Anda di halaman 1dari 100

BAB III

VISI DAN MISI PUSKESMAS BLUD SIMPANG PERIUK

A. VISI DAN MISI BLUD PUSKESMAS SIMPANG PERIUK

Dalam menyikapi prubahan lingkungan strategis yang ada di Kota Lubuklinggau,

Puskesmas Simpang Periuk menyadari sepenuhnya akan peran di masa yang akan datang

sebagai tumpuan dan harapan masyarakat Kota khusunya wilayah kerja Kecamatan

Lubuklinggau Selatan II untuk mengatasi masalah kesehatan yang timbul akibat

perubahan pola hidup masyarakat perkotaan. Masalah kesehatan yang di sadari antara

lain masalah lingkungan pemukiman, gizi, kesehatan reproduksi

maupun,penanggulangan penyakit menular yang ada di lingkungan kota maupun yang

datang dari luar kota. Untuk menjalankan peran penting kesehatan tersebut, Puskesmas

Simpang Periuk Kota Lubuklinggau memiliki Visi yaitu:

“VISI: “

Menjadikan Puskesmas Simpang Periuk sebagai puskesmas dengan kualitas pelayanan

yang komprehensif dan prima serta didukung oleh tenaga yang professional.

”MISI”

1. Memberikan pelayanan dengan system 5S (senyum,Sapa Salam, Sopan dan santun)

Peningkatan profesionalitas aparatur pemerintah bidang kesehatan termasuk

penyelenggara pelayanan kesehatan dijajaran puskesmas dan puskesmas pembantu

adalah hal yang mutlak seiring dengan tingginya tuntutan masyarakat terhadap

kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu dan bekerja sesuai Standar Of Procedur

SOP) yang ditetapkan.

Kualitas sumber daya dan lingkungan yang baik akan sangat menentukan

pencapaian tujuan pembangunan kesehatan yang dilakukan di wilayah kerja

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 72


puskesmas Simpang Periuk.Hal ini dilakukan melalui salah satu fungsi puskesmas,

yaitu pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan

terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha

memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat

untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan

termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelanggarakan dan

memantau pelaksanaan program kesehatan.Pemberdayaan perorangan, keluarga dan

masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi,

khususnya social budaya masyarakat setempat.

2. Memberikan pelayanan yang cepat dan rasional

3. Menggalang kerja sama antar lintas sektoral

Puskesmas mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai pusat penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan: sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan

keluarga dan sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam melaksanakn

fungsi dan tanggung jawabnya yang sangat besar tersebut, puskesmas harus

bekerjasama dengan berbagai pihak baik masyarakat maupun swasta untuk

melaksanakan pembangunan keseatan di wilayah kerjanya. Wilayah kerja

Puskesmas Simpang Periuk yang cukup luas dan besarnya sasaran yang di hadapi

serta keterbatasan sumber daya yang ada, maka perlu dikembangkan kerjasama

dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Simpang

Periuk, yaitu dalam bentuk:

a. Kemitraan dalam Pendanaan

Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan perlu di bina kerjasama dalam hal

pembiayaan kesehatan. Penggalangan kemitraan yang dilakukan baik yang

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 73


bersifat lintas sector antar instansi pemerintah maupun dengan BUMN, swasta

dan masyarakat.

b. Kemitraan dalam Kegiatan

Luasnya wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk Kota Lubuklinggau dengan

tidak mertanya pemukiman penduduk serta kurangnya jumlah tenaga kesehatan

merupakan keterbatasan yang mengharuskan Puskesmas Simpang Periuk

membangun kemitraan. Kemitraan ini baik lintas program maupun lintas sector

yang terbentuk suatu kegiatan dalam menuju tujuan yang telah di tetapkan.

Kemitraan dalam unsur pemerintah/lintas sektor dalam hal pembangunan

kesehatan seperti pembangunan fisik dan pembangunan non fisik.

4. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan

5. Mendorong kemandirian hidup sehat demi keluarga dan masyarakat

6. Meningkat kan mutu pemerataan pelayanan kesehatan

7. Pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, serta meningkatkan

kesehatan masyarakat di lingkungan kecamatan Lubuklinggau Selatan II.

B. UKURAN KEBERHASILAN

Pengukuran keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan dapat dilihat dari

beberapa indicator, sperti derajat kesehatan, Indikator Hasil Antara dan Indikator Proses

dan Masukan. Situasi Derajat Kesehatan tergambar dari Angka mortalitas, Angka

morbaditas Angka Usia Harapan Hidup (UHH), dan Status Gizi Balita. Angka Mortalitas

meliputi Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka

Kematian Balita. Ukuran keberhasilan kinerja Pusekesmas Simpang Periuk dapat dilihat

dari 2 aspek yaitu:

1. Tercapainya Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan PERMENKES RI NOMOR

741/MENKES/PER/VII/2013 42 INDIKATOR) :

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 74


A. INDIKATOR KINERJA PELAYANAN

Disajikan dalam bentuk table berikut ini :

Tabel 11
Indikator Kinerja Pelayanan

No Indikator Kinerja Pelayanan Target Pencapaian %


(%) 2012 2013 2014
1 Cakupan Pelayanan Masyarakat Miskin
2 Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level I 100 100 100 100
yang harus diberikan Sarana Kesehatan
(Puskesmas ) Kab/Kota
3 Cakupan PenjaringanKesehatan Siswa SD dan 100 100 90 100
setingkatnya
4 Cakupan rumah tangga dengan hidup bersih 80 85 90
dan sehat
5 Cakupan Desa Siaga Aktif 78 78 78
6 Cakupan Pemberian Makanan pendamping 100 100 100 100
ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga
miskin
7 Cakupan balita gizi buruk mendapatkan 100 0 0 0
perawatan
8 Cakupan penemuan Pasien TB paru dan BTA 70 90 90 92,31
Positif
9 Cakupan Penderita DBD yang ditangani 100 100 100 100
10 Cakupan Penemuan dan penanganan diare
11 Cakupan penemuan penderita Pneumonia 100 100 100
balita
12 AFP rate 2/100.000 penduduk
13 Cakupan Kelurahan Universal Child 80 100 100 100
Imumunization (UCI)
14 Cakupan Kelurahan mengalami KLB dilakukan 100 100 100
penyelidikan epidemiologi kurang <24 jam
15 Cakupan pelayanan Kesehatan anak balita
16 Cakupan Kunjungan ibu hamil K4 95 95 95 95
17 Cangkupan Komplikasi kebidanan yang 80 80 80 80
ditangani
18 Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes 90 90 90 90
yang memiliki kompetisi kebidanan
19 Cakupan Pelayanan Nifas 90 90 90 90
20 Cakupan neonates dengan komplikasi yang 80 80 80 80
ditangani
21 Cakupan kunjungan Bayi 80 70,2 71,6 78,77
22 Cakupan KB aktif 68 76,3 70

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 75


B. TABEL INDIKATOR KINERJA NON PELAYANAN

Disajikan dalam bentuk table dibawah ini :

Tabel 12
Indikator Kinerja Non-Pelayanan

No Indikator Kinerja Non- Pelayanan Target (%) Pecapaian (%)


2012 2013 2014
1 Obat Esensial generic disarana kesehatan 98 82 92 98
2 Cakupan alat kesehatan essensial Puskesmas 82 92 99.7
yang terkalibrasi
3 Cakupan tempat-tempat umum (TTU) 75 80 85
memenuhi syarat Kesehatan
4 Cakupan rumah tangga yang mengunakan air 80 85 90
bersih
5 Cakupan Puskesmas yang memenuhi standar
pelayanan kesehatan
6 Cakupan pelayanan kesehatan lansia
7 Cakupan tempat pengelolaan makanan (TPM) 70 75 85
memenuhi syarat kesehatan jumlah klinik
upayah kesehatan kerja diperusahaan
8 Cakupan tingkat pelayanan administrasi
perkantor
9 Cakupan tingkat ketersediaan sarana dan 30 32
prasarana aparatur
10 Cakupan Tingkat displin Aparatur
11 Cakupan tingkat ketersediaan aparatur yang
kompeten
12 Rasio dokumen perencanaan dan pelaporan
yang disusun tepat waktu

C. NILAI-NILAI VALUES) YANG DIANUT

Nilai-nilai values) merupakan pedoman yang diyakini sebagai ketinggian jiwa yang

harus selalu dihayati dan diamalkan oleh seluruh insan kesehatan serta anggota

organisasi yang bergerak di bidang kesehatan dalam melaksanakan tugas.Nilai yang

berkembang dalam suatu organisasi menjadi semangat bagi anggota organisasi dalam

berkarya

Nilai-nilai yang ada dan disepekati di lingkungan Puskesmas Simpang Periuk Kota

Lubuklinggau adalahBERIMAN DAN 3 S ( SENYUM, SAPA, SALAM ).

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 76


BAB IV

ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

A. Analisis Lingkungan Bisnis

Analisis lingkungan ini merupakan bagian penting dalam penentuan strategi

organisasi. Pemetaan dilakukan terhadap emppat bidang yang dianggap mempunyai

daya ungkit yang tinggi terhadap kinerja organisasi Puskesmas Simpang Periuk yaitu

bidang pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia SDM), serta Sarana dan

Prasarana. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, Tim Kerja penyusun RENSTRA

dengan keterbukaan dan Keberanian melakukan peninjauan dan evaluasi terhadap

empat faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi.

Puskesmas sebagai institusi penyedia jasa layanan kesehatan tingkat dasar,

juga merupakan sebuah lenbaga yang tidak lepas dari pengaruh atau tekanan

lingkungan. Pertumbuhan dan perkembangan Organisasi puskesmas menjadi

tergantung pada keadaan lingkungan organisasi Puskesmas menjadi Tergantung pada

keadaan lingkugan organisasi tempat Puskesmas tersebut berada. Ini menunjukkan

bahwa dibutuhkan system manajemen Puskesmas yang mempertimbangkan aspek

strategis agar Puskesmas mampu beradaptasi atau mengendalikan faktor berpengaruh

tersebut yang juga terus berubah, baik itu faktor internal apalagi terhadap faktor

eksternal.

Lembaga Puskesmas diibaratkan sebagai makhluk hidup yang harus

berhadapan dengan lingkungannya sehingga lembaga perlu memiliki pemahaman

komprehensif tentang perubahan lingkungan. Apabila seorang pimpinan Puskesmas

sudah memiliki pemahaman ini dan berada pada situasi baru, maka ia seharusnya

mampu melakukan deteksi adanya perubahan yang akan menghasilkan penafsiran dan

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 77


akhirnya dapat memilih dan melakukan tindakan yang tepat sebagai respon Puskesmas

terhadap perubahan lingkungan tersebut. Cukup banyak perubahan lingkungan yang

bermakna bagi keberadaan organisasi Puskesmas misalnya, keadaan politik, sosial dan

ekonomi masyarakat yang telah berubah seiring waktu.

Perubahan lain yang menonjol adalah meningkatkan harapan masyarakat

terhadap pelayanan yang bermutu, adanya desentralisasi pelayanan kesehatan,

penerapan asuransi kesehatan, desakan tuntunan hukum terhadap pelayanan yang

malpraktek, distribusi tenaga medis terutama spesialis, sampai pada pengaruh

globalisasi yang memberikan kesempatan kepada mekanisme pasar sebagai faktor

penentu dalam perkembangan pembangunan kesehatan di Indonesia.

Dalam penyusunan rencana strategis dan pelaksanaannya, sifat kelembagaan

Puskesmas menjadi faktor penting, karena jenis Puskesmas tersebut Bersifat (for profit

atau nonprofit) akan menentukan indikator kinerja lembaga ini.

Sebagian besar Puskesmas pemerintahan berada di antara spektrum lembaga

usaha murni dengan lembaga kemanusiaan murni. Sehingga indicator kinerjanya akan

bercampur-baur antara misi sosian dan nilai-nilai pasar. Disarankan agar Puskesmas

Pemerintah dapat berkembang perlu menerapkan konsep balanced scorecard

modifikasi) sebagai indicator kinerjanya.

Dalam system Penyusunan Rencana Bisnis Strategi, Perencanaan Strategi

merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran. Perencanaan strategi

memerlukan integritas antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar

mampu memenuhi keinginan stakeholders dan menjawab tuntunan perkembangan

lingkungan strategi baik nasional maupun global.

Perencanaan strategi strategic plan) harus bisa memberikan jalur migrasi

migration path) yang bisa mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada, mengeksplotasi

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 78


kekuatan dan memunculkan kebutuhan-kebutuhan baru. Strategi, didefinisikan, adalah

“ serangkaian aksi yang terintegritas dan diarahkan untuk menigkatkan kesejahteraan

dan kekuatan perusahan dalam jangka panjang”. Oleh sebab itu, rencana plan) harus

terintegritas tidak hanya dalam hal informasi, system dan tekhnologi melalui kegiatan

yang koheran, akan tetapi juga dalam hal perkembangan melalui bisnis, “Jangka

panjang” menandakan ketidakpastian, baik dalam kebutuhan bisnis dan potensi

keuntungan yang bisa ditawarkan oleh beragam aplikasi dan teknologi. Satu-satunya

hal yang pasti adalah perubahan.Perubahan keadaan menandakan bahwa Puskesmas

Simpang Periuk harus mampu memberikan respons terhadap masalah dan oportuniti

yang tidak terduga.

Oleh sebab itu, pendekatan strategi jangan sampai memberikan rencana yang

kaku, tapi dia harusnya menjadi sebuah lingkungan sistem informasi bisnis yang bisa

beradaptasi begitu ada perubahan dalam lingkungan environment.

Pengaruh globalisasi pelayanan kesehatan, memberikan tekanan dan tantangan

provider pelayanan kesehatan untuk semakin materalistis.Kondisi tersebut mendorong

persaiangan khususnya klinik swasta menerapkan manajemen modern yang berorentasi

pada profit, sebagai akibat mahalnya biaya operasional Puskesmas yang terus

mengikuti harga pasar. Setidaknya Puskesmas Pemerintahan lebih diuntungkan, karena

sebagian anggaran belanja Puskesmas masih ditopang cari subsidi pemerintahan,

hampir 100%infrastruktur, gaji Dokter yang sebagian besar PNS dibayar APBD.Namun

secara psikologis tekanan tersebut akan berpengaruh terhadap kinerja pelayanan

Puskesmas Pemerintah, karena sebagian beesar tenaga medis yang bekerja

dipemerintahan merangkap sebagai dokter konsultan Puskesmas swasta maupun klinik

swasta dengan kondisi yang lebih menguntungkan. Suatu perencanaan yang baik selalu

diddasarkan pada kondisi obyektif lingkungan sebagai bahan evaluasi untuk proyeksi

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 79


rencana tindak. Sampai sejauhmana pengaruh lingkungan bisnis terhadap kinerja,

agresifitas, pertumbuhan, daya saing dan budaya kerja pada Puskesmas Simpang Periuk

makan akan diuraikan analisa lingkungan eksternal dan internal sebagai berikut :

1. Faktor Eksternal

a. Kondisi Geografis dan Demografi

Puskesmas Simpang Periuk Teletak di Jln Jend.Besar HM. SOEHARTO

diwilayah kerja Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau, tepatnya

diwilayah Kelurahan Simpang Periuk. Terletak strategis karena dilalui oleh anguktan

umum menjadi tantangan tersendiri untuk Puskesmas Simpang Periuk. Puskesmas

sendiri terletak diwilayah pemukiman penduduk, untuk mencapai puskesmas pasien

dapat menggunakan kendaraan roda 2 atau kendaraan roda 4 pribadi.

Karena Puskesmas Simpang Periuk terletak diwilayah yang strategis perlu

usaha keras dari pihak Puskesmas untuk merangkul kunjungan pasien. Puskesmas

ini juga tidak berdekatan dengan pusat keramaian seperti pasar sehingga membuat

kunjungan pasien tidak begitu ramai, karena biasanya pasien lebih menyukai

pelayanan kesehatan yang dekat dengan pusat keramaian dan ada jalur angkutan

umumnya.

Penduduk Kota Lubuklinggau, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II khususnya

wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk berjumlah 26.972 jiwa menurut data pada

tahun 2014. Sebaran penduduk di wilayah ini relatif merata. Sebaran penduduk

berdasarkan kelompok umur memperlihatkan bahwa sebagian besar jumlah

penduduk bertumpuk pada usia produktif. Pada tahun 2014, Jumlah penduduk di

wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk adalah 26.972jiwa, yang tersebar di

sembilan kelurahan yang terdiri dari 13.130 orang penduduk berjenis kelamin

perempuan dan 13.842 orang berjenis kelamin laki-laki.

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 80


Tabel 13
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia di Wilayah Kerja
Puskesmas Simpang PeriukTahun 2014

KELOMPOK JUMLAH PENDUDUK


NO UMUR
(TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKILAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5

1 0–4 1615 1475 3090


2 5–9 1293 1341 2034
3 10 – 14 1226 1174 2400
4 15 – 19 1227 1158 2385
5 20 – 24 1184 1139 2323
6 25 – 29 1185 1109 2294
7 30 – 34 1144 1052 2196
8 35 – 39 1016 924 1940
9 40 – 44 857 938 1795
10 45 – 49 829 886 1715
11 50 – 54 662 547 1209
12 55 – 59 631 509 1140
13 60 – 64 411 357 768
14 65 – 74 356 322 678
15 > 74 206 199 405
16

JUMLAH 13.842 13.130 26.972

Berdasarakan tabel di atas terlihat bahwa kelompok penduduk menurut kelompok

umur yang terbanyak adalah kelompok umur Balita ( 0 - 4 tahun), yaitu berjumlah1.615

jiwa laki-laki dan 1475 jiwa perempuan. Kelompok umur sebanyak kedua adalah

pendudukan kelompok umur 5 - 9 tahun (anak ), yang berjumlah 2634jiwa, laki-laki

berjumlah 1.293dan 1.341jiwa perempuan. Kedua kelompok penduduk ini merupakan

potensi di wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk yang harus Diberdayakan demi

mendukung berbagai upaya kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas Simpang Periuk,

serta merupaka generasi penerus bangsa.

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 81


Namun, selain kedua kelompok tersebut di atas masih ada kelompok usia lainnya

yang juga harus menjadi perhatian dan dikembangkan potensinya bagi Puskesmas

Simpang Periuk, Kelompok tersebut termasuk ke dalam kelompok usia produktif.

Kelompok inipun merupakan kelompok yang cukup besar yaitu kelompok produktif dan

lansia. Kelompok ini harus juga menjadi perhatian bagi Puskesmas Simpang Periuk,

Karena kelompok produktif, remaja, dan lansia ini mempunyai permasalahan kesehatan

tersendiri.

Wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk meliputi 1 (satu) Kecamatan yaitu

Kecamatan Lubuklinggau Selatan II dengan luas wilayah kerja 3727 km2 dengan jumlah

penduduk 26.972jiwa, Terbagi atas 9 (sembilan) kelurahan.

Wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah Kelurahan Marga Mulya,

Kelurahan ini merupakan wilayah kelurahan dengan luas 4.850 km2,Sedangkan wilayah

dengan kepadatan penduduk terendah justru adalah di Kelurahan Moneng Sepati dengan

luas wilayah506.25km2.

Sedangkan secara umum perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di

wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk pada tahun 2014 hampir sama. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai rata-rata rasio jenis kelamin, yaitu 13.842 Jiwa Rasio jenis

kelamin laki - laki , sedangkan rasio jenis kelamin perempuan yaitu 13.130 jiwa.

Pendidikan sebagai suatu refleksi tingkat kemajuan suatu negara dan merupakan

suatu kebutuhan yang mendasar bagi penduduk disamping kebutuhan lainnya. Dengan

adanya kebijakan prioritas pembangunan sektor pendidikan, yang mengakibatkan

banyaknya berkembang institusi pendidikan. Hal tersebut pada akhirnya akan

meningkatkan jumlah lulusan. Akan tetapi, tidak semua lulusan dapat diterima bekerja

sehingga pada akhirnya meningkatkan pegangguran yang intelek. Hal di atas dapat

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 82


memicu terjadinya kenakalan, kriminal intelek, stres dan sebagainya. Tabel berikut

menampilkan sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk.

2. Sosial Ekonomi

Pembiayaan kesehatan di indonesia secara garis besar berasal dari pemerintah,

swasta (masyarakat), dan bantuan luar negeri. Di sektor pemerintahan pembiayaan

kesehatan digunakan untuk pembangunan dan pengadaan fisik dan non fisik.

Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatannya Puskesmas Simpang Periuk

mendapatkan pembiayaan dari berbagai sumber pembiayaan. Sumber pembiayaan

kesehatan yang terbesar pada tahun 2014 di Puskesmas Simpang Periuk bersumber dari

dana Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN )sebesar Rp.340.699.833,00 Dana klaim ini

sebagian besar dimanfaatkan untuk operasional puskesmas (untuk kegiatan dalam

gedung dan luar gedung) sebesar 40%, jasa pelayanan kesehatan sebesar60%.

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 83


Tabel 14
Pendapatan Puskesmas Simpang Periuk Berdasarkan Sumber Pembiayaan
Tahun 2012 s.d 2014
Sumber : Laporan Aktivitas Keuangan Puskesmas Simpang Periuk tahun 2014

PENDAPATAN
NO. URAIAN
2012 2013 2014
I APBN
- BOK Rp 80.000.000,00 Rp 78.000.000,00 Rp 79.461.000,00
- Jamkesmas Rp 137.063.000,00 Rp 109.289.000,00
- Jampersal Rp 2.600.000,00 Rp 7.900.000,00

II APBD
- Retribusi Rp 13.125.500,00 Rp 12.600.000,00 Rp 14.405.000,00
- Operasional Rp 92.618.623,00 Rp 147.509.479,00
- Jamsoskes Rp 109.975.350,00 Rp 54.374.000,00 Rp 31.120.000,00

Pendapatan
III lain yang sah
- Askes Rp 77.854.400,00 Rp 60.764.889,00
- JKN (BPJS) Rp 340.699.833,00

TOTAL Rp 435.382.473,00 Rp 409.672.479,00 Rp 465.685.833,00

Sumber dana lainnya yang juga merupakan klaim jasa pelayanan adalah besumber

pada Jamkesmas. Dana bersumber Jamkesmas ditunjukan untuk kegiatan kuratif,

rehabilitatif dan pelayanan persalinan dari peserta Jamkesmas. Untuk tahun 2013,

Puskesmas Simpang Periuk melakukan klaim terhadap dan Jamkesmas untuk adalah

sebesar Rp.109.289.000,00

Selain JKN dan Jamkesmas, sumber pembiayaan kesehatan lainnya adalah

bersumber dari dana BOK tahun 2014 sebesar Rp. 79.461.000,00Dana BOK ini

ditunjukan untuk kegiatan puskesmas yang bersifat preventif dan promotif.

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 84


Angka laju inflasi dapat digunakan sebagai indikator untuk melihat keadaan

perekonomian suatu daerah. Seiring dengan laju inflasi tersebut diharapkan berdampak pada

bergairahnya kembali iklim berusaha dan berinvestasi di wilayah ini.

Grafik 1

PENDAPATAN PUSKESMAS SIMPANG PERIUK


500,000,000
340,699,833
450,000,000
77,854,400
400,000,000

350,000,000 13,125,500
60,764,889
300,000,000
137,063,000
Axis Title

250,000,000 12,600,000

200,000,000 109,289,000
80,000,000
150,000,000 78,000,000
0 14,405,000
100,000,000 109,975,350
79,461,000
50,000,000 54,374,000
31,120,000
0
2012 2013 2014
ASKES/JKN 77,854,400 60,764,889 340,699,833
UMUM 13,125,500 12,600,000 14,405,000
JAMKESMAS 137,063,000 109,289,000 0
BOK 80,000,000 78,000,000 79,461,000
JAMSOSKES 109,975,350 54,374,000 31,120,000

(1) Sosial Budaya

Penduduk yang mempunyai pendidikan SMA ke atas setiap tahun semakin meningkat

seiring dengan bertambahnya jumlah institusi pendidikan baik nederi maupun swasta.

Penduduk yang tergolong tingkat ekonomi menengah keatas memberikan gambaran

yang cenderung meningkat. Hal ini ditopang oleh kegiatan perdagangan, perindustrian

serts perkebunan, Preferensi terhadap tempat pelayanan kesehatan menunjukan

kecendrungan ke arah pemilihan tempat pelayanan yang menyediakan tenaga medis.

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 85


(2) Politik

Dengan adanya pemekaran wilayah Kota Lubuklinggau melalaui Peraturan Pemerintah

UUD No 7 Tahun 2001 dan pemekaran Kecamatan dalam Kota Lubuklinggau Melalui

Peraturan Daerah No 7 Tahun 2005, maka perkembangan pemukiman penduduk,

sarana umum dan sarana sosial akan terjadi dimana-mana. Perkembangan tersebut

tentunya akan juga menambah luas jangkauan pelayanan kesehatan.

Aspek legal dan regulasi antara lain adalah Peraturan Pemerintahan di bidang kesehatan

maupun diluar bidang tersebut yang mempunyai pengaruh terhadap organisasi

Puskesmas Simpang Periuk. Peraturan-peraturan tersebut akan berpengaruh terhadap

Puskesmas Simpang Periuk, dalam menggembangkan segala kebijakan termasuk

pemasaran.

(3) Kesehatan dan Teknologi

Sarana kesehatan yang tersedia di wilayah kelurahan Simpang Periuk Kota

Lubuklinggau diras cukup memadai. Dalam proyeksi meningkatnya jumlah penduduk

kelurahan Simpang Periuk dan Kota Lubuklinggau dan sekitarnya akan berbanding

setara dengan peningkatan kebutuhan pelayanan kesehatan.

Puskesmas sering kali dikaitkan dengan bisnis yang mengikuti teknologi, terutama

teknologi kedokteran, sehingga mudah dimengerti adanya teknologi baru yang lebih akan

membuat manajemen mempertimbangkan menggunakannya untuk kepentingan pelanggan

Puskesmas Simpang Periuk.

1. Faktor Internal

Faktor Internal adalah faktor yang biasanya diterjemahkan sebagai titik kekuatan dan

kelemahan dari organisasi. Faktor ini merupakan faktor dalam kendali organisasi, tetapi

tidak jarang pembuat keputusan tidak dapat menentukan titik kekuatan dan (celakanya)

titik kelemahan organisasinya.

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 86


Hal ini sangat berkaitan dengan organisasi, Puskesmas Simpang Periuk dapat

menggunakan berbagai macam cara dan instrumen untuk menganalisisnya mulai dari

struktur organisasi, identifikasi segmen pasar (cluster analysis, factor analysis, dsb),

analisa perilaku pelanggan ( need, preferensi, kepuasan), keunggulan persaingan, 4 P,

analis proses (aktivitas primer dan penunjang), atau pendekatan lainnya berdasarkan

pengamatan dan pengalaman Puskesmas ( yang penting jangan sampai Puskesmas

terperangkap pada pandangan”tunnel vision”).

Hasil akhir yangPuskesmas inginkan tentulah sebuah strategi yang jitu yang secara

garis besar berkaitan dengan keputusan yang berorientasi kepada tarif, differensiasi

produk (pelayanan berkualitas tinggi kepada pelanggan) atau fokus kepada segmen

terbatas.

Proses penyusunan dan penetepan rencana strategis Puskesmas dimulai dari

penyusunan misi Puskesmas. Lalu nilai-nilai apa yang dipercaya, visi yang hendak

dicapai,dan strategi yang ditetapkan sampai dengan hasil pelaksanaannya yang harus

mencerminkan berjalanya misi sebagai langkah mencapai visi lembaga. Proses ini juga

harus didukung dengan kajian mendalam melalui analisis lingkungan eksternal dan

internal (Analisis SWOT) Puskesmas termasuk pada unit-unit layanan ada.

Dalam Pengelolaan dan pengembangan suatu aktifitas memerlukan suatu perencanaan

strategis, yaitu suatu pola atau struktur sasaran yang saling mendukung dan melengkapi

menuju ke arah tujuan yang menyeluruh. Sebagai persiapan perencanaan, agar dapat

memilih dan menetapkan strategi dan sasaran sehingga tersusun program-program dan

proyek-proyek yang efektif dan efisien maka diperlukan suatau analisis yang cukup

populer di kalangan pelaku organisasi adalah Analisis SWOT.

Oleh karena itu, analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal

merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan (strenghts),

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 87


kelemahan(weaknesses), peluang(opportunities), dan tantangan/kendala(threats) yang

ada. Analisis terhadap unsur-unsur tersebut sangat penting dan menentukan dalam

rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan.

Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan organisasi tersebut

digunakan Metode Analisis SWOT.

Hasil analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut :

 Analisis Lingkungan Internal

(1) Kekuatan ( Streght)

a) Ketersediaan SDM terampil

b) Fasilitas peralatan medik dan non medik yang memadai ( USG,

ECG,Minorset,Partus Set,Inkubator,alat laboratorium,Nebulezer dll )

c) Ketersediaan ruangan rawat inap

d) Ketersediaan IGD 24 jam

e) Ketersediaan laboratorium 24 jam

(2) Kelemahan (Weakness)

a) Penataan ruang yang belum baru

b) Jumlah obat – obatan yang terbatas

 Analisis Lingkungan Eksternal

(1) Peluang (Opportunity)

a) Lokasi puskesmas strategis terletak di simpang 3 jalan

b) Sarana angkutan umum mudah di akses

c) Kesempatan kerjasama dengan BPJS

d) Kedekatan dengan stekholder masyarakat

(2) Ancaman (Threats)

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 88


a) Posisi puskesmas dekat dengan RSU siti aisyah

b) Banyaknya praktek dokter dan bidan di wilayah kerja puskesmas

Posisi BLUD Puskesmas Simpang Periuk

(1) Kuadran I

a. Merupakan posisi yang sangat menguntungkan ;

b. Organisasi mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat memanfaatkan

peluang yang adasecara maksimal;

c. Seyogyanya menerapkan strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif.

(2) Kuadran II

a. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi mempunyai keunggulan

sumber daya ;

b. Organisasi-organisasi pada posisi seperti ini dapat menggunakan kekuatannya

untuk memanfaatkan peluang jangka panjang;

c. Dilakukan melalui penggunaan strategi diversifikasi produk atau pasar;

(3) Kuadran III

a. Organisasi menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumber dayanya lemah.

b. Karena itu tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal

c. Focus posisi organisasi pada posisi seperti ini lah meminimalkan kendala-kendala

internal organisasi

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 89


Opportunity

(Peluang)

(16 – 14) 16

Kuadran III Kuadran I

Weaknes Strenght

(Kelemahan) (Kekuatan)

Kuadran IV Kuadran II

- 14

Treat

(Hambatan)

Gambar. 1

Analisis SWOT BLUD Puskesmas Simpang Periuk

(4) Kuadran IV

a. Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan.

b. Organisasi menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumber daya yang

dimiliki mempunyai banyak kelemahan.

c. Strategi yang diambil : defensitif, penciutan atau likuidasi

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 90


Dari diagram diatas, terlihat bahwa Puskesmas Simpang Periuk berada di kuadran ke III

yang berarti organisasi menghadapi peluang pasar yang besar walaupun kelemahannya

pada sumber daya. Sehingga focus Puskesmas dapat meminimalkan kendala-kendala

internal organisasi. Focus strategi yang harus dikembangkan dalam posisi ini adalah

dengan cara :

a) Pengembangan jenis pelayanan kesehatan

Strategi ini dapat berupa pembukaan pelayanan kesehatan baru seperti pelayanan

trauma center, pelayanan rontgen, pelayanan terapi autis dan pelayanan

Hemodialisis. Disamping itu dapat diupayakan pengembangan unit usaha yang

bersifat komersial seperti apotik dan asrama/mess.

b) Pembenahan internal untuk meningkatkan daya saing

Pembenahan internal perlu dilakukan terutama untuk memperbaiki kelemahan-

kelemahan yang ada seperti pembenahan bidang sumber daya manusia, sarana dan

prasarana dan administrasi Puskesmas

c) Peningkatan pelayanan yang berorientasi pelanggan

Peningkatan pelayanan kesehatan yang berorientasi pelanggan perlu dilaksanakan

terutama menghadapi persaingan Puskesmas yang semakin ketat. Pasien dalam

memilih Puskesmas tentu saja melihat keunggulang yang dimiliki Puskesmas

bersangkutan. Strategi ini dapat berupa pengembangan fasilitas-fasilitas penunjang

medis, penyedian system rujukan, peningkatan kesembuhan pasien, peningkatan

pendidikan dan pelatihan SDM bidang kesehatan.

d) Restrukturisasi pengelolaan keuangan

Pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien merupakan kunci kinerja keuangan

yang sehat. Oleh sebab itu restrukturisasi perlu dilaksanakan dengan cara antara lain

evaluasi system keuangan yang berlaku dan menyesuaikan dengan pola pengelolaan

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 91


keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) yang mendorong efisiensi,

efektivitas dan produktifitas.

B.SASARAN DAN INISIATIF STRATEGIK

1. Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan yaitu berupa result

(hasil) yang ingin dicapai dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan atau bulanan.

Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin di capai melalui tindakan-tindakan yang

akan dilakukan untuk mencapai tujuan.Sasaran memberikan Fokus pada penyusunan

program dan kegiatan sehingga harus bersifat SMART yaitu :

 S = specific : sasaran seharusnya jelas tentang apa, dimana, kapan dan bagaimana

situasi yang diharapkan.

 M = measurable : sasaran seharusnya dapat diukur dan dinilai

 A = achievable : sasaran seharusnya bisa dicapai (berdasarkan tentang pengetahuan

sumber daya dan kapasitas yang dimiliki).

 R = result : sasaran seharusnya berorientasi hasil

 T = time-bound : sasaran seharusnya dapat dicapai pada priode waktu tertentu

Sasaran dan strategi Puskesmas Simpang Periuk menurut rencana strategis tahun 2016

s/d 2020 :

1) Meningkatkan kemitraan lintas sector dan pemberdayaan masyarakat.

2) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

3) Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan

4) Meningkatnyastatus kesehatan masyarakat

5) Meningkatnya sarana dan prasaran kesehatan

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 92


6) Meningkatnya penanganan dan pengendalian penyakit menular dan tidak

menular

7) Meningkatnya kualitas lingkungan.

8) Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar masyarakat

9) Meningkatkan kualitas pelayanan kantor.

Sasaran umum pembangunan kesehatan Kota Lubuklinggau sejalan dengan sasaran

pembangunan kesehatan nasional sebagaimana tercantum dalam rencana pembangunan

jangka menengah nasional/RPJMN (Perpres no 7 tahun 2005), rencana pembangunan

jangka menengah nasional /RPJMN (Perpres no 7 tahun 2005).

Strategi dalam rangka mendukung pencapaian misi pertama yaitu “meningkatkan

kemitraan dengan berbagai pihak” antara lain : (1) Meningkatkan kemitraan pada lintas

sektoral terkait diwilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk, baik dengan unsur

pemerintah, swasta dan masyarakat dalam rangka mendukung pembangunan kesehatan.

Strategi dalam rangka mendukung pencapaian misi ke dua yaitu “meningkatkan

kualitas sumber daya manusia dan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat untuk

berperilaku hidup bersih dan sehat “ antara lain : (1) meningkatkan pemberdayaan

keluarga dan masyarakat secara terus menerus dibidang kesehatan. (2) membina atau

refitalisasi UKBM yang ada seperti posyandu, GSI, Poskeskel, Toga, Pos UKK, Pos Obat

desa dan lain-lain.

Strategi dalam rangka mendukung pencapaian misi ke tiga yaitu “ meningkatkan

profesionalitas aparatur pemerintah “ antara lain : (1) tersedianya SDM yang berkualitas

dan bekerja sesuai dengan standart of procedure (SOP).

Sasaran 1 : Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan

Meningkatkan cakupan kelurahan siaga aktif

Meningkatkan cakupan posyandu mandiri

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 93


Meningkatkan cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pd tingkat rumah tangga

Cakupan bayi yg mendapat ASI Eksklusif

Persentase cakupan pemeliharaan kesehatan prabayar

Sasaran 2 : Meningkatnya status kesehatan masyarakat

Umur harapan hidup

Persentase balita dg gizi buruk

Angka kematian bayi

Angka kematian ibu

Prevalensi TB

Angka kasus malaria

Angka kesakitan DBD

Sasaran 3 : Meningkatnya sarana dan prasaran kesehatan

Meningkatkan ketersediaan obat generic di sarana kesehatan

Meningkatkan ketersediaan obat esensial

Miningkatkan kelengkapan peralatan medis dan non medis

Sasaran 4 : Meningkatnya penanganan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular

Meningkatkan Cakupan desa atau kelurahan Universal Child Immunization

(UCI)

Mengoptimalkan pelacakan Acute Flacid Paralysys (AFP)

Meningkatkan cakupan penemuan penderita pneumonia balita

Meningkatkan cakupan penemuan pasien baru TB-BTA positif

Meningkatkan cakupan penderita yang ditangani

Meningkatkan cakupan penemuan penderita diare

Meningkatkan cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan

penyeldikan epidemiologi < 24 jam

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 94


Sasaran 5 : Meningkatnya kualitas pelayanan lingkungan

Meningkatkan Cakupan tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan (TTU)

Meningkatkan cakupan tempat pengolahan makanan umum yang memenuhi

syarat kesehatan (TPM)

Meningkatkan cakupan rumah tangga bebas jentik

Sasaran 6 : Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar masyarakat

Persentase balita mendapat kapsul vit.A 2 kali setahun

Persentase cakupan pemberian MP-ASI pd bayi kurang gizi dari Gakin

Meningkatkan Cakupan kunjungan ibu hamil K4

Meningkatkan cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan

Meningkatkan cakupan pelayan nifas

Meningkatkan cakupan neonates dengan komplikasi yang ditangani

Cakupan pelayanan kesehatan anak balita

Cakupan peserta KB aktif

Presentase cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut

Prosentase cakupan pelayanan kesehatan remaja

Prosentase cakupan pelayanan kesehatan siswa SD

Meningkatkan Cakupan Pelayanan gizi anak balita

Prosentase ibu hamil yg mendapat pelayanan gizi

Prosentase balita yg naik berat badannya

Sasaran 7 : Meningkatnya kualitas pelayanan kantor

Meningkatkan tingkat pelayanan administrasi perkantoran

Meningkatkan tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 95


Meningkatkan tingkat disiplin aparatur

Meningkatkan tingkat ketersediaan aparatur yang kompeten

Meningkatkan rasio dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang disusun

tepat waktu

1) Peta rencana strategis bisnis puskesmas Simpang Periuk

Peta rencana strategis bisnis merupakan gambaran logika rencana strategis yang

dapat menjadi pedoman dalam menentukan strategi pencapaian tujuan dan sasaran

Puskesmas Simpang Periuk Peta rencana Strategis yang disusun didasarkan pada

empat perspektif seperti yang telah diuraian diatas untuk menjelaskan tujuan strategis

apa yang akan dicapai Puskesmas Simpang Periuk dalam kurun waktu 5 tahun

kedepan.

Peta rencana strategis bisnis tersebut dilengkapi dengan indicator kinerja kunci

(Key Performance Indicator) untuk memudahkan dalam mengukur tingkat kinerja

pencapaian tujuan strategis tersebut.

Peta rencana strategis bisnis Puskesmas Simpang Periuk dapat digambarkan pada

gambar berikut :

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 96


VISI DAN
MISI

Strategi Efisiensi Strategi


Efektivitas

Meningkatkan Meningkatkan
Efisiensi Efektivitas

Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Meningkatkan kualitas Meningkatkan


pelayanan & Patient Hubungan dengan
Safety Pelanggan

 Meningkatkan kemitraan Meningkatkan  Meningkatkan kesadaran Meningkatnya


lintas sektor dan sarana dan masyarakat untuk hidup kwalitas pelayanan
pemberdayaan prasana bersih dan sehat kantor
masyarakat  Meningkatnya
 Meningkatkan kualitas pencegahan dan
pelayanan khusus penanggulangan penyakit
 Meningkatnya kwalitas
lingkungan
 Meningkatnya status gizi
masyarakat
 Meningkatnya kesehatan
ibu dan anak serta
kesehatan

Gambar 2
Peta Strategik Puskesmas Simpang Periuk

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 97


2) Isu-isu strategic pelayanan puskemas

Dalam beberapa tahun lagi di kawasan AFTA (Asean Free Trade Area) akan

terjadi penuh liberalisasi perdagangan, termasuk perdagangan jasa kesehatan.

Kesehatan akan menyusul pembebasan terhadap perdagangan dikawasan APEC (Asia

Pasific Economi Coorperation) dalam tahun 2020. Usaha jasa kesehatan akan semakin

ketat dalam persaingan, bukan hanya pelaku usaha nasional tapi juga asing akan

berebut pasar di Indonesia. Persaingan ini tentu saja bukan sekedar mengenai jumlah

pelaku usaha yang akan masuk, namun juga tentang kemajuan teknologi, kualitas

SDM hingga strategi pemasaran yang akan dipertarungkan untuk memperebutkan

pasar potensial masyarakat kelas ekonomi menengah keatas. Dengan begitu

banyaknya pelaku usaha yang masuk membuat Puskesmas/klinik harus dapat

“memanjakan” pelanggan agar dapat dipilih sebagai tempat pelayanan kesehatannya.

3) Trend dan Strategi berdasarkan 4 perspektif yang akan dikembangkan Puskesmas

Simpang Periuk

(1) Perspektif Keuangan

1 Pelayanan dengan waktu tunggu yang Komitmen pelayanan tepat waktu


singkat
2 Pelayanan dengan system paket Menyusun dan menerapkan paket
pelayanan
3 Pasien bebas memilih dokter Kebebasan memilih dokter sesuai
dengan keinginan pasien
4 Pelayanan kesehatan dengan pihak ketiga Memperbarui MOU dengan pihak ke
tiga
5 Jenis pelayanan yang lengkap dan bermutu Meningkatkan standar mutu pelayanan
6 Transparansi mengenai kondisi pasien Penerapan dengan second opinion
7 Jenis pelayanan 1 kali 24 jam Meningkatkanpelayanan kesehatan

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 98


(2) Perspektif Pelanggan

1 Dokter yang ramah dan tepat waktu Komitmen dokter tepat waktu
2 Waktu tunggu pasien untuk mendapatkan Meningkatkan kuantitas SDM &
pelayanan medis disiplin Petugas
3 Petugas yang tidak cerewet, ramah, sabar Meningkatkan kualitas SDM
dan terampil
4 Ruangan (Ruang tunggu, ruang perawatan, Meningkatkan sarana dan prasarana
ruang tunggu pemeriksaan) yang nyaman Puskesmas sesuai standar
dan resentatif
5 Lingkungan puskesmas yang bersih, asri, Melakukan kebersihan dan menjaga
aman tidak kumuh/tidak kotor lingkungan secara rutin
6 Prosedur administrasi pasien yang dirawat Meningkatkan system informasi yang
dan pulang mudah, tidak berbelit (panjang) mudah diakses oleh pelanggan
dan cepat
7Profesionalitas dan kompetensi SDM Meningkatkan kualitas SDM dengan
Puskesmas Pelatihan

8 Tersedianya Fasilitas ruang bersalin dengan Meningkatkan kualitas SDM dengan


pelayanan Poned Pelatihan
9 Tersedianya UGD dan laboratorium 24 jam Meningkatkan pelayanan kesehatan

(3) Perspektif Proses Internal Bisnis

1 Untuk pasien umumtarif terjangkau dan lebih Tarif dihitung berdasarkan unit cost
murah dari rumah sakit dan klinik

2 Untuk pasien asuransi (BPJS, Jamsostek dll) Kerja sama dengan pihak asuransi
tarif terjangkau dan lebih murah dari RS swasta
dan semua biaya di tanggung Asuransi
3 Jenis pelayanan yang lengkap, variatif nonstop Meningkatkan jenis pelayanan sesuai
service kebutuhan.
Meningkatkan kualitas mutu
pelayanan dan standar puskesmas

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 99


(4) Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

a. Trend pelayanan rawat jalan

1 Pelayanan dilakukan oleh beberapa dokter Komitmen pelayanan tepat waktu


umum dengan alokasi yang berbeda. Pasien
bebas memilih dokter umum dengan “slot”
waktu yang fleksibel
2 Pelayanan dilakukan oleh beberapa dokter Ketersediaan dokter yang punya
spesialis tepat waktu komitmen tinggi
3 Pelayanan dilakukan oleh pusling, pustu Meningkatkan standarisasi mutu
yang tersebar di wilayah kerja pelayanan
4 Pelayanan akan bekerjasama secara lintas Kerja sama dengan instansi dan lembaga
sektoral dan tenaga professional
5 Perumusan laboratorium sederhana yang dan
mendapatkan hasilnya dan diberikan terapi

b. Trend pelayanan rawat inap

1 Efisiensi pelayanan dengan menurunkan Meningkatnya standar mutu pelayanan


lama hari rawat inap rawat inap
2 Berkembangnya pelayanan perawatan Ketersediaan petugas kesehatan yang
Home Care punya komitmen tinggi
3 Program hospice untuk pasien terminal Kerja sama dengan instansi dan lembaga
yang minta dirawat dirumah yang akan dan tenaga professional di bidang
dibantu oleh pekerja social dan kesehatan
professional di bidang kesehatan
4 Pelayanan disusun berdasarkan paket Menyusun dan menerapkan paket
pelayanan yang standar (paket pelayanan pelayanan
Esensial/PPE)

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 100


 Pemeriksaan Farmasi

1. Logistik Puskesmas menggunakan stok optimal Menyusun SOP tentang


khususnya untuk item fast moving. Pengadaan barang dan jasa.
2. Logistik Puskesmas melaksanakan metode just in Melakukan stock opname
time (JIT), dimana Puskesmas tetap mempunyai persediaan secara.
safety stock untuk item emergency dan rutin. Mempunyai Sistem Persediaan
yang komputerisasi
3. Sistem Pengadaan untuk logistik farmasi untuk Kerja sama dengan supplier dan
jangka waktu tertentu dan serta sumber dana sendiri Ketetapan waktu pembayaran
dengan e- katalog.
4. Supplier farmasi mentediakan gudang obat di Kerja sama dengan supplier yang
Puskesmas, yang siap memenuhi kebutuhan kompeten
Puskesmas selama 24 jam dengan kontrak sewa Menyusun sistem
gudang untuk jangka waktu tertentu.
5. Penatalaksanaan pemberian obat mengacu pada Menyusun SOP
formularium. Pengawasan & Monitoring

4) Strategi yang akan dilaksanakan

Strategi yang akan dilaksanakan Puskesmas Simpang Periuk untuk mencapai sasaran

yang telah ditetapkan tahun 2016-2020 adalah sebagai berikut :

(1). Strategi Pelayanan

a. Peningkatan mutu pelayanan yang berbasis dan berorientasi pelanggan.

 Meningkatkan standar pelayanan melalui akreditasi pelayanan bertahap dan

berjenjang.

 Pembentukan Tim Akreditasi Pelayanan Puskesmas

 Pelatihan Akreditasi Puskesmas bagi Staf Puskesmas

 Desiminasi informasi tentang Akreditasi kepada seluruh staf di Puskesmas

 Penyusunan/penata/pengadaan dokumen dan penataan proses pelayanan

 Melakukan Benchmarking Puskesmas yang telah mendapatkan Akreditasi

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 101


 Mengajukan permintaan untuk dilakukan pembinaan dan penilaian akreditasi

b. Kemitraan

Menjalin kemitraan dengan Pemerintahan Daerah setempat, BUMD/N, Perusahaan

Swasta, Bank, Institusi Pendidikan, Ansuransi, Instansi pelayanan kesehatan lainnyan dalam

rangka untuk meningkatkan hubungan dan koordinasi yang berbentuk kerjasama

meningkatkan pelayanan puskesmas.

c. Pemasaran Puskesmas

Pemasaran Puskesmas dilakukan dengan berbagai macam cara terutama melalui

Marketing Mixs, yaitu :

 Product ( Jasa Pelayanan)

Meningkatkan mutu jasa pelayanan, terutama fasilitas dan privacy serta keramahan

petugas, membuat inovasi-inovasi baru dalam jenis pelayanan yang telah ada seperti one

day care, home care, unit analisis.

 Price (Harga)

Dengan menetapkan harga yang bersaing dan memperhitungkan unit cost sehingga

ada sisa hasil usaha melalui penyesuaian perda mengenai pola tarif dan menambah pola

tarif untuk pelayanan belum ada tarif.

 Pakage (Kemasan)

Dengan dikemas sedemikian rupa, jenis-jenis pelayanan yang diberikan hingga

memberi rasa aman, nyaman, dan terjangkau.

 Place (Tempat)

Penampilan Puskesmas Simpang Periuk yang refresentatif dan meyakinkan pelanggan

baik fisik, sarana medis dan penunjangan yang lengkap serta personil yang memberi

pelayanan.

 Promotion (Promosi)

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 102


Promosi dilakukan dengan cara menyebarkan famplet, melalui radio dan Pameran

pada saat Perayaan HUT RI dan HUT KOTA.

a) Pengembangan Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas

b) Pengembangan Sistem penghargaan berdasarkan prestasi, melalui insentif,

perhargaan dan promosi.

(2) Strategi organisasi dan sumber daya manusia

 Pemantapan organisasi dan manajemen yang peduli dan berkualitas

 Kepemimpinan berbasis kompetensi Puskesmas

 Kepemimpinan yang memiliki Visi dan Komitmen yang jelas

 Komitmen seluruh pegawai

 Mengembangkan sistem pengendalian manajemen

 Pelaksanaan manajemen berdasarkan self assessment dari perencanaan terpadu

 Memfungsikan dan membina jabatan-jabatan sturktural dan fungsional

 Tertib administrasi, anggaran, keuangan, dan pelaporan

 Penataan unit kerja/struktur Organisasi

 Pengembangan SDM Puskesmas Simpang Periuk yang berkualitas, Profesional dan

Kompeten

 Peningkatan SDM Puskesmas Simpang Periuk ke jenjang pendidikan tinggi

melalui tugas belajar di berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan dan sesuai dengan

kebutuhan.

 Penambahan tenaga dokter spesialis, dokter umum, perawat, profesi ners sesuai

dengan peningkatan kebutuhan Puskesmas dan Peningkatan jenis-jenis pelayanan

yang diberikan.

 Peningkatan kepribadian karyawan (SDM) Puskesmas Simpang Periuk yang

altrustik dan empati.

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 103


 Pengadaan/penataan Sumber Daya Manusia.

(3) Strategi Keuangan

 Mengembangkan konsep money just follow function

 Melatih SDM keuangan yang memadai dalam pengelolaan keuangan Puskesmas

yang Transparan dan akuntabel.

 Mengalokasikan dan yang dibutuhkan untuk pengembangan puskesmas dalam:

Peyediaan sarana, prasarana dan peralatan yang memadai dan sesuai kebutuhan

dan standar yang dipersyaratkan; Membuat pelaporan keuangan rutin, Bulanan,

Triwulan, Semester dan Tahunan.

 Mengevaluasi kebutuhan penyediaan dan pembiayaan secara rutin.

 Berkonsultasi secara rutin dengan unit terkait tentang kebutuhan pendanaan dan

pembiayaan.

 Mengembangkan dan menetapkan pola tarif yang sesuai dan terjangkau oleh

konsumen.

 Mengembangkan konsep remunerasi dalam peningkatan kesejahteraan karyawan.

(4) Strategi bidang saran dan prasarana

 Melengkapi peralatan medis dan non medis Puskesmas Simpang Periuk melalui

Pengadaan Barang/Jasa setiap tahunnya disesuaikan dengan kebutuhan.

 Memperbaiki peralatan Medis dan non Medis yang ada sehingga dapat

difungsikan kembali

 Melakukan pemeliharaan terhadap peralatan medis dan non medis serta bangunan

gedung setiap tahunnya agar terpelihara, aman dan nyaman untuk digunakan bagi

karyawan, pasien dan keluarga.

 Pengadaan/penataan fasilitas ( saran,prasarana dan peralatan).

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 104


Berdasarkan strategi yang akan dilaksanakan tersebut maka Puskesmas Simpang Periuk

menetapkan beberapa kebijakan yang akan ditempuh, yaitu sebagai berikut :

 Peningkatan pendidikan dan pelatihan SDM.

 Meningkatkan kapasitas SDM Puskesmas.

 Pemenuhan kebutuhan SDM.

 Penerapan pola tarif yang kompetitif dan terjangkau oleh masyarakat.

 Melatih SDM keuangan dalam pengelolaan keuangan Puskesmas yang transparan dan

akuntabel.

 Peningkatan kesejahteraan karyawan.

 Meningkatknya kualitas mutu pelayanan dan standar puskesmas.

 Pemenuhan layanan administrasi perkantoran

 Menciptakan lingkungan puskesmas yang besih, aman dan nyaman.

 Peningkatan produktivitas seluruh pegawai Puskesmas Simpang Periuk.

 Tersedianya alat medis kedokteran dan KB, keperawatan dan alat non medis .

 Pengembangan pembangunan ruangan pelayanan/kerja.

 Rehabilitasi sarana dan prasarana puskesmas secara rutin dan berkala.

 Peningkatan hubungan dan kerjasama pelayanan kesehatan dengan instansi pemerintah,

institusi pendidikan bebasis kesehatan dan pihak lain/swasta.

2. Sasaran Strategis

Untuk mencapai Visi Puskesmas, dirumuskan formulasi strategi yang lebih konkrit,

tajam dan terukur berupa sasaran strategis ( Strategic Objective ) Puskesmas Simpang Periuk

dalam kurun waktu tahun 2016-2021. Berdasarkan peta strategis yang ada di Puskesmas

Simpang Periuk merumuskan sasaran strategis kedalam 4 ( empat ) perspektif, sebagai

berikut :

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 105


1) Perspektif Keuangan

Perspektif ini menggambarkan bagaiman tingkat efisiensi dan efektifitas pengelolaan

sumber daya keuangan yang dilaksanakan Puskesmas Simpang Periuk dalam Menompang

keberhasilan pencapaiam perspektif stakeholders. Beberapa sasaran yang ditetapkan adalah

sebagai berikut

No SASARAN STRATEGI Indikator Kinerja Hasil yang Inisiatif Strategik


diharapkan
1 Meningkatkan sarana dan Jumlah Puskesmas 100% Penyusunan
prasarana dan kualitas yang memenuhi Standarisasi
pelayanan kesehatan standar pelayanan Pelayanan Kesehatan
kesehatan
Obat essensial 100% Penyediaan obat dan
generik di sarana pembekalan kesehatan
kesehatan
2 Meningkatkan kualitas Jumlah Dokumen 100% Penyusunan Laporan
pelayanan kantor dan Perencanaan dan capaian kinerja dan
kinerja keuangan Pelaporan ikhtisar realisasi
keuangan tepat kinerja BLUD
waktu
Penyusunan laporan
keuangan sementara
Penyusunan laporan
keuangan akhir tahun

2) Perspektif Pelanggan

Berdasarkan data historis Kondisi pelanggan Puskesmas Simpang Periuk menunjukkan

posisi yang relatif meningkat walaupun peningkatannya tidak terlalu signifikan hal ini dapat

dilihat dari tingkat loyalitas dan keinginan masyarakat untuk menjadi pasien baru. Dalam 5

tahun ke depan diharapkan kondisi ini semakin ditingkatkan dengan menetapkan sasaran

strategis sebagai berikut:

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 106


No SASARAN Indikator Hasil Inisiatif Strategik
INTEGRITAS Kinerja Yang
Diharapk
an
1 Meningkatkan Cakupan 100% Pembangunan Puskesmas
kualitas pelayanan pelayanan
Pengadaan sarana dan prasarana
kesehatan gawat darurat
Puskesmas
level 1 yang
Peningkatan sarana dan prasarana
harus diberikan
kesehatan
sarana
kesehatan di
Kabupaten/Kota
2 Meningkatnya Presentase 87% Upaya surveilens berbasis
Peran Serta UKBM yang masyarakat
Masyarakat dalam aktif Peningkatan kewaspadaan
Pembangunan terhadap kedaruratan kesehatan &
Kesehatan penanggulangan bencana serta
penyehatan lingkungan.
Persentase Memotivasi masyarakat untuk
Posyandu rajin ke posyandu
Purnama - Pelatihan kader ditingkatkan agar
Mandiri lebih terampil mengelola
posyandu
Pembinaan posyandu dengan
memberi dukungan dari petugas
87% kesehatan ( Puskesmas )
Peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan di posyandu
Peningkatan kualitas dan kuantitas
penyuluhan di posyandu
Pelatihan dana sehat untuk
kepentingan posyandu mengikut
sertakan juga pengurus posyandu

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 107


serta tokoh masyarakat
Cakupan 64% Pembentukan forum kelurahan
kelurahan siaga Menunjuk kader kelurahan siaga
aktif Kemudahan akses pelayanan
kesehatan dasar
Pembinaan posyandu dan UKBM
lainnya aktif
Meningkatkan peran serta
masyarakat dan organisasi
kemasyarakatan
Advokasi lintas sektoral

Pembinaan PHBS di rumah


tangga
3 Meningkatkan Prevalensi TB 100% Pelacakan kasus TB Paru
status kesehatan Paru Pemantauan PMO
masyarakat Penyuluhan dengan kunjungan
rumah terhadap pasien TB paru

(3) Perspektif Proses Internal Pelayanan

Pada perspektif ini, menjadi prioritas penekanan arah bisnis Puskesmas, karena menurut

data historis menunjukkan kinerja yang relatif kurang. Diharapkan dengan peningkatan

kinerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran maupun memberikan konstribusi

langsung pada kinerja perspektif ini. Beberapa sasaran strategik yang ditetapkan untuk

keberhasilan arah bisnis puskesmas adalah sebagai berikut :

No SASARAN Indikator Kerja Hasil yang Inisiatif strategik


INTEGRITAS diharapkan
1 Meningkatkan Cakupan tempat- 80% Pengkajian dan
kualitas lingkungan tempat umun yang pengembangan lingkungan

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 108


memenuhi syarat TTU memiliki sanitasi
kesehatan (TTU) sesuai standar kesehatan

Cakupan tempat 85% Penyuluhan dan


Pengolahan pembinaan menciptakan
Makanan yang lingkungan yang Ber
memenuhi syarat PHBS
kesehatan (TPM)
Cakupan rumah 95% Pembagian Abate
tangga bebas jentik Pemantauan rumah bebas
jentik
2 Meningkatkan Cakupan Kunjungan 95% Melakukan permeriksaan
Pelayanan dasar Ibu Hamil(K4) ibu hamil
masyarakat Cakupan komplikasi 80% Pemantauan bumil resti
kebidanan yang
ditangani
Cakupan 93% Screening siswa kelas 1
pemeriksaan kes SD
siswa SD
Cakupan pelayanan 91% Pemantauan ibu nifas resti
nifas
Cakupan neonatus 75% Kunjungan rumah
dengan komplikasi neonatus resti
yang ditangani
Cakupan kunjungan 95% Pendataan bayi
bayi
Cakupan pelayanan 75% Pendataan balita
Kesehatan anak
balita
Cakupan KB aktif 87 % Pendataan akseptor KB
Cakupan pelayanan 75% Peningkatan pelayanan
kesehatan lansia kesehatan Lansia
Melakukan senam lansia

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 109


Kunjungan rumah lansia
resti
3 Meningkatkan status Cakupan pemberian 100% Program perbaikan gizi
gizi masyarakat makanan
pendamping ASI
pada anak usia 6-24
bulan keluarga
miskin
Cakupan balita gizi 100% Penyusunan peta
buruk Mendapat masyarakat kurang gizi
perawatan Pemberian tambahan
makan dan vitamin
Penanggulangan KEP,
GAKY, Kurang Vit A dan
kurang zat gizi mikro lain
Pemberdayaan masyarakat
untuk pencapaian keluarga
sadar gizi
Penanggulangan gizi lebih
4 Meningkatkan Cakupan 100% Sweping bayi yang drop
cakupan pencegahan desa/kelurahan out imunisasi
dan pemberantasan Universal Child
penyakit menular Immunization(UCI)
Meningkatkan 100% Kegiatan pelayanan
cakupan vaksinasi bagi balita dan
desa/kelurahan anak sekolah
mengalami KLB
yang dilakukan
penyelidikan
epidemiologi < 24
jam
Cakupan penemuan 100% Pelayanan penyuluhan
penderita diare P2M

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 110


Pelacakan Acute 100% Pencegahan Penularan
Flacid Penyakit
Paralysys(AFP) Edemik/Epidemik
Cakupan penemuan 100% Peningkatan surveilence
penderita pneumonia epidemiologi dan
Balita Penanggulangan wabah
Cakupan penemuan 100% Kunjungan rumah
pasien baru TB-BTA
Positif

4) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perpektif ini berkaitan dengan pengembangan SDM, dan pengembangan

infrastruktur. Perspektif ini merupakan dasar bagi perspektif lainnya dalam balanced

scorecard. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, Penciptaan value pada

organisasi masa kini sangat didominasi oleh pengaruh human capital (SDM). Pada

arsitektur balamced scorecard, Perspektif ini diletakkan paling bawah karena merupakan

dasar bagi peerspektif lainnya. SDM yang termotivasi dan dilengkapi dengan

keterampilan dan perlengkapan yang tepat dalam suasana kerja yang mendorong

terciptanya perbaikan secara terus menerus, merupakan faktor-faktor yang penting dalam

mendorong perbaikan proses internal, memenuhi tuntutan pelanggan dan mendorong

terjadinya financial return. Beberapa Sasaran strategik yang hendak dicapai Puskesmas

Simpang Periuk adalah sebagai berikut :

No SASARAN Indikator Kinerja Hasil Yang Inisiatif Strategik


STRATEGI Diharapkan
1 Meningkatkan Tingkat Ketersediaan 100% Pemeliharaan
saran dan prasarana saran dan prasarana rutin/berkala gedung
aparatur aparatur kantor
Cakupan alat 65% Pemeliharaan

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 111


kesehatan essenssial rutin/berkala kendaraan
Puskesmas yang Dinas
terkalibrasi
2 Meningkatkan Tingkat pelayanan 100% Penyediaan jasa surat
Kualitas Pelayanan administrasi menyurat
Kantor perkantoran Penyedian jasa
komunikasi, sumber
daya, air dan listrik
Penyediaan alat
kebersihan kantor
Penyediaan jasa
Kebersihan Kantor
Penyediaan jasa
pemeliharaan dan
perizinan kendaraan
dinas/operasional
Penyediaan alat tulis
kantor
Penyediaan barang
cetakan dan pengadaan
Penyediaan komponen
instalasi
Penyediaan peralatan
dan perlengkapan
kantor
Penyediaan bahan
bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan makan dan
minuman
Penyediaan jasa
keamanan dan
ketertiban kantor

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 112


daerah
Penyediaan BBM
kendaraan dinas roda 2
dan 4
3 Meningkatkan Tingkat ketersediaan 100% Pendidikan dan
kinerja aparatur aparatur yang Pelatihan Formal
yang kompoten kompeten Pendidikan dan
Pelatihan non formal
4 Meningkatkan Tingkat disiplin 100% Pengadaan pakaian
disiplin aparatur aparatur dinas beserta
kesehatan perlengkapannya
Pengadaan pakaian
KORPRI
Pengadaan pakaian
olahraga
Pengadaan pakaian
batik

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 113


BAB IV

PROGRAM KERJA

A. PROGRAM KERJA

Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk

mendapatkan hasil yang dilaksanakan, guna mencapai sasaran tertentu.

Puskesmas Simpang Periuk sebagai salah satu instansi yang melaksanakan urusan

kesehatan di Kota Lubuklinggau telah menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat

jalan, tindakan medik yang dilaksanakan selama 24 jam melalui upaya kesehartan

perorangan. Dalam menyelenggarakan pelayanan puskesmas, maka Puskesmas Simpang

Periuk harus melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan umum dan pelayanan medik

baik melalui akreditasi, sertifikasi, ataupun proses peningkatan mutu lainnya.

Dalam perkembangannnya puskesmas telah berubah menjadi suatu institusi yang

sangat kompleks sehingga memerlukan suatu manajemen yang baik, pelayanan yang

baik ini tidak akan terwujud apabila Puskesmas tidak memperhatikam fasilitas keamanan

untuk pasien (pasient safety), pengunjung, dan petugas (Keselamatan dan Kesehatan

Kerja).

Upaya peningkatan mutu pelayanana kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya

dan kegiatan secara komprehensif dan integrative yang menyangkut struktur, proses,

outcome secara objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan menilai mutu dan

kewajaran pelayanan terhadap pasien, menggunakan oeluang untuk meningkatkan

pelayanan pasien, dan memecahkan masalah-masalah yang terungkap sehingga

pelayanan yang diberikan di puskesmas berdaya guna dan berhasil guna.

1. Penjabaran Sasaran dan Inisiatif Strategik Kedalam Program Kerja

Penetapan Program Kerja merupakan bagian dari tahap formulasi strategi dalam upaya

pencapaian arah bisnis puskesmas yang telah ditetapkan pada Bab IV. Adapun secara

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 114


sistematis program-program kerja diarahkan pada pencapaian keberhasilan yang

mendukung sasaran strategis dalam empat BSC sebagai berikut

a) Perspektif Keuangan

Program-program kerja dalam perspektif ini meruppakan upaya-upaya Puskesmas

Simpang Periuk dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber

daya keuangan untuk mendukung pelaksanaan program kerja perspektif lainnya dan

terwujudnya laporan keuangan berdasarkan SAK yang diaudit oleh auditor

independen dengan opini Unqualified. Terdapat 2 program kerja pada perspektif

keuangan yaitu :

1. Program peningkatan Sarana dan Prasarana Kualitas Pelayanan Puskesmas

2. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan.

Adapun Sasaran dan inisiatif strategik dari ke 2 program tersebut adalah sebagai

berikut :

No Sasaran Strategis Inisiatif Strategik Program Kerja

1 Meningkatkan sarana dan Penyusunan Standarisasi Program


Pelayanan Kesehatan peningkatkansarana
prasarana dan kualitas
Penyediaan obat dan dan prasarana dan
pelayanan kesehatan
pembekalan kesehatan kualitas pelayanan
puskesmas
2 Meningkatkan kualitas Penyusunan Laporan Program
capaian kinerja dan peningkatkan
pelayanan kantor dan
ikhtisar realisasi kinerja sistem pelaporan
kinerja keuangan
BLUD dan pencapaian
Penyusunan laporan kinerja keuangan
keuangan sementara
Penyusunan laporan
keuangan akhir tahun

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 115


b) Perspektif Pelanggan

Program-program kerja dalam perspektif ini merupakan upaya-upaya peningkatan

kepuasan pelanggan di bidan pelayanan pasien pada umumnya. Dimensi mutu

layanan perspektif pelanggan didasarkan pada pemahaman publik terhadap puskesmas

yang tidak secara langsung berkolerasi dengan spesifikasi teknis pelayanan

kedokteran klinik.

Terdapat 3 program kerja pada perspektif pelanggan, yaitu :

(1) Program Upaya Kesehatan Masyarakat

(2) Program peningkatan status kesehatan masyarakat

(3) Program peningkatan UKBM

Adapun sasaran dan Inisiatif strategik dari ke 2 program tersebut adalah sebagai berikut :

No Sasaran Strategis Inisiatif Strategik Program Kerja

1 Meningkatkan kualitas Pembangunan Puskesmas Program upaya

pelayanan kesehatan Pengadaan sarana dan prasarana kesehatan


Puskesmas
masyarakat
Peningkatan sarana dan prasarana
kesehatan
2 Meningkatnya Peran Serta Upaya surveilens berbasis Program
masyarakat
Masyarakat dalam peningkatan
Peningkatan kewaspadaan terhadap
Pembangunan Kesehatan UKBM
kedaruratan kesehatan &
penanggulangan bencana serta
penyehatan lingkungan.
Memotivasi masyarakat untuk rajin
ke posyandu
Pelatihan kader ditingkatkan agar
lebih terampil mengelola posyandu
Pembinaan posyandu dengan
memberi dukungan dari petugas

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 116


kesehatan ( Puskesmas )
Peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan di posyandu
Peningkatan kualitas dan kuantitas
penyuluhan di posyandu
Pelatihan dana sehat untuk
kepentingan posyandu mengikut
sertakan juga pengurus posyandu
serta tokoh masyarakat
Pembentukan forum kelurahan
Menunjuk kader kelurahan siaga
Kemudahan akses pelayanan
kesehatan dasar
Pembinaan posyandu dan UKBM
lainnya aktif
Meningkatkan peran serta
masyarakat dan organisasi
kemasyarakatan
Advokasi lintas sektoral
Pembinaan PHBS di rumah tangga
3 Meningkatkan status Pelacakan kasus TB Paru Program

kesehatan masyarakat Pemantauan PMO peningkatan


Penyuluhan dengan kunjungan
status kesehatan
rumah terhadap pasien TB paru
masyarakat

c) Perspektif Proses Bisnis Internal

Program-program kerja dalam perspektif ini, diarahkan pada upaya pemenuhan mutu

layanan kesehatan yang berorientasi pada patient safety. Dimensi mutu pelayanan

didasarkan pemahaman provider kesehatan yang bersifat tehnis. Disamping itu, pada

perspektif ini dilengkapi dengan program-program kerja yang menunjang efisiensi,

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 117


efektifitas dan kelancaran pelayanan. Terdapat 7 program kerja pada perspektif proses

bisnis internal yaitu :

1. Program Kesehatan Lingkungan

2. Program Kesehatan Ibu dan anak, termasuk KB

3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

4. Program pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular (P2M) dan tidak

menular

Adapun sasaran dan Inisiatif strategik dari ke 4 program tersebut sebagai berikut :

No Sasaran Strategis Inisiatif Strategik Program Kerja

1 Meningkatkan Pengkajian dan pengembangan lingkungan Program


Pemeriksaan TTU apakah memiliki
kualitas peningkatan
sanitasi sesuai standar kesehatan
lingkungan kesehatan
Penyuluhan menciptakan lingkungan yang
sehat lingkungan
Pembinaa TPM
Pembagian Abate
Pemantauan rumah bebas jentik
2 Meningkatkan Melakukan permeriksaan ibu hamil Program
Pemantauan bumil resti
Pelayanan dasar kesehatan ibu dan
Screening siswa kelas 1 SD
masyarakat anak termasuk KB
Pemantauan ibu nifas resti
kunjungan rumah neonatus
Pendataan bayi
Pendataan balita
Pendataan akseptor KB
Peningkatan pelayanan kesehatan Lansia
Melakukan senam lansia
Kunjungan rumah lansia resti

3 Meningkatkan Program perbaikan gizi Program Gizi

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 118


status gizi Penyusunan peta masyarakat kurang gizi
Pemberian tambahan makan dan vitamin
masyarakat
Penanggulangan KEP, GAKY, Kurang Vit
A dan kurang zat gizi mikro lain
Pemberdayaan masyarakat untuk
pencapaian keluarga sadar gizi
Penanggulangan Gizi Lebih
4 Meningkatkan Sweping bayi yang drop out imunisasi Program
Kegiatan pelayanan vaksinasi bagi balita
cakupan Pencegahan dan
dan anak sekolah
pencegahan dan pemberantasan
Pelayanan penyuluhan P2M
pemberantasan Pencegahan Penularan Penyakit penyakit menular

penyakit menular Edemik/Epidemik


Peningkatan surveilence epidemiologi dan
Penanggulangan wabah

d) Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Program-program kerja pada perspektif ini diarahkan pada upaya peningkatan

pertumbuhan puskesmas baik dari sisi aset berwujud maupun tak berwujud. Aset

berwujud merupakan infrastruktur yang mendukung pelayanan sedangkat aset tak

berwujud berupa human capital (comitment & capability), organization culture, dan

organization goodwill. Terdapat 3 program kerja pada perspektif pertumbuhan dan

pembelajaran yaitu :

(1) Program Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur

(2) Program administrasi perkantoran

(3) Program peningkatan kapasitas dan disiplin sumber daya aparatur

Adapun sasaran dan inisiatif strategik dari ke 3 program tersebut adalah sebagai berikut :

No Sasaran Strategis Inisiatif Strategik Program Kerja

1 Meningkatkan saran Pemeliharaan rutin/berkala gedung Programpeningkatkan

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 119


dan prasarana aparatur kantor saran dan prasarana
Pemeliharaan rutin/berkala aparatur
kendaraan Dinas
2 Meningkatkan Kualitas Penyediaan jasa surat menyurat Program administrasi
Penyedian jasa komunikasi,
Pelayanan Kantor perkantoran
sumber daya, air dan listrik
Penyediaan alat kebersihan kantor
Penyediaan jasa Kebersihan
Kantor
Penyediaan jasa pemeliharaan dan
perizinan kendaraan
dinas/operasional
Penyediaan alat tulis kantor
Penyediaan barang cetakan dan
pengadaan
Penyediaan komponen instalasi
Penyediaan peralatan dan
perlengkapan kantor
Penyediaan bahan bacaan dan
peraturan perundang-undangan
Penyediaan makan dan minuman
Penyediaan jasa keamanan dan
ketertiban kantor daerah
Penyediaan BBM kendaraan dinas
roda 2 dan 4
3 Meningkatkan kinerja Pendidikan dan Pelatihan Formal Program Peningkatan

aparatur yang kompoten Pendidikan dan Pelatihan non kapasitas dan disiplin
formal
Sumber Daya
4 Meningkatkan disiplin Pengadaan pakaian dinas beserta
perlengkapannya Aparatur
aparatur kesehatan
Pengadaan pakaian KORPRI
Pengadaan pakaian olahraga

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 120


Pengadaan pakaian batik

2. Rumusan Usulan Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan Puskesmas Simpang Periuk diusulkan dengan berpedoman

pada Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang pedoman Teknis Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), dan pemberian kode

program/kegiatan disesuaikan dengan Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13 tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

keuangan daerah.

Untuk mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan dan memperhatikan

posisi organisasi hasil analisis lingkungan, maka strategi dikembangkan melalui 14 buah

kebijakan dan 12 buah program. Program-program tersebut kemudian dijabarkan lebih

lanjut menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya. Untuk mengukur

tingkat keberhasilan program, maka diperlukan parameter/indikator kinerja setiap

program.

Program-program yang dirumuskan di ata dikembangkan dari urusan Wajib Dinkes

Kota Lubuklinggau yang merupakan bagian dari RKA-SKPD Dinas Kesehatan Kota

Lubuklinggau. Untuk keperluan penyusunan anggaran tahunan, kegiatan yang

dilaksanakan disesuaikan dengan kode dan istilah kegiatan di RKA-SKPD yang berlaku

di Pemerintah Daerah Kota Lubuklinggau, dan juga berpedoman pada Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 121


Perumusan usulan Program dan kegiatan Puskesmas Simpang Periuk untuk lima

tahun kedepan periode (2016-2020) disusun berdasarkan 4 (empat) perspektif Balance

Score Card, sebagai berikut :

(1) Perspektif keuangan

1) Program peningkatan dan Perbaikan sarana Puskesmas dan Jaringannya

Program Program peningkatan sarana dan prasarana dan kualitas pelayanan puskesmas
Perspektif Keuangan
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Sasaran Meningkatnya Pendapatan Jumlah puskesmas yang memenuhi standar pelayanan 1
Organisasi dan Kinerja Keuangan kesehatan
Puskesmas

Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas pelayanan kantor
Program diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan
Puskesmas
SASARAN URAIAN TAHUN
PROGRAM 2016 2017 2018 2019 2020
Penyusunan Standarisasi 5.000.000 5.000.000 5.250.000 5.512.500 6.063.750
KEGIATAN Pelayanan Kesehatan
PROGRAM Evaluasi dan 10.000.000 10.000.000 12.600.000 12.600.000 13.500.000
Pengembangan Standar
Pelayanan Kesehatan
TOTAL 15.000.000 15.000.000 17.850.000 18.112.500 19.563.750
Kebutuhan
Tambahan (orang)
Personil
Penanggungj Kepala Puskesmas dan Ka TU
awab

2) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

Program Program Peningkatan Sistem Pelaporan dan Pencapaian Kinerja Keuangan


Perspektif Keuangan
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Sasaran Meningkatnya jumlah Dokumen Perencanaan dan Pelaporan 100%
Organisasi jumlah dokumen Keuangan tepat waktu
perencanaan dan
dokumen pelaporan
keuangan yang
disusun tepat waktu

Justifikasi Dengan meningkatkan ketepatan waktu kinerja keuangan diharapkan menambah pendapatan
Program Puskesmas
SASARAN URAIAN TAHUN

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 122


PROGRAM 2016 2017 2018 2019 2020
7.200.000 7.560.000 7.938.400 8.334.900 8.751.650
KEGIATAN Penyusunan laporan
PROGRAM keuangan sementara
7.200.000 7.560.000 7.938.400 8.334.900 8.751.650
Penyusunan laporan
keuangan akhir
tahun
TOTAL 14.400.000 15.120.000 15.876.800 16.669.800 17.503.300
Kebutuhan
Tambahan (orang)
Personil
Penanggungjaw Kepala Puskesmas dan Bendahara
ab

3) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program Program Obat dan Perbekalan Kesehatan


Perspektif Pelanggan
Sasaran Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi Meningkatnya umur dan Obat esensial generik di sarana kesehatan
harapan hidup
Justifikasi Dengan meningkatkan ketersediaan obat generik di puskesmas diharapkan dapat meningkatkan
Program kunjungan pelanggan
SASARAN URAIAN TAHUN
PROGRAM 2016 2017 2018 2019 2020
KEGIATAN Penyediaan Obat dan 10.000.000 10.500.000 11.025.000 11.576.250 12.155.062
PROGRAM Perbekalan Kesehatan
TOTAL 10.000.000 10.500.000 11.025.000 11.576.250 12.155.062
Kebutuhan (orang)
Tambahan
Personil
Penanggungjaw Kepala Puskesmas dan Farmasi
ab

(2) Perspektif Pelanggan

1) Program peningkatan UKBM

Program Program Peningkatan UKBM


Perspektif Pelanggan
Sasaran Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi Meningkatnya peran Presentase UKBM yang Aktif 87%
serta masyarakat dalam Presetase posyandu purnama - mandiri 87%
pembangunan Cakupan Kelurahanan Siaga 64%
kesehatan
Justifikasi Peningkatan kegiatan diharapkan meningkatkan pencapian target program
Program
SASARAN URAIAN TAHUN
PROGRAM 2016 2017 2018 2019 2020
KEGIATAN Upaya surveilens 450.000 472.500 496.125 520.950 547.000

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 123


PROGRAM berbasis masyarakat
Peningkatan 2.349.000 2.466.450 2.589.775 2.719.275 2.855.250
kewaspadaan terhadap
kedaruratan kesehatan
& penanggulangan
bencana serta
penyehatan
lingkungan.
Memotivasi
masyarakat untuk rajin
ke posyandu
Pelatihan kader 5.025.000 5.276.250 5.540.075 5.817.100 6.107.955
ditingkatkan agar lebih
terampil mengelola
posyandu
Pembinaan posyandu
dengan memberi
dukungan dari petugas
kesehatan ( Puskesmas
)
Peningkatan kualitas 14.400.000 15.120.000 15.876.000 16.669.800 17.503.290
pelayanan kesehatan di
posyandu
Peningkatan kualitas 7.200.000 7.560.000 7.938.000 8.334.900 8.751.645
dan kuantitas
penyuluhan di
posyandu
Pelatihan dana sehat 5.025.000 5.276.250 5.540.075 5.817.100 6.107.955
untuk kepentingan
posyandu mengikut
sertakan juga pengurus
posyandu serta tokoh
masyarakat
Pembentukan forum
kelurahan
Menunjuk kader
kelurahan siaga
Kemudahan akses
pelayanan kesehatan
dasar

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 124


Pembinaan posyandu
dan UKBM lainnya
aktif
Meningkatkan peran 2.700.000 2.835.000 2.976.750 3.125.588 3.281.867
serta masyarakat dan
organisasi
kemasyarakatan
Advokasi lintas
sektoral
Pembinaan PHBS di 900.000 945.000 992.250 1.041.863 1.093.956
rumah tangga

TOTAL 38.049.000 39.951.450 41.949.050 44.046.576 46.248.918


Kebutuhan (orang)
Tambahan
Personil
Penanggungj Pemegang Program
awab

2) Program peningkatan status kesehatan masyarakat

Program Program Kesehatan Lingkungan


Perspektif PROSES BISNIS INTERNAL
Sasaran Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi Meningkatkan status Pelacakan kasus TB Paru
kesehatan masyarakat Pemantauan PMO
Penyuluhan dengan kunjungan rumah terhadap pasien
TB paru
Justifikasi Peningkatan kegiatan diharapkan meningkatkan pencapaian target program
Program
SASARAN URAIAN TAHUN
PROGRAM 2016 2017 2018 2019 2020
KEGIATAN Pelacakan kasus TB 450.000
PROGRAM Paru
Pemantauan PMO 450.000
Penyuluhan dengan 450.000
kunjungan rumah
terhadap pasien TB paru

TOTAL

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 125


3) Perspektif proses Internal Pelayanan

1) Program Kesehatan Lingkungan

Program Program Kesehatan Lingkungan


Perspektif PROSES BISNIS INTERNAL
Sasaran Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi Meningkatkan kualitas Cakupan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat 85%
lingkungan kesehatan
Cakupan Tempat Pengelolaan Makananyang memenuhi 85%
syarat kesehatan
Cakupan Rumah Tangga bebas jentik 95%
Justifikasi Peningkatan kegiatan diharapkan meningkatkan pencapaian target program
Program
SASARAN URAIAN TAHUN
PROGRAM 2016 2017 2018 2019 2020
KEGIATAN Meningkatnya Kualitas
PROGRAM Lingkungan
Pengkajian dan 900.000 945.000 992.250 1.041.862 1.093.955
pengembangan
lingkungan sehat
Penyuluhan 2.400.000 2.520.000 2.646.000 2.778.300 2.917.215
menciptakan
Lingkungan Sehat
Pemeriksaan TTU 1.800.000 1.890.000 1.984.500 2.083.725 2.187.911
Pemantauan rumah 3.600.000 3.780.000 3.969.000 4.167.450 4.375.822
tangga bebas jentik
Pembinaan TPM 3.600.000 3.780.000 3.969.000 4.167.450 4.375.822

TOTAL 12.300.000 12.915.000 13.560.750 14.238.787 14.950.725


Kebutuhan
Tambahan (orang)
Personil
Penanggungjaw Pemegang Program
ab

2) Program Kesehatan Ibu dan Anak, termasuk KB

Program Program Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB


Perspektif Bisnis Internal
Sasaran Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi Meningkatnya kesehatan Cakupan Kunjungan Ibu Hamil 95%
ibu dan anak (reproduksi) Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 80%
Cakupan pemeriksaan kes siswa SD 90%
Cakupan Pelayanan Nifas 93%
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80%
Cakupan kunjungan bayi 90%
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita 92.5%
Cakupan KB aktif
Cakupan pelayanan kesehatan Lansia 75%
Justifikasi Peningkatan kegiatan diharapkan meningkatkan pencapian target program
Program
SASARAN URAIAN TAHUN

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 126


PROGRAM 2016 2017 2018 2019 2020
KEGIATAN Melakukan permeriksaan 600.000
PROGRAM
ibu hamil
Pemantauan bumil resti 900.000 945.000 992.250 1.041.862 1.093.955
Screening kes siswa kls 1 2.500.000
SD
Pemantauan ibu nifas 900.000 945.000 992.250 1.041.862 1.093.955
resti
kunjungan rumah 450.000 472.500 496.125 520.925 546.975
neonatus
Pendataan bayi 900.000 945.000 992.250 1.041.862 1.093.955
Pendataan balita 900.000 945.000 992.250 1.041.862 1.093.955
Pendataan akseptor KB 900.000 945.000 992.250 1.041.862 1.093.955
Peningkatan pelayanan 600.000 7.560.000 7.938.000 8.334.900 8.751.645
kesehatan Lansia
Melakukan senam lansia 7.200.000 7.560.000 7.938.000 8.334.900 8.751.645
Kunjungan rumah lansia 900.000 945.000 992.250 1.041.862 1.093.955
resti
TOTAL
Kebutuhan
Tambahan (orang)
Personil
Penanggungjaw Pemegang Program
ab
3) Program Pebaikan Gizi Masyarakat

Program Gizi
Perspektif BISNIS INTERNAL
Sasaran Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi Meningkatnya status Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada 100%
gizi masyarakat anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100%
Justifikasi Peningkatan kegiatan diharapkan dapat meningkatkan pencapaian target program
Program
SASARAN URAIAN TAHUN
PROGRAM 2016 2017 2018 2019 2020
KEGIATAN Meningkatnya status
PROGRAM gizi masyarakat
Program perbaikan gizi 7.200.000 7.560.000 7.938.000 8.334.900 8.751.645
Penyusunan peta 4.400.000 4.620.000 4.851.000 5.093.550 5.348.227
masyarakat kurang gizi
Pemberian tambahan 7.200.000 7.560.000 7.938.000 8.334.900 8.751.645
makanan dan vitamin
Penanggulangan KEP, 19.170.000 20.128.500 21.134.925 22.191.671 23.301.255
GAKY, kurang vitamin
A dan kurang zat gizi
makro lain
Pemberdayaan 1.200.000 1.260.000 1.323.000 1.389.150 1.458.607

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 127


masyarakat untuk
pencapaian keluarga
sadar gizi
Penanggulangan gizi 1.200.000 1.260.000 1.323.000 1.389.150 1.458.607
lebih
TOTAL 40.370.000 42.388.500 44.507.925 46.733.321 49.069.986
Kebutuhan
Tambahan (orang)
Personil
Penanggungja Pemegang Program
wab
4) Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)

Program Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


Perspektif BISNIS INTERNAL
Sasaran Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi Meningkatnya cakupan Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization 100%
pencegahan dan (UCI)
pemberantasan penyakit Meningkatkan Cakupan Desa/Kelurahan mengalami 100%
menular KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24
jam
Cakupan Penemuan Penderita Diare 100%
Pelacakan Acute Flacid Paralysys (AFP) 100%
Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita 100%
Cakupan Penemuan pasien baru TB-BTA Positif 100%

Justifikasi Peningkatan kegiatan diharapkan meningkatkan pencapaian target program


Program
SASARAN URAIAN TAHUN
PROGRAM 2016 2017 2018 2019 2020
KEGIATAN Meningkatnya cakupan
PROGRAM pencegahan dan
pemberantasan penyakit
menular
Sweping bayi yang drop 3.600.000 3.780.000 3.969.000 4.167.450 4.375.822
out imunisasi
Kegiatan pelayanan 10.200.000 10.710.000 11.245.000 11.807.275 12.397.650
vaksinasi bagi balita dan
anak sekolah
Pelayanan P2M 2.400.000 2.520.000 2.646.000 2.778.300 2.917.200
Pencegahan Penularan 450.000 472.500 496.125 520.925 546.975
Penyakit
ENdemik/Epidemik
Peningkatan surveilence 5.400.000 5.670.000 5.953.500 6.251.175 6.563.750
epidemiologi dan
penanggulangan wabah
TOTAL 22.050.000 23.152.500 24.309.625 25.525.125 26.801.367
Kebutuhan
Tambahan (orang)
Personil

Penanggungj Pemegang Program


awab

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 128


4) Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

1) Program Pemeliharaan sarana dan Prasarana Puskesmas

Program Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur


Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Sasaran Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi Meningkatnya sarana Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur 100%
dan prasarana aparatur Cakupan alat kesehatan essensial Puskesmas yang 65%
kesehatan terkalibrasi
Justifikasi Peningkatan sarana dan prasarana aparatur diharapkan akan meningkatkan kinerja pegawai
Program
SASARAN URAIAN TAHUN
PROGRAM 2016 2017 2018 2019 2020
KEGIATAN Meningkatnya sarana
PROGRAM dan prasarana dan
kualitas aparatur
pelayanan kesehatan
Pemeliharaan 30.000.000 31.500.000 33.075.000 34.728.750 36.465.187
rutin/berkala gedung
kantor
Pemeliharaan 2.500.000 2.625.000 2.756.250 2.894.062 3.038.765
rutin/berkala kendaraan
dinas
TOTAL 32.500.000 34.125.000 35.831.250 37.622.812 39.503.952
Kebutuhan
Tambahan (orang)
Personil
Penanggungjaw Kepala Puskesmas dan Ka TU
ab

Program Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur


Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Sasaran Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi Meningkatnya kinerja Tingkat ketersediaan aparatur yang kompeten 100%
aparatur yang kompeten
Justifikasi Peningkatan kinerja aparatur diharapkan akan meningkatkan jumlah aparatur yang kompeten
Program
SASARAN URAIAN TAHUN
PROGRAM 2016 2017 2018 2019 2020
KEGIATAN Meningkatnya kinerja
PROGRAM aparatur yang kompeten
Pendidikan dan Pelatihan 7.000.000 7.350.000 7.717.500 8.103.375 8.508.550
Formal
Pendidikan dan Pelatihan 7.000.000 7.350.000 7.717.500 8.103.375 8.508.550
Non Formal
TOTAL 14.000.000 14.700.000 15.435.000 16.206.750 17.017.100
Kebutuhan
Tambahan (orang)
Personil
Penanggungja Kepala Puskesmas dan Ka TU
wab

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 129


2) Program peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program Program Administrasi Perkantoran


Perspektif BISNIS INTERNAL
Sasaran Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi Meningkatnya kualitas Tingkat pelayanan administrasi perkantoran 100%
pelayanan kantor
Justifikasi Peningkatan kualitas pelayanan kantor diharapkan akan meningkatkan kinerja aparatur
Program
SASARAN URAIAN TAHUN
PROGRA 2016 2017 2018 2019 2020
M
KEGIATA Meningkatkan Kualitas
N pelayanan kantor
PROGRA Penyediaan jasa surat
M menyurat
Penyediaan jasa 27.000.000 28.350.000 29.767.500 31.255.875 32.818.700
komunikasi, sumber
daya air dan Listrik
Penyediaan jasa 8.950.000 9.397.500 9.867.375 10.360.750 10.878.800
pemeliharaan dan
perizinan kendaraan
dinas/operasional
Penyediaan alat 6.000.000 6.300.000 6.615.000 6.945.750 7.293.100
kebersihan kantor
Penyediaan jasa 6.600.000 6.930.000 7.276.500 7.640.325 8.022.350
kebersihan kantor
Penyediaan jasa
perbaikan peralatan
kerja
Penyediaan alat tulis 10.800.000 11.340.000 11.907.000 12.502.350 13.127.475
kantor
Penyediaan barang 3.000.000 3.150.000 3.307.500 3.472.875 3.646.550
cetakan dan
penggandaan
Penyediaan komponen 8.400.000 8.820.000 9.261.000 9.724.050 10.210.250
instalasi

Penyediaan bahan
bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan makanan 14.400.000 15.120.000 15.876.000 16.669.800 17.503.300
dan minuman
Penyediaan BBM 38.880.000 40.824.000 42.865.200 45.008.500 47.258.925
kendaraan dinas roda 2
dan 4
Penyediaan jasa 6.600.000 6.930.000 7.276.500 7.640.325 8.022.350
keamanan dan
ketertiban kantor
TOTAL 130.630.000 137.161.500 144.019.575 151.220.600 158.781.800
Kebutuhan
Tambahan (orang)
Personil
Penanggun Kepala Puskesmas dan Ka TU
gjawab

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 130


3) Program Peningkatan Kapasitas dan Disiplin Aparatur

Program Program Peningkatan Kapasitas dan Disiplin Aparatur


Perspektif BISNIS INTERNAL
Sasaran Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi Meningkatkan disiplin Tingkat disiplin aparatur 100%
aparatur kesehatan
Justifikasi Peningkatan disiplin aparatur diharapkan akan meningkatkan kinerja puskesmas
Program
SASARAN URAIAN TAHUN
PROGRAM 2016 2017 2018 2019 2020
KEGIATAN Meningkatkan disiplin
PROGRAM aparatur kesehatan
Pengadaan pakaian dinas 36.400.000 38.220.000
beserta perlengkapannya
Pengadaan pakaian 10.400.000 10.920.000
KORPRI
Pengadaan pakaian 15.600.000 16.380.000
olahraga
Pengadaan pakaian batik 10.400.000 10.920.000
TOTAL 72.800.000 76.440.000
Kebutuhan
Tambahan (orang)
Personil
Penanggungja Kepala Puskesmas dan Ka TU
wab

B. RENCANA INVESTASI

Investasi pada dasarnya merupakan usaha menanamkan sumber daya (modal) dalam

kegiatan usaha/bisnis. Investasi biasanya ditanamkan pada sebuah proyek baru ataupun

pengembangan proyek yang sudah berjalan. Kegiatan investasi ini ditujukan untuk

memperoleh berbagai manfaat yang dapat berupa keuntungan finansial, seperti : laba,

atau manfaat non finansial seperti penyerapan tenaga kerja, mendukung program

pemerintah dalam penyediaan infrastruktur.

Rencana investasi Puskesmas Simpang Periuk untuk lima tahun ke depan (2016-

2020) adalah sebagai berikut :

NO URAIAN TOTAL (Rp.)

Pengadaan peningkatan Sarana Prasarana Puskesmas

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 131


2 Penambahan Ruang Rawat Inap Puskesmas

3 Pengadaan Ambulance

4 Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Puskesmas

5 Pengadaan alat-alat Kesehatan Puskesmas

TOTAL

C. RENCANA PEMBIAYAAN 5 TAHUN (MEDIUM TERM AXPENDITURE

FRAMEWORK)

Program-program kerja yang diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran strategis

didukung dengan kerangka pembiayaan, meliputi proyeksi pembiayaan belanja Modal

dan belanja Operasi. Dalam jangka menengah diperlukan pembiayaan puskesmas sebesar

Rp. ...........,- dengan komposisi belanja Operasional Rp. ...........,- Belanja Modal sebesar

Rp. .............,- Sumber Pembiayaan tersebut berasal subsidi dari internalPuskesmas Rp.

..........,- dan APBD Pemerintah Kota Lubuklinggau Rp. ..............,- serta APBN sebesar

Rp. ..................,-. Program tersebut diuraikan dalam 4 perspektif sebagai berikut :

TOTAL
NO PERSPEKTIF BELANJA PROGRAM PAGU
INDIKATIF
1 MODAL OPERASIONAL 2014-2018
2
3
4
5
TOTAL BELANJA PROGRAM

D. PROYEKSI KEUANGAN

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 132


Dalam rangka pencapaian tujuan Puskesmas Simpang Periuk pada 5 (lima) tahun

(2016-2020) mendatang, maka diperlukan proyeksi keuangan yang digunakan sebagai

salah satu tolak ukur pencapaian target. Adapun proyeksi keuangan 5 (lima) tahun

mendatang, terdiri dari :

a) Proyeksi Laporan Pendapatan & Biaya Operasional Lima Tahun

b) Proyeksi Neraca Lima Tahun

Dalam membuat proyeksi keuangan yang perlu diperhatikan adalah membuat

asumsi-asumsi yang bersifat realistis dan wajar agar dapat memberikan gambaran

tentang kemungkinan laba dan biaya tidak tercapai.

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan proyeksi keuangan, antara lain:

(1) Tingkat inflasi,

Tingkat inflasi Kota Lubuklinggau dari tahun 2012 sampai dengan 2014 adalah

sebagai berikut :

1 2012 31

2 2013 20

3 2014 57

Sumber data : BPS Kota Lubuklinggau

(2) Perkirakaan laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan Kota Lubuklinggau tahun 2011 sampai dengan 2010 rata-rata

1,52 % dan tahun 2010 sampai dengan 2011 rata-rata 1,62 %.

(3) Perkiraan Pertumbuhan pendapatan Rumah Tangga atau Pendapatan Regional

Perkapita.

Tingkat pertumbuhan pendapatan rumah tangga atau regional perkapita Kota

Lubuklinggau tahun 2012-2014 adalah sebagai berikut :

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 133


1 2012 8.126.691,00

2 2013 9.285.626,00

3 2014 22.068.710,00

(4) Cara Perhitungan Penyusutan

a) Proyeksi Biaya Investasi, perkiraan biaya dan jadwal kebutuhan investasi dalam

harga konstan (harga-harga pada saat perhitungan dilakukan) dan harga berlaku

(harga konstan ditambah dengan alokasi untuk eskalasi harga/inflasi). Jika biaya

investasi relatif besar dan dengan jangka waktu pengembalian aktiva yang relatif

panjang, jangka waktu perencanaan pada proyeksi keuangan dapat

diperpanjang/melampaui periode RSB.

b) Proyeksi Sumber Dana :

Dari kebutuhan investasi, susun perkiraan sumber dana eksternal (subsidi

APBN/APBD, hibah dan pinjaman jangka panjang) dan internal ( dana dari

pendapatan jasa layanan). Perkiraan sumber dana ini diperlukan untuk

mengetahui besarnya pembiayaan (financing) yang harus disediakan termasuk

biaya bunga yang harus ditanggung oleh Puskesmas.

Untuk mengestimasi pembiayaan yang dirinci berdasarkan jenis

belanja dan sumber dana serta kerangka waktu pelaksanaannya.

c) Proyeksi Pendapatan Jasa Layanan

 Proyeksi Pendapatan Jasa Layanan

Proyeksi Pendapatan yang dikelola oleh Puskesmas Simpang Periuk sebagai

sebuah Badan Layanan Umum terdiri dari : proyeksi Pendapatan Jasa Layanan

Puskesmas Simpang Periuk. Proyeksi Pendapatan berasal dari pendapatan Jasa

Layanan yang diberikan kepada Masyarakat sebagai imbalan atas pemberian

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 134


pelayanan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya ; Hasil pendapatan

darijasa layanan ini merupakan hasil dari perkalian dari rencana pamasaran dan

tarif yang diberlakukan.

Masing-masing proyeksi pendapatan operasional dari jasa layanan dibedakan

menurut cara pembayaran yaitu melalui.

- Pendapatan jasa Layanan dari Pasien Umum

- Pendapatan Jasa Layanan dari Pasien

- Pendapatan Jasa Layanan dari Pasien JKN

- Pendapatan Jasa Layanan dari pasien Jamkesmas

- Penerima Dana APBD dari Pemerintah Kota Lubuklinggau

- Penerima Dana APBN dari Pemerintah Pusat

- Hibah dari Pemerintah dan Swasta/Hibah tidak terikat dan atau Hibah terikat

yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain;

- Hasil Kerjasama BLUD dengan pihak lain yang diperoleh dari kerjasama

operasional, sewa menyewa, dan usaha lainnya yang tidak berhubungan

lengsung dengan tugas pokok dan fungsinya; dan atau

- Pendapatan lain yang sah.

 Proyeksi Biaya Layanan

Pembiayaan yang dikelola oleh Puskesmas Simpang Periuk sebagai

sebuah Badan Layanan Umum terdiri dari :

 Biaya Pegawai (unit layanan)

- Hitung Estimasi gaji pegawai dengan analisis trend

- Hitung biaya pegawai selain gaji (insentif) berdasarkan

persentase tertentu dari jenis pendapatan tertentu sesuai

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 135


ketentuan Puskesmas (misal, pendapatan jasa layanan

kesehatan, marjin penjualan obat & alkes / RFS).

 Biaya Bahan/obat dan alat kesehatan

- Hitung proyeksi biaya pemakaian obat & alkes

berdasarkan pendapatan obat & alkes (pendapatan RFS)

setelah dikurangi marjin penjualan.

- Hitung proyeksi biaya bahan lainnya (bahan makanan,

bahan dan alat kesehatan laboratorium, bahan dan alat

kesehatan radiologi, gas medik dan bahan lainnya)

dengan analisis trend.

 Jasa layanan

- Hitung proyeksi jasa layanan berdasarkan presentase

tertentu dari masing-masing jenis pendapatan (misal :

pendapatan jasa layanan kesehatan, kontribusi diklat &

pelatihan).

- Biaya pemeliharaan, Biaya Daya dan Jasa, Biaya

Pelayanan lainnya.

- Hitung biaya pemeliharaan, biaya daya & jasa dan biaya

layanan lainnya dengan analisis trend.

 Proyeksi Biaya Umum dan Administrasi

Biaya Umum dan Administrasi terdiri dari :

 Biaya Pegawai

 Biaya Administrasi kantor

 Biaya Pemeliharaan

 Biaya Barang dan Jasa

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 136


 Biaya Promosi

 Biaya Umum dan Administrasi lainnya

 Biaya promosi biasanya terkait langsung dengan pendapatan,

hitung proyeksi biaya promosi berdasarkan presentase

tertentu dari pendapatan

 Estimasi biaya penyusutan aktiva tetap dan amortisasi aktiva

tak berwujud dihitung berdasarkan tarif penyusutan aset

tetap/amortisasi dalam kebijakan akuntasi puskesmas.

 Biaya umum & administrasi selain biaya promosi dan

penyusutan dihitung dengan analisis trend.

 Proyeksi biaya lainnya

Biaya lainnya terdiri dari Biaya administrasi Bank, Biaya

kerugian Penjalan Aset Tetap, Biaya Kerugian Penurunan Nilai

dan Biaya non Operasional Lainnya.

 Proyeksi biaya bunga dihitung berdasarkan suku bunga yang

terdapat perjanjian pinjaman, biaya administrasi bank dan lainnya

dihitung dengan analisis trend.

d) Proyeksi laporan Arus Kas :

Arus Kas (penerimaan dan pengeluaran) Puskesmas terdiri dari 3 komponen, yaitu

arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan.

 Proyeksi arus kas dari aktivitas operasi :

- Gunakan hasil proyeksi pendapatan jasa layanan yang telah disesuaikan

dengan besarnya rata-rata piutang, hibah dan hasil kerjasama dengan

pihak lain sebagai komponen penerimaan kas ;

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 137


- Gunakan hasil proyeksi biaya layanan, biaya umum dan administrasi

(yang bukan berasal dari alokasi biaya, misalnya biaya penyusutan)

sebagai komponen pengeluaran kas.

 Proyeksi arus kas dari aktivitas investasi

- Gunakan hasil perencanaan investasi sebagai komponen pengeluaran

kas;

- Jika Puskesmas merencanakan divestasi, gunakan hasil penjualan aset

tetap ini sebagai komponen penerimaan kas.

 Proyeksi arus kas dari aktivitas pembiayaan:

- Gunakan proyeksi sumber dana (yang berasal pinjaman dari pihak

ketiga) sebagai komponen penerimaan kas;

- Gunakan proyeksi pembayaran pokok dan bunga pinjaman sebagai

komponen pengeluaran kas.

 Proyeksikan saldo awal dan akhir kas setiap tahun perencanaan.

e) Proyeksi Neraca:

Asumsi penyusunan neraca

 Proyeksi komponen-komponen neraca:

Proyeksi neraca dilakukan untuk komponen-komponen yang secara

signifikan mempengaruhi perubahan neraca itu sendiri, misalnya:

 Proyeksi kas diambil dari proyeksi Laporan Arus Kas ;

Proyeksi piutang usaha didasarkan pada rata-rata persentase piutang usaha

didasarkan pada rata-rata persentase piutang usaha terhadap pendapatan jasa

layanan selama 3-5 tahun terakhir dengan mempertimbangkan perkembangan

efektivitas penagihan ; atau dengan formula:

Saldo akhir = saldo awal + hasil jasa layanan – jasa layanan yang tertagih

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 138


 Proyeksi persediaan dihitung dengan formula :

Saldo akhir = saldo awal + pembelian persediaan – pemakaian persediaan

 Proyeksi aset tetap (harga perolehan) dihitung dengan formula :

Saldo akhir = saldo awal + rencana investasi rencana pelepasan aset (jika

ada)

 Proyeksi akumulasi penyusutan dihitung dengan formula.

Saldo akhir = saldo awal + Biaya penyusutan – akumulasi penyusutan atas

aset yang direncanakan untuk dilepas (jika ada).

 Proyeksi hutang usaha, diperoleh dari rata-rata persentase atas pengadaan

barang/jasa

 Proyeksi hutang jangka panjang, diperoleh dari proyeksi investasi untuk

pembiayaan program-program

 Proyeksi ekuitas, diperoleh dengan mengidentifikasi adanya komitmen dana

dari pemerintah maupun donator lainnya

 Proyeksi Rasio Keuangan

Proyeksi rasio keuangan 5 tahun yang digunakan untuk mengukur rentabilitas,

likuiditas dan solvabilitas keuangan puskesmas

(3) Asumsi-asumsi penyusunan proyeksi keuangan pada puskesmas Simpang Periuk

(1) Asumsi proyeksi Neraca 2016-2020

Tahun 2012 s/d 2014 Puskesmas Simpang Periuk sudah menyusun Neraca

berdasarkan SAK. Neraca Puskesmas Simpang Periuk Untuk tiga tahun terakhir

(2012-2014) dapat disajikan sebagai berikut :

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 139


ASET

No ASET LANCAR Tahun

2012 2013 2014

1 Kas dan Setara Kas

2 Investasi Jangka

Pendek

3 Piutang Usaha

4 Piutang lain-lain

5 Persediaan

6 Uang Muka

7 Biaya Dibayar Muka

Jumlah Aset Lancar

Investasi Jangka Panjang

No ASET TETAP Tahun

2012 2013 2014

1 Tanah Rp.105.300.000 Rp.105.300.000 Rp.246.989.000

2 Gedung dan Rp.1.567.686.330 Rp.1.567.686.330 Rp.1.567.686.330

Bangunan

3 Peralatan dan mesin Rp.333.514.190 Rp.333.514.190 Rp.333.514.190

4 Kendaraan roda 2 Rp.48.350.000,- Rp.48.350.000,- Rp.48.350.000,-

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 140


5 Kendaraan roda 4 Rp. 95.000.000 Rp. 95.000.000 Rp. 95.000.000

Jumlah Aset Tetap

Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku Aset Tetap

Aset Lainnya

Aset Kerja Sama Operasi

Aset Sewa Guna Usaha

Aset Tak Berwujud

Aset Lain-lain

Jumlah Aset Lainnya

Jumlah Aset

KEWAJIBAN

Kewajiban Jangka Pendek

Utang Usaha

Utang Pajak

Biaya Yang Masih Harus Dibayar ..........................................

Pendapatan Diterima Di Muka

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang

Utang Jangka Pendek Lainnya

Kewajiban Jangka Panjang

JUMLAH KEWAJIBAN

EKUITAS

No Ekuitas Tidak Tahun

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 141


Terikat 2012 2013 2014

1 Ekuitas Awal

2 Surplus & Defisit

Tahun Lalu

3 Surplus & Defisit

Tahun Berjalan

4 Ekuitas Donasi

Ekuitas Terikat Temporer

Ekuitas Terikat Permanen

JUMLAH EKUITAS

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Penjelasan :

Dari data neraca 3 Tahun terakhir, aset Puskesmas Simpang Periuk mengalami

peningkatan yang cukup signifikan yang berdampak pada meningkatnya ekuitas dana, namun

kegiatan operasional masih sangat bergantung dari APBD. Hal ini dapat terlihat dari masa

tingginya nilai deficit pertahun.

Dengan kondisi neraca 3 tahun tersebut, maka proyeksi neraca pertahun

diperhitungkan meningkat sebesar 10%. Proyeksi neraca tahun 2016-2020 secara rinci dapat

dilihat pada lampiran 9.1

(4) Asumsi Proyeksi Laporan Pendataan & Biaya Operasional 5 tahunan

(1) Proyeksi Pendapatan dan Biaya Operasional dari Tahun 2016-2020

a. Proyeksi kenaikan pendapatan berdasarkan realisasi penerimaan yang

telah ditetapkan berdasarkan target yang telah ditentukan oleh

Pemerintah Kota Lubuklinggau melalui BPKD Kota Lubuklinggau.

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 142


b. Proyeksi kenaikan belanja berdasarkan realisasi kebutuhan operasional

tahun bersangkutan dan disesuaikan perencanaan pengembangan

Puskesmas Simpang Periuk sesuai dengan master plan yang telah

direncanakan dan telah ditargetkan oleh Pemerintah Kota

Lubuklinggau.

(2) Proyeksi Pendapatan dan Biaya operasional Puskesmas Simpang Periuk

Menuju BLUD

a. Proyeksi pendapatan operasional pertahun diperhitungkan meningkat

sebesar 20% yang berasal dari realisi penerimaan retribusi tahun 2013

dan 35% yang berasal dari realisasi PAD lainnya tahun 2013.

Walaupun dalam keadaan transisi pelaksanaan kegiatan menuju

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Diharapkan dengan adanya

Bussines Plan dari setiap Revenue

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 143


BAB V

PROSEDUR PELAKSANAAN

A. PROSEDUR PELAKSANAAN

Prosedur pelaksaan adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas

pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja pemerintah berdasarkan

indicator indicator teknis, administrasif dan procedural sesuai dengan tata kerja, prosedur

kerja dan system kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Tujuan prosedur pelaksanaan

adalah menciptakan komitment mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja

instansi pemerintahan untuk mewujudkan good governance.

Prosedur pelaksanaan tidak saja bersifat internal tetapi juga eksternal, karena

Prosedur Pelaksanaan selain digunakan untuk mengukur kinerja Puskesmas Rawat Inap

Simpang Periuk yang berkaitan dengan ketepatan Program dan waktu, juga digunakan

untuk menilai kinerja Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk. Dimata masyarakat

berupa responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas kinerja Puskesmas Rawat Inap

Simpang Periuk hasil kajian menunjukan tidak semua Poli / Unit Puskesmas Rawat Inap

Simpang Periuk memiliki Prosedur Pelaksanaan, karena itu seharusnyalah setiap

Poli/Unit Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk memiliki Prosedur Pelaksanaan

sebagai acuan dalam bertindak, agar akuntabilitas kinerja Poli/Unit Puskesmas Rawat

Inap Simpang Periuk dapat dievaluasi dan terukur.

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 144


Program dan kegiatan serta penanggungjawab masing-masing program

Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk untuk lima tahun kedepan ( 2016 – 2020 ) adalah

sebagai berikut:

PENANGGUNGJAWA
SASARAN PROGRAM
NO. Inisiatif Strategik
STRATEGIS KERJA B

Penyusunan
Program Standarisasi
Meningkatkan
peningkatan Pelayanan
sarana dan
sarana dan Kesehatan
prasarana dan
1. prasarana dan Evaluasi dan Ka Pus, Ka TU
kualitas
kualitas Pengembangan
pelayanan
pelayanan Standar
kesehatan
Puskesmas Pelayanan
Kesehatan
Penyusunan
laporan
pencapaian
Program
Meningkatakn kinerja dan
Peningkatan
kualitas ikhtisar realisasi
Sistem
peleyanan kinejra BLUD
2. Pelaporan dan Ka Pus, Ka TU
kantor dan Penyusunan
Pencapaiann
kinerja laporan keuangan
Kinerja
keuangan sementara
Keuangan
Penyusunan
laporan keuangan
akhri tahun
Meningkatkan Program upaya Pembangunan
3. kualitas Kesehatan Puskesmas Ka Pus, Ka TU

Pelayanan Masyarakat Pengadaan

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 145


Puskemas Sarana dan
Prasarana
Puskesmas
Peningkatan
Sarana dan
Prasaranan
Kesehatan
Meningkatan Program Obat Penyediaan Obat
4. Umur Harapan dan Perbekalan dan Perbekalan Ka Pus, Farmasi

Hidup Kesehatan Kesehatan


Upaya surveilens
berbasis
masyarakat
Peningkatan
kewaspadaan
terhadap
kedaruratan
kesehatan &
penanggulangan
Meningkatnya
bencana serta
Peran Serta
Program penyehatan
Masyarakat
5. peningkatan lingkungan. Pemegang Program
dalam
UKBM Memotivasi
Pembangunan
masyarakat untuk
Kesehatan
rajin ke posyandu
Pelatihan kader
ditingkatkan agar
lebih terampil
mengelola
posyandu
Pembinaan
posyandu dengan
memberi

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 146


dukungan dari
petugas kesehatan
( Puskesmas )
Peningkatan
kualitas
pelayanan
kesehatan di
posyandu
Peningkatan
kualitas dan
kuantitas
penyuluhan di
posyandu
Pelatihan dana
sehat untuk
kepentingan
posyandu
mengikut
sertakan juga
pengurus
posyandu serta
tokoh masyarakat
Pembentukan
forum kelurahan
Menunjuk kader
kelurahan siaga
Kemudahan akses
pelayanan
kesehatan dasar
Pembinaan
posyandu dan
UKBM lainnya
aktif

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 147


Meningkatkan
peran serta
masyarakat dan
organisasi
kemasyarakatan
Advokasi lintas
sektoral
Pembinaan PHBS
di rumah tangga

Pelacakan kasus
TB Paru
Pemantauan
Program PMO
Meningkatkan peningkatan Penyuluhan
6. status kesehatan status dengan Pemegang Program

masyarakat kesehatan kunjungan rumah


masyarakat terhadap pasien
TB paru

Pengkajian dan
pengembangan
lingkungan
Pemeriksaan TTU
apakah memiliki
Meningkatkan Program
sanitasi sesuai
7. Kualitas Kesehatan Pemegang Program
standar kesehatan
Lingkungan Lingkungan
Penyuluhan
menciptakan
lingkungan yang
sehat
Pembinaan TPM

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 148


Pembagian Abate
Pemantauan
rumah bebas
jentik
Melakukan
permeriksaan ibu
hamil
Pemantauan
bumil resti
Pertolongan
Meningkatkan Program
persalinan bagi
8. pelayanan dasar Kesehatan Ibu Pemegang Program
ibu hamil
masyarakat dan Anak
Pemantauan ibu
nifas resti
kunjungan rumah
neonatus
Pendataan bayi
Pendataan balita
Pendataan
akseptor KB
Peningkatan
pelayanan
kesehatan Lansia
Melakukan senam
lansia
Kunjungan
rumah lansia resti
Program
Perbaikan Gizi
Meningkatnya
Penyusunan peta
9. status gizi Program Gizi Pemegang Program
masyarakat
masyarakat
kurang gizi
Pemberian

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 149


tambahan
makanan dan
vitamin
Penanggulangan
KEP, GAKY,
kurang Vit A dan
kurang zat gizi
mikro lainnya
Pemberdayaan
masyarakat untuk
pencapaian
keluarha sadar
gizi
Penanggulangan
gizi lebih
Sweping bayi
yang drop out
imunisasi
Kegiatan
pelayanan
vaksinasi bagi
Meningkatnya balita dan anak
cakupan Program sekolah
pencegahan dan Pencegahan dan Pelayanan
10. Pemegang Program
pemberantasan Pemberantasan penyuluhan P2M
penyakit Penyakit Pencegahan
menular Penularan
Penyakit
Edemik/Epidemik
Peningkatan
surveilence
epidemiologi dan
Penanggulangan

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 150


wabah
Meningkatkan Pemeliharaan
Program
Sarana dan rutin/berkala
Peningkatan
Prasarana dan gedung kantor
11. Sarana dan Kapus Ka TU
Kualitas Pemeliharaan
Prasarana
aparatur rutin/berkala
Aparature
Kesehatan kendaraan Dinas
Penyediaan jasa
surat menyurat
Penyedian jasa
komunikasi,
sumber daya, air
dan listrik
Penyediaan alat
kebersihan kantor
Penyediaan jasa
Kebersihan
Kantor
Meningkatkan Penyediaan jasa
Program
Kualitas pemeliharaan dan
12. Administrasi Kapus Ka TU
Pelayanan perizinan
Kantor
Kantor kendaraan
dinas/operasional
Penyediaan alat
tulis kantor
Penyediaan
barang cetakan
dan pengadaan
Penyediaan
komponen
instalasi
Penyediaan
peralatan dan

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 151


perlengkapan
kantor
Penyediaan bahan
bacaan dan
peraturan
perundang-
undangan
Penyediaan
makan dan
minuman
Penyediaan jasa
keamanan dan
ketertiban kantor
daerah
Penyediaan BBM
kendaraan dinas
roda 2 dan 4
Pendidikan dan
Program
Meningkatkan Pelatihan Formal
Peningkatan
13. kinerja aparatur Pendidikan dan Kapus Ka TU
Kapasitas dan
yang kompeten Pelatihan Non
Disiplin
Formal
Pengadaan
Pakaian Dinas
beserta
Meningkatkan
Sumber Daya perlengkapannya
14. disiplin aparatur Kapus Ka TU
Aparatur Pengadaan
kesehatan
Pakaian KORPRI
Pengadaan
Pakaian olahraga
Pengadaan
Pakaian batik

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 152


Untuk melaksanakan program dan kegiatan tersebut Pimpinan Puskesmas Rawat Inap

Simpang Periuk selaku pengguna Anggaran setiap tahun menyusun tim yang terdiri dari

Pejabat Pengadaan, Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (

PPTK ), dan staf pengelolah kegiatan, ( disesuaikan dengan struktur organisasi PPK BLUD –

Unit Kerja ) yang masing-masing memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :

1. Pengguna Anggaran ( Direktur ) / Kuasa Pengguna Anggaran ( Kasub, Kasi ) Tugas

dan Wewenang :

1. Menetapkan dan mengumumkan rencana umum pengadaan;

2. Menetapkamn Panitia / Pejabat penerima hasil Pekerjaan;

3. Menyusun Kerangka Acuan Kerja ( KAK );

2. Pejabat Pengadaan.

Tugas dan Wewenang :

1. Menetapkan Penyediaan Barang / Jasa untuk :

a. Penunjukkan langsung / pengadaan langsung Paket Pengadaan Barang paling

tinggi Rp. 100.000.000,- ( Seratus juta rupiah ), dan;

b. Penunjukkan langsung / pengadaan langsung untuk Paket Jasa Konsultasi

paling tinggi Rp. 50.000.000,- ( Lima puluh juta rupiah ).

2. Menyerahkan dokumen asli pemilihan penyediaan barang / jasa kepada PA / KPA.

3. Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK )

Tugas dan Kewajiban :

1. Menyusun dan menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan;

a. Spesifikasi Tehknis

b. Rincian IIPS

c. Rencana Kontrak

2. Tidak menetapkan Pemenang;

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 153


3. Menyimpang dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksana pengadaan;

4. Dapat mengusulkan perubahan paket dan jadwal pekerjaan kepada PA;

5. Dapat menetapkan Tim Pendukung, Tim atau Tenaga Ahli pemberi penjelasan

Teknis ( Aanwijzer );

6. Pendidikan minimal S1.

4. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ).

1. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) baik dalam bidang teknis maupun

administrasi dalam pelaksanaan rencana pengadaan barang / jasa meliputi

spesifikasi teknis barang / jasa, harga perkiraan sendiri ( HPS ).

2. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) dalam bidang teknis maupun

administrasi untuk menerbitkan surat penunjukkan penyedia barang / jasa.

3. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) dalam bidang teknis maupun

administrasi yang dperlukan untuk kontrak.

4. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) dalam bidang teknis maupun

administrasi dalam menyiapkan laporan pelaksanaan / penyelesaian pengadaan

barang / jasa.

5. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) dalam bidang teknis maupun

administrasi dalam menyiapkan berita acara penyerahan hasil pekerjaan kepada

pengguna anggaran.

6. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) dalam bidang teknis maupun

administrasi dalam menyiapkan laporan kemajuan pekerjaan termasuk penyerahan

anggaran dan hambatan pelaksanaan pekerjaan setiap triwulan.

7. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) dalam bidang teknis maupun

administrasi dalam menyiapkan bila diperlukan Pejabat Pembuat Komitmen untuk

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 154


mengusulkan kepada Pengguna Anggaran tentang perubahan paket pekerjaan dan

peribahan jadwal kegiatan pengadaan, menetapkan tim pendukung, menetapkan

tim / tenaga ahli pembeli penjelasan teknis untuk membatu pelasanaan tugas

Pejabat Pengadaan, dan;

8. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) dalam bidang teknis maupun

administrasi dalam menetapkan besaran Uang Muka yang akan dibayarkan keada

penyedia barang / jasa.

5. Staf Pengelola Kegiatan

1. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ) dalam bidang teknis

maupun administrasi dalam menyiapkan pelaksanaan rencana pengadaan barang /

jasa meliput spesifikasi teknis barang / jasa, harga perkiraan sendiri ( HPS );

2. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ) dalam bidang teknis

maupun administrasi dalam menyiapkan penerbitan surat penunjukan penyedia

barang / jasa;

3. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ) dalam bidang teknis

maupun administrasi yang diperlukan dalam kontrak pengadaan barang / jasa;

4. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ) dalam bidang teknis

maupun administrasi dalam menyiapkan laporan pelaksanaan / penyelesaian

pengadaan barang / jasa;

5. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ) dalam bidang teknis

maupun administrasi dalam menyiapkan berita acara penyerahan hasil pekerjaan

kepada pengguna anggaran;

6. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ) dalam bidang teknis

maupun administrasi dalam menyiapkan laporan kemajuan pekerjaan temasuk

penyerahan anggaran dan hambatan pelaksanaan pekerjaan setiap tiwulan;

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 155


7. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ) dalam bidang teknis

maupun administrasi dalam menyiapkan bila diperlukan Pejabat Pembuat

Komitmen untuk mengusulkan kepada Pengguna Anggaran tentang perubahan

paket pekerjaan dan peribahan jadwal kegiatan pengadaan, menetapkan tim

pendukung, menetapkan tim / tenaga ahli pembeli penjelasan teknis untuk

membatu pelasanaan tugas Pejabat Pengadaan, dan;

8. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ) dalam bidang teknis

maupun administrasi dalam menetapkan besaran Uang Muka yang akan

dibayarkan keada penyedia barang / jasa.

Program dan kemajuan pengadaan barang / jasa pelaksanaannya berpedoman pada

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. AKUNTABILITAS PROGRAM

Akuntabilitas merupakan bagian dari unsure good government governance disini

maksudnya dalam menjalankan pemerintahan, pemerintahan mengungkapkan hal – hal

yang sifatnya material secara berkala kepada pihak – pihak yang memiliki kepentingan

untuk itu, dalam hal ini yaitu masyarakat luas.

Akuntabilitas merupakan konsep yang luas yang mensyaratkan entitas memberikan

laporan mengenai penguasaan atas uang – uang public dan kinerjanya.

Akuntabilitas dapat dibedakan dalam beberapa jenis dan informasi tertentu dapat

relevan dalam cara yang berbeda untuk memperoleh judgement mengenai akuntabilitas.

Mardiasmo ( 2002;20 ) mengatakan bahwa akuntabilitas public adalah :

“Akuntabilitas Publik adalah kewajiban pemegang amanah ( agent ) untuk memberikan

pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 156


kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah ( principal )

yang memiliki kewenganan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.”

Akuntabilitas public yang harus dilakukan oleh organisasi sector public tersiri atas

beberapa dimensi. Ellwood yang dikutip oleh Mardiasmo ( 2002;20 ). Menjelaskan

terdapat empat dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi public, yaitu :

a. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum ( accountability for probity and

illegality)

b. Akuntabilitas proses ( process accountability )

c. Akuntabilitas program ( program accountability )

d. Akuntabilitas kebijakan ( policy accountability ).

Berdasarkan akuntabilitas diatas, diuraikan sebagai berikut :

1. Akuntabilitas kejujuran ( accountability for probity )

Akuntabilitas kejujuran terkat dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan ( abuse of

power ), sedangkan akuntabilitas hukum ( illegal accountability ) terkait dengan jaminan

adanya kepatuhan terhadap hukum dan pertauran lain yang disyaratkan sumber dan

public;

2. Akuntabilitas proses ( proccess accountability )

Akutabilitas proses tekait dengan apakah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan

tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan system informasi akuntasi, system

informasi menejemen, dan prsedur administrasi.

3. Akuntabilias program ( program accountability )

Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan dapat

dicapai atau tidak, dan apakah telah mempertibangkan alternative program yang

memberikan hasil yang optimal degna biaya yang menimal;

4. Akuntabilitas kebijakan ( policy accountability )

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 157


Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah, baik pusat

maupun daerah, atas kebijkan – kebijkan yang diambil pemerintah terhadap DPR/DPRD

dan masyarakat luas.

System Akuntabilitas Berbasis Kenirja

Akuntabilitas kinjera adalah perwujudan kewajiban suatu organisasi untuk

mempertanggungjawabkan kebersihan / kegagalan pelaksanaan misinya dalam mencapai

tujuan – tujuan dan sasaran – sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban

secara periodic.

System akuntabilitas yang ditetapkan olej Puskesmas merupajan system

pertanggungjawaban kegiatan yang berbasis kenirja. Dalam system ini, perencanaan menjadi

dasar bagi para penanggungjawab program / egiatan pada masing – masing bidang.

Palaksanaan penysusunan system akuntabilitas kinerja Puskesmas dilakukan dengan :

 Mempersiapkan dan menyusun rencana strategi bisnis ( RSB );

 Merumuskan visi, misi, factor-faktor kunsi keberhasilan, kebijakan dan sasaran strategis

puskesmas;

 Merumuskan indicator kinerja dengan berpedoman pada kegiatan yang dominan dan vital

bag pencapaian visi dan misi puskesmas;

 Memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dengan seksama;

 Mengukur pencapaian kinerja;

 Perbandingan kinerja actual dengan rencana atau target;

 Perbandingan kinerja actual dengan tahun – tahun sebelumnya;

 Melakukan evaluasi kinerja dengan cara :

- Menganalisis hasil pengukutan kinerja;

- Menginterprestasikan data yang diperoleh;

- Membuat pembobotan ( rating ) keberhasilan pencapaian program;

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 158


- Membandingkan pencapaian program dengan visi dan misi puskesmas.

C. MONITORING DAN PENGAWASAN PROGRAM

1. Monitoring

Monitoring merupan fungsi menejemen yang dilakukan pada suatu kegiatan yang sedang

berlangsung apabila dilakukan oleh pimpinan maka mengandung fungsi pengendalian.

Monitoring mencakup antara lain :

 Penelusuran pelaksanaan kegiatan kegiatan keluarannya ( output );

 Pelaporan tentang kemajuan kegiatan;

 Identifikasi masalah – masalah pengelolah dan pelaksanan kegiatan;

Monitoring dapat dilakukan effektif apabila :

 Adanya sasaran – sasaran program yang jelas, target dan indicator serta basis data

yang mengandung data muhtahir;

 Sasaran ( output, outcome dan imfact ) perlu ditetapkan sejak awal ( pada saat

perencanaan ) begitu pula untuk indicator sasaran utama;

 Monitoring dapat mempermudah kita dalam mengamati terus menerus trend dan

masalah, dan bila perlu melakukan penyesuaian dalan rencana implementasi atau

proses pengelolaan secara tepat waktu;

 Bila monitoring dilakukan secara tersu menerus dengan menggunakan system yang

kokoh tidak hanya dapat mengidentifikasi hasil-hasi program, tetapi uga dapat

menyediakan informasi mengenai kapan, mengapa dan bagaimana implementasi

program meleset dari rencana semula dan kemudian menyajikan rekomendasi untuk

mengatasi masalah;

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 159


 Monitoring juga penting dalam upaya merekam temuan, inovasi, hasil dan prakti yang

baik yang disebarluaskan serta dimanfaatkan pihak lain;

 Wahana peran serta penerima menfaat program / kegiatan yang sangat efektif bila

dilakukan dengan benar.

Sistematika monitoring Pelaksanaan Program pada Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk

adalah sebagai berikut :

1. Tim Pelaksana Monitoring Program adalah satuan Pengawas Inetnal Puskesas atau

Satgas / Tim yang tugaskan untuk melaksanakan fungsi SPI;

2. Satuan Pengawas Internal Puskesmas ditunjuk oleh Pemimpin Puskesmas berdasarkan

keputusan Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk dan berada dibawah langsung

Pemimpin Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk hanya terdapat satu Satuan

Pengawas Internal terpadu uang mempunyai kewenangan melakukan monitoring

dilingkungan Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk.

3. Secara prinsip Satuan Pengawas Internal harus bebas dari kepentingan dan memiliki

sikap jujur, egaliterm tidak memihak, dann tidak mencari-cari kesalahan.

4. Jika keadaan mengharuskan, Satuan Pengawas Internal dapat ditunjuk dari luar

Puskesmas ataupun gaungan baik dari dalam maupun luar Puskesmas.

5. Satuan Pengawas Internal dipilih berdasarkan kemampuan, keterampilan dan

pengalaman mereka dalam kegiatan monitoring sesuai dengan keahliannya.

6. Satuan Pengawas Internal mempunyai sertifikat kealian didalam bidang pengawasan.

7. Satuan Pengawas Internal bertanggungjawab kepada Pimpinan Puskesmas Rawat Inap

Simpang Periuk.

8. Pada tahap awal monitoring, Satuan Pengawas Internal perlu mencari data-data hasil

saat ini. Hal ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu pengamatan langsung,

wawancara dan laporan tertulis. Setalah diperoleh data yang diinginkan, Sastuan

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 160


Pengawas Internal kemudian membandingkan hasil dengan standar yang telah

ditentukan.

9. Waktu Pelaksanaan dan Hasil Montoring

1) Waktu monitoring dilaksanakan tiga kali dalan satu tahun dibagi dalam tiga

rentang yakni diawal, pertengahan dan akhir pelaksanaan program;

2) Sedangkan lama waktu pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal kunjungan

dimasing-masing bagian / sub bagian / instansi dilingkungan Puskesmas Rawat

Inap Simpang Periuk;

a. Monitoring Awal Pelaksanaan Program

 Mengkonfirmasi kondisi yang tertulis didalam usulan Program dengan

kondisi real dilanagan;

 Penentuan dan kesepakan indicator kinerja pelaksanaan Program;

 Memberikan alternative pemecahan masalah tentang:

- Strategi pencapaian indicator pelaksanaan program

- Kemungkinan keberhasilan yang dapat diraih, seta kendala yang akan

datang.

- Memberikan penjelasan pada pihak terkait mengenai pencapaian

indicator pelaksanaan program.

b. Monitoring Pertangahan Pelaksanaan Program

 Melihat langsung dampak dari pelaksanaan program pada pertengan

implementasi;

 Melihat arah pengembangan bagian / sub bagian / instansi pelaksanaan

apaka sesuai dengan tujuan yang dicapao dalan usulan;

 Menggali kemungkinan keberlangsungan hasil pengembangan dan

peningkatan yang telah dicapai;

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 161


c. Monitoring Akhri Pelaksanaan Program

 Melihat langsung dampak dari pelaksanaan program pada akhir

implementasi;

 Melihat arah pengembangan selanjutnya bagian / sub bagian / instansi

pelaksana;

 Menggali informasi pada :

- Indicator pencapaian pelaskaan program;

- Kendala dan masalah serta solusinya;

- Melihat usaha-usaha dalam rangka menjaga keberlangsungan hasil

pelaksanaan program yang telah dicapai pleh bagian / sub bagian /

instansi.

10. Instrument Monitoring ntuk melaksanakan tuganta dengan baik maka Satuan

Pengawa Internal dilengkapi dengan alat – alat monitoring antara lain sebagai berikut

1. Matrik monitoring perkembangan / kemajuan pelaksanaa program Matrik

Monitoring perkembangan menunjukkan indicator yang dibuat. Indicator itu

digunakan untuk mengukur perkembangan proses dan sustem yang direncanakan

oleh suatu bagian / sub bagian / instansi. Pelaporan pada indicator ini

membutuhkan analisis pengumpulan data dan informasi secara periodic. Dalam

pelaksanaan monitoring lebih ditekankan keada kendala – kendala apa yang

terjadi disetiap bagian / sub bagian / instansi pelaksana, dan apa yang telah

dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, juga apakah cara yang digunakan tepat

untuk mengatasi hambatan tersebut baik ditinjau dari segi aturan yang berlaku

maupun hal – hal lain yang mungkin disetiap bagian / sub bagian / instansi akan

bervariasi. Satuan Pengawas Internal diwajibkan memberikan saran perbaikan

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 162


agar pelaksanaan kegiatan dibagian / sub bagian / instansi tersebut dapat berjalan

dengan baik sehingga terdapat kesesuaian antara perencanaan dengan

pelaksanaan, dan pencapaian tujuan pelaksanaan program tersebut.

2. Selain Matrik, Satuan Pengawas Internal juga dilengkapi dengan alat monitoring

lain berupa daftar pertanyaan yang wajib diisi oleh setiap bagian / subgaian

/instansi yang dimonitoring.

3. Satuan Pengawas Internal dalam melaksanakan tugasnya peril memperhatikan hal

– hal berikut :

 Mengidentifikasikan kegiatan pengembangan kapasitas pada tahun depan;

 Mengidentifikasikan penyimpangan – penyimpangan dalam pelaksanaan

program serta memberikan saran untuk perbaikannya;

 Mengidentifikasikan perubahan prestasi pada bagian / subbagian / instansi

yang dimonitoring;

 Mengidentifikasikan dan menganalisis kesenjangan antara rencana dan

pelaksanaan program;

 Mengindentifikasikan tindakan yang dibutuhkan oleh bagian / subbagian /

instansi tersebut guna perbaikan dalam perlaksanaannya;

 Menilai dan melihat secara langsung dampak dari pelaksanaan program

dibagian / sub bagian / instansi tersebut;

 Merlihat arah perkembangan bagian / sub bagian / instansi pelaksanaan

program tersebut seanjutnya;

 Melihat usaha – usaha yang telah akan dilaksanakan dalam rangka menjaga

keberlangsungnya program tersebut selanjutnya;

 Menilai pencapaian, kendala dan masalah yang dihadapi serta solusinya;

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 163


Kegiatan tersebut dilaksanakan berdasarjan wawancara dengan responden

kunci seperti pejabat, penanggugjawab stakeholders dan responden kunci

lainnya, mengevaluasi dokumen tertulis, meninjau lapangan dan berntuk

lainnya jika diperlukan;

 Sebelum pelaksanaan monitoring, Satuan Pengawas Internal membuat jadwal

kegiatan yang disebarkan kepada seluruh bagian / sub bagian / instansi yang

akan dimonitoring, agar bagian / sub bagian / instansi siap dimonitoring;

 Setlah kegiatan monitoring dilaksanakan, maka Satuan Pengawas Internal

wajib membuat laporan hasil monitoring. Agar terdapat keselarasan, setelah

monitoring selesai Satuan Pengawas Internal membuat Matrik tenatnang

temuan –temuan dilapangan, daran perbaikan, kesanggupan bagian / sub

bagian / instansi untuk menindakalanjuti temuan dan saran tersebut;

 Hasil monitoring ini kemudian didiskusikan dengan bagian / sub bagian /

isntansi yang dimonitoring dan ditandatangani bersama;

 Langkah berikutnya, Satuan Pengawas Internal membuat laporan hasil

monitoring tersebut dengan sistematik sebagai berikut : a. Abstrak; b.

Pendahuluan; c. Tujuan; d. Metode Pelaksanaan Monitoring; e. Hasil dan

Pembahasan Monitoring; f. Simpulan dan Saran;

 Alat ukur lain ( Matrik, Daftar Pertanyaan dll ) jika diperlukan dapat dibuat

oleh Satuan Pengawa Internal.

11. Subyek yang dimonitoring

Subyek yang dimonitoring adalah bagian / sub bagian / intalasi kerja yang

melaksanakn program.

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 164


12. Dalam menjalankan kunjungan kesetiap bagian / sub bagian / isntalasi kerja, Satuan

Pengawas Internal akan bertemua dengan unsure – unsure dari setiap bagian / sub

bagian / instalasi untuk memperoleh hasil monitoring.

13. Satuan Pengawas Internal diharapakan dapat melakukan tugasnya secara cermat

dalam mencapai tujuan monitoring. Apabila dalam melaksanakan monitoring

ditemukan hal – hal penting dan relevan yang tidak termasuk dalam pedoman ini, para

pelaksana monitoring diharapkan dapat memberikan catatan tambahan pada laporan

hasil monitoring. Diharapakan pula agar dalam laporan monitoring disertakan saran –

saran atau rekomendasi yang relevan yang diangkat dari hasil monitoring.

2. Pengawasan Pelaksanaan Program

Didalam melaksanakan penerapan program harus selalu dilakukan pengawasan secara

terus menerus untuk melihat apakah pelaksaan program tersebut dilakukan sesuai dengan

prosedur yang ada dan tidak terjadi penyimpangan.

Pengertian Pengawasan

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan

tindakan yang dapat mendukung pencapaikan hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja

yang telah ditetapkan tersebut atau proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang

terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Fungsi Pengawasan :

1) Ekspianasi, pengawasan mengimpun informasi yang dapat menjelaskan mengapa hasil –

hasil kebijakan public dan program yang dicabangkan berbeda.

2) Akuntansi, pengawas menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk melakukan

akuntansi atas perubahan social ekonomi yang terjadi setelah dilaksanakannya sejumlah

kebijakan public dari waktu ke waktu.

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 165


3) Pemeriksaan, pengawasan membantu menentukan apakah sumberdaya dan pelayanan

yang dimaksudkan untuk kelompok sasaran maupun konsumen tertentu telah sampai

kedapa mereka, dan

4) Kepatuhan, pengawasan bermanfaat untuk menentukan apakah tindakan dari para

administrator program, staf dan pelaku lain sesuai dengan standard an prosedur yang

dibuat oleh legislator, instansi pemerintahan dan atau lembaga professional.

Maksud dan Tujuan Pengawasan

1. Mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancer atau tidak;

2. Memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar

tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan baru;

3. Mengetahui penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam rencana awal ( planning )

terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang direncanakan;

4. Mengethaui pelaksaan kerja sesuai dengan program ( fase / tingkat pelaksanaan );

5. Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapka dalam

perencanaan.

Mekanisme Pengawasan Program di Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk

1. Pengawasan operasional program dilakukan oleh Satuan Pengawasan Internal;

2. Satuan Pengawasan Internal sebagaimana dimaksud pada butir ( 1 )berkedudukan

langsung dibawah Pimpinan Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk;

3. Satuan Pengawasan Internal sebagamana maksud butir ( 1 ) bersama – sama jajaran

manajemen Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk menciptakan dan meningkatkan

pengendalian internal;

4. Fungsi pengendalian internal sebagaimana dimaksud butir ( 1 ) membantu manajemen

dalam hal tercapainya prestasi kerha agar sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal;

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 166


5. Pembinaan dan pengawasan terhadap Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk selain

dilakukan oleh pejabat Pembina dan pengawas sebagaimana dimaksud dilakukan juga

oleh Dewan Pengawas sesuai dengan peraturan dan perundang –unfangan yang berlaku.

6. Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada butir ( 5 ) adalah orang yang bertugas

melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Badan Layanan Imin Daerah.

D. REVISI RENCANA STRATEGI BISNIS

1. Dasar Revisi Rencana Strategi Bisnis ( RSB )

Revisi RSB dilakukan sesuai dengan perkembangan dan / atau perubahan

keadaan, dibahas bersama dengan pemerintah daerah dalam rangka penyusunan

prakiraan perubahan atas RSB tahun anggaran yang bersangkutan. Dalam

Permendagri Nomor 13 tahun 2006 Pasal 154 diperbarui dengan permendagri nomor

59 tahun 2007 disebutkan bahwa seandainya selama tahun berjalan perlu diadakan

perbaikan atau penyesuaian terhadap alokasi anggaran, maka perubahan RSB masih

dimungkinkan terutama apabila :

1) Terjadi perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi Kebijakan Umum

nggaran ( KUA );

2) Terjadi keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar

unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja;

3) Ditemukan keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya

harus digunakan dalam tahun anggaran berjalan;

4) Keadaan darurat; dan

5) Keadaan luar biasa.

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 167


Selain itu, dalam keadaan darurat pemerintah daerah juga dapat melakukan

pengeluaran untuk membiayai kegiatan yang belum tersedia anggarannya, yang

selanjutnya diusulkan dalam rancangan perubahan RSB dan / atau disampaikan dalam

Laporan Realisasi Anggaran tahun berjalan yang untuk pelaksanaannya harus

dituangkan dalam peraturan daerah tentang rancangan dan revisi RSB oleh

karenanya, dalam Peraturan Daerah terkait harus diperjelas posisi satuan kinerja

perangkat daerah yang juga mempunyai kedudukan sebagai pengguna anggaran dan

pelaksana program.

Keadaan darurat sebagaimana dimaksud sekurang –kurangnya memenuhi

criteria sebaga berikut :

 Bukan merupakan kegiatan normal dari aktifitas pemerintah daerah dan tidak

dapat diprediksikan sebelumnya ;

 Tidak diharapakan terjadi secara berulang;

 Berada diluar kendali dan pengaruh pemerntah daerah; dan

 Memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka pemulihan

yang disebabkan oleh keadaan darurat;

Perubahan RSB diajukan setalah laporan realisasi anggaran semester pertama

dan hanya dapat dilakukan 1 ( satu ) kali dalam 1 ( satu ) tahun anggaran, kecuali

dalam keadaan luar biasa. Keadaan luar biasa adalah keadaan yang menyebabkan

estimasi penerimaan dan / atau pengeluaran dalam RSB mengalami kenaikan atau

penurunan lebih besar dari 50 % ( lima puluh persen ).

2. Mekanisme Revisi Renacan Strategi Bisnis Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk

adalah sebaga berikut :

1) Pemimpin Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk mengajukan usulan peribahan

Rencana Strategis Bisnis sehubungan adanya perubahan program – program

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 168


pemerintah daerah atau perubahan kebijakan daerah maupun internal puskesmas

ke Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau untuk dilaporkan ke Pemerintah Kota Cq

Sekretaris Daerah;

2) Perubahan Rencana Strategi Bisnis diajukan melelui mekanisme APBD –

Perubahan;

3) Rancanagan kebijakan umum perubahan APBD harus memuat secara lengkap

penjelasan mengenai hal – hal sebagai berikut :

 Perbedaan asumsi dengan kebijakan umum anggaran yang telah ditetapkan

sebelumnya;

 Program dan kegiatan yang dapat diusulkan untuk ditampung dalam revisi

RSB dengan mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan RSB untuk tahun

anggaran berjalan;

 Pencapaian target kinerja program dan kegiatan yang harus dikurangi dalam

perubahan APBD apabila asumsi kebijakan umum anggaran tidak dapat

tercapai; dan

 Pencapaian target kinerja program dan kergiatan yang harus ditingkatkan

dalam revisi RSB apabila melampaui asumsi KUA.

4) Setelah Pimpinan Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk merumuskan rancangan

kabijakan umum revisi RSB berikut plafon sementara perubahannya kemudian

disampaikan kepada Kepala Daerah cq Sekretaris Daerah melalui Dinas

Kesehatan Kota Lubuklinggau untuk dibahas dan disepakati bersama ( biasanya

sudah harus dimulai dan selesai pada bulan Agustus tahun anggaran berjalan ).

5) Kebijakan umum revisi RSB serta Prioritas dan Plafon Anggaran ( PPA ) revisi

RSB yang sudah disepakati bersama antara Dinas Kesehatan Kota

Lubuklinggaudan Kepala Daerah.

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 169


6) Berdasarkan nota kesepakatan tersebut diatas Tim Anggaran Pemerintah Daerah (

TAPD ) menyiapkan rancangan surat edaran kepala daerah tentang “Pedoman

Penyusunan RKA – SKPD” yang memuat program dan kegiatan baru untuk

dianggarkan dalam perubahan APBD sebagai acuan bagi kepala SKPD.

Perubahan DPA-SKPD dapat beripa peningkatan atau pengurangan pencapaian

target kinerja program dan kegiatan dari yang telah ditetapkan semula.

Peningkatan atau pengurangan capaian target ini diformulasikan dalam Dokumen

Pelaksanaan Perubahan Anggaran SKPD ( DPPA – SKPD ).

1. Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk yang disuse

merupakan rencana strategi lima tahunan yang mencakup, antara lain

pernyataan visi, misi program strategi, pengukuran pencapaian kinerja,

rencana pencapaian lima tahunan dan proyek keuangan lima tahunan dari

Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk, rencana pencapaian limta tahunan,

merupakan gambaran program lima tahunan, pembiayaan lima tahunan,

penanggungjawab program dan prosedur pelaksanaan program.

2. Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk yang disusun

ini dipergunakan sebaga pedoman dan dasar penyusunan Rencana Bisnis

Anggaran Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk dan evaluasi kinerja.

3. Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk disusun

dengan berusaha mengoptimakan seluruh potensi yang dimiliki puskesmas.

Seluruh aspek Puskesmas sedapat mungkin telah dicantumkan dalam

penyusunan Rencana Strategi Bisnis ini. Namum demikian, sebaik apapun

sebuah perencanaan, akan menjadi sia – sia bila tidak mendapatkan dukungan

dan komitmen dari para pelakunya. Oleh sebab itu partisipasi dari seluruh

komponen organisasi mutlak diperlukan baik dalam penyusunan maupun

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 170


sosialisasi dokumen ini. Dan akhirnya, semoga dokumen ini bermanfaat dalam

pelaksanaan operational dan pencapaian Visi dan Misi Puskesmas Rawat Inap

Simpang Periuk.

Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Simpang Periuk Page 171

Anda mungkin juga menyukai