Modul 1 PEP 2013 PDF
Modul 1 PEP 2013 PDF
PD PD
!
W
W
O
O
N
N
y
y
bu
bu
PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN:
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
1
2. KEGIATAN BELAJAR 1: Perekonomian
Pengertian Pertanian, Ekonomi 5.1. Tujuan kegiatan 4
Pertanian dan Sistem Agribisnis 5.2. Uraian Materi 4
2.1. Tujuan kegiatan 1 5.3. Tugas kegiatan 4
2.2. Uraian Materi 1
2.3. Tugas kegiatan 1 6. KEGIATAN BELAJAR 5: Mekanisme
Sistem Perekonomian
1. Deskripsi Modul
Modul ini diawali dengan mendeskripsikan tentang pengertian pertanian dalam arti
sempit dan luas, dilanjutkan dengan pemahaman tentang terminologi ekonomi pertanian
dan sistem agribisnis. Disamping itu, diperkenalkan pada konsep pilihan dan kelangkaan
sumberdaya (choice and scarcity) yang diimplementasikan pada bidang pertanian,
dirangkai dengan pengenalan beberapa prinsip ekonomi sebagai dasar pengambilan
keputusan. Pada kegiatan pembelajaran berikutnya akan disampaikan bahan kajian
tentang sistem perekonomian dan mekanisme sirkuler dalam sistem perekonomian.
Dengan dilengkapi suplemen tentang reinterpretasi pertanian dan pembangunan
pertanian, dari berbagai konsep dasar tersebut diharapkan dapat diimplementasikan
sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menjalankan profesi yang nantinya digeluti
oleh mahasiswa.
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
2.2. Uraian materi pembelajaran 1
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Pertanian hingga dewasa ini masih menjadi mata pencaharian bagi sebagian besar penduduk Indonesia
dan negara-negara sedang berkembang di kawasan Asia dan Afrika. Karakteristik pertanian yang
spesifik, menjadikannya penuh potensi sekaligus permasalahan. Untuk itu pada bahan kajian pertama
ini perlu dipahami gambaran umum pertanian baik sebagai unit produksi maupun sebagai pasar,
petani sebagai aktor terpenting sektor pertanian, apa saja masalah-masalah yang mereka hadapi
terkait akses terhadap sumberdaya pertanian yang relatif langka, bagaimana mereka berjuang di
bawah kondisi ketidakpastian dan resiko alamiah, juga bagaimana para aktor di sektor pertanian
berperilaku merespon pasar produk pertanian.
Page 2 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
wilayah Indonesia lainnya, dapat dijumpai areal persawahan di mana padi menguning hingga di w .d o c u -tr a c k.c
C
C
w
w
m
m
w
w
w
o
o
.d o .c
c u -tr a c k
lereng-lereng gunung, dengan terrasiring berundak-undak dan air irigasi yang gemericik mengalir
mengairinya. Indonesia zamrud katulistiwa, demikian negri ini disebut karena kehijauan hutan dan
kekayaan keragaman hayatinya. Potensi agrokompleks yang mencakup pertanian rakyat berbagai
komoditas (tanaman pangan, hortikultura, tanaman rempah dan aromatik), perkebunan dan
perusahaan pertanian, kehutanan, sumberdaya kelautan dan perikanan tangkap, budidaya perikanan,
peternakan merupakan kekayaan tak ternilai bangsa ini.
Pertanian di Indonesia adalah pertanian tropika sebab Indonesia secara astronomis berada pada
23,5 LU-23,50LS. Wilayah Indonesia dilewati oleh garis ekuator. Selain pengaruh ekuator ada dua
0
faktor alamiah lain yang turut membentuk corak pertanian Indonesia yaitu bentuk negara kepulauan
yang dikelilingi lautan dan topografinya yang bergunung-gunung. Posisi geografis Indonesia yang diapit
oleh dua lautan besar yaitu lautan Indonesia dan Lautan Pasifik serta dua benua (Australia dan Asia)
sangat berpengaruh pada perubahan arah angin. Topografi yang cenderung bergunung-gunung
memungkinkan adanya variasi suhu udara yang berbeda pada daerah tertentu (Mubyarto, 1982).
Sebagai daerah kepulauan tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi. Di daerah yang
bercurah hujan tinggi, terdapat hutan hujan tropis yang sangat lebat. Di kawasan Asia Tenggara,
Indonesia mempunyai areal hutan terluas. Perkembangan jenis tanaman dan ternak juga dipengaruhi
oleh curah hujan dan kesuburan tanah serta dua faktor determinan lain yaitu kelembaban dan suhu
udara. Daerah-daerah Sumatera, Kalimantan dan Papua termasuk daerah basah (super humid) yang
ditandai oleh adanya rawa-rawa, hutan lebat serta hanya memiliki sedikit sekali hijauan pakan ternak.
Hutan menambah kelembaban dan merendah suhu. Kelembaban yang tinggi dan suhu yang rendah
memberikan peluang sangat besar bagi perkembangan penyakit hewan ternak besar seperti scabies,
fasciola hepatica, botulisme, penyakit mulut dan kuku, dsb. Hal ini menyebabkan rendahnya populasi
ternak di Sumatera, Kalimantan dan Papua. Sedangkan pada daerah dengan curah hujan sedang dan
rendah, ditandai oleh adanya hutan yang tidak lebat dan padang sabana. Indonesia bagian timur
merupakan daerah sabana yang memiliki sediaan hijauan pakan ternak lebih dari cukup, sehingga
cocok untuk kehidupan ternak besar. Meski demikian suhu yang tinggi dan kelembaban yang rendah
memudahkan menularnya penyakit anthrax,surra dan scabies(Mubyarto, 1982).
Pulau Jawa yang tidak dilewati langsung oleh garis katulistiwa memiliki dua musim yang sangat
berbeda tiap tahunnya, yaitu musim penghujan pada bulan November hingga April dan musim
kemarau pada bulan Mei hingga Oktober. Pola musim ini membentuk ciri dan sifat pertanian di Jawa.
Pada permulaan musim penghujan umumnya petani di pulau Jawa mulai menanam padi, sehingga
sekitar bulan April hingga Juni petani mengalami panen raya komoditas padi. Hal ini menyebabkan
terjadinya kelebihan pasokan sehingga harga gabah pada periode April-Juni mencapai titik yang
terendah. Apakah pola musiman ini masih bertahan hingga sekarang? Jawaban atas pertanyaan ini
merupakan isu terbesar abad 21 yang memiliki dampak multidimensional termasuk pada sektor
pertanian. Isu tersebut adalah perubahan iklim global.
Indonesia, sebagai negara kepulauan yang terletak di daerah katulistiwa termasuk wilayah yang
sangat rentan terhadap perubahan iklim. Perubahan pola curah hujan, kenaikan muka air laut dan
suhu udara, serta peningkatan kejadian iklim ekstrim berupa banjir dan kekeringan merupakan
beberapa dampak serius perubahan iklim yang dihadapi Indonesia. Tim Sintesis Kebijakan Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (2008) menyatakan bahwa perubahan
iklim akan menyebabkan:
Page 3 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
1. .cSeluruh wilayah Indonesia mengalami kenaikan suhu udara dengan laju yang lebih rendah w .d o c u -tr a c k.c
C
C
w
w
m
m
w
w
w
o
o
.d o
c u -tr a c k
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Deskripsi ilustratif di atas kiranya dapat membangun gambaran tentang pertanian, namun
demikian ada konsep kunci yang perlu diingat sebelum mempelajari bahan kajian berikutnya yakni
bahwa pertanian merupakan unit produksi biologis primer. Sebagai unit produksi, pertanian memiliki
dua terminologi yaitu:
1. Terminologi teknis di mana proses produksi pertanian dipandang sebagai transformasi input
pertanian menjadi output
2. Terminologi ekonomis di mana proses produksi pertanian dipandang sebagai upaya peningkatan
value added (nilai tambah produk)
Page 5 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
yang
. c merupakan simplifikasi dari realitas. Dengan cara ini ekonomi dapat menjelaskan bagaimana unit- w . d
C
C
w
w
m
m
w
w
w
o
o
.d o .c
c u -tr a c k o c u -tr a c k
unit ekonomi berperilaku. Representasi realitas ekonomi lazimnya diformulasikan dalam bentuk model
grafis dan matematis yang pada prinsipnya berfungsi sebagai alat bantu analitis untuk menjelaskan
teori dan meramalkan pola perilaku unit analisis.
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
Perkebunan Negara (PTP Nusantara) masih mengekspor kopi dalam bentuk kopi ose (biji kopi). w .d o c u -tr a c k.c
C
C
w
w
m
m
w
w
w
o
o
.d o .c
c u -tr a c k
Bandingkan dengan kafe terkenal bertaraf internasional Starbuck yang memiliki aneka menu minuman
berbasis kopi yang harga per cangkirnya dapat mencapai Rp1.500.000,- Starbuck mengimpor biji kopi
spesialti dari seluruh penjuru dunia dan mampu meraup untung besar dari proses peningkatan nilai
tambah kopi.
Agroindustri berasal dari dua kata agricultural dan industry. Terminologi agroindustri dapat
diartikan sebagai suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya atau
suatu industri yang menghasilkan produk yang digunakan sebagai sarana atau input dalam usaha
pertanian. Definisi agroindustri dapat dijabarkan sebagai kegiatan industri yang memanfaatkan hasil
pertanian sebagai bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan
tersebut. Dengan demikian agroindustri meliputi industri pengolahan hasil pertanian, industri yang
memproduksi peralatan dan mesin pertanian, industri input pertanian (pupuk, pestisida, herbisida dan
lain-lain) dan industri jasa sektor pertanian.
Apabila dilihat dari sistem agribisnis, agroindustri merupakan bagian (subsistem) agribisnis yang
memproses dan mentranformasikan bahan-bahan hasil pertanian (bahan makanan, kayu dan serat)
menjadi barang-barang setengah jadi yang langsung dapat dikonsumsi dan barang atau bahan hasil
produksi industri yang digunakan dalam proses produksi seperti traktor, pupuk, pestisida, mesin
pertanian dan lain-lain. Dari batasan diatas, agroindustri merupakan sub sektor yang luas yang
meliputi industri hulu sektor pertanian sampai dengan industri hilir. Industri hulu adalah industri yang
memproduksi alat-alat dan mesin pertanian serta industri sarana produksi yang digunakan dalam
proses budidaya pertanian. Sedangkan industri hilir merupakan industri yang mengolah hasil pertanian
menjadi bahan baku atau barang yang siap dikonsumsi atau merupakan industri pascapanen dan
pengolahan hasil pertanian.
Dalam kerangka pembangunan pertanian, agroindustri merupakan penggerak utama
perkembangan sektor pertanian, terlebih dalam masa yang akan datang posisi pertanian merupakan
sektor andalan dalam pembangunan nasional sehingga peranan agroindustri akan semakin besar.
Dengan kata lain, dalam upaya mewujudkan sektor pertanian yang tangguh, maju dan efisien sehingga
mampu menjadi leading sector dalam pembangunan nasional, pengembangan agroindustri menuju
agroindustri yang tangguh, maju serta efisien tak dapat ditunda lagi. Strategi pengembangan
agroindustri yang dapat ditempuh harus disesuaikan dengan karakteristik dan permasalahan
agroindustri yang bersangkutan. Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan
agroindustri adalah: (a) sifat produk pertanian yang mudah rusak dan bulky sehingga diperlukan
teknologi pengemasan dan transportasi yang mampu mengatasi masalah tersebut; (b) sebagian besar
produk pertanian bersifat musiman dan sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim sehingga aspek
kontinuitas produksi agroindustri menjadi tidak terjamin; (c) kualitas produk pertanian dan
agroindustri yang dihasilkan pada umumnya masih rendah sehingga mengalami kesulitan dalam
persaingan pasar baik didalam negeri maupun di pasar internasional; dan (d) sebagian besar industri
berskala kecil dengan teknologi yang rendah.
Bagaimana keterkaitan antar sub sistem agribisnis membentuk sistem bisnis pertanian yang kompleks
diilustrasikan pada gambar berikut ini:
Page 7 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Gambar 1. Keterkaitan antar Sub Sistem Agribisnis dalam Sistem Bisnis Pertanian
Secara konseptual sistem agribisnis dapat diartikan sebagai semua aktivitas mulai dari pengadaan
dan penyaluran sarana produksi sampai dengan pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh
usahatani dan nelayan serta agroindustri yang saling terkait satu sama lainnya. Dengan demikian
sistem agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa sub sistem yaitu:
a. sub sistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi,teknologi dan pengembangan sumberdaya
manusia
b. sub sistem budidaya atau usahatani
c. sub sistem pengolahan hasil pertanian atau agroindustri
d. sub sistem pemasaran hasil pertanian
Dengan kata lain sistem agribisnis (agroindustri) merupakan totalitas atau kesatuan kinerja agribisnis yang
terdiri dari subsistem agribisnis hulu (up stream agribusiness), subsistem usahatani (on-farm agribusiness),
subsistem agribisnis pengolahan (down stream agribusiness), subsistem pemasaran dan subsistem
penunjang termasuk sarana, prasarana, jasa dan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan agribisnis
Dari uraian di atas diketahui, latar belakang perlunya pembangunan pertanian berwawasan agribisnis
melekat pada makna agroindustri itu sendiri yaitu upaya memberikan perspektif industri pada sektor
pertanian. Dasar suatu industri adalah rancang bangun dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan nilai
tambah setinggi mungkin. Dengan rancang bangun dan penerapan teknologi secara tepat, baik masukan,
proses, maupun pengendalian kualitasnya, akan diperoleh produk yang tepat seperti yang dikehendaki dalam
jenis, jumlah, kualitas dan waktu. Sejak awal, produk semacam ini tentu telah diterjemahkan sebagai
permintaan pasar atau konsumen. Bahkan dengan menggabungkan teknologi industri dan teknik pemasaran
terbuka peluang untuk menciptakan produk yang tidak saja memenuhi permintaan pasar yang ada namun
mampu menciptakan pasar atau permintaan baru yang lebih inovatif.
Selanjutnya adaptasi teknologi yang berkembang dari pengalaman memproduksi dan memantau selera
konsumen akan semakin mempertinggi fleksibilitas produk industri di mana produk yang dihasilkan menjadi
terspesialisasi dan tidak memerlukan metode produksi massal. Dalam proses itulah industri memperoleh nilai
Page 8 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
tambah. Semakin tepat produk memenuhi selera dan keinginan konsumen, akan makin tinggi nilai
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
tambahnya. Oleh karena itu produktivitas industri jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produktivitas
pertanian.
Pengembangan agro industri pada dasarnya diharapkan selain memacu pertumbuhan tingkat ekonomi
sekaligus diarahkan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan petani. Dengan demikian maka
upaya menumbuhkan agroindustri yang dikembangkan di pedesaan perlu direkayasa dengan prinsip dasar
sebagai berikut:
1. memacu keunggulan kompetitif produk/komoditi serta komparatif wilayah
2. memacu peningkatan kemampuan SDM dan menumbuhkan agroindustri yang sesuai dan mampu
dilakukan di wilayah yang dikembangkan
3. memperluas wilayah sentra-sentra agribisnis komoditas unggulan yang nantinya akan berfungsi sebagai
penyandang bahan yang berkelanjutan
4. memacu pertumbuhan agribisnis wilayah dengan menghadirkan subsistem-subsistem agribisnis
mengadakan berbagai sarana pendukung bagi berkembangnya industri pedesaan
Page 9 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
punyai pada tingkat harga jual produk mereka di pasar.
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa baik konsumen maupun produsen selalu mempertimbangkan
manfaat (benefit) dan ketersediaan sumberdaya dalam proses pengambilan keputusan atas tindakan yang
bermotif ekonomi. Ada dua alasan yang melatarbelakangi perilaku ini yaitu:
1. Kelangkaan Sumberdaya(scarcity)
Konsep kelangkaan merujuk pada terbatasnya kuantitas ketersediaan sumberdaya dibandingkan dengan
kebutuhan relatif masyarakat. Kelangkaan merupakan konsep yang relatif. Negara yang memiliki
pendapatan per kapita tinggi pun harus menghadapi masalah kelangkaan sumberdaya sebagaimana
halnya negara-negara miskin. Perbedaannya terletak pada seberapa besar kelangkaan sumberdaya yang
mereka hadapi dan kemampuan untuk mengatasi problematika yang timbul akibat kelangkaan
tersebut.Penanganan yang tepat atas kelangkaan sumberdaya relatif ini kemudian melahirkan konsep
spesialisasi. Melalui pemilikan sumberdaya yang spesifik, dapat diproduksi output unggulan yang
relevan, yang selanjutnya dapat saling dipertukarkan dalam perekonomian pasar.
2. Proses pengambilan keputusan atas beberapa alternatif pilihan
Kelangkaan sumberdaya memaksa konsumen dan produsen untuk menetapkan pilihan. Penetapan
pilihan mengandung dimensi waktu. Pilihan konsumen yang ditetapkan hari ini akan berdampak pada
kehidupan mereka di masa mendatang. Demikian pula bagi pengusaha. Keputusan yang mereka
tetapkan saat ini akan sangat mempengaruhi profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang.
Selain itu proses pengambilan keputusan juga erat kaitannya dengan biaya peluang (opportunity cost).
Biaya peluang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi misalnya adalah sama dengan nilai
pendapatan yang seharusnya diperoleh bila seseorang memilih bekerja dan tidak melanjutkan
pendidikannya. Biaya peluang seorang konsumen yang membeli stereo set seharga satu juta rupiah sama
dengan suku bunga yang ia terima dari bank seandainya ia mendepositokan uang tersebut. Di luar waktu,
kelangkaan sumberdaya dan biaya peluang, adakalanya proses pengambilan keputusan juga dibatasi oleh
pertimbangan-pertimbangan non ekonomi misalnya aspek politik, hukum dan moralitas serta etika.
Dari uraian materi pembelajaran di atas dapat digarisbawahi bahwa choice and scarcity merupakan
dasar bagi keputusan alokasi sumberdaya ekonomi. Dengan mempertimbangkan sumberdaya ekonomi yang
relatif langka ketersediaannya, dalam setiap perekonomian masyarakat harus mengorganisasikan
sumberdaya yang mereka miliki berdasarkan tiga kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. What to produce : barang dan jasa apa yang harus diproduksi dan berapa jumlahnya
b. How to produce: bagaimana memproduksi barang dan jasa yang diperlukan. Keputusan ini
berkaitan erat dengan metode atau teknologi produksi yang akan digunakan.
c. Who gets the output: kriteria pengambilan keputusan ekonomi berkenaan dengan sistem distribusi
yang adil di antara anggota masyarakat
Page 10 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
4. Kegiatan Belajar 3: Sepuluh Prinsip Ekonomi
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Page 11 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
1 Prinsip trade off
Perdagangan
5 menguntungkan semua
pihak
Pasar adalah
organisasi
6 kegiatan ekonomi
yang paling efektif
dan efisien
Pemerintah dapat
memperbaiki
7
kegagalan
mekanisme pasar
Page 12 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
berarti mahasiswa tersebut telah mengorbankan waktunya untuk tidur, menonton TV, berolahraga
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Page 13 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
insentif yang timbul, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari suatu kebijakan dan
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
dampaknya terhadap perilaku masyarakat. Jika kebijakan tersebut mengubah insentif maka perilaku
masyarakat akan ikut berubah.
6. Perekonomian Pasar adalah sistem paling efisien untuk mengorganisasikan Kegiatan ekonomi
Dalam perekonomian pasar (market economy) pengambilan keputusan ekonomi dilakukan oleh
pelaku-pelaku ekonomi, misalnya dalam perekonomian sederhana ada dua partisipan (pelaku
ekonomi); yakni perusahaan dan rumah tangga. Perusahaan akan memutuskan barang apa yang
akan diproduksikan, siapa dan berapa banyak pekerja yang akan digunakan sedangkan rumah
tangga akan membuat keputusan di perusahaan mana dia akan bekerja dan barang apa yang akan
dibeli dari pendapatan mereka. Perusahaan dan rumah tangga akan saling berinteraksi di pasar,
dimana harga dan kepentingan pribadi akan menjadi dasar bagi pengambilan keputusan-keputusan
ekonomi. Harga mencerminkan nilai suatu barang bagi masyarakat sekaligus mencerminkan biaya
produksi dari barang tersebut. Perusahaan dan rumah tangga selalu mempertimbangkan harga saat
mengambil keputusan untuk menjual atau membeli. Dengan kata lain, perusahaan dan rumah
tangga mempertimbangkan manfaat dan biaya dari tindakan mereka secara sosial melalui harga.
Oleh karena semua pelaku ekonomi mengambil keputusan berdasarkan informasi harga, maka
Page 15 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
mekanisme harga merupakan sistem yang paling efektif dan efisien untuk mengalokasikan
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Page 16 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
dan kesehatan yang lebih baik.
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Perbedaan standar hidup di berbagai negara disebabkan adanya perbedaan produktivitas antar
negara tersebut. Kegiatan perekonomian suatu negara yang pekerjanya mampu menghasilkan jumlah
barang dan jasa lebih banyak per satuan waktu (lebih produktif), sebagian besar masyarakatnya
menikmati standar hidup yang tinggi. Sebaliknya, negara yang pekerjanya kurang produktif, sebagian
besar masyarakatnya memiliki standar hidup yang relative lebih rendah.
Produktivitas adalah aspek utama yang berpengaruh terhadap standar hidup sehingga untuk
meningkatkan standar hidup harus diawali dengan peningkatan produktivitas. Bagi pengambil
kebijakan, peningkatan standar hidup masyarakat perlu diawali dengan peningkatan produktivitas
melalui penyediaan pendidikan yang baik dan terjangkau, peralatan dan teknologi terbaik untuk
menghasilkan barang dan jasa yang bisa diakses oleh masyarakat.
10. Masyarakat menghadapi trade off antara inflasi dan pengangguran dalam jangka
pendek
Dalam jangka pendek, terjadi tradeoff antara jangka pendek antara inflasi dengan jumlah
pengangguran. Naiknya tingkat harga umum akan meningkatkan jumlah barang dan jasa yang
diproduksi oleh suatu negara, peningkatan jumlah barang dan jasa yang diproduksi berarti
penggunaan akan faktor produksi, dalam hal ini tenaga kerja akan makin tinggi sehingga jumlah
pengangguran akan turun.
Jika inflasi dan penyebabnya sudah diketahui, mengapa dalam implementasinya Pemerintah
sering mengalami kesulitan meredam inflasi. Salah satu alasan sulitnya Pemerintah meredam
lonjakan inflasi dikarenakan upaya menekan inflasi seringkali mengakibatkan peningkatan angka
pengangguran. Inflasi biasanya ditekan melalui pengurangan kuantitas uang. Jika uang berkurang,
maka dana investasi dan produksi menyusut. Hal ini berarti lapangan kerja baru akan berkurang,
sehingga pengangguran akan bertambah. Dilema atau trade off antara inflasi dan pengangguran ini
dikenal sebagai konsep Kurva Philip.
Page 17 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
Anda mengenal ekonom pertanian terkemuka di Indonesia? Sebutkan siapa saja mereka! Profesor
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Mubyarto dan Profesor Pantjar Simatupang adalah dua di antar para ekonom pertanian terkemuka
di Indonesia. Prof. Mubyarto adalah seorang guru besar di Universitas Gajah Mada, sementara Prof.
Pantjar Simatupang guru besar di IPB. Beliau berdua pernah berpolemik di mimbar akademik perihal
konsep pembangunan pertanian dengan pendekatan agribisnis dan pendekatan pro poor. Prof.
Mubyarto menyatakan bahwa model pembangunan agribisnis kurang sesuai bagi petani Indonesia,
khususnya petani di Pulau Jawa yang miskin dan seringkali tunakisma (tidak memiliki lahan).
Sedangkan Prof. Pantjar sangat meyakini bahwa pendekatan agribisnis mampu menjawab tantangan
pembangunan sektor pertanian di masa mendatang. Kedua pakar ini mendasarkan opininya pada
observasi dan hasil analisis dari observasinya. Namun demikian keduanya memiliki asumsi yang
berbeda.
Asumsi adalah penyederhanaan realitas ekonomi yang ditetapkan oleh ekonom pertanian
untuk memusatkan lingkup kajian yang sedang diobservasinya. Hal ini sangat penting dalam ilmu
ekonomi sebab ilmu ekonomi tidak memiliki laboratorium. Lab ekonomi pertanian adalah realitas
ekonomi yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian seni dalam berpikir
ilmiah adalah memutuskan asumsi mana yang dibuat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tertentu.
Para ekonom pertanian juga menggunakan model untk mempelajari realitas ekonomi.
Model-model tersebut sangat efektif sebagai alat bantu untuk menjelaskan berbagai isu ekonomi.
Model pertama dalam ekonomi pertanian dan ilmu ekonomi pada umumnya adalah diagram alir
perekonomian.
Page 18 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
Apakah Perekonomian Itu?
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Ada banyak alternatif jawaban untuk pertanyaan ini, namun yang paling mengena adalah
bahwa perekenomian merupakan suatu sistem organisasi yang kompleks: suatu sistem untuk
mengorganisasikan produksi barang dan jasa dan proses distribusinya di antara masyarakat.
Dengan demikian ekonomi berkaitan erat dengan sistem alam (atmosfer, geosfer, hidrosfer,
biosfer) dan sistem sosial (sistem hukum, adat-isitiadat, tradisi, organisasi dan jaringan
komunikasi) yang mengatur batasan dan saluran interaksi antar individu dalam kelompok sosial.
Suatu perekonomian mencakup berbagai sektor produksi. Sektor produksi merupakan
proses penguasaan sumber-sumber daya alam dan penggabungannya dengan modal (atau kapital,
yaitu saving dari proses produksi sebelumnya) dan tenaga kerja (labor). Pemanfaatan
pengetahuan dan teknologi mutlak diperlukan dalam produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa. Singkatnya proses produksi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya alam, modal
dan karakteristik teknik dari proses produksi.
Selain fenomena di atas, fungsi produksi didasarkan pada kebenaran mutlak hukum fisika
yang menyatakan bahwa materi dan energi tidak dapat dimusnahkan. Berkaitan dengan hukum
kekekalan massa, produksi adalah proses konversi (bukan penciptaan) materi-energi menjadi
bentuk-bentuk yang lebih memiliki nilai guna dan dapat memenuhi permintaan pasar.Produksi
yang efisien selalu memaksimalkan nilai tambah dan oleh karenanya dapat dicirikan sebagai
proses yang menghasilkan output dan limbah yang bernilai nol atau negatif.
Sektor konsumsi juga tercakup dalam lingkup ekonomi. Orang bertindak secara individual maupun
kolektif untuk mengkombinasikan output yang dihasilkan oleh sektor produksi dengan waktu
mereka dalam proses pemenuhan kepuasan dan memperoleh bahan pangan. Proses-proses
konsumsi juga berkaitan dengan produktivitas masyarakat di mana individu konsumen menjadi
anggotanya. Sebab kemampuan dan daya saing konsumen untuk membeli barang dan jasa juga
mengikuti hukum-hukum fisika. Barang-barang yang dikonsumsi tidak hilang tetapi dikonversikan
ke dalam bentuk energi lain, dengan limbah sama dengan nol atau negatif.
Produksi dan konsumsi merupakan transformasi fisik, bukan penciptaan atau pemusnahan
energi. Konsep kekekalan massa yang berdasarkan pada hukum fisika, sangat membantu dalam
mengembangkan pandangan mengenai aktivitas ekonomi yang mengakui adanya batas-batas
untuk berproduksi dan berkonsumsi serta kenyataan akan adanya sebagian energi yang terbuang
(dalam bentuk limbah : seperti panas atau jenis residual lainnya). Suatu perekonomian cepat atau
lambat menghadapi batasan-batasan ini.
Jadi sebagian besar struktur perekonomian terdiri atas sektor produksi dan konsumsi, di
mana sektor produksi melayani sektor konsumsi. Ciri yang membedakan satu perekonomian
dengan lainnya adalah organisasi dan koordinasinya. Produksi dalam perekonomian modern
membutuhkan koordinasi di antara pelaku unit-unit produksi yang mencakup antara lain :
tekonologi yang kompleks, koordinasi fungsional dari usaha-usaha memperoleh input,
penjadwalan proses produksi, pemasaran dan investasi untuk kesinambungan proses produksi di
masa yang akan datang. Hal terpenting adalah perlunya koordinasi fungsional antara produksi dan
konsumsi sehingga dapat diperoleh bahan pangan dan kepuasan. Input-input harus dialokasikan
pada nilai kegunaan yang tertinggi, barang dan jasa didistribusikan di antara konsumen yang saling
bersaing. Transportasi, penyimpanan dan jasa finansial harus tersedia, kecuali jika produksi dan
konsumsi dapat dilangsungkan di tempat yang sama.
Page 19 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
Informasi mengenai nilai-nilai relatif dari semua input, barang dan jasa harus disediakan dan
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
dapat diketahui secara meluas. Ukuran nilai yang umum berlaku harus ditetapkan dan digunakan
sebagai nilai tukar (alat pembayaran) yang memudahkan perdagangan dan penyimpanan). Untuk
memberikan insentif bagi proses produksi dan untuk menyelenggarakan distribusi di antara para
konsumen yang bersaing ukuran nilai tersebut diwujudkan sebagai pendapatan produsen dan
harga yang dihadapi konsumen.
Supaya mekanisme distribusi dan pemberian insentif dapat bekerja dengan efektif sistem
kepemilikan yang mendetail harus ditetapkan dan dilaksanakan. Jaminan hak secara hukum ini
akan menetapkan kriteria yang harus dipenuhi oleh individu-individu agar dapat memperoleh
akses terhadap input produksi, barang dan jasa dan lingkungan dalam hubungan yang layak dan
dapat dipertanggungjawabkan di antara agen-agen ekonomi.
Dengan adanya sistem kepemilikan, dan jaminan atas hak-hak yang memadai, nilai barang
dan jasa menjadi revenue bagi produsen dan nilai bagi input yang telah digunakan. Jadi
perekonomian mengkoordinasikan produksi, konsumsi, tabungan dan investasi yang dihadapkan
pada adanya kelangkaan sumberdaya, keterbatasan teknologi, kebutuhan dan keinginan manusia
yang tak terpuaskan serta sistem kepemilikan dan jaminan hukum atas hak-hak warga negara.
Perekonomian bebas :
Perekonomian bebas, menjamin adanya hak-hak pribadi di mana hak milik (ownership) dapat
berlangsung dan transferable (dapat dipertukarkan,dipindahtangankan). Ownership memberikan
legalitas penggunaan dan melahirkan hak untuk melarang orang lain menggunakan hak miliknya.
Individu-individu bebas memindahkan kepemilikan mereka kepada individu lainnya, dalam hal ini
perdagangan berlangsung dengan suka rela, di mana harga terbentuk berdasarkan kesepakatan di
antara para pelakunya dan kedua pihak merasa puas sebab yakin telah menerima sesuatu yang
nilainya lebih tinggi dari apa yang dia lepaskan.
Individu-individu tidak dibatasi dalam memilih partner dagang, masing-masing dibebaskan
mencari syarat-syarat pertukaran yang paling menguntungkan, yaitu harga-harga relatif.
Kompetisi di antara para pembeli dan penjual cenderung mengakibatkan keseimbangan
penawaran dan permintaan sehingga harga relatif tetap stabil. Pertukaran dan uang sebagai
media pertukaran serta nilai simpan harga-harga relatif membentuk harga uang sebagaimana
yang telah kita kenal.
Adanya sistem kepemilikan dan harga membantu fungsi koordinasi untuk
menyelenggarakan perekonomian bebas. Harga memberikan insentif untuk proses produksi
karena pendapatan ditentukan oleh harga dan jumlah barang atau jasa yang dijual. Harga
mendistribusikan alokasi barang dan jasa di antara para konsumen, karena untuk konsumen
jumlah pengeluaran mereka (harga dikalikan dengan kuantitas pada semua jenis barang dan jasa)
Page 20 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
tidak akan melebihi anggaran yang mereka miliki. Oleh karena harga untuk semua barang
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran. Gerakan bergesernya harga memberikan
informasi adanya perubahan kelangkaan pasokan dan permintaan sehingga baik produsen
maupun konsumen dapat melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap kondisi keseimbangan
pasar yang baru.
Harga memberikan umpan balik dan menyelenggarakan mekanisme self correction dalam
perekonomian pasar. Naiknya harga komoditi tertentu merupakan informasi meningkatnya
kelangkaan relatif dan hal ini cenderung meningkatkan produksi dan mengurangi konsumsi
terhadap komoditi tersebut. Bahkan untuk sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui dengan
persediaan yang sangat terbatas, mekanisme harga cenderung mengoreksi problem-problem
kelangkaan antara lain dengan mendorong eksplorasi dan penemuan sumberdaya baru, menekan
konsumsi, mendorong konservasi, pendaur ulangan dan mencari serta menemukan alternatif
produk substitusi.
Karena interest rate (tingkat suku bunga) sama dengan harga modal, sistem harga cenderung
menstabilkan perekonomian sepanjang waktu. Peningkatan suku bunga, merefleksikan adanya
kelangkaan modal yang selanjutnya akan mendorong saving dan pada saat yang sama menekan
kredit dan menunda konsumsi sehingga memungkinkan akumulasi modal. Para pakar ekonomi
modern telah membuktikan bahwa dengan sejumlah persyaratan dan asumsi-asumsi yang
membatasinya, mekanisme harga telah menciptakan organisasi yang benar-benar efisien dalam
sistem perekonomian bebas.
Namun demikian mekanisme harga beroperasi dengan biaya besar, hal ini disebabkan oleh
banyaknya properti eksklusif yang terlibat dan keharusan penyebaran informasi secara meluas.
Selain itu mekanisme harga bekerja optimal jika setiap produsen dan konsumen beroperasi pada
skala usaha yang sedemikian kecilnya sehingga tidak ada satupun kekuatan yang dapat
mempengaruhi harga pasar. Di dalam praktek perekonomian modern umumnya justru terjadi
operasi usaha berskala besar sehingga terdapat banyak peluang untuk mempengaruhi bahkan
mengendalikan mekanisme harga.
Di sisi lain mekanisme harga dapat menjadi batasan yang kurang manusiawi bagi proses-
proses produksi yang tergantung sepenuhnya pada alam sebagaimana umumnya produk
pertanian. Fluktuasi harga yang kuat terhadap produk-produk pertanian membawa dampak yang
merusak pendapatan dan kesejahteraan produsen (petani). Uraian di atas secara eksplisit
menggambarkan adanya siklus antara harga dan pendapatan dalam mekanisme harga di
perekonomian pasar bebas. Harga membantu penetapan tingkat pendapatan namun di lain pihak
permintaan efektif diterjemahkan sebagai permintaan yang didukung daya beli. Kondisi ini
menyebabkan permintaan dari kelas ekonomi yang lebih mampu dihargai lebih tinggi. Jadi dapat
dipahami jika siklus harga-pendapatan berpotensi menjadi sumber ketidakadilan dalam distribusi
pendapatan agregat. Alasan ini dan sejumlah alasan lainnya menyebabkan masyarakat enggan
membiarkan mekanisme harga mengendalikan fungsi koordinasi dalam perekonomian.
Page 21 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
kolektif. Dengan cara ini inekualitas income (ketidaksetaraan pendapatan) akibat kepemilikan
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
modal dan sumberdaya yang tidak proporsional dapat dihindari. Penggunaan sumberdaya yang
cenderung mengorbankan manfaat jangka panjang untuk kepentingan individual dapat dicegah
melalui perencanaan pertumbuhan ekonomi yang distimulasi oleh adanya saving dan investasi.
Inilah tujuan dari perekonomian sosialis yang direncanakan secara terpusat.
Central planner, perencana pusat biasanya menetapkan sistem instruksional (direktif) yang
kompleks, kuota produksi dan ganjaran serta penalti (sanksi), yang didukung peringatan terus
menerus agar setiap individu melakukan yang terbaik bagi kepentingan bersama. Individu
memberikan respon positip jika kebijakan yang ditetapkan oleh central planner dapat
meningkatkan kesejahteraan mereka. Karena alasan ini ganjaran yang diberikan seringkali harus
disesuaikan dengan skill,usaha dan kemauan individual, hal mana juga berpotensi menyebabkan
ketidaksetaraan pendapatan pada tingkat-tingkat tertentu.
Bagaimana central planner dapat mengetahui instruksi apa yang harus diberikan dan berapa
kuota produksi harus ditetapkan, mau tidak mau harus dikerahkan informasi dalam jumlah besar
tentang kelangkaan relatif, nilai-nilai relatif, efisiensi dan proses produksi alternatif. Apabila kita
cermati fungsi koordinasi dalam perekonomian yang terpusat dilaksanakan oleh suatu badan
sentral dengan menggunakan harga bayangan (shadow price) untuk mengganti harga pasar.
Perekonomian Campuran:
Di dalam perekonomian campuran mekanisme harga digunakan untuk mengarahkan
aktivitas-aktivitas dari sektor-sektor swasta tetapi negara tetap mempunyai hak untuk mengatur
dan mempengaruhi proses-proses produksi dan konsumsi. Negara dapat memproduksi dan
mendistribusikan produk tertentu di luar sistem harga apabila cara ini dipercaya mampu
memberikan solusi bagi kemanan nasional atau jika nilai sosial dari produk yang bersangkutan
sangat besar. Pemerintah melakukan campur tangan terhadap produksi dan konsumsi melalui
penyesuaian harga relatif baik secara langsung antara lain dalam bentuk kebijaksanaan fiskal,
subsidi, tarif, kuota import eksport dan public sector purchasing (pembelian sektor publik);
maupun secara tidak langsung dalam bentuk kebijakan regulasi dan modifikasi sistem legalitas
properti.
Perekonomian campuran merupakan usaha mengambil manfaat dari efisiensi sistem harga
sebagai mekanisme koordinasi tanpa harus mempercayakan semua aspek kinerja perekonomian
secara umum pada sistem pasar bebas. Harga tetap memegang peranan penting dalam
menciptakan insentif dan dalam distribusi pendapatan, sedangkan kebijakan publik dijadikan
langkah pendekatan untuk menetapkan level konsumsi minimal bagi para pencari pendapatan
yang kurang efektif, untuk meredam instabilitas bagi pihak-pihak pemilik tenaga kerja,
ketrampilan dan sumberdaya akibat perubahan kondisi pasar, serta untuk mengoreksi mis-alokasi
sumberdaya.
Kiranya penting dipahami bahwa peran sektor publik dalam perekonomian campuran
melibatkan sejumlah besar perencanaan substansial, pengumpulan dan analisa informasi,
penetapan tujuan dan penciptaan insentif untuk mencapai target awal. Kondisi demikian di sisi
lain membuka peluang yang cukup besar terhadap adanya praktek-praktek mis manajemen.
Page 22 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
Masyarakat
Tujuan pokok dari suatu sistem perekonomian adalah untuk memberikan kepuasan
maksimum bagi semua anggota masyarakat yang dilayani. Tetapi karena hampir tidak mungkin
mengukur kadar kepuasan dari semua individu, diperlukan seperangkat analisa logis. Apakah
sektor-sektor produksi beroperasi dengan kapasitas penu? Indikator-indikator semacam ini dapat
ditafsirkan sebagai persentase dari utilitasi: kapasitas industri dan tingkat pengangguran.
Tingkat pengangguran di satu sisi merupakan indikator tenaga kerja yang tidak dimanfaatkan
dan di lain pihak juga merupakan prediktor dari kesejahteraan masyarakat sebab pengangguran
hampir selalu berarti reduksi pendapatan bagi mereka yang bersangkutan dan meningkatkan
pengeluaran publik untuk menanggung mereka. Dalam masyarakat yang sangat menghargai kerja
pengangguran merupakan masalah sosial yang memberikan dampak psikologis yang buruk bagi
mereka yang menganggur.
Apakah tingkat harga secara agregat relatif stabil, dapat dicermati dari laju inflasi yang
mengindikasikan annual rate (laju tahunan) dari kenaikan tingkat harga umum. Laju inflasi diukur
melalui perubahan indeks harga konsumen atau whole sale price index (indeks harga di tingkat
pengecer).Untuk mengetahui keadaan tertentu dari perekonomian dapat dilakukan dengan
memeriksa seperangkat indikator : penawaran tenaga kerja, investasi dalam sektor industri,
peralatan, indeks harga dan sebagainya. Namun jika kita ingin mengetahui keadaan perekonomian
secara total indikator paling umum digunakan adalah Gross National Product (GNP).
GNP adalah nilai total dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu
tahun. Standar nilai yang dijadikan dasar adalah harga barang dan jasa yang ditetapkan di pasar.
Dengan demikian GNP sebagai indikator kesejahteraan mempunyai beberapa kelemahan.
Pertama, kenaikan harga umum karena peningkatan inflasioner dalam suplai uang akan
meningkatkan GNP nominal meski kesejahteraan tidak meningkat. Ilusi kemakmuran ini dapat
dihindarkan dengan menghitung GNP riil pada tingkat harga yang berlaku selama periode waktu
tertentu.GNP mencatat pengeluaran tanpa membedakan cost dan benefit. Meskipun GNP dapat
ditingkatkan melalui ekstraksi sumberdaya dan dalam jangka pendek oleh over eksploitasi
sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui, menurut perhitungan tidak ada compensating entry
(biaya kompensasi) atas sumberdaya yang hilang. GNP dalam pengertian riil adalah pengukuran
arus barang, tidak bertujuan menghitung efisiensi produksi dan konsumsi serta perubahan-
perubahan netto dalam tingkat kesejahteraan.
Pasar tidak mampu mencerminkan keadaan lingkungan dan nilai-nilai sumberdaya alam.
Polusi tidak mereduksi GNP. Di lain pihak polusi menyebabkan banyak problem kesehatan
manusia yang pada gilirannya akan meningkatkan biaya tinggi pada jasa-jasa medis. Meskipun
output industri meningkat namun reduksi lingkungan terjadi terus menerus : kebisingan,
kemacetan, polusi dan stress. Kesemuanya akan mengurangi net benefit dari output nasional yang
semakin meningkat.
Jika benar bahwa kerusakan lingkungan meningkat dengan cepat seiring bertambahnya
output nasional (GNP) maka GNP sebagai ukuran kesejahteraan manusia dan sosial benar-benar
menyimpang. Hal ini perlu diperhatikan mengingat selama ini pertumbuhan ekonomi senantiasa
diidentifikasikan sebagai peningkatan GNP. Bagi mereka yang memikirkan prospek jangka panjang
Page 23 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
peradaban manusia, eksplorasi alam tidak hanya akan tertuju pada pemenuhan ekonomi namun
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Harga
Pembahasan mengenai kelemahan-kelemahan GNP sebagai indikator ekonomi
mengindikasikan adanya kelompok barang dan jasa tertentu yang gagal memenuhi fungsi
koordinasi dalam mekanisme harga di pasar bebas atau perekonomian campuran. Bagaimana hal
ini dapat terjadi? Harus diingat bahwa mekanisme harga didasarkan atas sistem kepemilikan yang
eksklusif dan dapat ditransfer. Untuk sebagian kategori penting dari barang, jasa dan lingkungan
hak-hak kepemilikan yang transferable belum dapat ditetapkan. Dalam beberapa kasus
kesepakatan tradisional dan sosial menjadi penghalang bagi pembentukan hak-hak kepemilikan
eksklusif. Ada hal-hal tertentu di mana publik harus memperoleh akses terhadap kekayaan alam :
udara, perikanan laut dan sebagian penggunaan air.
Air mempunyai karakteristik fisik yang menyebabkan biaya tinggi dalam pemeliharaan,
konservasi dan peningkatan kualitasnya. Tanpa hak kepemilikan yang eksklusif agak sulit
dilakukan sehingga hampir tak mungkin memberlakukan ganti rugi yang sepadan. Harga gagal
dalam fungsi koordinasinya. Individu tidak berpeluang untuk mengimbangi produksi dan
konsumsinya atas jenis-jenis komoditi penting yang kualifikasi harganya tidak ditetapkan.
Alternatif untuk menyelesaikan kasus-kasus serupa adalah dengan melibatkan tindakan kolektif
untuk menetapkan dan memberlakukan sistem insentif yang layak melalui peraturan, adat
istiadat dan tradisi. Para perencana dapat menentukan sistem harga atau bayaran yang dapat
dikutip dari masyarakat secara layak.
Bagi perekonomian yang memberikan peran-peran penting pada sektor pasar dan sistem
harga, tugas para pakar ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan adalah mengidentifikasi dan
menganalisa kelemahan sistem harga dan merencanakan solusi yang mungkin untuk memecahkan
masalah-masalah tersebut.
Page 24 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
6..2. Uraian materi kegiatan belajar 5
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Page 25 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
pengambilan keputusan alokasi sumberdaya dalam perekonomian secara efektif dan efisien
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
(Boediono,1982). Diagram berikut ini menunjukkan struktur dasar sistem perekonomian pasar.
Keteranan:
Perusahaan menjual barang kepada rumahtangga dan membeli input dari rumahtangga baik
berupa tenaga kerja maupun sumberdaya lainnya.
Rumahtangga membeli barang dari perusahaan dan menjual input produksi (tenaga kerja dan
alat produksi lain) kepada perusahaan.
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
2..c Kasus 1: Pengadaan sarana jalan di pedesaan adalah sangat penting bagi kegiatan pemasaran
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
produk pertanian. Berikan ulasan, bagaimana lazimnya pengadaan sarana dan prasarana
publik di daerah asal Anda diselenggarakan? Dapatkah penawaran jasa pengadaan sarana jalan
ini diserahkan kepada mekanisme pasar? Jika ya jelaskan, sebaliknya jika tidak berikan
argumentasi Anda!
Kasus 2: Himpunlah informasi tentang praktek pertanian di negara-negara sosialis yang
umumnya menganut sistem perekonomian terpusat. Bandingkan dengan kondisi pertanian di
negar-negara yang menganut sistem perekonomian pasar. Berikan ilustrasi empirik disertai
contoh-contoh apa kekurangan dan kelebihan masing-masing sistem perekonomian tersebut
dalam mengelola sektor pertanian!
DAFTAR PUSTAKA
Boediono, 1982, Ekonomi Mikro, BPFE,Yogyakarta
Colman, David. and Y. Trevor. 1997. Principles of Agricultural Economics: Markets and Prices in
Less Developed Countries. Cambrige University Press, Cambrige.
Lipsey,R.G. dan Courant, P.N., 1996,Economics, Harper Collins College Publisher, New York
Mankiw, N.G. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi Ketiga. Salemba Empat, Jakarta.
Mubyarto, 1982, Pengantar Ekonomi Pertanian, LP3ES, Jakarta
Pindyck R.S. dan Rubinfeld, D.L.,2001, Microeconomics, Prentice Hall,Inc., New Jersey
Tambunan, T.T.H., Perekonomian Indonesia, 2001, Ghalia Indonesia, Jakarta
Randall,A., 1981, Resource Economics, An Economic Approach to Natural Resource and
Environmental Policy, Grid Publishing, Inc., USA
Soekartawi, 2002, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
1. TUJUAN TUGAS :
a. Mengenal pertanian dalam arti sempit dan luas
b. Mengetahui definisi dan ruang lingkup ekonomi pertanian
c. Memahami sistem agribisnis sebagai sistem pertanian modern
d. Memahami konsep kelangkaan sumberdaya relatif dalam ekonomi pertanian
e. Mengidentifikasi pentingnya pengambilkan keputusan dalam produksi pertanian
f. Menumbuhkembangkan kesadaran tentang pentingnya kompetensi pengambilan
keputusan dalam profesi ekonomi pertanian/agribisnis
g. Mengenal beberapa prinsip dasar ekonomi
Page 27 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
h. Menemukenali cara berpikir seorang ekonom
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
2. URAIAN TUGAS :
a. Obyek garapan : tugas kegiatan belajar 1-5
b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan :
(1) Melengkapi materi pada setiap kegiatan berlajar pada Modul 1 dengan bahan referensi
dari sumber lain
(2) Menyelesaikan semua soal latihan dan tugas yang terdapat pada Modul 1; yaitu pada
uraian tugas kegiatan belajar 1 sampai dengan kegiatan belajar 5.
(3) Semua tugas kegiatan belajar yang harus diselesaikan didiskusikan pada kegiatan
tutorial dipandu oleh asisten dosen
c. Metodologi/ cara pengerjaan, acuan yang digunakan
(1) Bentuk kelompok kecil dengan anggota 4-5 orang Mahasiswa dari kelompok asisten
yang sama untuk menyelesaikan Tugas Kegiatan Belajar (TKB) 4.
(2) Diskusi untuk menjawab setiap soal latihan TKB 1,2,3 dan 5 yang terdapat pada Modul
1 dilaksanakan pada jadwal tutorial.
(3) Penyelesaian tugas TKB 1-5 ditinjau dari tingkat individu anggota maupun tingkat
kelompok. Untuk itu lakukan identifikasi penyelesaian tugas nomor 1 hingga 5 dari
setiap anggota kelompok; kemudian tetapkan kesimpulan yang mewakili kondisi
kelompok Anda.
(4) Selesaikan soal TKB 1,2,3 dan 5 secara individu. Penyelesaian tugas diketik serta
diemailkan ke dosen pengampu matakuliah. Dosen akan memberikan ulasan atas
beberapa contoh tugas mahasiswa melalui blog dosen. Mahasiswa diwajibkan
mengakses diskusi online dengan memberikan respon atas komentar dan evaluasi
dosen pada kolom respon yang sudah disediakan dalam official blog dosen yang telah
disebutkan, atau masuk ke www.elearning.fp.ub.ac.id dengan panduan asisten).
(5) Dengan menggunakan sumber pustaka (referensi) yang dapat dipertanggung-
jawabkan, selesaikan TKB 4 secara kelompok. Lampirkan hasil pencarian sumber
pustaka kelompok Anda.
(6) Selesaikan soal TKB 4 secara kelompok. Data yang dikumpulkan oleh setiap kelompok
berasal dari propinsi yang berbeda (lihat Lampiran Tabel 1).
(7) Hasil diskusi kelompok (TKB 1, 3 dan 4) dilaporkan dalam bentuk ketikan; dan
ringkasan hasil tugas kelompok disajikan dalam bentuk power point yang diemail ke
alamat masing-masing dosen pengampu setiap kelas. Power point selanjutnya akan
didiskusikan secara on line pada blog dosen.
(8) Jawaban latihan soal TKB 1,2,3 dan 5 Modul 1 dalam bentuk soft copy. Penyelesaian
TKB 4 secara berkelompok dalam bentuk print out makalah.
Page 28 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
(9) Dosen akan mengoreksi dan menyarankan revisi atas TKB 1-5.
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
3. KRITERIA PENILAIAN :
a. Kelengkapan dan kebenaran jawaban
b. Kreativitas tampilan power point (hanya menyajikan pointers)
c. Kejelasan logika yang dipresentasikan
d. Kemampuan menjawab pertanyaan/sanggahan atau tanggapan dari audiences
e. Penilaian aspek kognitif & afektif dari mahasiswa bukan kelompok penyaji didasarkan pada
partisipasi aktif dalam memberikan tanggapan, kritik dan pertanyaan)
f. Penilaian kemampuan didasarkan pada Lampiran Tabel 2.
Lampiran
Tabel 2. a. Indikator penilaian Kelompok
No. Komponen penilaian Indikator Skala Bobot Nilai
A. Laporan kelompok
1 Kelengkapan deskripsi Konsep Teori Dasar:
Tidak ada 50 0,3 15
Ada & kurang tepat 70 21
Ada & tepat 100 30
2 Power point Kurang dari standar 60 0,2 12
Standar 70 14
Lebih dari standar 80 16
3 Sistematika alur logika Tidak ada 50 0,3 15
Ada & tdk runtut 70 21
Ada & runtut 100 30
4 Data pendukung Tidak ada 50 0,1 5
(Contoh aplikasi) Ada & tdk relevan 70 7
Ada & relevan 90 9
5 Daftar pustaka Tidak ada 30 0,1 3
Ada & tdk sesuai 50 5
Ada & tdk lengkap 70 7
Ada & lengkap*) 90 9
Catatan: Nilai terendah: 50, tertinggi: 94
Page 29 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
Tabel 2.b. Indikator penilaian individu dari Tugas Kelompok
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Page 30 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
8. Suplemen Modul 1
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Agus Pakpahan2
PENDAHULUAN
The real voyage of discovery lies not in seeking new lands but in seeing with new eyes.
Marcel Proust
Pembahasan tentang pertanian tentu saja bukan hal yang baru, apalagi bagi
hadirin sekalian yang selama karirnya mendalami bidang pertanian ini. Namun
demikian, kenyataan menunjukkan bahwa di dunia ini tidak ada yang sifatnya statis,
semua bergerak dan semua berubah. Termasuk dengan kebenaran itu sendiri bisa
berubah: dulu yang difahami benar sekarang menjadi salah dan bisa juga dulu salah
sekarang menjadi benar. Oleh karena itu, tetap saja alam memberi ruang kepada kita
semua untuk menerima secara terbuka berbagai pandangan, mencernanya dan
kemudian melakukan reinterpretasi-reinterpretasi.
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
ekonomi pertanian pada waktu yang akan datang. Kekeliruan dalam interpretasi akan w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Tulisan ini disusun dengan sistimatika sebagai berikut. Pada bagian awal
disampaikan pembahasan tentang makna kata pertanian dengan menggunakan kamus
sebagai bahan utama. Pendekatan ini didasarkan atas pemikiran bahwa kamus itu
bukan sekedar daftar kata-kata dari suatu bahasa yang digunakan oleh suatu bangsa.
Kamus menggambarkan tingkat kebudayaan suatu bangsa dan menunjukkan status
penerimaan bahasa akan pentingnya suatu kata dalam budaya bangsa yang
dibicarakan. Kamus Besar Bahasa Indonesia disandingkan dengan Webster’s New
Collegiate Dictionary untuk memahami status dan posisi kata pertanian. Tampak
bahwa kata pertanian bukan sebagai suatu entry kata dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia dan juga pertanian diartikan dengan makna yang sangat sempit. Berbeda
status dan posisi kata pertanian yang digunakan dalam kamus Webster’s yaitu bukan
hanya berdiri sendiri sebagai entry kata tetapi juga didefinisikan secara luas dan
komprehensif dengan kata agriculture. Dengan menggunakan kata agriculture ini
maka pengertian pertanian merupakan bagian dari kebudayaan atau bahkan penentu
kemajuan peradaban.
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
Apabila pendekatan pemikiran di atas dilakukan, maka kata menjadi modal utama w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Intisari dari seluruh uraian dalam tulisan ini adalah bahwa mulai dari landasan
falsafah keilmuan, metodologi penelitian sampai dengan metode penelitian dan
interpretasi hasil-hasil penelitiannya perlu diwujudkan sebagai upaya reinterpretasi
terutama dalam hubungannya dengan pengamalan dasar negara Pancasila dan UUD
1945, mengingat ilmu sosial ekonomi pertanian yang kita bicarakan merupakan ilmu
terapan. Karena itu, ilmu sosial-ekonomi pertanian yang kita bicarakan ini tidaklah
bebas nilai. Nilai tertinggi yang menjadi pedoman kita sebagai negara adalah
Pancasila dan UUD 1945. Seluruh reinterpretasi yang dikembangkan dalam tulisan
ini dilandasi oleh satu amanah utama yaitu kemerdekaan dan pemerdekaan petani
pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Dunia manusia adalah dunia kata-kata, atau lebih tepatnya dunia simbol. Ilmu
pengetahuan juga dimulai dengan mencipta kata bagi sebuah nama dan kemudian
menyusunnya dalam kategori-kategori yang rinci dan konsisten. Kita menamakan
ilmu ini dengan nama taxonomi. Dengan taxonomi kita diajarkan membuat
klasifikasi mulai dari yang paling umum (kerajaan) sampai yang paling spesifik
(spesies), bahkan cara penulisannya pun mengikuti aturan-aturan khusus. Misalnya,
nama spesies ditulis dalam huruf miring atau diberikan tanda garis bawah dengan
huruf besar pada nama genus, seperti berikut: Tectona grandis atau Tectona grandis
untuk penulisan nama spesies pohon jati dalam bahasa Latin.
Model pendekatan ilmu taxonomi ini berlaku umum pada semua jenis ilmu,
hanya saja tidak dinamakan taxonomi, tetapi lebih dikenal dengan klasifikasi6.
6
Misalnya, taxonomi dalam ekonomi misalnya: pembagian aktivitas ekonomi kedalam produk, perusahaan atau industri.
Dalam industri kita mengenal Standar Industri Indonesia (SNI), International Standard Industrial Classification (ISIC); the
Page 33 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
Klasifikasi adalah pemilahan unsur-unsur atau elemen-elemen berdasarkan kategori- w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
kategori tertentu. Secara umum terdapat dua kelompok penyusunan kategori, yaitu
berdasarkan kriteria homogenisasi atau kriteria fungsional. Dalam klasifikasi kota-
desa digunakan kriteria homogenisasi, yaitu ciri desa digambarkan oleh dominannya
situasi lingkungan pertanian di wilayah yang dimaksud desa. Tetapi, dalam
penyusunan hirarki kota-kota di dunia maka yang digunakan adalah kriteria
hubungan fungsional antar kota-kota di dunia sehingga tergambar pusat-pusat kota
dunia dan pengaruhnya sampai pada kota-kota lain di dunia ketiga. Misalnya,
walaupun jumlah penduduk Jakarta sudah tergolong dalam jumlah penduduk
megapolitan, tetapi secara hirarki, status dan kekuatan Jakarta tidak tergolong sebagai
kota yang mempengaruhi globalisasi. Untuk Asia, kota yang dominan pengaruhnya
terhadap globalisasi adalah Tokyo, sekelas London di Eropa dan New York di
Amerika Serikat; Bangkok, Singapura, Hongkong, Shanghai, Beijing dan Seoul
sebagai kota yang powerful; dan Mumbai, Bangalore, Taipei digolongkan kota-kota
yang influential, sekelas dengan Dallas di Amerika Serikat atau Melbourne di
Australia.7
Dalam proses klasifikasi itu, baik dinyatakan secara eksplisit atau tidak, apa
yang dikeluarkan dianggap tidak penting dan apa yang dimasukkan dianggap
penting. Misalnya, dalam contoh pengaruh kota di atas, apabila kriterianya adalah
kota berpenduduk terbesar yang berada di selatan garis khatulistiwa, maka Jakarta
akan masuk menjadi kota yang dicatat. Tetapi kriteria itu tidak dianggap penting
dalam urusan pengelompokkan kota yang dominan atau kota yang berpengaruh.
Pesan yang ingin disampaikan di sini adalah bahwa penyusunan dalam proses
klasifikasi itu akan dipengaruhi oleh pemahaman si penyusun terhadap kompleksitas
permasalahan, tujuan dari klasifikasi, ketersediaan data dan metode untuk menyusun
klasifikasi serta konteks yang ingin dibangun. Mengingat ada istilah penting atau
tidak penting, maka di dalam proses klasifikasi kepentingan para pihak akan
menentukan, termasuk nantinya adalah penetapan atau pilihan dari definisi-definisi
dari dunia kata-kata yang diciptakan, mengingat dengan definisi itu maka akan ada
yang kepentingannya dikeluarkan dari pilihan kata dan definisinya. Jadi, unsur
subyektifitas tetap akan memberikan warna dalam pemahaman dunia kata-kata ini,
khususnya dalam proses klasifikasi. Dengan demikian tidaklah berlebihan apabila
kita mengatakan bahwa pihak yang kuat atau berkuasa yang akan menetapkan suatu
klasifikasi termasuk menetapkan pengertian atau definisi yang akan digunakannya.
Pada hakekatnya melalui proses inilah awal perubahan atau tidak adanya perubahan
United States Standard Industrial Classification (SIC), the North American Industry Classification System (NAICS). Dalam
teori ekonomi kita membagi ekonomi mikro dan ekonomi makro, yang masing-masing dapat dikembangkan kedalam
bidang spesialisasi yang lebih rinci.
7
Lihat H.D. Blij, 2009. The Power of Place. Oxford University Press. New York.
Page 34 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
dalam budaya masyarakat ditentukan. w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Apabila kata dan klasifikasi menjadi fenomena yang sangat penting, untuk
menarik gambaran umum suatu budaya masyarakat dari kata yang digunakan, sumber
apa yang dapat dipakai sebagai acuan? Tentu, sumber penting yang dapat kita pakai
adalah kamus mengingat kamus merupakan “khasanah perbendaharaan kata suatu
bahasa yang menggambarkan tingkat peradaban bangsa pemiliknya” 8. Kata kamus
berasal dari bahasa Arab qamus, yang diambil dari bahasa Yunani oekanos, yang
berarti “lautan”. Dengan demikian kata kamus diartikan sebagai simbol wadah
pengetahuan, khususnya pengetahuan bahasa, yang tidak terbatas dalam dan
luasnya.9 Karena itu, isi suatu kamus dapat memberikan gambaran secara tidak
langsung status kemajuan atau perhatian suatu budaya masyarakat terhadap hal-hal
tertentu.
Dalam Kamus Besar10 Bahasa Indonesia Edisi Ketiga yang disusun oleh Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional terbitan Balai Pustaka (2007) dan Kamus
Umum Bahasa Indonesia yang disusun oleh W.J.S. Poerwadarminta, sama-sama
terbitan Balai Pustaka (1991), kata PERTANIAN tidak dapat kita temukan sebagai
suatu entry. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke -3 (2007) kita melihat
bahwa setelah kata pertanda kata berikutnya adalah pertepel, sedangkan pada Kamus
8
Lihat Prakata Edisi Ketiga, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007. Balai Pustaka.
9
Ibid, hal xxi
10
Lihat, antara lain: (1) C. Grenon-Nyenhuis, “The Dictionary as a Cultural Institution “, Intercultural Communication Studies
X: 1 2000: 159-166; ( 2) W. Sachs (ed), “The Development Dictionary A Guide to Knowledge as Power”,
Zed Books Ltd, London and New Jersey.
Page 35 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
Umum (1991) setelah kata pertanda kata berikutnya adalah pertiwi. Analog dengan w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
ilustrasi kota Jakarta dalam konteks kota-kota berpengaruh di dunia, maka nasib yang
serupa juga dialami pertanian, yaitu para perumus kamus tidak menggunakan kriteria
yang membuat kata pertanian masuk sebagai salah satu entry dalam Kamus Besar
tersebut. Salah satu penyebabnya mungkin karena tidak adanya perwakilan keahlian
pertanian yang termasuk dalam tim Penyumbang Saran dan Istilah sebagaimana
dapat dibaca pada halaman xviii Kamus Besar Bahasa Indonesia11.
Dalam Bahasa Inggris, aspek yang disebutkan terakhir sangat jelas terlihat dan
terasa. Dalam Bahasa Inggris pertanian disimbolkan oleh kata agriculture, ada kata
culture yang menyatu dalam satu kata. Kita bisa membaca pengertian agriculture
dalam Webster’s New Collegiate Dictionary (1981) sebagai berikut:
11
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007, pada halaman xviii dapat dilihat daftar nama yang tercatat sebagai
penyumbang saran dan daftar nama pakar sebagai penyumbang istilah, yang ikut dalam Seminar Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 3 Maret 1990.
Page 36 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
“agriculture: the science or art of cultivating the soil, producing crops, and w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
rising livestock and in varying degrees the preparation of these products for
man’s use and their disposal (as by marketing)”. (hal:24).
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
12
Lihat N. Ferguson, 2004. Colossus: The rise and fall of the American Empire. Penguin Books, New York. Pada Tabel 1 buku
ini dapat dilihat daerah atau negara yang diokupasi Amerika Serikat baik yang diokupasi permanen sampai sekarang
maupun yang kemudian ditinggalkan sejak 1893. Misalnya, Hawaii, Puerto Rico dan Guam masing-masing diokupasi
Amerika Serikat pada 1893, 1898 dan 1898, yang sampai sekarang masih menjadi bagian Amerika Serikat. Sedangkan
Filipina, Panama, dan Republik Dominika masing-masing diokupasi pada 1898, 1903, dan 1916 yang kemudian ditinggalkan
masing-masing pada tahun 1946, 1979, dan 1924.
13
Lihat A. Pakpahan, “Menyoal Bea Ekspor Komoditas Pertanian”, Bisnis Indonesia, Senin, 27 Juni 2011: 11.
14
Lihat A. Pakpahan, “Industrialisasi yang Menyakiti Petani”, Suara Pembaruan, 17 Nopember 2004: 5.
Page 38 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
Dengan demikian kita dapat menafsirkan bahwa pelajaran dari sejarah yang w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
paling penting bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika itu bukanlah pelajaran yang
sifatnya fisik-biologis, melainkan yang sifatnya mental-spiritual, yaitu membangun
kembali sikap mental-spiritual bangsa yang pernah lama dijajah, yang telah
kehilangan budaya kemerdekaannya dalam periode yang sangat lama, menjadi
bangsa baru dengan sikap mental-spiritual sebagai bangsa dan negara yang merdeka.
Karena itu pula dapat difahami apabila ada pandangan yang menyatakan bahwa kita
itu masih merupakan bangsa yang belum bisa berpikir15. Bahkan lebih seram lagi kita
dinamakan bangsa kuli, yang mana Bung Karno dengan geram mencari jalan keluar
atas tuduhan itu. Pandangan tersebut perlu kita fahami sebagai suatu kritik positif,
mengingat kalaupun pandangan itu salah, kita sudah mendapatkan manfaat dari pesan
tersebut dan kita mestinya terdorong mencari jalan keluarnya.
Salah satu alasan penting agar kita menerima pandangan tersebut di atas secara
positif adalah bahwa pada kenyataannya evolusi manusia menunjukkan bahwa
berpikir itu bukanlah persoalan yang mudah. Dapat dibayangkan untuk mencapai
gelar sarjana, apabila semuanya lancar dan tepat waktu, seseorang memerlukan
waktu 16 tahun investasi; ditambah sekitar 4-6 tahun lagi untuk mendapatkan gelar
doktor. Total investasi waktu dari masuk sekolah dasar sampai mendapatkan gelar
doktor diperlukan waktu sekitar 20-22 tahun. Belum lagi biaya dan tenaga yang
dikeluarkan dalam seluruh investasi pengembangan sumberdaya manusia ini. Periode
tersebut berlaku pada zaman sekarang. Perkembangan teknologi tentu saja harusnya
dapat mempercepat proses tersebut.
Karena itulah para leluhur rakyat dan bangsa Indonesia berjuang untuk
memerdekakan dirinya yang mana nikmatnya itu diberikan kepada kita semua yang
menjadi anak-bangsa Indonesia. Kita belajar bahwa biaya ketidak-merdekaan itu
besarnya tidak terbatas. Memang ada pilihan apakah kita ingin menjadi “ayam
kampung” yang bebas dan merdeka ataukah kita ingin menjadi “ayam broiler” yang
diberikan “rumah”, makan dan minuman terjamin tetapi kemudian setelah sampai
15 rd
Lihat antara lain, K. Mahbubani, 3 Ed. 2004. Can Asian Think? Singapore Times Editions.
Page 39 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
pada waktunya yang paling menguntungkan bagi pemilik ayam itu kita semua w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
dipotong16. Bukti dari biaya kemerdekaan yang sangat mahal itu dapat kita lihat dari
korbanan yang diberikan para leluhur pejuang kemerdekaan, yaitu biaya berupa
pengorbanan17 jiwa-raganya demi mewujudkan status bangsa dan negara yang
merdeka dan berdaulat. Pejuang tersebut termasuk juga dalam bidang ilmu
pengetahuan, demi kebenaran yang mereka yakini mereka juga rela mengorbankan
jiwa raganya. Dalam bidang ilmu pengetahuan ini kita mengenal, misalnya, Socrates
atau Copernicus, yang dengan teguh membela keyakinan akan kebenaran yang
mereka yakini. Dalam konteks inilah bahwa yang terberat bagi ilmuwan adalah
mencari dan mempertahankan kebenaran sebagai ukuran integritasnya kepada ilmu
pengetahuan. Kelihatannya demikianlah prinsip yang harus dipegang apabila kita
ingin menjadi makhluk yang merdeka.
16
A. Pakpahan, “Busung Lapar, Ayam Kampung dan Pohon Jati”, Koran Tempo 16 Juli 2005: hal A15; (2) A. Pakpahan,
“Busung Lapar dan Tepung”, Koran Tempo 30 Mei 2005, hal: A15.
17
Kata korbanan ini sangat tepat mengingat ilmu ekonomi selalu berbicara dalam konteks opportunity costs atau trade-off.
Hanya karena cintanya kepada kemerdekaan maka jiwa-raga dikorbankan oleh para pahlawan demi pemerdekaan dari
penjajahan.
18
Amartya Sen, mendapatkan penghargaan Nobel dalam bidang Ekonomi pada 1998. Kontribusi utamanya dalam bidang
Welfare Economics.
19
A. Sen, 1999. Development as Freedom. Alfred A. Knoff, New York.
20
Lihat, antara lain: J.W. Dawson, 2002. “Causality in the freedom–growth relationship”. European Journal of Political
Economy Vol. 19 (2003) 479–495. Menurut hasil penelitian ini bahwa kemerdekaan itu merupakan faktor penting dalam
mendorong pertumbuhan.
Page 40 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
konsep pembangunan di negara-negara berkembang yang terpusat saat itu pada w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
ukuran pendapatan per kapita. Dewasa ini telah banyak ukuran lain yang digunakan
seperti Human Development Index (HDI), Human Freedom Index, Sustainable
Development Index dan sejenisnya.
Dengan sejarah pembangunan yang cukup lama, kita telah menyaksikan bahwa
dampak penggunaan kata pembangunan ini luar biasa besarnya terhadap budaya
masyarakat, mencakup: cara berpikir, cara merasa dan dalam membentuk keyakinan
baru beserta perilakunya yang menyatu dengan pemikiran, perasaan dan
keyakinannya itu. Dengan perkataan lain kata pembangunan itu telah berdampak
terhadap perkembangan budaya secara keseluruhan. Pada zaman Orde Baru, kata
pembangunan merupakan kata sakti Pemerintah untuk menjalankan program-
programnya atau untuk mengalahkan kepentingan lain yang menentangnya. Dengan
kata pembangunan ini birokrasi pemerintah menjadi sangat kuat.
21
Lihat A. Pakpahan, 2007. Freedom for Farmers Freedom for All. Ideals Agro Abrar, Bogor. Dalam buku ini dibahas dalam
bab khusus tentang perkembangan pemikiran yang menyatu dalam Repelita I, II, III, IV, V dan VI, yang diperbandingkan
dengan kinerja pertanian pada masing-masing periode tersebut.
Page 41 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
sangat berbahaya bagi Indonesia pada masa mendatang apabila hal tersebut tidak w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan
oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas,
maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
22
Bandingkan misalnya dengan cara pandang pendekatan fungsi produksi dimana petani diorganisir oleh kekuasaan yang
berada di atasnya untuk mencapai target-target pembangunan tertentu dengan fenomena petani mengorganisir dirinya
sendiri dan didukung Pemerinntah untuk meningkatkan kesejahteraannya. Pada kasus yang disebut terakhir tampak jelas
bahwa pilihan berada di tangan petani yang sangat berbeda dengan proses perubahan institusi yang didasarkan atas
pemanfaatan konsep Revolusi Hijau. Berlanjutnya involusi pertanian sebagaimana yang disampaikan Geertz (1963) dalam
C. Geertz, 1963. Agricultural Involution: The Process of Ecological Change in Indonesia. University of California, Berkeley.
Page 42 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Di dalam batang tubuh UUD 1945, kita secara tegas dan jelas menjumpai
amanah konstitusi yang mengajarkan pembangunan sebagai proses pemerdekaan
rakyat. Dalam Pasal 27 ayat (2):
Pasal 33
Pasal 34
Dengan memahami pesan-pesan atau amanah UUD 1945 tentunya harus hidup
kembali kesadaran kita semua bahwa pembangunan pertanian itu merupakan
pelaksanaan amanah dari UUD 1945 dan amanah itu isinya yang paling penting
adalah pemerdekaan bagi keseluruhan rakyat Indonesia, khususnya pemerdekaan
Page 43 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
para petani dan keluarganya apabila konteksnya adalah pembangunan pertanian. w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
23
G.L. Johnson, 1986. Research methodology for economists: philosophy and practice. Macmillan, New York.
Page 44 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
Sejalan dengan orientasi metodologi tersebut Johnson mengelompokkan tiga w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
jesis riset yaitu: riset disiplin (disciplinary research), riset tentang suatu subyek
(subject matter research), dan riset untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu
(problem solving research) yang dihadapi oleh pengambil keputusan atau
sekelompok pengambil keputusan yang memiliki masalah yang sama. Dari dari
ketiga jenis riset tersebut akan diperoleh tiga jenis pengetahuan yaitu pengetahuan
tentang disiplin (disciplinary knowledge), pengetahuan tentang suatu subyek (subject
matter knowledge) dan pengetahuan tentang penyelesaian masalah (prescriptive
knowledge). Semua jenis riset memerlukan uji kesahihan obyektifitas yaitu uji
kejelasan (clarity), uji koherensi (coherency), dan uji kesesuaian (correspondency).
Khusus untuk problem solving research kaidah uji obyektifitasnya adalah workability
atau keampuhan menyelesaikan masalah. Kekacauan dalam pemahaman akan
konteks di atas akan membuat berbagai bentuk kesalahan baik dalam proses produksi
pengetahuan, penyebaran pengetahuan atau pemanfaatan pengetahuan dalam
masyarakat.
Ilmu ekonomi pertanian, yang merupakan bidang aplikasi dari ilmu ekonomi
pada umumnya, tampak lebih banyak atau bahkan didominasi oleh pengaruh aliran
positivisme. Karena itu, ilmu ekonomi pertanian yang berkembang di tanah air juga
didominasi oleh faham positivisme tersebut. Dengan dominannya faham ini maka
tidak banyak dihasilkan pengetahuan tentang nilai dalam bidang pertanian atau dalam
pemikiran pembangunan pertanian. Akibatnya, apabila kita berbicara tentang
kebijakan pembangunan pertanian atau pembangunan lainnya, maka pengetahuan
tentang nilai ini hanyalah sifatnya diasumsikan saja. Padahal, dalam setiap kebijakan
diperlukan pengetahuan tentang nilai tersebut mengingat dalam prakteknya suatu
kebijakan tidak akan pernah terlepas dari nilai. Bahkan, pernyataan tujuan itu sendiri
adalah pernyataan yang menyatakan suatu nilai. Karena itu pengetahuan tentang nilai
diperlukan baik sebagai pedoman maupun sebagai bagian integral dari suatu
kebijakan pembangunan.
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
Penulis berpendapat bahwa lebih tepat kita mengambil makna dari seluruh w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
24
Pitirim Sorokin, 1928. Contemporary Sociological Theories. Harper and Brothers, New York.
25
American Economic Association, “Journal of Economic Literature (JEL) Classification System”.
http://www.aeaweb.org/jel/jel_class_system.php#
Page 46 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
O.c - Economic Development, Technological Change, and Growth
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
P - Economic Systems
Q - Agricultural and Natural Resource Economics; Environmental and Ecological Economics
R - Urban, Rural, and Regional Economics
Y - Miscellaneous Categories
Z - Other Special Topics
Kelompok Q, yaitu Agricultural and Natural Resource Economics;
Environmental and Ecological Economics, oleh AEA dirinci kedalam:
Q00 - General
Q01 - Sustainable Development
Q02 - Global Commodity Crises
Q1 - Agriculture
Q10 - General
Q11 - Aggregate Supply and Demand Analysis; Prices
Q12 - Micro Analysis of Farm Firms, Farm Households, and Farm Input Markets
Q13 - Agricultural Markets and Marketing; Cooperatives; Agribusiness
Q14 - Agricultural Finance
Q15 - Land Ownership and Tenure; Land Reform; Land Use; Irrigation; Agriculture and Environment
Q16 - R&D; Agricultural Technology; Biofuels; Agricultural Extension Services
Q17 - Agriculture in International Trade
Q18 - Agricultural Policy; Food Policy
Q19 - Other
Q4 - Energy
Q40 - General
Q41 - Demand and Supply
Q42 - Alternative Energy Sources
Q43 - Energy and the Macroeconomy
Q47 - Energy Forecasting
Q48 - Government Policy
Q49 - Other
Page 47 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Q5 - Environmental Economics
Q50 - General
Q51 - Valuation of Environmental Effects
Q52 - Pollution Control Adoption Costs; Distributional Effects; Employment Effects
Q53 - Air Pollution; Water Pollution; Noise; Hazardous Waste; Solid Waste; Recycling
Q54 - Climate; Natural Disasters; Global Warming
Q55 - Technological Innovation
Q56 - Environment and Development; Environment and Trade; Sustainability; Environmental Accounts and
Accounting; Environmental Equity; Population Growth
Q57 - Ecological Economics: Ecosystem Services; Biodiversity Conservation; Bioeconomics; Industrial
Ecology
Q58 - Government Policy
Q59 - Other
Z00 - General
Z1 - Cultural Economics; Economic Sociology; Economic Anthropology
Z10 - General
Z11 - Economics of the Arts and Literature
Z12 - Religion
Z13 - Economic Sociology; Economic Anthropology; Social and Economic Stratification
Z19 - Other
26
ibid
Page 48 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
bangsa-bangsa yang pernah menjajahnya. Lahirnya kata pembangunan itu sendiri w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Perlu penulis kemukakan sejak awal agar tidak terjadi kesalahan pemahaman
bahwa apa yang dimaksud di atas bukanlah sebagai ajakan membangun proses politik
27
Lihat State of The World 2010, “Transforming Cultures, From Consumerism to Sustainability. The Worldwatch Institute,
W.W. Norton & Company, New York.
28
Lihat A. Pakpahan, 2007. Freedom for Farmers Freedom for All. Ideals Agro Abrar, Bogor, Indonesia. Buku ini mencoba
mengkaji dengan menggunakan perspektif bahwa pembangunan pertanian merupakan proses pemerdekaan petani.
Page 49 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
praktis sehingga ilmu pengetahuan dijadikan bahan propaganda ilmiah. Yang w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Ilmu pengetahuan perlu dipandang sebagai pencerah, obor atau bahkan api
yang menyala-nyala untuk memberikan kontribusi perubahan positif bagi
pembangunan pertanian sebagaimana yang dimaksud di atas. Hal ini sangat penting
mengingat pada fase penerapan ilmu itu tidak terbebas dari nilai. Sebagai ilustrasi,
semua teori itu berlaku umum tetapi pada saat ia akan dipakai, kondisi lingkungan
lokal membuatnya menjadi unik, misalnya, secara umum diterima bahwa titik didih
air itu 100 C tetapi ini hanya terjadi apabila air dididihkan di pantai pada ketinggian
0 meter dari muka laut. Demikian pun halnya dengan teori ekonomi pada saat ia
diterapkan pada pertanian maka diperlukan pemahaman baru akan keunikan-
keunikannya.
Apapun yang akan dilakukan, utuk hal yang sifatnya penerapan diperlukan
pemahaman akan konteksnya agar penerapan tersebut dapat berjalan dengan sukses.
Pembahasan pertanian pada tahun 1960an, 1980an dan apalagi pertanian pada abad
ke-21, memerlukan pemahaman akan konteksnya tersebut dengan baik. Dalam
literatur kita dapat mengidentifikasi bahwa pertanian itu sendiri sering difahami
sebagai suatu era tertentu. Misalnya, Pink (2006)29 mengurutkan perkembanga
zaman kedalam zaman berikut:
29
D.H. Pink, 2006. A Whole New Mind. Riverhead Books, New York.
Page 50 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
Pemikiran Pink di atas seolah-olah dunia ini bergerak linear dengan zaman w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
yang berubah, misalnya, pandangan Pink apabila tidak ditafsirkan dengan baik maka
seolah-olah pertanian pada abad ke-21 ini tidak dipentingkan lagi. Namun demikian,
Pink sangat benar apabila kita mengartikan bahwa pembangunan pertanian pada
zaman sekarang ini situasinya sudah sangat berbeda dengan pada era abad ke-18.
Gasset (1927) memberikan analisis yang sangat tajam akan dampak dari
perubahan demografis yang membuat penduduk dunia jumlahnya berlipat ganda,
yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Pertambahan penduduk yang sangat pesat
pada abad ke 18, dipandang Gasset sebagai pertambahan massa. Pertambahan massa
ini sangat dahsyat dampaknya bagi dunia mengingat sifat dasar manusia itu tidak
30
Lihat G.P. Pisano, 2006. Science Business: The promise, the reality, and the future of biotech. Harvard Business School
Press, Boston.
31
A. Pakpahan, 2011. World Trend In Biotechnology Crops and Its Implications To Indonesia. Biosafety Commission for
Genetically Engineered Products, Indonesia. (unpublished paper).
32
J.O. Gasset, 1957. (25ed). The Revolt of the Masses. W.W. Norton & Company Inc., New York.
33
F.L.K. Hsu, 1963. Clan, Caste and Club. D. Van Nostrand Company, Inc., Princeton, New Jersey.
34
A. Toffler, 1970. Future Shock. Random House, New York.
35
J.F. Downs, 1973. Human Nature. Glencoe Press, New York.
36
T.S. Sowell, 1980. Knowledge & Decisions. Basic Books, Inc., New York.
37
A. Etzioni, 1996. The New Golden Rule. BasicBooks, New York.
38
P.R. Abramson dan R. Inglehart, 1998. Value Change in Global Perpective. The University of Michigan Press, Ann Arbor.
39
J. Elkington dan P. Hartigan, 2008. The Power of Unreasonable People. Harvard Business Press, Boston.
40
H.J. Chang, 2008. Bad Samaritans: The myth of free trade and the secret history of capitalism. Bloomsbury Press, New
York.
41
H. Kano, 2008. Indonesian Exports, Peasant Agriculture and the World Economy, 1850-2000. NUS Press, Singapore.
42
A. Sen, 2009. The Idea of Justice. The Belknap Press of Harvard University Press, Cambridge, Massachusetts.
43
R. Wilkinson and K. Pickett, 2010. The Spirit Level: Why equality is better for everyone. Penguin Books, London.
Page 51 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
terdapat pada massa, yaitu massa tidak memiliki sifat berpikir. w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Dapat diperkirakan apa yang akan terjadi apabila massa yang besar itu
menghadapi kelaparan, kekurangan air, kekurangan ruang kehidupan, dan berbagai
bentuk keterbatasan lainnya. Oleh karena itu diperlukan pengembangan institusi
yang dapat mengelola massa tersebut menjadi faktor-faktor positif bagi kemanusiaan
dan kehidupan yang lebih luas lagi.
Toffler (1970), Abramson dan Inglehart (1998) dan Wilkinson dan Pickett
(2010) dapat dipakai sebagai sumber yang memberikan pengetahuan dan inspirasi
tentang pentingnya pendalaman akan perubahan-perubahan nilai dalam masyarakat.
Dalam bukunya Future Shock, Toffler menggambarkan bahwa shock itu terjadi
karena kita tidak memahami dan tidak mengantisipasi perubahan-perubahan nilai-
nilai yang berkembang dalam masyarakat. Selanjutnya, dalam Abramson dan
Inglehart (1998) kita mendapatkan informasi bahwa dalam masyarakat Barat telah
terjadi perubahan-perubahan nilai secara mendasar yaitu nilai yang bergerak dari
nilai materialisme ke nilai spiritualisme (post materialist). Sebagai ilustrasi, di
Inggris nilai post materialist meningkat dari 7% (1970-71) menjadi 15 % (1993),
sebaliknya nilai materialist menurun dari 36 % (1970-71) menjadi 21 % (1993).
Perubahan nilai post materialist yang tertinggi terjadi di Denmark yaitu meningkat
dari 7 % menjadi 25 % pada periode di atas.
Hasil riset Wilkinson dan Pickett (2010) selama 50 tahun menunjukkan bahwa
kemerataan (equality) adalah baik untuk semua orang. Hasil riset yang penting untuk
dicatat antara lain adalah:
(1) Semakin timpang pendapatan, makin tinggi indeks masalah kesehatan dan
masalah sosial kelamsyarakatan;
Page 52 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
(2) Semakin tinggi pendapatan per kapita semakin rendah nilai indeks w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
(3) Semakin tinggi tingkat ketimpangan pendapatan, semakin rendah nilai indeks
kesejahteraan anak-anak;
(8) Semakin tinggi ketimpangan pendapatan, semakin rendah usia harapan hidup;
(11) Dan masih banyak lagi hasil penelitian yang penting yang dapat didapat
dalam buku ini.
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
apa yang diperlukan untuk mengobati berbagai jenis penyakit, dan seterusnya. w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Etzioni (1996) dalam bukunya “The New Golden Rule” pada dasarnya adalah
memberikan landasan yang kokoh untuk dijadikan bahan diskusi tentang perlunya
dasar-dasar etika untuk menmperkuat solidaritas sosial dalam masyarakat. Etzioni
membangun konsep apa yang dinamakan good society dan communitarian
movement. Secara khusus dalam Bab 7, Etzioni membahas “Pluralism within Unity”,
yang kiranya dapat menjadi stimulant bagi Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika.
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
service account balance maka nilai totalnya selalu negatif; nilai positif dalam service w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
account balance hanyalah merupakan kontribusi dari Tenaga Kerja Indonesia dan
perjalanan (wisata). Kesimpulan yang paling penting dari Kano untuk pertanian di
Indonesia, khususnya di Jawa, adalah tidak terlihatnya fenomena transformasi
ekonomi sebagaimana yang terjadi di Jepang atau di negara-negara yang telah
mengalami penurunan persentase petani yang makin mengecil. Yang menambah
berat Indonesia pada masa mendatang adalah meningkatnya pembatas ekologi untuk
ekspansi produksi pertanian, perdesaan menghadapi “de-agrarianization” dan
memaksa angkatan kerja untuk mencari pekerjaan di luar pertanian. Sementara itu,
Indonesia menghadapi pembatas kapasitas industri skala besar dalam menyerap
tenaga kerja dan hanya dapat mengandalkan sektor informal dalam penyerapan kerja
di daerah urban. Kesimpulan utama yang dibuat Kano adalah pengalaman
pembangunan di Jepang sangat kecil kemungkinannya dapat diulangi di Indonesia,
tetapi juga belum jelas apakah Indonesia akan menjadi pelopor dalam membangun
jalan baru pembangunan ekonomi pada abad ke-21.
Pertama, kita perlu mencari makna kemerdekaan yang dianut oleh Indonesia.
Pengujian akan makna kemerdekaan ini sangat penting untuk mendapatkan
pemahaman yang bukan hanya bisa menjadikan pemahaman kita yang lebih baik
tetapi juga mendapatkan jalan atau solusinya dalam menerapkannya dalam praktek
sehari-hari. Oleh karena itu kaidah uji obyektifitasnya bukan hanya uji kejelasan
(clarity) tetapi juga efisien, efektif dan dapat diterima untuk menjadi amalan
(workability) dalam bidang pembangunan pertanian, pendidikan, penelitian atau
pemanfaatan ilmu ekonomi pertanian.
Page 55 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
Apakah makna kemerdekaan dalam ilmu ekonomi pertanian sejalan dengan w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
nafas Pembukaan UUD 1945? Apa implikasi kalimat pembukaan tersebut yang
mengandung kata “kemerdekaan itu hak segala bangsa”, apakah ini juga menjadi
dasar kemerdekaan sebagai “perdagangan bebas” atau pihak asing juga bebas
berinvestasi di Indonesia? Apa makna penjajahan? Apakah menahan harga beras agar
tidak naik atau membiarkan suku bunga pinjaman bank yang tinggi sama dengan
bentuk penjajahan baru? Apakah membiarkan penguasaan lahan ratusan ribu atau
bahkan juga jutaan hektar oleh para perusahaan besar yang menjadi wadah
“collective action para orang kaya” itu tidak bertentangan dengan nilai dasar yang
dikandung oleh alinea awal dalam Bab Pembukaan UUD 1945? Selain itu, ilmu
ekonomi pertanian di Indonesia perlu faham dan mencari makna yang tepat untuk
mendapatkan pengetahuan yang pas untuk Indonesia di mana masyarakat Indonesia
itu tidaklah homogen. Bahkan dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia itu selain
terpisah secara geografis juga latar belakang budayanya berbeda-beda. Artinya, cara
berpikir, merasa dan memiliki keyakinan atau kepercayaan (belief) yang berbeda-
beda pula. Namun demikian Indonesia memegang keyakinan bahwa Bhinneka
Tunggal Ika merupakan ruh keindonesiaannya. Kontruksi preferensi seperti apa yang
sesuai untuk bisa menjelaskan masyarakat Indonesia? Aspek preferensi yang
melandasi keputusan ekonomi masyarakat Indonesia ini jarang sekali dipelajari atau
bahkan diterima begitu saja atau diasumsikan mengikuti asumsi rasionalitas.
Faham patriotisme ini selalu diadukan dengan faham yang menyatakan bahwa
“kemerdekaan bagi yang kuat adalah kematian bagi yang lemah”. Karena itu yang
kuat penting untuk bisa membuat lemah pihak lain. Faham ini tidak benar mengingat
kekuatan seluruh masyarakat hanya akan terwujud apabila semuanya menjadi kuat.
Ketimpangan yang besar, sebagai indikator ketidakadilan, sesuai dengan hasil
penelitian Wilkinson dan Pickett (2010) ternyata merugikan semua orang. 44
44
R. Wilkinson dan K. Pickett, ibid.
Page 56 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
negara, atau bahkan bagi masyarakat global secara keseluruhan juga. Bukti kuat w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
Indonesia di mata dunia dan dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Patriotisme w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
lebih baik disimpan di dalam laci saja. Mengapa Mr. Lee menggunakan istilah
“Solidaritas Nasional”? Karena Mr. Lee faham betul akan ruh pembangunan, yaitu
patriotisme. Patriotisme adalah dasar dari solidaritas. Patriotisme melahirkan
pemaknaan untuk membela tanah air tercinta agar dapat mencapi kemajuan-kemajuan
yang luar biasa melalui tekad dan kualitas pekerjaan yang juga luar biasa. Dalam
bahasa Sankrit padanan patriotisme adalah kata yang sangat kita kenal, yaitu Bande
Mataram, atau cinta tanah air/ibu Pertiwi sebagai wujud patriotisme. Kita pun perlu
memahami bahwa kosmopolitanisme pada intinya tidak bertentangan dengan
patriotisme, kecuali kosmopolitanisme itu dijadikan sebagai baju imperialisme untuk
mendominasi dunia oleh suatu bangsa atau negara tertentu.
Negeri Tiongkok memberikan pelajaran lain lagi. Negeri ini pemuja masa
depan melalui, antara lain, tingginya nilai tabungan mereka. Nilai tabungan RRT
45
A. Morse dan S. Shive, “Patriotism in Your Portfolio” Journal of Financial Markets, 2010. Volume 14 (2), pg 411-440
Page 58 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
pada tahun 2010 diperkirakan sekitar 50 % dari Produk Domestik Bruto (PDB) w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
mereka. Karena tabungan yang kuat ini maka RRT bisa membiayai masa
depannya46.
Kasus di Amerika, Jepang, Tiongkok atau di negara lain yang serupa, pada
dasarnya dilandasi oleh pemahaman bahwa pembangunan adalah proses
pemerdekaan. Tidak ada lagi faktor yang sangat penting untuk mewujudkan
kemerdekaan itu yaitu melandaskan pembangunan berdasarkan nilai patriotisme.
Nilai ini tidak bertentangan dengan nilai yang melandasi globalisasi seperti
kosmopolitanisme, kecuali kosmopolitanisme itu dijadikan baju sebagai alat
membangun imperialisme.
Pesan kalimat Pembukaan UUD 1945: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha
Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya”, mengandung pesan yang sangat mendalam. Ini adalah suatu sikap
kerendahan hati kepada Tuhan Yang Maha Esa tetapi juga menggambarkan sikap
berani yang penuh dengan tekad baja:” maka rakyat Indonesia dengan ini
menyatakan kemerdekaannya”. Kita, para akademisi, peneliti atau mahasiswa adalah
bagian dari rakyat Indonesia. Pertanyaannya apabila pada 17-8-1945 rakyat
Indonesia sudah menyatakan kemerdekaannya, mengapa pada saat sekarang terasa
makin intensif terjadinya konflik sosial atau bahkan potensi disintegrasi di banyak
wilayah di tanah air Indonesia ini.
46
Lihat misalnya, B. Wilkins, “Why is the Chinese Savings Rate 50 Percent of GDP, While Ours is Less Than three Percent of
Disposable Income?”, Center for Economic Research and Forecasting, California Lutheran University, May 11th, 2010
Page 59 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
lainnya di Provinsi, w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Konten (content) atau substansi apa yang perlu dipelajari dalam bidang sosial
ekonomi pertanian apabila kita mengamalkan amanah UUD 1945 Pasal 27, Ayat 2:
“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”. Kita ambil contoh faham yang berlaku di Barat dimana penganggur
diberikan kompensasi untuk biaya hidup serta biaya untuk mencapai keahlian baru
agar si penganggur ini dapat kembali bekerja di pasar yang baru baginya. Jadi,
Page 60 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
kompensasi bagi pengangur itu tidak berdiri sendiri melainkan ada latar belakang w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Yang perlu mendapat perhatian secara serius pula sehubungan Pasal 27 (2) dan
Pasal 33 UUD 1945 juga perilaku bunga kredit yang sangat tinggi di Indonesia.
Hein dan Schoder (2010)48 menemukan bahwa bunga bank berkorelasi negatif
dengan penggunaan kapasitas industri, akumulasi kapital dan pendapatan pekerja.
Dengan demikian bunga bank yang tinggi menjadi sumber bagi inflasi sebagai akibat
menurunnya produksi; sumber pengangguran sebagai akibat ikutan dari penurunan
produksi; kemunduran dalam sektor perekonomian sebagai akibat dari dekumulasi
kapital. Hal inilah yang terjadi di Indonesia sehingga terjadinya guremisasi pertanian
dan deindustrialisasi. Oleh karena itu, bidang sosial ekonomi pertanian perlu
membangun pengetahuan yang lebih meyakinkan lagi di bidang ini.
Khusus untuk amanah UUD 1945 Pasal 33, profesi sosial ekonomi pertanian
dihadapkan pada tantangan langsung. Kita perlu menjawab apa makna, desain dan
program institusi ekonomi yang bisa dan kuat membawa rakyat Indonesia pada
umumnya dan petani pada khususnya untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”
adalah amanah untuk membangun struktur ekonomi Indonesia yang dihidupkan oleh
ruh kekeluargaan. Institusi yang paling kecil dan kokoh adalah keluarga (family) dan
model ini diangkat menjadi model nasional. Pada dasarnya model di Amerika
Serikat, RRT atau India juga adalah faham kekeluargaan dengan konten yang
berbeda mengingat falsafah manusia dan masyarakat yang berbeda. Di negara maju
perusahaan dengan struktur koperasi dan perseroan terbatas dapat berkembang
bersama-sama, tetapi di Indonesia tidak. Perekonomian perdesaan RRT bergerak
dari komune ke Household Responsibility System (HRS) dan kemudian secara
evolutif hak-hak individu petani semakin meningkat. Apa bentuk susunan usaha
bersama dan asas kekeluargaan yang akan kita bangun dan kembangkan? Inilah
47
Lihat antara lain: D.G. Blanchflower, “Is unemployment more costly than inflation”, NBER Working Paper 13505, Oct.
2007.
48
Lihat antara lain: E. Hein dan C. Schoder, 2010. Interest Rates, Distribution and Capital Accumulation—A Post-Kaleckian
Perspective on the US and germany.
Page 61 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
tantangan kita semua. w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
“Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara”, merupakan amanah yang tidak mudah
untuk dapat dilaksanakan tanpa adanya kedalaman dan keluasan keilmuan bidang
sosial ekonomi pertanian yang memadai. Sebagai ilustrasi kita menyaksikan struktur
ekonomi yang sama di berbagai negara, misalnya, struktur ekonomi yang dilandasi
nilai-nilai kapitalisme, tetapi mengapa tingkat pencapaian atau kemajuannya bisa
berbeda jauh? Dalam hal kinerja kita perlu melihat sunstansi atau konten yang
berkembang dalam tubuh suatu masyarakat, struktur tidak cukup memberikan
penjelasan. Oleh karena itulah kita perlu melakukan reorientasi dalam bidang
pendidikan, penelitian dan pekerjaan akademis lainnya di bidang sosial ekonomi
pertanian ini.
“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat (Ayat 3, Pasal 33)”
dan “Fakir miskin dan anak-anakyang terlantar dipelihara oleh negara (Pasal 34)”
merupakan dua ayat dalam Batang Tubuh UUD 1945 yang saling berhubungan.
Dasar pemikirannya adalah apabila Pasal 33 (3) tercapai maka dapat dipastikan Pasal
34 akan dengan efektif bisa dijalankan. Amanah ini perlu mendapat perhatian dari
profesi sosial ekonomi pertanian mengingat mati hidupnya pertanian akan ditentukan
oleh bisa dan kuatnya Indonesia menegakkan Pasal 33 UUD 1945. Selanjutnya,
pertumbuhan ekonomi yang tinggi meminta persyaratan berlakunya pertumbuhan
produktivitas pertanian yang tinggi pula.
Pada tahun 1960, walaupun Jepang sudah menjadi negara industri, pertanian
masih memberikan kontribusi 9 % dalam PDB dan menyerap 28 % tenaga kerja. Padi
menduduki hampir setengahnya dari seluruh nilai produksi pertanian dan luas areal.
Pada tahun 2005, kontribusi pertanian dalam PDB Jepang tinggal 1.1 % dan
menyerap tenaga kerja sekitar 4 % dari total tenaga kerja. Selama periode 1960-
2005, tenaga kerja pertanian telah berkurang sekitar 80 %49. Kita menyaksikan
bahwa setiap penurunan 1% PDB Pertanian dalam PDB nasional Jepang diikuti oleh
49
OECD, 2009. Evaluation of Agricultural Policy Reforms in Japan. OECD.
Page 62 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
penurunan tenaga kerja pertanian sekitar 2.02 %50.
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
50
Bandingkan dengan perubahan di Indonesia hanya sekitar 0.43 % untuk fenomena yang sama. Lihat catatan kaki no. 14.
Page 63 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pertanian padi bukan hanya w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
penting bagi produksi pangan pokok bagi masyarakat Jepang tetapi juga sebagai
sarana pengendalian lingkungan dan untuk melestarikan lingkungan yang telah
berjalan lebih dari 2000 tahun. Persawahan ini merupakan sarana pengendali banjir
dan pengelolaan sumberdaya air yang efektif, tanpa harus banyak mengubah unsur
alam, persawahan berfungsi seperti sebuah dam besar. Dengan menggunakan
teknologi terasering, persawahan juga sarana untuk penurunan erosi di daerah-daerah
yang topografinya relatif miring di wilayah-wilayah perbukitan. Wilayah
persawahan juga memberikan rasa dan suasana alam yang indah dan menarik bagi
pengembangan rekreasi. Selanjutnya, sawah juga memiliki sistem yang dapat
mensirkulasikan dan memurnikan udara dari NOx dan SOx.
Hasil estimasi nilai lingkungan dari persawahan di Jepang yang dilakukan pada
tahun 1991, memberikan nilai estimasi, dengan menggunakan teknik substitutive cost
method, 4.600 milyar Yen pada tahun 1991.
Table 1.2. Nilai Estimasi Dampak Lingkungan dari Persawahan di Jepang dengan 51Menggunakan
Substitutive Cost Method (Milyar Yen)
Nilai
Fungsi Manfaat/Benefits
Estimasi
Pencegahan Banjir Mengendalikan kerusakan yang disebabkan oleh banjir 1,952.7
Menjaga stabilitas aliran air dan supply air tanah yang
Pengelolaan Sumber Daya Air 739.8
murah
Mengendalikan/menurunkan kerusakan akibat erosi dan
Mencegah Erosi dan Tanah Longsor 47.2
tanah longsor
Mengurangi biaya pengelolaan/perlakuan terhadap limbah
Pemurnian fungsi tanah 4.5
seperti sisa-sisa makanan
Pelestarian Lingkungan Perdesaan dan Nilai kunjungan dari wisatawan, terutama dari warga
1,711.6
Sumberdaya Rekreasi perkotaan
Pemurnian Udara Penyerapan kontaminan dan pemurnian udara 171.7
Total Nilai Lingkungan 4,627.5
Luas lahan usaha petani di Amerika Serikat juga semakin luas. Pada saat
sekarang ini luas rata-rata usahatani di sana mencapai 200 hektar. Dapat
diperkirakan berapa kesenjangan antara pertanian di Indonesia dengan pertanian di
Amerika Serikat. Apabila rata-rata petani di Indonesia mengolah 0.5 ha, maka
seorang petani di Amerika Serikat mengolah 400 kali lebih luas dari rata-rata petani
di Indonesia.
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
Adamopoulos bahwa tingginya konsentrasi kepemilikan lahan dapat memperlambat w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
dicapainya titik balik ke arah pertumbuhan yang bersumber dari ekonomi modern
dan mendistorsi alokasi sumber-sumber produktif antara teknologi tradisional dan
teknologi modern. Kuatnya kelompok kepentingan penguasa lahan ini yang
memiliki jaringan dan kekuatan loby dengan otoritas politik dipandang pihak yang
membangun penghalang untuk berkembangnya proses industrialisasi dan
mempertahankan status quo struktur ekonomi perdesaan.
Adamopoulos menerapkan modelnya ini untuk menjelaskan perkembangan
pembangunan di Argentina dan Kanada yang memiliki titik awal konsentrasi
kepemilikan lahan pada abad ke-19 relatif sama tetapi berakhir dengan perjalanan
ekonomi yang jauh berbeda, yang disebabkan akan sikap politik dan kebijaksanaan
akan lahan yang berbeda pula.
Hasil penelitian Adamopoulos dan Restuccia (2009)52 yang juga penting untuk
dijadikan bahan pembelajaran yaitu dengan menggunakan data hasil the World
Agricultural Census, menghasilkan pengetahuan sebagai berikut: (1) petani dengan
luas areal kurang dari 2 hektar menempati porsi 70 % dari petani di negara
berkembang; tidak ada kasus petani di negara miskin memiliki lahan lebih dari 20
hektar;sekitar 40 % petani di negara kaya memiliki lahan lebih dari 20 hektar. Apa
yang menjadi faktor penyebab terjadinya hal yang sifatnya ekstrim tersebut? Apakah
perbedaan dalam skala usaha yang tajam antara negara miskin dan negara
berkembang merupakan hal yang penting untuk memahami kesenjangan pertanian
dan produktifitas agregate antarnegara? Adamopoulos dan Restuccia menghasilkan
pengetahuan yang menyatakan bahwa setiap penurunan 75 % dalam produktivitas
ekonomi makro akan meningkatkan pangsa tenaga kerja di sektor pertanian dari 2,5
% menjadi 53 % dan menurunkan unit atau skala usahatani dan produktivitas tenaga
kerja pertanian dengan kelipatan lebih dari 20 kalinya.
Prof. Go Ban Hong sejak lama sudah menyatakan bahwa mengingat kondisi
tanah-tanah yang ada di Indonesia, maka Indonesia tidak akan mampu untuk
memenuhi kebutuhan pangan penduduknya apabila semua penduduk Indonesia ingin
tetap mengkonsumsi beras. Lebih jauh hari lagi, Presiden Soekarno pada pidato
pengukuhan Fakultas Pertanian IPB tahun 1952 menyampaikan pesan bahwa pangan
itu soal hidup atau mati bagi bangsa Indonesia; sawah itu penting tetapi sawah bukan
solusi, pertanian pangan di lahan kering harus dikembangkan. Apa jawaban kita
terhadap amanah Presiden Soekarno yang telah disampaikan 59 tahun yang lalu itu?
Mengapa bangsa Asia ketagihan makan nasi dan bangsa Eropa ketagihan
makan gandum? Apa implikasinya terhadap sistem pertanian apabila ketergantungan
tersebut jauh berkurang atau bahkan hilang? Kelihatannya pertanyaan ini sederhana.
Tetapi kalau direnungkan lebih mendalam maka kita akan didorong untuk mencari
pengetahuan yang mendalam walaupun apa yang kita cari tersebut pada dasarnya
adalah dari suatu kebiasaan yang sudah turun-temurun: kita makan nasi, bahkan tiga
52
T. Adamopoulos dan D. Restuccia, 2009. “ The Size Distribution of Farms and International Productivity Differences.
Page 65 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
kali sehari. Mengapa? w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wadley dan Martin (1993) yang
kemudian dipublikasikan dengan judul: “The origins of agriculture: a biological
perspective and a new hypothesis”, memberikan penjelasan sebagai berikut53.
Berdasarkan pemikiran bahwa peradaban manusia dimulai dengan pertanian, maka
betapa pentingnya pengetahuan tentang asal-muasal pertanian itu sendiri. Pertanian
itulah yang melestarikan sekaligus juga memajukan peradaban. Namun demikian,
walaupun sudah berlangsung lebih dari 7000 tahun pertanian pertanian telah
mengalami evolusi, jawaban atas asal-muasal atau the origin of agriculture, masih
menjadi pertanyaan penelitian yang tetap menarik.
Menurut Wadley dan Martin (1993) perilaku pertanian dan peradaban secara
ethologically sangatlah menarik mengingat: (1) tidak ada spesies lain selain manusia
yang hidup seperti manusia; dan (2) manusia tidak memiliki pola kehidupan
pertanian seperti sekarang dalam tempo evolusi yang sangat lama. Mengapa pola
hidup seperti sekarang yang berkembang dan mengapa menjadi dominan?
Wadley dan Martin (1993) akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa serealia
menjadi tumpuan peradaban dan menjadi sumber utama pangan yang diproduksi
dunia mengingat di dalam serealia terdapat unsur atau zat exorphin, yang membuat
konsumen menjadi “ketagihan”. Dalam penafsiran ekonomi, kata “ketagihan” ini
berarti stabilnya kurva permintaan. Kurva ini juga terus bergeser ke arah kanan
sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, sebagai akibat dari terpenuhinya
kecukupan pangan pada periode sebelumnya. Prospek peningkatan konsumsi ini
memberikan “feed-back” untuk meningkatkan kapasitas produksi pertanian
(serealia). Semua hal yang akan mempengaruhi supply ini digerakkan bukan hanya
secara lokal atau nasional, tetapi juga secara global. Kuncinya ada di stabilitas
preferensi dan stabilitas preferensi ini dibentuk oleh exorphin.
53
G. Wadley dan A. Martin, 1993. “The origins of agriculture: A biological perspective and a new hypothesis”, Australian
Biologist 6: 96-105.
Page 66 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
sebagai bagian dari proses pengayaan pemahaman akan fenomena pertanian di w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Indonesia?
Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa pada tahun 2002 IQ rata-rata
penduduk Indonesia adalah 89, menurun menjadi 87 pada tahun 2006. Sedangkan
rata-rata IQ untuk Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, Jepang dan Republik
Rakyat Tiongkok (RRT) pada periode yang sama masing-masing berubah dari 107
menjadi 108, dari 103 menjadi 108, dari 106 tetap 106, Jepang tetap 105, dan RRT
meningkat dari 100 menjadi 10554. Kita melihat bahwa nilai IQ rata-rata penduduk
Indonesia jauh lebih rendah daripada nilai rata-rata penduduk Asia Timur55.
Usia seorang individu dibedakan kedalam dua jenis usia, yaitu usia biologis
sesuai dengan waktu kelahiran dan waktu pengukuran IQ dengan usia mental, yaitu
tingkat usia dimana yang bersangkutan dapat menyelesaikan soal psikotest yang telah
distandarisir untuk suatu pengujian IQ. Dikatakan IQ bernilai 100, artinya individu
yang bersangkutan dapat menyelesaikan soal yang diberikan kepadanya pada tingkat
kesulitan usia mental yang sama dengan usia biologisnya. Dengan nilai IQ rata-rata
Indonesia yang turun dari 89 (2002) menjadi 87 (2006) maka selain levelnya yang
rendah juga kecenderungannya, Dengan IQ 89, maka usia mental untuk seorang
anak berusia 10 tahun, maka usia biologisnya adalah sekitar 11.23 tahun, atau 1.23
tahun lebih tua. Apabila nilai IQ menurun menjadi 87 maka usia biologis yang
sepadan dengan kemampuan IQ 100 adalah 11.49 tahun, atau 1.49 tahun lebih tua.
Kondisi ini tentu harus mendapatkan perhatian yang sangat serius mengingat
implikasinya yang sangat luas dan besar.
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
hubungan kemampuan kognitif dengan jumlah dan kualitas sekolah. Selanjutnya, w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
nilai koefisien korelasi antara kemampuan kognitif dengan kualitas birokrasi 0.64,
produk domestik bruto (PDB) 0.63, peraturan perundangan 0.64, tingkat korupsi
0.60, jumlah buku 0.59, demokrasi 0.56, pertumbuhan ekonomi 0.44, dan kebebasan
ekonomi 0.52.
Tentu saja, ketahanan mental dan keluhuran budi pekerti merupakan hal yang
sangat penting juga dalam peningkatan mutu pendidikan di bidang sosial ekonomi
ini. Dalam konteks ini local genius atau local wisdom, serta mempersenyawakan
nilai Bande Mataram atau Vande Mataram, yang maknanya cinta tanah air atau ibu
pertiwi Indonesia merupakan nilai patriotisme yang perlu mendapatkan tempat
prioriras dalam sistem pendidikan kita 57.
57
Lihat, antara lain, (1) A. Pakpahan, “Busung Lapar, Ayam Kampung dan Pohon Jati”, Koran Tempo 16 Juli 2005: hal A15;
(2) A. Pakpahan, “Busung Lapar dan Tepung”, Koran Tempo 30 Mei 2005, hal: A15.
Page 68 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
peserta didik yang selain cerdas dan kreatif juga bermental baja dan berbudi w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
luhur.
(3) Diperlukan suatu rancang bangun yang bisa melahirkan proses pendidikan
yang seluruh bagian otak manusia bekerja secara total dan saling memperkuat,
sehingga diperoleh pola pikir “the whole mind”;
(4) Diperlukan konsentrasi pada proses pendidikan yang melahirkan kesadaran
baru yang bisa dan kuat mendorong proses pendidikan yang dimaknai sebagai
perjuangan untuk dapat hijrah dari “kebodohan”, “ketidaktahuan” dan aspek
“kegelapan” lainnya.
(5) Pendidikan, sebagai konsekuensi dari butir (4), perlu dipandang sebagai
proses pemerdekaan dalam rangka menjalankan amanah UUD 1945.
PENUTUP
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w
tetapi kehidupan yang terjadi pada petani dan keluarganya adalah yang sebaliknya, w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Sejalan dengan reinterpretasi di atas, maka kita kaum yang mendalami ilmu
sosial ekonomi pertanian, yaitu kaum yang bukan hanya belajar tentang teori tetapi
juga mengamalkan teori tersebut perlu melakukan evaluasi dan menetapkan pilihan
model ilmu sosial ekonomi pertanian mana yang sesuai dengan model adaptasi atau
inovasi bagi ruang-waktu-situasi yang unik untuk Indonesia dengan pemahaman
Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, agar ilmu tersebut memberikan arti dan
makna yang memerdekakan Indonesia pada waktu yang akan datang.
Terima kasih
Page 70 of 71 Modul 1
F -X C h a n ge F -X C h a n ge
PD PD
!
W
W
O
O
PEP/Fundamental Ekonomi Dalam Pertanian
N
Brawijaya University 2013
N
y
y
bu
bu
to
to
k
k
lic
lic
C
C
w
w
m
m
w w
w
w
o
o
.d o .c .d o .c
c u -tr a c k c u -tr a c k
Page 71 of 71 Modul 1