Anda di halaman 1dari 33

ANALISA UJI SUMUR 1/33

ANALISIS UJI SUMUR

Pengantar

Analisis uji sumur berfungsi untuk menentukan:

1. Parameter sifat fisik batuan yaitu permebilitas atau transmisibilitas

2. Faktor Skin

3. Model reservoir

Pada prinsipnya uji sumur dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Uji Alir atau Pressure Drawdown

2. Uji Tutup Sumur atau Pressure Buildup

Dari hasil analisa tersebut diperoleh data tekanan dasar sumur

terhadap waktu. Selanjutnya, untuk mendapatkan ketiga informasi

reservoar di atas digunakan metoda analisis, yaitu:

1. Semi Log Plot

2. Log-Log Plot (type curve matching).

Analisis Uji Sumur Metoda Plot Semilog

70.6 q B   1,688c t rw  
2
p wf  pi  ln  2s (1)
kh   kt 
 

162.6 q B   k  
p wf  pi  log t     3.23  0.869s (2)
kh   c r 2  
 t w 

dimana

p wf : tekanan alir dasar sumur, psi


ANALISA UJI SUMUR 2/33

pi : tekanan awal reservoar, psi

q : laju alir, STB/D

B : faktor volume formasi, BBL/STB


 : viskositas

k : permeabilitas

h : ketebalan reservoar, ft

Constant-Rate Flow Tests

y ~ p wf

x~logt
Tekanan Dasar Sumur, psia

162.6 qB
m~
kh

162.6 qB   k  
  3.23  0.869s
b ~ pi  log
kh   c t rw 2  

4100

4000

3900 Pwf, 1

3800
Pwf, 2

3700

3600

3500

3400
0.1 1 10 100 1000
Time, hours

Gambar 1 – Teknik Analisis Secara Grafis untuk


Constant-Rate Flow Test Data
ANALISA UJI SUMUR 3/33

162.6 qB
k (3)
mh

p  p   kt  
s  1.151 i wf
 log   3.23 (4)
 m  c r 2  
 t w 

p  p   k  
s  1.151 i 1hr
 log   3.23 (5)
 m  c r 2  
 t w 

Buildup Tests dengan Constant-Rate Production sebelum Shutin


162.6 qB   k t p  t
log
  
p1   3.23  0.869s
kh   c t rw 2 
 

162.6  q B   kt  
p 2  log  3 . 23  0 . 869s 
kh   c t rw 2  

log

162.6 qB   k t p  t   

pi  p ws   3 . 23  0 . 869 s
kh   c t rw 2  
q (6)
162.6  q B   kt   
 log  3.23  0.869s
kh   c t rw 2  
Rate

dimana

p ws : tekanan sumur pada saat dilakukan uji tutup sumur, psi

tp p
t
: waktu produksi sampai Δt jam
sebelum sumur ditutup,

0 Δt 0
Time

Gambar 2 – Skema Laju Alir untuk Pressure Buildup


ANALISA UJI SUMUR 4/33

Atau disederhanakan menjadi


162.6 qB   t p  t  
p ws  pi  log  (7)
kh   t 

y ~ p ws

b ~ pi

162.6 qB
m~
kh

 t p  t  t p  t
x ~ log ,
 disebut Horner Time Ratio
 t  t

 162.6 qB
m
kh

162.6 qB
k (8)
mh

162.6 qB   kt p  
p wf  pi log  3 . 23  0 . 869s  (9)
kh   c t rw 2  
ANALISA UJI SUMUR 5/33

 p  p   kt   t  t 
s  1.151 ws wf
  log   3.23  log p 
 m   c r 2   t p 
 t w   

(10)

p  p   k  
s  1.151 1hr wf
 log   3.23 (11)
 m  c r 2  
 t w 
Tekanan Dasar Sumur, psia

2000

Pi = 1,900 psia
1900

Pws, 2

1800
Pws, 1

Metoda
1700 Log-Log Plot (Type Curve Matching)

Solusi dari persamaan aliran fluida satu fasa tidak termampatkan di

dalam
1600 media berpori adalah:
1 10 100 1000 10000
Horner Time
2 Ratio
70.6 qB   948 c t r 

pi  p   Ei (12)
kh  kt 
 
Gambar 3 – Teknik Analisis Secara Grafis untuk Pressure
dimana Buildup Test Data
ANALISA UJI SUMUR 6/33

ct : kompresibilitas total, psi-1

r : jarak radial

Ei : fungsi Ei, sehingga dapat diperoleh

 
 
kh pi  p  1    r / rw  2 
  Ei  (13)
141 .2 qB 2   0.0002637 kt  
 4 
  c t rw 2 
  

Selanjutnya didefinisikan parameter tak berdimensi:

kh pi  p 
pD  (14)
141.2 qB

r
rD  (15)
rw

0.0002637 kt
tD  (16)
c t rw2

Jadi solusi di atas dapat ditulis menjadi:

1   rD2 
pD   Ei (17)
2  4t D 

Dan untuk kondisi di sumur r  rw diperoleh:

1  1 
pD  p wD   E i   (18)
2  4t D 

Seperti didefinisikan di atas:

kh pi  p wf 
p wD  (19)
141.2 qB

Bentuk penyederhanaan persamaan p D adalah:


ANALISA UJI SUMUR 7/33

pD  0.5 ln t D  0.80907  2s (20)

Bourdet Derivative Type Curve

Definisi Derivatif Bourdet adalah:

dp D
p D'  (21)
d t D /C D 

dan dapat diperoleh:

dp D
 p D'  1 and p D'  t D /C D   t D /C D (22)
d t D /C D 

Dari bentuk sederhana solusi p D , dapat diturunkan:


p D  0.5 ln t D  ln CD  0.80907  ln CD  ln e 2s  
atau


p D  0.5 ln  t D / CD   0.80907  ln CD e 2s   (23)

dpD 0.5
 p D' 
d t D /C D   t D /C D 
'
pD  t D / CD   0.5

Pressure Buildup Test Dua Fasa

Pemisahan Gas dan minyak di dalam sumur yang telah ditutup

disebut sebagai redistribusi fasa. Pengaruh redistribusi fas terhadap


ANALISA UJI SUMUR 8/33

Pressure Buildup adalah akan menyimpangkan perilaku tekanan dari

perilaku normalnya sehingga akan mempersulit analisa.

Deskripsi Redistribusi Fasa

Gejala redistribusi fasa di lubang sumur dapat terjadi selama

penutupan sumur yang mengalirkan fluida multifas gas dan cairan.

Gaya tarik bumi menyebabkan fasa gas menggelembung ke atas

melewati fasa cair yang mengalir ke bawah. Selanjutnya, fasa gas

mengumpul di bagian atas lubang sumur yang menyebabkan tekanan

tinggi terhadap fasa cair. Dalam kasus yang ekstrim, fasa cair dapat

masuk ke dalam formasi kembali. Redistribusi fasa digambarkan

secara skematis pada Gambar 4.


ANALISA UJI SUMUR 9/33

Well shut in at
surface

GAS

High

press

ure

LIQUID

pws pformation

Gambar 4 Schematic Wellbore Diagram Showing


Segregation of Liquid and Gas Phases during Pressure
Buildup
Redistribusi Testbiasanya terjadi pada sumur dengan
fasa

permeabilitas batuan reservoirnya berkisar dari 10 ke 100 md dan

mempunyai harga skin positif yang besar2. Sumur dengan packer

cenderung mempunyai redistribusi lebih besar dari sumur tanpa packer-

packer. Sebab sumur tanpa packer biasanya pada umumnya

mempunyai jumlah gas yang lebih banyak pada awalnya sehingga akan

memperlambat naiknya gelembung gas yang akan terbentuk akibat

redistribusi fasa tersebut.


ANALISA UJI SUMUR 10/33

Jenis Redistribusi Fasa

Jenis redistribusi fasa ditunjukkan dengan kelakuan tekanan

tutup sumur terhadap waktu apabila diplot dalam skala log-log. Gambar

5 menunjukkan salah satu jenis redistribusi fasa dalam plot parameter

tidak berdimensi3.
Dimensionless Pressure
Change and Pressure
Derivative Time

100

Pressure
10
Change

1 Pressure Derivative

.1
101 102 103 104 105 106 107
Dimensionless Equivalent Time

Gambar 5 - Log-Log Plot Untuk Kasus Dengan Wellbore


Storage dan Redistribusi Fasa
Prosedur Analisa

Sampai saat ini belum ada metoda yang diturunkan secara

analitik untuk memecahkan masalah ini. Fair mendekati masalah ini

dengan model empiris dengan menghasilkan sekelompok tipe kurva

baru. Walaupun begitu, tipe kurva tersebut masih sulit untuk dipakai dan
ANALISA UJI SUMUR 11/33

kurang diterima di industri. Jadi tipe kurva Bourdet 5 untuk analisa

masih bisa diterima dengan teknik khusus.

Pada proses peng-macth-an, kurva yang pertama kali di-macth

adalah kurva pressure derivative, kemudian kurva pressure change.

Bagian kurva yang terdistorsi oleh redistribusi fasa (bagian awal) harus

diabaikan, perhatikan hanya bagian akhir dari kurva, dan bagian ini

yang perlu untuk di-macth.

Prosedur analisa yang disarankan adalah sebagai berikut:

1. Buat plot Horner:  t p   t  /  t vs p ws

2. Buat log-log plot:  tp vs  p dimana

t
t   p  pws pwf
t
1
tp

3. Amati redistribusi fasa yang terjadi.

4. Lakukan matching di log-log plot secara kualitatif dan amati

apakah data test melewati lengkungan start semi log straight

line. Jika melewati, lakukan analisa dengan metoda Horner.

5. Lakukan matching secara kualitatif dan dapatkan titik match

dan harga CDe2S dari tipe kurva.

6. Hitung harga permeabilitas dengan rumus:

141.2 qB  po 
k  
h  p  MATCH POINT

7. Hitung harga koefisien wellbore storage dengan rumus:

0.0002637 k   t 
CD   
 w 2  o c t  t D / c D  MATCH POINT
ANALISA UJI SUMUR 12/33

8. Hitung faktor skin dengan rumus :

 C D 12 S 
S  0.5 ln 
 CD 
 

Analisa Uji Sumur Untuk Aliran Multifasa

Semua teknik yang dibahas terdahulu diturunkan dengan

anggapan bahwa aliran fluida reservoar adalah satu fasa. Pada

kenyataannya, seringkali kita menjumpai situasi dimana aliran fluida

reservoar lebih dari satu fasa. Sehingga apabila kita terapkan metoda

yang dibahas terdahulu akan menghasilkan kesalahan yang besar.

Untuk hal tersebut, perlu diperkenalkan metoda analisa uji sumur untuk

aliran multifasa yang sudah diterima secara luas di masyarakat industri.

Tetapi, sebelum kita mngulas metoda tersebut, kita berikan gambaran

lebih dulu bagaimana ulah tekanan tutup sumur dari reservoir yang

mengalirkan fluida lebih dari satu fasa dan dasar teori pemecahan

masalahnya.

Kelakuan Tekanan Tutup Sumur Pada Reservoir Multifasa

Plot tekanan tutup sumur terhadap waktu Horner dari reservoir

multifasa Menunjukkan kelakuan seperti diperlihatkan oleh Gambar 6.

Apabila dilakukan analisa, maka bisa didapatkan kesalahan

100%, sedangkan analisa dalam plot log-log dilakukan matching. Kalau

kita perhatikan periode awal waktu, terlihat bahwa terjadi perubahan


ANALISA UJI SUMUR 13/33

harga konstanta wellbore storage sehingga tidak ada kurva tipe kurva

tunggal yang match.

Dasar Teori

Metoda uji sumur untuk aliran multifasa yang akan dibahas

adalah metode Perrine-Martin. Disebut metoda Perrine-Martin karena

metoda ini diperkenalkan oleh Martin 1 (didapatkan secara empiris

dengan studi simulasi) dan selang beberapa tahun penurunan secara

analitik oleh Martin 2 membuktikan kesahihan metoda tersebut dengan

menurunkan persamaan difusivitas multifasa. Anggapan-anggapan yang

dipakai untuk sampai kepada kesahihan metoda Perrine adalah gradien

tekanan dan saturasi di dlam reservoar adalah kecil. Persamaan

difusivitas multifasa yang diturunkan oleh Martin adalah (Penurunan

rumus terdapat Di lampiran A):

1   p   ct p
 
      t t

dimana:

 : porositas

ct : kompresibilitas total

: CoSo + CwSw + CgSg + Cf

t : mobilitas total  o   g   w

Persamaan di atas serupa dengan persamaan difusivitas fasa

minyak sehingga dengan teknik transformasi sederhana solusi yang

tersedia untuk satu fasa dapat dipergunakan untuk kasus dua fasa.
ANALISA UJI SUMUR 14/33

Harus diperhatikan bahwa anggapan-anggapan pada penurunan secara

analitik oleh Martin biasanya tidak dapat dipenuhi untuk kasus-kasus

reservoir yang mempunyai permeabilitas rendah, atau laju alir yang

seratif tinggi untuk suatu harga permeabilitas reservoar, atau harga

faktor skin positif dan besar.

Prosedur Analisa

Definisi tambahan yang diperlukan untuk metoda Perrine-Martin

adalah definisi laju alir total fluida pada kondisi reservoar seperti

dituliskan sebagai berikut:

(qB)t = qoBo + Bg (qgt ~ qoRs/1000) + qwBw

Langkah-langkah analisa secara berurutan yang direkomen-

dasikan adalah sebagai berikut:

1. Siapkan plot Horner, (tp +  t)/  t vs Pws

2. Ambil kemiringan garis (m) dari plot tersebut (kemiringan ini

adalah harga dari sistem yang ada)

3. Hitung laju alir total fluida reservoar dengan rumus :

(qB)t = qoBo + Bg (qgt - qoRs/1000) + qwBw

4. Hitung mobilitas total ( t ) dengan rumus:

162.6(qB ) t
 t
mh

5. Hitung permeabilitas efektif terhadap minyak, sebagai

berikut:
ANALISA UJI SUMUR 15/33

162.6 q o Bo
ko  o
mh

162.6 q w B w
kw  w
mh

162.6 q g B g
kg  ( q gt  q o R s / 1000 ) g
mh

6. Hitung kompresibilitas total (Ct) dengan rumus:

Ct = SoCo + SgCg + SwCw + Cf

7. Dapatkan harga tekanan tutup sumur pada waktu sumur

sama dengan 1 jam (p 1 jam)

8. Hitung faktor skin dengan rumus:

 p1  p wf  t  
S  1.151   3.23 
jam
 log 
 m  ct 2  
  w  

9. Hitung jarak radius penginderaan dengan rumus:

 t t 
 i   
 948 C t 
ANALISA UJI SUMUR 16/33

Evaluasi Hasil Perekahan Hidraulik

Pada sumur kerekahan hidraulik terjadi lima pola aliran berbeda

yang berturutan :

1. Aliran Linier Rekahan

2. Aliran Bilinier

3. Aliran Linier Formasi

4. Aliran Eliptik

5. Aliran Pseudoradial

Secara skematis kelima pola aliran di atas ditunjukkan oleh

Gambar 7. Konsekuensinya, teknik evaluasi misalnya untuk

menentukan panjang rekahan, akan berbeda-beda. Walaupun demikian

ada satu teknik yaitu type curve matching yang dapat digunakan untuk

identifikasi secara aliran kualitatif kesemua pola aliran.

Aliran Linier Rekahan

Keberlangsungan pola aliran ini sangat pendek yang dapat

diwakili oleh persamaan berikut:

0.1 C 2r
t LfD 
 2fD

dimana

tLfD = waktu tak berdimensi dalam setengah panjang rekahan (Lf)

Cr = konduktivitas rekahan tak berdimensi

fD = difusivitas hidraulic tak berdimensi


ANALISA UJI SUMUR 17/33

yang masing-masing dirumuskan sebagai berikut :

0.0002637 kt
t LfD 
 c t L2 f

wk f
Cr 
k Lf

k f  Ct
n fD 
k f C p

dimana

Lf = setengah panjang rekahan

wkf = konduktivitas rekahan

Metoda analisa untuk aliran linier rekahan tidak tersedia karena

sangat pendeknya jangka waktu keberlangsungan pola aliran ini.

Aliran Bilinier

Aliran bilinier hanya terjadi pada rekahan dengan konduktivitas

terbatas dimana fluida dari formasi mengalir secara linier ke rekahan

dan ujung rekahan belum mempengaruhi kelakuan aliran di sumur.

Konduktivitas rekahan diperhitungkan sebagai rekahan terbatas apabila

Cr < 100. Dalam kondisi ini, sebagian besar fluida yang mengalir ke

lubang sumur berasal dari formasi. Pada periode ini tekanan alir dasar

sumur adalah fungsi linier dari t 1/4 pada skala kartesian.

Keberlangsungan pola ini diberikan oleh persamaan berikut:

0.01
t LfD  untuk C r > 3
C r2
ANALISA UJI SUMUR 18/33

dan tLfD = 0.0205 [ Cr - 1.5]-1,53 untuk 1.6  Cr  3

4
 4.55 
t LfD    2.5 untuk Cr < 1.6
 C r 

Metoda analisis aliran bilinier pada prinsipnya adalah dengan

memplot pwf vs t1/4 pada skala kartesian dan dicari kemiringannya.

Walaupun demikian, beberapa limitasi yang harus diperhatikan adalah:

1. Tidak dapat dipergunakan untuk mencari Lf.

2. Diperlukan harga k dari metoda yang lain.

Prosedur perhitungan untuk aliran ini adalah sebagai berikut :

1. Dari uji laju alir konstant dibuat plot pwf terhadap t1/4 pada

skala kartesian. Dari uji tutup-sumur (buildup test) dibuat plot

pws terhadap te1/4 atau tae1/4 untuk hasil uji sumur gas. (te =

t/(1+t/tp)

2. Menentukan besarnya slope, mB, dari bagian linier plot yang

dihasilkan.

3. Menentukan besarnya kondukstivitas rekahan, wkf, dengan

menggunakan persamaan berikut :


2 0. 5
 44.1 q B    1 
wk f =    
 h mB     ct k 
ANALISA UJI SUMUR 19/33

Aliran Linier Formasi

Pola aliran yang terjadi dikarenakan fluida dari formasi mengalir

secara linier ke rekahan dan selanjutnya ke lubang bor. Aliran ini hanya

terjadi pada konduktivitas rekahan yang tinggi yaitu C r  100. Perioda

transisi dari bilinier ke aliran linier kurang lebih selama t LfD = 10-4 . Plot

antara pwf terhadap t1/2 pada skala kartesian adalah linier. Limitasi

analisis aliran linier formasi adalah :

1. Metoda hanya dapat diterapkan untuk konduktivitas rekahan

yang tinggi atau untuk data tes awal ( tLfD  0.016)

2. Diperlukan data k dan tes lain untuk memperkirakan Lf.

Prosedur perhitungan untuk aliran ini adalah sebagai berikut :

1. Dari uji laju alir konstant dibuat plot pwf terhadap t1/2 pada

skala kartesian. Dari uji tutup-sumur (buildup test) dibuat plot

pws terhadap te1/2 atau tae1/2 untuk hasil uji sumur gas. (te =

t/(1+t/tp)

2. Menentukan besarnya slope, mL, dari bagian linier plot yang

dihasilkan.

3. Menentukan besarnya setengah panjang rekahan, Lf, dengan

menggunakan hasil k Lf , yang didapat dari persamaan

berikut :
ANALISA UJI SUMUR 20/33

0 .5
4.064 q B   
kLf =  
h mL   ct 

Aliran Eliptik

Aliran Ellipitik adalah paska aliran linier sebelum aliran pseudo

radial. Metoda analisis untuk perioda ini tidak tersedia.

Aliran Pseudoradial

Pola aliran pseudoradial terjadi pada semua konduktivitas

rekahan. Setelah waktu produksi yang cukup lama, rekahan sepertinya

menjadi kepanjangan dari lubang sumur. Aliran pseudoradial dimulai

pada tLfD  3 untuk konduktivitas rekahan yang tinggi (Cr  100).

Perilaku saat dimulainya pola aliran ini dapat diterapkan dengan plot

subs terhadap t skala log-log yang akan dibahas pada bagian

penggunaan metoda type curve matching. Metoda analisis untuk

perioda ini adalah dengan memplot pwf terhadap log t yang kemudian

diukur kemiringannya dan dihitung k,S dan Lf. Lf dihitung dengan konsep

jari-jari lubang sumur efektif seperti dirumuskan sebagai berikut:

Lf = 2 rw e-S

Prosedur perhitungan untuk aliran ini adalah sebagai berikut:

1. Dari uji laju alir (drawdown test) dibuat plot semilog antara

pwf terhadap log t. Dari uji tutup-sumur (buildup test) dibuat

plot pws terhadap perbandingan waktu Horner.


ANALISA UJI SUMUR 21/33

2. Menentukan besarnya slope, m, dari bagian linier plot yang

dihasilkan.

3. Dengan menggunakan harga m ditentukan harga k dan s

dengan menggunakan persamaan berikut :

162.6 q B 
k =
mh

 p  k  
s = 1.151   log    3.23
   c r2 
 mq  t w  
p = p - p1hr , untuk uji laju alir (drawdown test)
p = p1hr - p wf , untuk uji tutup sumur (buildup test)

4. Menentukan besarnya setengah panjang rekahan, Lf, dengan

persamaan berikut:

L f  2rwe  s

Metoda Analisis Dengan Type Curve

Ada beberapa jenis type curve yang telah dipublikasikan dengan

prinsip penggunaan yang sama. Penyelarasan (matching) dilakukan

antara pwf dari data uji sumur dengan type curve tersebut dan kemudian

diambil hanya titik match untuk digunakan menghitung k, dan Lf.

Beberapa type curve tersebut adalah Gringarten - Ramey -

Raghavan, Cinco Ley dkk dan Barker - Ramey. Type curve Gringarten -

Ramey-Raghavan mempunyai asumsi rekahan vertikal, kondutivitas tak

terhingga, tidak ada wellbore storage dan sumur berada ditengah

reservoar yang berbentuk segiempat. Type curve Circo Ley dkk.

mempunyai asumsi sumur diproduksikan pada laju alir konstan,


ANALISA UJI SUMUR 22/33

rekahan mempunyai konduktivitas terbatas dan seragam, pengaruh

wellbore storage diabaikan, dan rekahan mempunyai panjang yang

sama berseberangan sumur. Sedangkan type curve Barker - Ramey

menambahkan pengaruh wellbore storage dengan asumsi rekahan

mempunyai konduktivitas tak terbatas.

Sebelum dilakukan matching secara kuantitatif perlu dilakukan

matching secara kualitatif yang berguna untuk menentukan jenis type

curve yang cocok dan karakteristik pola aliran. Plot yang digunakan

adalah (pi - p) p vs t dalam skala log-log. Analisis untuk masing-

masing pola aliran (biliner, linier dan pseudoradial) dapat dilakukan dan

dibandingkan dengan hasil dari type curve matching.

Prosedur umum metoda type curve sebagai berikut :

1. Plot data p vs t

2. Lakukan matching secara kualitatif untuk menentukan jenis

type curve dan pola aliran-pola aliran yang terjadi.

3. Ambil titk match : pD vs p

tD vs t

141.2 q B   pD 
4. Hitung k =  
h p 
  MATCH POINT

1/ 2
 0.0002637 k  t  
4. Hitung Lf =    
   C t 
 t  D 

Data soal analisa pressure buildup yang terdistorsi oleh


redistribusi fasa
Soal No. 1:
ANALISA UJI SUMUR 23/33

Laju alir minyak = 250 STB/D


Waktu produksi = 14400 jam
Viskositas minyak = 0.55 cp
Faktor volume formasi minyak = 1.2 RB/STB
Kompresibilitas total = 1.24 x 10-5 psi-2
Porositas = 0.1
Ketebalan = 75 ft
Jari-jari sumur = 0.25 ft
Tekanan alir dasar sumur = 2849.27 psia

Soal No. 2:
Laju alir minyak = 350 STB/D
Waktu produksi = 10000 jam
Viskositas minyak = 0.55 cp
Faktor volume formasi minyak = 1.2 RB/STB
Kompresibilitas total = 1.4 x 10-5 psi-1
Porositas = 0.2
Ketebalan = 100 ft
Jari-jari sumur = 0.25 ft
Tekanan alir dasar sumur = 2913.48 psia
ANALISA UJI SUMUR 24/33

Soal No. 3:
Laju alir minyak = 250 STB/D
Waktu produksi = 14400 jam
Viskositas minyak = 0.8 cp
Faktor volume formasi minyak = 1.2 RB/STB
Kompresibilitas total = 15 x 10-6 psi-1
Porositas = 0.3
Ketebalan = 100 ft
Jari-jari sumur = 0.365 ft
Tekanan alir dasar sumur = 800 psia

Data untuk soal analisa multifasa pressure bildup


Soal No. 1:
Laju alir minyak = 1100 STB/D
Laju alir air = 4200 STB/D
Laju alir gas total 1800 MSCF/D
Waktu produksi = 20.5 jam
Kelarutan gas dalam minyak = 537 SCF/STB
Viskositas minyak = 0.49 cp
Viskositas air = 0.231 cp
Viskositas gas = 0.01778 cp
Faktor volume formasi minyak = 1.34 RB/STB
Faktor volume formasi air = 1.057 RB/STB
Faktor volume formasi gas = 1.424 RB/MSCF
Kompresibilitas minyak = 2.04 x 10-4 psi-1
Kompresibilitas air = 9.79 x 10-6 psi-1
Kompresibilitas gas = 5.33 x 10-4 psi-1
Kompresibilitas formasi = 3.9 x 10-6 psi-1
Saturasi air = 0.57
Saturasi gas = 0.10
Porositas = 0.165
ANALISA UJI SUMUR 25/33

Ketebalan = 144 ft
Jari-jari sumur = 0.411 ft
Soal No. 2:
Laju alir minyak = 75 STB/D
Laju alir air = 75 STB/D
Laju alir gas total = 140 MSCF/D
PWF = 2600 psi, tp = 10.000
Kelarutan gas dalam minyak = 691.1 SCF/STB
Viskositas minyak = 0.972 cp
Viskositas air = 0.369 cp
Viskositas gas = 0.0259 cp
Faktor volume formasi minyak = 1.3783 RB/STB
Faktor volume formasi air = 1.032 RB/STB
Faktor volume formasi gas = 0.765 RB/MSCF
Kompresibilitas minyak = 7.4 x 10-5 psi-1
Kompresibilitas air = 2.83 x 10-6 psi-1
Kompresibilitas gas = 5.33 x 10-4 psi-1
Kompresibilitas formasi = 3.9 x 10-6 psi-1
Saturasi air = 0.3
Saturasi minyak = 0.6
Saturasi gas = 0.1
Porositas = 0.1
Ketebalan = 15 ft
Jari-jari sumur = 0.33 ft

Jawaban Latihan
PBU dengan Redistribusi Fasa:
Soal 1:
k = 40
s = 8.
CD = 13870
ANALISA UJI SUMUR 26/33

Soal 2:
k = 45
s = 1.
CD = 7820.
Soal 3:
k = 69.1
s = 7.0
CD = 259

PBU Multi Fasa:


Soal 1:
ko = 8.9
kw = 12.6
kg = 0.68
s = -2.3

Soal 2:

ko = 19.8

kw = 5.63

kg = 284.

s = 13

Contoh :

Diketahui suatu reservoar berikut:

k = 3 md o = 1.4 cp
Co = 1.0 . 10-5 psi-1 h = 50 ft
Cw = 3.5 . 10-6 psi-1 rw = 0.25 ft
Cf = 4.0 . 10-6 psi-1  = 0.1
Bo = 1.2 RB/STB q = 250 bbl/D
ANALISA UJI SUMUR 27/33

Hasil uji tekanan dari reservoar tersebut ditampilkan pada Tabel

1. Dengan menggunakan prosedur yang telah dijelaskan diatas maka

akan didapatkan bahwa kondukstivitas rekahan, wkf, dari reservoar

dengan aliran bilinier sebesar 5176 md-ft. Sedangkan hasil plot data

tekanan dapat dilihat pada Gambar 8.

Tabel 1.
Data Uji Tekanan
Contoh Soal Aliran Bilinear
t pwf t pwf t pwf
0.00100000 1537.69 1.70872 1675.80 44.5015 1843.67
0.00210000 1540.78 1.88059 1680.31 45.5015 1845.82
0.00331000 1543.02 2.06965 1684.87 46.5015 1845.94
0.00464100 1544.94 2.27762 1689.48 47.5015 1847.03
0.00610510 1546.68 2.50638 1694.14 48.5015 1848.10
0.00771561 1548.33 2.75801 1698.85 49.5015 1849.14
0.00948717 1549.93 3.03482 1703.59 50.5015 1850.17
0.01143590 1551.51 3.33930 1708.38 51.5015 1851.17
0.01357950 1553.08 3.67423 1712.20 52.5015 1852.15
0.01593740 1554.65 4.04265 1718.06 53.5015 1853.12
0.01853120 1556.23 4.44792 1722.94 54.5015 1854.06
0.02138430 1557.82 4.89371 1727.85 55.5015 1854.98
0.02452270 1559.43 5.38408 1732.78 56.5015 1855.89
0.02797500 1561.07 5.92349 1737.74 57.5015 1856.78
0.03177250 1562.73 6.51683 1742.71 58.5015 1857.66
0.03594970 1564.42 7.16952 1747.70 59.5015 1858.52
0.04054470 1566.15 7.88747 1752.70 60.5015 1859.36
0.04559920 1567.90 8.67722 1757.72 61.5015 1860.19
0.05115910 1569.70 9.54594 1762.74 62.5015 1861.00
0.05727500 1571.53 10.50150 1767.78 63.5015 1861.80
0.06400250 1573.41 11.50150 1772.58 64.5015 1862.59
0.07140270 1575.33 12.50150 1776.99 65.5015 1863.36
0.07954300 1577.29 13.50150 1781.06 66.5015 1864.12
0.08849730 1579.31 14.50150 1784.84 67.5015 1864.87
0.09834710 1581.38 15.50150 1788.37 68.5015 1865.61
0.10918200 1583.50 16.50150 1791.68 69.5015 1866.33
0.12110000 1585.68 17.50150 1794.79 70.5015 1867.05
0.13421000 1587.93 18.50150 1797.72 71.5015 1867.75
0.14863100 1590.24 19.50150 1800.51 72.5015 1868.44
0.16449400 1592.61 20.50150 1803.15 73.5015 1869.13
0.18194300 1595.06 21.50150 1805.66 74.5015 1869.80
0.20113800 1597.58 22.50150 1808.06 75.5015 1870.46
0.22225200 1600.18 23.50150 1810.35 76.5015 1871.11
0.24547700 1602.87 24.50150 1812.54 77.5015 1871.76
0.27102400 1605.64 25.50150 1814.65 78.5015 1872.39
ANALISA UJI SUMUR 28/33

0.29912700 1608.50 26.50150 1816.67 79.5015 1873.02


0.33003900 1611.44 27.50150 1818.62 80.5015 1873.64
0.36404300 1614.49 28.50150 1820.49 81.5015 1874.25
0.40144800 1617.63 29.50150 1822.30 82.5015 1874.85
0.44259300 1620.86 30.50150 1824.04 83.5015 1875.44
0.48785200 1624.19 31.50150 1825.73 84.5015 1876.02
0.53763700 1627.63 32.50150 1827.36 85.5015 1876.60
0.59240100 1631.16 33.50150 1828.94 86.5015 1877.17
0.65264100 1634.78 34.50150 1830.48 87.5015 1877.73
0.71890500 1638.50 35.50150 1831.97 88.5015 1878.29
0.79179500 1642.32 36.50150 1833.41 89.5015 1878.84
0.87197500 1646.22 37.50150 1834.82 90.5015 1879.38
0.96017200 1650.21 38.50150 1836.18 91.5015 1879.92
1.05719000 1654.29 39.50150 1837.51 92.5015 1880.45
1.16391000 1658.45 40.50150 1838.81 93.5015 1880.97
1.28130000 1662.68 41.50150 1840.07 94.5015 1881.49
1.41043000 1666.99 42.50150 1841.30 95.5015 1882.00
1.55247000 1671.36 43.50150 1842.50 96.5015 1882.25
ANALISA UJI SUMUR 29/33

Contoh :

Diketahui suatu reservoar berikut:

k = 0.1 md o= 0.25 cp


Co = 1.0 . 10-5 psi-1 h = 50 ft
Cw = 3.5 . 10-6 psi-1 rw = 0.25 ft
Cf = 4.0 . 10-6 psi-1  = 0.1
Bo = 1.2 RB/STB q = 100 bbl/D

Hasil uji tekanan dari reservoar tersebut ditampilkan pada Tabel

2. Dengan menggunakan prosedur yang telah dijelaskan diatas maka

akan didapatkan setengah panjang rekahan, Lf,, dari reservoar dengan

aliran linier sebesar 522 ft. Sedangkan hasil plot data tekanan dapat

dilihat pada Gambar 9.

Tabel 2.
Data Uji Tekanan
Contoh Soal Aliran Linear Formasi

t pwf t pwf
0.100000 2403.00 11.8347 2486.82
0.210000 2407.15 12.8347 2490.51
0.331000 2410.43 13.8347 2493.52
0.464100 2413.39 14.8347 2497.39
0.610510 2416.51 15.8347 2500.66
0.771561 2419.54 16.8347 2503.74
0.948717 2422.03 17.8347 2506.48
1.143590 2424.95 18.8347 2509.83
1.357950 2427.13 19.8347 2512.57
1.593740 2429.38 20.8347 2515.32
1.853120 2432.92 21.8347 2517.91
2.138430 2435.28 22.8347 2520.16
2.452270 2438.20 23.8347 2522.99
2.797500 2440.83 24.8347 2525.47
3.177250 2443.33 25.8347 2527.70
3.594970 2446.56 26.8347 2529.50
4.054470 2450.10 27.8347 2532.24
4.559920 2453.17 28.8347 2534.00
5.115910 2456.34 29.8347 2536.25
ANALISA UJI SUMUR 30/33

5.727500 2459.89 30.8347 2538.45


6.400250 2463.52 31.8347 2540.32
7.140270 2466.99 32.8347 2542.37
7.954300 2470.99 33.8347 2544.52
8.849730 2475.06 34.8347 2546.49
9.834710 2479.03 35.8347 2548.73
10.834700 2483.40 36.0000 2549.01
ANALISA UJI SUMUR 31/33

Contoh :

Diketahui suatu reservoar berikut:

k = 5 md o= 0.65 cp
Co = 1.0 . 10-5 psi-1 h = 50 ft
Cw = 3.5 . 10-6 psi-1 rw = 0.25 ft
Cf = 4.0 . 10-6 psi-1  = 0.1
Bo = 1.2 RB/STB q = 250 bbl/D

Hasil uji tekanan dari reservoar tersebut ditampilkan pada Tabel

3. Dengan menggunakan prosedur yang telah dijelaskan diatas maka

akan didapatkan setengah panjang rekahan, Lf,, dari reservoar dengan

aliran linier sebesar 45.54 ft. Sedangkan hasil plot data tekanan dapat

dilihat pada Gambar 10.

Tabel 3.
Data Uji Tekanan
Contoh Soal Aliran Pseudoradial

t pwf t Pwf t pwf


0.00100000 1537.69 1.70872 1675.80 44.5015 1843.67
0.00210000 1540.78 1.88059 1680.31 45.5015 1845.82
0.00331000 1543.02 2.06965 1684.87 46.5015 1845.94
0.00464100 1544.94 2.27762 1689.48 47.5015 1847.03
0.00610510 1546.68 2.50638 1694.14 48.5015 1848.10
0.00771561 1548.33 2.75801 1698.85 49.5015 1849.14
0.00948717 1549.93 3.03482 1703.59 50.5015 1850.17
0.01143590 1551.51 3.33930 1708.38 51.5015 1851.17
0.01357950 1553.08 3.67423 1712.20 52.5015 1852.15
0.01593740 1554.65 4.04265 1718.06 53.5015 1853.12
0.01853120 1556.23 4.44792 1722.94 54.5015 1854.06
0.02138430 1557.82 4.89371 1727.85 55.5015 1854.98
0.02452270 1559.43 5.38408 1732.78 56.5015 1855.89
0.02797500 1561.07 5.92349 1737.74 57.5015 1856.78
0.03177250 1562.73 6.51683 1742.71 58.5015 1857.66
0.03594970 1564.42 7.16952 1747.70 59.5015 1858.52
0.04054470 1566.15 7.88747 1752.70 60.5015 1859.36
0.04559920 1567.90 8.67722 1757.72 61.5015 1860.19
ANALISA UJI SUMUR 32/33

0.05115910 1569.70 9.54594 1762.74 62.5015 1861.00


0.05727500 1571.53 10.50150 1767.78 63.5015 1861.80
0.06400250 1573.41 11.50150 1772.58 64.5015 1862.59
0.07140270 1575.33 12.50150 1776.99 65.5015 1863.36
0.07954300 1577.29 13.50150 1781.06 66.5015 1864.12
0.08849730 1579.31 14.50150 1784.84 67.5015 1864.87
0.09834710 1581.38 15.50150 1788.37 68.5015 1865.61
0.10918200 1583.50 16.50150 1791.68 69.5015 1866.33
0.12110000 1585.68 17.50150 1794.79 70.5015 1867.05
0.13421000 1587.93 18.50150 1797.72 71.5015 1867.75
0.14863100 1590.24 19.50150 1800.51 72.5015 1868.44
0.16449400 1592.61 20.50150 1803.15 73.5015 1869.13
0.18194300 1595.06 21.50150 1805.66 74.5015 1869.80
0.20113800 1597.58 22.50150 1808.06 75.5015 1870.46
0.22225200 1600.18 23.50150 1810.35 76.5015 1871.11
0.24547700 1602.87 24.50150 1812.54 77.5015 1871.76
0.27102400 1605.64 25.50150 1814.65 78.5015 1872.39
0.29912700 1608.50 26.50150 1816.67 79.5015 1873.02
0.33003900 1611.44 27.50150 1818.62 80.5015 1873.64
0.36404300 1614.49 28.50150 1820.49 81.5015 1874.25
0.40144800 1617.63 29.50150 1822.30 82.5015 1874.85
0.44259300 1620.86 30.50150 1824.04 83.5015 1875.44
0.48785200 1624.19 31.50150 1825.73 84.5015 1876.02
0.53763700 1627.63 32.50150 1827.36 85.5015 1876.60
0.59240100 1631.16 33.50150 1828.94 86.5015 1877.17
0.65264100 1634.78 34.50150 1830.48 87.5015 1877.73
0.71890500 1638.50 35.50150 1831.97 88.5015 1878.29
0.79179500 1642.32 36.50150 1833.41 89.5015 1878.84
0.87197500 1646.22 37.50150 1834.82 90.5015 1879.38
0.96017200 1650.21 38.50150 1836.18 91.5015 1879.92
1.05719000 1654.29 39.50150 1837.51 92.5015 1880.45
1.16391000 1658.45 40.50150 1838.81 93.5015 1880.97
1.28130000 1662.68 41.50150 1840.07 94.5015 1881.49
1.41043000 1666.99 42.50150 1841.30 95.5015 1882.00
1.55247000 1671.36 43.50150 1842.50 96.5015 1882.25
Contoh soal

Dengan data seperti pada contoh aliran Pseudo-radial diperoleh

p vs t dan p’ (derivative dari p) vs t seperti ditunjukkaan pada


ANALISA UJI SUMUR 33/33

gambar 11. Hasil analisa menunjukkan bahwa k = 5.07 md, L f = 45.54

md.

Anda mungkin juga menyukai