Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASETIKA SEDIAAN LIKUIDA

FORMULASI SEDIAAN PARACETAMOL ELIKSIR NON ALKOHOL

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Golongan Kamis Siang

Dosen Pembimbing :
Dra. Tutiek Purwanti, M. Si., Apt

DEPARTEMEN FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2018

1
DAFTAR NAMA
KELOMPOK 4- KAMIS SIANG

1. Silvy Restuning Lailis (051611133017) 1……….


2. Ermawati Dwi A. (051611133021) 2……….
3. Dhita Fatmaningrum (051611133033) 3……….
4. Hurindina Hanuni (051611133037) 4……….
5. Eva Melisa Damayanti (051611133045) 5……….
6. Kholidah Febriani (051611133101) 6……….
7. Yehezkiel Alfa Ludji L. (051611133118) 7……….
8. Andri Dwi Astra (051611133198) 8……….
9. Nabela Nailiatu R. (051611133206) 9……….
10. Miranda Wisnu H. (051611133210) 10……….
11. Enrico Gading R. (051611133222) 11……….
12. Siti Sarah Bt Roslan (051611133230) 12……….

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN 4
2. TINJAUAN BAHAN AKTIF 5
3. PENSYARATAN UMUM SEDIAAN 8
4. SPESIFIKASI SEDIAAN 9
5. FORMULA RUJUKAN 11

2
6. BAHAN TAMBAHAN
6.1. PELARUT 14
6.2. PERASA 17
6.3. DAPAR 18
6.4. PEWARNA 19
6.5. PENGAWET 21
6.6. PEMANIS 24
7. PERHITUNGAN DOSIS 25
8. RANCANGAN FORMULA 27
8.1. FORMULA 1
8.1.1.KELARUTAN 28
8.1.2.PENDEKATAN KD 34
8.2. FORMULA 2
8.2.1.KELARUTAN 38
8.2.2.PENDEKATAN KD 42
8.3. FORMULA 3
8.3.1.KELARUTAN 46
8.3.2.PENDEKATAN KD 50
9. BAGAN ALIR
9.1. METODE 1 54
9.2. METODE 2 55
9.3. METODE 3 56
10. RANCANGAN DAN EVALUASI SEDIAAN
10.1. ORGANOLEPTIS 57
10.2. PENETAPAN pH 59
10.3. PENENTUAN DENSITAS ATAU BOBOT JENIS 60
10.4. PENGUKURAN VISKOSITAS 61
10.5. UJI KEJERNIHAN 63
10.6. PENETAPAN KADAR 63
11. FORMULA TERPILIIH 64
12. PEMBAHASAN 66
13. KESIMPULAN
14. RANCANGAN KEMASAN DAN BROSUR 68
15. DAFTAR PUSTAKA 7O
16. LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

Paracetamol dikenal juga dengan nama asetaminofen. Nama kimia paracetamol adalah
paraacetyl aminophenol. Rumus struktur parasetamol.

3
IUPAC : N-asetil- 4-aminofenol

Paracetamol merupakan obat analgesik dan antipiretik yang biasa digunakan untuk
pengobatan awal nyeri ringan hingga sedang. ( O’Nell 2016)
Karakteristik parasetamol yang penting diperhatikan dalam formulasi adalah kelarutan.
Kelarutan paracetamol dalam air adalah 1:70 (FI III hal 37). Pemakaian kosolven atau pelarut
campur ditujukan untuk meningkatkan kelarutan bahan obat.
Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap,
mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula atau pemanis lainnya, zat warna, zat
wewangi dan zat pengawet digunakan sebagai obat dalam (FI III hal 8). Ketentuan eliksir
asetaminofen yaitu eliksir asetaminofen mengandung asetaminofen C8H9NO2, tidak kurang
dari 95,0% dan tidak lebih dari 105,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. (FI III hal 38)

II. TINJAUAN BAHAN AKTIF

Senyawa Aktif Efek/Khasiat, Farmakodinamik, Efek Samping


Farmakokinetik
Asetaminofen Efek/ Khasiat Efek samping
(Parasetamol) Penggunaan parasetamol sebagai parasetamol biasanya

4
C8H9NO2 analgesik dan antipiretik, telah jarang dan ringan.

menggantikan penggunaan salisilat. Walaupun reaksi

Sebagai analgesik, parasetamol hematologik seperti


sebaiknya tidak diberikan terlalu trombositopenia,
lama karena kemungkinan leukopenia, neutropenia,
menimbulkan nefropati analgesik. dan agranulasitosis
Karena hampir tidak mengiritasi pernah dilaporkan. Ruam
lambung. Parasetamol sering di kulit dan gejala alergi

dikombinasikan dengan AINS untuk lain jarang terjadi.

efek analgesik (Farmakologi dan Penggunaan parasetamol

terapi UI V hal 236) berlebih dapat

menyebabkan kerusakan
Farmakodinamik

hati yang parah.


Efek analgesik parasetamol serupa
dengan salisilat yaitu menghilangkan Terkadang menyebabkan

atau mengurangi nyeri ringan sampai nekrosis akut pada ureter


sedang. Keduanya menurunkan suhu (Martindale 36th page

tubuh dengan mekanisme 108)

berdasarkan efek sentral. Efek

antiinflamasi sangat lemah, oleh

karena itu parasetamol tidak

digunakan sebagai anti rematik.

Parasetamol merupakan penghambat

biosintesis prostaglandin yang

lemah. Efek iritasi, erosi dan

pendarahan lambung tidak terlihat

pada obat ini. Demikian juga

5
gangguan pencernaan dan
keseimbangan asam basa.
(Farmakologi dan Terapi UI V hal
236)
Farmakokinetik
Parasetamol diabsorbsi cepat dan
sempurna melalui saluran cerna.
Konsentrasi tertinggi dalam plasma
dapat dicapai dalam waktu setengah
jam dan masa paruh plasma antara 1
sampai 3 jam. Obat ini tersebar ke
seluruh cairan tubuh. Dalam plasma,
25% parasetamol terikat protein
plasma. Obat ini di metabolisme oleh
enzin mikrosom hati, 80%
asetaminofen dikonjugasi dengan
asam glukoronat lainnya dengan
asam sulfat. Metabolit hasil
hidroksilasi dapat menimbulkan
methemoglobinema dan hemolisis
eritrosit. Obat ini diekskresi melalui
ginjal (Farmakologi dan Terapi UI X
hal 236)

Karakteristik Fisika Karakteristik Kimia Keterangan Khusus


Pemerian: Hablur atau serbuk, Stabilitas : Sediaan dibuat untuk
tidak berbau, rasa pahit. (FI III p.  Hidrolisis parasetamol rute pemakaian
37) oleh katalis asam basa secara per-oral
Kelarutan : mengikuti orde I
 1:70 dalam air
 Degradasi parasetamol
 1:20 dalam air panas
bergantung pada
 1:7 dalam etanol konsentrasi dan tidak
 1:13 dalam aseton berkaitan dengan

 1:40 dalam gliserol kekuatan ion.

 1:9 dalam propilenglikol  Pada pH 2-9 energi


aktivasi untuk
 Larut dalam methanol
degradasi parasetamol
 Larut dalam metilformamida
yaitu 73,22 kJ/mol.
 Larut dalam larutan alkali
 Pada suhu 25oC, t1/2
hidroksida
parasetamol pada pH
 Larut dalam etilen diklorida 2,5,6 dan 9 berturut-
 Larut dalam etil asetat turut yaitu 0,73; 19,8;
 Hampir tidak larut dalam 21,8; 2,28 tahun.
kloroform dan eter.  Parasetamol tidak
stabil terhadap cahaya.
(Pharmaceutical Codex 12th ed. p.
 Parasetamol relatif
988)
stabil terhadap
oksidasi.
Titik Lebur : 168-1720C
(Pharmaceutical Codex
(Pharmaceutical Codex 12th ed. p.
12th ed. p. 989)
988)

Higroskopisitas : Parasetamol pH parasetamol pada larutan

menyerap air dalam jumLah yang jenuh 5,3-6,5.

tidak signifikan pada suhu 250C, (Pharmaceutical Codex 12th

pada kelembapan relative ed. p. 989)

meningkat sekitar 90%.


pKa = 9,5 pada suhu 200C.
(Pharmaceutical Codex 12th ed. p.
(Pharmaceutical Codex
989)
12th ed. p. 989)

BM = 151,16 (FI III hal. 37)


III PERSYARATAN UMUM SEDIAAN

I. FARMAKOPE INDONESIA EDISI III 1976 (HALAMAN 8)


Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap,
mengandung selain obat, juga zat tambahan seperti gula atau pemanis lainnya, zat
warna, zat wewangi dan zat pengawet digunakan sebagai obat dalam. Sebagai
pelarut utama digunakan etanol yang dimaksudkan untuk meningkatkan kelarutan
obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol, dan propilen glikol ; sebagai pengganti
gula dapat digunakan sirup gula.

II. ANSEL 19
Eliksir adalah larutan hidroalkohol yang jernih dan manis dimaksudkan untuk
penggunaan vital, dan biasanya diberi rasa untuk menambah akseptabel. Eliksir
bukan obat yang digunakan sebagai pembawa tetapi eliksir obat untuk efek terapi
dari senyawa obat yang dikandungnya. Dibandingkan dengan sirup, eliksir
biasanya kurang manis dan kurang kental karena mengandung kadar gula yang
lebih rendah dan akibatnya kurang efektif dibanding sirup dalam menutupi rasa
senyawa obat. Walaupun demikian, karena sifat hidroalkohol, eliksir lebih mampu
mempertahankan komponen-komponen larutan yang larut dalam air dan yang larut
dalam alkohol.

III. CODEX 12th EDITION VOLUME 1 (PAGE 31-32)


Eliksir adalah sediaan cair, jernih, berasa dan untuk penggunaan oral, mengandung
satu atau lebih bahan aktif yang terlarut dalam sistem dengan kandungansukrosa
atau polihidric alkohol yang tinggi. Eliksir juga mengandung etanol.

IV. REMINGTON PHARMACEUTICAL SCIENCE


Eliksir termasuk golongan larutan non-aqueous dengan kandungan alkohol
bervariasi mulai dari 3-5% sampai 21-23%.

Pada kesempatan ini, rancangan produk yang dibuat adalah sediaan eliksir non-alkoholik.
Dalam rancangan produk ini, dilakukan penggantian alkohol dengan kosolven.
IV. SPESIFIKASI SEDIAAN
Bentuk Sediaan Eliksir Non Alkoholik

Kadar Bahan Aktif 250 mg/ 5 mL

pH Sediaan 6,0 ± 0,3

Viskositas Gliserrin > Sediaan > Air

Warna Kuning

Bau Aroma Pisang

Rasa Pisang

A. Bahan Aktif Terpilih


Paracetamol
Alasan:

- Parasetamol merupakan bahan aktif obat analgesik dan antipiretik yang


paling sering digunakan
- Jendela terapi
- lebar
B. Bentuk Sediaan Terpilih

Sediaan oral solutio (Eliksir Non Alkoholik)


Alasan:
- Target konsumen adalah anak-anak, bentuk sediaan tersebut lebih
akseptabel
- Bentuk sediaan oral solutio waktu absorbsinya lebih cepat daripada
sediaan padat
V. FORMULA RUJUKAN

Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations Liquid Products Vol. 3


p.172

Acetaminophen Syrup Quantity/L (g) Scale (mg/ml)

Acetaminophen (Merck) 50,0 50,0

Sorbital Crystalline 50,0 50,0

Cyclamate Sodium 40,0 40,0

Strawberry Flavour 1,00 1,00

Kollidon 25 200,0 200,0

Glycerol 150,0 150,0

1,2-propylen glycol 200,0 200,0

Water 310,0 310,0


Manufacturing Directions :

1. First dissolve kolidon 25 and then the other solid components in


the solven mixture of glycerol, propylene glycol and water.

2. The clear solution has a slightly bitter taste

3. The solution remains clear for more than 1 week at 6 C and more
than 3 months at 25 C and 40 C

4. The color of the solution changes only a little during 3 months at


25 C and 40 C

5. To prevent discoloration during storage 0,2 % to 0,5 % of cysteine


could be added as antioxidant

(Martin ed 6th 2011 page 82)

KD Gliserol = 42,5

KD Propylene glikol = 32

KD Air = 78,5

Volume pelarut yang digunakan

= 1000,0 mg - (50,0+50,0+40,0+1,00+200,0) mg = 659 mg.


% Gliserol dalam pelarut = x 100 % = 22,76 %

% Propylene glycol dalam pelarut = x 100 % = 30,35 %

% Air dalam pelarut = 100 % - (22,76 + 30,35)% = 46,89 %

Konstanta Dielektrik Baku

KD Baku = = 56,19
VI. BAHAN TAMBAHAN

- PELARUT -
Inkompati
Bahan Pemerian Kelarutan ADI Stabilitas Ket. Lain
bilitas
Polietilen Cairan Larut 10 Stabil Memiliki ρ = 1,11-
Glikol jernih, tidak dalam air, mg/kgB diudara dan inkompatib 1,14 g/cm3
400 bearna atau bercampur B/hari dalam air, iltas (25°C)
sedikit dengan tidak dengan untuk PEG
(Handbo kekuningan, Polietilen (WHO, mendukung beberapa cair.
ok Of kental, glikol lain 1980’18 sebagai pewarna. titik beku
Pharmac memiliki dalam ) media Perubahan PEG 400 =
eutical bau khas berbagai pertumbuhan fisik 4-8°C
Exipients dan rasa perbanding bakteri. termasuk (5%w/v
, 6th ed, sedikit pahit an. Larut Simpan pelunakan solution)
page yang khas, dalam dalam wadah dan adalah 4,0-
518-520) sedikit aseton, tertutup baik, pencairan 7,0.
memiliki alkohol, ditempat terjadi jika
rasa panas. benzena, sejuk dan bercampur
gliserin kering dengan
dan glikol. fenol,
tannic
acid, dan
aam
salisilat
Sorbitol Serbuk Praktis 20 Stabil Membentu Penggunaan
higroskopis, tidak larut g/hari diudara, k wax dan untuk
(Handbo tidak klorofom, katalis, gel dengan larutan oral
ok Of berbau, eter, 1:25 (untuk disuhu ditmbah 20-35%,
Pharmac putih atau etanol larutan rendah, asam PEG cair. sebagai
eutical hampir 95%, 1:8,3 oral lemah, dan Khelat penggnti
Exipients tidak etanol pasien alkali. Tidak pada liserin dan
, 6th ed, beawarna, 82%, 1:2,1 dewasa) terdekompos larutan Pg 25-90%.
page kristalin. etanol 62 isi pada suhu dengan ion Berfungsi
679-681) Sorbitol %, 1:1,4 tinggi atau logam untuk
memberi ras etanol senyawa- divalen humektan,
marus 41%, senyawa atau plasticizer,
karena sedikit amina. Tidak trivalen stabilizing
mengandun larut dalam mudah pada asam agent,
g 50-60% metanol, tebakar, non dan basa pemanis,
sukrosa 1:0,5 korosif, non kuat. diluen.
dalam air volatile. Berubah Derajat
Simpan pada warna saat keasaman
wadah kaca, larutannya pada larutan
plastik,Alum bereaksi 10% adalah
unium, Fe2O3 PH= 4,5-7,0
Stainless
steel, sejuk
dan kering
Gliserin Cairan Dapat 2,0-1,5 Gliserin Meledak Dapat
jernih bercampur g/KgBB bersifat jika berfungsi
FI V seperti sirup dengan air, higroskopis, bercampur sebagai anti
halaman , tidak larut dalam gliserin dengan mikobial
507 bewarna , paracetam murni pengoksida preservative
rasa manis, mol 1:40 cenderung si kuat (<20%),
hanya boleh tidak seperti density
berbau khas teroksidasi kromium 1,2636
lemah tajam pada trikosida , g/cm3
atau tidak penyimpanan potassium (20°C)
enak) suhu kamar, chlorate,
higroskopis, tetepi jika potassium
netral dipanaskan permangan
terhadap akan menjadi at. Namun
lakmus toksik dengan
oksohein. pengencera
Pencampura n akan
n dengan air menurunka
dan propilen n kecepatn
glikol adalh proses
stabil secara reaksi
kimia. oksidasi
Gliserin akan sedikit.
mengkristal Apaia
pada adanya
penyimpanan kontak
di suhu < dengan
20°C dan cahaya
kristalnya atau
akan mencair dengan
apabila zinc oxide
dipanaskan akan
pada suhu berubah
20°C. warna
Disimpan menjadi
pada adah gelap.. hal
tertutup baik, ini karena
kering dan kontamina
sejuk. si besi
pada
gliserin
akan
menjadika
n fenol,
tannin dan
salisilat
menjadi
gelap.
Aquades Cairan
jernih, tidak
(FI Edisi bewarna,
III Hal tidak
96) berbau,
tidak
mempunyai
rasa
Propileng Cairan PG campur 25 Pada suhu Propilengli BJ : 1,038
likol kental, dengan mg/kgB rendah stabi kol g/cm3
ejernih, aseton, B dengan inkompatib (20°C)
(Handbo tidak klorofom, disismpan el dengan digunakan
ok Of bewarna, etanol 95 pada temapt bahan secara luas
Pharmac rasa khas, %, gliserin tertutup baik pengoksida sebagai
eutical praktis tidak dna air. tetapi pada si seperti pelarut,
Exipients berbau, Larut temeperatur kalium pengekstrak
, 6th ed, menyerap dalam 6 tinggi akan permangan si dan
page air pada bagian eter cederung at. bahan
592-593) udara dan larut mengoksidas preservative
lembab. dalam i .Konsentras
beberapa menghasilka i
minyak n produk = penggunaan
essential. propinat 10-25%
Tidak dehid, asa. (oral
dapat larut Laktat, asam solution)
dalam piruvat, asam sebagai
minyak asetat. Stabil pelarut 15-
lemak. secara kimia 30%
ketika (pengawet)
bercampur
etanol 95%
gliserin atau
air

Pelarut yang dipilih adalah :


1. Propilen glikol
Alasan : karena propilen glikol dapat melarutkan paracetamol sebesar 1:9, dapat
bercampur denggan air, berupa cairan jernih yang sesuai dengan pesyaratan larutan.
Kadar 15-20% dapat berfungsi sebagai pngawet.
2. Gliserin
Alasan : karena gliserin merupakan cairan jernih yang sesuai dengan persyaratan
sediaan larutan, dapat digunakan sebagai pengawet pada kadar <20%. Merupakan
cairan yang berasa manis sehingga dapat digunakan seagai pemanis. Dapat bercampur
dan stabil dalam campuran air dan PEG 400. Walaupun gliserin hanya dapat
melarutkan parasetamol sebanyak 1:40, tetapi bersma kosolven lain dapat
meningkatkan kelarutan parasetamol
3. PEG 400
Alasan : karena PEG 400 merupakan cairan jernih yang sesuai dengan persyaratan
sediaan larutan, dapat larut dalam air, bercampur dengan gliserin dan glikol, stabil di
udara dan air, tidak mendukung sebagai tempat pertumbuhan bakteri. Dapat
melarutkan parasetamol
1:5
4. Aquades bebas CO2
- PERASA –
Inkompati
Bahan Pemerian Kelarutan ADI Stabilitas Ket. Lain
bilitas
Maltol Padatan Kelarutan 1 Konsesntrasi BM =
kristal putih dalma mg/kgB larutan dapat 126,11
(HPE 6th yang khas , gliserin 1: B berubah pH = 5,3
ed page bau dan 80, warna jika (0,5% w/v
421) rasanya propilen disimpan larutan
seperti glikol 1:28 pada wadah encer)
karamel. dan air logam
Dalam 1:83
larutan
memiliki
rasa manis
seperti
strawberry
dan nanas
begitu juga
baunya.
Vanilin Warnaputih Kelarutan 10 Inkompati BM =
atau krem, pada suhu mg/KgB bilitas 152,15
(HPE 6th kristal 20°C : B dengan Konsentrasi
ed page jarum atau gliiserin aseton, = 0,01-0,02
760) serbuk (1:20) Air membentu % w/v
dengan bau (1:100) dan k senyawa
vanila dan paa air bearna
rasa manis 80°C cerah
(1:16)
Ethyl Cairan Kelarutan 25 Dapat BM = 88,1
Asetat jernih, tidak dalam air mg/KgB bereaksi
bewarna , pada 25°C B dengan
(HPE 6th mudah adalah 1:10 oksidator
ed page menguap, tetapi lebih kuat, alkali
254) aroma buah, larut dalam kuat, asam
sedikit bau, air pada kiat dan
rasa enak suhu nitrat.
ketika rendah
diencerkan daripada
suhu tinggi
Amil Bening, Sedikit
Asetat cairan tidak larut dalam
bewarna. air . larut
Beraroma dalam
pisang benzena

Perasa yang dipilih


- Amil asetat –
Karena mayoritas anak anak menyukasi rasa buah buahan.
- DAPAR –
Bahan Pemerian Kelarutan Inkompatibilitas Ket. Lain
NaH2PO4 Mengandung satu Kelarutan 1:1 Inkompatibilitas ph = 4,1 – 4,5
atau dua molekul dalam air , dengan material untu 5 % /v
(Sodium air (hidrat) maupun sangat sedikit alkalis dan larutan dapar
Phospat anhidrat. Bentuk larut di etanol karbonat. pada 25°C
Monobasic) hidrat dari 95% NaH2PO4 pKa = 2,15 pada
NaH2PO4 Tidak dapat 25°C
tidak berbau, tidak diberikan
(Handbook bewarna atau putih, bersama dengan
Of sedikit berbentuk aluunium,
Pharmaceutic kristal kalsium dan
al Exipients, deliquescent. garam
th
6 ed, page Sedangkan bentukk magnesium
659) anhidrat berupa karena ada ikatan
sebuk kristal dengan fosfat dan
putih/granul. menganggu
absorsi di GIT
Na2HPO4 Sodium Phospat Sangat larut Inkompatibel pH= 9,1 untuk
dibasic dalam air, denggan alkaloid 1% w/v larutan
(Sodium mengandung 1,2,7 terutama air antipyrin, dapar amhidrat
Phospat atau 12 molekul air panas atau kloralhidrat, pada suhu 25°C
dibasic) (hidrat) atau kering mendidih. timbal asetat, pH= 9,5 untuk
(anhidrat). Bentuk kelarutan pyrogarol, Na2HPO4.12H2O
(Handbook anhidrat bewarna dalam air kalsium glukonat, pKa1= 2,15
Of putih atau hampir Bentuk dan ciprofloxacin. (25°C)
Pharmaceutic putih, kristal tidak anhidrat (1:8) pKa2= 7,20
al Exipients, berbau. Bentuk Bentuk (25°C)
6th ed, page heptahidrat kristal heptahidrat pKa3= 12,38
656) tidak bewarna atau (1:4) bentuk (25°C)
seperti granul putih dodekahidrat
yang berflourosensi (1:3)
dikegelapan.
Bentuk
dodekaanhidrat
berflorosensi kuat,
tidak bewarna atau
kristal
C 6H5Na3O7.2 Sodium sitrat Kelarutan Larutan yang pH= 7,0-9,0
H2O Dihidrat tidak 1:15 di air, encer bersifat dalam 5 % w/v
berbau, tidak 1:0,6 di air basa dan akan larutan encer.
(Sodium bearna, kristal mendidih, berekasi dengan Untuk buffer
citrate monoklinik, serbuk praktis tidak substansi asam digunakan
Dyhidrat) kristal putih, rasa larut di etanol garam alkaloidal dalam rentang
seperti garam akan mengendap 0,3-2,0 %
(Handbook sedikit deliquescent dari larutan encer
Of di udara lembab atau larutan hidro
Pharmaceutic dan diudara kering alkohol tersebut
al Exipients, yang redup akan
6th ed, page berfloresensi
641)
Dapar terpilih :
Dipilih Na2HPO4 karena salah satu pKa Na2HPO4 adalah 7,20 mendekati pH sediaan
yaitu 6

PEWARNA
NO BAHAN PEMERIAN KELARUTAN ADI INKOMPATIBILITAS
1 Tatrazin Serbuk kuning Etanol 75% = 0- Kompatibilitas buruk dengan
atau kuning 1:9 7,5mg/kg larutan asam sitrat.
oranye.
Gliserin = 1:5,6(Per Inkompatibel dengan asam
Dalam larutan KBPOM askorbat, laktosa, larutan glukosa
Propilenglikol =
berwarna kuning No 37 10%, dan larutan jenuh natrium
1:14,3
tahun bikarbonat.
BM = 534,39
Air pada 25oC = 2013
th Gelatin mempercepat perubahan
(HPE 6 ed p. 1:5
warna
195)
(HPE 6th ed p.
(HPE 6th ed p. 195)
195)
2 Erythrosine Serbuk Pada suhu 25oC 0– Inkompatibel dengan oksidator
merah.merah 0,1mg/kg kuat
(FD & C Air =
muda, merah
Red No 3) 9,0g/100ml
cerah
Gliserol
BM = 879,86
20g/100ml
Propilen glikol
= 20,0g/100ml
(HPE 6th ed p.
192)
3 Amaranth Serbuk coklat Air = 1:15 0-
kemerahan, 0,5mg/kg
(FD& C Sangat sedikit
tidak berbau
Red No. 3) larut dalam (FAD/W
BM = 604,5 etanol HO)
Larut pada
gliserol, dan
propilenglikol
4 Allura Red Serbuk merah Air (25oC) 0-
AC oranye sampai 22,5g/100ml 7mg/kg
merah gelap
(FD&C No Gliserol (Per
40) BM=496,4 3,0g.100ml KBPOM
No 37
Propilengliko
tahun
1,5g/100ml
2013
5 Sunset Serbuk Gliserin = 1:5 0- Kompatibilitas buruk dengan
Yellow FCF berwarna oranye 4mg/kg asam sitrat, larutan sakarose, dan
Propileglikol =
larutan jenuh natrium bikarbonat.
BM=452,4 1:45,5 (Per
KBPOM Inkompatibel dengan asam
(Martindale 36th Propilenglikol
No 37 askorbat, gelatin, dan glukosa/
1473) (50%) = 1:5
tahun
(HPE 6th, 195)
Air (25oC) = 2013)
1:5,3 (60oC) =
1:5
(HPE 6th 195)
Pewarna yang dipilih : Tatrazine
Alasan : 1. Menyesuaikan dengan perasa yang dipilih yaitu rasa pisang seingga
pewarna yang sesuai adalah tatrazine yang menimbulkan warna kuning
2. Mempermudah mengetahui perubahan warna ketika teradi hidrolisis pada
parasetamol yang ketika terhidrolisis parasetamol berubah warna menjadi
merah/pink, coklat, hitam
PENGAWET
NO BAHAN FUNGSI
1 Natrium benzoate Sebagai pengawet anti mikroba, pelicin(lubricant) tablet dan kapsul.

Deskripsi
 Natrium benzoat umumnya berupa granul atau kristalin, bubuk yang
sedikit higroskopis. Tidak berbau atau dengan bau yang membuat
pusing yang disebabkan oleh benzoin (gugus benzena) dan
mempunyai rasa manis yang kurang enak dan asin.
 Tingkat keasaman/kebebasan pH 8,0 (larutan jenuh pada 25oC),
Relatif tidak aktif pada pH kurang lebih 5.
 Aktivitas antimikroba

Natrium benzoat baik berfungsi baik bakteriostatik dan antifungi yang


terkait dengan asam benzoat, karenanya fungsi efektif sebagai pengawet
paling baik pada kondisi larutan asam (pH 2 – 5). Pada kondisi basa hampir
tidak berfungsi.

Titik beku : 0,24oC (1,0% w/v)

Densitas 1,497 – 1,527 g/cm3 pada 24oC

Kelarutan
Pelarut Kelarutan pada 20oC
Etanol (95%) 1 dalam 75
Etanol (90%) 1 dalam 50
Air 1 dalam 1,8 dan 1 dalam 1,4 pada suhu 100oC

Stabilitas dan kondisi penyimpanan

Larutan yang mengandung air dapat disterilisasi dengan autoklaf dan


filtrasi.
(sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient 6th ed.hal : 627)
2 Propylparaben Sebagai pengawet antimikroba.
Deskripsi
 Propilparaben umumnya berupa bubuk berwarna putih, tidak berbau,
berasa dan kristalin.

Aktivitas antimikroba
 Propilparaben menunjukkan sifat antimikroba diantara pH 4 – 8.
Efektivitas sebagai pengawet berkurang dengan peningkatan pH dari
formasi anion fenolat. Aktivitas paraben meningkat dengan
pemanjangan rantai dari alkil, meskipun demikian kelarutan menurun.

Titik didih 295oC

Densitas
Bulk : 0,426g/cm3 ; tapped 0,706 g/cm3 ; true 1,288 g/cm3
Kelarutan
Gliserin 1 : 250 ; Propyleneglycol 1 : 3,9; Air 1 : 2500 dan 1 : 2550 (pada
suhu 80oC)

Stabilitas
 Propilparaben yang mengandung air dapat disterilkan dengan autoklaf
tanpa dekomposisi. Pada pH 3 – 6, larutan yang mengandung air stabil
(lebih dari sama dengan 10% terdekomposisi) sampai dengan 4 tahun
pada suhu ruang tapi larutan pada pH 8 ke atas merupakan subjek
yang cepat terhidrolisis (lebih dari sama dengan 10% setelah 60 hari
pada suhu ruang)
(sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient 6th ed.hal : 596 - 598)
3 Gliserin Sebagai pengawet antimikroba pada konsentrasi < 20%
(sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient 6th ed.hal : 283)
4 Propilenglikol Sebagai pengawet larutan dan semisolid pada konsentrasi 15 – 30%
5 Potassium Sorbat Sebagai pengawet antimikroba

Aplikasi pada formulasi


 Umumnya digunakan pada konsentrasi 0,1 – 0,2% pada formulasi oral
dan topikal. Seperti asam sorbat, potassium sorbat memiliki kekuatan
antibakteri pada formulasi pH > 6, terkecil.
Deskripsi
 Potassium sorbat umumnya berupa kristalin/bubuk putih dengan bau
karakteristik yang memusingkan.

Aktivitas antimikroba
 Praktis tidak memiliki aktivitas antimikroba diatas pH 6. Efektivitas
pengawet meningkat dengan peningkatan suhu dan konsentrasi.

Kelarutan
Propilen glikol 1:1,8 ; 1:2,1 (pada 50oC) ; 1:5 (pada 100oC)
Air 1:1,72 ; 1:1,64 (pada 50oC) ; 1:1,56 (pada 100oC)

Stabilitas
 Potassium sorbat lebih stabil pada larutan mengandung air daripada
asam sorbat.
(sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient 6th ed.hal : 579 - 580)
PEMANIS
BAHAN SIFAT FISIKA DAN INKOMPATIBILITAS KETERANGAN
KIMIA DAN STABILITAS
Sakarin-Na Pemerian : Serbuk Inkompatibilitas : Tidak Rentang pemakaian :
hablur putih, tidak mengalami perubahan
berbau atau agak warna coklat
aromatis, sangat manis. Sirup oral = 0,047 – 0,257%
Stabilitas : Stabil pada
Kelarutan : Air=1:1,5; kondisi normal, terjadi Aqueous solution = 0,075-0,6%
PEG=1:3,5; Alkohol dekomposisi pada 125oC
95:=1:50 dan pH 2 selama 1 jam. ADI = 2,5mg/kgBB

Simpan di tempat kering.


Gliserin Pemerian : Cairan Inkompatibilitas : Meledak Rentang pemakaian
jernih, tidak berwarna, jika dicampur dengan
Pemanis pada elixir ≤20
tidak berbau, kental, oksidarot kuat, dalam
higroskopis, rasa manis larutan encer reaksi ADI = 1,0-1,5g/kgBB
kira-kira 0,6 kali dari berlangsung lebih lambat
sukrosa dengan produk oksidasi
yang terbentuk.
Kelarutan : Pada suhu
30oC larut dalam air, Stabilitas : Higroskopis,
methanol, dan ethanol stabil dengan campuran air,
95%. Larut 1:11 pada ethanol 95% dan PEG
etil asetat
Sukrosa Pemerian : Hablur putih Inkompatibilitas: Bereaksi Rentang pemakaian
atau tidak dengan asam encer/pekat
Sirup oral = 67%b/b
berwarna/massa hablur/ akan terhidrolisis atau
serbuk hablur putih, terinversi menjadi fruktosa Pemanis = 67% b/b
tidak berbau, rasa dan dekstrosa
manis, stabil di udara
Stabilitas : stabil pada suhu
Kelarutan : Air Pada ruang dan kelembapan
suhu 20oC =1:0,5; Pada sedang, menjadi caramel
suhu 100oC 1:0,2; Pada jika dipanaskan pada suhu
ethanol (Suhu 20oC) 160oC
1:400
Sorbitol Pemerian : Serbuk, Inkompatibilitas : Rentang pemakaian
butiran/kepingan putih, Penambahan PEG Cair
Oral solutions : 20-35%
tidak berwarna, rasa menghasilkan gel lilin yang
manis, higroskopis larut dalam air Oral suspensions : 70%
Kelarutan : Suhu 20oC Sorbitol cair bereaksi ADI = 20g/kgBB
dengan besi oksida menjadi
Air=1:0,5; Ethanol
berubah warna
95%= 1:25
VII. PERHITUNGAN DOSIS

Dosis Paracetamol untuk Pemakaian Oral (Martindale 36 th ed hal. 108)


 Dosis lazim pada orang dewasa : 0,5 g - 1 g setiap 4 - 6 jam, pemakaian
maksimum 4g/hari.
 Dosis lazim pada anak-anak adalah :
0-3 bulan : 10 mg/kg
3 bulan - 1 tahun : 60 - 120 mg
1 tahun - 5 tahun : 120 mg - 250 mg
6 tahun - 12 tahun : 250 mg - 500 mg
Dosis tersebut diberikan setiap 4 - 6 jam, penggunaan maksimum 4 kali
dalam 24 jam.
A. Menentukan dosis pemakaian
 Konsumen yang dituju
Anak-anak usia 1-12 tahun dikarenakan anak-anak memiliki kecenderungan
kesulitan meminum sediaan bentuk tablet.
Sediaan tidak diperuntukkan bagi anak-anak berusia di bawah 1 tahun
dikarenakan aturan pemakaian sulit ditentukan.
 Dosis untuk anak :
1 tahun - 5 tahun : 120 mg - 250 mg
6 tahun - 12 tahun : 250 mg - 500 mg
 Apabila dalam1 sendok takar (5 ml) mengandung 120 mg :
1 tahun - 5 tahun : 1 - 2 sendok takar
6 tahun - 12 tahun : 2 - 4 sendok takar
 Apabila dalam 1 sendok takar (5 ml) mengandung 250 mg :
6 tahun - 12 tahun : ½ - 1 sendok takar
1 tahun - 5 tahun : 1 – 2 sendok takar
 Apabila dalam 1 sendok takar (5 ml) mengandung 500 mg :
6 tahun - 12 tahun : ¼ - ½ sendok takar
1 tahun - 5 tahun : ½ - 1 sendok takar
 Dipilih dosis 250 mg/5ml karena konsumen yang dituju adalah pasien anak
berusia 1 – 12 tahun sehingga akan lebih efisien karena banyak obat yang
harus dituang masih dapat diterima yakni ½ , 1 , dan 2.
B. Menentukan kemasan terkecil
 Lama terapi : 3 hari, sehari 4 kali
 Volume yang dibutuhkan
1 – 5 tahun : ½ - 1 sendok takar (250 mg/5 ml)
1 hari = ( ½ - 1 sendok takar ) x 4
= 2 – 4 sendok takar x 5 ml = 10 – 20 ml
3 hari = ( 10 – 20 ml) x 3
= 30 – 60 ml

6 tahun - 12 tahun : 1 – 2 sendok takar (250 mg/5 ml)


1 hari = ( 1 - 2 sendok takar ) x 4
= 4 – 8 sendok takar x 5 ml
= 20 – 40 ml
3 hari = ( 10 – 20 ml) x 3
= 60 – 120 ml

 Dipilih wadah sediaan dengan volume 60 ml


 Pemilihan wadah sediaan dengan volume 60 ml karena botol 60 ml dapat
digunakan oleh pasien baik berusia 1 – 5 tahun maupun pasien 6 – 12 tahun
dimana pasien berusia 1 – 5 tahun membutuhkan ½ - 1 botol 60 ml
sedangkan pasien berusia 6 – 12 tahun membutuhkan 1 – 2 botol.
VIII. RANCANGAN FORMULA

Nama Formula 1 Formula 2 Formula 3


KD Kelarutan KD Kelarutan KD Kelarutan
Bahan
Parasetamol 5% 5% 5% 5% 5% 5%
Propilen 23% 23% 23% 23% 23% 18%
Glikol
PEG 400 5% 5% 9% 15% 15% 15%
Gliserin 18% 50% 11% 11% - -
Sakarin-Na 1,04% 1,04% 1,04% 1,04% 1,04% 1,04%
Tartrazine 0,001% 0,001% 0,001% 0,001% 0,001% 0,001%
Na2HPO4 0,33% 0,33% 0,33% 0,33% 0,33% 0,33%
NaH2PO4 2,28% 2,28% 2,28% 2,28% 2,28% 2,28%
Essens 0,04% 0,04% 0,04% 0,04% 0,04% 0,04%
Pisang
Aquadest 45,3% 13,3% 48,3% 42,3% 53,3% 58,3%
FORMULA I (KELARUTAN)
Bahan % Bahan yang Jumlah
dibutuhkan dalam
formula

Parasetamol 5% 3 gram

Propilen glikol 23 % 13,8 ml

Polietilen glikol 400 5% 3,0 ml

Gliserin 50 % 30,0 ml
Saccharin – Na 1,04 % 0,6240 gram

Tartrazine 0,001 % 0,0006 gram

Na2HPO4 0,33 % 0,1980 gram

NaH2PO4 2,28 % 1,3680 gram

Essens Banana 0,04 % 0,024 gram

Aquades 13,33 % 8,0 ml

Jumlah :

a. Parasetamol = 250 mg / 5ml

= 3000 mg / 60 ml

= 3 g / 60 ml

23
b. Propilen glikol = x 60 ml = 13,8 ml
100
5
c. PEG 400 = x 60 ml = 3,0 ml
100

50
d. Gliserin = x 60 ml = 30,0 ml
100

1,04
e. Saccharin-Na = x 60 ml = 0,624 gram
100

0,001
f. Tartrazine = x 60 ml = 0,0006 gram
100

0,33
g. Na2HPO4 = x 60 ml = 0,198 gram
100

2,28
h. NaH2PO4 = x 60 ml = 1,368 gram
100

1
i. Essens Banana = x 60 ml = 0,600 gram
100

13,3
j. Aquadest = x 60 ml = 8,0 ml
100

Perbandingan pelarut :

a. Propilen glikol , kelarutan = 1 : 9


1
x 13,8 ml = 1,533 gram
9

b. PEG 400 , kelarutan = 1 : 5


1
x 3,0 ml = 0,600 gram
5

c. Gliserin , kelarutan = 1 : 40
1
x 30,0 ml = 0,750 gram
40

d. Aquadest , kelarutan = 1 : 70
1
x 8,0 ml = 0,114 gram
70
 Pelarut campur di atas dapat melarutkan parasetamol 2,997 gram ~ 3,000
gram, sehingga termasuk perbandingan kosolven yang dapat melarutkan 3
gram parasetamol dalam sediaan.

Perhitungan ADI

1. Propilen glikol
ADI = 25 mg/KgBB ; BJ = 1,038 g/ml
23
Propilen glikol yang digunakan = x 60 x 1,038 = 14,320 gram
100

a) ADI anak 1 tahun ( BB = 9,89 ) = 247,25 mg


1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 14,320
60
= 2,390 gram = 2.390 mg

b) ADI anak 5 tahun ( BB = 14,97 kg ) = 374,25 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 14,320
60
= 4,770 gram = 4.770 mg

c) ADI anak 6 tahun ( BB = 17,76 kg ) = 444 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 14,320
60
= 4,770 gram = 4.770 mg

d) ADI anak 12 tahun ( BB = 35,52 kg ) = 888 mg


2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 14,320
60
= 9,550 gram = 9.550 mg

 Pemakaian meleihi ADI, namun tidak masalah karena jumlah PG yang melebihi
batas digunakan sebagai pengawet.

2. Polyetilen Glikol 400


ADI = 10 mg/kgBB ; BJ = 1,11 g/ml
5
PEG 400 yang digunakan = x 60 x 1,11 = 3,330 gram
100

a) ADI anak 1 tahun ( BB = 9,89 kg ) = 98,9 mg


1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 3,330
60
= 0,555 gram = 555 mg

b) ADI anak 5 tahun ( BB = 14,97 kg ) = 149,7 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 3,330
60
= 1,110 gram = 1.110 mg

c) ADI anak 6 tahun ( BB = 17,76 kg ) = 177,6 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 3,330
60
= 1,110 gram = 1.110 mg

d) ADI anak 12 tahun ( BB = 35,52 kg ) = 355,2 mg


2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 3,330
60
= 2,220 gram = 2.220 mg

 Pemakaian melebihi ADI, namun tidak masalah sebab PEG 400 tidak dikonsumsi
setiap hari dan menurut Peraturan BPOM, PEG pada sediaan yang berperisa ADI
nya 1000 mg/kgBB ( max 16% dari total sediaan ).

3. Gliserin
ADI = 1,5 g/kgBB ; BJ = 1,2636
50
Gliserin yang digunakan = x 60 x 1,2636 = 37,908 gram
100

a) ADI anak 1 tahun ( BB = 9,89 kg ) = 14,835 gram


1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 37,908
60
= 6,318 gram = 6.318 mg

b) ADI anak 5 tahun ( BB = 14,97 kg ) = 22,455 gram


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 37,908
60
= 12,636 gram = 12.636 mg

c) ADI anak 6 tahun ( BB = 17,76 kg ) = 22,455 gram


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 37,908
60
= 12,636 gram = 12.636 mg

d) ADI anak 12 tahun ( BB = 35,52 kg ) = 53,28 gram


2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 37,908
60
= 25,272 gram = 25.272 mg

 Pemakaian tidak melebihi ADI

4. Sakarin-Na
ADI = 2,5 mg/kgBB
1,04
Sakarin-Na yang digunakan = x 60 = 0,624 gram
100

a) ADI anak 1 tahun ( BB = 9,89 kg ) = 24,725 mg


1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 0,624
60
= 0,104 gram = 104 mg

b) ADI anak 5 tahun ( BB = 14,97 kg ) = 37,425 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,624
60
= 0,208 gram = 208 mg

c) ADI anak 6 tahun ( BB = 17,76 kg ) = 44,4 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,624
60
= 0,208 gram = 208 mg

d) ADI anak 12 tahun ( BB = 35,52 kg ) = 88,8 mg


2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,624
60
= 0,416 gram = 416 mg

 Pemakaian melebihi ADI, namun menurut sebuah jurnal pemakaian tersebut


ditolerir
5. Tartrazine
ADI = 7,5 mg/kgBB
0,001
Tartrazine yang digunakan = x 60 = 0,0006 gram
100

a) ADI anak 1 tahun ( BB = 9,89 kg ) = 74,175 mg


1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 0,0006
60
= 0,0001 gram = 0,1 mg

b) ADI anak 5 tahun ( BB = 14,97 kg ) = 112,275 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,0006
60
= 0,0002 gram = 0,2 mg

c) ADI anak 6 tahun ( BB = 17,76 kg ) = 133,2 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,0006
60
= 0,0002 gram = 0,2 mg

d) ADI anak 12 tahun ( BB = 35,52 kg ) = 266,4 mg


2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,0006
60
= 0,0004 gram = 0,4 mg

 Pemakaian tidak melebihi ADI

6. Essens ( Pisang )
ADI = 3 mg/kgBB
0,04
Essens ( Pisang ) yang digunakan = x 60 = 0,024 gram
100

a) ADI anak 1 tahun ( BB = 9,89 kg ) = 29,67 mg


1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 0,024
60
= 0,004 gram = 4 mg

b) ADI anak 5 tahun ( BB = 14,97 kg ) = 44,91 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,024
60
= 0,8 gram = 8 mg

Nama Bahan % Bahan yang Jumlah c) ADI anak 6


dibutuhkan dalam
Formula tahun ( BB =
17,76 kg ) =
Parasetamol 5% 3 gram
53,28 mg
Propilen Glikol 23 % 13,8 ml
Pemakaian
Poli Etilen Glikol 5% 3,0 ml
400 sehari =
18 % 10,8 ml
Gliserin 1,04 % 1 x 4 x5
0,624 gram
60
Sakarin Na 0,001 %
0,0006 x 0,024
Tartazine 0,35 % gram
Na2HPO4 2,28 % 0,198 gram = 0,8
NaH2PO4 0,04 % 1,368 gram gram = 8 mg

Essens (Pisang) 45,3 % 0,024 gram d) ADI anak 12


Aquades 27,2 ml tahun ( BB =
35,52 kg ) = 106,56 mg
2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,024
60
= 0,016 gram = 16 mg

 Pemakaian tidak melebihi ADI

FORMULA 1 (Pendekatan KD)


Volume Pelarut yang digunakan

¿ 60−(3+0,048+ 0,0006+0,198+1,372+0,6)

¿ 54,78 ml

Perhitungan KD (berdasarkan KD Formula Acuan)

( Air ) +(Propilen Glikol)+(Gliserin)+( Poli Etilen Glikol 400)


56,19=
100

( 78,5( x ) )+(32 ×25)+( 42,5 ×20)+(13,6 ×(55−x))


56,19=
100

5619=78,5 x +800+850+748−13,6 x

3221=64,49 x

x=49,6

% Poli Etilen Glikol 400 dalam kosolven = 55 % −¿ 49,6 %

= 5,4 %

% Volume Pelarut dalam kosolven dan jumlah yang dibutuhkan:

1. Air 49,6 %  27,2 ml  45,3 % dari sediaan


2. Poli Etilen Glikol 400 5,4 %  3,0 ml  5 % dari sediaan
3. Propilen Glikol 25 %  13,8 ml  23 % dari sediaan
4. Gliserin 20 %  10,8 ml  18 % dari sediaan
Perhitungan Parasetamol yang terlarut

¿ Air + PropilenGlikol + Poli Etilen Glikol 400+ Gliserin

¿ ( 27,2÷ 70 ) + ( 13,8 ÷ 9 ) + ( 3 ÷ 5 ) + ( 10,8 ÷ 40 )

¿ 0,39+1,53+0,6+ 0,27

¿ 2,79 gram

 Perhitungan ADI
1) Propilen Glikol
ADI = 25 mg/kg BB; BJ = 1,038 g/ml
23
Propilen Glikol yang digunakan ¿ ×60 ×1,038=14,3244 gram
100
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 247,25 mg
1
×4×5
Pemakaian Sehari 2 gram
¿ ×14,3244=2,3874
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 372,75 mg
Pemakaian Sehari = 4,7748 gram
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 444 mg
Pemakaian Sehari = 4,7748 gram
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 888 mg
Pemakaian Sehari = 9,5496 gram
 Pemakaian melebihi ADI, namun dapat ditolerir sebab Propilen Glikol bisa
digunakan sebagai pengawet dengan kadar 15 −¿ 30%
2) Gliserin
ADI = 1,0 −¿ 1,5 gram/kg BB; BJ = 1,2620 g/ml
18
Gliserin yang digunakan ¿ ×60 ×1,2620=13,6296 gram
100
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 9,89 −¿ 14,835 gram
1
×4×5
Pemakaian Sehari 2 gram
¿ ×14,835=2,4725
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 14,91 −¿ 22,365 gram
Pemakaian Sehari = 4,945 gram
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 17,76 −¿ 26,64 gram
Pemakaian Sehari = 4,945 gram
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 35,52 −¿ 53,28 gram
Pemakaian Sehari = 9,89 gram
 Pemakaian tidak melebihi ADI.
3) Poli Etilen Glikol 400
ADI = 10 mg/kg BB; BJ = 1,11 g/ml
5
Poli Etilen Glikol 400 yang digunakan ¿ ×60 ×1,11=3,33 gram
100
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 98,9 mg
1
×4×5
Pemakaian Sehari 2 gram
¿ ×3,33=0,555
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 149,1 mg
Pemakaian Sehari = 1,11 gram
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 177,6 mg
Pemakaian Sehari = 1,11 gram
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 355,2 mg
Pemakaian Sehari = 2,22 gram
 Pemakaian melebihi ADI, namun dapat ditolerir sebab Poli Etilen Glikol 400
boleh digunakan dengan batas maksimal untuk minuman berperisa 1000mg/kgBB
(16 %).
4) Tartazine
ADI = 7,5 mg/kg BB/hari
0,001
Tartazine yang digunakan ¿ ×60=0,0006 gram
100
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 74,175 mg
1
×4×5
Pemakaian Sehari 2 gram
¿ ×0,0006=0,0001
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 111,825 mg
Pemakaian Sehari = 0,0002 gram
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 133,2 mg
Pemakaian Sehari = 0,0002 gram
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 266,4 mg
Pemakaian Sehari = 0,0004 gram
 Pemakaian tidak melebihi ADI.
5) Sakarin Na
ADI = 2,5 mg/kg BB/hari
1,04
Sakarin Na yang digunakan ¿ ×60=0,624 gram
100
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 24,725 mg
1
×4×5
Pemakaian Sehari 2 gram
¿ ×0,624=0,104
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 37,275 mg
Pemakaian Sehari = 0,208 gram
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 44,4 mg
Pemakaian Sehari = 0,208 gram
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 88,8 mg
Pemakaian Sehari = 0,416 gram
 Pemakaian melebihi ADI, namun berdasarkan jurnal yang tertera pada lampiran,
kelebihan tersebut masih bisa ditolelir.
6) Essens Pisang
ADI = 3 mg/kg BB/hari
0,04
Essens Pisang yang digunakan ¿ × 60=0,024 gram
100
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 29,67 mg
1
×4×5
Pemakaian Sehari 2 gram
¿ ×0,024=0,004
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 44,73 mg
Pemakaian Sehari = 0,008 gram
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 53,28 mg
Pemakaian Sehari = 0,008 gram
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 106,56 mg
Pemakaian Sehari = 0,016 gram
 Pemakaian tidak melebihi ADI.

FORMULA II (Kelarutan)

Bahan % Bahan dalam formula Jumlah

Parasetamol 5% 3 gram
Propilen Glikol 23% 13,8 mL
Polietilen Glikol 400 15% 9 mL
Gliserin 11% 6,6 mL
Sakarin Na 1,04% 0,624 gram
Na2HPO4 0,33% 0,198 gram
NaH2PO4 2,28% 1,368 gram
Tartrazine 0,001% 0,0006 gram
Essens Pisang 0,04% 0,024 gram
Aquadest 42,30% 25,4 mL

Jumlah:
1. Parasetamol = 250 mg / 5 mL
= 3000 mg / 60 mL  3 gram / 60 mL  5 %
23
2. Propilen Glikol = x 60 mL = 13,8 mL
100
15
3. Polietilen Glikol 400 = x 60 mL = 9 mL
100
11
4. Gliserin = x 60 mL = 6,6 mL
100
1,04
5. Sakarin Na = x 60 mL = 0,6241 gram
100
0,33
6. Na2HPO4 = x 60 mL = 0,198 gram
100
2,28
7. NaH2PO4 = x 60 mL = 1,368 gram
100
0,001
8. Tartrazine = x 60 mL = 0,0006 gram
100
0,04
9. Essens Pisang = x 60 mL = 0,024 gram
100
42,3
10. Aquadest = x 60 mL = 25,4 mL
100
Perhitungan Pelarut :
1. Propilen Glikol, kelarutan parasetamol dalam propilen glikol 1 : 9
1
x 13,8 mL = 1,53 gram
9
2. PEG 400, kelarutan parasetamol dalam PEG 400 1 : 5
1
x 9 mL = 1,8 gram
5
3. Gliserin, kelarutan parasetamol dalam Gliserin 1 : 40
1
x 6,6 mL = 0,165 gram
40
4. Aquadest, 3. Gliserin, kelarutan parasetamol dalam Air 1 : 70
1
x 25,4 mL = 0,363 gram
70
Pelarut campur secara diatur dapat melarutkan parasetamol 3,858 gram, sehingga termasuk
perbandingan pelarut yang dapat melarutkan 3 gram parasetamol.
Perhitungan ADI
1. Propilen Glikol
ADI = 25 mg / kg BB ; Berat Jenis : 1,038 g / mL
23
Propilen Glikol yang digunakan = x 60 mL x 1,038 = 14,320 gram
100
a.) ADI anak umur 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 247,25 mg
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 14,320 = 2,390 gram = 2390 mg
60

b.) ADI anak umur 5 tahun (BB = 14,97 kg) = 374,25 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 14,320 = 4,770 gram = 4770 mg
60

c.) ADI anak umur 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 444 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 14,320 = 4,770 gram = 4770 mg
60

d.) ADI anak umur 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 888 mg


2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 14,320 = 9,550 gram = 9550 mg
60
Pemakaian Propilen Glikol melebihi ADI, namun diperbolehkan karena jumlah Propilen
Glikol yang melebihi batas digunakan sebagai pengawet.

2. Polietilen Glikol 400 (PEG 400)


ADI = 10 mg / kg BB ; Berat Jenis : 1,11 g / mL
15
Propilen Glikol yang digunakan = x 60 mL x 1,11 = 9,990 gram
100
a.) ADI anak umur 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 98,9 mg
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 9,990 = 1,665 gram = 1665 mg
60

b.) ADI anak umur 5 tahun (BB = 14,97 kg) = 149,7 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 9,990 = 3,330 gram = 3330 mg
60

c.) ADI anak umur 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 177,6 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 9,990 = 3,330 gram = 3330 mg
60

d.) ADI anak umur 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 888 mg


2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 9,990 = 6,660 gram = 6660 mg
60
Pemakaian PEG 400 melebihi ADI, namun diperbolehkn karena menurut Peraturan Kepala
BPOM RI nomor 6 tahun 2013 tentang batas maksimum pada minuman berbasis air
berperisa, termasuk minuman olahraga atau elektrolit dan minuman berpartikel yaitu 1000
mg/kg.
3. Gliserin
ADI = 1,5 gram / kg BB ; Berat Jenis : 1,2636 g / mL
11
Gliserin yang digunakan = x 60 mL x 1,2636 = 8,340 gram
100
a.) ADI anak umur 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 14,835 gram
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 8,340 = 1,390 gram = 1390 mg
60

b.) ADI anak umur 5 tahun (BB = 14,97 kg) = 22,455 gram
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 8,340 = 2,780 gram = 2780 mg
60

c.) ADI anak umur 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 26,64 gram
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 8,340 = 2,780 gram = 2780 mg
60

d.) ADI anak umur 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 52,28 gram
2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 8,340 = 5,560 gram = 5560 mg
60
Pemakaian tidak melebihi ADI
4. Sakarin - Na
ADI = 1,5 mg / kg BB
1,5
Propilen Glikol yang digunakan = x 60 mL = 0,624 gram = 624 mg
100
a.) ADI anak umur 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 24,725 mg
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 0,624 = 0,104 gram = 104 mg
60

b.) ADI anak umur 5 tahun (BB = 14,97 kg) = 37,425 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,624 = 0,208 gram = 208 mg
60

c.) ADI anak umur 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 177,6 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,624 = 0,208 gram = 208 mg
60

d.) ADI anak umur 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 888 mg


2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,624 = 0,416 gram = 416 mg
60
Pemakaian Sakarin-Na, melebihi ADI, alasan terlampir pada jurnal ilmiah.
5. Tartrazin
ADI = 7,5 mg / kg BB
0,001
Tartrazin yang digunakan = x 60 mL = 0,0006 gram = 0,6 mg
100
a.) ADI anak umur 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 24,725 mg
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 0,0006 = 0,0001 gram = 0,1 mg
60

b.) ADI anak umur 5 tahun (BB = 14,97 kg) = 37,425 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,0006 = 0,0002 gram = 0,2 mg
60

c.) ADI anak umur 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 133,2 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,0006 = 0,0002 gram = 0,2 mg
60

d.) ADI anak umur 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 266,4 mg


2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,0006 = 0,0004 gram = 0,4 mg
60
Pemakaian Tartrazin tidak melebihi ADI.
6. Essens Pisang
ADI = 3 mg / kg BB
0,04
Propilen Glikol yang digunakan = x 60 mL = 0,024 gram = 24 mg
100
a.) ADI anak umur 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 29,67 mg
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 0,024 = 0,004 gram = 4 mg
60

b.) ADI anak umur 5 tahun (BB = 14,97 kg) = 37,425 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,024 = 0,008 gram = 8 mg
60

c.) ADI anak umur 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 177,6 mg


1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,024 = 0,008 gram = 8 mg
60

d.) ADI anak umur 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 888 mg


2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,024 = 0,016 gram = 16 mg
60
Pemakaian Essens Pisang tidak melebihi ADI
FORMULA II (Pendekatan KD)
Nama Bahan Fungsi % v/v Jumlah (5 ml) Jumlah (60 ml)
Parasetamol Bahan aktif 5% 0.25 g 3g

Propilenglikol Pelarut 23% 1.15 ml 13.8 ml

Polietilenglikol Pelarut 9% 0.45 ml 5.4 ml


400
Gliserin Pelarut 11% 0.55 ml 6.6 ml

Air Pelarut 48.3% 2.37 ml 29.0 ml

Na2HPO4.12H2O Dapar 0.33% 0.0165 g 0.198 g

NaH2PO4.2H2O Dapar 2.28% 0.114 g 1.368 g

Tartrazine Pewarna 0.001 % 0.00005 g 0.0006 g

Sakarin Sodium Pemanis 1.04 % 0.052 g 0.624 g

Essens Pisang Odoris 0.04% 0.002 g 0.024 g

 Perhitungan Konstanta Dielektrik

(32.25)+(10. 13.6)+(x . 42.5)+( ( 65−x ) .78.5)


56.19 =
100
x = 12
 % Volume pelarut dalam kosolven dan jumlah yang dibutuhkan
1. Air (53%) = 29.0 ml
2. Propilenglikol (25%) = 13.8 ml
3. Polietilenglikol 400 (10%) = 5.4 ml
4. Gliserin (12%) = 6.6 ml
 Perhitungan Kelarutan

 Propilenglikol = 13.8/9 = 1.533 g


 Polietilenglikol 400 = 5.4/ 5 = 1.080 g
 Gliserin = 6.6/40 = 0.165 g
 Air = 29/70 = 0.414 g

 Total Paracetamol yang dapat larut : 3.192 g


 Perhitungan ADI

1. Propilen Glikol (ADI = 25 mg/Kg BB)


BJ = 1,038 gram/cm3

23
- Propilenglikol yang digunakan ×60 ×1.038 = 14.32 gram
100

- ADI anak 1 tahun (BB= 9,89 kg) = 247.25 mg

1
×4×5
Pemakaian sehari = 2 = 2.39 gram = 2390 mg
×14.32
60

- ADI anak 5 tahun (BB= 14,97 kg) = 374.25 mg

1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×14.32 = 4.77 gram = 4770 mg
60

- ADI anak 6 tahun (BB= 17.76 kg) = 444 mg

1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×14.32 = 4.77 gram = 4770 mg
60

- ADI anak 12 tahun (BB= 35.52 kg) = 888 mg

2 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×14.32 = 9.55 gram = 9550 mg
60

Kesimpulan: melebihi ADI, namun tidak masalah sebab jumlah propilenglikol yang melebihi
batas digunakan sebagai pengawet (15-30%)

2. Polietilenglikol 400 (ADI = 10 mg/Kg BB)

9
Propilenglikol 400 yang digunakan ×60 ×1.1 = 5,99 gram
100

- ADI anak 1 tahun (BB= 9,89 kg) = 98.9 mg

1
×4×5
Pemakaian sehari = 2 = 0.99 gram = 990 mg
×5.99
60

- ADI anak 5 tahun (BB= 14,97 kg) = 149.7 mg

1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×5.99 = 1,99 gram = 1990 mg
60
- ADI anak 6 tahun (BB= 17.76 kg) = 177.6 mg

1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×5.99 = 1,99 gram = 1990 mg
60

- ADI anak 12 tahun (BB= 35.52 kg) = 888 mg

2 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×5.99 = 3.99 gram = 3990 mg
60
Kesimpulan: melebihi ADI, namun tidak masalah sebab polietilenglikol 400 boleh
digunakan dengan batas maksimal untuk minuman berperisa 1000mg/Kg BB (16%)

3. Gliserin (ADI = 1.5 gram/Kg BB)

BJ = 1,2636 gram/cm3
11
Gliserin yang digunakan ×60 ×1.2636 = 8.34 gram
100

- ADI anak 1 tahun (BB= 9,89 kg) = 14.835 gram

1
×4×5
Pemakaian sehari = 2 = 1.39 gram
×8.34
60

- ADI anak 5 tahun (BB= 14,97 kg) = 22,455 gram

1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×8.34 = 2,78 gram
60

- ADI anak 6 tahun (BB= 17.76 kg) = 26.64 gram

1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×8.34 = 2.78 gram
60

- ADI anak 12 tahun (BB= 35.52 kg) = 53.28 gram

2 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×8.34 = 5.56 gram
60
Kesimpulan: Pemakaian tidak melebihi ADI

4. Sakarin Na (ADI = 2,5 mg/Kg BB)

1.04
Sakarin Na yang digunakan × 60 = 0.624 gram
100

- ADI anak 1 tahun (BB= 9,89 kg) = 24.7 mg


1
×4×5
Pemakaian sehari = 2 = 0.104 gram = 416 mg
×0.624
60

- ADI anak 5 tahun (BB= 14,97 kg) = 37.4 mg

1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×0.624 = 0.208 gram = 208 mg
60

- ADI anak 6 tahun (BB= 17.76 kg) = 44.4 mg

1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×0.624 = 0.208 gram = 208 mg
60

- ADI anak 12 tahun (BB= 35.52 kg) = 88.8 mg

2 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×0.624 = 0.416 gram = 208 mg
60

Kesimpulan : Pemakaian melebihi ADI, namun menurut sebuah jurnal pemakaian tersebut
dapat ditolerir.

5. Tartrazine(ADI = 7,5 mg/Kg BB)

0.001
Tartrazine yang digunakan ×60 = 0.0006 gram
100

- ADI anak 1 tahun (BB= 9,89 kg) = 74.175 mg

1
×4×5
Pemakaian sehari = 2 = 0.0001 gram = 0.1 mg
×0.0006
60

- ADI anak 5 tahun (BB= 14,97 kg) = 37.4 mg

1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×0.0006 = 0.0002 gram = 0.2 mg
60

- ADI anak 6 tahun (BB= 17.76 kg) = 44.4 mg

1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×0.0006 = 0.0002 gram = 0.2 mg
60

- ADI anak 12 tahun (BB= 35.52 kg) = 88.8 mg


2 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×0.0006 = 0.0004 gram = 0.4 mg
60
Kesimpulan: Pemakaian tidak melebihi ADI

6. Essens Pisang

0.04
Essens yang digunakan × 60 = 0.024 gram = 24 mg
100

- ADI anak 1 tahun (BB= 9,89 kg) = 29.67 mg

1
×4×5
Pemakaian sehari = 2 = 0.004 gram = 4 mg
×0.024
60

- ADI anak 5 tahun (BB= 14,97 kg) = 44.91 mg

1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×0.024 = 0.008 gram = 8 mg
60

- ADI anak 6 tahun (BB= 17.76 kg) = 53.28 mg

1 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×0.024 = 0.008gram = 8 mg
60

- ADI anak 12 tahun (BB= 35.52 kg) = 106.56 mg

2 × 4 ×5
Pemakaian sehari = ×0.024 = 0.016 gram = 16 mg
60

Kesimpulan: Pemakaian tidak melebihi ADI


Formula III (Kelarutan)
Nama Bahan % Bahan yang digunakan Jumlah
dalam Formula
Paracetamol 5% 3g
Propilenglikol 18% 10,8 ml
Polyetilenglikol 400 15% 9 ml
Gliserin - -
Sakarin Na 0,008% 0,048 g
Tartrazine 0,01% 0,006 g
Na2HPO4 0,33% 0, 198 g
NaH2PO4 2,28% 1,368 g
Essens Pisang 1% 0,6 g
Aquadest 58,3% 34,98 ml

Jumlah :
1. Paracetamol = 250 mg/5ml
= 3000 mg/60ml
= 3 g/60ml

18
2. Propilenglikol = x 60 ml = 10,8 ml
100
15
3. Polyetilenglikol 400 = x 60 ml = 9 ml
100
0,008
4. Sakarin Na = x 60 ml = 0,048 g
100
0,01
5. Tartrazine = x 60 ml = 0,006 g
100
0,33
6. Na2HPO4 = x 60 ml = 0, 198 g
100
2,28
7. NaH2PO4 = x 60 ml = 1,368 g
100
1
8. Essens Pisang = x 60 ml = 0,6 g
100
58,3
9. Aquadest = x 60 ml = 34,98 ml
100
Perbandingan pelarut :
a. Propilenglikol (kelarutan = 1 : 9)
1
= x 10,8 ml = 1,2 gram
9
b. PEG 400 (kelarutan = 1 : 5)
1
= x 9 ml = 1,8 gram
5
c. Aquadest (kelarutan = 1 : 70)
1
= x 34,98 ml = 0,50 gram
70
Dapat melarutkan 3,50 gram paracetamol sehingga pelarut dapat dipilih untuk
melarutkan 3 gram bahan aktif dengan baik.

Perhitungan ADI
1. Propilenglikol
ADI = 25mg/kgBB ; BJ : 1,033 g/ml)
Propilenglikol yang digunakan = 10,8 ml x 1,033 g/ml = 11, 156 gram
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 247,25 mg
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 11, 156 g = 1,859 gram
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 372,75 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 11, 156 g = 3,853 gram
60
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 444 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 11, 156 g = 3,853 gram
60
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 888 mg
2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 11, 156 g = 7,437 gram
60
Pemakaian melebihi ADI, tetapi masih bisa digunakan sebagai pengawet dengan
kadar (15-30)%
2. PEG 400
ADI = 10 mg/kgBB ; BJ : 1, 11 g/ml)
PEG 400 yang digunakan = 9 ml x 1, 11 g/ml = 9,99 gram
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 98,9 mg
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 9,99 g = 1,665 gram
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 149,1 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 9,99 g = 3,33 gram
60
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 177,6 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 9,99 g = 3,33 gram
60
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 355,2 mg
2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 9,99 g = 6,66 gram
60
Pemakaian melebihi ADI, namun tidak mesalah sebab PEG 400 boleh digunakan
batas maksimal berperisa 1000mg/kgBB (16%).

3. Tartrazine
ADI = 7,5 mg/kgBB
Tartrazine yang digunakan = 0,6 mg
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 74, 175 mg
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 0,6 mg = 0,1 mg
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 111,825 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,6 mg = 0,2 mg
60
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 133,2 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,6 mg = 0,2 mg
60
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 266,4 mg
2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,6 mg = 0,4 mg
60
Pemakaian tidak melebihi ADI.
4. Sakarine –Na
ADI = 2,5 mg/kgBB per hari
Sakarine –Na yang digunakan = 0,624 gram
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 24,725 mg
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 0,624 gram = 0,104 gram
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 37,275 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,624 gram = 0,208 gram
60
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 44,4 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,624 gram = 0,208 gram
60
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 88,8 mg
2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,624 gram = 0,416 gram
60
Pemakaian melebihi ADI, namun menurut jurnal yang tertera pada lampiran,
kelebihan pad batas tersebut masih ditolerir.

5. Essens pisang
ADI = 0-3 mg/kgBB per hari
Sakarine –Na yang digunakan = 0,024 gram
a) ADI anak 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 29,67 mg
1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 x 0,024 gram = 0,004 gram
60
b) ADI anak 5 tahun (BB = 14,91 kg) = 44,73 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,024 gram = 0,008 gram
60
c) ADI anak 6 tahun (BB = 17,76 kg) = 53,28 mg
1 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,024gram = 0,008 gram
60
d) ADI anak 12 tahun (BB = 35,52 kg) = 106,56 mg
2 x 4 x5
Pemakaian sehari = x 0,024 gram = 0,016 gram
60
Pemakaian tidak melebihi ADI.
FORMULA III (Pendekatan KD)
% Bahan yang
Bahan dibutuhkan dalam Jumlah
formula
Parasetamol 5% 3 gram

Propilen glikol 23 % 13.7 ml

Polietilen glikol
400 15 % 8.8 ml

Saccharin – Na 1.04 % 0,624 gram

Tartrazine 0.001 % 0,0006 gram

Na2HPO4 0.33 % 0,198 gram

NaH2PO4 2.28 % 1,368 gram


Essens Banana 0.04 % 0,024 gram

Aquades 53,3 % 32,0 ml

 Volume pelarut yang digunakan:

V= 60- (3+0,624+0,0006+0,198+1,368+0,024) = 54,78 ml

KDsistem=
(%Propilen Glikol . KD PropilenGlikol ) + ( %PEG 400 . KD PEG 400 ) +(%Air . KD Air )
100
(32 .25 ) + ( 13,6 . x )+(78,5 . (75−x ))
56,19 =
100
5619 = 800 + 13,6x + 5887,5 – 78,5x
64,9x = 1068,5
X = 16,4638 ~ 16
% PEG 400 dalam kosolven = 16%
% Air = 75-16 = 59%

 % Volume pelarut dalam kosolven dan jumlah yang dibutuhkan:


1. Air 59% = 32,0 ml ~ 53,3 % dalam sediaan
2. PG 25 % = 13,7 ml ~ 23 % dalam sediaan
3. PEG 400 16% = 8,8 ml ~ 15% dalam sediaan

PERHITUNGAN ADI

1. Propilenglikol (PG)
ADI Propilenglikol = 25 mg/kgBB ; BJ=1,038 gram/ml
23
Propilenglikol yang digunakan = x 60 ml x 1,038 = 14,3244 gram
100

a. ADI untuk anak usia 1 tahun


1
( x 4 x 5)
Pemakaian sehari= 2 = 2,3874 gram
x 14,3244
60

b. ADI untuk anak usia 5 tahun


Pemakaian sehari = 4,7748 gram

c. ADI untuk anak usia 6tahun


Pemakaian sehari = 4,7748 gram

d. ADI untuk anak usia 12 tahun


Pemakaian sehari = 9,5496 gram
 Pemakaian melebihi ADI, namun masih diperbolehkan sebab
propilen glikol berfungsi sebagai pengawet pada kadar 15-30%
2. Polyetilen Glikol 400 (PEG 400)
ADI Propilenglikol = 10 mg/kgBB ; BJ = 1.11gram/ml

15
PEG 400 yang digunakan = x 60 x 1,11 = 9,99 gram
100

a. ADI untuk anak usia 1 tahun (BB = 9,89kg) = 98,9 mg


1
x4x5
Pemakaian sehari = 2 = 1,665 gram
x 9,99
60

b. ADI untuk anak usia 5 tahun(BB=14,97 kg) = 149,7 mg


Pemakaian sehari = 3,33 gram

c. ADI untuk anak usia 6 tahun (BB=17,76 kg) = 177,6 mg


Pemakaian sehari = 3,33 gram

d. ADI untuk anak usia 12 tahun (35,52 kg) = 355,2 mg


Pemakaian sehari = 6,66 gram
 Pemakaian melebihi ADI, namun berdasarkan Handbook of
Pharmaceuticals Manufacturing Formulations: Liquid Products
menyatakan bahwa PEG 400% dapat digunakan hingga batas 60%.
Selain itu, Penelitian WHO menyatakan bahwa seorang volunteer
yang mengonsumsi 10 gram (~16,67%) dan tidak mengalami gejala
toksisitas.
3. Saccharin Sodium (Saccharin Na)

ADI Sakarin Na
1,04
Saccharin Na yang digunakan ¿ x 60 = 0,624 gram
100

a. ADI untuk anak usia 1tahun


1
x4x5
Pemakaian sehari= 2 = 0,104 gram
x 0,624 gram
60

b. ADI untuk anak usia 5 tahun


Pemakaian sehari= 0,208 gram

c. ADI untuk anak usia 6 tahun


Pemakaian sehari = 0,208 gram

d. ADI untuk anak usia 12 tahun


Pemakaian sehari = 0,416 gram
 Pemakaian melebihi ADI, namun menurut jurnal yang dikeluarkan
oleh WHO, bahwa dosis maksimal untuk anak dibawah 12 tahun
adalah 80-190 mg/hari. Selain itu, kelebihan batas sakarin Na masih
dapat ditolerir karena tidak dikonsumsi setiap hari.

4. Tatrazine

ADI Tatrazine = 7,5 mg/Kg BB

0,001
Tatrazine yang digunakan = ×60=0,0006 g
100
 ADI untukanakusia 1 tahun (BB = 9,89 kg) = 9,89 x 7,5 = 74,175mg

Pemakaiansehari = x 0,0006 gram = 0,1 mg

 ADI untuk anak usia 5 tahun (BB =14,97 kg)=14,97 x 7,5=112,275mg

Pemakaian sehari = x 0,0006 gram = 0,2 mg


 ADI untuk anak usia 6 tahun (BB = 17,76 kg)=17,76 x 7,5= 133,2mg

Pemakaian sehari= x 0,0006 gram = 0,2 mg

 ADI untuk anak usia 12 tahun (BB = 35,52 kg)=35,52 x 7,5= 266,4mg

Pemakaian sehari = x 0,0006 gram = 0,4 mg

 Pemakaian tidak melebihi ADI

5. Essens Pisang

ADI = 0-3 mg/kgBB


0,04
Essens yang digunakan = x 60 ml = 0,024 gram
100
a. ADI untuk anak usia 1 tahun (BB = 9,98 kg) = 29,94 mg
1
( x 4 x 5)
Pemakaian sehari= 2 =0.004 gram
x 0,024
60
b. ADI untuk anak usia 5 tahun ( BB = 14,97 kg) = 44,91 mg
Pemakaian sehari = 0,008 gram
c. ADI untuk anak usia 6 tahun ( BB = 17,76 kg) = 53,28 mg
Pemakaian sehari = 0,008 gram
d. ADI untuk anak usia 12 tahun ( BB = 35,52 kg) = 106,56 mg
Pemakaian sehari = 0,016 gram
 Pemakaian tidak melebihi ADI
Metode 1

Polyetilenglikol 400:KD(FI,FII,FIII);Kelarutan (FI,FII,FIII)


Paracetamol 3,0 g Propilenglikol : KD(FI,FII,FIII);Kelarutan (FI,FII,FIII)
Menggerus ad halus Gliserin : KD(FI,FII,FIII);Kelarutan (FI,FII,FIII)
Aquadest : KD(FI,FII,FIII);Kelarutan (FI,FII,FIII)

Menambahkan Paracetamol secara geometric


dilution sambil mengaduk ad larut dan homogen

NaH2PO4 1,372 g Na2HPO4 1,372 g


+Aquadest 1,5 ml +Aquadest 1,5 ml
Mengaduk ad larut Mengaduk ad larut

Mengaduk ad larut

Na-Sakarine 0,048 g
+Aquadest 1,5 ml
Mengaduk ad larut Mengaduk ad larut Essens pisang 0,6 g
+Aquadest 1,5 ml
Mengaduk ad larut
Mengaduk ad larut

Tartrazine 0,006 g
+Aquadest 1,5 ml Mengaduk ad larut
Mengaduk ad larut

Mengaduk ad larut

Mengecek PH

Menambahkan sisa Aquadest


FORMULA 2

Paracetamol II KD(FI,FII,FIII);Kelarutan (FI,FII,FIII)


+ Propilenglikol : KD(FI,FII,FIII);Kelarutan (FI,FII,FIII)

Paracetamol II KD(FI,FII,FIII);Kelarutan (FI,FII,FIII) Paracetamol II KD(FI,FII,FIII);Kelarutan (FI,FII,FIII)


+ PEG 400 : KD(FI,FII,FIII);Kelarutan (FI,FII,FIII) + Gliserin : KD(FI,FII,FIII);Kelarutan (FI,FII,FIII)
Aduk ad larut

Aduk ad larut

Aduk ad larut

NaH2PO4 1,372 g NaH2PO4 1,372 g Paracetamol II KD(FI,FII,FIII);Kelarutan (FI,FII,FIII)


+Aquadest 1,5 ml +Aquadest 1,5 ml + aquadest : KD(FI,FII,FIII);Kelarutan (FI,FII,FIII)
Mengaduk ad larut Mengaduk ad larut Ad larut

Aduk ad larut Aduk ad larut

Aduk ad larut

Essens pisang 0,6 g Na-Sakarine 0,048 g


+Aquadest 1,5 ml +Aquadest 1,5 ml
Mengaduk ad larut Mengaduk ad larut

Aduk ad larut

Aduk ad larut Na-Sakarine 0,048 g


+Aquadest 1,5 ml
Mengaduk ad larut

Aduk ad larut

Mengecek PH

Menambahkan sisa Aquadest


IX. RANCANGAN DAN EVALUASI SEDIAAN

1. Organoleptis

Jumlah responden : 20 orang

Rasa Jumlah Koresponden Skor (x) n.x


(n)
Manis 6 6 36
Sedikit manis 9 5 45
Sangat manis 1 4 4
Sedikit pahit 0 3 0
Pahit 0 2 0
Sangat pahit 0 1 0
Ʃ 20 85

Bau Jumlah Skor (x) n.x


Koresponden (n)
Cukup 8 3 24
Berlebih 3 2 6
Kurang 9 1 9
Ʃ 20 39

Warna Jumlah Skor (x) n.x


Koresponden (n)
Pas 11 3 33
Pucat 9 2 18
Berlebih 0 1 0
Ʃ 20 51
Grafik organoleptis : Warna

Pas
Pucat
45.00% Berlebihan
55.00%

Grafik Organoleptis : Rasa


Ma ni s 10

Sedi ki t Mani s 9

Sangat Mani s 1

Sedi ki t Pahi0t

Pa hi0t

Sa ngat Pahi0t

0 2 4 6 8 10 12

Grafik Organoleptis : Bau

Cukup
40.00% Berlebihan
45.00% Kurang

15.00%
2. Penetapan pH (Farmakope Indonesia Edisi V halaman 1563)

Alat : pH meter
Cara kerja :

 Membersihkan elektroda dengan aquadest lalu dikeringkan dengan tisu.

 Mengkalibrasi pH meter dengan larutan dapar fosfat standar pH 6 .

 Membilas elektroda dengan larutan uji.

 Memasukkan elektroda ke dalam beaker glass berisi larutan uji.

 Menunggu sampai jarum menunjukkan angka yang konstan.

 Mencatat pH dan melakukan replikasi sebanyak tiga kali.

Hasil penetapan pH sediaan :

a. Alat : pH meter (pH 6 = 5,33)

b. pH spesifikasi sediaan : 6 + 0,3

c. pH air bebas CO2 : 6,10

d. pH sediaan ketika optimasi : 6,02

e. pH sediaan ketika scale up : 5,99

Tabel data pengamatan

Replikasi pH Sebelum Koreksi pH Setelahh Koreksi


Replikasi 1 5,45 6,12
Replikasi 2 5,42 6,09
Replikasi 3 5,43 6,10
Rata-rata 6,10
Nilai SD = 0,02
Sehingga, pH sediaan = 6,10 + 0,02
Berdasarkan data yang diperoleh, maka pH sediaan telah sesuai dengan pH
spesifikasi.
3. Penentuan Densitas atau Bobot Jenis (Farmakope Indonesia Edisi V halaman
1553)

Alat : Piknometer
Cara Kerja :

 Gunakan piknometer bersih, kering, dan telah dikalibrasi dengan


menetapkan bobot piknometer dan bobot air yang baru dididihkan,
dinginkan hingga suhu 25°C.

 Mengatur suhu zat uji + 20°C. Masukkan ke dalam piknometer.

 Mengatur suhu piknometer yang telah diisi hingga suhu 25°C, buang
kelebihan zat uji dan timbang.

 Kurangkan bobot piknometer kosong dari bobot piknometer yang telah


diisi.

 Bobot jenis zat uji adalah hasil yang diperoleh dengan membagi bobot zat
dengan bobot air dalam piknometer.

Hasil penentuan densitas sediaan :

Suhu : 20°C
Volume piknometer : 24,484cm3

Data hasil
a. Aquadest
Berat piknometer + zat = 57,261 gram
Berat piknometer kosong = 32,897 gram _
Berat zat = 24,364 gram
m 24,364
ρ= = =0,9950 g/cm3
v 24, 484
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3
Berat piknometer + zat 59,631 g 59,490 g 59,461 g
Berat piknometer 32,760 g 33,168 g 33,152 g
kosong
Berat zat 26,871 g 26,322 g 26,302 g
m 1,097 g/cm3 1,075 g/cm3 1,074 g/cm3
ρ=
v

Berat jenis rata-rata = 1,082 g/cm3 ; SD = 0,013


Berdasarkan data yang diperoleh, maka densitas dari sediaan tersebut sebesar
ρ = 1, 082 + 0,013 g/cm3.

4. Pengukuran Viskositas (Farmakope Indonesia Edisi V halaman 1563)


Alat : Viskosimeter tipe Oswald
Alat pencatat waktu
Cara kerja :
 Mengisi tabung dengan zat uji.
 Mengatur meniscus cairan dalam tabung kapiler hingga garis graduasi
teratas dengan bantuan pengisapan.
 Buka kedua tabung pengisi dan tabung kapiler agar cairan mengalir bebas
ke dalam wadah.
 Catat waktu (dalam detik) yang diperlukan cairan untuk zat mengalir dari
batas atas hingga batas bawah dalam tabung kapiler.
 Perhitungan viskositas relatif suatu cairan dapat ditentukan dengan
membandingkan kecepatan alir suatu cairan yang akan ditentukan
viskositasnya dengan viskositas cairan pembanding.
tρ Keterangan :
η=η0
t0 ρ0 η0 = Viskositas air
t0 = Waktu alir air (detik)
ρ0 = Bobot jenis air (g/mL)
η = Viskositas zat uji
t = Waktu alir zat uji
ρ = Bobot jenis zat uji (g/mL)
Hasil pengukuran viskositas :

η=η0
t0 ρ0
η air = 0,89 cps ; η gliserin = 954 cps
Zat Replikasi t (detik) ρ Volume Viskositas
(g/mL) (mL) (cps)
Air 1 26 0,997 7 0,89
2 28 0,997 7 0,89
3 27 0,997 7 0,89
Rata-rata 27
Sampel 1 144 1,097 7 5,223
2 152 1,075 7 5,402
3 146 1,074 7 5,184
Rata-rata 147 1,084 5,270
SD = 0,116
Viskositas sediaan = 5,270 + 0,116 cps
Berdasarkan data yang diperoleh, maka viskositas sediaan telah memenui
spesifikasi.

Literatur :
van der Leeden et al; The Water Encyclopedia 2 nd ed., Geraghty & Miller
Ground-Water Series., Chelsea MI: Lewis Pub pp. 808 (1990)
5. Uji Kejernihan (Farmakope Indonesia Edisi V halaman 1521)
Alat :
 Tabung reaksi alas datar dengan diameter 15 – 25mm
 Latar belakang berwarna hitam
Cara kerja :
 Dilakukan seberkas cahaya pada sediaan untuk mengetahui kejernihan
cairan.
 Jika seluruh cahaya dapat melewati sediaan, maka sediaan dikatakan
jernih.

6. Penetapan Kadar (Farmakope Indonesia Edisi V halaman 999 - 1000)


Alat : HPLC / KCKT
Cara kerja :
 Menggunakan metode kromatografi untuk fase gerak digunakan campuran
air dan methanol (3:1), lalu saring.
 Menimbang sejumlah parasetamol BPFI, larutkan dalam fase gerak hingga
kadar + 0,01 mg per mL.
 Dibuat larutan baku, melakukan kromatografi terhadap larutan baku
dengan detector PDA dan diamati pada panjang gelombang 243nm, kolom
3,5mm x 30cm, laju aliran + 1,5mL/menit.
 Melakukan kromatografi pada larutan uji dengan menyuntikkan + 10µL,
ukur respons puncak utama.
 Hitung jumlah dalam mg parasetamol dalam tiap mL larutan oral dengan

ru
rumus 50.000 ( )( )
c
v rs

Keterangan :
C = Kadar parasetamol BPFI (mg/mL) larutan baku
V = Volume dalam mL larutan oral
ru = Respons puncak larutan uji
rs = Respons puncak larutan baku
X. FORMULA TERPILIH
Nama Bahan Fungsi % v/v Jumlah (5 ml) Jumlah (60
ml)
Parasetamol Bahan aktif 5% 0.25 g 3g

Propilenglikol Pelarut 23% 1.15 ml 13.8 ml

Polietilenglikol Pelarut 9% 0.45 ml 5.4 ml


400
Gliserin Pelarut 11% 0.55 ml 6.6 ml

Air Pelarut 48.3% 2.37 ml 29.0 ml

Na2HPO4.12H2O Dapar 0.33% 0.0165 g 0.198 g

NaH2PO4.2H2O Dapar 2.28% 0.114 g 1.368 g

Tartrazine Pewarna 0.001 % 0.00005 g 0.0006 g

Sakarin Sodium Pemanis 1.04 % 0.052 g 0.624 g

Essens Pisang Odoris 0.04% 0.002 g 0.024 g

Formula yang terpilih tersebut merupakan Formula II KD yang dibuat dengan Metode 1.

Adjust pH :
Dilakukan penambahan NaH2PO4.2H2O 20% 2,6mL = 0,52 gram
Sehingga jumlah NaH2PO4.2H2O yang digunakan menjadi 1,888 gram

XI. PEMBAHASAN
Sediaan eliksir non-alkoholik paracetamol pada praktikum kali ini ditujukan kepada
anak anak usia 1-12 tahun. Penggunaan paracetamol sebagai analgesik dan antipiretik, telah
menggantikan penggunaan salisat (Farmakologi dan Terapi UI V halaman 256). Pemilihan
sediaan eliksir non-alkoholik dikarenakan target sediaan adalah anak-anak, dan mayoritas
penduduk Indonesia beragama Islam yang sensitif terhadap isu halal haram, sesuai dengan
UU RI No 33 tahun 2014 tentang jaminan produk halal.

Sediaan elixir dipersyaratkan stabil baik fisika maupun kimia, jernih tidak ada
endapan, dapat meneruskan cahaya, homogen, dan bahan akif terdispersi molekuler (ukuran
solut harus kurang dari 1µm). Pada sediaan elixir non-alkoholik ini digunakan kosolven
(pelarut campur). Pemilihan kosolven didasarkan pada kemampuannya untuk melarutkan
paracetamol. Parasetamol agak sukar larut dalam air (1:70) sehingga digunakan pelarut
campur gliserin, PEG 400, propilenglikol, dan aquadest bebas CO 2. Volume sediaan elixir
non-alkoholik adalah 60 ml hal ini berdasarkan:
1. Stabilitas sediaan, yang bisa lebih terjaga daripada sediaan dengan volume yang lebih
besar.

2. Aturan pemakaian, baik untuk usia 1-5 tahun maupun usia 6-12 tahun dengan waktu
pemakaian maksimal 3 hari.

3. Dosis per sendok takar = 5 ml, dapat mudah dibagi karena sediaan bervolume 60 ml.

Formulasi sediaan dapat ditentukan dengan dua cara yaitu berdasarkan konstanta
dielektrik dan kelarutan. Kelompok kami merancang 3 Formula berdasakan konstanta
dielektrik dan 3 formula berdasarkan kelarutan. Total terdapat 6 formula yang
diuji.Konstanta dielektrik sistem diperoleh dari perhitungan konstanta dielektrik formula
refrensi yang bersumber dari Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations
Likuid Product volume 3 page 172. Konstanta dielektrik sistem formula refrensi adalah
59,16 .

Pembeda Formula 1 KD dan formula 1 kelarutan adalah pada konsentrasi Gliserin.


Pada Formula 2 KD dan Formula 2 kelarutan yang dibandingkan adalah konsentrasi PEG
400. Sedangkan pada Formula 3 baik KD maupun kelarutan yang dibandingkan adalah
konsentrasi Propilen Glikol, dan tidak adanya pemakaian gliserin dikeduanya.
Dalam percobaan menentukan metode, kami memprioritaskan kemudahan larutnya
paracetamol dalam pelarut campuran (PEG 400, Propilenglikol, Aquades, dan Gliserin).
Pada Metode I dibuat terlebih dahulu pelarut campuran (PEG 400, Propilenglikol,
Aquades, dan Gliserin) dalam beaker glass, kemudian dicampur dengan paracetamol. Pada
Metode II parasetamol dibagi kedalam pelarut-pelarut yang berbeda, sesuai dengan
perhitungan kelarutannya, paracetamol dilarutkan dalam PEG 400, paracetamol dilarutkan
dalam Propilen Glikol, paracetamol dilarutkan dalam Gliserin, dan paracetamol dilarutkan
dalam Aquadest lalu dicampurkan secara geometric dilution. Pada Metode III paracetamol
dilarutkan terlebih dahulu dalam PEG 400, kemudian Propilen Glikol, lalu Aquades, dan
terakhir Gliserin.

Berdasarkan praktikum, terpilih Metode 1 untuk diujikan ke formula yang lain


karena efektif dan efisien dalam pembuatan. Setelah dilakukan pembuatan 6 formula ,
formula yang terpilih adalah formula 2 pendekatan Koefisien Distribusi. Hal ini
dikarenakan hasil yang diperoleh paling akseptable daripada formula lain, cara
pembuatannya paling mudah, larutannya paling jernih, tidak pahit dan harum. Meskipun
ada formula lain yang pH nya lebih mendekati spesifikasi, formula 2 KD ini tetap terpilih
karena masih dapat dilakukan adjust Ph. Setelah optimasi, formula ini kemudian di-scale
up menjadi 600 ml (10 botol @60 ml).

Pada Evaluasi didapatkan Hasil Uji Berat Jenis, yaitu 1,082±0,013 g/cm 3; Hasil Uji
pH, yaitu pH=6,10±0,02; Hasil Uji Viskositas, yaitu 5,270±0,116 cps; Uji Organoleptis
berdasarkan survey (20 orang responden) dengan parameter rasa, warna, dan bau, maka
hasil yang didapatkan :
- Rasa: 10 responden menilai sediaan Manis, 9 responden menilai sediaan Sedikit
Manis, 1 responden menilai sediaan Sangat Manis, 0 responden menilai sediaan
Sedikit Pahit, 0 responden menilai sediaan Pahit, 0 responden menilai sediaan
Sangat Pahit.
- Warna: 11 responden menilai sediaan Pas, 9 responden menilai sediaan Pucat, 0
responden menilai sediaan Berlebihan.
- Bau: 8 responden menilai sediaan Cukup, 3 responden menilai sediaan Berlebih,
9 responden menilai sediaan Kurang.
XII. KESIMPULAN

1. Warna sediaan yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yaitu kuning.

2. Rasa kurang memenuhi spesifikasi yang ditetapkan yaitu kurang berasa


pisang, namun untuk rasa yang menutupi rasa pahit obat sudah terpenuhi.
3. Aroma (Bau) kurang memenuhi spesifikasi yaitu kurang beraroma pisang.

4. pH sediaan hasil evaluasi adalah 6,10±0,02 sehingga dapat disimpulkan


sediaan telah memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan yaitu 6,0 ±0,03

5. Viskositas sediaan memenuhi spesifikasi yaitu 5,270±0,116 cps yang


berada diantara viskositas air dan viskositas gliserin.
XIII. DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik.
Indonesia, Jakarta.
2. Ansel, H.C., Popovich, N.G., & Allen, L.V., 1989, Pharmaceutical Dosage Form and
Drug Delivery System, 7thEd., Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia.
3. Farmakologi dan Terapi. 2012. UI Press.
4. Genaro, R. A. 1990. Remington’s Pharmaceutical Science. 18th ed. Macle Printing
Company, Easton-Pennsilva, USA.
5. Handbook of Pharmaceutical Excipients ed 6th page 592-593
6. handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations. Volume three. Second
edition. Page 172
7. Lund, Walter, et al. 1994. The Pharmaceutical Codex 12th Edition. London : The
Pharmaceutical Press
8. Martindale – The Complete Drug Reference. - 36th Edition ed. Pharmaceutical Press.
Pressman
9. Rowe, Raymond C, dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Exipients, 6th edition
page 190, 193-195, 517-521, 679-681 . Washington DC: Pharmaceutical Press and
American Pharmacist Association

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai