1000 Hari Pertama
1000 Hari Pertama
BAB I
PENDAHULUAN
Rentang 1000 hari awal kehidupan yang harus menjadi perhatian ini bukan tanpa alasan. Selama ini
dipahami bahwa pertumbuhan anak yang berlangsung secara cepat terjadi pada masa-masa awal, yaitu
tahun pertama dan kedua usia anak.Namun, dalam kasus-kasus kekurangan gizi, justru fakta
menunjukkan bahwa penurunan status gizi terjadi pada periode ini.
Hasil penelitian Shrimpton dkk. (Jurnal Pediatrics, Mei 2001) yang berjudulWorldwide Timing of Growth
Faltering: Implications for Nutritional Interventionsmenunjukkan bahwa status gizi seorang anak
berdasarkan indeks berat badan menurut umur (BB/U) cenderung menurun pada saat ia memasuki usia
3 bulan.
Penurunan status gizi yang sangat tajam terjadi hingga ia berusia 12 bulan dan mulai melambat pada
usia 18-19 bulan. Hanya saja, kekurangan gizi ini masih akan terus berlanjut hingga anak usia 5
tahun.Sementara, kalau dilihat berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB),
penurunan status gizi dimulai sekitar usia 3 bulan hingga 15 bulan. Karenanya, jika intervensi
peningkatan asupan gizi dilakukan setelah anak berusia 2 tahun, maka intervensi tersebut sangat tidak
efektif.
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja masalah gizi anak indonesia dalam 1000 hari pertama kehidupan ?
3. Apa hal-hal yang harus dilakukan agar anak mendapat asupan gizi yang optimal ?
4. Apa langkah-langkah yang dilakukan untuk memenuhi nutrisi 1000 hari pertama ?
C. Tujuan
2. Untuk mengetahui apa saja masalah gizi anak indonesia dalam 1000 hari pertama kehidupan
3. Untuk mengetahui apa hal-hal yang harus dilakukan agar anak mendapat asupan gizi yang optimal
4. Untuk mengetahui apa langkah-langkah yang dilakukan untuk memenuhi nutrisi 1000 hari pertama
PEMBAHASAN
Istilah 1.000 hari pertama kehidupan mulai diperkenalkan pada 2010 sejak dicanangkannya gerakan
scalling-up nutrition di tingkat global.Periode 1.000 hari pertama kehidupan adalah masa yang paling
krusial bagi anak. Terhitung sejak 270 hari selama dalam kandungan ibu, hingga 730 hari setelah anak
lahir.
Periode tersebut amat penting karena pada masa ini otak mengalami tumbuh kembang dengan pesat.
Agar anak dapat tumbuh dan berkembang optimal, semua kebutuhan dasarnya harus dipenuhi. Antara
lain asupan nutrisi, kasih sayang, stimulasi, imunisasi, serta kebersihan.
Kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam periode 1.000 hari pertama kehidupan akan menimbulkan
dampak bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Dampak tersebut tidak hanya pada pertumbuhan
fisik, tetapi juga pada perkembangan mental, kecerdasan, dan perilaku anak.
Untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak pada 1.000 hari pertamanya, ibu perlu
memperhatikan asupan makanannya. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif merupakan makanan terbaik bagi anak
0-6 bulan.ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan anak seperti energi, protein, lemak, vitamin
dan mineral serta komponen probiotik untuk kesehatan saluran cerna. Saat menginjak umur genap enam
bulan, anak dapat diperkenalkan makanan pendamping ASI, dan sejak berumur genap satu tahun, anak
dapat diberikan makanan padat dan susu pertumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan ini memerlukan asupan gizi dari ibu, baik yang dikonsumsi ibu maupun
yang berasal dari mobilisasi simpanan ibu. Bila pasokan gizi dari ibu ke bayi kurang, bayi akan melakukan
penyesuaian, karena bayi bersifat plastis (mudah menhyesuaikan diri). Penyesuaian tersebut bisa melalui
pengurangan jumlah sel dan pengecilan ukuran organ dan tubuh yang lebih kecil, agar sesuai dengan
terbatasnya asupan gizi. Sayangnya sekali berubah, bersifat permanen, artinya bila perbaikan gizi
dilakukan setelah melewati kurun seribu pertama kehidupan, maka efek perbaikannya kecil, sebaliknya
bila dilakukan pada masa 1000 HPK, terutama didalam kandungan, maka efek perbaikannya bermakna.
Perubahan permanen inilah yang menimbulkan masalah jangka panjang. Mereka yang mengalami
kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, mempunyai tiga resiko:
1. Resiko terjadinya penyakit tidak menular/ khronis, tergantung organ yang terkena. Bila ginjal, maka
akan menderita hipertensi dan gangguan ginjal, bila pancreas maka akan beresiko penyakit diabetes tipe
2, bila jantung akan beresiko menderita penyakit jantung, dst.
2. Bila otak yang terkena maka akan mengalami hambatan pertumbuhan kognitif, sehingga kurang
cerdas dan kompetitif.
` Keadaan ini ternyata tidak hanya bersifat antar-generasi (dari ibu ke anak) tetapi bersifat trans-
generasi (dari nenek ke cucunya). Sehingga diperkirakan dampaknya mempunyai kurun waktu 100 tahun,
artinya resiko tersebut berasal dari masalah yang terjadi sekitar 100 tahun yang lalu, dan dampaknya
akan berkelanjutan pada 100 tahun berikutnya.
Jika 1000 hari tersebut dibagi berdasarkan tahapan kehidupan anak, maka ada 5 titik kritis yang harus
diperhatikan pada seorang anak ialah :
2. Bayi lahir cukup bulan tapi tidak mendapatkan ASI yang cukup, misalnya sudah diberikan makanan
padat sebelum 6 bulan.
3. Bayi usia 6-12 bulan tidak mendapatkan MP-ASI yang cukup, misalnya hanya diberikan 1 jenis
makanan saja.
4. Bayi 13 bulan sampai 1.000 hari kehidupan, jika ia tidak mendapatkan gizi yang cukup maka
membuat daya tahan tubuh menurun sehingga berisiko kena infeksi.
C. Hal-Hal Yang Harus Dilakukan Agar Anak Mendapatkan Asupan Gizi Yang Optimal
· Pastikan bahwa ibu yang mengandung memiliki status gizi yang baik, tidak mengalami KEK (Kurang
Energi Kronis) dan Anemia
· Selama ibu hamil wajib mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai dengan kebutuhan, makanan
dengan porsi kecil namun sering dapat dianjurkan dengan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-
buahan
· Suplement tambah besi (Fe), asam folat dan vitamin C dibutuhkan untuk mencegah terjadinya
anemia.
· Memasuki usia kehamilan trimester 3 ibu dan suami mempersiapkan informasi mengenai
menyusui, agar saat melahirkan nantinya akan memberikan IMD dan ASI Eksklusif untuk bayinya kelak.
· Semua anak yang lahir harus mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
· Membantu ibu yang mengalami masalah dengan pemberian ASI Eksklusif dengan tersedianya
media konsultasi mengenai ASI Eksklusif
· Memastikan bahwa ibu mengetahui jenis dan bentuk makanan serta frekuensi pemberian
makanan untuk bayi.
· Mengajarkan kepada ibu mengenai masa transisi pemberian makanan pada bayi. Makanan lumat
atau cair pada usia 6-8 bulan, lembek lunak/semi pada pada usia 8-12 bulan, dan makanan padat pada
usia 12-24 bulan
· Memberikan dorongan dan dukungan pada ibu untuk tetap memberikan ASI
· Mengajarkan dan memberikan informasi kepada ibu mengenai pemilihan bahan makanan yang
bergizi dan murah untuk makanan tambahan bagi bayi.
D. Langkah-Langkah Yang Dilakukan Untuk Memenuhi Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan
1. Pada masa pra kehamilan
· Mengkonsumsi makanan sumber asam folat dan suplemen asam folat selama 3 bulan
prakehamilan
· Olahraga teratur
· Memenuhi asupan kalori yang cukup untuk mendukung peningkatan berat badannya dengan pola
makan yang seimbang. Ibu hamil tidak dianjurkan untuk mencoba menurunkan berat badan atau
menghindari peningkatan berat badan yang normal. Kalaupun berat badan meningkat terlampau cepat,
sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis dan tidak menanganinya sendiri.
· Meningkatkan asupan zat besi. Pada ibu hamil kebutuhan zat besi meningkat sebesar 200-300%
untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah. Untuk memenuhinya dapat diasup baik dari
makanan maupun dari suplemen (karena kebutuhan sebesar ini sulit dicapai hanya dari asupan makanan
saja). Sumber zat Besi contohnya daging, ayam, ikan, sayuran hijau, serealia tumbuk, kacang-kacangan,
hati sapi.
· Meningkatkan asupan asam folat. Asam folat ini berperan dalam pembentukan sistem saraf dan
sel-sel. Jika asupannya kurang memadai dapat menimbulkan kelainan bawaan pada bayi seperti:
anenchepaly (lahir tanpa batok kepala), spina bifida (tulang belakang tidak tersambung), anemia
makrositik, dan lain-lain. Untuk memenuhinya dapat diasup baik dari sumber makanan dan suplemen.
Sumber Asam folat contohnya sayuran hijau, daging tanpa lemak, biji-bijian, kacang tanah, jeruk.
· Meningkatkan asupan Kalsium. Kalsium berperan dalam pembentukan gigi, tulang, hati, saraf dan
otot pada bayi. Sumber utama Kalsium adalah susu dan olahannya seperti : whole milk, skimmed milk,
yoghurt, keju, serta beberapa bahan makanan nabati dalam sayuran hijau tua.
· Memenuhi kebutuhan Yodium. Kekurangan Yodium selama hamil mengakibatkan janin menderita
hipotiroidisme yang selanjutnya dapat berkembang menjadi kretinisme di kemudian hari. Sumber
Yodium contohnya makanan laut seperti ikan, udang, kerang.
· Lakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) segera setelah melahirkan serta upayakan bayi mendapatkan
kolostrum (ASI yang pertama kali keluar dan berwarna jernih kekuningan).
· Setelah bayi berusia 6 bulan berikan MP-ASI (Makanan Pendamping ASI). Pada usia ini alat
pencernaan bayi sudah lebih matang untuk mencerna makanan non-ASI. Bahan makanan yang
digunakan untuk membuat MP-ASI ini hendaknya merupakan bahan makanan yang biasa dimakan dalam
keluarga yang dibuat sesuai dengan kemampuan mengunyah dan menelan bayi. dalam pembuatannya
sebaiknya hindari penambahan gula dan garam < 1 tahun. MP-ASI yang ideal adalah yang mengandung:
(1) makanan pokok (2) sayuran dan kacang-kacangan, (3) lauk nabati, (4) lauk hewani, (5) buah-buahan.
Pada awal pengenalannya hendaknya bayi dikenalkan pada makanan tunggal agar ia mengenal rasa asli
dari makanan tersebut dan untuk memudahkan evaluasi jika muncul gejala alergi, secara bertahap
berikan secara majemuk dengan menyampurkan sejumlah bahan makanan.
· Berikan MP ASI secara bertahap pada usia 6 bulan dan tetap memberikan ASI
Dampak merugikan setiap hari yang terjadi menurut penelitian cornell university 2003 adalah:
Jika hal itu terjadi maka generasi masa depan bangsa indonesia akan menjadi bangsa yang rapuh dan
menjadi generasi yang tidak berkualitas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah 1.000 hari pertama kehidupan mulai diperkenalkan pada 2010 sejak dicanangkannya gerakan
scalling-up nutrition di tingkat global.Periode 1.000 hari pertama kehidupan adalah masa yang paling
krusial bagi anak. Terhitung sejak 270 hari selama dalam kandungan ibu, hingga 730 hari setelah anak
lahir.
Periode tersebut amat penting karena pada masa ini otak mengalami tumbuh kembang dengan pesat.
Agar anak dapat tumbuh dan berkembang optimal, semua kebutuhan dasarnya harus dipenuhi. Antara
lain asupan nutrisi, kasih sayang, stimulasi, imunisasi, serta kebersihan.
Kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam periode 1.000 hari pertama kehidupan akan menimbulkan
dampak bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Dampak tersebut tidak hanya pada pertumbuhan
fisik, tetapi juga pada perkembangan mental, kecerdasan, dan perilaku anak.
B. Saran
Kita sebagai bidan/pelayan kesehatan perlu mengingatkan dan memberitahu kepada pasien/ ibu
seberapa penting arti dari 1000 pertama kehidupan bagi bayinya.Agar tercptanya SDM yang berkualitas
DAFTAR PUSTAKA
http://saribudiutami14.wordpress.com/tag/1000-pertama-kehidupan/
http://www.readersdigest.co.id/sehat/info.medis/1000.hari.pertama.penentu.kualitas.anak/005/001/21
5
http://www.tanyadok.com/kesehatan/ada-apa-dengan-1000-hari-pertama-kehidupan-sang-anak
http://idbloggerbuzz.blogspot.com/2012/08/seribu-hari-pertama-kehidupan-yang-menentukan.html
http://www.antaranews.com/berita/328132/1000-hari-pertumbuhan-yang-menentukan