Anda di halaman 1dari 8

Integrator dan Diferensiator Op-Amp

TRIAPANI MUKTI GILANG A (1127030069)


FISIKA SAINS
UNIVERSIATAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNGUNG DJATI BANUNG
TAHUN 2014
e-mail : tria8394anugrah@gmail.com

Abstrak: Aturan 1 : Perbedaan tegangan antara input


Operational Amplifier atau di singkat op-amp v+ dan v- adalah nol (v+ - v- = 0 atau v+ = v-)
merupakan salah satu komponen analog yang Aturan 2 : Arus pada input Op-amp adalah nol
popular digunakan dalam berbagai aplikasi (i+ = i- = 0)
rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp popular
yang paling sering dibuat antara lain adalah Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang
rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan digunakan untuk menganalisa rangkaian op-amp.
differensiator. Pada pokok bahasan kali ini akan
dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling
1.2 Tujuan
dasar, yakni rangkaian integrator dan diferensiator.
Adapun tujuan dalam percobaan kali ini adalah :
1. Memahami rngkaian integrator dan
Kata Kunci: Op-Amp , analog , integrator , diferensiator
diferensiator 2. Mampu menganalisis cara kerja rngkaian
integrator dan diferensiator .
1.PENDAHULUAN
1.1 Landasan Teori 1.3 Tinjauan Pustaka
Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential
amplifier (penguat diferensial) yang memiliki dua
masukan. Input (masukan) op-amp seperti yang telah
Integrator
dimaklumi ada yang dinamakan input inverting dan non- Opamp bisa juga digunakan untuk membuat
inverting. Op-amp ideal memiliki open loop rangkaian-rangkaian dengan respons frekuensi,
gain (penguatan loop terbuka) yang tak terhingga besarnya. misalnya rangkaian penapis (filter). Salah satu
Seperti misalnya op-amp LM741 yang sering digunakan contohnya adalah rangkaian integrator seperti yang
oleh banyak praktisi elektronika, memiliki karakteristik
ditunjukkan pada gambar 3. Rangkaian dasar
tipikal open loop gain sebesar 104 ~ 105. Penguatan yang
sebesar ini membuat op-amp menjadi tidak stabil, dan sebuah integrator adalah rangkaian op-amp
penguatannya menjadi tidak terukur (infinite). Disinilah inverting, hanya saja rangkaian umpanbaliknya
peran rangkaian negative feedback (umpanbalik negatif) (feedback) bukan resistor melainkan menggunakan
diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi capasitor C.
aplikasi dengan nilai penguatan yang terukur (finite).
Impedasi input op-amp ideal mestinya adalah tak
terhingga, sehingga mestinya arus input pada tiap
masukannya adalah 0. Sebagai perbandingan praktis, op-
amp LM741 memiliki impedansi input Zin = 106 Ohm.
Nilai impedansi ini masih relatif sangat besar sehingga arus
input op-amp LM741 mestinya sangat kecil.

Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa


rangkaian op-amp berdasarkan karakteristik op-
amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur Rangkaian Integrator
dinamakan golden rule, yaitu : Mari kita coba menganalisa rangkaian ini.
Prinsipnya sama dengan menganalisa rangkaian op-
amp inverting. Dengan menggunakan 2 aturan op-
amp (golden rule) maka pada titik inverting akan Pada prakteknya, rangkaian feedback integrator
didapat hubungan matematis : mesti diparalel dengan sebuah resistor dengan nilai
misalnya 10 kali nilai R atau satu besaran tertentu
iin = (vin – v-)/R = vin/R , dimana v- = 0 (aturan1) yang diinginkan. Ketika inputnya berupa sinyal dc
iout = -C d(vout – v-)/dt = -C dvout/dt; v- = 0 (frekuensi = 0), kapasitor akan berupa saklar
iin = iout ; (aturan 2) terbuka. Jika tanpa resistor feedback seketika itu
juga outputnya akan saturasi sebab rangkaian
Maka jika disubtisusi, akan diperoleh persamaan : umpanbalik op-amp menjadi open loop
(penguatan open loop opamp ideal tidak berhingga
iin = iout = vin/R = -C dvout/dt, atau dengan kata lain atau sangat besar). Nilai resistor feedback sebesar
10R akan selalu menjamin output offset
voltage (offset tegangan keluaran) sebesar 10x
...(3)
sampai pada suatu frekuensicutoff tertentu.
Dari sinilah nama rangkaian ini diambil, karena
Diferensiator
secara matematis tegangan keluaran rangkaian ini
merupakan fungsi integral dari tegangan input.
Kalau komponen C pada rangkaian penguat
Sesuai dengan nama penemunya, rangkaian yang
inverting di tempatkan di depan, maka akan
demikian dinamakan juga rangkaian Miller
diperoleh rangkaian differensiator seperti pada
Integral. Aplikasi yang paling populer
gambar 4. Dengan analisa yang sama seperti
menggunakan rangkaian integrator adalah
rangkaian integrator, akan diperoleh persamaan
rangkaian pembangkit sinyal segitiga dari inputnya
penguatannya :
yang berupa sinyal kotak.
penguatan integrator tersebut dapat …(7)
disederhanakan dengan rumus Rumus ini secara matematis menunjukkan bahwa
tegangan keluaran vout pada rangkaian ini adalah
differensiasi dari tegangan input vin. Contoh praktis
…(4) dari hubungan matematis ini adalah jika tegangan
input berupa sinyal segitiga, maka outputnya akan
Sebenarnya rumus ini dapat diperoleh dengan cara mengahasilkan sinyal kotak.
lain, yaitu dengan mengingat rumus dasar
penguatan opamp inverting
G = - R2/R1. Pada rangkaian integrator (gambar 3)
tersebut diketahui

…(5)

Dengan demikian dapat diperoleh penguatan


integrator tersebut seperti persamaan (5) atau Rangkaian Diferensiator
agar terlihat respons frekuensinya dapat juga Bentuk rangkain differensiator adalah mirip dengan
ditulis dengan rangkaian inverting. Sehingga jika berangkat dari
rumus penguat inverting

…(6) G = -R2/R1
dan pada rangkaian differensiator diketahui :

Karena respons frekuensinya yang demikian,


rangkain integrator ini merupakan dasar dari low
pass filter. Terlihat dari rumus tersebut secara
matematis, penguatan akan semakin kecil maka jika besaran ini disubtitusikan akan didapat
rumus penguat differensiator
(meredam) jika frekuensi sinyal input semakin
besar.
…(8) Tabel 3.2 Rangkaian Diferensiator
No Jenis Bentuk Inpu Output
Dari hubungan ini terlihat sistem akan meloloskan Gelombang Rangkaian -t
frekuensi tinggi (high pass filter), dimana besar 1 Sinus Gbr.10 Gbr. Gbr.16
penguatan berbanding lurus dengan frekuensi. 13
Namun demikian, sistem seperti ini akan 2 Segi Empat Gbr.11 Gbr. Gbr.17
menguatkan noise yang umumnya berfrekuensi 14
tinggi. Untuk praktisnya, rangkain ini dibuat 3 Segitiga Gbr.12 Gbr. Gbr.18
dengan penguatan dc sebesar 1 (unity gain). 15
Biasanya kapasitor diseri dengan sebuah resistor
yang nilainya sama dengan R. Dengan cara ini akan Tabel 3.3 Rangkaian Berdasar pada Arus
diperoleh penguatan 1 (unity gain) pada nilai Masuk
frekuensi cutofftertentu N Jenis Gambar Input Out -
o Rangkaian Rangkaia put
n
1 Integrator Gbr.19 Gbr.2 Gbr.2
2 METODE PERCOBAAN 1 3
2 Diferensiator Gbr.20 Gbr.2 Gbr.2
2.1 Waktu dan Tempat 2 4
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu,
tanggal 5 Maret 2014 pukul 10.00-12.00 WIB. Tabel 3.4 Nilai Tegangan Rangkaian
Bertempat di Laboratorium Fisika UIN Sunan Integrator
Gunung Djati Bandung. No Gelombang Input Output
1 Sinus 288,182 mV 683,029uV
2.2 Alat dan Bahan 2 Segi Empat 1,000 V 62,702uV
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum 3 Segi tiga -596,800mV -1,065mV
kali ini adalah laptop/notebook dan modul 4 Arus DC 1,310 fV 10,301uV
praktikum .
Tabel 3.5 Nilai Tegangan Rangkaian
2.3 Prosedur Percobaan Diferensiator
No Gelombang Input Output
 Membuka software multisim pada laptop atau 1 Sinus -37,047mV 3,040V
notebook 2 Segi Empat -1000mV 507,763V
 Membuat rangkaian integrator dan diferensiator 3 Segi tiga - -
pada software multisim 711,824mV 166,485mV
 Menganalisis rangkaian berdasarkan input dan 4 Arus DC 0 -
output gelombang 865.241kV

3. DATA, HASIL DAN PEMBAHASAN Rangkaian differensiator adalah rangkaian


Tabel 3.1 Rangkaian Integrator aplikasi dari rumusan matematika yang dapat
No Jenis Bentuk Inpu Output dimainkan (dipengaruhi) dari kerja kapasitor. Pada
Gelombang Rangkaian -t percobaan praktikum kali ini , kami membuat satu
1 Sinus Gbr.1 Gbr. Gbr.7 buah rangkaian yang terdiri dari satu rangkaian
4 integrator dan satu rangkaian diferensiator. Saat
2 Segi Empat Gbr.2 Gbr. Gbr.8 Saklar terhubung pada jenis gelombang yang aka
5 masuk sebagi input , maka rangkaian yang akan
3 Segitiga Gbr.3 Gbr. Gbr.9 dianalisis harus diaktifkan terlebih dahulu yakni
6 dengan cara menghubungkan rangkaian pada
masing-masing saklar . Saat saklar pertama
terhubung dengan resistor maka yang kami amati
adalah sebuah rangkaian integrator dan saat dengan cara mengganti kapasitor. Diferensiator
capasitor terhubung dengan saklar maka rangkaian dapat juga dilihat sebagai tapis pelewat-rendah dan
yang diamati adalah rangkaian diferensiator. Saat dapat digunakan sebagai tapis aktif. Pada
rangkaian A sebagai rangkaian peng-integrator rangkaian aplikasi rangkaian differensiator op-amp
maka rangkaian B sebagai pen-diferensial , dan ini ada sedikit perubahan yaitu penambahan
begitu pyla sebaliknya , saat rangkaian A sebagai tahanan dan kapasitor yang fungsinya untuk
pen-diferensiator maka rangkaian B sebgaia peng- menfilter sinyal masukan Sinyal masukan dan
integrator . rangkain terhungung dengan empat keluaran inverting mempunyai kemiripan dengan
input , masing-masing input memiliki karakteristik sinyal masukan dan sinyal keluaran dari integrator,
jenis gelombang yang berbeda , input –input begitu pula dengan penguat non-inverting dan
tersebut adalah input gelombang sinus , gelombang diferensiator , karena pada dasarnya rangkaian
segiempat , gelombang segitiga dan arus DC . integrator dan diferensial dibangun dengan konsep
Untuk membaca nilai keluaran maka ditampilkan yang sama yakni beraal dari rangkaian inverting
sebuah osiloskop dengan dua channel , dimana dan non inverting , hanya perbedaannya terdapat
channel A sebagai pembaca output dan channel B perbedaan pada penambahan kapasitor saja.
sebagai input .

Pada gelombang sinus rangkaian integrator, saat 4. PENUTUP


input tegangan memiliki arus AC sebesar 288,182 4.1 Kesimpulan
mV maka output yang dihasilkan rangkaian
sebesar 683,029uV. Gelombang segiempat Adapun kesimpulan dalam percobaan kali ini
rangkaian integrator, saat input tegangan memiliki ialah :
arus AC sebesar 1,00V maka output yang Rangkaian Integrator, dapat dibangun dengan
dihasilkan rangkaian sebesar 62,702uV.Gelombang menggunakan dua buah komponen pasif, yaitu
segitiga rangkaian integrator, saat input tegangan resistor dan kapasitor yang dihubungkan secara
memiliki arus AC sebesar -596,800mV maka seri. Fungsi dari rangkaian integrator adalah
output yang dihasilkan rangkaian sebesar - sebagai pengubah tegangan kotak menjadi
1,065mV. Dan saat tegangan DC sebagai input tegangan segitiga, atau dapat juga digunakan
maka input yang terbaca pada osiloskop adalah sebagai rangkaian filter lulus bawah-LPF-low pass
1,310fV dan outputnya adalah 10,301uV filter. Rangkaian Diferensiator, dapat dibangun
Pada gelombang sinus rangkaian diferensiator, saat dengan menukar posisi kapasitor dan resistor.
input tegangan memiliki arus AC sebesar -37,047 Fungsi dari rangkaian diferensiator adalah untuk
mV maka output yang dihasilkan rangkaian mengubah tegangan segitiga menjadi tegangan
sebesar 3,040mV. Gelombang segiempat persegi (kotak), atau dapat juga digunakan sebagai
rangkaian diferensiator, saat input tegangan rangkaian filter lulus atas-HPF-high pass filter.
memiliki arus AC sebesar -1000V maka output Penguat integrator mengintegrasikan tegangan
yang dihasilkan rangkaian sebesar masukan terhadap waktu .Dan rangkaian
507,763V.Gelombang segitiga rangkaian diferensiator mendiferensiasikan sinyal hasil
diferensiator, saat input tegangan memiliki arus pembalikan terhadap waktu.
AC sebesar -711,824mV maka output yang
dihasilkan rangkaian sebesar -166,485mV. Dan 4.2 Saran
saat tegangan DC sebagai input maka input yang Adapun saran dalam percobaan kali ini ialah
terbaca pada osiloskop adalah 0V dan outputnya sebaiknya dilakukan percobaan secara hardware
adalah -865,241kV. sehingga praktikan mampu mnegetahui perbedaan
rangkaian integrator dan diferensiator , selain itu
Penguat integrator mengintegrasikan tegangan diharapkan kami mampu menganalis secara
masukan terhadap waktu. Sebuah integrator dapat perhitungan juga agar kami lebih mampu
juga dipandang sebagai tapis pelewat-tinggi dan memahami prinsip kerja rangkaian yang
dapat digunakan untuk rangkaian tapis aktif. Dan sebenarnya jika diterapkan secara matematis .
rangkaian diferensiator mendiferensiasikan sinyal
hasil pembalikan terhadap waktu. Pada dasarnya DAFTAR PUSTAKA
diferensiator dapat juga dibangun dari integrator
 Sutrisno “Elektronika Teori dan Penerapannya Gbr.3 Rangkaian Integrator
2 ”. Penerbit ITB, Bandung, 1987 Gel.Segitiga
 No-name”Aplikasi Rangkaian”. PPPPTK VEDC
,Malang, 2005
 Modul praktikum Elektronika Dasar 2 Fisika
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Gunug Djati Bandung 2014.
 http://www.electroniclab.com/index.php/labanal
og/13-karakteristik-opamp-2 diunduh pada Hari
Selasa – 11 Maret 2014 Pukul 18.30 WIB

Lampiran

Gbr.4 Input Integrator Gel.Sinus

Gbr.1 Rangkaian Integrator Gel.Sinus

Gbr.2 Rangkaian Integrator Gel.Segiempat Gbr.5 Input Integrator Gel.Segiempat

Gbr.6 Input Integrator Gel.Segitiga


Gbr.10 Rangkaian Diferensiator Gel.Sinus

Gbr.7 Output Integrator Gel.Sinus

Gbr.11 Rangkaian Diferensiator Gel.Segiempat

Gbr.8 Output Integrator Gel.Segiempat


Gbr.12 Rangkaian Diferensiator Gel.Segitiga

Gbr.9 Output Integrator Gel.Segitiga


Gbr.13 Input Diferensiator Gel.Sinus
Gbr.14 Input Diferensiator Gel.Segiempat Gbr.17 Output Difrensiator Gel.Segiempat

Gbr.15 Input Diferensiator Gel.Segitiga Gbr.18 Output Diferensiator Gel.Segitiga

Gbr.19 Rangkaian Integrator Arus DC

Gbr.16 Output Diferensiator Gel.Sinus

Gbr.20 Rangkaian Diferensiator Arus DC


Gbr.21 Input Integrator Arus DC Gbr.24 Output Diferensiator DC

Gbr.22 Input Diferensiator Arus DC

Gbr.23 Output Integrator DC

Anda mungkin juga menyukai