Anda di halaman 1dari 18

4

PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA


Ubud

BAB IV
PROSES PEMBAHASAN PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
PROYEK

4.1. Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Secara Umum


4.1.1. Tujuan Pelaksanaan Konstruksi
Pekerjaan Konstruksi merupakan suatu tahapan atau langkah
kerja, dimana pekerjaan konstruksi tersebut berupa pekerjaan
infrastruktur. Pekerjaan konstruksi tidak hanya berhubungan dengan
teknik sipil, namun dapat berhubungan juga dengan arsitektural,
sehingga pekerjaan konstruksi merupakan suatu susunan dasar
pembangunan sarana maupun prasarana.

4.1.2. Hal-Hal yang Diperhatikan dalam Pelaksanaan Pekerjaan


Konstruksi
a. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Pekerjaan
Suatu Proyek
1. Biaya
Biaya pelaksanaan merupakan suatu acuan harga untuk
bahan, material, dan lain-lain untuk bangunan. Perencanaan
biaya dalam suatu kegiatan disebut Rencana Anggaran Biaya.
Biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan harus seminimal
mungkin, sebab biaya dapat memicu keuntungan bagi
kontraktor maupun konsultan.
2. Mutu
Mutu merupakan Bahan, material, dan lain-lain harus
sesuai mutu yang telah disepakati. Dengan kata lain sebuah mutu
harus sesuai persyaratan-persyaratan yang sudah ada. Mutu dari
material tersebut nantinya akan berdapak langsung ke bangunan.
3. Waktu
Waktu merupakan suatu target kerja atau hasil yang ingin
dicapai. Dengan kata lain waktu dapat dikatakan sebagai

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


1
4
PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA
Ubud
pengukur seberapa berkembang proyek tersebut. Sehingga
dalam suatu proyek, perlu dibuat waktu progress pekerjaan atau
disebut time schedule.
4. Volume
Suatu volume pekerjaan dapat mempengaruhi jumlah
harga dan waktu pekerjaan. Semakin besar volume tersebut,
maka harga dan waktu yang dibutuhkan dari sebuah perkerjaan
tersebut juga lebih banyak.
5. Keselamatan
Keselamatan merupakan hal yang paling utama bagi suatu
pekerjaan Konstrksi. Maka seluruh karyawan baik itu tukang,
pengawas, mandor, dan lain-lain yang ada di dalam lingkup
proyek wajib mnggunakan helm proyek, rompi proyek, dan
sepatu proyek.

b. Beberapa Faktor Penentu Suatu Proyek


1. Faktor Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap suatu
pekerjaan terutama dibidang yang dibutuhkan dalam suatu
proyek sangatlah berpengaruh bagi kelancaran proyek tersebut.
Maka kualitas atau kemampuan bagi suatu Sumber Daya
Manusia (SDM) dapat dikelompokkan agar sesuai terhadap
kemampuan masing-masing. Tenaga kerja ini juga telah
dikelompokan sesuai dengan kemampuan atau keahlian masing-
masing, antara lain:
 Tenaga ahli, meliputi: pelaksana, logistic.
 Tenaga terampil, meliputi: mandor, tukang.
 Tenaga kasar, meliputi: buruh dan pembantu tukang.
2. Faktor Pengadaan Material
Material dapat mempengaruhi jalannya suatu pekerjaan.
Dengan kata lain maka material dapat juga mempengaruhi waktu

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


2
4
PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA
Ubud
berjalannya suatu proyek. Dalam pengadaan material ini
terdapat beberapa hal yang perlu diperhitungkan, diantaranya:
 Jenis material bangunan.
 Jumlah material yang diperlukan.
 Tempat penyimpanan material.
 Waktu pengadaan material, termasuk didalamnya
tentang jarak memperoleh material bangunan, dan
pemesanan material tersebut.
3. Faktor Pengadaan Peralatan
Pengadaan Peralatan sangat mempengaruhi kualitas kerja,
dan waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu pekerjaan.
Semakin bagus dan semakin lengkap alat atau fasilitas yang ada
maka pekerjaan yang dilakukan akan memiliki kualitas yang
baik dan pengerjaan yang tidak memakan waktu banyak. Hal-hal
yang mempengaruhi pengadaan peralatan antara lain:

 Jenis peralatan yang digunakan.


 Tempat penyimpanan peralatan.
 Kapasitas dan kemampuan peralatan yang dibutuhkan.
 Waktu dan cara memperoleh peralatan.
 Perawatan peralatan yang digunakan.

4. Faktor Metode Kerja


Metode kerja merupakan suatu inti atau perencanaan
sebelum melakukan suatu pekerjaan secara nyata. Metode kerja
yang baik dan benar akan mempengaruhi suatu kualitas yang
diciptakan didalam suatu pekerjaan, selain itu metode pekerjaan
yang tepat akan dapat mempengaruhi pengerjaan waktu, dalam
kata lain pengerjaan waktu yang dibutuhkan semakin sedikit.
Hal ini akan membantu kelancaran jalannya pekerjaan dalam
pelaksanaan proyek.

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


3
4
PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA
Ubud

5. Faktor Biaya
Faktor biaya sangatlah penting dan diperhitungkan, jika
kontraktor meminimalkan suatu biaya pengerjaan atau Rencana
Anggaran Biaya (RAB) maka yang harus dilakukan adalah tidak
mengurangi kualitas dari suatu bahan tersebut, dengan catatan
harus sesuai persyaratan-persyaratan yang sudah ada atau yang
sudah disetujui.

6. Faktor Cuaca
Cuaca merupakan suatu kendala yang tidak dapat diprediksi.
Cuaca mempengeruhi lambat dan cepatnya suatu pekerjaan. Jika
melakukan suatu pekerjaan dalam keadaan cuaca hujan maka
waktu yang dibutuhkan akan lama, dan kualitas dari pekerjaan
tersebut tidak akan baik, begitu pula sebaliknya. Maka perlu
penanganan atau solusi ketika mengalami masalah dalam suatu
cuaca yang tidak baik.

4.2. Pelaksanaan (Pekerjaan) Non Teknis


Pekerjaan non teknis merupakan suatu pekerjaan yang ada diluar
proyek. Pekerjaan non teknis tersebut merupakan pekerjaan secara
administratif, sehingga mampu disiapkan terlebih dahulu. Pekerjaan ini
dimulai setelah penandatanganan kontrak antara pihak Owner dengan
pelaksana. Aspek pekerjaan non teknis meliputi pengelolaan site,
pengelolaan biaya, pengelolaan mutu, pengelolaan waktu, pengelolaan
tenaga kerja, pengelolaan material, dan pengelolaan alat, adapun
pemaparannya yang lebih jelas di jelaskan sebagaimana berikut :

4.2.1. Pengendalian Waktu Pelaksanaan


Pengendalian Waktu Pelaksanaan merupakan suatu sistem
manajamen yang sangat diperlukan ketika akan menjalankan suatu

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


4
4
PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA
Ubud
pekerjaan (proyek). Manajemen tersebut merupakan suatu manajamen
waktu perkerjaan atau bisa dikatakan Time Schedule. Pembuatan dari
Time Schedule tersebut bertujuan untuk membuat suatu sistem
pekerjaan yang teratur, selain itu Time Schedule juga memilki fungsi
sebagai tolak ukur seberapa berkembangnya suatu proyek atau
pekerjaan yang ada dilapangan. Dasar dalam penyusunan Time
Schedule, yaitu sebagai berikut:
- Urutan pekerjaan secara benar.
- Kelengkapan dan kemampuan alat.
- Kemampuan dan jumlah tenaga kerja.
- Bahan bangunan yang disediakan.
- Batas waktu yang ditentukan.
- Perhitungan jumlah minggu sejak awal hingga akhir.

Dalam Time Schedule Proyek Impiana Hotel, Resort and Spa


tercantum poin-poin seperti yang ada dalam kurva S, yaitu:
a. Uraian pekerjaan.
b. Bobot pekerjaan.
c. Jangka waktu pelaksanaan.
d. Presentase target pencapaian yang direncanakan.

Pengelolaan waktu untuk pekerjaan di dalam Proyek Impiana


Hotel Resort and Spa diberlakukan dengan menunjukkan waktu jak
kerja pada proyek. Pengaturan jam kerja ditunjukkan guna
melakukan kapan pekerja mulai bekerja, istirahat,berhenti serta
perhitungan jam lembur pada proyek pengaturan jam kerja ini harus
di sepakati oleh semua pihak, pada pengaturan jam kerja di proyek
Impiana Hotel Resort and spa Sebagai berikut.

Pekerjaan lembur atau pekerjaan tambahan di luar ketentuan jam


normal diperlukan jika terdapat item pekerjaan yang tidak dapat di
lanjutkan keesokan harinya sehingga harus di selesaika di saat itu
juga. Pekerjaan tambahan biasanya dilakukan saat pekerjaan
pengecoran. Sebelum melakukan lembur pihak surveyor/ pelaksana

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


5
4
PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA
Ubud
di lapangan harus mengkoordinasikan kepada pihak kontraktor
pelaksana sehingga persiapan untuk pekerjaan lembur bisa berjalan
baik pengadaan lampu untuk penerangan, alat-alat, dan material.

4.2.2. Administrasi
Administrasi sangat dibutuhkan untuk melihat bagaimana dan
seberapa perkembangan proyek tersebut. Hampir sama dengan Time
Schedule, namun format dari penyajian administrasi dengan Time
Schedule berbeda. Administrasi merupakan suatu laporan untuk
memantau bagaimana perkembangan, kendala, dan apa saja yang terjadi
pada proyek selama perkerjaan berlangsung. Adapun laporan yang
harus dibuat adalah sebagai berikut:
A. Time Schedule
Time Schedule merupakan jadwal dari pekerjaan yang
hendak dilaksanakan di lapangan yang mana di dalam Time
schedule berisi volume pekerjaan yang akan di kerjakan.
Time schedule di proyek ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu
- Time schedule umum
Dimana semua pekerjaan secara total dikerjakan dan sifatnya
global atau menyeluruh. dan di dalam Time Schedule umum
berisi gabungan dari time Schedule mingguan.
- Time Schedule Mingguan
Yaitu Jadwal mingguan yang akan di laksanakan di lapangan
untuk semua item bangunan.
- Time Schedule Cluster
Dimana dalam Proyek Impiana Hotel, Resort and Spa
pembagian pekerjaan berdasarkan Cluster karena jumlah
pekerjaan yang begitu banyak, sehingga tiap cluster
dibuatkan Time Schedule cluster sehingga pihak Pelaksana
di lapangan dapat melihat dengan lebih jelas item yang akan
di kerjakan di Cluster yang di awasi.

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


6
4
PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA
Ubud
B. Laporan Harian
Laporan harian merupakan laporan yang wajib dibuat
setiap hari untuk memantau bagaimana perkembangan proyek
tersebut setiap harinya. Laporan tersebut wajib disetor atau
dilaporkan setiap dengan tujuan untuk membandngkan hasil
pekrerjaan dilapangan dengan yang ada di Time Schedule.
C. Laporan Mingguan
Pelaksana juga wajib membuat laporan mingguan atas
segala kegiatan berdasarkan laporan harian yang sudah di buat
sebelumnya. Laporan mingguan biasanya di gunakan untuk
kegiatan rapat mingguan. Dan di jetak dalam rangkap 3 dimana
Satu salinan untuk pelaksana setelah diteliti, disetujui oleh
direksi.
D. Laporan Bulanan
Pelaksana juga harus menyiapkan dan menyampaikan
laporan bulanan yang dibuat berdasarkan laporan harian dan
mingguan kepada direksi dalam rangkap 3, dimana satu salinan
untuk pelaksana setelah diteliti dan disetujui oleh direksi.
E. Kurva S
Kurva S merupakan grafik yang mengggambarkan
perkembangan proyek setiap minggunya. Presentase volume
pekerjaan pada kurva-S ini didapatkan dari hasil laporan
mingguan. Kurva-S ini dibuat oleh pihak pelaksana dari PT.
Tunas Jaya Sanur berdasarkan prestasi pekerjaan yang
dilakukan.
F. Site Instruction
Berisi perintah pekerjaan yang harus dilakukan, dengan
mengacu pada time schedule yang sudah dibuat. SI ini akan
menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan.
G. Shop Drawing
Shop Drawing dalam pelaksanaan proyek ini dibuat oleh
kontraktor pelaksana PT. Tunas Jaya, Sanur. Shop drawing ini

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


7
4
PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA
Ubud
disesuaikan dengan gambar yang diberikan dari konsultan
perencana dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan proyek.
Shop drawing dibuat berdasarkan persetujuan dari site manager
dari kontraktor pelaksana dan selanjutnya baru dilaksanakan di
lapangan.
H. Opname Pekerjaan
Opname Pekerjaan merupakan laporan yang dibuat setiap
dua minggu sekali berupa perhitungan volume pekerjaan dan
biaya yang telah dikeluarkan Laporan opname ini digunakan
sebagai bahan untuk mengajukan pengambilan uang (pengajuan
termine) ke pihak owner. Opname ini dibuat oleh masing –
masing pelaksana / supervisor berdasarkan pekerjaan yang telah
dilakukan.
I. Working Permitt
Working Permitt ini dibuat oleh pelaksana / supervisor di
lapangan. Working Permitt ini berisi tentang surat ijin
pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Surat ini akan dibawa ke
owner / MK untuk meminta persetujuan pekerjaan selanjutnya
yang akan dilakukan. Working Permitt ini dibuat 2 minggu
sebelum pekerjaan akan dilakukan. Hal ini untuk mempercepat
proses pekerjaan sembari menunggu persetujuan dari owner /
MK.

4.2.3. Pengelolaan Bahan Material


Pengelolaan bahan material merupakan usaha kontraktor
menggunakan atau mengatur bahan-bahan material yang akan
digunakan baik itu untuk struktur, konstruksi maupun finishing.
Pengelolaan tersebut sangat diperlukan untuk menghemat atau
mengefisienkan penggunaan bahan yang akan digunakan, dengan tujuan
memperhemat penggunaan-penggunaan bahan tersebut.
Lingkup pengelolaan bahan yang dilakukan di lapangan, antara lain:

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


8
4
PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA
Ubud
Menyeleksi atau memilih suatu bahan material oleh pihak
kontraktor dilakukan dengan cara mengecek dan melihat bahan-bahan
apa saja yang akan digunakan untuk proyek pembangunan. Namun
bahan tersebut harus sesuai dengan standar-standar dan spesifikasi yang
ditetapkan atau disetujui oleh pihak owner maupun konsultan. Dalam
usaha pemilihan mutu bahan oleh kontraktor dilakukan usaha-usaha
antara lain:
1. Mengecek dan mengoreksi material yang disediakan oleh
supplier, sehingga material yang digunakan sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan.
2. Contoh bahan – bahan material yang telah sesuai dengan
spesifikasi atau standar yang disepakati, maka barang
tersebut akan disimpan dan akan digunakan sebagai acuan
kualitas bahan yang lainnya.
3. Contoh bahan yang sudah sesuai dengan standar atau
spesifikasi yang dibutuhkan akan dipesan lebih lanjut
sebagai stok bahan material. Bahan bangunan yang dipesan
akan didatangkan ke lapangan sesuai dengan kesepakatan
logistik dengan supplier barang.
4. Sebelum meletakan bahan - bahan material ke gudang atau
ke area penyimpanan, harus dilakukan pengecekan jumlah
barang, volume dan kondisi dari bahan-bahan material
tersebut, agar sesuai dengan kebutuhan yang ada dilapangan.
Jika barang atau bahan material dalam keadaan tidak baik,
maka kontraktor berhak untuk menukar barang atau bahan -
bahan material tersebut atau ditolak maupun dikembalikan.

4.2.4. Pengadaan Bahan Material


Pengadaan Bahan Bangunan sangat penting untuk kelancaran
proses berjalannya suatu proyek. Dapat dikatakan pengadaan bahan
merupakan suatu kunci dalam menjalankan suatu proyek. Pengadaan
bahan bangunan tersebut berupa administrasi antara logistik dengan

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


9
4
PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA
Ubud
supplier yang bersangkutan. Proses pengadaan bahan tersebut berupa
administrasi baik berupa tunai (cash) dan berkala (bon). Yang perlu
diperhatikan ketika melakukan pengadaan atau pembelian bahan
bangunan adalah melihat luas gudang atau tempat penyimpanan barang,
sehingga pembelian barang bangunan dapat dicicil sesuai kapasitas
gudang dan area penyimpanan yang ada pada site.
Rencana pengunaan material bangunan tersebut digunakan untuk
mengontrol stok dan pemakaian barang yang ada dilapangan sehingga
pemakaian barang atau material dapat digunakan secara efisien dan
sesuai kebutuhan. Jika stok barang hampir habis, maka pemesanan akan
dilakukan lagi. Adapun langkah-langkah penerapan pengadaan bahan
pada proyek ini adalah sebagai berikut:
- Pada proyek Impiana Hotel, Resort and Spa pengadaan
bahan pada proyek tersebut dilakukan oleh logistic bahan
atau pengelola lapangan. Ketika ada bahan yang kurang
maka pengajuan penambahan atau pembelian barang baru
harus disetujui oleh logistik sehingga barang yang
dibutuhkan dapat dipesan atau dibeli. Proses administrasi
akan dilakukan oleh logistik.
- Jika ada pemesanan barang dengan jumlah besar, maka
pemesanan tersebut akan dilakukan oleh PO (Puschase
Order), yaitu bahan material tersebut diambil dari supplier
yang telah memiliki hubungan kerja dengan kontraktor.

Pemesanan barang selalu disesuakan dengan Time Schedule,


sehingga pemakaian barang dapat dilakukan secara efisien dan
jika terjadi kehabisan barag, maka barang barang dapat dipesan
kembali oleh supplier.

4.3. Pelaksanaan (Pekerjaan) Teknis


4.3.1. Pengolahan Tapak
Pengolahan Tapak adalah satu sistem penempatan barang
atau bahan di apangan secara teratur dan tersusun. Tujuan dari

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


10
4
PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA
Ubud
pengolohan tapak tersebut adalah untuk member space yang ada
dilapangan baik untuk datanya supplier, tempat menaruh barang,
tempat keluar masuknya kendaraan dan lain-lain, sehingga dari
pengolahaan tapak tersebut mampu membuat space pekerjaan
menjadi efisien. Lokasi penempatan fasilitas penunjang pada tapak
proyek Impiana Hotel Resort and Spa

Kantor Direksi Penempatan pada cluster

Kamar Mandi Warung

Gudang

Gambar 4.1. Lokasi penempatan fasilitas proyek.


Sumber: PT. Tunas jaya sanur

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


U
11
4
PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA
Ubud

A. Kantor Direksi (Direksi kit)


Kantor direksi atau direksi kit, merupakan tempat bekerja
atau kantor dilapangan yang bersifat sementara. Kantor direksi
ini digunakan untuk rapat, administrasi, transaksi dengan
supplyer , dan lain – lain. Kantor direksi ini, beroprasi mulai dari
jam 7 pagi sampai jam 5 sore, sehingga setelah itu ruangan ini
akan dikunci. Direksi keet biasanya dipergunakan oleh orang-
orang yang terdapat dalan struktur organisasi proyek yang
kemudian disebut staff seperti yang telah dalam di bab
sebelumnya, yaitu project manager, site manager, sute engineer,
logistik. supervisior, drafter, surveyor, safety, administrasi serta
QA/Qc. Pada proyek ini, sire office dibangun dengan bangunan
semi permanen sehingga nantinya bias di gunakan untuk
bangunan yang belum terbangun. dengan beberapa secara garis
besar terdapat beberapa ruangan khusus yang tersedia pada
bangunan dan dibuat untuk mendukung kegiatan stafryang
bekera pada site, diantaranya
o Ruang direksi keet, merupakan ruangan khusus yang
ditempati oleh project manager manager stte engineer, OS
drafter serta logistik dengan beberapa fasilitas dan berupa meja,
kursi mesin foto coly, printer A3, printer A4, dispenser serta dua
buah AC Air Conditioner,
o Ruang surveyor, merupakan ruangan khusus yang
diperuntukan bagi staff surveyor ketika sedang beristirahat
maupun untuk meletakan peralatan pengukuran berupa
theodoue.
Ruang safety, merupakan ruang ke khusus bagi staff safety
ataupun tempat barang yang berhubungan dengan keamanan dan
keselamatan kerja,
o Ruang meeting, merupakan ruangan yang dipersiapkan
untuk intern errern bagi seluruh staff Adapun beberapa fasitilas

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


12
4
PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA
Ubud
dan furniture dalam ruangan ini berupa meja panjang dengan 4
buah bench (kursi panjang) posisi saling berhadapan.
Ruang sample, merupakan ruangan untuk meletakan
material sample yang persetujuan khusus sebelum diaplikaskan
dalam sebuah proyek.
Gudang mesin, selain ruang staff pada bagunan utara
ruangan ditempatkan sebuah gudang mesin yang berfungsi
meletakan peralatan tertentu yang tidak memungkinkan
diletakan pada gudang di dalam site.
Toilet, untuk menunjang aktivitas staff disediakan sebuah
toilet sederhana dengan 1buah toilet jongkok dan l buah wastafel
Ruang sholat, merupakan ruangan khusus disebelah ruang
sampel yang berfungsi untuk menyediakan tempat sholat bagi
staff yang beragama Islam.
Area istirahat dan security pos, area ini berada di bagian
belakang site office yang biasanya digunakan sebagai tempat
beristirahat staff dan base bagi security untuk berjaga-jaga.

B. Kamar Mandi/ Toilet


Kamar mandi/ toilet ini merupakan sarana fasilitas servis
untuk lapangan. Kamar mandi ini digunakan oleh pegawai
kontraktor dan tukang. Jumlah kamar mandi tersedia hanyalah
satu buah.

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


13
4
PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA
Ubud

Gambar 4.3. Kamar Mandi/Toilet untuk Bersama


Sumber: Dokumentasi pribadi
C. Gudang dan Tempat Penyimpanan (Stockyard)
Gudang dan Tempat penyimpanan difungsikaan sebagai
tempat menaruh atau menyimpan stock bahan-bahan maupun
barang-barang yang datang kelapangan. Untuk ukuran tempat
penyimpanan barang ini, kurang lebih 4m x 3.5m, sehingga
memiliki kapasitas yang cukup banyak. Sehingga untuk
pemenuhan stok barang dilakukan secara berkala.

Gambar 4.4. Gudang dan Box Alat - Alat


Sumber: Dokumentasi pribadi

D. Tempat Tinggal Tukang


Tempat tinggal tukang difungsikan sebagai tempat tinggal
atau base camp tukang dan pegawai selama proyek masih
berjalan. Kebutuhan akan tempat tinggal tersebut dikarenakan

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


14
4
PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA
Ubud
sebagian besar pekerja berasal dari luar daerah, bahkan dari luar
Bali. Penempatan tempat tinggal tukang berada di luar proyek
dikarenakan pada area proyek merupakan area yang dibangun
secara bersamaan sehingga untuk tempat tinggal tukang di
tempatkan pada tempat yang ada di daerah sayan dan tidak
terlalu jauh dari proyek.

Gambar 4.5. Tempat Tinggal Tukang Semipermanen


Sumber: Dokumentasi pribadi

E. Warung
Warung merupakan tempat untuk berbelanja dan makan
siang yang dikhususkan untuk para tukang taupun semua orang
yang berada di proyek khususnya proyek Impiana Hotel Resot
and spa. Hal ini bertujuan agar tukang tidak perlu pergi keluar
proyek untuk berbelanja ataupun makan.

Gambar 4.6. Warung dan Tempat Istirahat


Sumber: Dokumentasi pribadi.

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


15
4
PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA
Ubud
F. Penunjang Lainnya (Air dan Listrik)
 Air bersih
Air Bersih pada proyek Pembangunan Impiana Hotel
Resort and Spa ini menggunakan air yang PDAM dan Sumur
bor yang sudah di buat sebelumnya oleh pihak kontraktor dan
disalurkan melalui selang dan pompa serta di tampung pada
beberapa titik dengan menggunakan bak penampungan
berupa Tank-Tank air yang berukuran besar. Air ini
digunakan untuk mencuci tangan, perabotan dan MCK, dan
juga digunakan untuk pembuatan adonan beton dan adukan
semen pada proyek.

Gambar 4.7. Saluran Air Bersih pada Proyek.


Sumber: Dokumentasi pribadi.
 Listrik
Sumber listrik berasal dari PLN, yang diletakan di kantor
direksi. Listrik ini disalurkan ke bangunan dan juga kesarana
fasilitas lain, baik penerangan dan alat elektronik lainnya.
Penempatan listrik pada kantor direksi ini bersifat sementara,
sehingga apabila bangunan Lobby sudah selesai, listrik ini
dipindahkan ke bangunan Lobby tersebut.

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


16
4
PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA
Ubud

Gambar 4.8. Penunjang Listrik pada Proyek.


Sumber: Dokumentasi pribadi.

G. Sistem Transportasi di Dalam dan Luar Tapak


Pengaturan transportasi merupakan salah satu usaha
kontraktor dalam menciptakan arus sirkulasi alat, bahan dan
tenaga kerja yang terjadi selama proses pelaksanaan
berlangsung.
1. Transportasi dalam tapak meliputi:
- Pengengkutan atau pembawaan barang dari supplier
menuju tempat penyimpanan dan ke tempat kerja.
- Pengangkutan Tenaga pekerja baik yang masuk atau
keluar di dalam tapak
- Pengangkutan alat-alat dari tempat penyimpanan ke
tempat kerja dan pengembalian ke tempat semula
dengan alat transportasi.
Realisasi di lapangan:
 Pembuatan akses khusus untuk jalur kendaraan
pembawa barang (supplier) ke tempat penyimpanan
sehingga mudah dijangkau oleh supplier maupun
pegawai.
2. Transportasi diluar tapak
Transportasi diluar tapak merupakan akses luar menuju
proyek. Pada akses luar tapak tersebut, supplier harus
melalui jalan Sayan Ubud, setelah melalui jalan Sayan Ubud,
maka jalur selanjutnya adalah melalui jalan perumahan yang

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


17
4
PT. Tunas Jaya Sanur Proyek Impiana Resort and SPA
Ubud
bisa dilalui oleh satu truck berukuran besar yang digunakan
untuk masuk dari luar ke dalam Tapak.

4.4. Pelaksanaan (Pekerjaan) Teknis


4.4.1. Pengolahan Tapak

Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan


18

Anda mungkin juga menyukai