Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN

SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DI GEMBIRALOKA ZOO

A. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui sumber air limbah di Gembiraloka Zoo.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara pengelolaan air limbah di Gembiraloka
Zoo.
B. Tinjauan Pustaka
Air merupakan sumberdaya yang sangat esensial bagi makhluk hidup,
yaitu guna untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan pertanian,
perikanan,maupun kebutuhan lainnya. Air yang bersifat universal atau
menyeluruh dari setiap aspek kehidupan menjadikan sumber daya tersebut
berharga, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Air tawar yang
dimanfaatkan oleh makhluk hidup hanya memiliki presentase 2,5 %, yang
terdistribusi sebagai air sungai, air danau, air tanah, dan sebagainya. Seiring
dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan di bidang teknologi serta
industri, kebutuhan akan air juga akan mengalami peningkatan. Namun,
peningkatan kebutuhan air tersebut tidak mempertimbangkan aspek
ketersediaan sumber daya air yang saat ini semakin kritis. Air sebagai sumber
daya yang dapat yang dapat yang dapat diperbarui bukan berarti memiliki
keterbatasan dari aspek kualitas dan penyebaran dari sisi lokasi dan waktu.
Oleh karena keterbatasan sumberdaya air tersebut maka pemanfaatannya
sangat dibutuhkan pengelolaan yang cermat agar terjadi keseimbangan antara
kebutuhan dan ketersediaan sumberdaya alam air dari waktu ke waktu (Hadi,
2014).
Limbah adalah sesuatu yang tidak berguna, tidak memiliki nilai
ekonomi dan akan dibuang, apabila masih dapat digunkan maka tidak disebut
dengan limbah. Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat
dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomi (Darsono, 2007). Jadi, air limbah (wastewater) adalah kotoran dari
masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air
permukaan serta buangan lainnya. Dengan demikian air buangan ini
merupakan hal yang bersifat kotoran umum. air limbah domestik adalah air
limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman (real estate),
rumah makan (restoran), perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama
(Sugiharto, 2008),
Kebun binatang dapat menjadi sumber atau tempat penularan penyakit.
Disebabkan kondisi kesehatan yang tidak memenuhi syarat sehingga membuat
transmisi penyakit. Sarana dan prasarana yang menjadi perhatian terkait aspek
kesehatan lingkungan salah satunya adalah keadaan saluran pembuangan air
limbah, kondisi WC Umum dan pengelolaan air limbah (Fatmawati, dkk,
2018). Tujuan pengolahan air limbah adalah :
1. Ditinjau dari segi kelangsungan kehidupan di dalam air, untuk
menghindari kerusakan dalam biota lingkungan misal untuk kelompok
hewan dan tanaman air.
2. Ditinjau dari segi kesehatan, untuk menghindari penyakit menular. Karena
air merupakan media terbaik untuk kelangsungan hidup mikroba penyebab
penyakit menular.
3. Ditinjau dari segi estetika, untuk melindungi air terhadap bau dan warna
yang tidak menyenangkan atau tidak diharapkan.
Kebun Binatang Gembira Loka merupakan salah satu wahana wisata di
Kota Yogyakarta ini berada sekitar 4 km sebelah timur pusat kota, yang
terbelah oleh Sungai Gajahwong. Area Kebun Binatang Gembira Loka berada
pada ketinggian rata-rata 114 mdpl. Rata-rata curah hujan tertinggi di Kota
Yogyakarta pada Bulan Januari yakni 351.3 mm dan terendah pada bulan Juni
(24 mm). Rata-rata hari hujan per bulan adalah 10 hari. Kelembaban udara
rata-rata cukup tinggi, tertinggi pada bulan april (85%) dan terendah pada
agustus (67.3%). Tekanan udara rata-rata 995.3 mb dan suhu udara rata-rata
260 C. Kebun Binatang Gembira Loka juga memiliki koleksi satwa yakni 13
aves, 80 reptil amfibi, 33 mamalia, dan 30 pisces. Beberapa spesies flora yang
terdapat di Kebun Binatang Gembira Loka diantaranya jati, beringin, damar,
mangga, nangka, pisang, dan beberapa flora lainnya. Fasilitas rekreasi
tambahan yang disediakan berupa wahana sepeda air, kolam tangkap, perahu
engkol, kereta mini, speed boad, dan sebagainya (Irmawati, 2013).
C. Alat dan Bahan
1. Masker
2. Pena
3. Buku catatan
4. Buku panduan praktikum
5. Alat perekam dan camera (HP)
D. Metode
1. Observasi
2. Wawancara
E. Cara Kerja
1. Mahasiswa melakukan kunjungan lapangan ke Gembiraloka Zoo.
2. Mahasiswa melakukan observasi mengenai kualitas sanitasi air dan
pengelolaan air Gembiraloka Zoo tersebut dan mencatat keterangan dari
petugas/pengelola air.
3. Mahasiswa mendokumentasi kunjungan lapangan.
4. Mahasiswa membuat laporan kunjungan yang telah dipertajam
pembahasannya dengan studi pustaka.
F. Hasil
Bagan Alir Limbah Cair dari satwa Kebun Binatang Gembira Loka

Teralirkan melalui Melalui bak control


Limbah Cair
saluran berupa untuk proses
yang berasal
pipa, selokan atau penyaringan limbah
dari satwa
septic tank

Pembuangan limbah ke shelter


buangan limbah (sungai gajahwong
atau lahan pertanian)
Bagan Alir Limbah Cair dari aktifitas umum (Toilet)

Limbah cair Ditampung di septic


Teralirkan
yang berasal tank kebun binatang
melalui pipa
dari toilet gembira loka

Disalurkan ke
septic tank milik
daerah atau IPAL

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil kunjungan sanitasi di kebun binatang Gembira Loka
didapatkan bahwa Kebun Binatang Gembira Loka belum melakukan
pengolahan air limbah dari kegiatan umum seperti limbah dari toilet, kantin,
mushola dan sebagainya. Kebun Binatang Gembira Loka hanya melakukan
pengolahan pada limbah cair dari satwa. Kebun Binatang Gembira Loka
sendiri merupakan salah satu wahana wisata di Kota Yogyakarta yang berada
sekitar 4 km sebelah timur pusat kota, yang terbelah Sungai Gajahwong.
Limbah cair Kebun Binatang Gembira Loka dibuang bersamaan saat
pembersihan kandang yang dilakukan oleh petugas dari setiap satwa secara
alami tanpa menambahkan sabun, detergen atau pembersih semacamnya. Saat
pembersihan kandang, limbah cair juga bercampur dengan sisa-sisa pakan
satwa. Ada beberapa satwa atau hewan yang limbah cairnya langsung tertuju
ke tanah, limbah cair ini berupa urine. Sedangkan binatang reptile dan amfibi
yang ditempatkan dikaca, pembersihannya hanya dengan mencuci tempat kaca
tersebut lalu mengelapnya. Air dari akuarium berupa air sisa makanan yang
cenderung membuat warna air berubah dan bau. Pembuangat air dari akuarium
bersamaan dengan shelter buangan (menuju sungai Gajahwong).
Limbah cair yang berasal dari satwa atau hewan dialirkan melalui
saluran yang terhubung ke kandang-kandang dan bermuara ke perairan.
Limbah cair buangan tersebut masuk ke Sungai Gajahwong, namun ada
beberapa juga limbah cair dari Kebun Binatang Gembira Loka bermuara ke
pertanian. Akan tetapi untuk limbah cair yang berasal dari aktifitas umum
seperti toilet pihak Gembira Loka belum mengelolanya, hanya sebatas
penampungan di septic tank. Limbah yang di tamping di septic tank tersebut
nanti nya akan dialirkan ke septic tank daerah yang akan dilakukan
pengolahan lebih lanjut.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor
7 tahun 2010 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri,
Pelayanan Kesehatan, dan Jasa Pariwisata menyebutkan bahwa setiap
penanggung jawab usaha dan atau kegiatan wajib membuat saluran limbah
cair buangan tertutup dan kedap air, serta menyediakan bak kontrol untuk
memudahkan pengambilan contoh limbah cair. Kondisi yang terlihat di Kebun
Binatang Gembira Loka telah memenuhi persyaratan yang diwajibkan, yang
mana pihak Kebun Binatang Gembira Loka telah memiliki sarana limbah cair
buangan berupa pipa yang tertutup, serta selokan. Sementara itu pihak Kebun
Binatang Gembira Loka juga menyediakan bak kontrol di beberapa lokasi.
Bak kontrol juga berfungsi sebagai penetralisir dan rembesan saat limbah cair
bercampur dengan limbah padat. Di dalam bak kontrol terdapat saringan
limbah sehingga limbah cair yang teralirkan selanjutnya terpisah dari limbah
padat. Bak kontrol yang ada di Kebun Binatang Gembira Loka sejumlah 4
bak. Ukuran bak bervariasi dan tidak semua satwa memiliki bak kontrol.
Penempatan bak kontrol satwa bagi satwa atau hewan yang frekuensi
pembuangan limbah tinggi, seperti gajah, kuda nil besar (Irmawati, 2013).
H. Kesimpulan
1. Air limbah yang ada di Kebun Binatang Gembira Loka berasal dari satwa
atau hewan yang ada di kebun binatang seperti sisa makanan dan urine
nya. Selain itu hasil dari kegiatan lainnya seperti dari toilet dan cuci piring.
2. Pengelolaan air limbah di Gembira Loka yaitu, air limbah dari satwa
dialirkan dengan pipa atau selokan menuju bak kontrol untuk dilakukan
penyaringan limbah yang kemudian limbah bermuara di Sungai
Gajahwong. Limbah dari toilet hanya ditampung di septic tank.
I. Daftar Pustaka
Fatmawati.D., Sulistiyani, Budiyono. 2018. Analisis Aspek Kesehtan
Lingkungan Di Tempat Wisata Taman Margasatwa Semarang. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, Vol. 5, No. 2, April 2018.
Hadi, Pramono. 2014. Pemetaan Penentuan Batas Tanah Pertanian di Sekitar
Sepanjang Sub DAS Samin Wilayah Kabupaten Karanganyar
Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Klaten. Jurnal Pertanian:
GEMA Th.XXVI/48/Februari 2014-Juli 2014. Surakarta : UNIBA dan
UNISRI.
Irmawati, Wahyu. 2013. Majemen Limbah Cair Buangan Kebun Binatang
Gembira Loka Dan Sungai Gajahwong. Skripsi. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Pergub Yogyakarta. 2010. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 7 tahun 2010 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan
Industri, Pelayanan Kesehatan, dan Jasa Pariwisata. Yogyakarta.
Sugiharto. 2008. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.

Anda mungkin juga menyukai