SAP Hepatitis
SAP Hepatitis
HEPATITIS
Oleh :
Ketut Dian Wahyuni
P07120215025
D-IV Keperawatan (Kelas 2.A)
I. LATAR BELAKANG
Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai
penyakit hati diseluruh dunia. Infeksi virus hepatitis bisa berkembang
menjadi sirosis atau pengerasan hati bahkan kanker hati. Masalahnya,
sebagian besar infeksi hepatitis tidak menimbulkan gejala dan baru terasa 10-
30 tahun kemudian saat infeksi sudah parah. Pada saat itu gejala timbul,
antara lain badan terasa panas, mual, muntah, mudah lelah, nyeri di perut
kanan atas, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua,
kemudian mata tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi
kuning. Pasien hepatitis biasanya baru sembuh dalam waktu satu bulan.
Insiden hepatitis yang terus meningkat semakin menjadi masalah
kesehatan masyarakat. Penyakit ini menjadi penting karena mudah ditularkan,
memiliki morbiditas yang tinggi dan menyebabkan penderitanya absen dari
sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama.
Pentingnya mengetahui penyebab hepatitis bagi klien adalah
apabila ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama, supaya anggota
keluarga dan klien siap menghadapi resiko terburuk dari penyakit hepatitis
beserta komplikasinya sehingga penderita mampu menyiapkan diri dengan
pencegahan dan pengobatan yaitu: penyediaan makanan dan air bersih yang
aman, sistem pembuangan sampah yang efektif, perhatikan higiene secara
umum, mencuci tangan, pemakaian kateter, jarum suntik dan spuit sekali
pakai serta selalu menjaga kondisi tubuh dengan sebaik-baiknya. Apabila hal
ini tidak dilakukan dengan benar dan teratur berarti keluarga dan penderita
harus siap menerima resiko komplikasi lainnya dan bahkan dapat
menyebabkan kematian.
II. TUJUAN
A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan
sasaran mampu memahami tentang penyakit hepatitis dan pentingnya
melakukan pencegahan hepatitis sedini mungkin.
III. Materi
1. Menjelaskan Pengertian Hepatitis
2. Menjelaskan Jenis-jenis Hepatitis
3. Menjelaskan Penyebab dan Cara Penularan Hepatitis
4. Menjelaskan Tanda dan Gejala Hepatitis
5. Menjelaskan Pengobatan dan Pencegahan Hepatitis
IV. Kegiatan
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi
4. Demonstrasi
VI. Media
1. Leaflet
VII. Sasaran
Pasien pengidap hepatitis dan keluarga
VIII. Waktu
Hari : Kamis
Tanggal : 16 Maret 2017
Jam : ( menyesuaikan )
IX. Tempat
Ruang Apel RSUD Klungkung
Penyuluh
X. Rencana Evaluasi
A. Struktur
1. Persiapan media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan
siap digunakan. Media yang digunakan dalam bentuk leaflet. Kurun
waktu dalam persiapan media 2 hari.
2. Persiapan materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan.
Kurun waktu dalam persiapan materi 2 hari.
B. Proses penyuluhan
1. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan
lancar dan sasaran mampu memahami tentang penyuluhan yang
diberikan.
2. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dan sasaran sehingga diakhir penyuluhan, sasaran
diharapkan bertanya.
3. Sasaran diharapkan memperhatikan materi yang diberikan.
C. Hasil penyuluhan
1. Jangka pendek
a. Sasaran mengerti akan materi yang disampaikan.
b. Sasaran memahami tentang penyakit hepatitis, baik dari
jenis sampai pengobatan dan pencegahannya.
2. Jangka panjang
a. Sasaran mampu menjadi penyalur pesan sehingga mampu
memberikan penjelasan ke orang lain mengenai penyakit
hepatitis, jenis-jenis, sampai pengobatan dan
pencegahannya.
LAMPIRAN 1
MATERI PENYULUHAN HEPATITIS
1. Pengertian Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada hati (liver) yang disebabkan oleh
virus. Virus hepatitis termasuk virus hepatotorik yang dapat mengakibatkan
hepatitis A (HAV), hepatitis B (HBV), hepatitis C (HCV), delta hepatitis
(HDV), hepatitis E (HEV), hepatitis F dan hepatitis G (Aplikasi Nanda,
2015).
Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena
reaksi hepar terhadap berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan
alkohol (Ester monika, 2002).
Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar
oleh virus disertai nekrosis dn inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan
kumpulan perubahan klinis, biokomia serta seluler yang khas (Brunner &
Suddarth, 2002).
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati.
Hepatitis dalam bahasa awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit
kuning. Padahal definisi lever itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa
Belanda yang berarti organ hati, bukan penyakit hati. Namun banyak asumsi
yang berkembang di masyarakat mengartikan lever adalah penyakit radang
hati. Sedangkan istilah sakit kuning sebenarnya dapat menimbulkan
keracunan, karena tidak semua penyakit kuning disebabkan oleh radang hati,
tetapi juga karena adanya peradangan pada kantung empedu.
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang
dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat –
obatan serta bahan – bahan kimia (Sujono Hadi, 1999).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hepatitis
adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh
infeksi virus yang menyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan sehingga
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Jenis-jenis Hepatitis
a. Hepatitis A
Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, merupakan hepatitis
yang ringan, bersifat akut, sembuh spontan/sempurna tanpa sejala sisa
dan tidak menyebabkan infeksi kronik. Rute penularan adalah melalui
kontaminasi oral-fekal, HVA terdapat dalam makanan, air yang
terkontaminasi, personal hygiene yang rendah. Potensi penularan
infeksi hepatitis ini melalui sekret saluran cerna. Umumnya terjadi
didaerah kumuh berupa endemik. Masa inkubasi : 2-6 minggu,
kemudian menunjukkan gejala klinis. Populasi paling sering terinfeksi
adalah anak-anak dan dewasa muda.
b. Hepatitis B
Penularan virus ini melalui rute transfusi darah/produk
darah, jarum suntik, atau hubungan seks. Golongan yang beresiko
tinggi adalah mereka yang sering tranfusi darah, pengguna obat
injeksi; pekerja perawatan kesehatan dan keamanan masyarakat yang
terpajan terhadap darah; klien dan staf institusi untuk kecatatan
perkembangan, pria homoseksual, pria dan wanita dengan pasangan
heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi ibunya, resipien produk darah
tertentu dan pasien hemodialisa. Masa inkubasi mulai 6 minggu
sampai dengan 6 bulan sampai timbul gejala klinis.
c. Hepatitis C
Hepatitis C merupakan penyebab tersering infeksi hepatitis
yang ditularkan melalui suplai darah komersial. HCV ditularkan
dengan cara yang sama seperti HBV, tetapi terutama melalui transfusi
darah. Populasi yang paling sering terinfeksi adalah pengguna obat
injeksi, individu yang menerima produk darah, potensial risiko
terhadap pekerja perawatan kesehatan dan keamanan masyarakat yang
terpajan pada darah. Masa inkubasinya adalah selama 18-180 hari.
d. Hepatitis D
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga
infeksi HBV bertambah parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul
belakangan pada individu yang mengidap infeksi kronik HBV jadi
dapat menyebabkan infeksi hanya bila individu telah mempunyai
HBV, dan darah infeksius melalui infeksi HDV. Populasi yang sering
terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, hemofili, resipien tranfusi
darah multipel (infeksi hanya individu yang telah mempunyai HBV).
Masa inkubasinya belum diketahui secara pasti. HDV ini
meningkatkan resiko timbulnya hepatitis fulminan, kegagalan hati, dan
kematian.
e. Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA. Penularan melalui oral-
fekal seperti hepatitis A. Didiagnosis dengan didapatkannya IgM dan
IgG anti HEV pada penderita yang terinfeksi. Gejalanya ringan
menyerupai gejala flu, sampai icterus.
f. Kemungkinan hepatitis F dan G
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F.
Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit
hepatitis yang terpisah. Sedangkan hepatitis G gejala serupa hepatitis
C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak
menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan
melalui transfusi darah jarum suntik.
Pertanyaan
1. Apakah pengertian dari hepatitis ?
2. Sebutkan jenis-jenis hepatitis !
3. Bagaimana penyebab dan cara penularan hepatitis ?
4. Bagaimana tanda dan gejala hepatitis ?
5. Bagaimana pengobatan dan pencegahan hepatitis ?
Jawaban
1. Pengertian dari hepatitis :
Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang
disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan sel-sel hati
mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
2. Jenis-jenis hepatitis :
a. Hepatitis A
Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, merupakan hepatitis yang
ringan, bersifat akut, sembuh spontan/sempurna tanpa sejala
sisa dan tidak menyebabkan infeksi kronik.
b. Hepatitis B
Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka yang sering
tranfusi darah, pengguna obat injeksi; pekerja perawatan
kesehatan dan keamanan masyarakat yang terpajan terhadap
darah; klien dan staf institusi untuk kecatatan perkembangan,
pria homoseksual, pria dan wanita dengan pasangan
heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi ibunya, resipien
produk darah tertentu dan pasien hemodialisa.
c. Hepatitis C
Hepatitis C merupakan penyebab tersering infeksi hepatitis
yang ditularkan melalui suplai darah komersial. HCV
ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV, tetapi terutama
melalui transfusi darah.
d. Hepatitis D
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi
HBV bertambah parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul
belakangan pada individu yang mengidap infeksi kronik HBV
jadi dapat menyebabkan infeksi hanya bila individu telah
mempunyai HBV, dan darah infeksius melalui infeksi HDV.
e. Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA. Didiagnosis dengan
didapatkannya IgM dan IgG anti HEV pada penderita yang
terinfeksi.
f. Kemungkinan hepatitis F dan G
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. Saat
ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit
hepatitis yang terpisah. Sedangkan hepatitis G gejala serupa
hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B
dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun
hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum
suntik.
3. Penyebab dan cara penularan hepatitis :
a. Hepatitis A
Hepatitis A pada umumnya dapat ditularkan melalui mulut /
oral-fekal, misalnya melalui gelas atau sendok bekas yang
dipakai penderita hepatitis A.
b. Hepatitis B
Penularan virus ini melalui rute transfusi darah/produk darah,
jarum suntik, atau hubungan seks.
c. Hepatitis C
Penularan hepatitis C pada orang dewasa bisa terjadi melalui
kontak seksual, suntikan ataupun transfusi darah. Virus
hepatitis C juga berbahaya karena sebagian besar penyakit
Hepatitis C dapat berkembang menjadi kronis/menahun dan
menjadi pengidap yang selanjutnya akan menjadi sumber
infeksi bagi orang sekitarnya.
d. Hepatitis Delta dan hepatitis E
Hepatitis delta dan hepatitis E diduga penularannya melalui
mulut, tetapi belum ada penelitian yang lebih mendalam.
4. Gejala hepatitis akut terbagi dalam 4 tahap, yaitu :
a. Fase inkubasi
Waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala atau
ikterus. Panjang fase tergantung pada dosis inokulum yang
ditularkan dan jalur penularan, makin besar dosis inokulum,
makin pendek fase inkubasi.
b. Fase prodormal (pra ikterik)
Fase diantar timbulnya keluhan – keluhan pertama dan
timbulnya gejala ikterus. Awitannya dapat disingkat atau
insidius ditandai dengan malaise umum, mialgia, atralgia,
mudah lelah, gejala saluran nafas atas dan anoreksia, diare,
demam, dan nyeri abdomen di kuadran kanan atas atau
epgastrium.
c. Fase ikterus
Fase munculnya setelah 5 – 10 hari, tetapi dapat juga muncul
bersamaan dengan munculnya gejala. Setelah timbul ikterus
jarang terjadi perburukan gejala prodormal, tetapi justru akan
terjadi perbaikan klinis yang nyata.
d. Fase konvalesen (penyembuhan)
Menghilangnya ikterus dan keluhan lain, tetapi hepatomegali
dan abnormalitas fungsi hati tetap ada. Nafsu makan kembali
normal, keadaan akut akan membaik dalam 2 – 3 minggu. Pada
hepatitis A perbaikan klinis dan laboratorium lengkap terjadi
dalam 9 minggu dan 16 minggu untuk hepatitis B.
5. Pengobatan dan pencegahan hepatitis
Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :
a. Globulin imun (Ig) – digunakan sebagai profilaksis sebelum
dan sesudah terpajan hepatitis A (diberikan dalam waktu 2
minggu setelah pemajanan)
b. HBIG – diberikan sebagai profilaksis setelah pemajanan (Tidak
divaksinasi : diberikan per IM dan mulai dengan vaksin HB.
Divaksinasi: diberikan per IM ditambah dosis booster. Perinatal
: 0,5 ml per IM dalam 12 jam setelah kelahiran)
c. Vaksin Hepatitis B (Hevtavax B) – digunakan untuk mencegah
munculnya hepatitis B (Perinatal : diberikan per IM dalam 12
jam setelah kelahiran, diulangi pada usia 1 dan 6 bulan. Anak-
anak yang berusia kurang dari 10 tahun. Tiga dosis IM (paha
anterolateral / deltoid), dua dosis pertama diberikan berselang 1
bulan, dan booster diberikan 6 bulan setelah dosis pertama.
Anak-anak yang berusia lebih dari 10 tahun diberikan tiga
dosis ke dalam otot deltoid. Perhatikan bahwa anak yang
menjalankan hemodialisis jangka panjang dan anak dengan
sindrom Down harus divaksinasi secara rutin karena tingginya
resiko memperoleh infeksi Hepatitis B ini).