Pembimbing :
dr.Fanny Wijaya,Sp.KJ
Oleh :
Nurul Ariefah,S.Ked
10542 0314 11
Nama : Ny. M
Umur : 58 Tahun
Pekerjaan : IRT
Gelisah
2
mendengar berita duka pasien merasakan keluhan seperti gelisah, jantung
berdebar-debar, dan keringat dingin.
Hendaya / Disfungsi :
Tidak ada
Interaksi ibu dan anak baik selama pemberian makan, latihan buang air
(toilet training) baik. Pertumbuhan dan perkembangan normal sesuai
usianya
3
Pertumbuhan dan perkembangan normal seperti teman seusianya. Namun
pasien tidak mampu melanjutkan sekolahnya karena faktor ekonomi
e. Masa Dewasa
Riwayat Pekerjaan
Pasien adalah seorang IRT
Riwayat Perkawinan
Sudah menikah dan memiliki 2 orang anak
Riwayat Pendidikan
Pasien hanya bersekolah sampai SD
Riwayat Keagamaan
Pasien beragama islam..
Riwayat Keluarga
Merupakan anak ke 1 dari 3 bersaudara (pr, lk, pr))
4
II.1. Gambaran Umum
Penampilan
Seorang perempuan memakai jilbab hitam, memakai baju lengan panjang
berwarna coklat, celana panjang berwarna hitam, sandal hitam, dan tas
berwarna hitam. Wajah sesuai umur. Perawatan diri baik.
Kesadaran
Tidak Terganggu
Perilaku dan aktivitas Psikomotor
Tenang
Sikap terhadap Pemeriksa
Kooperatif
Mood : Normotimia
Afek : Sesuai
Keserasian : Serasi
Empati : Dapat dirabarasakan
3) Daya ingat
Jangka Panjang : Baik
Jangka Sedang : Baik
Jangka Pendek : Baik
4) Konsentrasi dan Perhatian : Baik
5) Pikiran Abstrak : Baik
6) Bakat Kreatif : tidak ada
7) Kemampuan Menolong Diri Sendiri : Baik
II.5. Gangguan Persepsi
5
1) Bentuk pikir : Realistik
2) Arus pikir : Relevan
3) Isi pikir : Preokupasi
Status Internus :
Keluhan Utama :
Tanda Vital :
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Pernafasan : 20 x/ menit
Suhu : 35,4 °C
Pemeriksaan Fisik :
Kepala : Konjungtiva anemis (-/-)
Thorax : Bunyi pernapasan vesikuler, Rh (-/-), Wh (-/-)
Cor : Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-),
Abdomen : Inspeksi normal, Organomegali (-), Peristaltik (+)
normal
Extremitas : Edema (-), hiperhidrosis (+)
IV.1. Pasien perempuan datang pertama kali ke poli jiwa RSKD dengan keluhan
gelisah yang dialami sejak 2 tahun terakhir namun memberat 2 bulan terakhir.
6
Pasien merasa gelisah hampir setiap hari dan berlangsung sepanjang hari.
Selain gelisah pasien juga merasa nyeri ulu hati, keringat dingin pada kaki dan
tangan, jantung berdebar-debar, dan nyeri seluruh badan. Pasien juga sulit
tidur, keluhan sulit tidur ini dirasakan sejak 2 bulan terakhir. Pasien dapat
tertidur jika pasien mengkonsumsi obat tidur yang didapatkannya dari dokter
penyakit dalam di pare-pare. Pasien sebelumnya telah memeriksakan dirinya
ke dokter spesialis penyakit dalam perihal keluhannya namun kambuh lagi
satu tahun kemudian, diduga faktor penyebab kekambuhannya yaitu setelah
keponakannya menabrak seseorang hingga meninggal dunia. Beberapa tahun
yang lalu anak pasien meninggal dunia dan sejak saat itu setiap pasien
mendengar berita duka pasien merasakan keluhan seperti gelisah, jantung
berdebar-debar, dan keringat dingin.
Hendaya / Disfungsi :
Keadaan afektif pasien dalam hal ini mood Normotimia, afek sesuai,
keserasian serasi, empati dapat dirabarasakan. Gaya bicara spontan dan logis. Fungsi
intelektual baik.
Gangguan persepsi pasien tidak ada. Bentuk pikir realistik, Arus pikir relevan.
Gangguan Isi pikir berupa preokupasi. Norma sosial, uji daya nilai dan penilaian
realitas baik. Pasien menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai motivasi
untuk mencapai perbaikan. Taraf dapat dipercaya.
7
Pasien juga sulit untuk tidur pada malam hari, jantung berdebar-debar, nyeri ulu hati,
keringat pada tangan dan kaki. Pasien menunjukkan gejala non psikotik yang dapat di
lihat dari tidak adanya hendaya berat dalam menilai realita. Pasien menunjukkan
gejala non organik karena tidak ada hal-hal yang mengarah ke gangguan di otak.
Pada kasus ini penderita sudah mengalami gelisah selama ±2 bulan terakhir dan
berlangsung hampir setiap hari dan sepanjang hari. Pasien juga mengalami
overaktivitas otonomik seperti: jantung berdebar-debar, berkeringat, dan keluhan
nyeri ulu hati. Berdasarkan PPDGJ-III didiagnosis sebagai Gangguan Cemas
Menyeluruh (F41.1)
AKSIS II : Tidak ada diagnosis Aksis II
AKSIS III : Tidak ada
AKSIS IV : Masalah dengan “primary support group” (keluarga) yaitu saat
keponakannya menabrak seseorang hingga meninggal.
AKSIS V : GAF Scale 80 - 71 : Gejala sementara & dapat diatasi, disabilitas
ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dll
VII. PROGNOSIS
Dubia ad bonam
Factor penghambat:
1. Faktor stressor psikososial yang muncul dapat bermacam-macam
Factor Pendukung
1. Keinginan pasien untuk sembuh dan rutin minum obat
2. Dukungan yang kuat dari keluarga
VIII. RENCANA TERAPI
1) Psikofarmaka :
Alprazolam tab 0,25 mg 1 x 1
Diazepam 5 mg 2 x 1
2) Psikoterapi :
Terapi Kognitif - Perilaku
Jenis psikoterapi yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku pasien dengan
cara mengubah pikiran kognitif irasional yang menyebabkan respons perilaku
maladaptive
Konseling
Memberikan masukan dan penjelasan kepada keluarga pasien dan orang-orang
terdekat pasien serta lingkungannya tentang keadaan yang dialami pasien,
sehingga tercipta dukungan sosial dalam lingkungan yang kondusif sehingga
membantu proses penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan berkala.
8
IX. DISKUSI
FARMAKOTERAPI
9
AUTOANAMNESIS TANGGAL 03 Maret 2016
Dokter Muda (DM), Pasien (P)
DM : Assalamu alaikum ibu, Perkenalkan saya Nurul Ariefah dokter muda yang bertugas
hari ini
P : 2 tahunmi dok
DM : ini selama 2 tahun, kapan itu timbul perasaan gelisahta, setiap hari atau bagaimana ?
P : pernah dok, di dokter penyakit dalamka selalu berobat tapi kenapa selalu kambuh,
jadi dokter sarankanka naik Makassar berobat disini
10
P : tidak ji dok, dokter kasi tau saja bilang coba-cobaki naik Makassar kalo ada
kesempatanta pergiki rumah sakit dadi
DM : ada faktor lain yang menyebabkan timbul lagi itu gelisahta, adakah kita fikir-fikir
yang lain?
P : nda adaji dok ituji kalo ada lagi kudengar berita tidak baik langsung munculmi lagi
baru berhari-harika begitu dok.
P : sakit ulu hatiku, berkeringat dingin kaki sama tanganku, susahka juga tidur dok
DM : susahki tidur di, ini susah tidurta susah saja sebelum tidur atau tidak tidurki sampai
pagi ?
P : biasa tidak tidurka sampai pagi dok, minum peka obat baru enak tidurku
DM : obat apa kita minum bu, dikasi dari dokter penyakit dalam ?
P : obat tidur katanya dok, iye dok dari dokter penyakit dalam
DM : inikan keluhan ta memberat 2 bulan terakhir, ibu tau apa yang menyebabkan ini
keluhanta muncul lagi ?
P : iye dok, itu keponakan yang tinggal dirumah kecelakaanki na tabrak orang hingga
meninggal sejak itu mi gelisahka terus, berdebar-debarmi lagi jantungku
P : Iya dok mengganggu sekali karena tidak enak kurasa, ibu rumah tangga ji dok
DM :kapan meninggal itu anakta, kalo boleh tau apa penyebab meninggalnya?
11
DM : bukanji ini kita pikir-pikir bu sampai timbul keluhanta ?
P : 93 dok
DM : Kalau 93 – 7 berapa ?
P : 86 dok
DM : Ibu, kalau dapat dompet di jalan raya, apa yang ibu lakukan ?
DM : Iya ibu, kalau begitu terima kasih banyak atas waktunya. Semoga ibu cepat sembuh
P : Iya dok
12