DAFTAR ISI 1
BAB I PENDAHULUAN 2
A. LATAR BELAKANG 2
B. RUMUSAN MASALAH 2
C. TUJUAN 3
BAB II PEMBAHASAN 4
A. DEFENISI 4
B. MASA – MASA KLIMAKTERIUM 4
C. ETIOLOGI 6
D. PREVALENSI 7
E. PERUBAHAN PADA MASA KLIMAKTERIUM (Fisiologis) 8
F. PATOFISIOLOGI 11
G. MANIFESTASI KLINIS 12
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 14
I. PENATALAKSANAAN 15
J. PENCEGAHAN 17
ASUHAN KEPERAWATAN 17
BAB III PENUTUP 28
A. KESIMPULAN 28
B. SARAN 28
DAFTAR PUSTAKA 29
A. LATAR BELAKANG
Setelah lahir kehidupan wanita dapat dibagi dalam beberapa masa yaitu
bayi, masa kanak-kanak, masa pubertas, masa reproduksi, masa klimakterium
dan masa senium. Masing-masing masa itu mempunyai kekhususan, karena
itu gangguan pada setiap masa tersebut juga dapat dikatakan khas karena
merupakan penyimpangan dari faal yang khas pula dari masa yang
bersangkutan.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian klimakterium ?
b. Apa saja masa-masa klimakterium?
c. Bagaimana etiologi klimakterium?
d. Bagaimana prevalensi klimakterium
e. Apa saja perubahan yang terjadi pada masa klimakterium?
f. Bagaimana patofisiologi klimakterium
g. Apa manifestasi klinis klimakterium
h. Apa saja pemeriksaan diagnostic klimakterium
C. TUJUAN
a. Mengetahui apa itu pengertian klimakterium
b. Mengetahui masa-masa klimakterium
c. Mengetahui etiologi klimakterium
d. Mengetahui prevalensi klimakterium
e. Menjelaskan perubahan pada masa klimakterium
f. Mengetahui patofisiologi klimakterium
g. Mengetahui manifestasi klinis klimakterium
h. Mengetahui Pemeriksaan diagnostic klimakterium
i. Mengetahui Penatalaksanaan klimakterium
j. Mengetahui cara pencegahan klimakterium
k. Menjelaskan Asuhan Keperawatan klimakterium
A. DEFENISI
a. Pramenopause
Pramenopause adalah masa sekitar usia 40 tahun dengan dimulainya siklus haid yang
tidak teratur, memanjang, sedikit, atau banyak, yang kadang-kadang disertai
dengan rasa nyeri. Pada wanita tertentu telah muncul keluhan vasomotorik
atau keluhan sindroma prahaid. Dari hasil analisis hormonal dapat ditemukan
kadar FSH dan estrogen yang tinggi atau normal. Kadar FSH yang tinggi
dapat mengakibatkan terjadinya stimulasi ovarium yang berlebihan sehingga
kadang-kadang dijumpai kadar estrogen yang sangat tinggi. Keluhan yang
muncul pada fase premenopause ini ternyata dapat terjadi baik pada keadaan
sistem hormon yang normal maupun tinggi, sedangkan keluhan yang muncul
C. ETIOLOGI
D. PREVALENSI
Pada 25 tahun terakhir, umur harapan hidup orang Indonesia bertambah
dari 47,2 pada tahun 1971 menjadi 66,7 pada tahun 1995. Jumlah penduduk yang
berusia tua, termasuk kelompok usia menopause juga bertambah. Pada tahun 2020
jumlah penduduk Indonesia diprediksi akan mencapai 262,6 juta orang dan usia
menopause diperkirakan sebanyak 30,3 juta orang. Pada masa 20 tahun terakhir
ini umur menopause yang pada tahun 1980 berusia 46 tahun, pada tahun 2000
menjadi 49 tahun.
2. ANATOMI
KLIMAKTERIUM
Penurunan fungsi ovarium
↓
Berkurangnya kemampuan ovarium Menjadi rangsangan gonadotropin
↓
Terganggunya interaksi antara Hipotalamus-Hipofisis
↓
Kegagalan fungsi korpus luteum
↓
Penurunan fungsi steroid ovarium
↓
Berkurang respon timbal balik negative terhadap hipotalamus
↓
Peningkatan produksi FSH dan LH
↓
Yang paling mencolok adalah peningkatan FSH
G. MANIFESTASI KLINIS
Gejala fisik :
a. Hot flushes di mulai dari :
Pipi terasa panas dan merah. Menjalar keleher, tengkuk, dan dada bahkan seluruh
tubuh.
b. Diikuti vasokontriksi yang menimbulkan perasaan dingin.
c. Saat timbul panas diikuti pengeluaran keringan, malam hari : night sweats.
d. Penurunan estrogen akan mempengaruhi semua endrogen sehingga
menimbulkan gejala klinis.
e. gejala klinis ini mungkin dapat diterima, tetapi sebagian
memerlukan pengobatan hormon pengganti.
f. Perdarahan tidak teratur, meliputi peningkatan interval antara
periodemenstruasi atau tidak datangnya periode menstruasi.(Brooker,
2009)
Gangguan somatic :
● Gangguan haid / amenorea
● Inkontinensia urin (54 tahun)
● Disuria
● Osteoporosis (mulai sekitar usia 57 tahun)
● Arthritis
● Aterosklerosis (mulai sekitar usia 63 tahun)
● Sklerosis koroner. ( Sarwono, 2005 ).
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan darah:
Kadar progesterone dan estrogen (estradiol). Pada menopause, kadar progesterone
dan estrogen rendah. Kadar estriol normal berkisar antara 40-250 pg/ml.
sedangkan pada menopause kadar estriol kurang dari 20 pg/ml. selain itu,
terjadi peningkatan FSH 30 ml unit\mili.
2. Kadar kolesterol, HDL ( Hing Densyti Lipoprotein ), LDL (Low Densyti
Lipoprotein). Pada umumnya, klien yang suda mengalami mengalami
menopause kadar kolesterol dan LDL meningkat, HDL menurun.
3. Tes kehamilan
4. Pemeriksaan HCG, pada menopause HCG akan negatige (-)
5. Pada pemeriksaan Pap smear bisa di ketahui adanya perubahan pada
lapisan vagina akibat perubahan estrogen.
I. PENATALAKSANAAN
J. PENCEGAHAN
5. Tidur yang cukup akan sangat bermanfaat untuk mencegah proses inflamasi
kronik
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
A. Wawancara
a. Keluhan utama : riwayat klimakterium
- Apakah mengalami hot flusher (panas dikulit), banyak keringat, sakit kepala,
pernah mengalami kekeringan pada vagina, nyeri selama berhubungan seks,
pencapaian orgasme yang lama.
- Apakah klien menderita kelainan menstuasi seperti : Dismenorea, Polimenorea
(siklus menstruasi yang panjang), Hipomenorea (menstruasi yang sedikit),
Hipermenorea (menstruasi yang banyak)
- Apakah klien mengalami Papitasi, sakit kepala (migrain), kelelahan, nyeri
otot/sendi, nyeri punggung, peningkatan BB.
- Apakah klien mengalami vertigo, keringat banyak, adanya rasa kedinginan
- Apkah Libido berkurang, sering merasa gugup, mudah
tersinggung/iritabilitas/agitasi gampang depresi, menjadi pelupa
- Apakah klien merasa cemas dan takut kehilangan kebanggan sebagai wanita
yang merasa tidak lagi menarik buat pasangannnya
- Apakah klien mengalami insomnia
B. Pemeriksaan fisik
- Tanda-tanda vital
- Tekanan darah normal atau 140 mmHg,
- Suhu meningkat dan bila terjadi menggigil / suhu menurun
- Nadi batas normal 80-100 x/menit
- Respirasi batas normal 20-24 x/menit
- Integumen
Terjadi kemerahan (flusher) terutama daerah dada, leher, kepala dan sensasi
panas, banyak keringat, kadang terjadi kedinginan.
- Reproduksi
Ovarium mengecil/mati, vagina lebih kecil dan dinding tipis, kering, plastisitas
menurun, menstruasi berhenti.
- Murkuloskeletal
Terjadi osteoporosis, fraktur, nyeri punggung, penurunan tinggi badan penonjolan
tulang belakang.
- Cardiovaskuler
Terjadi peningkatan LDL
- Endokrin : penurunan hormon estrogen dan progesteron, siklus menstruasi
menjadi tidak teratur/berhenti,
- Perkemihan : Aktivitas kendali, spingter dan otot-otot detrussor (otot-otot
blodder) hilang/menurun. disuria, sering berkemih, rasa terbakar bila miksi.
B. KLASIFIKASI DATA
C. ANALISA DATA
Do : Saat PD
vagina lebih
3 kecil, kering dan Gangguan
tipis pemenuhan
Ds. - Klien kebutuhan
mengatakan takut seksual
melakukan
Produksi estrogen ↓
hubungan seksual
(coitus) ada rasa
nyeri saat
hubungan seksual
- Klien merasa
pasangannya
tidak lagi tertarik
pada dirinya
- Libido menurun
4 Do : Resti fraktur
- Penurunan
TB, bengkok
dipunggung
- Hasil sinar x :
30-50% masa
tulang hilang
Ds :
- Klien
mengatakan sakit
Penurunan estrogen
dan linu/ ngilu
↓
pada daerah
Berkurangnya massa tulang
tulang dan sendi-
↓
sendi
Osteoporosis
- Klien
↓
mengatakan
Resiko Fraktur
masih merokok
dan asupan
kalsium
berkurang
- Klien
mengatakan nyeri
punggung
7 Ds : Klien Gangguan
mengatakan konsep diri
Masa menopause
merasa
↓
pasangannya tak
Perubahan fisik
lagi tertarik
↓
padanya
Perubahan pada pasangan
- rasa takut
↓
ditolak
Persepsi identitas tidak menarik
- Kelien
↓
membutuhkan
Gangguan konsep diri
waktu lebih lama
untuk orgasme
E. INTERVENSI
Intervensi Keperawatan
No Tujuan Intervensi Rasional
1 Tupan: klien Beritahu klien untuk Me ↓ panas dan proses
mengetahui fisiologi memakai pakaian yang evavorasi
klimakterium tipis dan menyerap
keringat.
Tempat yang panas akan
Tupen: dalam jangka Hindari tempat yang direspon tubuh dengan me ↑
waktu 3 hari dengan bersuhu panas suhu tubuh untuk
keseimbangan suhu menyesuaikan dengan suhu
tubuh terjadi dengan lingkungan sehingga
kriteria : suhu tubuh Intake cairan temperatur akan semakin
36,5 0C-37,5 0C ditingkatkan tinggi
F. IMPLEMENTASI
Komponen pada tahap implementasi adalah:
● Tindakan keperawatan mandiri
Tindakan keperawatan mandiri dilakukan tanpa pesanan dokter.Tindakan
keperawatan mandiri ini ditetapkan dengan standar praktek American Nurse
Assiciation (1973) dengan kebijakan institusi perawatan kesehatan
● Tindakan keperawatan kolaboratif
Tindakan keperawatan kolaborasi diimplementasikan bila perawat bekerja
dengan anggota tim perawat kesehatan yang lain dalam membuat keputusan
bersama yang bertujuan untuk mengatasi masalah klien
● Dokumentasi tindakan keperawatan dan respon klien terhadap tindakan
keperawatan
Dokumentasi merupakan pernyataan dari kejadian/identitas yag otentik
dengsn mempertahankan catatan-catatan yang tertulis
G. EVALUASI
Menurut Doenges (2003), setelah dilakukan implementasi keperawatan maka
evaluasi yang di harapkan untuk pasien dengan klimakterium si antaranya
sebagai berikut :
- Pasien melaporkan perubahan dalam pola tidur/istirahat
- Pasien mengungkapkan peningkatan rasa sejahtera atau segar
A. KESIMPULAN
Klimakterium merupakan masa yang bermula dari akhir tahap reroduksi dan berakhir
pada awal senium dan terjadi pada wanita berumr 40-65 tahun. Masa ini ditandai dengan
berbagai macam keluhan endrokinologis Menopause artinya berhenti haid, terjadi dalam
masa klimakterium pada usia sekitar 50 tahun.Pascamenopause adalah masa 3 – 5 tahun
setelah menopause .Klimaterium dan Menopause sebagai bagian dari proses kehidupan
memang tidak dapat dihindari. Menopause dan klimaterim bukanlah suatu penyakit,
namun merupakan tahap yang tidak dapat dihindari pada kehidupan wanita.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Kasdu. 2004. Kiat sehat & bahagia di usia menopause. Puspaswara. Jakarta:
Gramedia.