Anda di halaman 1dari 8

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SENAM LBP (LOW BACK PAIN)

Disusun oleh:

 Amelia Mega

 Murya Widianti

 Falah Tinton

 Dhea Gladys

 Monica octalia

 Anisa widi

 Andria .W

 Tata Iqmalia

 Sindy Retno

 Dwi elita

DIII KEPERAWATAN FIKKES

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Hampir semua orang pernah mengalami nyeri pinggang, hal ini menunjukan seringnya
gejala ini dijumpai pada sebagian besar penderita. Sakit pinggang merupakan keluhan
banyak penderita yang berkunjung ke dokter. Yang dimaksud dengan istilah sakit
pinggang bawah ialah nyeri, pegal linu, ngilu, atau tidak enak didaerah lumbal berikut
sacrum. Dalam bahasa inggris disebut dengan istilah Low Back Pain (LBP).

Penyebab LBP bermacam-macam dan multifaktorial; banyak yang ringan, namun ada
juga yang berat yang harus ditanggulangi dengan cepat dan tepat. Mengingat tingginya
angka kejadian LBP, maka tidaklah bijaksana untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium yang mendalam secara rutin pada tiap penderita. Hal ini akan memakan
waktu yang lama, dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang seksama
dan dibantu oleh pemeriksaan laboratorium yang terarah, maka penyebab LBP dapat
ditegakan pada sebagian terbesar penderita

Untuk lebih mendalami tentang low back pain, sejenak perlu diketahui dahulu fungsi
dari tulang belakang. Tulang belakang merupakan daerah penyokong terbanyak dalam
fungsi tubuh. Tulang belakang terdiri atas 33 ruas yang merupakan satu kesatuan fungsi
dan bekerja bersama-sama melakukan tugas-tugas
BAB II

PEMBAHASAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

SENAM LBP (LOW BACK PAIN)

A. PENGERTIAN

Senam Low Back Pain adalah serangkaian gerakan yang teratur dan terarah serta
terancana yang dilakukan dengan maksud untuk mengurangi nyeri pinggang atau low
back pain dan meningkatkan kemampuan fungsional.

B. TUJUAN

1. Mengurangi gaya yang bekerja pada tulang punggung dengan cara mengurangi
berat badan

2. Memperkuat otot-otot yang kurang kuat, terutama otot dinding perut, otot gluteus
maksimus dan medius, dan otot punggung.

3. Meregangkan otot-otot yang memendek, terutama otot punggung dan otot


hamstrings.

4. Mengurangi posisi bahu dan punggung bagian atas yang terlalu menekuk ke depan.

5. Mengurangi spasme otot-otot.

C. INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI

INDIKASI:

Nyeri, ngilu, pegal yang terjadi di daerah pinggang bagian bawah.

KONTRA INDIKASI:

Penderita tukak lambung (luka yang muncul pada dinding lambung akibat
terkikisnya lapisan dinding lambung.
D. PROSEDUR

1) Persiapan

 Klien : klien diberitahu

 Alat atau bahan : tidak ada alat atau bahan yang spesifik

 Lingkungan : ruangan yang tenang

 Hal yang harus diperhatikan :

- tidak ada penyakit lain yang membahayakan bila dilakukan latihan


(seperti osteoporosis)

- latihan dilakukan pada dasar yang datar, dianjurkan dilantai dengan alas
karpet.

- setiap latihan diulangi 5kali dan bertahap dinaikkan sampai 10kali,


dilakukan dengan pelan-pelan dan hati-hati, tidak perlu tergesa-gesa dan
jangan terlalu banyak dengan cara mengejan.

2) Pelaksanaan

 Pelvic tilt

Posisi berbaring lutut ditekuk tekanlah secara perlahan pinggang anda ke lantai
dengan cara menarik otot perut ketas dan kebawah. Lakukan sambil melakukan
pernapasan perlahan. Tahan selama 5 detik. Jangan menahan napas.
 Knee to chest

Posisi berbaring lutut ditekuk. Taruh tangan anda disendi lutut dan tarik menuju
dada. Biarkan kaki sebelahnya datar. Tahan dalam posisi tersebut 30 detik. Lakukan
pada kaki sebelahnya

 Hip rolling

Posisi berbaring, lutut ditekuk. Silangkan tangan anda diatas dada. Tengokkan
kepala kanan dan putar lutut anda kekiri. Biarkan lutut anda tetap relaks dan jatuhkan
lutut tanpa tenaga.balikkan kepala dan lutut dalam posisi awal. Lakukan gerakan dalam
arah yang berlawanan

 Pelvic lift

Posisi berbaring lutut ditekuk. Silangkan tangan anda diatas dada. Tekanlah
pinggang anda ke lantai seperti latihan sebelumnya, kemudian perlahan angkatlah
bokong dari lantai sejauh yang anda bisa. Tahan posisi tersebut 5 detik turunkan
bokong kelantai. Jangan menahan napas
 Lower abdominal exercise

Posisi berbaring lutut ditekuk. Datarkan badan anda dengan lantai dengan menarik
otot perut keatas dan bawah. Kemudian melakukan gerakan :

A. Tarik lutut kearah dada. Tahan posisi selama 5 detik. Turunkan kaki pada
posisi awal. Lakukan pada kaki yang lain. B.

B. Posisi A, lanjutkan meluruskan kaki.

C. Luruskan kaki anda dan biarkan lurus selama 5 detik. Turunkan perlahan.
Lakukan pada kaki yang lain.

 Hip extension

Posisi berbaring bertumpu pada perut. Tekuklah lutut anda 90 derajat, kemudian
angkat keatas. Kembali ke posisi awal.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Apabila ingin menghindari low back pain coba cara berikut:

a. Posisikan kepala dititik tertinggi, bahu ditaruh sedikit kebelakang.

b. Duduk tegak 90 derajat.

c. Gunakanlah sepatu yang nyaman.

d. Jika ingin duduk dengan jangka wqktu yang lama, istirahatkan kaki di lantai atau
apa saja yang mnurut anda nyaman.

e. Jika mempunyai masalah dengan tidur, taruhlah bantal di bawah lutut atau jika tidur
menyamping, letakkanlah bantal diantara kedua lutut.

f. Hindari berat badan yang berlebihan.

g. Ketika memerlukan berdiri dalam waktu lama salah satu kaki diletakkan
diatas supaya sudut ferguson tidak terlalu besar ( sudut ferguson adalah sudut
kemiringan sakrum dengan garis horisont
DAFTAR PUSTAKA

Allender, JA & Spradley BW (2005), Community health nursing, promoting and


protecting the public’s health, 6th ed, Philadelphia, Lippincott Williams & Wilkins.

Barbara C. Long (1996), Essential of Medical Surgical Nursing A Nursing Process


Approach, The CV Mosby Company USA.

Anda mungkin juga menyukai