PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik Senior Pada
Bagian/SMF Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh
OLEH:
Nuri Pratiwi 140611021
Puti Azilla Yuditya 140611024
Ar Rahmi Fadhilah 140611049
PEMBIMBING
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat Nya penulis dapat menyelesaikan tugas presentasi kasus ini. Adapun
presentasi kasus yang berjudul “Pemeriksaan RadiologiBlass Nier Overzicht–
Intravenous Pyelography (BNO-IVP)” ini diajukan sebagai salah satu tugas
dalam menjalani Kepaniteraan Klinik Senior pada Bagian/SMF Radiologi
Fakultas Kedokteran Unsyiah RSUD dr. Zainoel Abidin – Banda Aceh.
Penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi tingginya
kepada dr.Nurul Machillah, Sp.Rad yang telah meluangkan waktunya untuk
memberi arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan tugas ini.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Saran dan kritik dari dosen pembimbing dan teman-teman akan
penulis terima dengan tangan terbuka, semoga dapat menjadi bahan pembelajaran
dan bekal di masa mendatang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
Pyelography(BNO-IVP) .................................................................. 20
3.8Prosedur PemeriksaanBlass Nier Overzicht-Intra
Venous Pyelography(BNO-IVP) ..................................................... 23
3.9 Interpretasi Pemeriksaan Blass Nier Overzicht-Intra
Venous Pyelography(BNO-IVP) ..................................................... 24
3.10 Efek Samping PemeriksaanBlass Nier
Overzicht-Intra Venous Pyelography(BNO-IVP) ........................... 32
3.11 Patologi Pada Gambaran Blass Nier
Overzicht-Intra Venous Pyelography(BNO-IVP) ........................... 33
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
Gambar 3.15Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) .......................................... 39
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu radiologi merupakan salah satu bagian dari ilmu kedokteran yang
yang tidak bisa terlihat dari anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat diperlihatkan
Pada saat ini hampir semua organ dan sistem didalam tubuh kita dapat
diperiksa secara radiologi, bahkan setelah ditemukan media kontras yang berguna
untuk memperlihatkan jaringan organ yang memiliki nomor atom yang lebih kecil
secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu pemeriksaan radiologi tanpa kontras
1
anatomi dari pelvis renalis dan sistem calyces serta seluruh traktur urinarius
nefrologi. Pemeriksaan radiologi dalam bidang nefrologi maju dengan pesat, salah
di dalam kaliks maupun pelvis renalis atau pada keduanya sekaligus. Beberapa
untuk pemeriksaan batu pada ginjal penderita gagal ginjal dan hidronefrosis,
namun kurang sensitif untuk pemeriksaan batu pada ureter. Pemeriksaan Blass
dan spesifisitas 94% dan telah digunakan sebagai baku emas (gold standard)
untuk survei radiologi pada systema collectivus intra renal, yaitu untuk menilai
anatomi dan fungsi ren dari visualisasi bahan kontras pada parenkhim dan systema
2
4
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1. Identitas Pasien
Nama : MK
MR : 0861XXX
Umur : 58 tahun
Agama : Islam
Alamat : Lhokseumawe
Masuk RS : Juli2019
Pemeriksaan : Juli2019
2.2. Anamnesis
Keluhan Utama
Nyeri pinggang
bulan sebelum masuk Rumah Sakit. Nyeri dirasakan terus menerus dan semakin
2.3. PemeriksaanFisik
Kesadaran : Komposmentis
Temperatur : 36,6 º C
Status Generalisata
Kulit
Warna : Coklat
Ikterus : (-)
Pucat : (-)
Sianosis : (-)
Edema : (-)
Kepala-Leher
Kepala : Normochepali
Hidung : Cavum nasi lapang (+/+), Krusta (-/-), Sekret (+/+), concha
Thorax
Inspeksi
Retraksi : (-)
Palpasi
Perkusi
Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Sonor Sonor
Lap. Paru tengah Sonor Sonor
Lap.Paru bawah Sonor Sonor
Auskultasi
Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler
Lap.Paru tengah Vesikuler Vesikuler
Lap.Paru bawah Vesikuler Vesikuler
7
Jantung
- Perkusi
Abdomen
- Palpasi : Distensi abdomen (+), nyeri tekan (-), hati, limpa dan
Ekstremitas
Superior Inferior
Ekstremitas
Kanan Kiri Kanan Kiri
Sianotik - - - -
Edema - - - -
Ikterik - - - -
Gerakan Aktif Aktif Aktif Aktif
Tonus otot Normotonus Normotonus Normotonus Normotonus
Sensibilitas Normal Normal Normal Normal
Atrofi otot - - - -
8
2.4. PemeriksaanPenunjang
Kimia Klinik
Jenis pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan
Ureum 42 13-43 mg/dL
Kreatinin 1,47 0,67-1,17 mg/dL
BNO-IVP
Interpretasi BNO-IVP
- BNO
- IVP
Ginjal kanan : Terjadi penurunan fungsi ringan pada ginjal. Bentuk, ukuran dan
Ginjal kiri : Terjadi penurunan fungsi ringan pada ginjal. Bentuk, ukuran dan
Ureter : Bentuk , kaliber, dan drainase kedua ureter baik, tak tampak
Kesan : Terjadi penurunan fungsi sekresi dan eksresi pada kedua ginjal
Nephrocalcinosis bilateral
Nephritis bilateral
Choleilithiasis multiple
12
Choleisistitis
2.6. Tatalaksana
IVFD RL 20 gtt/i
Tramadol 1a/12j
Ranitidin 1a/12j
Omeprazole 1a/12j
2.7. Prognosis
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1.1 Ginjal
ginjal 11cm x 6cm x 2,5 cm. Ginjal kiri sedikit lebih panjang dari pada ginjal
kanan. Letak ginjal yang normal setinggi columna vertebralis thoracalis XII
bersinggungan dengan dinding abdomen posterior. Ginjal kanan lebih rendah dari
pada ginjal kiri.Pada bagian yang cekung memiliki hilus tempat transmisi dari
Lapisan luar dinjal disebut substansi cortical dan lapisan dalam disebut
substansi medular, permukaan luar ginjal ditutupi oleh lapisan tipis jaringan
3.1.2 Ureter
Panjang ureter 20-30 cm, terletak pada posterior dari peritoneum dan
lumbalis. Bagian distal berhubungan dengan vesica urinaria pada tepi lateral
bagian superior.
15
3.1.4 Uretra
Panjangnya kira-kira 2,5 cm-4 cm pada wanita dan 20cm pada pria.
Masing-masing ginjal manusia terdiri dari sekitar satu juta nefron yang
masing- masing dari nefron tersebut memiliki tugas untuk membentuk urin. Ginjal
tidak dapat membentuk nefron baru, oleh sebab itu, pada trauma, penyakit ginjal,
atau penuaan ginjal normal akan terjadi penurunan jumlah nefron secara bertahap.
Berkurangnya fungsi ini seharusnya tidak mengancam jiwa karena adanya proses
Glomerulus (kapiler glomerulus) dilalui sejumlah cairan yang difiltrasi dari darah
sedangkan tubulus merupakan saluran panjang yang mengubah cairan yang telah
difiltrasi menjadi urin dan dialirkan menuju keluar ginjal. Glomerulus tersusun
kapiler lain.
16
dilingkupi dengan kapsula Bowman. Cairan yang difiltrasi dari kapiler glomerulus
yang terletak pada korteks ginjal. Dari tubulus proksimal kemudian dilanjutkan
dengan ansa Henle (Loop of Henle). Pada ansa Henle terdapat bagian yang
desenden dan asenden. Pada ujung cabang asenden tebal terdapat makula densa.
Makula densa juga memiliki kemampuan kosong untuk mengatur fungsi nefron.
Setelah itu dari tubulus distal, urin menuju tubulus rektus dan tubulus koligentes
modular hingga urin mengalir melalui ujung papilla renalis dan kemudian
Terdapat 3 proses dasar yang berperan dalam pembentukan urin yaitu filtrasi
glomerulus reabsorbsi tubulus, dan sekresi tubulus. Filtrasi dimulai pada saat
Volume plasma rata-rata pada orang dewasa adalah 2,75 liter, hal ini
berarti seluruh volume plasma tersebut difiltrasi sekitar enam puluh lima kali oleh
ginjal setiap harinya. Apabila semua yang difiltrasi menjadi urin, volume plasma
total akan habis melalui urin dalam waktu setengah jam. Namun, hal itu tidak
terjadi karena adanya tubulus-tubulus ginjal yang dapat mereabsorpsi kembali zat-
peritubulus ini disebut sebagai reabsorpsi tubulus. Zat-zat yang direabsorpsi tidak
melaluiurin,tetapidiangkutolehkapilerperitubuluskesystemvenadankemudiankejant
ung untuk kembali diedarkan. Dari 180 liter plasma yang difiltrasi setiap hari,
178,5 liter diserap kembali, dengan 1,5 liter sisanya terus mengalir melalui pelvis
kembali sedangkan yang sudah tidak diperlukan akan tetap bersama urin untuk
dikeluarkan dari tubuh. Proses ketiga adalah sekresi tubulus yang mengacu pada
Belanda yang merupakan kependekan dari Blass Nier Overzicht (Blass = Kandung
disebut juga Kidney Ureter Blass(KUB). Jadi, pengertian BNO adalah suatu
sistem urinaria (dari ginjal hingga blass) dengan menyuntikkan zat kontras
anatomi dari pelvis renalis dan sistem calyses serta seluruh tractus urinarius
dengan penyuntikan kontras media positif secara intra vena. Pemeriksaan ini
Venous Pyelography(BNO-IVP)
a. Kelebihan
pengobatan yang tepat mulai dari adanya batu ginjal hingga kanker tanpa harus
kerusakan dan adanya batu pada ginjal dapat dilakukan. Radiasi relatif rendah
b. Kekurangan
radiasi yang diterima dari alam dalam satu tahun.Penggunaan media kontras
dalam IVP dapat menyebabkan efek alergi pada pasien, yang menyebabkan pasien
harus mendapatkan pengobatan lanjut. Tidak dapat dilakukan pada wanita hamil.
Pyelography(BNO-IVP)
1. Hydronephrosis
2. Pyelonepritis
3. Renal Hypertension
4. Polyuria
5. Nefrolithiasis
6. Urolithiasis
8. Karsinoma Buli
Pyelography(BNO-IVP)
20
d. Multi myeloma
e. Neonatus
Pyelography(BNO-IVP)
a. Persiapan pasien
yang tanpa serat (seperti bubur kecap) supaya makanan tersebut mudah dicerna
oleh usus sehingga faeces tidak keras.Makan terakhir pukul 19.00 (malam
sebelum pemeriksaan) supaya tidak ada lagi sisa makanan diusus, selanjutnya
dimulai, pasien tidak diperkenankan minum untuk menjaga kadar cairan.Pagi hari
melalui anus, supaya usus benar-benar bersih dari sisa makanan / faeces.Selama
21
menjalani persiapan, pasien tidak diperbolehkan banyak bicara dan tidak merokok
usus (gastro intestinal) dari udara dan faeces yang dapat mengganggu visualisasi
dari foto IVP atau menutupi gambaran ginjal dan saluran-salurannya. Pemeriksaan
yang tidak baik terlihat dari bayangan lucent di usus karena udara dan faeces.
dengan berat badan pasien, yakni 1-2 cc/kg berat badan.Bahan kontras yang
disuntikkan melalui vena fossa cubiti akan mengalir ke vena capilaris, vena
subclavia, kemudian ke vena cava superior. Dari VCS bahan kontras akan masuk
ke atrium kanan dari jantung, kemudian ke ventrikel kanan dan mengalir ke arteri
pulmo. Kemudian mengalir ke vena pulmo menuju atrium kiri kemudian ventrikel
kiri dan mengalir ke aorta, serta terus mengalir menuju aorta desendens kemudian
kedalam aorta abdominalis dan masuk kedalam arteri renalis dan mulai memasuki
korteks ginjal.
rendah.
b. Untuk pasien anak-anak : 2 ml/kg berat badan, bila ada dugaan kegagalan
c. Persiapan alat
1. Peralatan Steril
22
- Spuit 20 cc (2 buah)
2. Peralatan Un-Steril
- Plester
- Baju pasien
- Tourniquet
berikutnya adalah penyutikan kontras media. Sebelumnya harus dilakukan skin tes
Ventrikel Arteri
Paru -paru
kanan pulmonalis
Aorta Arteri
Aorta thoracalis
abdominalis renalis
23
aferen dan menjadi gumpalan kapiler yang disebut glomerulus, lalu setelah
mencapai glomerulus kontras akan keluar melalui arteriola eferen hingga menuju
pelvis renal.
Pyelography(BNO-IVP)
c. Buat plain photo BNO terlebih dahulu untuk menilai persiapan yang dilakukan
eksposi.
d. Jika hasil foto BNO baik, dilanjutkan dengan melakukan skin test dan IV test
pasien untuk tarik nafas dalam lalu keluarkan dari mulut guna menminialkan
j. Pasien diminta untuk turun dari meja pemeriksaan untuk buang air kecil
Pyelography(BNO-IVP)
perlu diperhatikan :
dipengaruhi berat molekul (khusus hal ini kurang bermakna bagi jaringan
tubuh manusia, hal ini berguna pada logam yang berbeda contohnya, logam
2. Persiapan yang buruk akan menghasilkan foto yang buruk pula. Persiapan
pada hari sebelumnya seperti diet rendah gas dan rendah residu jika tidak
menyulitkan pembacaan.
25
Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar
dengan garis tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai kaki diatur lurus, dan kedua
Dalam pembacaan foto BNO yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
keras (tulang) jaringan lunak dan udara. Ketiga hal tersebut harus tampak
sebagai gradasi. Bila foto terlalu keras (kilovolt) berlebih maka foto akan
26
tampak lebih hitam, sehingga sistem tulang akan tampak nyata tetapi
jaringan lunak tidak tervisualisasi dengan baik. Bila terlalu lunak foto akan
4. Persiapan cukup, yaitu cukup jika udara usus dan feses sangat sedikit.
5. Sistema tulang intake. Dalam hal ini perlu diperhatikan kontinuitas tulang,
adakah old fracture, union fracture, malunion ataupun non union fracture
7. Preperitoneal fat normal akan tampak sebagai gambaran lebih lusen disisi
suggestif peritonitis.
8. Kontur ginjal pada foto polos kontur ginjal sering tidak tervisualisasi.
Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar
dengan garis tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai kaki diatur lurus, dan kedua
tangan lurus disamping tubuh.Gambaran yang harus dilihat yaitu densitas baik,
tidak ada bagian nefron yang terpotong , kontras mengisi ginjal/ Calyx sampai
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menilai foto 5 menit antara lain :
kedua ginjal akan tampak dan sistem pelvikokaliks telah terisi kontras.
korteks ginjal, pada saat ini akan dapat dilihat kontur atau bayangan tepi
4. Bila terdapat satu bagian yang tidak terisi kontras tetapi bagian lain terisi
Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar
dengan garis tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai kaki diatur lurus, dan kedua
renalis dan ureter proksimal terisi maksimal (fungsi ekskresi ginjal yang
terbendung).
Pada foto 15 menit, terdapat 2 aliran besar pada tehnik foto 15 menit.
dengan menekankan 2 buah separuh bola tenis di sekitar lumbal 5. Pada foto akan
ureter dan sistema pelvikokalis terisi kontras yang akan memudahkan identifikasi
jika terdapat stenosis atau batu kecil. Tetapi pada tindakan ini sistem pelvikokalis
diambil pada foto ini. Aliran kedua, adalah aliran yang tidak melakukan
pembendungan ureter. Pada foto 15 menit kita akan menilai pasase ureter, bentuk
ureter dan adanya stenosis serta batu di ureter. Jika pada BNO terdapat bayangan
radioopak di sekitar proyeksi ureter maka pada foto ini carilah bayangan tadi.
Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan garis tengah tubuh sejajar
dengan garis tengah meja pemeriksaan, kedua tungkai kaki diatur lurus, dan kedua
tidak ada bagian ginjal yang terpotong, kontras mengisi ginjal Calyx sampai ureter
Pada foto ini juga dilihathidronefrosis pada kedua ginjal. Pada ureter distal
saat akan memasuki kandung kencing. Jika terdapat gambaran “Fish hook
appearance” (seperti mata kail) maka hal ini sangat khas pada pembesaran
prostat. Jika terdapat “Cobra head appearance” dapat dicurigai adanya divertikel
ureter.
30
proksimal terisi maksimal dan ureter distal mulai mengisi kandung kemih (fungsi
Pasien diminta untuk buang air kecil untuk mengosongkan blass dari
media kontras.Gambaran yang diamati yaitu densitas baik, tidak ada bagian
Ginjal hingga vesica urinaria yang terpotong, kontras Keluar dari kandung
Pada foto ini yang diperhatikan yaitu regularitas dinding buli, additional
shadow (divertikel) ataupun filling defect (masa tumor) dan indentasi prostat.
31
Gambaran dinding yang menebal ireguler dicurigai adanya sistitis kronis. Bentuk
bulat dan besar sangat mungkin menderita neurogenik bladder tipe flaksid.
Gambaran buli yang kecil dengan divertikel yang banyak (divertikulosis) dengan
spastik.
Pyelography(BNO-IVP)
1. Efek samping ringan, seperti mual, gatal-gatal, kulit menjadi merah dan
bentol-bentol
4. Efek samping terjadi pada pasien yang alergi terhadap yodium (makanan laut)
1. Melakukan skin test. Skin test adalah tes kepekaan kulit terhadap bahan
reaksi merah atau bentol diarea itu, segera laporkan radiolog/dokter yang jaga.
2. Melakukan IntraVena test setelah skin test dinyatakan aman. IV test yaitu
dengan menyuntikan bahan kontras kurang lebih 3-5cc kedalam vena. Segera
Pyelography(BNO-IVP)
1. Hidronefrosis
ginjal dan ureter yang dapat mengakibatkan absorbsi hebat pada parenkim ginjal.
Dalam keadaan normal, air kemih mengalir dari ginjal dengan tekanan yang
sangat rendah. Jika aliran air kemih tersumbat, air kemih akan mengalir kembali
daerah pusat pengumpulan air kemih (pelvis renalis). Hal ini akan menyebabkan
ginjal menggembung dan menekan jaringan ginjal yang rapuh. Pada akhirnya,
tekanan hidronefrosis yang menetap dan berat akan merusak jaringan ginjal
kedua ginjal seperti kacang. Kutub atas ginjal kiri setinggi vertebra Th11, batas
bawahnya setinggi korpus vertebra L3. Ginjal kanan letaknya kira – kira 2 cm
Pada pernafasan, kedua ginjal bergerak, dan pergerakan ini dapat dilihat
dengan fluoroskopi. Arah sumbu ke bawah dan lateral sejajar dengan muskuli
psoas kanan dan kiri. Dengan adanya lemak perirenal, ginjal menjadi lebih jelas
terlihat.
Hal ini terutama dapat dilihat pada orang gemuk. Pelvis renis lalu
34
dilanjutkan dengan kalik mayor, biasanya berjumlah 2 buah. Dari kalik mayor
dilanjutkan dengan kalik minor yang jumlahnya antara 6 – 14 buah. Kedua ureter
berjalan lurus dari pelvis renis ke daerah pertengahan sakrum dan berputar ke
belakang lateral dalam suatu arkus, turun ke bawah dan masuk ke dalam dan
depan untuk memasuki trigonum vesika urinaria. Tiga tempat penyempitan ureter
menonjol.
menggembung.
2. Pyelonepritis
Pyelonepritis adalah inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang
disebabkan karena adanya infeksi oleh bakteri infeksi bakteri pada jaringan ginjal
yang dimulai dari saluran kemih bagian bawah terus naik ke ginjal.
3. Renal Hypertension
Renal hypertension adalah sindrom yang terdiri dari tekanan darah tinggi
yang disebabkan oleh penyempitan arteri menyuplai ginjal (stenosis arteri ginjal).
4. Polyuria
37
dingin, diuresis ketinggian, dan setelah minum cairan dalam jumlah besar.
5. Nefrolithiasis
Secara radiologi, batu dapat radiopak atau radiolusen. Sifat radiopak ini
berbeda untuk berbagai jenis batu sehingga dari sifat ini dapat diduga batu dari
jenis apa yang ditemukan. Radiolusen umumnya adalah jenis batu asam urat
murni.Pada yang radiopak pemeriksaan dengan foto polos sudah cukup untuk
sehingga dapat luput dari penglihatan. Oleh karena itu foto polos sering perlu
ditambah foto pielografi intravena (PIV/IVP). Pada batu radiolusen, foto dengan
bantuan kontras akan menyebabkan defek pengisian (filling defect) di tempat batu
berada. Yang menyulitkan adalah bila ginjal yang mengandung batu tidak
berfungsi lagi sehingga kontras ini tidak muncul. Dalam hal ini perlu dilakukan
pielografi retrograd.
38
6. Urolithiasis
Urolithiasis adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu didalam
saluran ureter.
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH), atau yang biasa juga disebut benign
kelenjar prostat. Prostat adalah suatu organ yang terdiri dari komponen kelenjar,
stroma, dan muskuler. Penyakit ini ditandai dengan pembesaran yang progresif
dari kelenjar prostat yang berakibat pada obstruksi pengeluaran kandung kemih
prostat) dan ureter di sebelah distal berbentuk seperti mata kail atau fish hooked
appearance.
8. Karsinoma Buli
membentuk tumor. Pemeriksaan IVP dapat mendeteksi adanya tumor buli berupa
BAB 4
PEMBAHASAN
Telah datang seorang pasien laki-laki berusia 58 tahun dari ruangan Aqsha
(BNO-IVP).
Pada laporan kasus ini terdapat seorang pasien laki-laki berusia 58 tahun
fisiologi serta mendeteksi kelainan patologis dari sistem urinaria, misalnya batu
ginjal (pada foto rontgen, batu ginjal akan terlihat opaque (putih). Pada pasien ini
pasien makan-makanan lunak yang tanpa serat (seperti bubur kecap) supaya
makanan tersebut mudah dicerna oleh usus sehingga faeces tidak keras sehari
sebelum pemeriksaan) supaya tidak ada lagi sisa makanan diusus, selanjutnya
42
43
puasa sampai pemeriksaan berakhir. Malam hari pukul 21.00, pasien minum
tidak diperkenankan minum untuk menjaga kadar cairan. Pagi hari sekitar pukul
supossitoria melalui anus, supaya usus benar-benar bersih dari sisa makanan /
faeces. Selama menjalani persiapan, pasien tidak diperbolehkan banyak bicara dan
tidak merokok supaya tidak ada intestinal gas (gas disaluran pencernaan). Selain
Nilai kreatinin menunjukkan fungsi penyaringan ginjal masih normal atau tidak.
Nilai kreatinin yang dianggap normal dan boleh melakukan pemeriksaan IVP
biasanya < 2,0 mg/dL, nilai kreatinin pada pasien ini adalah 1,47 mg/dL.
tertentu yang disesuaikan dengan lamanya aliran bahan kontras untuk mengisi
ginjal sampai bahan kontras itu masuk ke blass. Pertama sekali dilakukan plain
menggunakan zat kontras akan dilakukan penilaian saat menit ke 5 untuk melihat
dan menilai neprogram / fungsi ginjal, menit ke 15 untuk melihat ureter, menit ke
30 dan menit ke 45 untuk melihat vesica urinaria apakah sudah terisi bahan
kontras atau belum serta post void untuk melihat pengosongan blass. Bahan
kontras atau media kontras adalah berguna untuk membedakan jaringan yang
tidak dapat dilihat oleh foto rontgen biasa. Pada pemeriksaan IVP, bahan kontras
yang digunakan berbahan baku yodium (I) dan jenis bahan kontrasnya positif
simetris, kontur kedua ginjal baik, tak tampak bayangan radioopaque di proyeksi
traktus urinarius, distribusi udara usus mencapai pelvis minor, serta tulang-tulang
ginjal ringan pada kedua ginjal, kontur ginjal baik, bentuk dan ukuran ginjal
normal, sistem pelviokalises tak tampak melebar, dengan kaliks cupping ampulary
type. Bentuk, kaliber, dan drainase kedua ureter baik, tak tampak dilatasi kedua
ureter. Dinding buli licin, tak tampak filling defect maupun additional shadow.
Hasil post void, sisa urine minimal. Hasil BNO-IVP adalah terjadi penurunan
fungsi sekresi dan ekskresi pada kedua ginjal serta tak tampak tanda-tanda
bendungan.
45
BAB 5
KESIMPULAN
Telah datang seorang pasien laki-laki berusia 58 tahun dari ruangan Aqsha
(BNO-IVP).
Pada laporan kasus ini terdapat seorang pasien laki-laki berusia 58 tahun
penurunan fungsi sekresi dan ekskresi pada kedua ginjal serta tak tampak
tanda-tanda bendungan.
didapatkan tidak ada kelainan, psoas line simetris, kontur kedua ginjal baik,
didapatkan terjadi penurunan fungsi ginjal ringan pada kedua ginjal, kontur
ginjal baik, bentuk dan ukuran ginjal normal, sistem pelviokalises tak tampak
46
melebar, dengan kaliks cupping ampulary type. Bentuk, kaliber, dan drainase
kedua ureter baik, tak tampak dilatasi kedua ureter. Dinding buli licin, tak
tampak filling defect maupun additional shadow. Hasil post void, sisa urine
minimal.
4. Hasil BNO-IVP adalah terjadi penurunan fungsi sekresi dan ekskresi pada
DAFTAR PUSTAKA
FK UI, 453-455.
5. Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik .Jakarta : EGC. pp. 240-247, 289-90.
453-455.
8. Sherwood, La ura lee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta:
EGC pp.565-70.