I. PENDAHULUAN
Keamanan pangan telah menjadi isu utama saat ini baik di dalam maupun
di luar negeri. Dengan perkiraan jumlah populasi dunia mencapai 11 milyar pada
melipatgandakan produksi pangan di tahun 2025 dan tiga kali lipat di tahun 2050,
dengan kondisi lahan dan air per kapita berkurang dan tantangan kondisi
diperlukan sekitar 7 kali lipat di tahun 2020 (Hew & Fletcher 2003).
gen dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya, baik dari satu hewan ke
hewan lainnya atau dari satu tanaman ke tanaman lainnya. Salah contoh dari
retroviral (salah satu elemen vektor) untuk menginfeksi sel lines ikan.
ikan normal. Ikan transgenik dapat diproduksi melalui beberapa cara, yaitu
2
penyuntikan ke germinal vesicle telur (Ozato et al., 1986) atau sitoplasma embrio
pada fase satu sel (Chourrout et al., 1986), elektroporasi pada embrio (Powers et
al., 1992) atau pada sperma (Kang et al., 1999), infeksi dengan retroviral (Lin et
al., 1994a; Gaiano et al., 1996), dan dengan partikel gun (Zelenin et al., 1991).
terjadi efisiensi pakan. Pada tulisan ini akan dikaji mengenai pengertian
transgenic pada ikan, bagaimana metode atau proses yang digunakan , serta
dari paper ini yaitu memberikan pengetahuan menganai transgenik, prinip dasar
dari transgenik, proses atau tahapan tahapan transgenik pada ikan terutama ikan
Transgenik terdiri dari kata trans yang berarti pindah, dan gen yang berarti
pembawa sifat. Jadi transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk hidup
ke makhluk hidup lainnya, baik dari satu hewan ke hewan lainnya atau dari satu
tanaman ke tanaman lainnya, atau dari gen hewan ke tanaman dan sebaliknya
(Alimuddin, 2010).
Manipulasi Gen untuk Mengadakan Perubahan yang tetap pada Sel Makhluk
penggabungan ulang gen dari sumber yang berbeda secara in vitro (Karim,2002)
penting yang komersial dalam akuakultur khususnya ikan hias (Glick &
Pasternak, 2003).
kepada beberapa tahapan yaitu: 1). Penentuan ikan spesies; menurut Ozato et al.
karakteristik ideal di antaranya; siklus hidup dan reproduksi pendek, dalam satu
4
tahun dapat memijah beberapa kali; produksi telur, dan sperma ikan banyak. 2).
Menyiapkan spesifik gen dengan spesifik produk dari gen tersebut yang
diinginkan. 3). Isolasi DNA yang mengandung gen target atau gen of interest
(GOI). 4). Isolasi plasmid DNA bakteri yang akan digunakan sebagai vector. 5).
mikroorganisme inang 7). Pengklonan sel-sel dan gen asing. 8). Identifikasi sel
inang yang mengandung DNA rekombinan yang diinginkan. 9). Penyimpanan gen
masing-masing telur atau sperma ikan yang dipilih sebagai ikan transgenik. 11).
Pembuahan buatan dengan menggabungkan telur dan sperma tersebut pada wadah
Secara umum prinsip dasar transfer gen digambarkan dalam diagram pada
Gambar1.
mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi diband ingkan dengan metode yang
lain. Pertama kali, metode mikroinjeksi dilakuan oleh Gurd on (1963) pada telur
oleh Chourrout et al (1986) pada ikan Rainbow Trout (Salmo gairdneri), dan
Pada metode ini, virus ditumpangi oleh gen yang dikehendaki dan
kecil dan mampu menembus inti sel dan virus m empunyai genom yang terdiri
dari RNA yang mempunyai kemampuan untuk mentraskripsikan DNA. Bila satu
sel diinfeksi dengan retrovirus maka akan menghasilkan DNA virus, setelah DNA
species ikan telah dilakukan diantaranya oleh Lin et al (1994) dan Gaiano et
mentransfer DNA asing kedalam oosit, sperma terlibat langsung dalam proses
6
fertilisasi. Matriks DNA diikat pada daerah postacrosomal oleh komponen protein
fertilisasi. Pengikatan gen oleh sperma secara optimal bila sperma dalam keadaan
motil dan konsentrasi DNA cukup t inggi. Metode ini juga telah dicobakan oleh
Metode ini banyak digunakan pada tanaman dengan cara DNA diikat
pada suatu mikropartikel. Transfer gen dengan metode ini mempunyai banyak
keuntungan yaitu mudah ditangani dengan satu kali tembakan akan menghasilkan
beberapa sasaran, partikel dapat mencapai sasaran yang lebih dalam dan dapat
digunakan pada berbagai macam jaringan (Potrykus, 1996). Pada ikan telah
Pada metode ini gamet atau embrio ditempatkan pada suatu cuvet yang
mana membran selnya permiabel terhadap molekul DNA bila mendapatkan aliran
(pulsa) listrik pendek (beberapa saat). Ketika aliran listrik dihilangkan dan
membran selnya kembali seperti semula, beberapa fragment DNA asing akan
tinggal dalam gamet atau embrio. Metode ini mudah dan cepat dan
memungkinkan untuk melakukannya pada ratusan oosit ikan atau telur ikan yang
hormon pertumbuhan.
target yang paling banyak digunakan dalam transgenik ikan. Introduksi gen
hormon pertumbuhan (GH) pada ikan telah berhasil diaplikasikan dalam rangka
tersebut akan ada di setiap sel dalam tubuh ikan salmon tersebut.Telur-telur
berubah secara genetika dan yang lainnya tidak. Ikan dengan gen yang terintegrasi
dengan benar digunakan untuk menciptakan stok pembiakan jenis baru, yang
transgenik berenang lamban dan terus mengunyah karena diberi makan 20 kali
sehari. Ikan salmon dirancang tumbuh delapan kali lebih cepat dan berat 37 kali
lebih besar dari ukuran normal, seperti dikutip Berita Bumi (Oktober 1999).
ikan bernilai komersial, juga udang. Terciptanya ikan super tanpa sengaja yakni
dengan adanya gen yang memungkinkan flounder mampu hidup di air beku. Gen
itu digabungkan dengan gen pemicu pertumbuhan dengan harapan salmon dapat
tumbuh sampai 20 – 30% lebih besar. Kedua gen disuntikkan ke embrio salmon
– 600% lebih cepat dalam 14 bulan pertama, dan dapat dipasarkan setahun lebih
positif pada pertumbuhan ikan dan terbukti bahwa gen luar yang ditranfer telah
mampu berintregrasi dengan genomnya, hal ini dapat dilihat dari hasil
pertumbuhan keturunannya yang cukup meyakinkan yaitu sekitar 4-6 kali lipat
pada ikan salmon. Adapun FCR (food conversi ratio) atau perbandingan antara
pakan yang diberikan dengan daging yang dibentuk pada ikan transgenik
mencapai 0,76 sedangkan nontransgenik sebesar 1,02, ini berarti bahwa ikan
sebanyak 0,76 kg, sedangkan pada ikan biasa untuk menghasilkan daging satu
Mereka juga tidak berenang sebaik ikan liar, sehingga mereka dapat dapat
berkumpul di suatu area dan memonopoli persediaan makanan dan sumber daya
lain. Hal ini dapat mempunyai efek menghancurkan lingkungan alami, khususnya
karena sebagian besar ikan yang direkayasa saat ini – misalnya salmon, trout, carp
III. METODE
dari isolasi DNA, yang dapat diisolasi dari darah, daging, sirip ataupun sisik.
dalam tabung yang berisi sampel jaringan, kemudian dicampur dengan segera dan
diinkubasi pada suhu 55 oC selama 1 jam (atau sampai jaringan hancur dengan
high filter tube yang telah dipasangkan dengan collection tube. Sampel
disentrifuge selama 1 menit dengan kecepatan 9200 rpm. Setelah itu dibuang
disentrifuge selama 1 menit pada kecepatan 9200 rpm. Setelah itu dibuang
10
1 menit pada kecepatan 9200 rpm. Membuang supernatan dari collection tube,
collection tube, memasangkan tabung evendorf baru pada high filter tube.
Sebanyak 200 µl Elution Buffer (yang telah diinkubasi hingga suhu 70 oC)
dengan kecepatan 9200 rpm. Membuang high filter tube, menambahkan 140 µl
TE ditambahkan ke dalam tabung, dan DNA to tal siap diproses lebih lanjut.
Mencari sekuen promoter region gen pengkode, tergantung pada jenis gen
yang akan ditranfer, misal gen GH ikan jenis lain yang telah dilaporkan
dan dibandingkan berat molekulnya dengan DNA marker. Pita (band) yang sesuai
dengan DNA marker untuk promotor gen pengkode dipisahkan dengan cara
memotong gel yang berisi band tersebut kemudian diisolasi dari gel dengan
11
menggunakan DNA elution kit. Diperoleh suspect DNA promotor gen pengkode,
dalam larutan Ringer pada suhu 4 oC, dan biasanya selama 2 (dua) jam dari waktu
fertilisasi. Setelah telur dan sperma dikumpulkan atau dikoleksi, maka dilakukan
fertilisasi, yaitu dengan menyatukan sperma dan ovum (telur) dalam suatu wadah
dan kemudian diaduk dengan bulu ayam selama kira-kira satu menit. Setelah itu
telur siap untuk dilakukan transfer gen secara mikroinjeksi.Bentuk struktur telur
dengan mengg unakan mesin yang diseput dengan “ Gen Pusher “. Dalam
12
yaitu :
2. Pada zygot, yaitu pada blastodisnya. Mitode Mikroinjeksi Gen pada Telur
Pada ikan injeksi atau trans gen dilakukan pada mikropil, sebagai contoh
diameter lubang mikropil telur ikan salmon 17 ųm, dalamnya 4 ųm, dan diameter
mikropil canalnya 1,2 ųm (Riehl, 1980 dalam Hew dan Fletcher ( 2003).
13
3.1.4. Pemeriksaan/Pengujian
pengujian atau pemeriksaan baik secara genetik maupun fenotip. Pemeriksaan ada
blot. Untuk ekspresi transgen diperiksa dengan metoda northern blot. Ikan
transgenik yang berkembang dari zigot tersebut dikenal sebagai ”Founders” dan
sesamanya.
IV. PENUTUP
4.1.Kesimpulan
ulang gen dari sumber yang berbeda secara in vitro. Metode transgenik terdiri
kedalam telur ikan, salmon tersebut. ikan salmon dirancang tumbuh delapan kali
lebih cepat dan berat 37 kali lebih besar dari ukuran normal. metode transgenik
microinjention terdiri dari persiapan gen (isolasi dan purifikasi serta restriksi dna),
koleksi telur, sperma dan fertilisasi, injeksi gen ke dalam telur, dan
pertumbuhan yang cepat, pakan yang dibutuhkan sedikit, tahan terhadap penyakit
pada lingkungan yang cukup ekstrim. Kelemahan ikan transgenik adalah apabila
ikan samon transgenik ini di lepaskan ke habitat perairan alami, maka dapat
DAFTAR PUSTAKA
Kang, J.H., Yoshizaki, G., Homma, O., Strunsmann, C.A., and Takashima, F.
1999. Effect of an osmotic differentiation on the efficiency of gene transfer
by electroporation of fish spermatozoa. Aquaculture, 173:297- 307.
Lin, S., Gaiano, N., Culp, P., Burns, J.C., Friedmann, T., Yee, J.K..1994.
Integration and germ-line transmission of a pseudotyped retroviral vector
in zebrafish. Science, 265:666-668.
Rudiyanto, 2011. Rekayasa Genetika (Transgenik). Jurnal Ristek April 2011, Vol.
4 No. 1
Tsai, H.J. 2008. Use of Transgenic Fish Possessing Special Genes as Model
Organisms and Potential Applications. Journal of Genetics and Moleculer
Biology, 19 (1) : 22~38.
Zelenin, A.V., Alimov, A.A., Barmintzev, V.A. 1991. The delivery of foreign
gene into fertilized fish eggs using high-velocity microprojectiles. FEBS
Letters, 287:118-12
16
17
OLEH :
SANNADA HAFIZHA
1504116627
BUDIDAYA PERAIRAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, ridha dan rahmat-Nyalah saya dapat menyelesaikan paper Genetika dan
Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Netti
Saya menyadari paper ini terdapat kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat saya
Sannada Hafizha
19
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Road Map Secara Umum Dasar – Dasar Genetika .............................. 4
2. Struktur Telur Ikan Salmon yan Telah Dibuahi ................................... 11
3. Metode Mikroinjeksi Gen pada Pronukleus Telur Ikan ...................... 12
4. Metode Mikroinjeksi Gen pada Telur (Zygot) Ikan ............................ 12
20
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat .................................................................. 2
III. METODE
3.1. Metode Mikroinjeksi ................................................................ 9
3.1.1. Persiapan Gen.................................................................. 9
3.1.2. Koleksi Telur, Sperma dan Fertilisasi ............................. 11
3.1.3. Injeksi Gen ke dalam Telur ............................................. 11
3.1.4. Pemeriksaan/ Pengujian .................................................. 13
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan ............................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA