MEKANISME KOPING
Kelompok 5
TINGKAT II A / SEMESTER 4
JURUSAN KEPERAWATAN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
hidayah,serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah untuk
memenuhi tugas Keperawatan Jiwa.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan sumbangan pemikiran dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kelompok sampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah membantu
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan
terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembaca selalu kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Akhirnya, harapan kami mudah-mudahan makalah yang sederhana ini ada manfaatnya
khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca aamiin.
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 4
B. RUMUSAN MASALAH 4
C. TUJUAN 4
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………….8
B. SARAN…………………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, individu menghadapi pengalaman yang mengganggu
equilibirium kognitif dan afektifnya. Individu dapat mengalami perubahan hubungan
dengan orang lain dalam harapannya terhadap diri sendiri cara negatif. Munculnya
ketegangan dalam kehidupan mengakibatkan perilaku pemecahan masalah (mekanisme
koping) yang bertujuan meredakan ketegangan tersebut.
Coping adalah mekanisme untuk mengatasi perubahan yang dihadapi atau beban yang
diterima. Apabila mekanisme coping ini berhasil, seseorang akan dapat beradaptasi
terhadap perubahan atau beban tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mekanisme koping?
2. Bagaimana bentuk dan contoh mekanisme koping?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan mekanisme koping
2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk dan contoh mekanisme koping
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
menghindarinya karena dia bersikap tidak baik kepada temannya, namun
karena tidak menginginkan hal itu maka dia berusaha memperbaiki ucapannya
tersebut dengan meminta maaf kepada temannya, dan memperbaiki
hubungannya dengan teman-temannya yang lain, sehingga teman-temannya
beranggapan bahwa dia tidak melakukan kesalahan.
b. Displacement
Memindahkan emosi atau perasaan kepada seseorang atau obyek lain yang lebih
netral atau kurang berbahaya.
Contoh :
1) Seorang anak yang dimarahi oleh ibunya karena mengolok-olok atau
memperlakukan adiknya dengan kasar dan membuat adiknya menangis ketika
itu ia melampiaskan amarahnya dengan membanting pintu karena merasa
tidak terima dengan perilaku ibunya terhadapnya.
2) Seorang istri yang kesal dengan suaminya dan melampiaskan kekesalannya
dengan membanting piring.
c. Introyeksi
Bentuk identifikasi yang lebih mendalam dimana individu mengambil atau
memasukkan nilai dari orang lain yang dicintai atau benci menjadi struktur egonya.
Contoh :
1) Seorang pasien yang kesal terhadap penyakitnya dan ia akan menyakiti
dirinya sendiri.
d. Rasionalisasi
Memberikan alasan atau penjelasan yang masuk akal agar perilaku, pikiran atau
perasaan yang tidak dapat diterima atau dibenarkan oleh orang lain.
Contoh :
1) Ketika diberi tugas untuk menghafal seorang mahasiswa tidak hadir pada mata
kuliah bahasa inggris dengan alasan ada urusan keluarga, padahal iya belum
hafal, dan takut untuk hadir.
2) Seorang pasien yang mengatakan tidak takut pada jarum suntik tapi hanya
merasa nyeri ketika melihatnya, padahal ia takut.
6
e. Identifikasi
Suatu proses dimana seseorang berusaha seperti orang yang dikagumi dengan
meniru cara berfikir dan perilakunya.
Contoh :
1) Seorang anak yang meniru gaya, cara berpakaian, cara berbicara dan
bagaimana caranya bersolek ibunya atau idolanya.
2) Seorang mahasiswa yang meniru keteladanan dosennya.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Mekanisme koping adalah tiap upaya yang diarahkan pada penatalaksanaan stres,
termasuk upaya penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahanan yang
digunakan untuk melindungi diri. (Stuart dan Sundeen, 2006).
B. SARAN
Kami yakin makalah ini banyak kekurangannya maka dari itu kami sangat
mengharapkan saran dari teman-teman dalam penambahan untuk kelengkapan makalah
ini,karna dari saran yang kami terima dapat mengkoreksi makalah yang kami buat ini,atas
saran dari teman-teman kami ucapkan terima kasih.
8
DAFTAR PUSTAKA
Muhith, A. (2005). Pendidikan keperawatan Jiwa (teori dan aplikasi). Yogyakarta: Andi.
Stuart, dan Sundeen, 2006, Perawatan Psikitrik: Buku Saku KeperawatanJjiwa, Edisi 5.
Jakarta: EGC
Sujono, dan Teguh. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa . Yogyakarta. Graham Ilmu