SURAKARTA
Oleh:
Muhammad Faizal Miyardi
NIM : 2015.1399
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kematian bayi, BBLR merupakan individu manusia yang karena berat badan,
Berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir kurang dari 2500 gram
dengan berat badan lahir rendah mempunyai kondisi fisik bayi masih sangat
bahwa bayi dengan keadaan BBLR sangatlah rentan untuk terjangkitnya suatu
oktober 2014 didapatkan data dari bulan november 2013 – oktober 2014
sejumlah 1036 bayi baru lahir sebanyak 974 bayi (94%) baru lahir normal,
bayi dengan berat badan lahir rendah sebanyak 47 bayi (4,5%), bayi dengan
asfeksia 8 bayi (0,7%), bayi dengan ikterus sebanyak 5 bayi (0,5%) dan IUFD
sebanyak 2 bayi (0,2%). Berdasarkan data tersebut BBLR menempati urutan
pertama pada bayi baru lahir patologi. Bayi dengan berat badan lahir rendah
dapat mengalami gangguan mental dan fisik serta tumbuh kembang. BBLR
berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga dapat
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik memilih judul Karya Tulis Ilmiah
“Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny S Dengan Berat Badan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
bayi baru lahir pada bayu Ny.S dengan berat badan lahur rendah (BBLR)
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
luas mengenai asuhan keperawatan bayi baru lahir dengan berat badan
lahir rendah
b. Mahasiswa
tugas dilapangan.
2. Manfaat Praktis
b. Masyarakat
rendah.
d. Bagi penulis
kepada masyarakat khusunya pada bayi baru lahir dengan berat badan
lahir rendah.
e. Bagi pembaca
Untuk menambah ilmu dan wawasan mengenai bayi baru lahir dengan
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian
bblr) kelompok bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500
cukup bulan.
dengn berat badan kuramg dari 2500 gram baik untuk bayi lagi
2. Etiologi
c. Bahan toksik
d. Radiasi
e. Disfungsi plasenta
f. Faktor nutrisi
sebagainya.
3. Manifestasi Klinis
antara lain :
agak lanjut.
3) Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai
4. Patofisiologi
rendah masih memjadi masalah utama. Gizi ibu yang kurang sehat
gizi kronis pada masa anak-anak dengan atau tanpa sakit yang
berulang menyebabkan bentuk tubuh yang stunting pada masa
di bawah kulit, permukaan tubuh yang relatif lebih luas, otot yang
yang sering menimbulkan penyakit berat pada bayi BBLR, hal ini
Prematuritas
Faktor Ibu
Faktor Plasenta Faktor Janin
Penyakit membran
hialin
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
Ketidak efektifan pola
nafas
6. Pemeriksaan penunjang
7. Penatalaksanaan
cermat
kondisi gizi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh
e. Mengganti kain basah dengan yang kering untuk
tetap hangat
8. Komplikasi
35 minggu
ventrikel itak
bronchopulmonary dysplasia.
9. Diagnosa keperawatan
c.
10. Intervensi
a.
B. Resum kasus
1. Pengkajian
ruang operasi RSUD dr. Moewardi dengan suhu 35’C, nadi 180x/menit,
refleks moro positif, pola koognitif dan persepsi pada bayi tampak
diri dan pola konsep diri pada bayi berhenti menangis jika sudah tidak
Mukosa bibir kering, akral dingin, kulit: agak kering, merah, CRT<3
Analisa data
kebutuhan
DO: Bayi tampak
20 cc/jam, sesekali
mutah ±5cc, A:BB 2200
gram, PB 43 cm, Lk 28
cm, LD 30 cm. B:
trombosit 77 ribu/UL. C:
composmentis, keluhan
ketidakseimbangan mempertahankan
DO: : suhu 35’C, nadi
suhu tubuh suhu tubuh
180x/menit, pernapasan
imunologis yg
DO: suhu 35’C, nadi
tidak adekuat
180x/menit, pernapasan
54x/menit, leukosit
tangan kanan
2.
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif, Amin Huda dan Kusuma, Hardi. 2015. Aplikasu Asuhan Keperawatan