Anda di halaman 1dari 33

MOD-TR-RS-001. REV.

03

MOD-TR-RS-001. REV.03

Pengertian
 Bencana (SK Menkes RI No.979/Menkes/ SK/ IX/2001)
- Suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yg terjadi secara
mendadak/tidak terencana atau secara perlahan tetapi berlanjut,
- yg menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan normal atau
kerusakan ekosistem, sehingga
- diperlukan tindakan darurat & luar biasa untuk
- menolong & menyelamatkan korban yaitu manusia beserta
lingkungannya.
 Keadaan Darurat (emergency):
adalah keadaan yg merupakan hasil dari beberapa kejadian yg tidak
diperkirakan sebelumnya & memerlukan penanganan segera.
Penyebabnya :
a. kecelakaan di tempat kerja a.l:
- kebakaran, peledakan, kebocoran/ tumpahan zat berbahaya.
- keracunan
b. Bencana & kecelakaan lain

1
MOD-TR-RS-001. REV.03

• Kecelakaan: kejadian yg tidak bisa diduga dan tidak


diharapkan, kejadiannya tiba-tiba, dg kemungkinan
menimbulkan hal-hal yg tidak kita inginkan, seperti
- kerusakan peralatan kerja,
- cedera tubuh, atau
- kematian.

• Apabila kematian menyangkut banyak nyawa, maka yg


terjadi adalah bencana (disaster) yg mengakibatkan
terjadinya kedaruratan medis (medical emergency) 
perlu perencanaan Tanggap Darurat

MOD-TR-RS-001. REV.03

DAMPAK BENCANA SECARA UMUM:


 Hilangnya Jiwa & keluarga pekerja
 Kerusakan fisik / sarpras / fasilitas
 Hilangnya harta benda & Hilangnya mata pencaharian
 Kerusakan lingkungan
 Penularan penyakit lebih cepat
 Lumpuhnya pelayanan kesehatan
dan lainnya
 Jangka panjang  kekurangan gizi
• Bencana & Keadaan darurat dapat terjadi di RS & sekitarnya  Pengelola K3
Rumah Sakit harus menyusun Sistem Perencanaan Tanggap Darurat di
Rumah Sakit.

1. Lebih siap menangani bencana yg terjadi &


2. Meminimalisasi korban luka-luka, kecacatan sampai kehilangan
jiwa yg terjadi akibat bencana.

2
MOD-TR-RS-001. REV.03

RENCANA TANGGAP DARURAT


RUMAH SAKIT
Berdasarkan Keputusan Menkes RI No.28/Menkes/SK/I/95 ttg Petunjuk
Pelaksanaan Umum Penanggulangan Medik Korban Bencana, ditetapkan
bahwa:
Setiap Rumah Sakit harus mempunyai Disaster Plan agar bila terjadi
bencana dpt melakukan tindakan pertolongan secara cepat & tepat sesuai
dg kebutuhan.”

 Rencana Tanggap Darurat RS :  Perencanaan yg dibuat untuk :


- mencegah & menghadapi suatu keadaan darurat/bencana di tempat
kerja Rumah Sakit (& Iingkungan sekitarnya),
- secara efektif & efisien dg,
- mempertimbangkan semua aspek psikologi akibat keadaan
darurat, sehingga,
- dpt meminimalisasikan dampak dari bencana tsb.

MOD-TR-RS-001. REV.03

BENCANA SPESIFIK YG MUNGKIN TERJADI DI


RUMAH SAKIT ADALAH :

 Banjir  Tercemarnya Kualitas air


 Kebakaran gedung
 Ledakan peralatan, tabung tekan uap
 Epidemi & Endemi pasca bencana alam
 Konsleting listrik
 Terkontaminasinya makanan/minuman
 Terkontaminasinya sediaan darah dg Virus HIV
 Dan lain sebagainya
• ISU TERBESAR KEBAKARAN!!!

3
MOD-TR-RS-001. REV.03

PENGELOLAAN BENCANA

Bencana yg melibatkan Rumah Sakit bisa dibedakan menjadi dua,


yaitu:

 Bencana yg terjadi di luar Rumah Sakit.


Dlm hal ini Rumah Sakit terlibat sebagai penyelenggara pelayanan
kesehatan bagi korban bencana

 Bencana yg terjadi di lingkungan Rumah Sakit itu sendiri

MOD-TR-RS-001. REV.03
Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
Perencanaan
Situasi Tidak Pencegahan
Ada Bencana Pengurangan Risiko
Pendidikan
Pelatihan
Penelitian
Prabencana Penaatan Tata Ruang
Mitigasi
Situasi Terdapat
Peringatan Dini
Potensi Bencana
Kesiapsiagaan

Kajian Cepat
Penyelengg Status Keadaan Darurat
araan Penyelamatan & Evakuasi
Saat Tanggap
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Darurat
Perlindungan
Pemulihan

Rehabilitasi
Prasarana dan Sarana
Sosial
Ekonomi
Pascabencana Kesehatan
Rekonstruksi Kamtib
Lingkungan

4
MOD-TR-RS-001. REV.03

Manajemen Bencana
Segala upaya atau kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan
pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada sebelum,
pada saat dan setelah bencana.

Penilaian Risiko
 Identifikasi ancaman (hazard),
kerentananan (vulnerability)
 Analisis Risiko Bencana
 Tentukan tingkat Risiko
 Buat Peta Risiko Bencana

MOD-TR-RS-001. REV.03

SIKLUS MANAJEMEN BENCANA

BENCANA

SAAT BENCANA
MANAJEMEN
KEDARURATAN
Tanggap
Kesiapsiagaan Darurat
PRA
BENCANA Pencegahan
& Mitigasi
Rehabilitasi

MANAJEMEN
PEMULIHAN
PASCA
BENCANA

5
MOD-TR-RS-001. REV.03

2 3

1 4

Company Logo www.themegallery.com

MOD-TR-RS-001. REV.03

TINDAKAN RUMAH SAKIT


PADA TERJADI BENCANA :
a. Usahakan mengurangi kepanikan semaksimal mungkin dg pemberitahuan
mengenai sarana komunikasi mengenai apa yg terjadi
b. Aktifkan tanda bahaya
c. Segera bentuk pusat pengendali komando penanganan keadaan darurat sesuai
dg sistem & prosedur yg telah ditetapkan sebelumnya
d. Pastikan Tim Penanggulangan keadaan darurat segera bekerja
e. Jika memungkinkan lakukan isolasi di tempat kejadian agar tidak meluas
f. Lakukan evakuasi terhadap korban & pasien yg perlu diperhatikan:
 Jangan lupa menandai & mencatat pasien
 Persiapkan alat khusus untuk pasien yg membutuhkan
 Evakuasi melalui pintu darurat atau jalan keluar darurat
 Perhatikan kondisi psikologis pasien & petugas selama evakuasi
g. Lakukan pengukuran tingkat keadaan darurat & bencana.
h. Jika keadaan telah diatasi & sudah normal segera beri tanda bahwa keadaan
darurat/bencana sudah diatasi

6
MOD-TR-RS-001. REV.03

Evakuasi korban
•Dua pertimbangan mendasar yg harus dijaga sewaktu
evakuasi, ialah Keselamatan pasien & kecepatan transpotasi.
•Pertimbangan keselamatan termasuk melanjutkan perawatan
selama dlm transportasi. 
•Petugas ambulan (perawat atau paramedis terlatih) dibagian
belakang ambulan memastikan bahwa
- saluran intravenus/ kateter/ & pipa oksigen terpasang dg
baik pada pasien.
- Sebaiknya oksigen & cairan infus cukup utk seluruh perjalanan.

Kewaspadaan, upaya pencegahan & pengendalian bencana


 Bencana  bisa didalam & diluar RS
 K-3  lebih ditekankan utk bencana yang terjadi “di dlm” RS
 UGD  lebih ditekankan utk bencana yang terjadi “di luar” RS
 Oleh karena itu, dalam melakukan kegiatan agar koordinasi
dng UGD

MOD-TR-RS-001. REV.03

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN KEWASPADAAN, UPAYA


PENCEGAHAN & PENGENDALIAN BENCANA (Lanjutan …..)

• Inventarisasi tempat-tempat yang berisiko & buat denahnya 


Lab, RO, Farmasi, CSSD, IBS, Gizi, Genset, Kamar isolasi
penyakit menular
• Buat Kebijakan & prosedur kewaspadaan, upaya pencegahan &
pengendalian bencana pada tempat-tempat yg berisiko tsb.
• Beri Alat pelindung diri (APD) pada petugas pd tempat-tempat
beresiko  masker, apron, kaca mata, sarung tangan
• Buat rambu-2/tanda khusus jalan keluar utk evakuasi apabila
terjadi bencana
• Perlu sistem komunikasi internal & eksternal RS

7
MOD-TR-RS-001. REV.03

RENCANA TANGGAP DARURAT


a. Komponen rencana tanggap darurat:
i. Identifikasi & evaluasi bahaya
ii. Menaksir potensi kerugian yg diakibatkan
iii. Memperkirakan waktu yg dibutuhkan untuk menggerakkan
tanggap darurat
iv. Menentukan perubahan-perubahan yg terjadi dlm operasional
Rumah Sakit
v. Mempertimbangkan tenaga & peralatan yg mungkin diperlukan
untuk menghadapi keadaan darurat termasuk sumber-sumber dari
luar Rumah Sakit.
b. Tahapan penyusunan rencana tanggap darurat :
i. Survey bahaya :
ii. Membentuk tim tanggap darurat :
iii. Menetapkan prosedur pengendalian.
iv. Pelatihan
v. Menjaga prosedur selalu sesuai dg situasi terkini

MOD-TR-RS-001. REV.03

Dlm penyusunan prosedur dari rencana tanggap darurat,


minimal harus terdpt hal-hal sebagai berikut:
a) Terdpt organisasi penanggulangan keadaan darurat & bencana
b) Identifikasi risiko yg mungkin terjadi di dlm & di luar lingkungan Rumah
Sakit (contoh di dlm RS: Kebakaran Gedung, di luar RS: Gempa Bumi )
c) Adanya prosedur pemberitahuan, prosedur pengorganisasiaan & sistem
komunikasi
d. Adanya peralatan & sarana penunjang dlm keadaan darurat/bencana yg
sesuai kebutuhan (contoh Instalasi Gawat Darurat, Peralatan Pemadam
Kebakaran dip
e. Adanya prosedur pemulihan ke kondisi normal
f. Adanya detail prosedur pelaksanaan dari masing-masing unit dlm organisasi
tanggap darurat/bencana, dimulai dari tugas komandan penanggulangan
gawat darurat/bencana sampai pd apa yg harus dilaksanakan oleh masing-
masing unit & masing-masing petugas
g. Adanya jadwal rutin pelatihan & uji coba terhadap kesiapan petugas &
prosedur

8
MOD-TR-RS-001. REV.03

Agar rencana tanggap darurat (disaster plan) berdaya guna


& berhasil guna, perlu diperhatikan hal-hal sbb:

a) Harus ada komitmen dari pimpinan Rumah Sakit bahwa prosedur ini
perlu & harus dilaksanakan oleh semua pihak
b) Menyiapkan sarana & prasarana tanggap darurat
 Petugas yg harus melaksanakan tanggap darurat sudah terlatih &
tahu tugasnya
 Sarana & prasarana penunjang harus tersedia & berfungsi dg baik
setiap saat diperlukan, terutama sarana komunikasi, evakuasi &
peralatan gawat darurat
c) Sosialisasi & penyuluhan ke seluruh karyawan Rumah Sakit
d) Melaksanakan pelatihan & uji coba
e) Evaluasi Sistem Tanggap Darurat
Agar sistem tanggap darurat yg ada dpt terus ditingkatkan &
disempurnakan.

MOD-TR-RS-001. REV.03
HAL HAL PENTING
DALAM HAL TANGGAP DARURAT

• Belajar dari bencana terdahulu


• Buat disaster plan
• Kategorikan bencana
• Prioritas tindakan medis
• Mendatangkan RS ke korban bencana
• Kategorikan RS sesuai Kemampuan GD
• Siapkan alat komunikasi
• Kerjasama Lintas Program/Sektor

9
MOD-TR-RS-001. REV.03

UNSUR PENTING DALAM RENCANA


• Dilatihkan kepada semua tenaga baru
• Secara berkala ada refreshing terhadap karyawan lama, adakan
simulasi
• Selalu diuji-coba keampuhan pedoman
• Segera perbaiki bila ada kesulitan pelaksanaan dan alat/metode yang
sudah uzur
• Dipahami oleh setiap karyawan

SASARAN Pembinaan Tanggap darurat di RS

o SEMUA Pegawai Rumah Sakit + Pihak Ketiga


o Pimpinan & Pengelola INSTANSI / INSTITUSI
o Pengunjung RS + PASIEN

MOD-TR-RS-001. REV.03

HAZARD VULNERABILITY ANALYSIS (HVA)??


• HVA / Analisis Kerentanan Bahaya : cara untuk memusatkan perhatian pada
bahaya-bahaya yang paling mungkin terjadi dan memberikan dampak pada
fasilitas RS dan masyarakat sekitarnya dan harus ditinjau lagi setiap tahun.
• Asumsikan setiap insiden terjadi pada saat kemungkinan terburuk (misalnya
selama jumlah pasien banyak / peak patient loads)

Kategori untuk Penilaian HVA


1. Kategori untuk menentukan probabilitas
2. Kategori untuk menentukan respon
3. Kategori untuk menentukan dampak :
a) Pada Manusia
b) Pada Properti
c) Pada Bisnis
4. Kategori untuk menentukan kesiapan
5. Kategori untuk menentukan Sumber Internal
6. Kategori untuk menentukan Sumber Eksternal
20

10
Assessment Penilaian Kerentanan Dan Potensi Bahaya
MOD-TR-RS-001. REV.03
Bidang Keselamatan Dan Keamanan

Dampak = (Besarnya -
Mitigasi)
Frekuensi Dampak Dampak Dampak Kesiap Respon Risiko
Kejadian Manusia Fasilitas Pelayanan siagaan Respon Internal Eksternal
Kejadian
Komunitas /
Kemungkin Sebelum Waktu,
Cidera Hilang atau Pelayanan Staf saling Relative
an Akan Perencana Efektifitas,
atau Mati Rusak Tersendat bantu dan threat*
Terjadi an Sumber
Suplay
0 = N/A 0 = N/A
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1 = High 1 = High
1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = High
SCORE 2 = Mod 2 = Moderate 0 - 100%
2 = Mod 2 = Mod 2 = Mod 2 = Mod 2 = Mod
3 = Low or 3 = Low or
3 = High 3 = High 3 = High 3 = High 3 = Low or none
none none
Pasien Jatuh 1 1 0 0 1 1 1 7%
Trsengat listrik 1 3 1 2 1 1 1 17%
Terpleset 1 3 1 2 1 1 1 17%
Tertusuk Jarum 1 3 1 2 1 1 1 17%
Penculikan bayi 0 3 1 3 1 1 1 0%
Radiasi 0 3 1 3 1 1 1 0%
Barang Hilang 2 1 3 1 1 1 1 30%
Pasien Kabur 1 3 1 3 1 1 1 19%
AVERAGE
0,44 1,25 0,56 1,00 0,50 0,50 0,50
SCORE
*Threat increases with percentage.
RISK = PROBLTY * SEVERITY
0,03 0,15 0,24

MOD-TR-RS-001. REV.03
Assessment Penilaian Kerentanan Dan Potensi Bahaya
Bidang Manajemen Emergensi
Dampak = (Besarnya - Mitigasi)
Frekuensi Dampak Dampak Dampak Kesiap Respon Respon Risiko
Kejadian Kejadian Manusia Fasilitas Pelayanan siagaan Internal Eksternal
Kemungkin Cidera Hilang Sebelum Waktu, Komunitas /
Pelayanan Relative
an Akan atau atau Perencana Efektifitas, Staf saling
Tersendat threat*
Terjadi Meninggal Rusak an Sumber bantu Suplay
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1 = High 1 = High 1 = High
1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = Low
SCORE 2 = Mod 2 = Mod 2 = Mod 0 - 100%
2 = Mod 2 = Mod 2 = Mod 2 = Mod
3 = Low or 3 = Low or 3 = Low or
3 = High 3 = High 3 = High 3 = High
none none none
Huru hara 0 1 2 3 1 1 1 0%
Banjir 1 3 3 3 1 1 1 22%
Gempa Bumi 1 2 2 2 1 1 1 17%
Ancaman Bom 0 3 3 3 1 1 1 0%
Korban tak Sadar 1 3 0 1 1 1 1 13%
Kunjungan UGD
1 2 2 3 1 1 1 19%
Overloads Bed
AVERAGE
0,21 0,74 0,63 0,79 0,32 0,32 0,32
SCORE
*Threat increases with
percentage.
RISK = PROBLTY * SEVERITY
0,01 0,07 0,17

11
MOD-TR-RS-001. REV.03
Assessment Penilaian Kerentanan Dan Potensi Bahaya
Bidang B3

Dampak = (Besarnya - Mitigasi)


Frekuensi Dampak Dampak Dampak Kesiap Respon Respon Risiko
Kejadian Kejadian Manusia Fasilitas Pelayanan siagaan Internal Eksternal
Komunitas /
Kemungkin Cidera Sebelum Waktu,
Hilang atau Pelayanan Staf saling Relative
an Akan atau Perencan Efektifitas,
Rusak Tersendat bantu dan threat*
Terjadi Meninggal aan Sumber
Suplay
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1 = High 1 = High 1 = High
1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = Low
SCORE 2 = Mod 2 = Mode 2 = Mod 0 - 100%
2 = Mode 2 = Mod 2 = Mod 2 = Mod
3 = Low or 3 = Low or 3 = Low or
3 = High 3 = High 3 = High 3 = High
none none none
Exposure B3 ( 3 3 3 3 3 3 3 100%
Exposure Radiasi 1 1 1 1 1 1 1 11%
Tumpahan B3( 2 2 2 2 2 2 2 44%
Korban exposure
1 1 1 1 1 1 1 11%
B3 < 5
AVERAGE 0,78 0,78 0,78 0,78 0,78 0,78 0,78 7%

*Threat increases with


percentage.

RISK = PROBLTY * SEVERITY

0,07 0,26 0,26

Assessment Penilaian Kerentanan Dan Potensi Bahaya


MOD-TR-RS-001. REV.03
Bidang KEBAKARAN
Dampak = (Besarnya - Mitigasi)
Frekuensi Dampak Dampak Dampak Kesiap Respon
Respon Risiko
Kejadian Kejadian Manusia Fasilitas Pelayanan siagaan Internal
Eksternal
Komunitas /
Kemungkin Cidera Hilang Sebelum Waktu,
Pelayanan Staf saling Relative
an Akan atau atau Perencana Efektifitas,
Tersendat bantu dan threat*
Terjadi Meninggal Rusak an Sumber
Suplay
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1 = High 1 = High 1 = High
1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = Low
SCORE 2 = Mod 2 = Mode 2 = Moderate 0 - 100%
2 = Mod 2 = Mod 2 = Mod 2 = Mod
3 = Low or 3 = Low or 3 = Low or
3 = High 3 = High 3 = High 3 = High
none none none
Fire Alarm
1 2 3 3 1 1 1 20%
Failure
Communications
2 3 3 3 1 2 2 52%
Failure
Fire, Internal 3 3 3 3 1 2 2 78%
Information
0 0 0 0 0 0 0 0%
Systems Failure
Flood, Internal 3 3 3 3 1 2 2 78%

Rata-rata 0,90 1,10 1,20 1,20 0,40 0,70 0,70


*Threat increases with
percentage.
RISK = PROBABILITY *
SEVERITY
0,10 0,30 0,33

12
PusatMOD-TR-RS-001.
Penanggulangan KrisisREV.03
Kesehatan
CONTOH -> STRUKTUR ORGANISASI SIAGA BENCANA RSUP FATMAWATI Kepmenkes RI
Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta
Direktur Utama Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Dinas Pemadam Kebakaran
Tim SAR
Direktur Keuangan Direktur USP Rumah Sakit Terdekat
Direktur Keadaan Darurat Bencana TNI
(Direktur Medik dan Keperawatan) Kepolisian

Bid.Yan Medik Bid.Yan Keperawatan


Kepala Keadaan Darurat Bencana
(Ketua K3)

Kordinator Informasi & Koordinator Keselamatan, Kordinator logistic Koordinator teknik Koordinator Medik
Komunikasi (IPH) Keamanan dan Pemantauan ( Bag Umum/Rumah (IPSRS) ( IGD )
(Sub Komite Keselamatan Tangga)
Kerja)

Kurir Penanggung jawab Logistik obat/ alkes Kesiapan alat Tim Dokter
darurat gedung habis pakai ( Inst. Keselamatan
Farmasi)
Tim Perawat
Teleponis, Radio Tim Security
Operator, Paging Logistik gizi ( Inst.
Utility Tim Area Evakuasi
Tim Pemadam Gizi) awal

Rekam Medik Tim Evakuasi


Logistk Umum (Bag. Tim Area Evakuasi
RT) Panel Kontrol Lanjutan / RS
Tim Parkir
Lapangan
ISIPD
Tim Pembersih Tim Forensik dan
Logistik alat medic Kamar Jenazah
(Fasilitas Medis) Tim Perbaikan &
Pusat Informasi Tim Pemantau/ Sanitasi
Bencana Monitor/ Evaluasi Tim Ambulans

MOD-TR-RS-001. REV.03

STRUKTUR ORGANISASI REGU KESELAMATAN


DIMASING-MASING SATUAN KERJA
CONTOH ->
KETUA REGU

REGU REGU F1 REGU EVAKUASI REGU EVAKUASI


PEMADAM Respon Emergency JIWA BARANG
(SALVAGE)

Tugas pokok : REGU F1 (Respon Emergency) :


1. Melakukan pertolongan terhadap korban yg terjadi di lokasi
satuan kerjanya
KETUA REGU : 2. Membantu pertolongan korban dilokasi terdekat jika terjadi
1. Mengkoordinir semua kegiatan K3 dilingkungan kerjanya. kedaruratan
2. Melaporan kegiatan K3 ke Komite K3 RSUP Fatmawati 3. Melakukan pertolongan terhadap korban dilokasi titik kumpul

REGU PEMADAMAN :
REGU EVAKUASI JIWA :
1. Mengkoordinir semua kegiatan apabila terjadi Kebakaran 1. Sebagai koordinator penanganan korban pada saat evakuasi
dilingkungan/ sector ruang / unit kerjanya 2. Memandu korban saat berlangsungnya evakuasi pada kondisi
2. Mengkoordinir pengunaan APAR sebelum / bila terjadi darurat
kebakaran dilingkungan/ sector/ ruang / Unit kerjanya
3. Mengkoordinir kebutuhan air sebelum terjadi atau bila REGU EVAKUASI BARANG :
terjadi kebakaran dilingkungan / sector/ unit kerja 1. Mengetahui barang-barang inventaris penting di satuan kerjanya
bersama dengan petugas IPSRS 2. Mengkoordinir / melakukan evakuasi terhadap barang penting pd
4. Memonitor masa berlaku APAR dan fungsi alat kondisi bencana di satuan kerjanya
pemadam api yang lain 3. Mengkoordinir pengamanan lokasi kebakaran dan barang –
barang / inventaris bekerjasama dengan SATPAM

13
MOD-TR-RS-001. REV.03

DARURAT KEBAKARAN

27

MOD-TR-RS-001. REV.03

• Merupakan panduan praktis,sederhana dan mudah dimengerti.


• Berisi tentang pembagian tanggung jawab yang jelas setiap satuan kerja baik
perorangan maupun kelompok.
• Menjelaskan ttg siadi demen babi (siapa,apa,dimana,dengan apa,bagaimana,
bilamana).
• Personil yang direkrut merupakan personel terampil yang siap melakukan
tugas dengan cepat, tepat dan selamat.
• Mengantisipasi beberapa alternatif waktu kejadian misalnya pada jam kerja,
diluar jam kerja dan kondisi lainnya.
• Penentuan jalur evakuasi dan tempat berkumpul sementara.
• Adanya daftar penghuni yang perlu mendapatkan perlakuan khusus, wanita
hamil,manula,cacat fisik,penyakit jantung dll.

14
MOD-TR-RS-001. REV.03

• Penting untuk diketahui apakah ;


- Seluruh penghuni telah mengetahui exit , Apar,hidran,tombol alarm dll.
- Peran kebakaran dapat bekerja sesuai waktu yang direncanakan.
- Penghuni dapat evakuasi dengan aman dan sesuai dengan prosedur.
• Dilakuakan menimal 6 bulan sekali.
• Dilakukan tanpa pemberitahuan min 1tahun sekali.
• Diupayakan melibatkan semua shift kerja.
• Skenario simulasi diusahakan mendekati kondisi sebenarnya.
• Koordinasi dengan instansi terkait.

MOD-TR-RS-001. REV.03
STANDARD MINIMAL :
STRUKTUR ORGANISASI
KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG (K2G)
KEPALA /
WAKIL K2G

POSKO
- Operator
- Teknisi

KA. PERAN SATPAM PMK


P3K
LANTAI AREA SETEMPAT

R.PEMADAM R. P3K R. EVAKUASI

R. RESCUE R. SALVAGE

15
MOD-TR-RS-001. REV.03

MAKSUD DAN TUJUAN

• Mengetahui dan memahami tugas yang harus


dilakukan oleh team peran kebakaran pada saat terjadi
kebakaran atau keadaan darurat.

• Mengimplementasikan prosedur yang telah dibuat


secara efektif.

MOD-TR-RS-001. REV.03

TUGAS KEPALA/WAKIL KESELAMATAN


KEBAKARAN GEDUNG

• Pastikan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran sudah dihubungi .


• Menuju ke Posko kebakaran untuk memimpin operasional
• Pastikan bahwa pemberitahuan kewaspadaan tingkat pertama
telah dilaksanakan .
• Pastikan bahwa peran kebakaran lantai telah melaksanakan
tugasnya .
• Tetap siaga untuk menerima status laporan dan memperkirakan
harus evakuasi bertahap atau evakuasi total .

16
MOD-TR-RS-001. REV.03

TUGAS OPERATOR
• Secepatnya menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Instansi
terkait .
• Jangan memutuskan hubungan telepon sampai Dinas Pemadam
Kebakaran mengulangi berita .
• Mengendalikan sistem pemberitahuan umum .

TUGAS TEKHNISI

• Mengatur dan mengontrol peralatan mekanik maupun elektrik (


lift,alarm,pompa kebakaran,hidran,lampu darurat, peralatan evakuasi
dll )
• Membantu kelancaran tugas bantuan yang datang di TKP .

MOD-TR-RS-001. REV.03
TUGAS KEPALA/WAKIL PERAN KEBAKARAN
LANTAI
PADA SAAT MENDENGAR ALARM .

• Memeriksa sub-sub panel alarm kebakaran untuk menentukan


sumber alarm tersebut .
• Apabila kebakaran tidak berada pada lantainya yakinkan
bahwa lantainya siap untuk evakuasi .
• Apabila kebakaran di lantainya segera laporkan ke Posko
Kebakaran :
- Namanya .
- Jenis yang terbakar .
- Lokasinya .
- Situasi terakhir .
• Memimpin pelaksanaan operasional di lantainya .

17
MOD-TR-RS-001. REV.03

PADA SAAT MENDENGAR PEMBERITAHUAN EVAKUASI

Dalam banyak kasus, dimana pasien dan keluarga tidak dapat


membantu diri mereka sendiri, menjadi tanggung jawab petugas
rumah sakit untuk menjaga keselamatan mereka. Dalam hal ini
petugas harus:
• jika terjadi kebakaran, tetap tenang; berikan contoh pada pasien,
• laporkan adanya api;
• Padamkan api pada awal kebakaran saat api masih kecil dan
lokalisir agar tidak menyebar, seperti kasus api dalam keranjang
sampah, hanya dilakukan oleh petugas yang telah dilatih untuk
mengoperasikan alat pemadam api portabel.

MOD-TR-RS-001. REV.03

PADA SAAT MENDENGAR PEMBERITAHUAN EVAKUASI

• Apabila penggunaan alat pemadam api ringan kurang berhasil


memadamkan api, dapat digunakan slang kebakaran berukuran
kecil (1 atau 1½ inci) oleh petugas rumah sakit yang terlatih.
• pindahkan pasien yang berada dalam bahaya asap atau api ke
tempat yang aman
• tutup pintu ruang pasien,
• menjadi panutan bagi pasien;

18
MOD-TR-RS-001. REV.03

TUGAS SATPAM AREA

• Mengamankan area gedung yang terbakar .


• Mengatur lalu lintas disekitar gedung .
• Mengatur perpindahan kendaraan di tempat parkir ketempat lain
yang aman .
• Mengatur tersedianya jalan masuk bagi bantuan luar yang
datang .
• Menjaga dokumen / barang yang telah diselamatkan
• Sebagai penunjuk jalan bagi bantuan luar yang datang .
• Selalu berkoordinasi dengan regu / pihak lain

MOD-TR-RS-001. REV.03

TUGAS PEMADAM KEBAKARAN SETEMPAT

PADA SAAT MENDENGAR ALARM


- Berusaha mengetahui dengan pasti lokasi terjadinya alarm
kebakaran
- Menuju ke Posko Kebakaran untuk memantau situasi .
- Seorang anggota regu mengatur lift kebakaran dan menunggu
kedatangan petugas pemadam .

PADA SAAT TERJADI KEBAKARAN


- Melaksanakan pemadaman / melokalisir kebakaran sebelum
Petugas Pemadam datang .
- Memberi informasi yang diperlukan oleh Petugas bantuan yang
datang .
- Selalu berkoordinasi dengan regu / pihak lain .

19
MOD-TR-RS-001. REV.03

TUGAS REGU PEMADAM KEBAKARAN LANTAI

• Memadamkan dan melokalisir kebakaran serta menekan


kerugian sekecil-kecilnya .

• Memadamkan kebakaran dengan menggunakan peralatan (


Apar dan Hidran ) secara efektif dan efesien .

• Melaporkan terjadinya kebakaran, perkembangan dan hasil


pemadaman .

• Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain .

MOD-TR-RS-001. REV.03

TUGAS PP LANTAI

• Melaksanakan pertolongan pertama


seperlunya dengan cepat dan tepat apabila
ditemuka korban yang mengalami gangguan
kesehatan .

• Mentransportasikan korban ketempat lain


yang aman

• Selalu berkoordinasi dengan regu atau


pihak lain .

20
MOD-TR-RS-001. REV.03

TUGAS REGU EVAKUASI LANTAI

• Mengevakuasikan penghuni ketempat berhimpun yang telah


ditentukan .
• Memberi petunjuk, mengarahkan, dan mencarikan jalan keluar
kepada penghuni .
• Selalu mengingatkan penghuni agar tidak menggunakan lift
sekaligus mengarahkan agar menuju tangga darurat terdekat .
• Selalu mengingatkan kepada ibu-ibu yang memakai sepatu
berhak tinggi harap dilepas .
• Menginformasikan ke regu PP apabila ditemukan penghuni yang
perlu mendapatkan pertolongan .
• Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain .

MOD-TR-RS-001. REV.03

TUGAS REGU PENYELAMATAN BARANG

• Menyelamatkan barang berharga atau dokumen penting ketempat


lain yang aman yang telah ditentukan .
• Menyerahkan barang atau dokumen tersebut ke bagian pengamanan
• Selalu memonitor situasi terakhir kebakaran .
• Selalu berprinsip bahwa keselamatan jiwa lebih penting dari harta
benda .
• Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain .

21
MOD-TR-RS-001. REV.03

MOD-TR-RS-001. REV.03

TUJUAN SIMULASI KEBAKARAN:

• Meningkatkan kewaspadaan terhadap Pihak manajemen


Perusahaan,akan tugas dan tanggung jawab dalam
rangka antisipasi keadaan darurat kebakaran dan
bencana lain;

• Meningkatkan ketrampilan dan tanggung jawab akan


peran yang telah ditugaskan oleh Manajemen
Perusahaan dalam rangka antisipasi keadaan darurat
kebakaran dan bencana lain;

22
MOD-TR-RS-001. REV.03

LANJUTAN :

• Mensosialisasikan keadaan darurat kebakaran dan bencana


kepada seluruh penghuni gedung/perusahaan;

• Uji Coba kesiapsiagaan sarana dan prasarana sistem


proteksi terpasang pada bangunan Gedung/ perusahaan;

• Meningkatkan koordinasi secara optimal baik internal


maupun eksternal pada saat keadaan darurat kebakaran
atau bencana lain;

MOD-TR-RS-001. REV.03

INTI DARI SIMULASI KEBAKARAN ADALAH:

1.Koordnasi saat pelaksaan keadaan darurat INTERNAL;

2.Koordnasi saat pelaksaan keadaan darurat EKSTERNAL;

3.Masing –masing peran mengetahui tugas/perannya;

4.Masing-masing peran menggunakan identitas secara jelas;

5.Waktu evakuasi yang diperlukan/ ditetapkan;

6.Sistem proteksi kebakaran yang terpasang berfungsi;

7.Kesunguhan dalam pelaksanaan simulasi / mendekati kejadian yang


sebenarnya;

23
RANGKUMAN LANGKAH-LANGKAH GLADI PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
MOD-TR-RS-001. REV.03
DI …………………………………………..

Alarm Berbunyi Keadaan Aman


Teks I Bul – Sit/Pemicu

Kebakaran di …………..

Pemadaman dg APAR Gagal

Api membesar

Pemadaman Hidran

Ev Seluruh Penghuni PERTOLONGAN


Evakuasi
Teks II
Pertolongan Pertama :
•Pembalutan
Berhasil Karyawan di Tempat •Pembidaian Berhasil
berhimpun •RJP
•Transportasi korban
Pemberitahuan Latihan Inventarisasi
Teks III Karyawan/Tamu
Ambulance
UNIT PEMADAM TIBA

MOD-TR-RS-001. REV.03

BANYAK RUMAH SAKIT TIDAK AMAN


KEBAKARAN

Karena umumnya para perencana baru menerapkan standar


keamanan bagunan umum terhadap kebakaran, belum
kebutuhan khusus rumah sakit yaitu keselamatan jiwa
penghuni yang mempunyai karakteristik kondisi fisik dan
mental tertentu

Health, Safety, Protection Academy 48

24
MOD-TR-RS-001. REV.03

BANYAK DESAIN ARSITEKTUR RUMAH SAKIT TIDAK


AMAN KEBAKARAN

• Karena masih langka perencana yang menggeluti aspek


keselamatan jiwa terhadap kebakaran terlebih tentang
bagunan rumah sakit

• Standar teknik desain rumah sakit yang ada belum cukup


lengkap, masih banyak yang dapat diacu dari Life Safety
Code dari NFPA, dll.

Health, Safety, Protection Academy 49

MOD-TR-RS-001. REV.03

PERMASALAHAN KEBAKARAN RUMAH


SAKIT BERTINGKAT
 Butuh waktu lebih lama untuk evakuasi penghuni
 Risiko terhadap asap dan gas panas
 Bahan pelapis interior dan bahan mudah terbakar
 Butuh keamanan struktur terhadap bahaya kebakaran
 Detektor dan sistem alarm yang andal
 Sistem pemadaman api (pasif dan aktif)
 Saluran servis gedung
 Pemadaman api dari luar menjadi kurang efektif
 Problema alumunium dan dinding kaca
 Problema gedung atrium
 Perilaku manusia dalam kebakaran

Health, Safety, Protection Academy 50

25
MOD-TR-RS-001. REV.03

PERMASALAHAN BANGUNAN RUMAH SAKIT


BERTINGKAT

 Luas lantai yang besar


 Pemakaian energi listrik yang besar
 Penggunaan bahan mudah terbakar semakin besar
 Jumlah penghuni yang banyak
 Bermacam karakteristik kondisi fisik dan mental penghuni
 Dampak kebakaran terhadap prilaku penghuni
 Perlu jalur evakuasi yang cukup aman
 Regu evakuasi yang cukup, terampil dan siaga
 Bagunan dimana penghuni berada dalam kondisi tidur

Health, Safety, Protection Academy 51

MOD-TR-RS-001. REV.03

EVAKUASI AKAN SEMAKIN KOMPLEK

• Evakuasi horisontal lebih mudah, ringan dan aman menuju


kompartemen terpoteksi

• Evakuasi vertikal lebih beresiko, lama terutama bagi lansia


dan defabel

Health, Safety, Protection Academy 52

26
MOD-TR-RS-001. REV.03

KELEMAHAN PADA SEJUMLAH DESAIN RS BERTINGKAT


 Banyak RS menggunakan atrium pada zona lobi atau zona kamar inap untuk
mendapatkan kesan interior megah. Dalam hal ini atrium akan menjadi sebagai
rongga penyebar asap.
 Banyak tangga servis difungsikan juga sebagai tangga kebakaran yang tidak
diproteksi sehingga merupakan cerobong asap yang berbahaya bagi evakuasi
 Banyak koridor panjang lebih dari 45 M tanpa sprinkle dan koridor buntu lebih dari
15 M
 Banyak koridor panjang tidak dilengkapi pintu penyekat asap guna mencegah
penyebaran asap dengan ketahanan api 1 jam
 Ada tangga kebakaran yang tersembunyi lokasinya, susah diakses
 Banyak tangga dijadikan gudang penyimpan barang
 Ada ruang inap pasien tidak berpintu, ada yang berpintu tetapi daun pintunya tidak
memiliki ketahanan api 20 menit
 Banyak koridor dan ruang ujung koridor dijadikan ruang simpan barang
 Ada ruang inap yang tidak dipasang smoke detektor yang dihubungkan langsung
dengan alarm
Health, Safety, Protection Academy 53

MOD-TR-RS-001. REV.03

5 KARAKTERISTIK PENGHUNI RS
• Risiko tidur
• Jumlah pasien
• Keterbatasan Mobilitas
• Keterbatasan Pengenalan
• Kurang respon thd alarm

Health, Safety, Protection Academy 54

27
MOD-TR-RS-001. REV.03

PERILAKU YANG TIDAK MENUNJANG


EFEKTIFITAS EVAKUASI
• Perilaku panik
• Perilaku masuk kembali
• Perilaku dlm memadamkan kebakaran

Health, Safety, Protection Academy 55

MOD-TR-RS-001. REV.03

SARANA EVAKUASI BAGI PASIEN


TERKENDALA
• Pasien tuli : Perlu alat komunikasi yang tanpa suara

• Pasien kursi roda : Perlu alat alarm yang ditempatkan pada


jangkauan tangannya, yaitu maksimum 1,2 M

Health, Safety, Protection Academy 56

28
MOD-TR-RS-001. REV.03

PROBLEM EVAKUASI
• PASIEN TERKENDALA PENDENGARAN : Tidak mendengar alarm,
sistem komunikasi umum atau yang lain

• PASIEN TERKENDALA MENTAL : Tidak dapat mengerti instruksi,


tidak bisa memahami situasi, tidak mengerti pentingnya jalur
evakuasi

• PASIEN TERKENDALA PENGELIATAN : Tidak bisa melihat lokasi


kebakaran, tidak bisa diarahkan dengan rambu eksit pada gedung
yang tidak dikenalinya
• PASIEN TERKENDALA MOBILITAS : Pada lantai dengan
permukaan miring/ramp, perlu aman guna menekan waktu untuk
evakuasi
Health, Safety, Protection Academy 57

MOD-TR-RS-001. REV.03

ATRIUM & PENJALARAN ASAP

Health, Safety, Protection Academy 58

29
MOD-TR-RS-001. REV.03

Health, Safety, Protection Academy 59

MOD-TR-RS-001. REV.03

Health, Safety, Protection Academy 60

30
MOD-TR-RS-001. REV.03
KOMPARTEMENISASI
• Sistem kompatemen penting untuk disain rumah sakit
• Dinding penyekat kompartemen dibangun dari lantai ke lantai
sehingga tidak ada ruang menerus diatas palfon dan tidak ada asap,
gas, api berpenetrasi masuk dari ruang diluarnya
• Dinding berdaya tahan api min 1 jam dgn ketahanan pintu 20 menit
• Kompartemen berfungsi sebagai ruang penyelamatan sementara
• Kompartemen diutamakan pada ruang inap/rawat pasien, ruang
bedah, ICU, ICCU, dll.
• Utamakan evakuasi horisontal dari kompartemen ke kompartemen
yang aman
• Kapasitas ruang inap maks 50 pasien dgn panjang koridor tidak lebih
dari 45 M bersprinkle

Health, Safety, Protection Academy 61

MOD-TR-RS-001. REV.03

Proteksi akses eksit koridor

Health, Safety, Protection Academy 62

31
MOD-TR-RS-001. REV.03

Pintu-pintu yang disyaratkan harus dari tipe pintu engsel sisi atau pintu
ayun poros harus membuka ke arah jalan ke luar bilamana melayani
ruangan atau area dengan beban penghunian 50 orang atau lebih.

Health, Safety, Protection Academy 63

MOD-TR-RS-001. REV.03

Contoh Pintu Emergency Exit

Apa yang
Salah ???

Health, Safety, Protection Academy 64

32
MOD-TR-RS-001. REV.03

Referensi

PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RUMAH SAKIT


SARANA KESELAMATAN JIWA

(Lihat bagian Apendix Checklist RS Sarana


Keselamatan Jiwa)

Health, Safety, Protection Academy 65

MOD-TR-RS-001. REV.03

TERIMAKASIH

Health, Safety, Protection Academy 66

33

Anda mungkin juga menyukai