Anda di halaman 1dari 3

Perbandingan Dua Dimensi Empat Paradigma

Paradigma : Fungsionalist Interpretive Radical Humanist Radical Structuralist

Sudut Pandang Paradigma yang didasarkan Paradigma ini didasarkan pada Paradigma yang dibentuk Paradigma ini berangkat
atas pendekatan terhadap sosiologi regulasi dengan karena adanya kepedulian dari pandangan sosiologi
sosiologi regulasi dengan pendekatan subyektif. dalam mengembangkan perubahan radikal dari
menggunakan sudut pandang sosiologi perubahan radikal sudut pandang objektif.
objektif menggunakan sudut pandang
subjektif yang berpijak pada
kesadaran manusia

Akar Disiplin Psikologi, sosiologi Antropologi, sosiolinguistik Teori kritis (Jerman), studi Marxisme Jerman dan
kebudayaan Inggris dan Rusia
Eksistensialisme Perancis

Ciri Khas dan Ciri khasnya adalah Perhatian utamanya Paradigma ini berpandangan Paradigma ini sangat
Karakteristik perhatian yang besar pada ada pada bagaimana memahami bahwa dalam sebuah gigih dalam membahas
penjelasan- penjelasan dunia sebagaimana adanya, masyarakat adalah penting isu-isu perubahan radikal,
mengenai status quo, memahami tabiat fundamental dari untuk membuang atau emansipasi, dan
keteraturan sosial, konsensus, dunia sosial dari pengalaman melanggar batas-batas yang ada potensiality, analisis yang
integrasi sosial, soliadritas, subjektif. Paradigma ini berupaya dalam pengaturan social menekankan konflik
pemenuhan kebutuhan dan untuk menjelaskan dalam dunia struktural,
aktualisasi. kesadaran seseorang dan
dominasi, kontradiksi dan
subjektivitas, dalam bingkai rujukan
pengambilalihan
orang yang terlibat langsung, bukan
(deprivation).
sebagai pengamat.

Asumi Dasar *Bahwa masyarakat # Memandang dunia sosial sebagai * Bahwa realitas tercipta dan *Ide totalitas: menekankan
mempunyai keberadaan yang proses yang diciptakan oleh terpelihara secara sosial. pada hubungan dialektik
kongkrit dan mengikuti individu. antara totalitas dan bagian
aturan tertentu. unsur pokoknya.
* Bahwa teori-teori ilmiah # Bahwa dalam ilmu pengetahuan * Humanis radikal cenderung * Ide struktur: fokusnya
dapat dinilai secara obyektif alam, masalah subyeknya bersifat memandang masyarakat adalah pada konfigurasi
dengan referensi pada bukti spiritual. sebagai anti manusia. hubungan sosial yang
empiris. disebut dengan struktur.
# Bahwa ilmu pengetahuan * Humanis radikal percaya
* Standar universal dari ilmu terbentuk secara sosial dan terjaga bahwa segala sesuatu dipegang * Ide kontradiksi: struktur
pengetahuan menentukan apa secara sosial, signifikansi dan secara keseluruhan karena atau pembentukan sosial,
yang membentuk penjelasan maknanya hanya dapat dipahami di keseluruhan mendominasi berisi kontradiksi dan
dari sesuatu yang diamati. dalam konteks sosial. bagian dalam seluruh hubungan antagonistis di
pemahaman yang dipegang dalam mereka sehingga
* Bahwa aturan eksternal dan
dapat menimbulkan
regulasi menguasai dunia
kerusakan mereka sendiri.
eksternal.

Ontologi Realisme Nominalisme Nominalisme Realisme


(realitas dipahami sebagai (realitas dipahami sebagai hasil (realitas dipahami sebagai hasil (realitas dipahami sebagai
sesuatu yang apa adanya dan konstruksi pengalaman – konstruksi pengalaman – sesuatu yang apa adanya
terpisah dari pengalaman pengalaman individu yang pengalaman individu yang dan terpisah dari
peneliti) membentuk intereksi social) membentuk intereksi social) pengalaman peneliti)

Epistemologi Positivisme Anti- Positivistisme Anti-Positivistik Positivistime


(pengetahuan didapatkan dari (pengetahuan didapatkan dari hasil (pengetahuan didapatkan dari (pengetahuan didapatkan
hasil pengamatan empiris interpretasi terhadap fenomena dan hasil interpretasi terhadap dari hasil pengamatan
terhadap fenomena social.) gejala social) fenomena dan gejala social) empiris terhadap
fenomena social.)

Human Nature Determinisme Voluntarisme-Kesukarelaan Voluntarisme-Kesukarelaan Determinisme


(manusia merupakan agen (manusia bebas dalam memilih (manusia bebas dalam memilih (manusia merupakan agen
yang sudah ditentukan perannya dalam relasi – relasi perannya dalam relasi – relasi yang sudah ditentukan
perannya dalam setiap social) social perannya dalam setiap
interaksi social) interaksi social)
Metodologi Nomothetic / Deduksi – Ideographic/Induksi Ideographic/Induksi Nomothetic / Deduksi –
induksi (penelitian dilakukan dengan (penelitian dilakukan dengan induksi
(penelitian dilakukan dengan metode induksi, yaitu meneliti metode induksi, yaitu meneliti (penelitian dilakukan
metode deduksi yaitu secara grounded di akar – akar secara grounded di akar – akar dengan metode deduksi
pengamatan terhadap gejala – masyarakat, dan memberikan masyarakat, dan memberikan yaitu pengamatan terhadap
gejala umum fenomenas interpretasi terhadap gejala social interpretasi terhadap gejala gejala – gejala umum
social, kemudian menarik yang ditemukan) social yang ditemukan) fenomenas social,
generalisasi terhadap kemudian menarik
fenomena) generalisasi terhadap
fenomena)

Perubahan Bertahap Bertahap Radikal Radikal


Sosial (perubahan social hanya (perubahan social hanya dapat (perubahan social terjadi secara (perubahan social terjadi
dapat dilakukan secara dilakukan secara bertahap) radikal, yaitu apabila sarana – secara radikal, yaitu
bertahap) sarana infrastruktur social apabila sarana – sarana
berubah secara cepat, maka infrstruktur social berubah
fenomena social pun akan secara cepat, maka
berubah secara cepat) fenomena social pun akan
berubah secara cepat)

Penekanan Teori didapatkan dari Teori didapatkan dari interaksi Teori didapatkan dari interaksi Teori didapatkan dari
Teori pengamatan terhadap pemikiran individu-individu yang pemikiran individu-individu pengamatan terhadap
fenomena yang terjadi dalam kemudian berkembang menjadi yang kemudian berkembang fenomena yang terjadi
realitas sosial consensus masyarakat menjadi consensus masyarakat dalam struktur-struktur
realitas social

Tokoh Comte, Spencer, Durkheim, Dilttey, Weber, Husserl, dan Schutz. Paulo Freire Luis Althusser, Polantzas,
dan Pareto Colletti

Anda mungkin juga menyukai