktur, operasi
musculoskeletal sebelumnya
4. Manajemen kesehatan: terapi sulih hormone, suplemen
kalsium
5. Sensasi yang dirasakan pasien di ekstremitas atas dan atau
bawah
6. Persepsi-Kognitif: nyeri pada daerah fraktur yang mendadak
dan berat, kebas, kesemutan, hilang sensasi rasa di bagian
distal dari fraktur, nyeri kronik yang meningkat saat
melakukan aktifitas
Data Obyektif
1. Pernapasan : lesi di Cervical 1-3 terjadi apnea, tidak mampu
batuk. Lesi di cervical 4: kurang mampu batuk, pernafasan
diafragma, hipoventilasi. Lesi di Cervical 5- thorakal 6
penurunan pernafasan
2. Kardiovaskuler: lesi di diatas torakal 5 takikardi, hipotensi
postural. Terjadi syok hipovolemik apabila terjadi gangguan
pada cervikal
3. Neurosensori:
a. Cedera saraf cervical
1) C1 – C3 : Tetraplegia dengan kehilangan total fungsi
otot pernafasan.
2) C4 -C5: Tetraplegia dengan menurunnya kapasitas
paru, ketergantugan total ADLs.
3) C6 – C7: Tetraplegia dengan lengan / tangan dapat
bergerak,beberapa ADLs dapat mandiri.
4) C8 – T1: Tetraplegia dengan keterbatasan
menggunakan ibu jari/jari-jari,kemandirian
meningkat.
b. Cedera saraf torakal lumbal
1) T2 - L1 : Paraplegia dengan fungsi tangan utuh dan
beberapa otot abdominal dan intercostal,pernafasan
diafragma,kehilangan sensasi sebatas axila.
2) L2 atau dibawahnya : Gangguan fungsi bladder dan
bowel, kehilangan sensasi sepertiga paha
depan,lutut,tibial medial,tibial lateral, dan motorik
ektremitas bawah.
c. Cedera saraf sakral
1) S1 : Kehilangan sensasi pada telapak kaki,tumit,jari
kaki lateral dan tidak mampu plantar fleksi.
2) S2 : Kehilangan sensasi paha belakang dan 1/3 tibia
posterior.
3) S3 – S5 : Kehilangan sensasi area sadel
4. Kulit: panas, kulit kering dibawah level injuri (syok
neurogenik)
5. Muskuloskeletal: atoni otot, kontraktur
6. Gastrointestinal: penurunan ataau tidak ada bising usus, ileus
paralitik pada lesi diats cervical 5, distesni abdomen,
inkontinensia fekal, fekal impaksi
7. Perkemihan : retensi urin(lesi antara torakal 1-lumbal 2),
flasid kandung kemih(masa akut), spastik dengan reflek
pengosongan kandung kemih(fase selanjutnya)
8. Reproduksi : kehilangan fungsi sex

B Melakukan dan menganalisis hasil pemeriksaan penunjang


meliputi :
1. X-Ray : AP/Lateral,Open Mouth (Odontoid),Bilateral
Obliqe dan fleksi-ektensi
2. CT Scanning : Identifikasi segmen tulang yang terkena,
posisi fragmen tulang dan kompresi dari medulla spinalis
3. MRI : Identifikasi haematome, infarct
4. Laboratorium: analisasa gas darah, elektrolit, gula darah,
profil koagulasi, Hb, Ht, urin
C Merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
D Menentukan tujuan berdasarkan NOC dan kriteria hasil
E Menentukan rencana asuhan keperawatan berdasarkan NIC
F Memberikan asuhan keperawatan menggunakan
1. Mampu mengidentifikasi potensi cedera lanjutan pasca SCI
2. Mampu mengidentifikasi komplikasi SCI
3. Mampu mengidentifikasi risiko terjadinya ulcus decubitus
pasca SCI
4. Mampu melakukan tindakan pencegahan ulcus decubitus
5. Mampu melakukan perawatan ulcus decubitus
6. Mampu melakukan bowel manajemen pasien SCI
7. Mampu mengidentifikasi masalah gangguan perkemihan
pasien SCI
8. Mampu melakukan manajemen bladder pada pasien SCI
9. Mampu mengidentifikasi komplikasi manajemen bladder
10. Mampu melakukan perawatan rehabilitasi pasien SCI
G Melakukan evaluasi keperawatan dengan efektif terhadap
efektifitas tindakan keperawatan yang direncanakan (SOAP)
H Melakukan modifikasi tindakan keperawatan sesuai kebutuhan

c. Memberikan Asuhan keperawatan pada pasien dengan Osteomyelitis

SUPERVISOR
NO KOMPETENSI I II III IV
Tgl Paraf Tgl Paraf Tgl Paraf Tgl Paraf
A Melakukan pengkajian keperawatan komprehensif yang meliputi :
1. Mengkaji keluhan utama: onset, durasi, intensitas, dan
karakteristik keluhan digali lebih spesifik
2. Mengkaji adanya keluhan nyeri : visceral, varietal, alihan.
3. Mengkaji adanya infeksi/inflamasi : lokasi, durasi, mulai
timbul, keparahan, adanya demam.
4. Mengkaji nafsu makan, mual, muntah, intoleransi makanan
5. Mengkaji adanya keluhan perubahan warna kulit,
kelembaban, adanya luka yang sulit sembuh
6. Mengkaji adanya keluhan perubahan sensori, status mental
7. Mengkaji riwayat penyakit sebelumnya, riwayat
pembedahan, riwayat hospitalisasi, riwayat alergi, dan
pengobatan
8. Mengkaji riwayat kesehatan keluarga
9. Mengkaji pola aktivvitas dan istirahat
12. Mengkaji kodisi psikososial, tanda-tanda depresi

B Melakukan pemeriksaan fisik meliputi :


1. Mengkaji penampilan umum status kesehatan, status nutrisi
2. Tanda-tanda vital
3. Inspeksi dan palpasi adanya perubahan sistem integument,
kulit dan mukosa tampak kering, warna kulit
4. Auskultasi Suara nafas, pergerakan dada, adanya bunyi
mur-mur

C Melakukan dan menganalisa hasil pemeriksaan penunjang


meliputi :
1. Glukosa plasma : GDP, GDS, GDPP, TTGO
2. Profil lipid : trigliserida, HDL, LDL, asam lemak,
kolesterol total
3. Elektrolit ; Na, k, Cl, Fosfor
4. Fungsi ginjal dan jantung
5. Urinalisis
6. Kultur dan resistensi (darah, eksudat dari luka)

D Merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas


E Menentukan tujuan berdasarkan NOC dan kriteria hasil
F Menentukan rencana asuhan keperawatan berdasarkan NIC
G Memberikan asuhan keperawatan penatalaksanaan Osteomyelitis
1. Perencanaan Makan : tinggi vit C dan protein
2. Latihan dan Olahraga : mempertahankan kekuatan otot
3. Terapi Farmakologis : monitoring antibiotic
4. Edukasi
5. Latihan rehabilitasi
H Melakukan asuhan keperawatan pada komplikasi akut
I Melakukan asuhan keperawatan pada komplikasi kronis
d. Memberikan Asuhan keperawatan pada pasien dengan Back Pain

SUPERVISOR
N
KOMPETENSI I II III
O
Tgl Paraf Tgl Paraf Tgl Paraf
A Memahami konsep fisiologi tulang belakang
1 Melakukan pengkajian keperawatan yang meliputi :
a. Anamnesa riwayat kesehatan pasien
b. Mengkaji kebutuhan oksigenasi dan sirkulasi
c. Mengkaji kebutuhan nutrisi
d. Mengkaji kebutuhan eliminasi, cairan dan elektrolit
e. Mengkaji kebutuhan aktifitas dan istirahat
f. Mengkaji kebutuhan psikososial
g. Mengkaji kebutuhan spiritual
h. Mengkaji kebutuhan seksual
i. Kemampuan perawatan diri (self care) pasien
j. Mengkaji kebutuhan proteksi dan perlindungan
2 Melakukan pemeriksaan fisik meliputi : perubahan sensori
3 Melakukan interpretasi hasil Pemeriksaan Penunjang meliputi :
a. Pemeriksaan lab; DPL
4 Mengidentifikasi komplikasi ganguan back pain
5 Merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
6 Menentukan tujuan berdasarkan NOC dan kriteria hasil
7 Menentukan rencana asuhan keperawatan berdasarkan NIC
8 Edukasi tentang pentingnya biomekanic
8 Melakukan tindakan keperawatan meliputi :
a. Manajemen nyeri
b. Posisi dan toleransi aktivitas
c. Memonitor balance cairan
d. Melakukan manajemen nutrisi
e. Melakukan pemenuhan kenyamanan dan keselamatan pasien
9 Melakukan evaluasi keperawatan dengan efektif terhadap efektifitas
tindakan keperawatan yang direncanakan (SOAP)
10 Melakukan modifikasi tindakan keperawatan sesuai kebutuhan
11 Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan
12. Melakukan tahap rehabilitasi

e. Memberikan Asuhan keperawatan pada pasien dengan Metastatic Bone Disease

SUPERVISOR
NO KOMPETENSI I II III IV
Tgl Paraf Tgl Paraf Tgl Paraf Tgl Paraf
A Melakukan pengkajian keperawatan komprehensif yang meliputi :
1. Mengkaji keluhan utama: onset, durasi, intensitas, dan
karakteristik keluhan digali lebih spesifik
2. Mengkaji adanya keluhan nyeri : visceral, varietal, alihan.
3. Mengkaji adanya infeksi/inflamasi : lokasi, durasi, mulai
timbul, keparahan, adanya demam.
4. Mengkaji nafsu makan, mual, muntah, intoleransi makanan
5. Mengkaji adanya keluhan perubahan warna kulit,
kelembaban, adanya luka yang sulit sembuh
6. Mengkaji adanya keluhan perubahan sensori, status mental
7. Mengkaji riwayat penyakit sebelumnya, riwayat
pembedahan, riwayat hospitalisasi, riwayat alergi, dan
pengobatan
8. Mengkaji riwayat kesehatan keluarga
9. Mengkaji pola aktivvitas dan istirahat
12. Mengkaji kodisi psikososial, tanda-tanda depresi
13. Mengkaji adanya kegawat daruratan pada fase terminal
(MBD)
B Melakukan pemeriksaan fisik meliputi :
1. Mengkaji penampilan umum status kesehatan, status nutrisi
2. Tanda-tanda vital
3. Inspeksi dan palpasi adanya perubahan sistem integument,
kulit dan mukosa tampak kering, warna kulit
4. Auskultasi Suara nafas, pergerakan dada, adanya bunyi
mur-mur

C Melakukan dan menganalisa hasil pemeriksaan penunjang


meliputi :
1. Glukosa plasma : GDP, GDS, GDPP, TTGO
2. Profil lipid : trigliserida, HDL, LDL, asam lemak,
kolesterol total
3. Elektrolit ; Na, k, Cl, Fosfor
4. Fungsi ginjal dan jantung
5. Urinalisis
6. Kultur dan resistensi (darah, eksudat dari luka)

D Merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas


E Menentukan tujuan berdasarkan NOC dan kriteria hasil
F Menentukan rencana asuhan keperawatan berdasarkan NIC
G Memberikan asuhan keperawatan penatalaksanaan Metastatic
Bone Disease
8. Perencanaan Makan : tinggi vit C dan protein
9. Latihan dan Olahraga : mempertahankan kekuatan otot
3. Terapi Farmakologis : monitoring antibiotic
4. Monitoring dan manajemen metastatis
5. Edukasi
6. Latihan dalam tahap rehabilitasi
H Melakukan asuhan keperawatan pada komplikasi akut
I Melakukan asuhan keperawatan pada komplikasi kronis
f. Memberikan asuhan keperawatan pada Soft tissue, periperal nerve

SUPERVISOR
N
KOMPETENSI I II III
O
Tgl Paraf Tgl Paraf Tgl Paraf
A Memahami konsep fisiologi
1 Melakukan pengkajian keperawatan yang meliputi :
a. Anamnesa riwayat kesehatan pasien
b. Mengkaji kebutuhan oksigenasi dan sirkulasi
c. Mengkaji kebutuhan nutrisi
d. Mengkaji kebutuhan eliminasi, cairan dan elektrolit
e. Mengkaji kebutuhan aktifitas dan istirahat
f. Mengkaji kebutuhan psikososial
g. Mengkaji kebutuhan spiritual
h. Mengkaji kebutuhan seksual
i. Kemampuan perawatan diri (self care) pasien
j. Mengkaji kebutuhan proteksi dan perlindungan
2 Melakukan pemeriksaan fisik meliputi : perubahan sensori
3 Melakukan interpretasi hasil Pemeriksaan Penunjang meliputi :
b. Pemeriksaan lab; DPL
4 Mengidentifikasi komplikasi ganguan soft tissue, periperal nerve
5 Merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
6 Menentukan tujuan berdasarkan NOC dan kriteria hasil
7 Menentukan rencana asuhan keperawatan berdasarkan NIC
8 Edukasi tentang pentingnya biomekanic
8 Melakukan tindakan keperawatan meliputi :
a. Manajemen RICE
b. Posisi dan toleransi aktivitas
c. Memonitor balance cairan
d. Melakukan manajemen nutrisi
e. Melakukan pemenuhan kenyamanan dan keselamatan pasien
9 Melakukan evaluasi keperawatan dengan efektif terhadap efektifitas
tindakan keperawatan yang direncanakan (SOAP)
10 Melakukan modifikasi tindakan keperawatan sesuai kebutuhan
11 Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan

2. Memberikan pendidikan kepada Ners generalis atau sejawat lain sesuai dengan kepakaran

SUPERVISOR
N
KOMPETENSI I II III
O
Tgl Paraf Tgl Paraf Tgl Paraf
A Mendorong perawat klinik lain berpartisipasi dalam pendidikan
berkelanjutan
1. Memberi umpan balik kepada perawat klinik.
2. Memberikan bimbingan kepada perawat klinik lain
3. Mengoptimal kesempatan pembelajaran klinik untuk perawat klinik lain.
4. Mengidentifikasi kemampuan klinik perawat
B Menciptakan hubungan yang kondusif untuk belajar
1. Menerima konsultan dari ners generalis
2. Melakukan jurnal reading terkait intervensi keperawatan terkini
berdasarkan riset

3. Melaksanakan fungsi konsultan/rujukan asuhan keperawatan di bidang kepakarannya.

SUPERVISOR
N
KOMPETENSI I II III
O
Tgl Paraf Tgl Paraf Tgl Paraf
A Memberikan advokasi dalam sistem konsultasi/ rujukan tentang asuhan
keperawatan
1. Memberikan arah dan bimbingan yang sesuai dengan IPTEK kep. terbaru.
2. Mengevaluasi asuhan keperawatan sesuai dengan hasil konsultasi yang
telah diberikan dengan ronde keperawatan
4. Menggunakan hasil riset untuk mewujudkan praktek keperawatan berbasis fakta (Evidence Based Practise) pada masalah pada
sistem muskuloskeletal

SUPERVISOR
N
KOMPETENSI I II III
O
Tgl Paraf Tgl Paraf Tgl Paraf
A Menggunakan hasil riset untuk mewujudkan praktek keperawatan berbasis
fakta
1. Menggunakan hasil penelitian dalam memvalidasi praktek keperawatan
terkini
2. Mengkritisi hasil riset
3. Menggunakan hasil riset dalam praktek
4. Mendesiminasikan hasil riset kepada orang lain

5. Menunjukkan perilaku kepemimpinan klinik (clinical leaderships)

SUPERVISOR
N
KOMPETENSI I II III
O
Tgl Paraf Tgl Paraf Tgl Paraf
A Mampu memperlihatkan penguasaan terhadap teori yang diperlukan sebagai
pemimpin klinik (teori) berubah, persuasif, konflik, negosiasi, sistem,
konsultasi, riset dan penggunaan riset
1. Mampu memilih teori yang tepat untuk situasi yang ada
2. Menerapkan perilaku tepat sesuai teori yang dipilih
B Berpartisipasi dalam pengembangan profesi keperawatan
1. Berperan aktif mengembangkan organisasi/perhimpunan peminatan
keperawatan
2. Menggunakan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengembangan
kebijakan nasional, perencanaan program, pembuatan regulasi /standar
untuk mempertahankan/ meningkatkan profesi keperawatan
C Berperan sebagai pembaharu dalam pelayanan keperawatan
1. Berperan aktif mengembangkan kegiatan /program untuk meningkatkan
mutu asuhan keperawatan
2. Berperan aktif mengembangkan protocol untuk meningkatkan mutu
asuhan keperawatan
A Berperan aktif dalam meningkatkan keperawatan medikal bedah di
masyarakat
1. Ikut serta dalam kegiatan peningkatan keperawatan di masyarakat.
2. Membuat praktek mandiri KMB sesuai peminatan
3. Menggunakan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengembangan
kebijakan nasional , perencanaan program, pembuatan regulasi/standar
untuk mempertahankan/meningkatkan pelayanan keperawatan
4. Aktif dalam pengembangan diri sebagai seorang praktisi

6. Menerapkan fungsi Clinical Care Manager (CCM)

SUPERVISOR
N
KOMPETENSI I II III
O
Tgl Paraf Tgl Paraf Tgl Paraf
A Fungsi : Apropiate
1. Memberikan arahan apakah implementasi yang diberikan sesuai dengan
program perawatan
2. Mengarahkan pemebri asuhan keperawatan, apakah sesuai dengan
clinical pathway yang ditetapkan RS
B Fungsi Case Referreal
1. Memberikan masukan saat diskusi kasus di ruangan.
2. Memimpin diskusi saat dilakukan case study (DRK)
C Fungsi: Case Planning and Implementation
1. Memfasilitasi aspek perawatan yang beragam (koordinsi kasus, berbagi
informasi)
2. Merencanakan program asuhan keperawatan sesuia dengan clinical
pathway.
D Fungsi: Case Monitoring and Evaluation
1. Mengkoordinasi dan menyediakan perawatan yang aman, tepat waktu,
efektif , efisien, berkesinambungan dan berpusat pada pasien.
2. Memegang pengkajian kasus,
3. Mereview perkembangan kasus yang ada.
4. Mengevaluasi pendidikan kesehatan yang dilakukan perawat PP

7. Menerapkan prinsip-prinsip legal, etik dan humanistik yang akuntabel meliputi lingkup: praktek, kolaborasi klien dan keluarga
dan tim kesehatan lain secara interdisipliner

SUPERVISOR
N
KOMPETENSI I II III
O
Tgl Paraf Tgl Paraf Tgl Paraf
A Melaksanakan praktek Keperawatan berdasarkan kode etik profesi
1. Dapat melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan kode etik profesi
2. Tindakan keperawatan dijustifikasi berdasarkan kode etik
3. Bersikap sesuai dengan kode etik
B Terlibat dalam kegiatan pengembangan etik
1. Mendiskusikan intervensi yang terkait etik
2. Isu etik kontemporer dalam keperawatan didiskusikan
3. Mendiskusikan hal-hal yang terkait dengan dilemma etik
C Melaksanakan fungsi sebagai advokasi dan melindungi hak-hak
pasien/kelompok
1. Dapat memberikan penjelasan sesuai dengan hak-hak pasien
2. Menjamin dan merahasiakan informasi tentang kondisi pasien
3. Membela hak-hak pasien
D Mendemonstrasikan pengetahuan yang mendalam tentang pemahaman
aspek legal
1. Mampu menjelaskan implikasi legal yang terkait dengan tindakan
keperawatan
2. Melakukan praktek keperawatan sesuai dengan legal keperawatan
Daftar Keterampilan Klinik Sistem Muskuloskeletal

No Supervisor
Daftar Ketrampilan Teknik KMB
Tgl Tgl Tgl Tgl
1. Anamnesa
a. Keluhan utama; gejala nyeri, pembengkakan,
kemerahan, deformitas, keterbatasan ruang gerak,
kaku, perubahan sensori, lemah otot, kehilangan
fungsi otot; adanya infeksi
b. Riwayat kesehatan sekarang; komplikasi-
komplikasi makrovaskular dan mikrovaskuler
c. Riwayat kesehatan masa lalu; pola makan,
aktivitas, pengobatan, pemeriksaan kesehatan.
d. Riwayat kesehatan keluarga
2. Pengkajian Fokus
a. LOOK
Penampilan (bengkak, eritema, deformitas), gaya
berjalan, mobilitas tubuh, postur, pergerakan
sendi secara umum dan keseimbangan klien
b. FEEL
Sensasi, pulsasi, suhu, nyeri tekan, kontraksi otot
c. MOVE
ROM
d. Berat badan/tinggi badan , IMT
e. Kulit: perubahan warna kulit, suhu kulit,
robekan, sensori
f. Ekstremitas: edema, ROM, krepitus, deformitas,
panjang/ukuran, kesimetrisan
g. Neurologi: penurunan reflek, penurunan sensori,
h. Sensori: Sensivisitas, suhu, nyeri tekan
i. Eliminasi : konstipasi, retensi urin, inkontinensia
urin

j. Pemeriksaan penunjang, laboratorium dan


Diagnosa Medik
k. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi
a. Pemeriksaan Kekuatan otot
b. Pemeriksaan kelainan biomekanik motor control
c. Manajemen nyeri
d. Posisi
e. Exercise
f. Discharge planning
g. Health education
h. Penatalaksanaan pre dan post operasi ORIF,
OREF
i. Ambulasi klien
j. Perawatan klien dengan gips
k. Perawatan klien dengan traksi
l. Monitoring kurva harian
m. Monitoring intake output cairan
n. Manajemen perawatan luka
o. Monitoring status neurovascular
p. Manajemen keseimbangan cairan dan elektrolit
q. Konseling stress psikososoal: patient empowering
r. Kolaborasi perencanaan diet pasien gangguan
muskuloskletal
s. Rehabilitasi
Jakarta, 05 September 2018
Mengetahui;

Supervisor Utama Supervisor Supervisor RSUP Fatmawati

(Dr. Debie Dahlia, S.Kp., MHSM) (Masfuri, S.Kp., MN) (Ns. Umi Aisyiyah, M.Kep.,Sp.Kep.MB)

Supervisor Ruangan

(..........................................)
Sumber:

Apley, A.G & Solomon’s, L (2018) System of Orthopaedics and Trauma. Tenth Edition: CRC
Press.

Black, J.M. & Hawk, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah:Manajemen Klinis untuk Hasil
yang Diharapkan. Edisi 8. Buku 1. Jakarta: Salemba Medika

Marilynn E. Doenges, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Murr.—Ed. 8. (2010). E-Book


Nursing care plans : guidelines for individualizing client care across the life span.

Marilynn E. Doenges, Mary Frances Moorhouse, Alice C.Murr. EDITION 11. (2008). E-Book
Nurse’s Pocket Guide Diagnoses, Prioritized Interventions, and Rationales.

Anda mungkin juga menyukai