Disusun Oleh :
Kelompok 4
Dosen Pembimbing :
Dra. Tutiek Purwanti, M. Si., Apt
DEPARTEMEN FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2018
1
DAFTAR NAMA
KELOMPOK 4- KAMIS SIANG
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN 4
2. TINJAUAN BAHAN AKTIF 5
3. PENSYARATAN UMUM SEDIAAN 8
4. SPESIFIKASI SEDIAAN 9
5. FORMULA RUJUKAN 11
2
6. BAHAN TAMBAHAN
6.1. PELARUT 14
6.2. PERASA 17
6.3. DAPAR 18
6.4. PEWARNA 19
6.5. PENGAWET 21
6.6. PEMANIS 24
7. PERHITUNGAN DOSIS 25
8. RANCANGAN FORMULA 27
8.1. FORMULA 1
8.1.1.KELARUTAN 28
8.1.2.PENDEKATAN KD 34
8.2. FORMULA 2
8.2.1.KELARUTAN 38
8.2.2.PENDEKATAN KD 42
8.3. FORMULA 3
8.3.1.KELARUTAN 46
8.3.2.PENDEKATAN KD 50
9. BAGAN ALIR
9.1. METODE 1 54
9.2. METODE 2 55
9.3. METODE 3 56
10. RANCANGAN DAN EVALUASI SEDIAAN
10.1. ORGANOLEPTIS 57
10.2. PENETAPAN pH 59
10.3. PENENTUAN DENSITAS ATAU BOBOT JENIS 60
10.4. PENGUKURAN VISKOSITAS 61
10.5. UJI KEJERNIHAN 63
10.6. PENETAPAN KADAR 63
11. FORMULA TERPILIIH 64
12. PEMBAHASAN 66
13. KESIMPULAN
14. RANCANGAN KEMASAN DAN BROSUR 68
15. DAFTAR PUSTAKA 7O
16. LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
Paracetamol dikenal juga dengan nama asetaminofen. Nama kimia paracetamol adalah
paraacetyl aminophenol. Rumus struktur parasetamol.
3
IUPAC : N-asetil- 4-aminofenol
Paracetamol merupakan obat analgesik dan antipiretik yang biasa digunakan untuk
pengobatan awal nyeri ringan hingga sedang. ( O’Nell 2016)
Karakteristik parasetamol yang penting diperhatikan dalam formulasi adalah kelarutan.
Kelarutan paracetamol dalam air adalah 1:70 (FI III hal 37). Pemakaian kosolven atau pelarut
campur ditujukan untuk meningkatkan kelarutan bahan obat.
Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap,
mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula atau pemanis lainnya, zat warna, zat
wewangi dan zat pengawet digunakan sebagai obat dalam (FI III hal 8). Ketentuan eliksir
asetaminofen yaitu eliksir asetaminofen mengandung asetaminofen C8H9NO2, tidak kurang
dari 95,0% dan tidak lebih dari 105,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. (FI III hal 38)
4
C8H9NO2 analgesik dan antipiretik, telah jarang dan ringan.
menyebabkan kerusakan
Farmakodinamik
5
gangguan pencernaan dan
keseimbangan asam basa.
(Farmakologi dan Terapi UI V hal
236)
Farmakokinetik
Parasetamol diabsorbsi cepat dan
sempurna melalui saluran cerna.
Konsentrasi tertinggi dalam plasma
dapat dicapai dalam waktu setengah
jam dan masa paruh plasma antara 1
sampai 3 jam. Obat ini tersebar ke
seluruh cairan tubuh. Dalam plasma,
25% parasetamol terikat protein
plasma. Obat ini di metabolisme oleh
enzin mikrosom hati, 80%
asetaminofen dikonjugasi dengan
asam glukoronat lainnya dengan
asam sulfat. Metabolit hasil
hidroksilasi dapat menimbulkan
methemoglobinema dan hemolisis
eritrosit. Obat ini diekskresi melalui
ginjal (Farmakologi dan Terapi UI X
hal 236)
II. ANSEL 19
Eliksir adalah larutan hidroalkohol yang jernih dan manis dimaksudkan untuk
penggunaan vital, dan biasanya diberi rasa untuk menambah akseptabel. Eliksir
bukan obat yang digunakan sebagai pembawa tetapi eliksir obat untuk efek terapi
dari senyawa obat yang dikandungnya. Dibandingkan dengan sirup, eliksir
biasanya kurang manis dan kurang kental karena mengandung kadar gula yang
lebih rendah dan akibatnya kurang efektif dibanding sirup dalam menutupi rasa
senyawa obat. Walaupun demikian, karena sifat hidroalkohol, eliksir lebih mampu
mempertahankan komponen-komponen larutan yang larut dalam air dan yang larut
dalam alkohol.
Pada kesempatan ini, rancangan produk yang dibuat adalah sediaan eliksir non-alkoholik.
Dalam rancangan produk ini, dilakukan penggantian alkohol dengan kosolven.
IV. SPESIFIKASI SEDIAAN
Bentuk Sediaan Eliksir Non Alkoholik
Warna Kuning
Rasa Pisang
3. The solution remains clear for more than 1 week at 6 C and more
than 3 months at 25 C and 40 C
KD Gliserol = 42,5
KD Propylene glikol = 32
KD Air = 78,5
KD Baku = = 56,19
VI. BAHAN TAMBAHAN
- PELARUT -
Inkompati
Bahan Pemerian Kelarutan ADI Stabilitas Ket. Lain
bilitas
Polietilen Cairan Larut 10 Stabil Memiliki ρ = 1,11-
Glikol jernih, tidak dalam air, mg/kgB diudara dan inkompatib 1,14 g/cm3
400 bearna atau bercampur B/hari dalam air, iltas (25°C)
sedikit dengan tidak dengan untuk PEG
(Handbo kekuningan, Polietilen (WHO, mendukung beberapa cair.
ok Of kental, glikol lain 1980’18 sebagai pewarna. titik beku
Pharmac memiliki dalam ) media Perubahan PEG 400 =
eutical bau khas berbagai pertumbuhan fisik 4-8°C
Exipients dan rasa perbanding bakteri. termasuk (5%w/v
, 6th ed, sedikit pahit an. Larut Simpan pelunakan solution)
page yang khas, dalam dalam wadah dan adalah 4,0-
518-520) sedikit aseton, tertutup baik, pencairan 7,0.
memiliki alkohol, ditempat terjadi jika
rasa panas. benzena, sejuk dan bercampur
gliserin kering dengan
dan glikol. fenol,
tannic
acid, dan
aam
salisilat
Sorbitol Serbuk Praktis 20 Stabil Membentu Penggunaan
higroskopis, tidak larut g/hari diudara, k wax dan untuk
(Handbo tidak klorofom, katalis, gel dengan larutan oral
ok Of berbau, eter, 1:25 (untuk disuhu ditmbah 20-35%,
Pharmac putih atau etanol larutan rendah, asam PEG cair. sebagai
eutical hampir 95%, 1:8,3 oral lemah, dan Khelat penggnti
Exipients tidak etanol pasien alkali. Tidak pada liserin dan
, 6th ed, beawarna, 82%, 1:2,1 dewasa) terdekompos larutan Pg 25-90%.
page kristalin. etanol 62 isi pada suhu dengan ion Berfungsi
679-681) Sorbitol %, 1:1,4 tinggi atau logam untuk
memberi ras etanol senyawa- divalen humektan,
marus 41%, senyawa atau plasticizer,
karena sedikit amina. Tidak trivalen stabilizing
mengandun larut dalam mudah pada asam agent,
g 50-60% metanol, tebakar, non dan basa pemanis,
sukrosa 1:0,5 korosif, non kuat. diluen.
dalam air volatile. Berubah Derajat
Simpan pada warna saat keasaman
wadah kaca, larutannya pada larutan
plastik,Alum bereaksi 10% adalah
unium, Fe2O3 PH= 4,5-7,0
Stainless
steel, sejuk
dan kering
Gliserin Cairan Dapat 2,0-1,5 Gliserin Meledak Dapat
jernih bercampur g/KgBB bersifat jika berfungsi
FI V seperti sirup dengan air, higroskopis, bercampur sebagai anti
halaman , tidak larut dalam gliserin dengan mikobial
507 bewarna , paracetam murni pengoksida preservative
rasa manis, mol 1:40 cenderung si kuat (<20%),
hanya boleh tidak seperti density
berbau khas teroksidasi kromium 1,2636
lemah tajam pada trikosida , g/cm3
atau tidak penyimpanan potassium (20°C)
enak) suhu kamar, chlorate,
higroskopis, tetepi jika potassium
netral dipanaskan permangan
terhadap akan menjadi at. Namun
lakmus toksik dengan
oksohein. pengencera
Pencampura n akan
n dengan air menurunka
dan propilen n kecepatn
glikol adalh proses
stabil secara reaksi
kimia. oksidasi
Gliserin akan sedikit.
mengkristal Apaia
pada adanya
penyimpanan kontak
di suhu < dengan
20°C dan cahaya
kristalnya atau
akan mencair dengan
apabila zinc oxide
dipanaskan akan
pada suhu berubah
20°C. warna
Disimpan menjadi
pada adah gelap.. hal
tertutup baik, ini karena
kering dan kontamina
sejuk. si besi
pada
gliserin
akan
menjadika
n fenol,
tannin dan
salisilat
menjadi
gelap.
Aquades Cairan
jernih, tidak
(FI Edisi bewarna,
III Hal tidak
96) berbau,
tidak
mempunyai
rasa
Propileng Cairan PG campur 25 Pada suhu Propilengli BJ : 1,038
likol kental, dengan mg/kgB rendah stabi kol g/cm3
ejernih, aseton, B dengan inkompatib (20°C)
(Handbo tidak klorofom, disismpan el dengan digunakan
ok Of bewarna, etanol 95 pada temapt bahan secara luas
Pharmac rasa khas, %, gliserin tertutup baik pengoksida sebagai
eutical praktis tidak dna air. tetapi pada si seperti pelarut,
Exipients berbau, Larut temeperatur kalium pengekstrak
, 6th ed, menyerap dalam 6 tinggi akan permangan si dan
page air pada bagian eter cederung at. bahan
592-593) udara dan larut mengoksidas preservative
lembab. dalam i .Konsentras
beberapa menghasilka i
minyak n produk = penggunaan
essential. propinat 10-25%
Tidak dehid, asa. (oral
dapat larut Laktat, asam solution)
dalam piruvat, asam sebagai
minyak asetat. Stabil pelarut 15-
lemak. secara kimia 30%
ketika (pengawet)
bercampur
etanol 95%
gliserin atau
air
PEWARNA
NO BAHAN PEMERIAN KELARUTAN ADI INKOMPATIBILITAS
1 Tatrazin Serbuk kuning Etanol 75% = 0- Kompatibilitas buruk dengan
atau kuning 1:9 7,5mg/kg larutan asam sitrat.
oranye.
Gliserin = 1:5,6(Per Inkompatibel dengan asam
Dalam larutan KBPOM askorbat, laktosa, larutan glukosa
Propilenglikol =
berwarna kuning No 37 10%, dan larutan jenuh natrium
1:14,3
tahun bikarbonat.
BM = 534,39
Air pada 25oC = 2013
th Gelatin mempercepat perubahan
(HPE 6 ed p. 1:5
warna
195)
(HPE 6th ed p.
(HPE 6th ed p. 195)
195)
2 Erythrosine Serbuk Pada suhu 25oC 0– Inkompatibel dengan oksidator
merah.merah 0,1mg/kg kuat
(FD & C Air =
muda, merah
Red No 3) 9,0g/100ml
cerah
Gliserol
BM = 879,86
20g/100ml
Propilen glikol
= 20,0g/100ml
(HPE 6th ed p.
192)
3 Amaranth Serbuk coklat Air = 1:15 0-
kemerahan, 0,5mg/kg
(FD& C Sangat sedikit
tidak berbau
Red No. 3) larut dalam (FAD/W
BM = 604,5 etanol HO)
Larut pada
gliserol, dan
propilenglikol
4 Allura Red Serbuk merah Air (25oC) 0-
AC oranye sampai 22,5g/100ml 7mg/kg
merah gelap
(FD&C No Gliserol (Per
40) BM=496,4 3,0g.100ml KBPOM
No 37
Propilengliko
tahun
1,5g/100ml
2013
5 Sunset Serbuk Gliserin = 1:5 0- Kompatibilitas buruk dengan
Yellow FCF berwarna oranye 4mg/kg asam sitrat, larutan sakarose, dan
Propileglikol =
larutan jenuh natrium bikarbonat.
BM=452,4 1:45,5 (Per
KBPOM Inkompatibel dengan asam
(Martindale 36th Propilenglikol
No 37 askorbat, gelatin, dan glukosa/
1473) (50%) = 1:5
tahun
(HPE 6th, 195)
Air (25oC) = 2013)
1:5,3 (60oC) =
1:5
(HPE 6th 195)
Pewarna yang dipilih : Tatrazine
Alasan : 1. Menyesuaikan dengan perasa yang dipilih yaitu rasa pisang seingga
pewarna yang sesuai adalah tatrazine yang menimbulkan warna kuning
2. Mempermudah mengetahui perubahan warna ketika teradi hidrolisis pada
parasetamol yang ketika terhidrolisis parasetamol berubah warna menjadi
merah/pink, coklat, hitam
PENGAWET
NO BAHAN FUNGSI
1 Natrium benzoate Sebagai pengawet anti mikroba, pelicin(lubricant) tablet dan kapsul.
Deskripsi
Natrium benzoat umumnya berupa granul atau kristalin, bubuk yang
sedikit higroskopis. Tidak berbau atau dengan bau yang membuat
pusing yang disebabkan oleh benzoin (gugus benzena) dan
mempunyai rasa manis yang kurang enak dan asin.
Tingkat keasaman/kebebasan pH 8,0 (larutan jenuh pada 25oC),
Relatif tidak aktif pada pH kurang lebih 5.
Aktivitas antimikroba
Kelarutan
Pelarut Kelarutan pada 20oC
Etanol (95%) 1 dalam 75
Etanol (90%) 1 dalam 50
Air 1 dalam 1,8 dan 1 dalam 1,4 pada suhu 100oC
Aktivitas antimikroba
Propilparaben menunjukkan sifat antimikroba diantara pH 4 – 8.
Efektivitas sebagai pengawet berkurang dengan peningkatan pH dari
formasi anion fenolat. Aktivitas paraben meningkat dengan
pemanjangan rantai dari alkil, meskipun demikian kelarutan menurun.
Densitas
Bulk : 0,426g/cm3 ; tapped 0,706 g/cm3 ; true 1,288 g/cm3
Kelarutan
Gliserin 1 : 250 ; Propyleneglycol 1 : 3,9; Air 1 : 2500 dan 1 : 2550 (pada
suhu 80oC)
Stabilitas
Propilparaben yang mengandung air dapat disterilkan dengan autoklaf
tanpa dekomposisi. Pada pH 3 – 6, larutan yang mengandung air stabil
(lebih dari sama dengan 10% terdekomposisi) sampai dengan 4 tahun
pada suhu ruang tapi larutan pada pH 8 ke atas merupakan subjek
yang cepat terhidrolisis (lebih dari sama dengan 10% setelah 60 hari
pada suhu ruang)
(sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient 6th ed.hal : 596 - 598)
3 Gliserin Sebagai pengawet antimikroba pada konsentrasi < 20%
(sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient 6th ed.hal : 283)
4 Propilenglikol Sebagai pengawet larutan dan semisolid pada konsentrasi 15 – 30%
5 Potassium Sorbat Sebagai pengawet antimikroba
Aktivitas antimikroba
Praktis tidak memiliki aktivitas antimikroba diatas pH 6. Efektivitas
pengawet meningkat dengan peningkatan suhu dan konsentrasi.
Kelarutan
Propilen glikol 1:1,8 ; 1:2,1 (pada 50oC) ; 1:5 (pada 100oC)
Air 1:1,72 ; 1:1,64 (pada 50oC) ; 1:1,56 (pada 100oC)
Stabilitas
Potassium sorbat lebih stabil pada larutan mengandung air daripada
asam sorbat.
(sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient 6th ed.hal : 579 - 580)
PEMANIS
BAHAN SIFAT FISIKA DAN INKOMPATIBILITAS KETERANGAN
KIMIA DAN STABILITAS
Sakarin-Na Pemerian : Serbuk Inkompatibilitas : Tidak Rentang pemakaian :
hablur putih, tidak mengalami perubahan
berbau atau agak warna coklat
aromatis, sangat manis. Sirup oral = 0,047 – 0,257%
Stabilitas : Stabil pada
Kelarutan : Air=1:1,5; kondisi normal, terjadi Aqueous solution = 0,075-0,6%
PEG=1:3,5; Alkohol dekomposisi pada 125oC
95:=1:50 dan pH 2 selama 1 jam. ADI = 2,5mg/kgBB
Parasetamol 5% 3 gram
Gliserin 50 % 30,0 ml
Saccharin – Na 1,04 % 0,6240 gram
Jumlah :
= 3000 mg / 60 ml
= 3 g / 60 ml
23
b. Propilen glikol = x 60 ml = 13,8 ml
100
5
c. PEG 400 = x 60 ml = 3,0 ml
100
50
d. Gliserin = x 60 ml = 30,0 ml
100
1,04
e. Saccharin-Na = x 60 ml = 0,624 gram
100
0,001
f. Tartrazine = x 60 ml = 0,0006 gram
100
0,33
g. Na2HPO4 = x 60 ml = 0,198 gram
100
2,28
h. NaH2PO4 = x 60 ml = 1,368 gram
100
1
i. Essens Banana = x 60 ml = 0,600 gram
100
13,3
j. Aquadest = x 60 ml = 8,0 ml
100
Perbandingan pelarut :
c. Gliserin , kelarutan = 1 : 40
1
x 30,0 ml = 0,750 gram
40
d. Aquadest , kelarutan = 1 : 70
1
x 8,0 ml = 0,114 gram
70
Pelarut campur di atas dapat melarutkan parasetamol 2,997 gram ~ 3,000
gram, sehingga termasuk perbandingan kosolven yang dapat melarutkan 3
gram parasetamol dalam sediaan.
Perhitungan ADI
1. Propilen glikol
ADI = 25 mg/KgBB ; BJ = 1,038 g/ml
23
Propilen glikol yang digunakan = x 60 x 1,038 = 14,320 gram
100
Pemakaian meleihi ADI, namun tidak masalah karena jumlah PG yang melebihi
batas digunakan sebagai pengawet.
Pemakaian melebihi ADI, namun tidak masalah sebab PEG 400 tidak dikonsumsi
setiap hari dan menurut Peraturan BPOM, PEG pada sediaan yang berperisa ADI
nya 1000 mg/kgBB ( max 16% dari total sediaan ).
3. Gliserin
ADI = 1,5 g/kgBB ; BJ = 1,2636
50
Gliserin yang digunakan = x 60 x 1,2636 = 37,908 gram
100
4. Sakarin-Na
ADI = 2,5 mg/kgBB
1,04
Sakarin-Na yang digunakan = x 60 = 0,624 gram
100
6. Essens ( Pisang )
ADI = 3 mg/kgBB
0,04
Essens ( Pisang ) yang digunakan = x 60 = 0,024 gram
100
¿ 60−(3+0,048+ 0,0006+0,198+1,372+0,6)
¿ 54,78 ml
5619=78,5 x +800+850+748−13,6 x
3221=64,49 x
x=49,6
= 5,4 %
¿ 0,39+1,53+0,6+ 0,27
¿ 2,79 gram
Perhitungan ADI
1) Propilen Glikol
ADI = 25 mg/kg BB; BJ = 1,038 g/ml
23
Propilen Glikol yang digunakan ¿ ×60 ×1,038=14,3244 gram
100
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 247,25 mg
1
×4×5
Pemakaian Sehari 2 gram
¿ ×14,3244=2,3874
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 372,75 mg
Pemakaian Sehari = 4,7748 gram
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 444 mg
Pemakaian Sehari = 4,7748 gram
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 888 mg
Pemakaian Sehari = 9,5496 gram
Pemakaian melebihi ADI, namun dapat ditolerir sebab Propilen Glikol bisa
digunakan sebagai pengawet dengan kadar 15 −¿ 30%
2) Gliserin
ADI = 1,0 −¿ 1,5 gram/kg BB; BJ = 1,2620 g/ml
18
Gliserin yang digunakan ¿ ×60 ×1,2620=13,6296 gram
100
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 9,89 −¿ 14,835 gram
1
×4×5
Pemakaian Sehari 2 gram
¿ ×14,835=2,4725
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 14,91 −¿ 22,365 gram
Pemakaian Sehari = 4,945 gram
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 17,76 −¿ 26,64 gram
Pemakaian Sehari = 4,945 gram
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 35,52 −¿ 53,28 gram
Pemakaian Sehari = 9,89 gram
Pemakaian tidak melebihi ADI.
3) Poli Etilen Glikol 400
ADI = 10 mg/kg BB; BJ = 1,11 g/ml
5
Poli Etilen Glikol 400 yang digunakan ¿ ×60 ×1,11=3,33 gram
100
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 98,9 mg
1
×4×5
Pemakaian Sehari 2 gram
¿ ×3,33=0,555
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 149,1 mg
Pemakaian Sehari = 1,11 gram
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 177,6 mg
Pemakaian Sehari = 1,11 gram
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 355,2 mg
Pemakaian Sehari = 2,22 gram
Pemakaian melebihi ADI, namun dapat ditolerir sebab Poli Etilen Glikol 400
boleh digunakan dengan batas maksimal untuk minuman berperisa 1000mg/kgBB
(16 %).
4) Tartazine
ADI = 7,5 mg/kg BB/hari
0,001
Tartazine yang digunakan ¿ ×60=0,0006 gram
100
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 74,175 mg
1
×4×5
Pemakaian Sehari 2 gram
¿ ×0,0006=0,0001
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 111,825 mg
Pemakaian Sehari = 0,0002 gram
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 133,2 mg
Pemakaian Sehari = 0,0002 gram
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 266,4 mg
Pemakaian Sehari = 0,0004 gram
Pemakaian tidak melebihi ADI.
5) Sakarin Na
ADI = 2,5 mg/kg BB/hari
1,04
Sakarin Na yang digunakan ¿ ×60=0,624 gram
100
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 24,725 mg
1
×4×5
Pemakaian Sehari 2 gram
¿ ×0,624=0,104
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 37,275 mg
Pemakaian Sehari = 0,208 gram
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 44,4 mg
Pemakaian Sehari = 0,208 gram
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 88,8 mg
Pemakaian Sehari = 0,416 gram
Pemakaian melebihi ADI, namun berdasarkan jurnal yang tertera pada lampiran,
kelebihan tersebut masih bisa ditolelir.
6) Essens Pisang
ADI = 3 mg/kg BB/hari
0,04
Essens Pisang yang digunakan ¿ × 60=0,024 gram
100
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 29,67 mg
1
×4×5
Pemakaian Sehari 2 gram
¿ ×0,024=0,004
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 44,73 mg
Pemakaian Sehari = 0,008 gram
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 53,28 mg
Pemakaian Sehari = 0,008 gram
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 106,56 mg
Pemakaian Sehari = 0,016 gram
Pemakaian tidak melebihi ADI.
FORMULA II (Kelarutan)
Parasetamol 5% 3 gram
Propilen Glikol 23% 13,8 mL
Polietilen Glikol 400 15% 9 mL
Gliserin 11% 6,6 mL
Sakarin Na 1,04% 0,624 gram
Na2HPO4 0,33% 0,198 gram
NaH2PO4 2,28% 1,368 gram
Tartrazine 0,001% 0,0006 gram
Essens Pisang 0,04% 0,024 gram
Aquadest 42,30% 25,4 mL
Jumlah:
1. Parasetamol = 250 mg / 5 mL
= 3000 mg / 60 mL 3 gram / 60 mL 5 %
23
2. Propilen Glikol = x 60 mL = 13,8 mL
100
15
3. Polietilen Glikol 400 = x 60 mL = 9 mL
100
11
4. Gliserin = x 60 mL = 6,6 mL
100
1,04
5. Sakarin Na = x 60 mL = 0,6241 gram
100
0,33
6. Na2HPO4 = x 60 mL = 0,198 gram
100
2,28
7. NaH2PO4 = x 60 mL = 1,368 gram
100
0,001
8. Tartrazine = x 60 mL = 0,0006 gram
100
0,04
9. Essens Pisang = x 60 mL = 0,024 gram
100
42,3
10. Aquadest = x 60 mL = 25,4 mL
100
Perhitungan Pelarut :
1. Propilen Glikol, kelarutan parasetamol dalam propilen glikol 1 : 9
1
x 13,8 mL = 1,53 gram
9
2. PEG 400, kelarutan parasetamol dalam PEG 400 1 : 5
1
x 9 mL = 1,8 gram
5
3. Gliserin, kelarutan parasetamol dalam Gliserin 1 : 40
1
x 6,6 mL = 0,165 gram
40
4. Aquadest, 3. Gliserin, kelarutan parasetamol dalam Air 1 : 70
1
x 25,4 mL = 0,363 gram
70
Pelarut campur secara diatur dapat melarutkan parasetamol 3,858 gram, sehingga termasuk
perbandingan pelarut yang dapat melarutkan 3 gram parasetamol.
Perhitungan ADI
1. Propilen Glikol
ADI = 25 mg / kg BB ; Berat Jenis : 1,038 g / mL
23
Propilen Glikol yang digunakan = x 60 mL x 1,038 = 14,320 gram
100
a.) ADI anak umur 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 247,25 mg
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 14,320 = 2,390 gram = 2390 mg
60
b.) ADI anak umur 5 tahun (BB = 14,97 kg) = 22,455 gram
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 8,340 = 2,780 gram = 2780 mg
60
c.) ADI anak umur 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 26,64 gram
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 8,340 = 2,780 gram = 2780 mg
60
d.) ADI anak umur 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 52,28 gram
2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 8,340 = 5,560 gram = 5560 mg
60
Pemakaian tidak melebihi ADI
4. Sakarin - Na
ADI = 1,5 mg / kg BB
1,5
Propilen Glikol yang digunakan = x 60 mL = 0,624 gram = 624 mg
100
a.) ADI anak umur 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 24,725 mg
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 0,624 = 0,104 gram = 104 mg
60
23
- Propilenglikol yang digunakan ×60 ×1.038 = 14.32 gram
100
1
×4×5
Pemakaian sehari = 2 = 2.39 gram = 2390 mg
×14.32
60
1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×14.32 = 4.77 gram = 4770 mg
60
1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×14.32 = 4.77 gram = 4770 mg
60
2 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×14.32 = 9.55 gram = 9550 mg
60
Kesimpulan: melebihi ADI, namun tidak masalah sebab jumlah propilenglikol yang melebihi
batas digunakan sebagai pengawet (15-30%)
9
Propilenglikol 400 yang digunakan ×60 ×1.1 = 5,99 gram
100
1
×4×5
Pemakaian sehari = 2 = 0.99 gram = 990 mg
×5.99
60
1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×5.99 = 1,99 gram = 1990 mg
60
- ADI anak 6 tahun (BB= 17.76 kg) = 177.6 mg
1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×5.99 = 1,99 gram = 1990 mg
60
2 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×5.99 = 3.99 gram = 3990 mg
60
Kesimpulan: melebihi ADI, namun tidak masalah sebab polietilenglikol 400 boleh
digunakan dengan batas maksimal untuk minuman berperisa 1000mg/Kg BB (16%)
BJ = 1,2636 gram/cm3
11
Gliserin yang digunakan ×60 ×1.2636 = 8.34 gram
100
1
×4×5
Pemakaian sehari = 2 = 1.39 gram
×8.34
60
1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×8.34 = 2,78 gram
60
1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×8.34 = 2.78 gram
60
2 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×8.34 = 5.56 gram
60
Kesimpulan: Pemakaian tidak melebihi ADI
1.04
Sakarin Na yang digunakan × 60 = 0.624 gram
100
1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×0.624 = 0.208 gram = 208 mg
60
1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×0.624 = 0.208 gram = 208 mg
60
2 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×0.624 = 0.416 gram = 208 mg
60
Kesimpulan : Pemakaian melebihi ADI, namun menurut sebuah jurnal pemakaian tersebut
dapat ditolerir.
0.001
Tartrazine yang digunakan ×60 = 0.0006 gram
100
1
×4×5
Pemakaian sehari = 2 = 0.0001 gram = 0.1 mg
×0.0006
60
1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×0.0006 = 0.0002 gram = 0.2 mg
60
1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×0.0006 = 0.0002 gram = 0.2 mg
60
6. Essens Pisang
0.04
Essens yang digunakan × 60 = 0.024 gram = 24 mg
100
1
×4×5
Pemakaian sehari = 2 = 0.004 gram = 4 mg
×0.024
60
1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×0.024 = 0.008 gram = 8 mg
60
1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×0.024 = 0.008gram = 8 mg
60
2 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×0.024 = 0.016 gram = 16 mg
60
Jumlah :
1. Paracetamol = 250 mg/5ml
= 3000 mg/60ml
= 3 g/60ml
18
2. Propilenglikol = x 60 ml = 10,8 ml
100
15
3. Polyetilenglikol 400 = x 60 ml = 9 ml
100
0,008
4. Sakarin Na = x 60 ml = 0,048 g
100
0,01
5. Tartrazine = x 60 ml = 0,006 g
100
0,33
6. Na2HPO4 = x 60 ml = 0, 198 g
100
2,28
7. NaH2PO4 = x 60 ml = 1,368 g
100
1
8. Essens Pisang = x 60 ml = 0,6 g
100
58,3
9. Aquadest = x 60 ml = 34,98 ml
100
Perbandingan pelarut :
a. Propilenglikol (kelarutan = 1 : 9)
1
= x 10,8 ml = 1,2 gram
9
b. PEG 400 (kelarutan = 1 : 5)
1
= x 9 ml = 1,8 gram
5
c. Aquadest (kelarutan = 1 : 70)
1
= x 34,98 ml = 0,50 gram
70
Dapat melarutkan 3,50 gram paracetamol sehingga pelarut dapat dipilih untuk
melarutkan 3 gram bahan aktif dengan baik.
Perhitungan ADI
1. Propilenglikol
ADI = 25mg/kgBB ; BJ : 1,033 g/ml)
Propilenglikol yang digunakan = 10,8 ml x 1,033 g/ml = 11, 156 gram
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 247,25 mg
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 11, 156 g = 1,859 gram
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 372,75 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 11, 156 g = 3,853 gram
60
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 444 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 11, 156 g = 3,853 gram
60
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 888 mg
2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 11, 156 g = 7,437 gram
60
Pemakaian melebihi ADI, tetapi masih bisa digunakan sebagai pengawet dengan
kadar (15-30)%
2. PEG 400
ADI = 10 mg/kgBB ; BJ : 1, 11 g/ml)
PEG 400 yang digunakan = 9 ml x 1, 11 g/ml = 9,99 gram
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 98,9 mg
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 9,99 g = 1,665 gram
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 149,1 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 9,99 g = 3,33 gram
60
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 177,6 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 9,99 g = 3,33 gram
60
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 355,2 mg
2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 9,99 g = 6,66 gram
60
Pemakaian melebihi ADI, namun tidak mesalah sebab PEG 400 boleh digunakan
batas maksimal berperisa 1000mg/kgBB (16%).
3. Tartrazine
ADI = 7,5 mg/kgBB
Tartrazine yang digunakan = 0,6 mg
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 74, 175 mg
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 0,6 mg = 0,1 mg
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 111,825 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,6 mg = 0,2 mg
60
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 133,2 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,6 mg = 0,2 mg
60
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 266,4 mg
2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,6 mg = 0,4 mg
60
Pemakaian tidak melebihi ADI.
4. Sakarine –Na
ADI = 2,5 mg/kgBB per hari
Sakarine –Na yang digunakan = 0,624 gram
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 24,725 mg
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 0,624 gram = 0,104 gram
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 37,275 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,624 gram = 0,208 gram
60
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 44,4 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,624 gram = 0,208 gram
60
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 88,8 mg
2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,624 gram = 0,416 gram
60
Pemakaian melebihi ADI, namun menurut jurnal yang tertera pada lampiran,
kelebihan pad batas tersebut masih ditolerir.
5. Essens pisang
ADI = 0-3 mg/kgBB per hari
Sakarine –Na yang digunakan = 0,024 gram
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 29,67 mg
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 0,024 gram = 0,004 gram
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 44,73 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,024 gram = 0,008 gram
60
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 53,28 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,024gram = 0,008 gram
60
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 106,56 mg
2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,024 gram = 0,016 gram
60
Pemakaian tidak melebihi ADI.
FORMULA III (Pendekatan KD)
% Bahan yang
Bahan dibutuhkan dalam Jumlah
formula
Parasetamol 5% 3 gram
Polietilen glikol
400 15 % 8.8 ml
KDsistem=
(%Propilen Glikol . KD PropilenGlikol ) + ( %PEG 400 . KD PEG 400 ) +(%Air . KD Air )
100
(32 .25 ) + ( 13,6 . x )+(78,5 . (75−x ))
56,19 =
100
5619 = 800 + 13,6x + 5887,5 – 78,5x
64,9x = 1068,5
X = 16,4638 ~ 16
% PEG 400 dalam kosolven = 16%
% Air = 75-16 = 59%
PERHITUNGAN ADI
1. Propilenglikol (PG)
ADI Propilenglikol = 25 mg/kgBB ; BJ=1,038 gram/ml
23
Propilenglikol yang digunakan = x 60 ml x 1,038 = 14,3244 gram
100
15
PEG 400 yang digunakan = x 60 x 1,11 = 9,99 gram
100
ADI Sakarin Na
1,04
Saccharin Na yang digunakan ¿ x 60 = 0,624 gram
100
4. Tatrazine
0,001
Tatrazine yang digunakan = ×60=0,0006 g
100
ADI untukanakusia 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 9,89 x 7,5 = 74,175mg
ADI untuk anak usia 12 tahun (BB = 35,52 kg)=35,52 x 7,5= 266,4mg
5. Essens Pisang
Mengaduk ad larut
Na-Sakarine 0,048 g
+Aquadest 1,5 ml
Mengaduk ad larut Mengaduk ad larut Essens pisang 0,6 g
+Aquadest 1,5 ml
Mengaduk ad larut
Mengaduk ad larut
Tartrazine 0,006 g
+Aquadest 1,5 ml Mengaduk ad larut
Mengaduk ad larut
Mengaduk ad larut
Mengecek PH
Aduk ad larut
Aduk ad larut
Aduk ad larut
Aduk ad larut
Aduk ad larut
Mengecek PH
1. Organoleptis
Pas
Pucat
45.00% Berlebihan
55.00%
Sedi ki t Mani s 9
Sangat Mani s 1
Sedi ki t Pahi0t
Pa hi0t
Sa ngat Pahi0t
0 2 4 6 8 10 12
Cukup
40.00% Berlebihan
45.00% Kurang
15.00%
2. Penetapan pH (Farmakope Indonesia Edisi V halaman 1563)
Alat : pH meter
Cara kerja :
Alat : Piknometer
Cara Kerja :
Mengatur suhu piknometer yang telah diisi hingga suhu 25°C, buang
kelebihan zat uji dan timbang.
Bobot jenis zat uji adalah hasil yang diperoleh dengan membagi bobot zat
dengan bobot air dalam piknometer.
Suhu : 20°C
Volume piknometer : 24,484cm3
Data hasil
a. Aquadest
Berat piknometer + zat = 57,261 gram
Berat piknometer kosong = 32,897 gram _
Berat zat = 24,364 gram
m 24,364
ρ= = =0,9950 g/cm3
v 24, 484
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3
Berat piknometer + zat 59,631 g 59,490 g 59,461 g
Berat piknometer 32,760 g 33,168 g 33,152 g
kosong
Berat zat 26,871 g 26,322 g 26,302 g
m 1,097 g/cm3 1,075 g/cm3 1,074 g/cm3
ρ=
v
Literatur :
van der Leeden et al; The Water Encyclopedia 2 nd ed., Geraghty & Miller
Ground-Water Series., Chelsea MI: Lewis Pub pp. 808 (1990)
5. Uji Kejernihan (Farmakope Indonesia Edisi V halaman 1521)
Alat :
Tabung reaksi alas datar dengan diameter 15 – 25mm
Latar belakang berwarna hitam
Cara kerja :
Dilakukan seberkas cahaya pada sediaan untuk mengetahui kejernihan
cairan.
Jika seluruh cahaya dapat melewati sediaan, maka sediaan dikatakan
jernih.
ru
rumus 50.000 ( )( )
c
v rs
Keterangan :
C = Kadar parasetamol BPFI (mg/mL) larutan baku
V = Volume dalam mL larutan oral
ru = Respons puncak larutan uji
rs = Respons puncak larutan baku
X. FORMULA TERPILIH
Nama Bahan Fungsi % v/v Jumlah (5 ml) Jumlah (60
ml)
Parasetamol Bahan aktif 5% 0.25 g 3g
Formula yang terpilih tersebut merupakan Formula II KD yang dibuat dengan Metode 1.
Adjust pH :
Dilakukan penambahan NaH2PO4.2H2O 20% 2,6mL = 0,52 gram
Sehingga jumlah NaH2PO4.2H2O yang digunakan menjadi 1,888 gram
XI. PEMBAHASAN
Sediaan eliksir non-alkoholik paracetamol pada praktikum kali ini ditujukan kepada
anak anak usia 1-12 tahun. Penggunaan paracetamol sebagai analgesik dan antipiretik, telah
menggantikan penggunaan salisat (Farmakologi dan Terapi UI V halaman 256). Pemilihan
sediaan eliksir non-alkoholik dikarenakan target sediaan adalah anak-anak, dan mayoritas
penduduk Indonesia beragama Islam yang sensitif terhadap isu halal haram, sesuai dengan
UU RI No 33 tahun 2014 tentang jaminan produk halal.
Sediaan elixir dipersyaratkan stabil baik fisika maupun kimia, jernih tidak ada
endapan, dapat meneruskan cahaya, homogen, dan bahan akif terdispersi molekuler (ukuran
solut harus kurang dari 1µm). Pada sediaan elixir non-alkoholik ini digunakan kosolven
(pelarut campur). Pemilihan kosolven didasarkan pada kemampuannya untuk melarutkan
paracetamol. Parasetamol agak sukar larut dalam air (1:70) sehingga digunakan pelarut
campur gliserin, PEG 400, propilenglikol, dan aquadest bebas CO 2. Volume sediaan elixir
non-alkoholik adalah 60 ml hal ini berdasarkan:
1. Stabilitas sediaan, yang bisa lebih terjaga daripada sediaan dengan volume yang lebih
besar.
2. Aturan pemakaian, baik untuk usia 1-5 tahun maupun usia 6-12 tahun dengan waktu
pemakaian maksimal 3 hari.
3. Dosis per sendok takar = 5 ml, dapat mudah dibagi karena sediaan bervolume 60 ml.
Formulasi sediaan dapat ditentukan dengan dua cara yaitu berdasarkan konstanta
dielektrik dan kelarutan. Kelompok kami merancang 3 Formula berdasakan konstanta
dielektrik dan 3 formula berdasarkan kelarutan. Total terdapat 6 formula yang
diuji.Konstanta dielektrik sistem diperoleh dari perhitungan konstanta dielektrik formula
refrensi yang bersumber dari Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations
Likuid Product volume 3 page 172. Konstanta dielektrik sistem formula refrensi adalah
59,16 .
Pada Evaluasi didapatkan Hasil Uji Berat Jenis, yaitu 1,082±0,013 g/cm 3; Hasil Uji
pH, yaitu pH=6,10±0,02; Hasil Uji Viskositas, yaitu 5,270±0,116 cps; Uji Organoleptis
berdasarkan survey (20 orang responden) dengan parameter rasa, warna, dan bau, maka
hasil yang didapatkan :
- Rasa: 10 responden menilai sediaan Manis, 9 responden menilai sediaan Sedikit
Manis, 1 responden menilai sediaan Sangat Manis, 0 responden menilai sediaan
Sedikit Pahit, 0 responden menilai sediaan Pahit, 0 responden menilai sediaan
Sangat Pahit.
- Warna: 11 responden menilai sediaan Pas, 9 responden menilai sediaan Pucat, 0
responden menilai sediaan Berlebihan.
- Bau: 8 responden menilai sediaan Cukup, 3 responden menilai sediaan Berlebih,
9 responden menilai sediaan Kurang.
XII. KESIMPULAN
LAMPIRAN