Review Buku
RELIGI TOKUGAWA
Karya Robert N. Bellah
Kelompok 9
1. Ardhiyanto Wisnu G.
2. Gita Pratiwi
3. Zulkifli Pelana
G. Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, kita dapat menarik
beberapa kesimpulan, antara lain: terbentuknya Jepang menjadi suatu masyarakat industri
modern tak terlepas dari kuatnya nilai-nilai politik yang dominan, yang mana nilai-nilai
politik tersebut menjembatani aspek-aspek ekonomi dengan religius dalam masyarakat.
Kemudian, religi berperan penting dalam proses rasionalisasi politik dan ekonomi di
Jepang dengan cara memperkuat ketertarikan pada nilai-nilai sentral, memberikan motivasi
dan legitimasi untuk beberapa inovasi politik dan menguatkan sikap rajin dan hemat. Dan
dalam religi Jepang pada masa Tokugawa bahkan hingga masa kini, adanya suatu keharusan
bekerja keras tanpa mementingkan diri sendiri dan membatasi nafsu konsumsi sangat
ditekankan dalam religi Jepang serta tekanan betapa pentingnya sikap rajin dan ugahari
memberi makna religius terhadapnya. Etika semacam ini sangat mendukung rasionalisasi
ekonomi merupakan pokok pikiran utama dalam studi Weber tentang Protestanisme dan hal
yang sama nampaknya juga terjadi di Jepang.
Terakhir, mengenai makna dari “fungsi-fungsi” religi Jepang yang telah mengantar
Jepang menuju kemodernan yang menakjubkan dan “kekalahan” Jepang pada 1945, dampak
positif maupun negatif dari religi tersebut akan terus berlangsung jika religi tetaplah menjadi
religi, tegangan masyarakat dan religi terus berlangsung, tak mustahil religi mengubah
kekalahan manusia menjadi kemenangan.