Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH DASAR TEKNIK

TENTANG PEMBUATAN BESI

OLEH:
ANGGRAINI DWI CAROLIN SIMANJUNTAK P0093301504
INDAH AFSARI PASARIBU P00933015021
KRISTINA NATALIA SIBARANI P00933015025
NOVI LIQUITA SIMBOLON P00933015034
WINDA YOSEPHA SEMBIRING P00933015050

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN RI


MEDAN JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
KABANJAHE
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan laporan ini. Tidak lupa juga saya ucapkan termia kasih kepada dosen
PEMBUATAN BESI Erba Kalto Manik yang telah membimbing saya agar dapat
mengerti tentang bagaimana cara menyusun laporan ini. Laporan ini disusun agar
pembaca dapat memperluas ilmu tentang PEMBUATAN BESI, yang saya sajikan
berdasarkan praktik yang telah dilakukan. Dengan penuh kesabaran laporan ini
dapat terselesaikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pelajar
ataupun, umum khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca
laporan ini, dan mudah-mudahan juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca.
Dalam penyelesaian tugas ini kami banyak menerima bantuan dan dukungan
dari banyak pihak, dan kesempatan ini kami berterima kasih kepada kedua orang
tua kami yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan baik Moril maupun
Materil sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir ini.
Akhir kata kami sebagai penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Dari kami mungkin masih ada kekurangan dan
kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan praktik ini.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Besi merupakan logam yang paling banyak terdapat di alam, besi juga diketahui sebgai
unsur yang paling banyak membentuk bumi yaitu kira-kira 4,7-5% pada kerak bumi. Besi
adalah logam yang dihasilkan bijih besi dan jarang dijumpai dialam keadaan bebas,
kebanyakan besi terdapat dalam batuan dan tanah sebagai oksida besi, seperti oksida
besi magnetik (Fe3O40) mengandung besi 65%, Hemalite (Fe2O3) mengandung 60-
75% besi, Limonet (FeO3H2O) mengandung besi 20% dan slident (Fe2CO3). Dalam
kehidupan, besi merupakan logam paling biasa digunakan dari pada logam-logam yang
lain. Hal ini disebabkan karena harga yang murah dan kekuatan yang baik serta
penggunaanya yang luas. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak teknologi baru
yang bermunculan untuk menghasilkan besi salah satu sebabnya adalah karena besi
memiliki kegunaan yang sangat banyak dan terlebih lagi karena biji besi yang relatif
melimpah dipenjuru dunia.

1.2 Tujuan
Mengetahui cara pemasangan besi pada pembuatan meja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Besi
Besi adalah logam transisi yang paling banyak dipakai karena relatif melimpah di
alam dan carbon di dapat baja yang sangat keras. Besi merupakan unsur paling biasa
dibumi, membentuk 5% dari pada kerak bumi. Dalam perindustrian besi dihasilkan dari
pada biji kebanyakannya hemalite (FeO3) dan magnetik (Fe3O4).
2.2 Alat dan bahan
Alat : pemotong besi, tang, palu, gergaji, paku, alat ukur.
Bahan : besi, kawat, triplek
2.3 Prosedur Kerja
a. Pemotongan dan pembekokan besi :
1. Gunakan meja yang kuat dan rata
2. Ukur diameter besi
3. Periksa besi-besi yang telah dibengkokkan
4. Jika ada besi yang susah dibengkokkan mata boleh dipanaskan
5. Ikuti perubahan Schedule pembesian
b. Pemasangan Besi :
1. Besi harus bersih dari minyak
2. Letakkan tualangan besi pada ruang yang tersedia untuk pemadatan beton
3. Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada over laping yang sesuai
perhitungan teknis
4. Apabila diperlukan merakit tualangan besi terlebih dahulu harus diluar Be’cisting
baru kemudian meletakkan sesuai posisinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah, berjarak cukup dari rencana.
Pemasangan besi, besi adalah logam transisi yang paling banyak dipakai dengan
pemasangan besi yang cukup bagus dan kuat maka pondasi pada meja akan kuat
dan tahan lama.

Anda mungkin juga menyukai