Anda di halaman 1dari 25

GAMBARAN RADIOLOGIS PADA TUMOR GINJAL ANAK

Pembimbing :

dr. Henny Maisara Sipahutar, Sp. Rad

Oleh :

Muhammad Faiz Tanjung 140100151

Yandri Erwin Ginting 140100200

Felicia 140100171

Dewi Sartika 140100159

Ikke Ajeng Arum Sari Sinaga 140100039

Rodoasi Jesaya Sibarani 140100069

DEPARTEMEN RADIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018
GAMBARAN RADIOLOGIS PADA TUMOR GINJAL ANAK

Pembimbing :

dr. Henny Maisara Sipahutar, Sp. Rad

Oleh :

Muhammad Faiz Tanjung 140100151

Yandri Erwin Ginting 140100200

Felicia 140100171

Dewi Sartika 140100159

Ikke Ajeng Arum Sari Sinaga 140100039

Rodoasi Jesaya Sibarani 140100069

DEPARTEMEN RADIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan
makalah dengan judul “Gambaran Radiologis Pada Tumor Ginjal Anak”.
Sejujurnya penulis menyatakan bahwa selesainya makalah ini tentu saja
tidak telepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada semua
pihak yang turut membantu, khususnya kepada dr. Henny Maisara Sipahutar, Sp.
Rad selaku dosen pembimbing
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun dari pembaca, sehingga makalah ini dapat
disempurnakan lagi pada masa yang akan datang

Medan, Agustus 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ............................................................................................ i


Daftar Isi...................................................................................................... ii
Daftar Gambar ............................................................................................. iii
Daftar Singkatan.......................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 3


2.1 Tumor Wilms ............................................................................ 3
2.2 Renal Cell Carcinoma ............................................................... 5
2.3 Congenital Mesoblastic Nephroma ........................................... 6
2.4 Angiomiolipoma........................................................................ 7
2.5 Multilocular Cystic Nephroma .................................................. 9
2.6 Rhabdoid Tumor ....................................................................... 10
2.7 Renal Medullary Carcinoma ..................................................... 11
2.8 Clear Cell Sarcoma Kidney ...................................................... 12
2.9 Adenoma Metanefrik ................................................................ 12

BAB 3 KESIMPULAN ............................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 15

ii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


2.1 Foto KUB Tumor Wilms .......................................... 4
2.2 CT-Scan Tumor Wilms ............................................. 4
2.3 CT-Scan RCC ........................................................... 6
2.4 Tampilan CT-Scan dan MRI CMN ........................... 7
2.5 Tampilan USG Angiomiolipoma ............................. 8
2.6 Tampilan CT-Scan Angiomiolipoma ....................... 8
2.7 Multilocular Cystic Nephroma pada CT-Scan ......... 9
2.8 Rhabdoid Tumor pada CT Scan ............................... 10
2.9 Renal Medullary Carcinoma .................................... 11
2.10 Clear Cell Sarcoma Kidney (CCSK) pada CT Scan 12
2.11 Adenoma Metanefrik pada USG dan CT Scan ......... 13

`
`

iii
DAFTAR SINGKATAN

CMN : Congenital Mesoblastic Nephroma


CT : Computed Tomography
IVP : Intravenous Pyelogram
KGB : Kelenjar Getah Bening
KUB : Kidney Ureter Bladder
MRI : Magnetic Resonance Imaging
RCC : Renal Cell Carcinoma
USG : Ultrasonografi

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Tumor ginjal pada anak-anak jarang terjadi, dimana 6-7% tumor anak-
anak merupakan tumor ginjal. Tumor ginjal dapat terdeteksi oleh orang tua anak
saat sedang memandikan anaknya atau saat menggendong anaknya, selama
pemeriksaan fisik rutin atau skrining anak-anak dengan sindrom yang memiliki
predisposisi terhadap kelainan ginjal, atau secara insidental selama pemeriksaan
proses intraabdomen lainnya.1

Tumor pada ginjal jarang terjadi pada populasi anak-anak dan melibatkan
spektrum patologi yang luas dan menjadi tantangan bagi klinisi dalam
1
menentukan penatalaksanaan yang paling optimal. Adapun tumor ginjal pada
anak yang paling sering dijumpai adalah Tumor Wilms dan berbagai varian tumor
ginjal pada anak lainnya dapat dibedakan dari tumor ini berdasarkan gambaran
klinis dan pencitraannya.2

Ciri khas Tumor Wilms adalah invasi vaskuler dan kesalahan


pembentukan struktur dan dapat terjadi bilateral pada kira-kira 10% kasus.
Nefroblastomastosis terjadi paling sering pada neonatus dan dicirikan dengan
massa subkapsular bilateral yang multipel, sering berhubungan dengan Tumor
Wilms. Renal cell carcinoma jarang terjadi pada anak-anak kecuali jika berkaitan
dengan von Hippel-Lindau syndrome dan umumnya terjadi pada dekade kedua.
Mesoblastic nephroma adalah diagnosis banding pertama untuk neonatus dengan
massa ginjal yang solid. Multilocular cystic renal tumor menjadi diagnosis
banding pada massa yang besar dengan kista multipel dan jaringan solid yang
kecil. Clear cell carcinoma dicirikan dengan metastase tulang yang sering, dan
rhabdoid tumor dicirikan dengan kaitannya dengan neoplasma di otak.
Angiomiolipoma sering mengandung lemak dan berkaitan dengan tuberous
sclerosis. Renal medullary carcinoma terjadi pada pasien dengan sickle cell trait

1
2

atau anemia sickle cell dan bermanifestasi sebagai massa infiltratif dengan
metastase. Renal lymphoma dicirikan dengan massa homogen yang multipel,
sering berkaitan dengan adenopati. 2

Membedakan massa yang jinak (benign) dan ganas (maligna) menjadi


tantangan dan kunci utama dalam memahami secara menyeluruh mengenai tumor
ginjal pada anak yang umum, dan juga gambaran klinis dan pencitraan (imaging)
yang berhubungan dengan tumor tersebut, dan memberikan diagnosis preoperatif
yang akurat serta mengoptimalkan perawatan pasien. 1

Peran radiologi dalam pencitraan tumor ginjal anak terutama adalah untuk
perencanaan preoperatif dan evaluasi metastasis. Namun, dengan semakin
berkembangnya protokol tatalaksana yang melibatkan kemoterapi preoperatif dan
operasi nephron-sparing, peran radiologi dalam pencitraan berkembang pula
untuk ikut menyediakan informasi staging penyakit awal dan diagnosis presumtif
untuk memandu tatalaksana. 3

1.2.Rumusan Masalah
Bagaimanakah gambaran radiologis pada berbagai tumor ginjal pada anak?

1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menguraikan teori-teori
tentang berbagai tumor ginjal pada anak dan peran radiologi dalam mengkaji
tumor-tumor tersebut. Penyusunan makalah ini sekaligus untuk memenuhi
persyaratan pelaksanaan kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) di
Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

1.4.Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan
pemahaman penulis serta pembaca khususnya peserta P3D untuk lebih memahami
dan mengenal tumor ginjal pada anak, terutama tentang peran radiologi dalam
membedakan berbagai jenis tumor tersebut.
3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumor Wilms

Tumor Wilms atau nefroblastoma merupakan tumor yang paling sering


dijumpai pada usia anak-anak. Penyebab utama nefroblastoma sendiri belum
dapat ditentukan. Studi-studi yang ada selama ini menunjukkan adanya hubungan
abnormalitas genetika saat pembentukan organ genitourinaria.4

Epidemiologi cukup tinggi di mana 10 dari 1 juta anak di bawah di


Amerika Serikat menderita Tumor Wilms. Ini artinya sekitar 6-7% dari total
kanker pada anak-anak merupakan Tumor Wilms. Insidensi di benua Afrika
menunjukkan angka yang lebih besar, namun rendah pada kawasan Asia Timur.5

Penyebab pasti tumor Wilms tidak diketahui, tetapi tampaknya penyakit


ini merupakan akibat dari perubahan-perubahan pada satu atau beberapa gen. Pada
sel-sel dari sekitar 30% kasus tumor Wilms didapatkan delesi yang melibatkan
setidaknya dua loci pada kromosom 11. Delesi-delesi konstitusional hemizigous
pada satu dari loci ini, yaitu 11P13, juga berhubungan dengan dua sindroma yang
jarang terjadi yang mencakup tumor Wilms, yaitu sindroma WAGR (tumor
Wilms, aniridia, malformasi genitourinarius, dan retardasi mental) dan sindroma
Denys-Drash (tumor Wilms, nefropati, dan abnormalitas genital). Keberadaan
lokus kedua, 11p15 mungkin menjelaskan hubungan antara tumor Wilms dengan
sindroma Beckwith-Wiedemann, suatu sindroma kongenital yang ditandai dengan
beberapa tipe neoplasma-neoplasma embrional, hemihipertrofi, makroglosia, dan
visceromegali. Mungkin terdapat keterlibatan lokus ketiga pada tumor Wilms
familial. Lebih dari 85% tumor Wilms dengan anaplasia mempunyai mutasi pada
gen supresor p53, yang merupakan kejadian langka pada tumor Wilms tanpa
anaplasia (dengan gambaran histologi yang lebih baik).6

Tumor Wilms biasa ditegakkan berdasarkan gambaran histopatologi yang


tersusun dari blastema, epitelium, dan stroma. Pada gambaran pielografi intravena
(IVP), foto akan menunjukkan gambaran massa abdomen yang sulit ditentukan

3
4

batasnya. USG biasanya merupakan pilihan utama untuk menegakkan diagnosis.


USG dapat membantu melokalisir massa dari bagian ginjal dan sekitarnya.7

Modalitas utama tetaplah melakukan nefrektomi pada ginjal yang memiliki


tumor. Tatalaksana selanjutnya ialah dengan kombinasi kemoterapi dan
radioterapi. Kemoterapi diberikan untuk menekan tumor dan menurunkan stage
tumor yang biasa dilakukan sebelum operasi. Radio terapi dilakukan pada tumor
stage 3 dan 4 untuk menghindari masalah rekuren ataupun metastasis.8

Gambar 2.1 Foto KUB Tumor Wilms

Gambar 2.2 CT-Scan Tumor Wilms


5

2.2 Renal Cell Carcinoma (RCC)

Renal cell carcinoma (RCC) kadang disebut juga hipernefroma,


merupakan kanker ginjal yang tumbuh di sepanjang epitel tubulus proksimal
ginjal, suatu saluran yang sangat kecil yang berfungsi menyaring darah dan
membuang bahan-bahan sisa metabolisme. RCC menempati 3% keganasan pada
orang dewasa dan sekitar 90-95% keganasan yang dijumpai di ginjal. Ditemukan
sekitar 30.000 kasus baru setiap tahunnya dan sekitar 12.000 orang meninggal
karena kanker ini.9

Walaupun RCC biasa dijumpai pada orang usia lanjut dengan rentang
umur antara 50-70 tahun, namun pada kasus yang jarang dapat muncul pada anak-
anak. RCC yang dijumpai pada anak-anak menunjukkan pola perrtumbuhan tumor
yang hampir sama dengan orang dewasa, meskipun dijumpai ada kecendrungan
peningkatan struktur papiler pada subtipenya.10

Pasien-pasien pediatrik yang menderita RCC biasanya menunjukkan tanda


dan gejala masalah traktus urinarius yang biasa seperti, hematuria, nyeri perut dan
perut membesar. Pemeriksaan ultrasound dapat mendeteksi keberadaan massa
ataupun lesi ginjal, namun pemakaian CT atau MRI bisa membantu menentukan
staging. CT-scan kontras digunakan untuk menentukan ukuran tumor, batas
massa, ada atau tidaknya kalsifikasi, pembesaran KGB, invasi vaskular ataupun
vaskular baru.10

Penemuan dari pemeriksaan CT-scan merupakan petunjuk untuk keperluan


operasi, terutama untuk menentukan total nefrektomi atau parsial nefrektomi.
Imaging dapat menentukan perbedaan antara RCC dengan Tumor Wilms,
meskipun Tumor Wilms merupakan penyakit pertama yang terlintas saat melihat
massa di daerah ginjal pada anak-anak karena prevalensinya yang sangat besar.11
6

Gambar 2.3 CT-Scan RCC

2.3 Congenital Mesoblastic Nephroma (CMN)

CMN merupakan tumor pada bagian mesenkim ginjal yang dibedakan dari
Tumor Wilms. CMN ialah tumor ginjal tersering pada neonatus atau periode
infantil awal. CMN memiliki beberapa varian yaitu: klasik CMN, CMN dengan
sel agresif serta varian campuran. Klasik CMN memiliki prognosis yang cukup
baik, sementara CMN dengan sel agresif sering dihubungkan dengan potensi
metastasis.12

Mesoblasik nefroma merupakan tumor ginjal dengan insidensi terbesar


pada neonatus dan bayi dengan angka sekitar 3%. Awalnya CMN diperkirakan
tumor jinak, namun penemuan akhir ini menunjukkan adanya spektrum yang
cukup berbeda, di mana varian klasik diperkirakan jinak dan varian seluler
diperkirakan ganas. Sementara itu terdapat varian campuran yang merupakan
pertengahan antara keduanya.12

Varian klasik biasanya muncul sebelum usia 3 bulan dengan bentuk seperti
massa solid yang berpusat pada titik nekrotik atau perdarahan. Jenis ini tidak
menginvasi jaringan perinefrik atau jaringan vaskular. Prognosis cukup baik
7

setelah dilakukan total nefrektomi. Sementara itu varian seluler muncul setelah
usia 3 bulan dengan area nekrotik yang lebih luas. Jenis ini dapat menginvasi
jaringan lemak dan jaringan ikat.12

Tanda utama yang biasa dijumpai adanya massa abdomen dengan tampilan
perut anak membesar di bagian tengah menuju ke bawah. Diagnosis dapat
ditegakkan dengan pemeriksaan CT-Scan yang menunjukkan adanya massa solid
berasal dari ginjal. Tumor dapat menutup seluruh bagian ipsilateral ginjal. Area
nekrotik yang lebih luas dapat terlihat pada varian seluler.13

Gambar 2.4 Tampilan CT-Scan dan


MRI CMN

2.4 Angiomiolipoma

Angiomiolipoma ialah neoplasma jinak yang tersusun atas lemak, vaskular


dan sebagian otot polos. Terdapat dua tipe yang diketahui sampai saat ini yaitu
isolated angiomyolipoma dan angiomiolipoma yang terasosiasi dengan tuberous
sclerosis complex (TSC).14

Angiomiolipoma yang berukuran kecil, biasanya tidak menimbulkan


gejala dan dijumpai secara tidak sengaja (incidental finding) saat pemeriksaan
pencitraan. Gejala lain yang sering dijumpai ialah massa yang teraba pada daerah
abdomen, hematuria maupun nyeri perut bagian lateral.15
8

Modalitas pencitraan utama yang sering digunakan untuk angiomiolipoma


ialah USG, CT, maupun MRI. USG merupakan standar pemeriksaan dan cukup
sensitif terhadap jaringan lemak, namun USG kurang akurat dalam menentukan
ukuran tumor. CT-scan menjadi pilihan terbaik karena dapat menilai ukuran
tumor serta menentukan jenis angiolipoma.15

Gambar 2.5 Tampilan USG angiomiolipoma,


panah menunjukkan tumpukan lemak

Gambar 2.6 Tampilan CT scan


angiomiolipoma tanpa dan dengan kontras
9

2.5 Multilocular Cystic Nephroma

Multilocular Cystic Nephroma (MLCN) ialah tumor jinak yang berasal


dari jaringan mesenkim dan epitel ginjal. Secara klasik MLCN digolongkan
sebagai tumor jinak yang berkembang dengan lambat. Kasus MLCN cukup jarang
ditemukan, biasa menyerang anak di bawah 2 tahun atau dewasa di atas 40
tahun.16

Ultrasonografi (US) adalah pemeriksaan radiologis pertama yang


dilakukan untuk evaluasi massa abdomen. US dapat memberikan hasil pencitraan
yang diperlukan untuk mendiagnosis nefroma kistik multilokular. Diagnosis dapat
dikonfirmasi dengan menggunakan CT atau MRI. Bersama-sama, US dan CT
dapat menjadi studi pilihan karena mereka memungkinkan evaluasi lesi kistik,
jaringan stroma, dan perfusi stroma ini. Tidak ada aliran terlihat dalam lesi
kistik.17

Pada CT Scan, MLCN tampak sebagai massa kistik yang berbatas tegas
dengan penipisan beberapa komponen dan tidak tampak ekskresi kontras ke
komponen kista. Isi kista memiliki atenuasi yang mirip atau sedikit lebih tinggi
dibandingkan dengan air. Dikarenakan vaskularisasinya, septa pada MLCN dapat
enhance setelah pemberian kontras IV. Pada MRI, kapsul dan septa MLCN
memberikan gambaran intensitas yang lemah, dan isi kista biasanya tampak
hiperintens pada gambaran berbasis T2. Seperti pada CT Scan, septa tampak
enhance setelah pemberian kontras gadolinium.17
10

Gambar 2.7 Multilocular Cystic Nephroma pada CT Scan. Gambar di atas


menunjukkan massa ginjal exophytic pada ginjal kiri. Massa memiliki beberapa
septa tebal dan memberikan gambaran enhancement dengan kontras.
2.6
Rhabdoid Tumor

Tumor rhabdoid merupakan tumor yang jarang ditemukan dan merupakan


tumor yang sangat agresif. Tumor ini tidak berkaitan dengan tumor Wilms
ataupun rhabdomyosarcoma dan baru-baru ini dikenal sebagai entitas patologi
yang baru. Istilah ini diperoleh dari gambaran histologi tumor ini, yang
menyerupai tumor yang berasal dari otot lurik, walaupun asal miogenik belum
dibuktikan.18

Tumor rhabdoid terjadi hanya pada anak-anak, terjadi kira-kira 2% dari


keganasan ginjal pada anak. Sekitar 80% terjadi pada anak dengan usia kurang
dari 2 tahun dan 60% pada pasien kurang dari satu tahun, dengan diagnosis
mayoritas pada usia 6 bulan dan 12 bulan. Penyakit ini biasanya terjadi pada laki-
laki dengan perbandingan 1,5:1.18

Pada gambaran radiologis, tumor ini menunjukkan gambaran massa yang


besar, berlokasi di sentral dan berbentuk jaringan lunak yang heterogen yang
melibatkan hilum ginjal dengan tepi yang tidak jelas. Walaupun gambaran
radiologisnya mirip dengan tumor Wilms, beberapa ciri khas dapat dipakai untuk
mengarah ke diagnosis tumor rhabdoid: kumpulan cairan subcapsular, lobuli
tumor dipisahkan oleh area hitam nekrosis atau perdarahan, dan kalsifikasi linear
terlihat pada lobuli tumor. Invasi local dan vaskular sering dijumpai.19
11

Gambar 2.8 Rhabdoid Tumor pada CT Scan. Gambar di atas menunjukkan


gambar tumor rhabdoid pada anak usia 8 bulan. Tampak massa ginjal ginjal kiri
dengan enhancement yang heterogen (tanda panah).

Tumor rhabdoid memiliki prognosis yang paling buruk diantara semua


tumor ginjal yang lain. Delapan puluh persen dari pasien yang terkena, mengalami
metastasis ke paru dan kurang sering ke hepar, abdomen, otak, nodus limfe atau
tulang.

2.7 Renal Medullary Carcinoma

Renal Medullary Carcinoma (RMC) merupakan karsinoma ginjal agresif


yang berasal dari non-clear cell. Karsinoma ini biasanya mengenai dewasa muda
dan biasanya berhubungan dengan gen sickle-cell. Penyakit ini biasanya mengenai
laki-laki berkulit hitam (rasio laki-laki : perempuan adalah 2:1) dengan gen sickle
cell yang juga mengalami nyeri pinggang, hematuria dam sering menunjukkan
gejala metastasis pada saat diagnosis. Prognosis biasanya buruk dan survival rate
biasanya survival rate kurang dari satu
tahun.20

Gambar 2.9 Renal Medullary Carcinoma. (A) Pada Pielografi Intravena (PIV), menunjukkan
penurunan ekskresi ginjal kanan. Sementara, ekskresi ginjal kiri normal. (B) Ultrasonografi
longitudinal dari ginjal kanan menunjukkan hilangnya diferensiasi kortikomedullary dan kaliks
yang hidronefrotik. (C) CT Scan dengan kontras menunjukkan massa yang heterogenus (tanda
panah bulat) yang menginfiltrasi ginjal kanan dan menyebabkan hidronefrosis. Adenopati
ekstensif terlihat di sekitar pembuluh retroperitoneal.
12

A C

2.8 Clear Cell Sarcoma Kidney

Clear Cell Sarcoma Kidney (CCSK) sering juga disebut tumor ginjal
metastasis tulang merupakan neoplasma ginjal pada anak-anak yang jarang.
Tumor ini sering disebut sebagai varian dari tumor Wilms. Meskipun angka relaps
dan mortality rate penyakit ini lebih tinggi dibandingkan dengan tumor Wilms.
Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak usia 1 hingga 4 tahun.21

Pada gambaran radiologis, tidak dapat dibedakan tumor ini dari tumor
Wilms. Gambaran radiologis yang sering ditemukan berupa massa solid intrarenal
yang batas tajam tanpa ekstensi intravascular.21
13

Gambar 2.10 Clear Cell Sarcoma Kidney (CCSK) pada CT Scan. Gambar di atas
menunjukkan nekrosis sentral yang ekstensif dalam massa yang berasal dari ginjal kanan.

2.9 Adenoma Metanefrik


Adenoma metanefrik atau sering disebut sebagai adenofibroma nefrogenik
merupakan neoplasma ginjal yang jinak yang dapat terjadi pada usia berapa pun.
Tumor ini sering terjadi pada pasien perempuan, dan belum dilaporkan terjadi
bilateral. Gejala klinisnya dapat meliputi nyeri pinggang, hipertensi, hematuria,
hematoma, penonjolan di pinggang, hiperkalsemia, dan polisitemia.9

Pada pemeriksaan ultrasonografi, massa terlihat berbatas tegas, dapat


hipoekoik atau hiperekoik, dapat juga berupa kistik dengan nodul di dindingnya.
14

Pada evaluasi Doppler, lesi tampak hipovaskular. Pada CT Scan tanpa kontras,
massa tampak isoatenuasi atau
hiperatenuasi dan bisa terdapat kalsifikasi
kecil.9

Gambar 2.11 Adenoma Metanefrik pada Ultrasongrafi dan CT Scan.


15
BAB 3

KESIMPULAN

Radiologi adalah ilmu medis yang melibatkan semua aspek pencitraan


medis yang memberikan informasi tentang anatomi, fisiologi, dan fungsi organ
dan sistem tubuh manusia dalam keadaan normal dan abnormal. Radiologi dapat
digunakan untuk membantu menentukan diagnosis berdasarkan pencitraan dan
juga dapat digunakan sebagai terapi. Dalam menentukan kelainan organ pada
sistem genitourinari radiologi sangat bermanfaat dalam menentukan jenis kelainan
organ genitourinari yang ada. Teknik pencitraan yang sering digunakan untuk
memeriksa sistem genitourinari adalah USG, Doppler, pencitraan sinar-X,
computed tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI), dan prosedur
intervensional.

Peran radiologi dalam pencitraan tumor ginjal anak terutama adalah untuk
perencanaan preoperatif dan evaluasi metastasis. Namun, dengan semakin
berkembangnya protokol tatalaksana yang melibatkan kemoterapi preoperatif dan
operasi nephron-sparing, peran radiologi dalam pencitraan berkembang pula
untuk ikut menyediakan informasi staging penyakit awal dan diagnosis presumtif
untuk memandu tatalaksana

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Malkan AD, Loh A, Bahrami A, Navid F, Coleman J, Green DM, et.al. An


Approach to Renal Masses in Pediatrics. Pediatrics. 2015; 135(1).
2. Lowe LH, Isuani BH, Heller RM, Stein SM, Johnson JE, Navarro OM,
Hernanz-Schulman M. Pediatric Renal Masses: Wilms Tumor and Beyond.
RadioGraphics. 2000; 20(6): 1585-603.
3. Chung EM, Graeber AR, Conran RM. Renal Tumors of Childhood:
Radiologic-Pathologic Correlation Part 1. The 1st Decade. RadioGraphics.
2016; 36: 499-522.
4. Wein A J, Kavoussi L R, Partin A W, Peter C A. Campbell-Walsh Urology
11th Ed. Philadelphia: Elsevier, 2016
5. Breslow N, Olshan A, Beckwith JB, Green DM. Epidemiology of Wilms
Tumor. Med Pediatr Oncol: 2012. 21(3): 172-81
6. Zagoria R J. Genitourinary Radiology: The Requisites 2nd Ed. Philadelphia:
Mosby, 2004.
7. Smith J K. Urinary Calculi Imaging. Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/381993-overview#a2 (Accessed: 4th
August 2018)
8. Green DM. The treatment of stages I-IV favorable histology Wilms' tumor.
J Clin Oncol. 2004 Apr 15. 22(8):1366-72
9. Anthony DC, Girolami UD. Tumor of Kidney. In: Kumar V, Abbas AK,
Fausto N. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. Elsevier
Saunders; Philadelphia; 2005(7):1015-21
10. Indolfi P, Terenziani M, Casale F, Carli M, Bisogno G, Schiavetti A, et al.
Renal cell carcinoma in children: A clinicopathologic study. J Clin Oncol.
2003;21(3):530–5
11. Sausville JE, Hernandez DJ, Argani P, et al. Pediatric renal cell carcinoma. J
Pediatr Urol. 2009;5:308-314
12. Glick RD, Hicks MJ, Nuchtern JG, et al. Renal tumors in infants less than 6
months of age. J Pediatr Surg. 2004;39:522–525.

15
16

13. Gruver AM, Hansel DE, Luthringer DJ, MacLennan GT. Congenital
mesoblastic nephroma. J Urol. 2010;183:1188–1189
14. Rakowski SK, Winterkorn EB, Paul E, Steele DJ, Halpern EF, Thiele EA.
Renal manifestations of tuberous sclerosis complex: Incidence, prognosis,
and predictive factors. Kidney Int. 2006 Nov. 70(10):1777-82
15. Park BK. Renal Angiomyolipoma: Radiologic Classification and Imaging
Features According to the Amount of Fat. AJR Am J Roentgenol. 2017 Oct.
209 (4):826-835
16. Granja FM, O’Brien TA, Trujilio S. Multilocular Cystic Nephroma: A
Systematic Literature Review of the Radiologic and Clinical Findings. AJR
Am J Roentgenol. 2015; 205: 1188-1193.
17. Silver IM, Boag AH, Soboleski DA. Best cases from the AFIP: Multilocular
cystic renal tumor: cystic nephroma. Radiographics. 2008 Jul-Aug.
28(4):1221-5; discussion 1225-6
18. Haas JE, Palmer NF, Weinberg AG, Beckwith JB. Ultrastructure of
malignant rhabdoid tumor of the kidney. A distinctive renal tumor of
children. Hum Pathol. 2011 Jul. 12(7):646-57.
19. Gupta RK, Batra VV, Das MC, Sharma A, Narang P. Malignant extra-renal
rhabdoid tumor with unusual presentation: A report of two cases. J Can Res
Ther 2015;11:963-6
20. Caliskan S, Gokce AM, Gumrukcu G, Onenerk M. Renal Medullary
Carcinoma: A Rare Entity. Iran J Med Scl. 2017 Mar; 42(2): 215–218
21. Lal N, Singhai A. Clear Cell Carcinoma of Kidney: A Rare Entity. Indian J
Med Paediatr Oncol. 2011 Jul-Sep; 32(3): 157–159.

Anda mungkin juga menyukai