Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN

EDUKASI PASIEN

RSI. SITTI MARYAM


TAHUN 2019

1
BAB I

DEFINISI

Edukasi gizi merupakan serangkaian kegiatan penyampaian pesan–pesan gizi


dengan tujuan untuk menanamkan dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku
hidup sehat bagi individu. Di unit gizi ada dua bentuk kegiatan edukasi, yaitu edukasi gizi
pasien rawat inap dan rawat jalan. Edukasi gizi dilakukan kepada pasien rawat inap saat
pasien baru datang dan akan KRS (keluar rumah sakit). Materi edukasi yang diberikan
adalah tentang diit yang dijalankan oleh pasien sesuai advice dokter dan disesuaikan
dengan hasil lab serta riwayat penyakit terdahulu pasien. Edukasi gizi diberikan dengan
tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pasien tentang pola makan yang sehat dan
pantangan-pantangan makan, sehingga pasien bisa menerapkan pola hidup sehat dan
seimbang baik selama masa perawatan di rumah sakit maupun saat pasien sudah keluar
rumah sakit.

1
BAB II

RUANG LINGKUP

2.1 Edukasi Gizi pasien Rawat Inap

Edukasi gizi dilakukan oleh Ahli Gizi kepada pasien rawat inap dengan
mengikutsertakan keluarga pasien. Pemberian edukasi dilakukan oleh Ahli Gizi bersamaan
dengan kegiatan asesmen gizi ketika pasien masuk rumah sakit. Edukasi dilakukan di
kamar pasien. Edukasi gizi dilakukan kepada semua pasien rawat inap baik yang tidak
mendapatkan diet khusus (diet bebas) maupun pasien yang diharuskan diet (misalnya diet
RG, RL, DM, dll). Pada pasien anak-anak edukasi gizi harus didampingi oleh orangtua
pasien. Pada saat edukasi pasien baru, Ahli Gizi menanyakan antropometri, keluhan klinis,
kebiasaan makan, alergi/pantangan. Ahli gizi memberikan umpan balik terhadap masalah
yang ditemukan pada pasien, pemberian edukasi dapat dilakukan dengan memberikan
leaflet pelayanan gizi dan leaflet diit jika pasien diharuskan untuk berdiet, setelah Ahli Gizi
melakukan edukasi gizi, hasil edukasi ditulis di formulir edukasi pasien.

Hal – hal yang dipersiapkan saat melakukan edukasi gizi antara lain :
1. Mempelajari status medik pasien
2. Melihat hasil laboratorium pasien
3. Ada atau tidaknya riwayat penyakit terdahulu pasien.
4. Leaflet pelayanan gizi yang berisi pemberitahuan jam pemberian makan pasien,
pengambilan peralatan kotor makan pasien, himbauan agar tidak membawa makanan
bebas dari luar rumah sakit.
5. Leaflet diit (sesuai dengan diagnosa dan hasil lab).

Edukasi gizi juga diberikan oleh Ahli Gizi jika pasien membawa makanan dari luar
rumah sakit dan ketika pasien atau keluarga menitipkan makanan ke gizi. Makanan yang
boleh dititipkan oleh keluarga hanya makanan atau bahan makanan yang terkait dengan
terapi gizi pasien, misalnya penitipan sari ikan kutuk untuk pasien hipoalbumin atau
penitipan es krim untuk pasien yang telah melakukan operasi ATE. Penyediaan makanan
dari luar rumah sakit oleh keluarga harus dengan ijin DPJP dan di bawah pengawasan Ahli
Gizi. Saat pasien atau keluarga pasien menitipkan makanan/minuman ke gizi, Ahli Gizi
memberikan edukasi terkait masa simpan dan resiko kontaminasi makanan atau minuman
yang dititipkan.

2
2.2 Edukasi Gizi pasien Rawat Jalan

Edukasi gizi dilakukan oleh Ahli Gizi kepada pasien rawat jalan dengan mengikutsertakan
keluarga pasien. Pemberian edukasi dilakukan oleh Ahli Gizi di ruang Medical Check Up.
Pasien biasanya membawa surat rujukan dari dokter spesialis saat akan melakukan
konsultasi gizi sehingga Ahli Gizi memberikan edukasi sesuai dengan apa yang disarankan
oleh dokter spesialis, namun tidak menutup kemungkinan ada pasien yang langsung
mendaftar konsultasi gizi tanpa surat rujukan (keinginan pasien sendiri). Pada pasien anak-
anak edukasi gizi harus didampingi oleh orangtua pasien.

Hal – hal yang persiapkan di saat melakukan edukasi gizi pada pasien rawat jalan
antara lain :

a. Membaca surat rujukan dari dokter spesialis yang diberikan melalui pasien

b. Mempelajari data laboratorium yang dibawa oleh pasien (jika ada)

c. Menyiapkan catatan pengkajian data pasien (Assessment, Clinical, Dietary History) ada
atau tidaknya riwayat penyakit terdahulu pasien.

d. Leaflet diit (sesuai dengan diagnosa dan hasil lab)

3
BAB III

KEBIJAKAN

3.1. Edukasi gizi dilakukan oleh Ahli Gizi

1. Edukasi gizi merupakan serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang


berkesinambungan dimulai dari asesmen/pengkajian, pemberian diagnosis, intervensi
gizi dan monitoring evaluasi kepada pasien di rawat jalan.
2. Penyediaan makanan dari luar rumah sakit oleh keluarga harus dengan ijin DPJP dan
di bawah pengawasan Ahli Gizi.
3. Ahli Gizi memberikan edukasi terkait masa simpan dan resiko kontaminasi makanan
atau minuman yang dititipkan oleh pasien atau keluarga pasien.
4. Makanan dari luar rumah sakit yang boleh dititipkan hanya makanan yang terkait
dengan terapi gizi pasien.
5. Asuhan gizi rawat jalan pada umumnya disebut kegiatan konseling gizi atau
edukasi/penyuluhan gizi.
6. Pada pasien rawat jalan, dokter dapat merujuk pasien kepada Ahli Gizi untuk
mendapatkan konseling/konsultasi gizi dengan menyertakan surat rujukan dari dokter.
7. Pada pasien rawat inap, konseling/konsultasi gizi dapat dilakukan dengan menyertakan
formulir permintaan konsultasi gizi.
8. Pelayanan gizi rawat jalan meliputi kegiatan konseling individual seperti; pelayanan
konseling gizi dan dietetik di unit rawat jalan dan di unit rawat inap.
9. Pelayanan Penyuluhan berkelompok yang dilakukan seperti pemberian edukasi pada
senam ibu hamil, bekerjasama dengan Bidan

4
BAB IV

TATALAKSANA

4.1 Tatalaksana Edukasi Gizi Pasien Rawat Inap

1. Edukasi gizi diberikan kepada pasien dan keluarga pasien. Edukasi diberikan
maksimal 2x24 jam sejak pasien masuk rumah sakit.
2. Sebelum melakukan edukasi gizi , Ahli Gizi mempelajari status medis pasien. Melihat
antropometri, status gizi pasien, riwayat penyakit, riwayat makan, dan hasil
laboratorium. Saat masuk ke kamar pasien Ahli Gizi memperkenalkan diri dan
melakukan identifikasi pasien, yang tujuannya adalah untuk memastikan tepat pasien
yang akan diberikan edukasi.
3. Saat memberikan edukasi gizi hendaknya selain dengan pasien juga ada keluarga
(suami/istri, anak, atau orang yang tinggal bersama pasien) sehingga pasien dan
keluarga mengerti tentang diit yang dijalankan oleh pasien.
4. Ahli Gizi memberikan leaflet diit dan flier informasi pelayanan gizi (lihat gambar 1).
5. Penjelasan yang diberikan saat memberikan edukasi gizi antara lain :
a. Menjelaskan diit pasien sesuai yang tertulis di leaflet diit.
b. Memberikan penjelasan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan.
6. Ahli Gizi memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya sebagai
timbal balik dan bukti pasien dan keluarga mengerti dengan penjelasan yang telah
diberikan.
7. Ahli Gizi memberikan himbauan kepada pasien dan keluarga agar tidak membawa
makanan dari luar Rumah Sakit, tetapi bila pasien tetap membawa makanan dari luar,
harus sepengetahuan Ahli Gizi sehingga dapat diketahui kesesuaian makanan yang
dibawa dengan diit dan porsi pasien yang seharusnya. Pasien/keluarga juga bisa
menyampaikan kepada perawat bila membawa makanan dari luar yang nantinya
perawat akan menghubungi ahli gizi. Ahli Gizi memberikan edukasi terkait diet yang
sedang dijalankan kepada pasien dan keluarga, pasien tetap dianjurkan untuk
mengonsumsi makanan rumah sakit selama perawatan, jika pasien akan mengonsumsi
makanan dari luar RS, Ahli Gizi meminta persetujuan dokter DPJP, jika makanan
yang dibawa tidak sesuai dengan diet pasien, maka Ahli Gizi wajib mengedukasi
kembali tentang diet yang sedang dijalani oleh pasien. Setelah melakukan edukasi ke
pasien dan keluarga, hasil edukasi ditulis di lembar edukasi pasien.
8. Berikan nomor telepon yang bisa dihubungi jika sewaktu-waktu diperlukan untuk
pasien yang melakukan konsultasi gizi.
9. Tawarkan bantuan kembali "Apakah masih ada yang dapat saya bantu?"
10. Ucapkan terima kasih dan semoga lekas sembuh.

5
11. Saat pasien akan pulang, Ahli Gizi kembali memberikan edukasi pesan-pesan gizi
untuk dijalankan di rumah, kemudian Ahli Gizi meminta tanda tangan di formulir
edukasi terintegrasi sebagai bukti telah melakukan edukasi (lihat gambar 2) dan Ahli
Gizi menulis di CPPT rekam medik pasien (lihat gambar 3).
12. Jika pasien atau keluarga pasien menitipkan makanan atau minuman ke unit gizi, maka
Ahli Gizi memberikan edukasi tentang masa simpan dan risiko kontaminasi makanan
atau minuman yang dititipkan. Makanan yang dititipkan diberikan label (lihat gambar
4) dan ditulis di buku penitipan makanan yang ditandatangani oleh petugas yang
menerima dan keluarga pasien yang menitipkan saat menitipkan barang dan saat
barang dikembalikan.

4.2 Tatalaksana Edukasi Gizi Pasien Rawat Jalan

1. Ahli gizi menerima permintaan konsultasi gizi melalui counter rawat jalan.
2. Ahli gizi melakukan konfirmasi kepada petugas counter rawat inap tentang permintaan
jenis konsultasi gizi.
3. Ahli gizi menyiapkan materi konsultasi sesuai dengan jenis konsultasi gizi.
4. Ahli gizi melakukan assesment pasien meliputi antropometri, keadaan fisik klinis,
hasil laboratorium pasien (jika ada), dan riwayat makan pasien.
5. Ahli gizi memberikan konsultasi gizi kepada pasien tentang diet yang diberikan,
berikan kesempatan kepada pasien atau keluarga untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan.
6. Catat kegiatan konsultasi ke dalam buku konsultasi rawat jalan dan minta tanda tangan
pasien atau keluarga yang diberikan edukasi (lihat gamabar 3)
7. Catat hasil konsultasi di formulir CPPT pasien. Pencatatan hasil konsultasi pasien
rawat jalan (lihat gambar 2).
8. Monitoring dan lakukan evaluasi bagi pasien rawat jalan sesuai dengan perubahan diet
pasien.

6
BAB V

DOKUMENTASI

Gambar 1. Filler Informasi Pelayanan Gizi

7
Gambar 2. Penulisan Hasil Edukasi Pasien Rawat Inap di CPPT Pasien

8
Gambar. 3 Formulir Edukasi Terintegrasi

9
Contoh Leaflet

10
11
12
13
14
15

Anda mungkin juga menyukai