PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a) Untuk mengetahui mengenai struktural dari tulang dan sendi.
b) Untuk mengetahui embriologi sistem urogenital
c) Untuk mengetahui Anatomi sistem uropoetika dan reproduksi pria
d) Untuk mengetahui histologi system uropoetika dan reproduksi pria
e) Untuk mengetahui korelasi fungsional dan fisiologi dari system uropoetika dan
system reproduksi pria
1.3 Manfaat
1
a) Untuk mengetahui mengenai struktural dari tulang dan sendi.
b) Untuk mengetahui embriologi sistem urogenital
c) Untuk mengetahui Anatomi sistem uropoetika dan reproduksi pria
d) Untuk mengetahui histologi system uropoetika dan reproduksi pria
e) Untuk mengetahui korelasi fungsional dan fisiologi dari system uropoetika dan
system reproduksi pria
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sony seorang siswa SMU membaca sebuah cerita di majalah tentang seorang
ibu yang ingin mendonorkan ginjal pada anaknya yang mengalami gagal ginjal.
Tetapi ternyata setelah dilakukan pemeriksaan, ibu ini hanya memiliki satu ginjal
sehingga ibu tersebut tidak dapat menolong anaknya dan terpaksa mencari donor
yang lain. Sony bertanya pada kakaknya seorang mahasiswa kedokteran tentang
ibu yang memiliki satu ginjal tersebut.
Kakak Sony menjelaskan bahwa dalam keadaan normal ginjal itu ada dua buah
demikian juga dengan ureter, tapi kalau terjadi gangguan pembentukan selama
dalam kandungan maka berbagai kelainan dapat terjadi.
Sony menanyakan pada kakaknya bagian apa dari sistem urinarius yang
menghasilkan urine. Kakaknya menjelaskan bahwa yang membentk urine adalah
ginjal, tepatnya pada bagian yang disebut nefron, yang terdiri dari glomerulus,
kapsula Bowman, dan berbagai tubulus sambil menunjukan gambaran anatomi dan
histologinya.
Kakak Sony juga mengatakan bahwa urine itu dibentuk dari penyaringan darah
yang mengalir ke ginjal melalui arteri. Sony sangat senang dengan penjelasan
tersebut dan merasa tertarik untuk masuk FK seperti kakaknya.
3
Bagaimana anda menjelaskan hal yang disampaikan oleh Kakak Sony?
4
kemih dan dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui saluran
kemih. (KBBI)
6. Ginjal organ yang terutama berperan
dalam mempertahankan
stabilitas volume, komposisi
elektrolit, dan osmolaritas
(konsentrasi solut) CES.
(Sherwood, 2014)
5
2.3.2 Brain Storming
1. Apa saja kandungan dalam urin ?
Jawaban :
Urine adalah salah satu hasil dari sistem ekskresi pada manusia.
Urine dihasilkan oleh ginjal melalui penyaringan darah. Urine harus
dikeluarkan dari tubuh. Jika tidak, maka urine itu akan meracuni tubuh.
Sama halnya dengan sampah yang harus dibuang atau feses yang harus
dibuang. Urine adalah zat-zat buangan atau zat dengan konsentrasi yang
berlebih. Berikut adalah zat yang terkandung dalam urine; a). Air.
Kandungan air dalam darah dikeluarkan dari tubuh jika konsentrasinya
terlalu tinggi, b). Empedu. Berasal dari hasil perombakan sel darah merah
di hati dan memberi warna kekuningan pada urine, c). Garam. Garam
dikeluarkan untuk menjaga konsentrasi garam di darah supaya tidak
berlebih, d). Urea (9,3 g/L). Merupakan hasil dari perombakan protein, d).
Asam urat. Merupakan hasil dari perombakan protein, e). Amonia.
Merupakan hasil dari perombakan protein. Amonia memberi bau pada
urine, f). Obat-obatan. Obat-obatan dibuang supaya tidak menjadi racun
dalam tubuh. Itulah sebab mengapa sehabis minum obat urine kita menjadi
berbau seperti obat, f). Asam klorida (1,87 g/L), g). Sodium (1,17 g/L), h).
Potasium (0,75 g/L), i). Gula. Gula ditemukan pada urine penderita
diabetes dan tidak akan ditemukan pada urine orang yang sehat, j).
Nitrogen, fosfor, kreatinin dan asam sulfat.
Urine adalah cairan ekskresi yang berasal dari ginjal dengan mengalami
proses yang disebut urinasi (atau mikturisi) dan dieksresi melalui uretra.
Urin merupakan salah satu hasil dari sistem ekskresi pada manusia. Proses
pembentukan urin terdiri dari beberapa tahapan yaitu filtrasi, reabsorpsi,
dan augmentasi. Pada tahap filtrasi dihasilkan urine primer. Pada tahap
reabsorpsi dihasilkan urine sekunder. Pada tahap augmentasi dihasilkan
6
urine sesungguhnya. Berikut adalah kandungan atau komposisi urine
primer, sekunder, dan sesungguhnya dalam keadaan normal:
Urine primer atau filtrat glomerulus adalah hasil dari proses filtrasi
darah yang terjadi di glomerulus. Urine primer mengandung zat yang
hampir sama dengan cairan yang menembus kapiler menuju ke ruang antar
sel. Kandungan elektrolit dan kristaloid dalam urin primer juga hampir
sama dengan cairan jaringan. Berikut adalah komposisi atau kandungan
urine primer dalam keadaan normal yaitu; Air (900 gram), Bikarbonat,
Natrium, Klorida, Protein (kurang dari 0,03%), Kalium, Glukosa, Garam,
Asam amino (0,5 gram), Ion Cl-, Urea (0,3 gram), Ion anorganik (7,2
gram), Ion HCO3-
Glukosa, garam, dan asam amino masih bermanfaat bagi tubuh sehingga
akan diserap kembali pada tahap selanjutnya.
7
Urine sebenarnya, urine sesungguhnya, atau urine tersier adalah
hasil dari proses augmentasi (penambahan zat) yang terjadi di tubulus
kontortus distal. Tujuannya adalah untuk menjaga pH darah dan
menjaga konsentrasi cairan dan elektrolit di dalam tubuh. Urine inilah
yang akan keluar dari tubuh. Volume urine sesungguhnya hanya 1% dari
urine primer. Berikut adalah komposisi atau kandungan urine
sesungguhnya dalam keadaan normal; Air (95%-96%), SO24- (0,18%),
Na+, NH4+, Urea, NH3, H+, Urea (2%-2,5%), Kalsium (0,015%), Cl-
(0,6%), Potasium (0,6%), Kreatin (0,1%), Vitamin, Asam urat (0,03%),
Fospat (0,12%), Magnesium (0,01%), Amonia (memberi aroma khas
urine, 0,05%), Obat-obatan, K+, Empedu, Hormon, PO24-.
Ginjal terdiri dari sepasang, yaitu ginjal kiri dan kanan. Ukurannya
kira-kira berkisar 10—12 sentimeter atau sebesar kepalan tangan. Organ
ini mengandung sekitar satu juta nefron, yaitu saringan darah yang
sangat kecil. Organ yang relatif kecil ini memiliki berbagai macam
peran penting bagi kesehatan tubuh. Fungsi Ginjal :
a. Ginjal tiap harinya menyaring sekitar 200 liter darah. Akan tetapi,
fungsi ginjal tak hanya sebatas itu, berikut beberapa fungsi ginja
lainnya:
b. Menyaring dan Membuang Limbah
c. Mengendalikan Keseimbangan Air
8
Organ yang terdiri dari sepasang ini juga berfungsi untuk
memantau dan mengendalikan keseimbangan air di dalam tubuh.
Melalui organ ini, seluruh jaringan tubuh dipastikan menerima air
agar dapat bekerja dengan baik. Ginjal akan bereaksi terhadap
perubahan kadar air dalam tubuh. Namun saat tubuh mengalami
dehidrasi, fungsi ginjal dalam hal ini adalah untuk menahan air,
bukan membuangnya.
9
buangan (limbah) dalam tubuh, baik yang berasal dari makanan, obat-
obatan, maupun zat beracun.
Ginjal menyaring 200 liter darah setiap hari. Dari sekian banyak
darah yang disaring, terdapat 2 liter zat buangan yang harus dikeluarkan
lewat urine. Karena itulah, organ ini dilengkapi dengan sepasang ureter,
sebuah kandung kemih, dan uretra yang akan membawa urine keluar
dari tubuh.
3. Apa yang terjadi pada manusia yang hanya memiliki satu ginjal ?
Jawaban :
Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang masuk dalam sistem
urinary atau pembuangan. Tugas dari ginjal adalah untuk menyaring
sisa-sisa metabolisme yang ada di dalam tubuh (terutama yang
mengandung urea) yang berasal dari darah dan mengeluarkannya
bersama dengan air sebagai urine. Jika hanya memiliki satu ginjal saja,
maka ginjal harus bekerja lebih keras. Karena nefron ginjal adalah suatu
unit terkecil dari ginjal yang memiliki fungsi untuk menyaring darah
dan terletak pada lapisan luar ginjal, akan berkurang fungsinya sebesar
1 persen setiap tahunnya setelah seseorang berusia 40 tahun. Risiko
yang muncul jika hidup dengan satu ginjal adalah kelelahan dan
peningkatan tekanan darah. Kelelahan akan terjadi karena ginjal bekerja
secara ekstra sehingga tubuh akan cepat mengalami kelelahan. Risiko
lain yang mungkin muncul adalah kenaikan tekanan darah. Ginjal
berfungsi untuk memfilter darah. Apabila ginjal tidak mampu berfungsi
secara optimal tentu darah juga akan kotor. Darah yang kotor akan
menyebabkan penyempitan di pembuluh darah. Jika pembuluh darah
menyempit jantung akan bekerja ekstra dalam memompa darah agar
darah dapat disebarkan ke seluruh tubuh. Akibatnya tekanan darah juga
akan naik seiring meningkatnya aktivitas jantung.
10
4. Apa itu sistem urogenital ?
Jawaban :
11
a. Ginjal (Ren)
b. Fungsi ginjal
c. Fascia renalis
d. Stuktur ginjal
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa,
terdapat korteks renalis di bagian luar, yang berwarna cokelat gelap,
medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang
dibandingkan korteks. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut
piramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari
lubang-lubang kecil yang disebut papilla renalis (Panahi, 2010). Hilum
adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya
pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus. Pelvis renalis
12
berbentuk corong yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi
menjadi dua atau tiga calices renalis majores yang masing-masing
akanbercabang menjadi dua atau tiga calices renalis minores. Struktur
halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit fungsional
ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap ginjal. Nefron terdiri
dari: glomerulus, tubulus proximal, ansa henle, tubulus distal dan tubulus
urinarius (Panahi, 2010).
13
Apabila jumlah air yang diminum oleh seseorang banyak, maka
konsentrasi air meningkat dan konsentrasi protein darah menurun.
Oleh karena itu tekanan koloid menjadi turun, sehingga tekanan filtrasi
akan kurang efektif. Akibatnya, air yang diserap menjadi berkurang.
Produksi urine yang dihasilkan akan meningkat.
7. Bagaimana pembentukan urin ?
Jawaban :
1. Filtrasi (penyaringan)
Setiap ginjal memiliki sekitar satu juta nefron, yang merupakan tempat
pembentukan urine. Pada waktu tertentu, sekitar 20 persen dari darah
akan melalui ginjal untuk disaring sehingga tubuh dapat menghilangkan
zat-zat sisa metabolisme dan menjaga keseimbangan cairan, pH darah,
dan kadar darah.
Bagian pertama dari proses pembentukan urine adalah filtrasi yaitu proses
penyaringan darah yang mengandung zat sisa metabolisme yang dapat
menjadi racun untuk tubuh. Pada gambar di atas, proses pembentukan ini
ditandai dengan huruf A.
14
Filtrasi terjadi di badan malphigi yang terdiri dari glomerulus dan kapsul
Bowman. Glomerulus menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea
dan limbah lainnya untuk melewati kapsul Bowman. Hasil filtrasi ini
menghasilkan urine primer.
2. Reabsorpsi
Air, glukosa, asam amino, natrium, dan nutrisi lainnya diserap kembali
ke aliran darah di kapiler yang mengelilingi tubulus. Air bergerak
melalui proses osmosis, yaitu pergerakan air dari area konsentrasi tinggi
ke konsentrasi yang lebih rendah. Hasil pada proses pembentukan urine
ini adalah urine sekunder.
15
mengatur proses transport aktif di mana ion seperti natrium dan fosfor
diserap kembali.
Sekresi alias pembuangan ion hidrogen melalui proses ini adalah bagian
dari mekanisme tubuh untuk menjaga pH yang tepat, atau keseimbangan
asam dan basa tubuh.
Ion kalium, ion kalsium, dan amonia juga dibuang pada tahap ini,
seperti beberapa obat. Ini supaya komposisi kimia darah tetap seimbang
dan normal.
Urine yang dibuat oleh proses ini kemudian mengalir ke bagian tengah
ginjal yang disebut pelvis ginjal, kemudian terus mengalir ke ureter dan
kemudian tersimpan di kandung kemih. Dari kandung kemih, urine
selanjutnya mengalir ke uretra dan akan dibuang keluar saat buang air
kecil.( Sherwood ).
16
JALAN YANG PANJANG
SISTEM UROREPRO
17
7. Bagaimana mekanisme hormon dalam pembentukan urin?
2.3.6 Referensi
2.3.7 Pembahasan Learning Issue
1. Bagaimana embriologi system urogenital ?
Jawaban :
Secara fungsional sistem urogenital di bagian menjadi 2 yaitu : sistem
urinarium dan sistem genitalia.
1) Sistem urinarium
Sistem Ginjal
Selama kehidupan intrauterine, pada manusia terbentuk tiga sistem
ginjal yang sedikit tumpang-tindih dalam urutan dari cranial-kaudal.
Ginjal terletak di regio pelvis pada awalnya dan kemudian bergeser ke
posisi lebih cranial di abdomen.
a. Pronefros
Di awal minggu keempat, pronefros terdiri dari 7-10 kelompok sel
padat di regio servikal. Kelompok ini membentuk unit ekskretorik
vestigial, nefrotom, yang mengalami regresi sebelum kelompok
yang terletak lebih ke kaudal terbentuk. Pada akhir minggu keempat,
semua tanda adanya sistem pronefros telah lenyap.
b. Mesonefros
Mesonefros dan duktus mesonefrikus berasal dari mesoderm
intermediet dari segmen atas toraks hingga segmen atas lumbal
(L3). Di awal minggu keempat perkembangan, selama regresi
sistem pronefros, muncul tubulus ekskretorik pertama pada sistem
mesonefros.Tubulus-tubulus ini memanjang dengan cepat,
membentuk lengkung berbentuk S, dan mendapat berkas kapiler
yang akan membentuk sebuah glomerulus di ekstremitas medialnya.
18
Di sekitar glomerulus, tubulus membentuk kapsula Bowman. Di
pertengahan bulan kedua, mesonefros membentuk organ ovoid
besar di kedua sisi garis tengah Karena gonad yang sedang
berkembang terletak di sisi medial, bubungan yang terbentuk oleh
kedua organ dikenal sebagai urogenital ridge. Sementara tubulus
kaudal masih berdiferensiasi, tubulus kranial dan glomerulus
menunjukkan perubahan degeneratif, dan pada akhir bulan kedua,
sebagian besar telah lenyap.
c. Metanefros
Organ urinarium ketiga, metanefros atau ginjal permanen, muncul
di minggu kelima. Unit ekskretoriknya dibentuk dari mesoderm
metanefros dengan cara yang sama seperti pada sistem mesonefros.
Perkembangan sistem duktusnya berbeda dengan sistem ginjal
lainnya
19
urogenitalis, yang pada pria membentuk uretra pars prostatika dan pars
membranasea. Bagian terakhir adalah bagian phallus sinus urogenitalis.
Bagian ini memipih dari satu ke sisi lainnya, dan seiring dengan
pertumbuhan tuberkulum genitale, bagian sinus ini akan tertarik ke
ventral. Perkembangan bagian phallus sinus urogenitalis sangat berbeda
pada kedua jenis kelamin. Selama diferensiasi kloaka, bagian kaudal
duktus mesonefrikus terserap ke dalam dinding kandung kemih.
Akibatnya, kedua ureter, yang pada awalnya tumbuh keluar dari duktus
mesonefrikus, masuk ke kandung kemih secara terpisah.
2) Sistem Genitalia
Suatu proses kompleks yang melibatkan banyak gen, termasuk gen yang
bersifat autosom
a. Testis
Sel germinativum primordial membawa kompleks kromosom XY.
Korda seks terus berproliferasi dan menembus dalam medulla untuk
membentuk testis atau korda medularis, korda terurai menjadi jalinan
untaian sel-sel kecil yang nantinya membentuk tumulus rete testis.
Selamat berkembang terdapat jaringan ikat fibrosa yang di sebut tunika
albuginea. Pada minggu keempat korda testis memnjadi berbentuk tapal
kuda, korda testis terdiri dari sel sustentakular sertoli yang berasal dari
epitel permukaan kelenjar. Sel intertisial leydig berasal dari mesenkim
asi gonadal ridge dan terletak di korda-korda testis.
b. Ovarium
Komplemen kromosom seks XX pada wanita. Korda-korda yang
terpisah menjadi kelompok sel irregular yang berisi sel-sel
germinativum primitive, kelompok ini akan lenyap dan digantikan oleh
stroma vascular yang membentuk medulla ovarium.
20
2. Bagaimana anatomi tractus uropoetika ?
Sistem uropoetika adalah sistem yang digunakan untuk
mengontrol volume dan komposisi cairan dalam tubuh (Ganong, 2008)
Sistem uropoetika adalah sistem yang mengatur cairan dalam tubuh
manusia (Sherwood, 2001)
b. Ureter
Merupakan saluran penghubung antara parenkhim ginjal dan
vesicaurinaria. Terdapat dua ureter berupa dua pipa saluran yang
masing-masing terdapat pada ginjal kanan dan ginjal kiri. Dindingnya
21
terdiridari tiga lapisan, lapisan dalam berupa lapisan mukosa, lapisan
tengahberupa lapisan muskular dan lapisan luar yang panjangnya kira-
kira 35sampai 40 sentimeter. Ureter mulai berjalan ke bawah melalui
ronggaabdomenmasuk kedalam pelvis dan dengan arah oblik
bermuarakedalam sebuah posterior kandung kemih
c. Vesica urinaria
Vesica urinaria bekerja sebagai penampung urine. Organ
iniberbentuk seperti buah pir, letaknya didalam rongga pelvis,
didepansimfisis pubis. Pada bagian ini terdapat daerah segitiga yang
dibentukantara dua lubang ureter dan uretra disebut trigonum vesica
urinarius.Vesica urinaria berfungsi sebagai bangunan penampung urin
sementara
d. Uretra
Adalah sebuah saluran yang berjalan dari leher kandung kencing
kelubang luar. Uretra dilapisi oleh membran mukosa yang
bersambungdengan membran yang melapisi vesica urinaria. Pada
wanita, uretralebih pendek daripada pria. Panjang ureter pada wanita
kira-kira 2,5sampai 3,5 sentimeter, dan pada pria sekitar 17 sampai 22,5
sentimeter (Anonim, 2009)
22
b. Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
c. Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti
kerucut).Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air
kemih) terdapat di umung glans penis. Dasar glans penis disebut
korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan
(preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans
penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan
erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus,
terletak bersebelahan.
- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi
uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi
lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
2. Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi
dan melindungi testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem
pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara
normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah
dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada dinding
skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis
menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih
dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih
hangat).
3. Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan
terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah
23
dari testis kanan. Testis menghasilkan Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon
testosterone. Fungsi testis, terdiri dari :
a. Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di
Tubulus seminiferus.
b. Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial
(sel leydig).
2. Uretra
Uretra memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai bagian dari sistem kemih
yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih dan bagian dari
sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
3. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam
pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya
ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan
pertambahan usia. Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang
bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan membendung
uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan
24
suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4
lobus yaitu:
• Lobus posterior
• Lobus lateral
• Lobus anterior
• Lobus medial
Fungsi Prostat: Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis
yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam
yang terapat pada uretra dan vagina.
Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang
memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar
prostat.
4. Vesikula seminalis.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang
merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan
bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen
berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala
penis. Fungsi Vesika seminalis adalah mensekresi cairan basa yang
mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen.
5. Epididimis
Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak
sepanjang atas tepi dan belakang dari testis. Epididimis terdiri dari
kepala yang terletak di atas katup kutup testis, badan dan ekor
epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada
mediastinum menjadi lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa
melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari kaput (kepala)
epididimis. Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok
25
dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis
tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis,
mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen.
6. Duktus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis,
kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke
kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya bergabung
dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk
ejakulatorius dan bermuara di prostate. Panjang duktus deferens 50-
60 cm.
26
oleh penjuluran korteks yang disebut kolumna renalis. Setiap
piramida medula plus jaringan korteks di dasarnya dan di sepanjang
sisinya membentuk suatu lobus ginjal. Striasi membentang dari
medula ke korteks disebut sinar meduler; ditambah jaringan kortikal
terlampir dianggap lobulus. Masing-masing ujung piramida, yang
disebut papilla renalis, menunjukkan menjadi kaliks minor yang
mengumpulkan urin dibentuk oleh tubulus di piramida. Setiap ginjal
terdiri atas 1 juta unit fungsional yang disebut nefron yang terdiri dari
sederhana, epitel berlapis tunggal bersama seluruh panjang. Divisi
utama setiap nefron adalah sebagai berikut:
27
mendekati kandung kemih. Mukosa organ-organ ini dilapisi oleh
epitel transisional unik berlapis atau urothelium dalam Bab 4. Sel-sel
epitel ini diselenggarakan sebagai tiga lapisan:
Selapis sel basal yang terletak pada membran basal yang sangat
tipis
Regio peralihan yang terdiri atas satu atau beberapa lapis sel
yang lebih kolumnar
Sebuah lapisan superfisial sel bulbosa polihedral yang sangat
besar yang disebut umbellocytus (umbrella cell) yang terkadang
berinti dua atau multinuklear dan sangat terdiferensiasi
melindungi sel-sel di bawahnya dari efek sitotoksik urine
hipertonik.
Urethra
28
a. Testis
29
masingmasing menggerakkan testis menjauhi atau mendekati tubuh,
yang memungkinkan pengaturan suhu tubuh lebih lanjut.
Jaringan Interstisial
Tubulus Seminiferus
30
Setiap tubulus seminiferus dilapisi oleh suatu epitel berlapis
khusus dan kompleks, disebut germinal atau epitel seminiferus.
Membran basal epitel ini dilapisi oleh jaringan ikat fibrosa, dengan
suatu lapisan terdalam, otot polos seperti sel-sel mioid, yang
memungkinkan kontraksi lemah tubulus. Epitel tubulus seminiferus
terdiri atas dua jenis sel:
- Sel sertoli besar yang tidak membelah, yang secara fisik dan secara
metabolik mendukung perkembangan prekursor sel sperma.
- Membagi sel dari garis keturunan spermatogenik.
Spermatogenesis
31
dan membentuk sel punca, yang membelah lebih cepat
sebagai sel transit (progenitor) penguat.
Spermiogenesis
b. Duktus Intratesticularis
32
jaringan ikat mediastinum. Rete testis bermuara ke dalam
sekitar 20 ductuli efferentes dilapisi epitel khas dengan
kelompok sel kuboid tak bersilia yang diselingi sel bersilia
yang lebih tinggi dan memberikan epitel tersebut gambaran
bergelombang yang khas. Sel tak bersilia mengabsorpsi
sebagai besar cairan yang disekresikan oleh tubulus
seminiferus. Penyerapan dan aktivitas sel bersilia
menimbulkan aliran cairan yang menyapu sperma ke arah
epididimis. Suatu lapisan tipis dari sel otot polos terorientasi
secara sirkular di dinding ductuli efferentes membantu
pergerakan sperma ke dalam duktus epididimis.
d. Epididimis
33
mengandung faktor dekapasitasi glikolipid yang mengikat
membran sel sperma dan blok reaksi akrosom serta
kemampuan pembuahan sampai faktor dikeluarkan sebagai
bagian dari proses kapasitasi dalam saluran reproduksi
wanita.
f. Kelenjar Tambahan
34
ikat. Mukosa khas memperlihatkan sejumlah besar lipatan
tipis kompleks yang mengisi sebagian besar lumer. Lipatan
ini dilapisi oleh selapis epitel kolumnar atau epitel kolumnar
bertingkat yang banyak memiliki granula sekretoris. Lamina
propria mengandung serat elastin dikelilingi otot polos
dengan lapisan sirkular dalam dan lapisan longitudinal luar
yang mengosongkan kelenjar saat ejakulasi. Vesikula
seminalis merupakan kelenjar eksokrin yang memproduksi
sekret kental, sekresi kekuningan yang mengandung
testosteron. Cairan dari vesikula seminalis biasanya
membentuk sekitar 70% ejakulat dan komponennya
termasuk berikut:
Kelenjar Prostat
35
melalui prostat sentral. Seperti diperlihatkan dalam, kelenjar
tersebut diatur dalam tiga zona utama di seluruh uretra:
Kelenjar Bulbourethra
Putaran dipasangkan kelenjar bulbourethra (atau
kelenjar Cowper), yang berdiameter 3-5 mm, terletak pada
diafragma urogenital dan bermuara ke dalam bagian proksimal
urethra penis. Setiap kelenjar memiliki sejumlah lobulus
dengan unit sekretoris tuloasinar dan dilapisi oleh epitel
kolumnar selapis penyekresi-mukus yang bergantung pada
testosteron. Selama ereksi, kelenjar bulbourethra, serta
sejumlah besar kelenjar urethra kecil yang serupa di sepanjang
urethra, melepaskan sekret jernih yang menyerupai mukus dan
mengandung berbagai karbohidrat kecil yang menyelubungi
dan melumasi lapisan urethra sebagai persiapan pasase sperma.
Penis
36
dorsal; ventral corpus spongiosum mengelilingi urethra.
Corpus spongiosum urethra melebar di bagian ujung, yang
membentuk glans. Sebagian besar urethra penis dilapisi oleh
epitel kolumnar berlapis. Pada glans, epitel ini menjadi epitel
berlapis skuamosa bersambung dengan epitel epidermis tipis
yang melapisi glans. Kelenjar urethra kecil penyekresi-mukus
(kelenjar Littre) terdapat di sepanjang urethra penis. Pada pria
yang tidak disunat, permukaan glans dilapisi oleh prepusium
atau kulup, suatu lipatan retraktil kulit tipis dengan kelenjar
sebasea pada lipatan internal.
37
kavernosa. Hal ini memperbesar corpora cavernosa dan
menyebabkan corpora cavernosa untuk kompres pembuluh
darah dorsal terhadap tunika albuginea yang padat, yang
menghambat aliran darah dan menimbulkan pembengkakan
dan kekakuan pada batang jaringan erektil. Dimulai dengan
ejakulasi, pelepasan saraf simpatis merangsang konstriksi aa.
helicinae dan otot trabekula, mengurangi aliran darah ke dalam
ruang tersebut, menurunkan tekanan ditempat ini, dan
memungkinkan pembukaan vena untuk mengalirkan sebagian
besar darah dari jaringan erektil.
38
seperti kebanyakan sistem organ, jenis kelamin dari spesies yang
telah terdiferensiasi sering memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan ini memungkinkan untuk kombinasi materi genetik
antara dua individu, yang memungkinkan untuk kemungkinan
kebugaran genetik yang lebih besar dari keturunannya. (Sherwood,
2014)
39
o pars pendulosa, pars spongiosa yang tidak terlapisi otot dan
menggantung pada kondisi tidak ereksi.
Jawaban :
b. . Endotelin
Hormon ini dihasilkan oleh sel endotel vaskuler ginjal atau jaringan
lain yang rusak. Jika pembuluh darah rusak, maka endotelnya pun
40
akan rusak dan melepaskan endotelin. Hormon ini memiliki efek
untuk vasokonstriktor kuat sehingga dapat mencegah hilangnya
darah. Efeknya terhadap ginjal adalag menurunkan GFR.
41
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem kemih adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan
mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter,
kandung kemih, dua otot sphincter, dan uretra.
Sisitem kemih adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah
sehingga dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh
larutan dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang.
Masing- masing ginjal memiliki panjang kira-kira 12 cm dan lebar 2,5 cm pada
bagian paling tebal yang berbentuk seperti kacang. Terletak pada bagian belakang
abdomen. Ginjal kanan terletak lebih rendah daripada ginjal kiri karena terdapat
hepar di sisi kanan.
Terdapat tiga proses yang terjadi pada ginjal dalam proses pembentukkan urin,
antara lain filtrasi ( penyaringan ), reabsorbsi ( penyerapan kembali ), augmentasi (
pemekatan ).
Pengeluaran urine dari kandung kemih disebut dengan miksi atau dikenal juga
dengan urination atau voiding. Berkemih terjadi melalui kombinasi kontraksi otot
involunter dan volunter. Pusat berkemih terdapat di medula spinalis sakralis
segmen S2 dan S3 serta memicu refleks spinal yang disebut refleks berkemih.
42
DAFTAR PUSTAKA
KBBI Online
Michael S, dkk. 2008. Atlas Anatomi Manusia. Edisi 3. Jakarta : EGC
Notoadmojo, A. 2015. Sistem Kemih. Bandung : Univesitas Padjajaran
Sadler, TW. (2014). Langman Embriologi Kedokteran Ed. 12. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta : EGC.
Snell, RS. (2011). Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
43
44
45
46