BAB III

PEMBAHASAN

A. Analisa Kasus

Kanker Laring (Ca Laring) menurut WHO adalah kondisi di mana terdapat
tumor ganas pada laring, yaitu bagian dari saluran pernapasan, tempat di mana pita
suara berada, yang terletak setelah tenggorokan dan sebelum trakea. Ca. laring
merupakan tumor yang ketiga menurut jumlah tumor ganas dibidang THT dan lebih
bannyak terjadi pada pria berusia 50-70 tahun. Yang sering adalah jenis karsinoma sel
skuamosa. (Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3. Hal : 136). Karsinoma laring adalah
keganasan pada pita suara, kotak suara ( laring ) atau daerah lain di tenggorokan.
(K.D Jayanto, 2018). Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang meliputi
bagian supraglotik, glotis, dan subglotis. (Suddart and Brunner. Jadi dapat
disimpulkan bahwa karsinoma laring adalah suatu keganasan yang menyerang bagian
leher tepatnya pada kotak suara (laring).

Klien mengeluh tiba-tiba tidak dapat berbicara sejak satu tahun yang lalu, klien
dibawa kontrol berobat di RS Purwokerto dan keluarga meminta rujukan ke RSUP
Dr. Kariadi Semarang untuk mendapatkan pengobatan yang maksimal. Klien
mengeluh sesak nafas ketika ingin mengeluarkan sekret. Klien sebelumnya pernah
dirawat inap di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada tanggal 07 Juni 2019 dan klien
pernah rawat jalan di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada tanggal 01 Juli 2019

B. Analisa Intervensi Keperawatan

Intervensi yang dapat diberikan pada Tn. P menurut NANDA NIC NOC, yakni
melakukan bersihan jalan nafas. Bersihan jalan nafas merupakan pembebasan jalan
nafas dari terhalangnya sekret. Aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan dalam
bersihan jalan nafas ini antara lain yaitu dengan melakukan tindakan batuk, suction
(penghisapan lender) dan fisioterapi dada.. Tujuan dilakukan bersihan jalan nafas ini
adalah untuk memberi kebebasan pada klien dengan cara mengeluarkan sekret atau
dahak untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada klien tersebut. Aktivitas yang
dilakukan selanjutnya yaitu menganjurkan klien untuk istirahat dan nafas dalam.
Kemudian aktivitas yang dilakukan selanjutnya yaitu memposisikan klien untuk
memaksimalkan ventilasi