Anda di halaman 1dari 4

1.

Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang
sebenarnya kelak; baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi
dunia kerja.
2. Simulasi dapat mengembangkan krwativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi
kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan.
3. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
4. Memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi
berbagai situasi sosial yang problematis.
5. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran.

Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam memebelajarkan siswa agar
terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran. Setiap metode
mengajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam membentuk pengalaman balajar
siswa, tetapi satu dengan yang lainnya saling menunjang.

Dalam kegiatan belajar ini akan dikemukakan tantang konsep, karakteristik, prosedur,
keterbatasan, dan keunggulan metode mengajar simulasi yang mungkin banyak digunakan oleh
guru.

Penggunaan metode mengajar yang didasarkan pada pembentukan kemampuan siswa, seperti
memiliki kreativitas. Setiap metode mengajar memiliki keunggulan dan kekurangan sehingga hal
tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih metode tersebut. Kelemahan-
kelemahan metode harus diantisipasi dan dikaji oleh guru agar penggunaannya dapat efektif.

Dalam pengajaran modern teknik ini telah banyak di laksanakan sehingga siswa bisa berperan
seperti orang-orang atau dalam keadaan yang dikehendaki. Simulasi adalah tingkah laku
seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan tujuan agar orang itu merasa
dan berbuat sesuatu. Jadi siswa itu berlatih memegang peranan sebagai orang lain. Simulasi
mempunyai bermacam-macam bentuk pelaksanaan ialah : peer-teaching, socialdrama,
psikodrama, simulasi game, dan rope playing.

Contohnya : siswa melatih mengajar di depan kelas berperan sebagai guru. Dalam pengajaran
konpeksi, siswa berperan sebagai manajer, penggunting bahan, penjahit, penyetrika, pengepak,
pengelola keuangan, dll. Mereka sedang memerankan sekelompok orang yang mengelola
konpeksi pakaian.

1.1 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Apa pengertian dari metode simulasi?


1.2.2 Apa tujuan dari metode simulasi?
1.2.3 Apa saja jenis- jenis metode simulasi?
1.2.4 Bagaiamana Karakteristik meode simulasi?
1.2.5 Bagaimana prosedur metode simulasi?
1.2.6 Persyaratan apa saja yang mengoptimalkan metode simulasi?
1.2.7 Apa kelemahan dan kelebihan metode simulasi?
1.2.8 Apa peranan guru dalam metode simulasi?

1.2 MANFAAT DAN TUJUAN


1.2.1 Memenuhi tugas mata kuliah Teori Pembelajaran.
1.2.2 Mengerti tentang pengertian metode simulasi.
1.2.3 Mengetahui tujuan metode simulasi.
1.2.4 Mengetahui jenis- jenis metode simulasi.
1.2.5 Memahami karakteristik metode simulasi
1.2.6 Memahami prosedur metode simulasi.
1.2.7 Memahami persyarataan yang dapat mengoptimalkan metode simulasi.
1.2.8 Mengetahui dan menahami kelemahan dan kelebihan metode simulasi.
1.2.9 Mengetahui peranan guru dalam metode simulasi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN METODE SIMULASI

Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah satu metode pelatihan yang
memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan keadaan yang
sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai
model statistic atau pemeran.

Udin Syaefudin Sa’ud (2005: 129) simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku
sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang
tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat
variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Simulasi
memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa
dimodifikasi secara nyata.

Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran
yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan
metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan
kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada
kelas tinggi di sekolah dasar.

Dalam pembelajaran yang menggunakan metode simulasi, siswa dibina kemampuannya


berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok. Di samping itu,
dalam metode simulasi siswa diajak untuk dapat bermain peran beberapa perilaku yang dianggap
sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Metode simulasi merupakan salah satu metode mengajar yang dapat digunakan dalam
pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan simulasi cenderung objeknya
bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-
pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di Sekolah Dasar. Dalam
pembelajaran, siswa akan dibina kemampuannya berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan
berkomunikasi dalam kelompok. Disamping itu, dalam metode simulasi siswa diajak untuk
bermain peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2.2 TUJUAN METODE SIMULASI

1. Melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari,

2. Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip,

3. Melatih memecahkan masalah,

4. Meningkatkan keaktifan belajar,

5. Memberikan motivasi belajar kepada siswa,

6. Melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok,

7. Menumbuhkan daya kreatif siswa, dan

8. Melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.

2.3 JENIS- JENIS METODE SIMULASI

1. Bermain peran (role playing)

Dalam proses pembelajarannya metode ini mengutamakan pola permainan dalam bentuk
dramatisasi. Dramatisasi dilakukan oleh kelompok siswa dengan mekanisme pelaksanaan yang
diarahkan oleh guru untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan / direncanakan
sebelumnya. Simulasi ini lebih menitik beratkan pada tujuan untuk mengingat atau menciptakan
kembali gambaran masa silam yang memungkinkan terjadi pada masa yang akan datang atau
peristiwa yang aktual dan bermakna bagi kehidupan sekarang.

2. Sosiodrama

Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-masalah


yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara
manusia

Dalam pembelajarannya yang dilakukan oleh kelompok untuk melakukan aktivitas belajar
memecahkan masalah yang berhubungan dengan masalah individu sebagai makhluk sosial.
Misalnya, hubungan anak dan orangtua, antara siswa dengan teman kelompoknya.

3. Permainan simulasi (Simulasi games)


Dalam pembelajarannya siswa bermain peran sesuai dengan peran yang ditugaskan sebagai
balajar membuat suatu keputusan.

4. Peer Teaching.

Peer teaching merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada teman-teman calon
guru.

2.4 KARAKTERISTIK METODE SIMULASI

Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.23) memaparkan tentang karakteristik metode simulasi sebagai
berikut:

 Banyak digunakan pada pembelajaran PKn, IPS, pendidikan agama dan pendidikan apresiasi,
 Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi merupakan bagian dari
keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi,
 Metode ini menuntut lebih banyak aktivitas siswa,

Dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis kontekstual, bahan pembelajaran dapat diangkat
dari kehidupan sosial, nilai-nilai sosial, maupun masalah-masalah sosial.

Anda mungkin juga menyukai