ABSTRAK
Indonesia merupakan negara dengan tanaman kakao terluas di dunia, dan menjadi negara
penghasil kakao terbesar ketiga setelah Ivory Coast dan Ghana. Kakao (Theobroma cacao L)
masih merupakan komoditi utama di Sulawesi, sekitar ± 70 % dari volume ekspor kakao
Indonesia berasal dari Sulawesi. Karakteristik yang diinginkan dari produk cokelat meliputi rasa
yang khas dan tekstur yang lembut. Rasa dan tekstur produk cokelat sangat ditentukan oleh
formulasi dan kehalusan partikel sehingga kedua faktor ini sangat mempengaruhi sifat rheology
dari cokelat yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui sifat rheology dari
formulasi bubuk kakao dan margarin sebagai pengganti lemak dari bubuk kakao, dengan
penambahan pengemulsi. Setelah semua bahan ditimbang, kemudian dimasukkan kedalam mesin
pemasta cokelat (ball mill mini) yang sudah diatur suhunya dengan 60°C dan lama proses
penghalusan cokelat sekitar 5 jam. Setelah semua bahan tercampur rata menjadi pasta kemudian
melanjutkan untuk proses conching.
Berdasarkan perhitungan yangdilakukan,Karakeristik rheology cokelat cair dengan formulasi
bubuk kakao dan margarin dapat ditentukan dengan menggunakan metode Mitschka.Rheology
cokelat cair yang diformulasi dari bubuk kakao, margarin, susu, dan gula memperlihatkan sifat
pseudoplastic yang ditunjukkan oleh penurunan viskositas tampak dengan peningkatan shear
serta nilai n berkisaran antara 0,3 – 0,6 Pa.s.Sifat rheology cokelat cair yang diformulasi dari
bubuk kakao, margarin, susu, dan gula dipengaruhi oleh suhu dan komposisi bahan.Dan pengaruh
formulasi terhadap nilai viskositas relatif kecil.
Dimana
𝜎𝛼 = shear stress conversion factor (Pa);
Dimana:
𝑛= flow behavior index;
𝜎𝑎 = shear stress rata-rata (Pa);
𝑁= kecepatan putaran (rpm)
3. Menghitung shear ratemelalui persamaan:
𝛾 = 𝐾𝑁𝑌 (𝑁)
Dimana Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
𝛾= shear rate(s-1);
𝐾𝑁𝑌 =shear rate conversion factor (1/s)
merupakan fungsi pada spindledan
flow behavior index;
52
HASIL DAN PEMBAHASAN
55
yang cenderung menurun dan nilai shear rate
yang meningkat. Adapun nilai viskositas
tertinggi terjadi pada perlakuan 45% margarin
dengan tanpa lesitin yaitu 10,10Pa.s dengan
shear rate mencapai 0,70 1/s. Sedangkan nilai
viskositas terendah terjadi pada perlakuan 40%
margarin dengan tanpa lesitin yaitu 3,23 Pa.s
dengan shear rate mencapai 0,61796 1/s.
Adapun nilai viskositas perlakuan 35%
Gambar 10. Nilai viskositas dari formulasi margarin dengan tanpa penambahan lesitin
35%, 40%, dan 45% margarin dengan
yaitu 5,53 Pa.s dengan shear rate mencapai
penambahan 0,25% lesitin pada suhu 45 0C.
0,38 1/s.
56
Pengukuran Nilai Viskositas dengan
Penmabahan Margarin Dan Lesitin
Berdasarkan Pengaruh Suhu.
Margarin 35%
Pengukuran nilai viskositas pada proses
pembuatan cokelat dilakukan dengan
menggunakan alat Viskometer DV-E. Untuk
parameter Margarin 35% terdapat 3 perlakuan
yang berbeda yaitu dengan tanpa penambahan
Gambar 13. Nilai viskositas dari formulasi 35 lesitin, 0,25% lesitin, dan 0,5% lesitin. Selain
%, 40 %, dan 45 % margarin dengan parameter penambahan margarin, adapun
penambahan 0,25 % lesitin pada suhu 50 0C. parameter yang digunakan pemberian suhu (35
0
C, 40 0C, 45 0C, 50 0C) untuk menhindari
Gambar 14 menunjukkan pada suhu 50 0C, pengentalan pada cokelat.
perlakuan 35 %, 40 % dan 45 % margarin Nilai viskositas cokelat yang ditampilkan
dengan penambahan 0,5 % lesitin memiliki pada grafik (Gambar 15) semakin lama
nilai viskositas dan shear rate yang berbanding semakin menurun. Hal ini sesuai yang
dinyatakan Mulyono T (2013) bahwa suatu
terbalik, artinya semakin tinggi nilai
fluida non-newtonian akan mengalami
viskositasya maka nilai shear rate semakin perubahan viskositas apabila diberikan suatu
rendah. Adapun nilai viskositas tertinggi gaya yang menggerakan fluida tersebut.
terjadi pada perlakuan 40 % margarin dengan
penambahan 0,5 % lesitin yaitu 7,57 Pa.s
dengan shear ratemencapai 0,68 1/s.
Sedangkan nilai viskositas terendah terjadi
pada perlakuan 45% margarin dengan
penambahan 0,5% lesitin yaitu 5,21 Pa.s
dengan shear rate mencapai 0,59 1/s. Adapun
nilai viskositas pada perlakuan 35 % dengan
penambahan lesitin 0,5 % yaitu 5,52 Pa.s
dengan shear rate mencapai 0,36 1/s. Gambar 15. Nilai viskositas dengan 35%
margarin tanpa lesitin pada setiap suhu.
57
Terdapat perbedaan nilai viskositas yang
dihasilkan dari parameter penambahan 35%
margarin dengan perlakuan suhu berbeda yaitu
35 0C, 40 0C, 45 0C, dan 50 0C serta pemberian
konsentrasi lesitin yang berbeda pula.
Perbedaan nilai viskositas yang dihasilkan
dipengaruhi oleh kecepatan putar spindel pada
alat, semakin cepat spindel berputar semakin
Gambar 16. Nilai viskositas dengan 35%
rendah nilai viskositas yang dihasilkan pada
margarin dan penambahan 0,25% lesitin pada
setiap suhu. masing-masing sampel. Nilai viskositas yang
dihasilkan berbanding terbalik dengan
Pada grafik dengan penambahan lesitin kecepatan putara spindel namun berbanding
sebesar 0,25% (3 g ) ( Gambar 16) lurus dengan nilai shear rate yang dihasilkan
menghasilkan nilai viskositas tertinggi pada oleh sampel.
cokelat dengan proses conching dengan suhu
40 0C yaitu 15,70 Pa.s serta nilai shear rate Margarin 40%
0,48 1/s dengan kecepatan putar spindel Nilai viskositas pada parameter formulasi
sebesar 1 rpm. Sedangkan nilai viskositas
cokelat dengan 40 % margarin tanpa
terendah dihasilkan oleh cokelat dengan proses
conching menggunakan suhu 50 0C yaitu 0,65 penambhan lesitin ini menunjukkan penurunan
Pa.s serta nilai shear rate 35,57 1/s dengan nilai viskositas berdasarkan perubahan
kecepatan puatar spindel sebesar 100 rpm. kecepatan spindel pada alat. Penurunan nilai
Berdasarkan grafik (Gambar 17) dengan viskositas tersebut dapat dilihat pada grafik (
penambahan lesitin sebesar 0,5% (6 g) Gambar 18). Nilai viskositas didapatkan
menghasilkan nilai viskositas tertinggi pada dengan parameter 40 % margarin tanpa lesitin
cokelat dengan proses conchingmenggunakan
suhu 35 0C yaitu 19,16 Pa.s, serta nilai shear yaitu suhu 35 0C deangan nilai viskositas
rate 0,48 1/s dengan kecepatan putara spindel sebesar 53,61 Pa.s, serta nilai shear rate 0,63
1 rpm. Sedangkan nilai viskositas terendah 1/s dengan kecepatan putaran spindel sebesar 1
dihasilkan oleh cokelat dengan setelah proses rpm dan torsi sebesar 14,45. Sedangkan nilai
conching menggunakan suhu 50 0C meskipun viskositas terendag yaitu pada suhu 50 0C yaitu
pada grafik terlihat bahwa nilai viskositas pada 0,17 Pa.s, serta nilai shear rate61,80 1/s.
suhu 50 0C dan 45 0C. Nilai cokelat yang
Dengan kecepatan putaran spindel 100 rpm
dihasilkan oleh cokelat dengan pelakuan suhu
50 0C yaitu 0,95 Pa.s sertanilai shear dan torsi 4,6.
rate36,201/s dengan kecepatan putaran spindel
sebesar 100 rpm.
Gambar 19. Nilai viskositas dengan 40% Gambar 21. Nilai viskositas dengan 45 %
margarin dan penambahan 0,25% lesitin pada margarin dan tanpa penambahan lesitin pada
setiap suhu. setiap suhu.
59
tampak dengan peningkatan shear serta
nilai n berkisaran antara 0,3 – 0,6 Pa.s.
3. Sifat rheology cokelat cair yang
diformulasi dari bubuk kakao, margarin,
susu, dan gula dipengaruhi oleh suhu dan
komposisi bahan.
4. Dan pengaruh formulasi terhadap nilai
viskositas relatif kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 23. Nilai viskositas dengan 45%
margarin dan penambahan 0,5% lesitin pada Akra B., Salengke, dan Supratomo. 2012.
setiap suhu. Pengaruh Penambahan Lesitin Dan
Suhu Conching Terhadap Sifat Reologi
Perubahan sifat rheology dari cokelat yang Pasta Kakao(Theobroma Cacao
telah diolah untuk parameter margarin 45% L).Jurnal AgriTechno Vol. 5, no. 1.Prodi
dapat filihat pada Gambar 21, 22, dan 23. Keteknikan Pertanian. Fakultas
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa Pertanian. Universitas Hasanuddin.
ketiga parameter penambahan lesitin yaitu
0,25%, 0,5% serta tanpa lesitin suhu 40 0C Arifin A, dan N. Fitri. 2007. Integrasi Pasar
merupakan parameter suhu dengan nilai Kakao Indonesia. Jurnal Agribisnis dan
viskositas tertinggi sedangkan untuk nilai Ekonomi Pertanian. Vol, 1, no. 2.
viskositas terendah adalah suhu 50 0C. Pada Departemen Agribisnis. Fakultas
gambar diatas terlihat bahwa parameter Ekonomi dan Managemen. Institut
penambahan lesitin mempengaruhi perubaha Pertanian Bogor.
nilai viskositasnya. Semakin banyak
penambahan lesitin semakin rendah nilai Haminiuk, Charles Windson Isidoro, et. Al.
viskositas dari cokelat.Hal ini sesuai yang 2009. Study Of the Rheologycal
dinyatakan Akra, B (2012) bahwa penambahan Parameters Of Honey Using the
pengemulsi sangat mempengaruhi perubahan Mitschka Metthod. Internasional Journal
viskositas bahan (cokelat). Lesitin juga of Food Engineering volume 5 issue 3.
berfungsi untuk mengikat air dan minyak Berkeley Electronic Press. United States
untuk mengurangi kekentalan. Of America.
61