Proposal Ronde Asma
Proposal Ronde Asma
I. Pendahuluan
Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat membantu
klien dalam mengatasi maslah keperawatan yang dihadapi klien. Salah satu
bentuk pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan
memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian
mendiskusikannya dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan
masalahnya.
Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal
tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan
merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat assosiate
untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien yang melibatkan
klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah satu
tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien
terhadap pelayanan keperawatan.
II. Pengertian
Ronde keperawatan adalah suatu bagian kegiatan asuhan keperawatan
dengan membahas kasus tertentu dengan harapan adanya transfer pengetahuan
dan aplikasi pengetahuan secara teoritis kedalam praktek keperawatan secara
langsung yang dilakukan oleh perawat konselor, kepala ruangan, MA, kabid
keperawatan dengan melibatkan seluruh tim keperawatan.
Karakteristik :
- Pasien dilibatkan secara langsung
- Pasien merupakan fokus kegiatan.
- PA, PP dan konselor melakukan diskusi
- Konselor memfasilitasi kreatifitas
- Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA, PP dalam
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.
III. Tujuan
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami klien
dapat diatasi.
Tujuan Khusus :
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :
1. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistimatis dalam
pemecahan masalah keperawatan klien
2. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah
keperawatan klien
3. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
4. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa
keperawatan.
5. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
6. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
7. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana
asuhan keperawatan
8. Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.
IV. Manfaat
1. Masalah pasien dapat teratasi
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang propesional
4. Terjalinnya kerjasama antar tim.
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar.
V. Pelaksanaan :
Hari / tanggal : Sabtu, 21 Febuari 2015
Tempat : Ruang Anak
Materi : Ronde Keperawatan
VI. Metode :
Diskusi
Demonstrasi
VII. Materi :
Pengertian ronde keperawatan
Karakteristik
Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan
Peran masing-masing perawat
VIII. Peserta :
Peserta ronde keperawatan meliputi :
Kepala Ruangan
Perawat primer
Perawat assosiate
Perawat pelaksana
XI. Evaluasi :
Persiapan ronde keperawatan
Pelaksanaan ronde keperawatan
Peran masing-masing tim dalam pelaksanaan ronde keperawatan
Tingkat kepuasan klien.
(...........................................) (...........................................)
RENCANA APLIKASI RONDE KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN ASMA BRONKIAL
DI RUANG GONDORIAH RSUD PARIAMAN
2 Ronde :
Penyampaian Masalah 21 Febuari 2015 PP dan Konselor
Diskusi (12.00 – 13.00 wib)
3 Post Ronde : 21 Febuari 2015
Evaluasi Pelaksanaan Ronde (12.00 – 13.00 wib) PP & Konselor
Revisi & Perbaikan
VII. Evaluasi
Bagaimana koordinasi persiapan dan pelaksanaan ronde keperawatan
Bagaimana peran PP-PA saat ronde keperawatan
Membuat umpan balik yang sudah dikerjakan
(...........................................) (...........................................)
VIII. Kepustakaan
Gillies (1989). Managemen Keperawatan suatu pendekatan Sistem. EGC.
Jakarta.
1. PENGERTIAN
Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon
trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya
penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara
spontan maupun hasil dari pengobatan (The American Thoracic Society)
Asma merupakan sebuah penyakit kronik saluran napas yang terdapat di
seluruh dunia dengan kekerapan bervariasi yang berhubungan dengan dengan
peningkatan kepekaan saluran napas sehingga memicu episode mengi berulang
(wheezing), sesak napas (breathlessness), dada rasa tertekan (chest tightness),
dispnea, dan batuk (cough) terutama pada malam atau dini hari (PDPI, 2006; GINA,
2009).
2. PENYEBAB
Faktor Ekstrinsik (asma imunologik/asma alergi)
- Reaksi antigen-antibodi
- Inhalasi alergen (debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang)
Faktor Intrinsik (asma non imunologi/asma non alergi)
- Infeksi : parainfluenza virus, pneumonia, mycoplasmal
- Fisik : cuaca dingin, perubahan temperatur
- Iritan : kimia
- Polusi udara : CO, asap rokok, parfum
- Emosional : takut, cemas dan tegang
- Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus.
(Suriadi, 2001 : 7)
Peningkatan kerja
pernafasan
Hyperventilasi Mk : nutrisi
kurang dari
kebutuhan
Retensi CO2
Asidosis respiratorik
5. TANDA DAN GEJALA
- Bising mengi (wheezing) yang terdengar dengan/tanpa stetoskop
- Batuk produktif, sering pada malam hari
- Nafas atau dada seperti tertekan, ekspirasi memanjang
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Spirometri
- Uji provokasi bronkus
- Pemeriksaan sputum
- Pemeriksaan cosinofit total
- Uji kulit
- Pemeriksaan kadar IgE total dan IgE spesifik dalam sputum
- Foto dada
- Analisis gas darah
7. PENGKAJIAN
a. Awitan distres pernafasan tiba-tiba
- Perpanjangan ekspirasi mengi
- Penggunaan otot-otot aksesori
- Perpendekan periode inpirasi
- Sesak nafas
- Restraksi interkostral dan esternal
- Krekels
b. Bunyi nafas : mengi, menurun, tidak terdengar
c. Duduk dengan posisi tegak : bersandar kedepan
d. Diaforesis
e. Distensi vera leher
f. Sianosis : area sirkumoral, dasar kuku
g. Batuk keras, kering : batuk produktif sulit
h. Perubahan tingkat kesadaran
i. Hipokria
j. Hipotensi
k. Pulsus paradoksus > 10 mm
l. Dehidrasi
m. Peningkatan anseitas : takut menderita, takut mati
8. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN TIMBUL
1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas b.d bronkospasme : peningkatan
produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental : penurunan
energi/kelemahan.
2. Gangguan pertukaran gas b.d gangguan suplai oksigen, kerusakan alveoli.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan masukan oral
9. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. MK : Ketidak efektifan bersihan jalan nafas
Tujuan : Bersihan jalan nafas efektif
KH : - Mempertahankan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih/jelas
- Menunjukkan perilaku untuk memperbaiki bersihan jalan nafas
mis : batuk efektif dan mengeluarkan sekret
Intervensi
1. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas, mis; mengi, krekels,
ronki
2. Kaji/pantau frekuensi pernafasan
3. Catat adanya/derajat diespnea mis : gelisah, ansietas, distres pernafasan,
penggunaan otot bantu
4. Kaji pasien untuk posisi yang nyaman mis : peninggian kepala tempat
tidur, duduk pada sandaran tempat tidur
5. Pertahankan polusi lingkungan minimum
6. Dorong/bantu latihan nafas abdomen/bibir
7. Observasi karakteristik batuk mis : menetap, batuk pendek, basah
8. Tingkatkan masukan cairan sampai 3000 ml/hr ss toleransi jantung dan
memberikan air hangat, anjurkan masukkan cairan sebagai ganti makanan
9. Berikan obat sesuai indikasi
10. Awasi/buat grafik seri GDA, nadi oksimetri, foto dada
Arif, Mansyoer. (1999). Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga. Jilid I. Media
Acsulapius. FKUI. Jakarta.
Heru, Sundaru. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi Ketiga. Balai
Penerbit FKUI. Jakarta.
Hudack & gallo. (1997). Keperawatan Kritis Edisi VI Vol I. Jakarta. EGC.
Nama : …………………………………..
Umur : …………………………………..
Alamat : …………………………………..
…………………………………..
Ruang :
No. RM. : …………………………………..
……………………………... ……………………………
1. …………………………. …………………
2. …………………………. …………………
SKENARIO KELOMPOK 3 RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ANAK
KARU : Dewi R
PP : Namira
PA : Putri
PK : Vicky
Pasien : Imam
Keluarga : Ghoib
Dokter : Elis
Setelah validasi data dari pasien, tim ronde kembali ke ners station untuk
menindak lanjuti dan membahas masalah yang ada.
KARU : Untuk mempersingkat waktu saya persilahkan kepada PP, PA,
konsultan dan konselor untuk memberikan solusi atau intervensi
lanjutan yang akan diberikan kepada an. I.
PA : Setelah saya validasi data kepada pasien langsung, saya
mendapatkan bahwasannya sesak pasien sudah agak berkurang tetapi
masih agak berat untuk melepas oksigen. Menurut dokter bagaimana
mengatasi sesak pasien?
Dokter : Sebenarnya penyakit dasar an. I adalah hipertrofi otot polos bronkus
dan adanya factor pencetus allergen dari lingkungan yang terkena
infeksi virus dan kondisi pasien ketika imunitas lemah maka akan
sangat berdampak buruk bagi paru-parunya.
PK : Lalu bagaimana untuk mengatasinya ?
Konselor : Pada masa anak terjadi proses tumbuh- kembang fisis, faal,
imunologi, dan perilaku yang memberi peluang sangat besar bagi kita
untuk melakukan upaya pencegahan, kontrol, self-management, dan
pengobatan asma. Walaupun medikamentosa selalu merupakan unsur
penting pengobatan asma anak, harus tetap diingat bahwa hal tersebut
hanyalah merupakan salah satu dari berbagai komponen utama
penatalaksanaan asma. Penatalaksanaan asma yang baik harus
disokong oleh pengertian tentang peran genetik, alergen, polutan,
infeksi virus, serta lingkungan sosioekonomi dan psikologis pasien
beserta keluarga.
PK : Jadi kami sebagai perawat harus memberi informasi kepada keluarga
bagaimana tindakan yang tepat untuk merawat an. I sendiri ya, dok?
Dokter : Benar, pendidikan dan penjelasan tentang asma pada pasien dan
keluarga merupakan unsur penting penatalaksanaan asma pada anak.
Perlu penjelasan sederhana tentang proses penyakit, faktor risiko,
penghindaran pencetus, manfaat dan cara control lingkungan, cara
mengatasi serangan akut, pemakaian obat dengan benar, serta hal lain
yang semuanya bertujuan untuk meminimalkan morbiditas fisis dan
psikis serta mencegah disabilitas. Bila ditangani dengan baik maka
pasien asma dapat memperoleh kualitas hidup yang sangat mendekati
anak normal, dengan fungsi paru normal pada usia dewasa kelak
walaupun tetap menunjukkan saluran napas yang hiperresponsif.
KARU : Baiklah saya rasa sudah cukup pelaksanaan pertemuan keperawatan
ini dan terima kasih atas partisipasinya dan saya ucapkan terima kasih
wassalam.
Setelah di adakan ronde keperawatan, PP dan PA kemudian melaksanakan
asuhan Keperawatan yang disarankan oleh Gian.