I. DATA PRIBADI :
IV. KEGIATAN:
Abstrak
Proses menua (aging) merupakan proses alamiah yang dialami oleh setiap makhluk hidup.
Pada proses aging terjadi penurunan fungsi dan kapasitas sel di seluruh tubuh, termasuk kulit.
Proses ini bersifat progresif yang terjadi secara alami. Aging terjadi akibat kerusakan sel oleh
radikal bebas yang dihasilkan dari proses metabolisme sel itu sendiri. Proses aging juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan. Pada kulit, proses aging dipercepat oleh pajanan sinar
ultraviolet, radiasi sinar inframerah, polusi lingkungan, pajanan rokok dan pola diet yang buruk.
Perubahan pola gaya hidup berupa perubahan pola diet, aktivitas fisik dan penggunaan
pelindung tubuh dari polusi dan pajanan sinar ultraviolet dapat mencegah dan mengurangi efek
percepatan dari faktor lingkungan terhadap proses aging.
Pendahuluan
Sebagai organ terluar, kulit merupakan lini pertama pertahanan tubuh. Dengan demikian
kulit terpajan oleh berbagai faktor eksogen yang dapat menyebabkan kerusakannya, seperti radiasi
sinar UV, polusi, dan zat-zat berbahaya lainnya. Faktor endogen yang dapat menyebabkan
kerusakan kulit berupa rokok, dan nutrisi yang tidak adekuat akibat pola diet yang tidak sehat,
yaitu kurang antioksidan, tinggi gula dan lemak.
Perubahan pola hidup sehari-hari harus diubah untuk mengurangi pembentukan dan efek
radikal bebas pada sel. Radiasi sinar ultraviolet merupakan salah satu stimulus terkuat pembetukan
radikal bebas. Dengan demikian mengurangi pajanan sinar matahari dengan cara menggunakan
tabir surya dan pelindung fisik seperti payung, topi, pakaian tertutup, sunglasses dapat membantu
mengurangi efek stimulasi tersebut.
Kebiasaan merokok diketahui berhubungan dengan percepatan proses aging. Meskipun
mekanisme yang sebenarnya belum diketahui pasti, namun peningkatan aktivitas enzim matriks
metalloproteinase (MMP) pada kulit perokok dapat menjelaskan kenapa pada kulit perokok terjadi
kerusakan serabut kolagen, seperti pada kulit yang menua akibat pajanan sinar ultraviolet. Dengan
demikian berhenti merokok merupakan salah satu modalitas untuk mencegah penuaan dini.
Pola diet yang buruk, terutama yang banyak mengandung gula dan lemak dapat
mencetuskan proses penuaan melalui stimulasi hormon insulin. Hormon insulin disekresi atas
stimulasi makanan, terutama karbohidrat. Insulin kemudian menstimulasi penyimpanan gula
dalam bentuk lemak sebagai cadangan energy, dan sekresi molekul-molekul yang menyebabkan
inflamasi sel. Selain itu gula dapat bereaksi dengan kolagen dalam proses glikosilasi yang
kemudian menyebabkan cross-linking dari protein kolagen tersebut.
Stress dan kurang istirahat mencetuskan reaksi inflamasi sel melalui stimulasi hormon
kortisol. Kortisol kemudian menginduksi proses-proses lainnya yang mempercepat proses penuaan
melalui pembentukan molekul-molekul radikal.
Olah raga ringan yang dilakukan secara rutin dapat memperbaiki fungsi pompa jantung dan
pembuluh darah. Sirkulasi yang baik dapat mengantarkan nutrisi dan zat-zat lainnya yang
dibutuhkan sel untuk mendukung proses regenerasi sel.