Oleh :
Ayu Aini Rifki I14170003
Asisten Praktikum :
Risda Monica
Muh Guntur Sunarjono Putra
Latar Belakang
Berat badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air, dan mineral yang
terdapat di dalam tubuh. Berat badan biasanya digunakan sebagai parameter
antropometri karena perubahan berat badan mudah terlihat dalam waktu singkat
dan menggambarkan status gizi. Pengukuran berat badan mudah dilakukan dan
alat ukur untuk menimbang berat badan mudah diperoleh (Thamaria 2017). Cara
mendapatkan ukuran berat badan yang akurat, alat ukur berat yang dipakai
sebaiknya memiliki ketelitian 0.1 Kg, skala yang jelas dan mudah dibaca, cukup
aman jika digunakan, serta alat selalu dikalibrasi (Thamaria 2017).
Tinggi badan atau panjang badan menggambarkan ukuran pertumbuhan massa
tulang yang terjadi akibat dari asupan gizi. Oleh karena itu, tinggi badan digunakan
sebagai parameter antropometri untuk menggambarkan pertumbuhan linier. Alat ukur
yang digunakan untuk mengukur tinggi badan atau panjang badan harus mempunyai
ketelitian 0.1 cm (Thamaria 2017). Tingkat kesehatan seseorang dapat dilihat melalui
status gizinya. Status gizi seseorang dapat ditentukan melalui rumus BMI (Body Mass
Index). BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungakn antara berat badan
dan tinggi badan. BMI merupakan suatu rumus dimana berat badan dalam kilogram
seseorang dibagi dengan kuadrat dari tinggi badan dalam meter. BMI lebih
berhubungan dengan lemak tubuh dibandingkan dengan indikator lainnya untuk
tinggi badan dan berat badan (Febriani 2017).
Antropometri adalah ilmu yang mempelajari berbagai ukuran tubuh
manusia. Ukuran yang sering digunakan dalam ilmu gizi adalah tinggi badan dan
berat badan, lingkar lengan atas, lapisan lemak bawah kulit, tinggi lutut, lingkaran
perut, lingkaran pinggul. Ukuran-ukuran antropometri dapat digunakan untuk
menentukan status gizi (Febriani 2017). Ditinjau dari sudut pandang gizi,
antropometri gizi berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
dari tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri merupakan indikator penilaian
status gizi yang paling mudah dilakukan (Wicaksono et al. 2016). Oleh karena itu,
sebagai calon ahli gizi praktikum ini diperlukan agar mengetahui cara mengukur
berat badan dan tinggi badan dengan benar serta mengupayakan data yang
berkualitas.
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
TINJAUAN PUSTAKA
A. Standarisasi Antropometri
B. Berat Badan
C. Tinggi Badan
METODE
Alat
Prosedur Kerja
Dipersiapkan 10 responden
↓
dipersiapkan formulir pengukuran antropometri
↓
dilakukan pengukuran responden oleh seluruh enumerator dan terakhir oleh
supervisor
↓
dicatat hasil pengukuran BB dan TB
↓
dilakukan sebanyak 2 kali ulangan
↓
dikumpulkan formulir hasil pengukuran kepada asisten praktikum
↓
dipindahkan data hasil pengukuran supervisor
↓
dihitung data hasil pengukuran enumerator
↓
dibandingkan dan dibuat laporan
Simpulan
Saran
Pengukur harus sering berlatih mengukur tinggi badan dan berat badan
responden, untuk meminimalisir kesalahan pada pengukuran berikutnya.
Pengukuran juga harus lebih dilakukan dengan hati-hati, teliti, dan sebelumnya
memastikan alat masih berfungsi dengan baik dengan sering melakukan kalibrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Alrasyid H. 2015. Pengaruh modifikasi diet rendah kalori terhadap berat badan
dan lingkar pinggang wanita obesitas dewasa. Jurnal Majalah Kedokteran
Nusantara. 40 (4) : 267 – 273.
Darussalam T dan Nugroho HA. 2018. Rancang bangun sistem pengukuran suhu
dan kelembaban tanah berbasis komunikasi radio. Jurnal Sains dan
Teknologi. 7 (1).
Febriani W. 2017. Gambaran status gizi, asupan, dan kualitas konsumsi makanan
pada ibu dan balita di Desa Sinarsari Bogor. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Islam Anak Usia Dini. 2 (1) : 59 - 70.
Mirmanto, Sayoga IMA, Zulkarnain. 2016. Pengaruh debit terhadap unjuk kerja
alat penukar kalor dan penurunan suhu ruangan. Dinamika Teknik Mesin.
5(1):1-7.
Murbawani EA, Puruhita N, dan Yudomurti. 2014. Tinggi badan yang diukur dan
berdasarkan tinggi lutut menggunakan rumus chumlea pada lansia. Jurnal
Media Medika Indonesiana. 46 (1) : 1 – 6.
Thomas, Johan KW, dan Henhy. 2015. Sistem pengukur berat dan tinggi badan
menggunakan mikrokontroler AT89S51. Jurnal Teknik Elektro. 10 (2) : 79 –
84.
Utama AG, Wijaya AP, Sukmono A. 2016. Kajian kerapatan sungai dan indeks
penutupan lahan sungai menggunakan penginderaan jauh. Jurnal Geodesi
Undip. 5 (1) : 285 - 293.
LAMPIRAN
(s-S)
1 50,1 50,1 0,0 0,00 50,1 50,1 0,0 0,00 100,2 100,2 0,0 0,0
2 47,0 47,0 0,0 0,00 47,0 46,9 0,1 0,00 94,00 93,9 0,1 0,01
3 46,9 46,9 0,0 0,00 46,9 46,9 0,0 0,01 93,80 93,8 0,0 0,0
4 49,0 49,0 0,0 0,00 49,0 48,9 0,1 0,00 97,85 97,9 -0,1 0,01
5 88,6 88,4 0,2 0,04 88,5 88,6 -0,1 0,01 177,0 177,1 -0,1 0,01
6 57,6 57,5 0,1 0,01 57,6 57,5 0,1 0,02 115,1 115,1 0,0 0,0
7 51,6 51,6 0,0 0,00 51,5 51,6 -0,1 0,01 103,2 103,1 0,1 0,01
8 57,7 57,6 0,1 0,01 57,7 57,6 0,1 0,01 115,3 115,3 0,0 0,0
9 50,0 50,0 0,0 0,00 50,0 50,1 -0,1 0,00 100,0 100,1 -0,1 0,01
10 47,3 47,1 0,2 0,04 47,3 47,1 0,2 0,04 94,35 94,40 -0,1 0,01
Jumlah 0,09 0,11 0,6
(s-S)
1 50,1 50,1 0 0,00 50,15 50,0 0,10 0,010 100,02 100,02 0,00 0,000
2 47,0 46,9 0,1 0,01 46,95 47,0 -0,05 0,025 93,950 93,900 0,05 0,025
3 46,9 46,9 0 0,00 46,95 46,9 0,05 0,025 93,800 93,800 0,05 0,025
4 49,0 48,9 0,1 0,01 49,00 48,9 0,10 0,010 97,900 97,900 0,00 0,000
5 88,5 88,6 -0,1 0,01 88,50 88,5 0,00 0,000 177,00 177,10 -0,10 0,010
Tabel 4 Perhitungan uji standarisasi antropometri berat badan Enumerator 2 (Lanjutan)
No Hasil ds 2 hasil pengukur dp 2 Peser- Supervi- D D2
ds dp
Supervisor ta sor
Resp 2
a b a b (a-b) s=a+b S=a+b s-S
(a-b) (a-b)₂ (a-b)₂
(s-S)
6 57,6 57,5 0,1 0,01 57,45 57,50 0,05 0,025 114,95 115,10 -0,15 0,02
7 51,5 51,6 -0,1 0,01 51,40 51,40 0,00 0,000 102,80 103,10 -0,30 0,09
8 57,7 57,6 0,1 0,01 57,60 57,60 0,00 0,000 115,20 115,30 -0,10 0,01
9 47,3 47,1 0,2 0,04 50,05 50,00 0,05 0,025 100,05 94,400 5,65 31,9
10 50,0 50,1 -0,1 0,01 47,15 47,10 0,05 0,025 94,250 100,10 -5,05 34,2
Jumlah 0,11 0,032 66,23
(s-S)
1 50,1 50,1 0 0,00 50,15 50,1 0,05 0,00 100,25 100,2 0,05 0,0
2 47,0 46,9 0,1 0,01 47 47 0,05 0,00 93,95 93,9 0,05 0,0
3 46,9 46,9 0 0,00 46,9 46,8 0,1 0,01 93,7 93,8 -0,10 0,0
4 49,0 48,9 0,1 0,01 49 49,1 -0 0,00 98,05 97,9 0,15 0,0
5 88,5 88,6 -0,1 0,01 88,5 88,4 0,1 0,01 176,9 177,1 -0,20 0,0
6 57,6 57,5 0,1 0,01 57,6 57,5 0,15 0,02 115,05 115,1 -0,05 0,0
7 51,5 51,6 -0,1 0,01 51,5 51,4 0,1 0,01 102,9 103,1 -0,20 0,0
8 57,7 57,6 0,1 0,01 57,8 57,4 0,4 0,16 115,2 115,3 -0,10 0,0
9 47,3 47,1 0,2 0,04 47,2 47,2 0 0,00 94,4 94,4 0,00 0,0
10 50,0 50,1 -0,1 0,01 49,95 50 -0 0,00 99,95 100,1 -0,15 0,0
Jumlah 0,11 0,22 0,2
(s-S)
1 145 145 0,00 0,00 145,0 145,5 -0,5 0,025 290,50 290,0 0,5 0,025
2 149,0 149 0,0 0,00 148,5 148,8 -0,3 0,09 297,4 298,0 -0,10 0,01
3 155,1 155 0,1 0,01 155,7 155,4 0,3 0,062 311,5 310,1 -0,45 0,202
4 149,0 149 0,0 0,00 148,9 149,1 0,3 0,225 298,0 298,0 0,05 0,002
5 173,0 173 0,0 0,00 174,0 173,4 0,0 0,36 347,4 346,0 0,00 0,000
6 161,0 161 0,0 0,00 160,9 160,5 0,0 0,122 322,0 322,0 -0,55 0,302
7 155,2 155 0,2 0,04 154,8 155,1 0,2 0,122 310,4 310,2 -0,55 0,302
8 171,0 171 0,0 0,00 170,3 170,7 0,0 0,160 342,0 342,0 -1,00 1,000
9 153,2 153 0,2 0,04 154,9 155,3 0,0 0,122 306,2 306,2 0,00 0,000
10 155,0 155 0,0 0,00 153,1 152,5 0,2 0,302 306,0 306,0 0,00 0,000
Jumlah 0,09 1,667 19,11
(s-S)
1 145 145 0,00 0,00 144,75 144 0,05 0,025 248,45 291,80 -2,35 5,520
2 149,0 149 0,0 0,00 148,40 148 -0,30 0,090 297,10 297,40 -0,30 0,090
3 155,1 155 0,1 0,01 155,65 155 0,10 0,010 311,20 311,50 -0,30 0,090
4 149,0 149 0,0 0,00 149,00 149 0,05 0,025 297,95 298,00 -0,05 0,025
5 173,0 173 0,0 0,00 173,70 173 0,50 0,250 346,90 347,40 -0,50 0,250
6 161,0 161 0,0 0,00 160,55 132 0,65 0,420 320,45 322,00 -1,55 2,400
7 155,2 155 0,2 0,04 154,10 152 1,45 2,100 306,75 310,40 -3,65 13,32
8 171,0 171 0,0 0,00 170,40 170 0,10 0,010 430,70 342,00 -1,30 1,690
9 153,2 153 0,2 0,04 157,70 154 0,00 0,000 309,40 306,00 3,40 11,56
10 155,0 155 0,0 0,00 152,90 152 0,05 0,025 305,75 306,20 -0,45 0,200
Jumlah 0,09 2,880 35,12
Tabel 8 Perhitungan uji standarisasi antropometri tinggi badan Enumerator 3
No Hasil ds 2 hasil dp 2 peserta Supervi- D D2
ds dp
Supervisor pengukur sor
Resp s=a+b 2
a b (a-b) a b (a-b) S=a+b s-S
(a-b)₂ (a-b)₂
(s-S)
1 145,9 145,9 0 0,00 145,5 145 0,25 0,06 290,75 291,8 -1,05 1,10
2 148,7 148,7 0 0,00 148,6 149 0,1 0,01 297,1 297,4 -0,3 0,09
3 155,8 155,7 0,1 0,01 155,2 155 -0,1 0,00 310,45 311,5 -1,05 1,10
4 149 149 0 0,00 149,1 149 0,5 0,25 297,7 298 -0,3 0,09
5 173,7 173,7 0 0,00 173,6 173 0,35 0,12 346,75 347,4 -0,65 0,42
6 161 161 0 0,00 160,6 161 -0,1 0,01 321,2 322 -0,8 0,64
7 155,3 155,1 0,2 0,04 154,6 155 -0,6 0,42 309,75 310,4 -0,65 0,42
8 171 171 0 0,00 171,2 170 0,75 0,56 341,65 342 -0,35 0,12
9 153 153 0 0,00 153,4 153 0,35 0,12 306,35 306 0,35 0,12
10 153,2 153 0,2 0,04 154,6 155 -0,2 0,04 309,3 306,2 3,1 9,61
Jumlah 0,09 1,60 13,73
Contoh perhitungan :
ds = 0 ds2 = 0 dp = 0
ds 2 = 0 s = 100,2 S = 100,2
D = s-S D2 = (s-S)2
= 100,2 – 100,2 = (100,2 – 100,2)2
D=0 D2 = 0