Mantiq atau logika, seperti yang dipelajari dalam ilmu-ilmu Islam, itu
benar-benar berfungsi tentang dua hal:
Sedangkan buah dari adanya ilmu manusia itu terbagi menjadi dua
bagian yaitu :
a. Tashawwur (konsepsi), yaitu memahami atau mengetahui lafazh
mufrad (tunggal) seperti pemahaman seseorang terhadp arti lafazh
: manusia, rumah, pohon dan burung.
b. Tashdiq (persepsi), yaitu memahami atau mengetahui kenyataan
ke-nisbat-an(satuan atau rangkaian satuan) seperti pemahaman
bahwa air laut itu asin , langit tidak di bawah kita.
BAB II
LAFAZH DAN PEMBAGIANNYA
Pembagian Kata
Pembagian jinis
Lafazh Kulliy yang mencakup dari segi arti itu ada lima macam,yaitu
:
1. Tawathu’ , yaitu lafazh yang mempunyai banyak arti yang semua
arti itu sama, seperti Manusia.
2. Tasyakuk , ialah kata yang mempunyai banyak arti tetapi artinya
tidak sama, seperti kata Cahaya.
3. Takhaluf , ialah suatu kata yang arinya tidak sama dengan kata
lain atau sejumlah lafazh yang memiliki arti sendiri-sendiri, seperti,
kata “Manusia” dan kata “Kuda”.
4. Musytarak , ialah suatu kata yang mempunyai arti lebih dari satu,
seperti kata “Amat”, kata ini dapat bermakna sangat bisa juga nama
orang.
5. Mutaradif , ialah sejumlah kata yang berbeda diartikan dengan
pengertian yang sama, seperti kata adat, aturan, kebiasaan dan
norma adalah satu arti.
C. Definisi (ta’rif)
1. Pembagian definisi
Definisi terbagi menjadi tiga macam, yaitu :
2. Syarat-syarat Definisi
BAB III
PROPOSISI DAN OPPOSISI
2. Macam-macam Proposisi
B. Tanaqudh (Opposisi)
2. Bentuk-bentuk Opposisi
C. Pengubahan Proposisi
Pengubahan Proposisi (Al-Aksu Al-Mustawi) adalah pembalikan
Proposisi dilakukan dengan mengubah kedudukan dua bagian,
yaitu subyek dan predikat sehingga yang semula menjadi subyek
diubah menjadi predikat dan sebaliknya dengan syarat tetap
memelihara kebenaran isi, tidak merubah kualitas dan
kuantitasnya.
‘Aks atau pembalikan itu tidak dapat berlaku kecuali pada proposisi-
proposisi yang memiliki tertib tabi’i (pasti), proposisi yang memiliki
tertib ini adalah Proposisi Kategoris ( ) ﺔﻴﻠﻤﺣ ﺔﻴﻀﻗdan Proposisi
Kategoris Hipatesis( ) ﺔﻠﺼﺘﻣ ﺔﻴﻃﺮﺷ ﺔﻴﻀﻗ.
Tartib Thabi’i adalah sesuatau yang urutannya dapat membentuk
ma’na dan jika tartib/urutan itu dirubah tentu maksudnya berubah.
BAB IV
QIYAS DAN HUJJAH
2. Pembagian Qiyas
Qiyas (Silogesme) menurut ahli Mantiq (logika adalah) itu ada dua
bagian, yaitu:
– Iqtirani, disebut juga Hamli (kategoris)
– Istitsna’i , disebut juga Istiranti (hipatis)
B. Bentuk-Bentuk Silogisme
D. Macam-macam Qiyas
Qiyas Murakkab ialah Qiyas yang dirangkai dari dua qiyas atau
beberapa qiyas dengan cara menjadikan suatu natijah tiap-tiap
qiyas sebagai premis qiyas berikutnya.
Istiqra’ naqish adalah kajian tentang hal-hal yang ada pada hal-hal
yang juz’iy dan menerapkan hasil kajian itu pada hal yang kulliy
secara menyeluruh.
Lawan Qiyas Istqra’ adalah Qiyas Manthiqi, yaitu menggunakan
hal-hal yang kulliy (universal) untuk bukti hal-hal yang juz’iy.
E. Pembagian Hujjah
Hujjah Aqliyyah , ialah Hujjah yang berdasarkan akal. Hujjah ini ada
lima yaitu:
a. Khithabiyyah , yaitu Hujjah yang disusun dari premis-premis yang
dapat diterima.Tujuannya yaitu untuk menyenangkan pendengar
terhadap hal yang berguna untuknya.
b. Syi’riyyah , yaitu Hujjah yang disusun dari premis-premis yang
fantastis. Tujuannya yaitu untuk mempengaruhi jiwa/hati.
c. Burhaniyyah , yaitu Hujjah yang disusun dari premis-premis yang
meyakinkan dan dapat melahirkan kesimpulan yang benar.
d. Jadaliyyah , yaitu Hujjah yang dari premis-premis yang umum
yang telah dikenal oleh orang banyak. Tujuannya yaitu untuk
melegakan orang yang tidak menguasai memahami premis-premis
Hujjah Burhaniyyah atau untuk menekan lawan.
e. Safsathaiyyah (Safistik), yaitu Hujjah yang disusun dari premi-
premis yang salah tapi seolah-olah benar.
REFERENSI