KASUS
Pengkajian Kasus Berdasarkan Analisis Teori Model Adaptasi Roy
Identitas Klien
Nama : Ny. A
Umur : 24 tahun
Pendidikan : SMA
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Ruang Rawat : Gedung Prof. Soelarto (GPS) lt. 1
No. Rekam Medik : 0169352
Tanggal Pengkajian : 10 September 2018 jam 09.00
Diagnosa Medis : Closed fracture right femur
Informan : Klien dan Suaminya
Keluhan Utama : Klien mengeluh nyeri di kaki kanan bawah,
nyeri muncul setelah kecelakaan tunggal. Skala nyeri 6. Nyeri seperti
ditusuk-tusuk dan nyeri dirasakan semakin meningkat gerak.
3. Eliminasi Tidak ada keluhan saat BAK dan BAB Adaptif Adaptif Adaptif
BAK dan BAB spontan
Frekuensi BAB : 1 x/hr
Frekuensi BAK : 3-4 x/hr
Hasil lab (16/10/17)
Ureum darah : 47 mg/dl ↑
Kreatinin serum : 0.7 mg/dl
Tidak ada keluhan masalah tidur, biasanya tidur mulai jam 23.00
dan bangun pada 04.00, di siang hari tidur hanya sekitar 30
menit
Hasil rontngen (30/09/18) :
susp closed fraktur femur dektra
5. Proteksi Tampak kaki kanan atas dibalut verband dengan Cidera pada Adaptif Adaptif
terpasang traksi beban 5 Kg jaringan lunak
Klien tidak terpasang kateter, hanya terpasang IV line dan tulang
Suhu tubuh : 36 o C
Prosedur bedah
6. Sensasi Klien mengeluh nyeri di kaki kanan atas(R), nyeri muncul Cidera pada Suhu Adaptif
sejak setelah kecelakaan dan operasi (P). Skala nyeri 3 (diam) jaringan lunak dingin
dan 7 (terberat/saat rawat luka) (S). Nyeri seperti ditusuk-tusuk dan tulang
(Q) dan nyeri dirasakan semakin meningkat saat digerakkan,
terpasang traksi kaki sebelah kanan berat 5 kg
Wajah tampak kesakitan dan klien memegang kaki yang sakit
Penglihatan, penciuman, pengecapan, pendengaran baik
7. Cairan dan Klien berkemih dengan spontan Adaptif Adaptif Adaptif
Elektrolit Tidak ada keluhan terkait minum
Intake : minum 1500 ml, infus NaCl 0,9% 500 ml.
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
Hasil lab elektrolit darah (16/10/17) :
Natrium : 139 mmol/l
Kalium : 4.10 mmol/l
Klorida : 99 mmol/l
MODE INTERDEPENDENSI
Pengkajian Perilaku Pengkajian Stimulus
Stimulus Stimulus Stimulus
Fokal Konstektual Residual
Selama dirawat klien selalu didampingi suaminya. Aktifitas sehari-hari dibantu Adaptif Adaptif Adaptif
ibunya.
Terapi :
• Ceftriaxone 2 x 1 gr
• Ketorolac 3 x 30 mg
• Ranitidin 2 x 1 amp
• NaCl 0,9 500 cc
Rencana Keperawatan
Diagnosa Implementasi
Hari/Tanggal Jam Evaluasi
Keperawatan
Nyeri akut berhubungan Senin/ 10 09.30 1. Mengakaji karakteristik nyeri (P Q R S T) S: Klien mengatakan masih
dengan agen cedera September 2018 2. Mengkaji faktor yang dapat menyebabkan nyeri nyeri skala 3/10 saat diam
fisik 3. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi dan 7/10 saat digerakan
nyeri O:
DS: Klien mengeluh 4. Memonitor nadi dan tekanan darah Mengenali faktor
nyeri saat tidak TD : 110/80 mmHg penyebab (5)
bergerak (3/10) dan Nadi : 85x/mnt Mengenali onset (3)
saat digerakkan dan 5. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam Menggunakan metode
saat rawatan luka 6. Menjelaskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan pencegahan untuk
(7/10). Nyeri nyeri mengurangi nyeri (5)
seperti ditusuk- Menggunakan relaksasi
tusuk dan dirasakan nafas dalam untuk
di area luka mengurangi nyeri (3)
Menggunkan analgesik
DO: TD 113/93 mmHg sesuai kebutuhan (5)
Nadi 88 x/m Melaporkan nyeri
Wajah tampak
kesakitan dan klien sudah terkontrol (3)
memegang kaki
yang sakit A : Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
P: Intervensi dilanjutkan
Rabu / 12 09.00 1. Mengkaji karakteristik nyeri (P Q R S T) post operasi S: Klien mengatakan nyeri
September 2018 skala 10/10 setelah operasi skala 7/10,
2. Mengkaji faktor yang dapat menyebabkan nyeri nyeri seperti ditusuk-tusuk
3. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi dan terus menerus
nyeri
4. Memonitor nadi dan tekanan darah O:
TD : 122/82 mmHg Tampak meringis dan
Nadi : 92 x/mnt kesakitan
5. Memberikan kompres hangat di telapak kaki klien Mengenali onset (4)
6. Menjelaskan faktor-faktor yang mengurangi nyeri saat Menggunakan metode
ini pencegahan untuk
7. Memberikan analgetik mengurangi nyeri (5)
Menggunakan kompres
hangat (5)
Melaporkan nyeri
sudah terkontrol (3)
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intevensi dilanjutkan
P : Intevensi dilanjutkan
P : Intevensi dilanjutkan
perbaikan jaringan (4)
Menjaga kelembaban kulit
(3)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intevensi dilanjutkan
Hambatan mobilitas Senin / 10 1. Menentkan batas pergerakan sendi pada ekstremitas S : Klien mengatakan masih
fisik berhubungan September 2018 yang luka (terbatas pada sendi pergelangan kaki dan bisa menggerakkan
dengan gangguan jari) kakinya meskipun nyeri
5555 I 55 55
muskuloskeletal 2. Menghitung kekuatan otot −−55 I 5555 O:
3. Melatih pergerakan sendi (ROM) pada area lutut Pergerakan otot (3)
DS : Klien mengatakan 4. Memotivasi klien untuk melakukan ROM secara Pergerakan sendi (3)
masih bisa mandiri Penampilan postur tubuh
menggerakkan (3)
bagian lutut Kemampuan berpindah
Klien bisa ke dari tidur ke duduk (5)
Toilet dengan alat
bantu A : Masalah belum teratasi
DO : Kekuatan otot
55 55 𝐼 5555
−−55��5555 P : Intervensi dilanjutkan
Selasa / 11 1. Menentukan batas pergerakan sendi pada ekstremitas S : Klien mengatakan masih
September 2018 yang luka (terbatas pada sendi pergelangan kaki dan bisa BAB ke kamar mandi
jari) dengan menggunakan
5555 I 55 55
2. Menghitung kekuatan otot −−55 I 5555 kruk dan dibantu ibunya
3. Melatih pergerakan sendi (ROM) pada area lutut O:
4. Megevaluasi jadwal ROM yang digunakan klien Pergerakan otot (3)
Pergerakan sendi (3)
Penampilan postur tubuh
(3)
Kemampuan berpindah
dari tidur ke duduk (5)
P : Intervensi dilanjutkan
Rabu / 12 1. Menentukan batas pergerakan sendi pada ekstremitas S : Klien mengatakan setelah
September 2018 yang luka (terbatas pada sendi pergelangan kaki dan operasi nyeri meningkat
jari) sehingga membatasi
2. Menghitung kekuatan otot
5555 I 55 55 aktivitas
5555 I 5555
O:
Pergerakan otot (3)
3. Melatih pergerakan sendi (ROM) pada area lutut Pergerakan sendi (3)
4. Memotivasi klien untuk melakukan ROM secara Penampilan postur tubuh
mandiri (3)
Kemampuan berpindah
dari tidur ke duduk (3)
P : Intervensi dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA
Elstrom, J.A., Virkus, W.W., Pankovich, A.M. (2006). Handbook of fractures, 3rd
ed. McGraw-Hill Medical Publishing Division.
Hamblen, D.L., Simpson, A.H.R.W. (2007). Adams’s outline of fractures
including joint injuries, 12th ed. Chruchill Livingstone Elsevier.
Hieber, Katheriene. (1998). Mobility health assessment. Orthopaedic Nursing; 17.
4. Academic Research Library.
Ignatavicius, D.D., & Workman, M. L. (2010). Medical Surgical nursing: patient
centered collaborative care vol:3 (6ed). USA: Saunders Elsivier.
LeMone, P., & Burke, K. (2008). Medical Surgical Nursing: critical thinking in
client care, vol:1. (4ed). USA: Pearson International Edition
Roy, S.C. (2009). The roy adaptation model, 3rd ed. New Jersey: Pearson
Kecelakaan Motor
(Motor menimpa kaki kiriklien)
Osteomielitis
Cedera pada jaringan lunak / Dx : Kerusakan
tulang Integritas
jaringan Reaksi Inflamasi
General PENATALAKSANAAN:
Mengaktivasi respon inflamasi, Mediator Kimia anestesi/muscle relaxan OREF (open reduction with external fixa-
merangsang pengeluaran media-
tor kimia (serotonin, bradikinin, tion): metode reduksi terbuka dengan fiksa
histamitamin &prostaglandin) Meningkatkan si internal di mana prinsipnya tulangditrans-
Perubahan kapiler pembuluh Sitokinin Bradikinin Histamin vaskularisasi fiksasikan di atas dan di bawah fraktur ,
darah, aliran darah meningkat, Blockade neromuskular/ sekrup atau kawat ditransfiksi di bagian
pening- katan permeabilitas kapiler blokadepersambungan proksimaldan distal kemudian dihubungkan
sehingga protein plasma Neutrophil segmen Merangsang Meningkatkan otot lurik satu sama lain dengan suatu batang
dan leukosit keluar dari Menyentuh ujung saraf aferen melawan Bakteri s. nyeri suhu tubuh, Edema
lainFiksasi eksternal digunakan untuk men-
sirkulasi
gobati fraktur terbuka dengan kerusakan
jaringanlunak .
Menghasilkan pus Nyeri Hipertemi Tidak terjadi influk ion
Merangsang nosiseptor kalsium yang memicu
Cairan intrasel keluar ke intersisial (reseptor nyeri) asetil kolin
Peningkatan tekanan Nyeri saat digerakkan
intramedular Luka bekas operasi
Edema keterbatasan Lorong ion tertutup,
Mekanisme nyeri ( transduksi, Mengaktivasi respon inflamasi,
Transmisi, modulasi, Gang. Vaskularisasi tidak terjadi petukaran merangsang pengeluaran media-
persepsi) tulang ion Na dan K Terputusnya tor kimia (serotonin, bradikinin,
Penurunan
Kemampuan kontinuitas histamitamin &prostaglandin)