Anda di halaman 1dari 6

Takwin Syakhsiyah Islamiyah

Takwin Syakhsiyah Islamiyah

Sinopsis
Takwin kepribadian islam mengikut kepada bagaimana Nabi Muhammad
SAW melakukan dakwah ialah dengan membentuk iman. Iman yang di
bentuk ini mempuyai cirri-ciri yaitu iman yang dinamika, yakin, menyerah,
mendekat dan taat; tidak keberatan, dan tidak ada pilihan lain.
Iman yang sedemikian akan memunculkan taqwa. Taqwa bagi muslim
merupakan landasan hidup, sebagai ukuran/timbangan, taqwa sebagai
bekal kehidupan dan pakaian. Dengan taqwa ini seorang peribadi akan
menjadikan seluruh kehidupannya sebagai muslim. Inilah cirri dari
kepribadian muslim yang sempurna.
Hasiyah
1.Takwin kepribadian islam
Syarah
 Membentuk kepribadian ini mesti mengasaskan pada keimanan. Iman
sebagai factor utama di alam membina dan menjadikan diri peribadi
sbagai muslim yang sejati. Nabi Muhammad SAW mendatangi manusia
dengan membawa iman dan menyampaikan keimanan. Kalimat yang di
bacakan pertama adalah kalimah syahadatain. Kalimah ini mengajak
manusia untuk menjadikan Allah sebagai ilah dan Muhammad sebagai
rasul. Keimanan yang akan di wujudkan adalah iman kepada Allah dan
RasulNya. Perubahan kepribadian menjadi islam akan berlaku sehingga
para sahabat mempunyai berbagai ciri keimanan yang dapat membawa
kejayaan islam. Abu zar Al gifari yang baru menerima kalimah iman terus
bedakwah di masyarakat umum , para sahabat lainnya yang telah
menerima kalimah iman ini juga merubah dirinya menjadi peribadi
muslim.
Dalil
 3:102-104; Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada
Allah dengan sebenar-benar taqwa, dan jangan sekali-sekali kamu kamu
mati melainkan dalam keadaan islam. Dan hendaklah ada diantara kamu
satu puak yang menyeru (berdakwah) kepada kebajikan
(mengembangkan Islam), dan menyuruh berbuat segala perkara yang
baik, serta melarang daripada segala yang salah (buruk dan keji). Dan
mereka yang bersifat demikian inilah orang yang berjaya.
2.iman
Syarah
 Pembentukan imaniyah keatas peribadi manusia dan juga pembangunan
iman keatas diri muslim merupakan suatu jalan yang di contohkan
kepada kita oleh nabi untuk menjadikan peribadi muslim dan diredhai
oleh Allah SWT. Pendekatan imaniah biasanya dilakukan dengan
memberikan firman-firman Allah dan dalil nabi yang dapat menjadikan
hujjah dan media turunnya hidayah dari Allah ke atas hati yang
mendengarnya. Dengan iman akan mucul beberapa ciri-ciri sepserti iman
yang dinamik, keyakinan yang kuat, menyerah diri kepada Allah,
mendengar dan taat dan tidak keberatan melaksanakan apapun arahan.
 Dinamika iman atau iman yang hidup merupakan hasil dari keimanan
yang benar. Dengan keimanan ini akan wujud sifat lemah-lembut
terhadap orang-orang yang beriman dan berlaku tegas terhadap orang-
orang kafir, mereka berjuang dengan bersungguh-sungguh pada jalan
Allah, dan mereka tidak takut terhadap celaan orang yang mencela.
Keimanan ini akan menambahkan wala kepada Allah dan Rasul selain ciri-
ciri ibadah dan sholatnya.
 Yakin terhadap Allah dan RasulNya juga mebentuk kepercayaan kepada
jihad dan tadhiyah yang akan kita sumbangkan ke jalan Allah SWT. Iman
kepda Allah dan RasulNya secara benar akan menghasilkan keyakinan
yang menjadikan kita serius untuk berjihad, tidak ragu-ragu dan penuh
keyakinan dalam beramal dan berkorban bagi kepentingan islam.
 Menyerahkan diri kepada Allah SWT sebagai hasil iman kepada Allah.
Mengerjakan peritahnya, arahan, aturan dan nilai dari Allah SWT
merupakan tanda pasrah, tunduk dan menyerahkan diri kepadaNya.
Bentuk menyerahkan diri kepada islam ini adalah siap megorbankan diri
dan harta bagi kepentingan islam, dan juga bersedia menjalankan semua
suruhan dan meninggalkan semua larangannya.
 Mendengar dan taat juga sikap orang yang beriman. Orang beriman
sebagai jundi senantiasa mendapatkan perintah dari Allah dalam bentuk
arahan dan kewajiban. Misalnya di dalam berpusa, jihad, sholat dan
sebagainya dirahkan kepada orang yang beriman apabila mendapatkan
perintah akan menjawab:"Kami dengar dan kami taat, kemudian (kami
pohonkan ) keampunanMu wahai Tuhan kami dan kepadaMu jualah kami
kembali".
 Tidak keberatan menjalankan semua perintah merupakan ciri orang yang
beriman. Orang yang beriman rela menjalankan semua perintah dan tidak
merasa beban apabila menjalankan semua aktiviti islam yang di gariskan
di dalam islam.
 Bagi orang beriman tidak ada pilihan lain kecuali mengembalikan dirinya
kepada islam dan juga tidak menjadikan alternatif lain selain islam. Islam
sebagai satu-satunya panduan hidup dan Allah sebagai tempat
pengabdian sedangkan rasul sebagai tempat menjadikan uswah.
Dalil
 5:54; wahai orang-orang yang beriman ! Sesiapa di antara kamu
berpaling tadah dari agamanya (jadi murtad), maka Allah akan
mendatangkan suatu kaum yang Ia kasihkan mereka dan mereka juga
kasihkan Dia; mereka pula bersifat lemah lembut terhadap orang-orang
yang beriman dan berlaku tegas gagah terhadap orang-orang kafir,
mereka berjuang dengan bersungguh-sungguh pada jalan Allah, dan
mereka tidak takut pada celaan orang yang mencela. Yang demikian itu
adalah limpah kurnia Allah yang di berikanNya, lagi meliputi
pengetahuanNya.
 49:15; sesungguhnya orang-orang yang sebenar-benar beriman
hanyalah orang-orang yang percaya kepada Allah dan Rasulnya,
kemudian (mereka terus percaya dengan) tidak ragu-ragu lagi, serta
mereka berjuang dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Allah;
mereka itulah orang-orang yang benar (pengakuan imannya).
 2:4; Dan juga kepada orang-orang yang beriman kepada kitab "Al
Qur'an" yang diturunkan kepadamu (wahai Muhammad), dan kitab-kitab
yang diturunkan dahulu daripadamu , serta mereka mereka yakin akan
(adanya) hari akhirat (dengan sepenuhnya).
 4:65; Maka demi Tuhanmu (wahai Muhammad)! Mereka tidak disifatkan
beriman sehingga mereka menjadikan engkau hakim dalam mana-mana
perselisihan yang timbul di antara mereka, kemudian mereka tidakpun
merasa di hati mereka sesuatu keberatan dari apa yang telah engkau
hukumkan, dan mereka menerima keputusan itu dengan sepenuhnya.
 2:285; Rasulullah telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya
dari Tuhannya,dan juga orang-orang yang beriman; semuanya beriman
kepada Allah, dan malaikat-malaikatNya, dan kitab-kitabNya, dan Rasul-
rasulNya. (Mereka berkata):"Kami tidak membedakan antara seorang
dengan yang lain Rasul-rasulnya". Mereka berkata lagi: Kami dengar dan
kami taat (kami pohonkan) keampunanMu wahai Tuhan kami, dan
kepadaMu jualah tempat kembali".
 5:7; Dan kenanglah nikmat Allah (yang telah di kurniakanNya) kepada
kamu serta ingatlah perjanjianNya yang telah diikatNya dengan kamu,
ketika kamu berkata:"kami dengar dan kami taat (akan perintah-perintah
Allah dan RasulNya)" Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, karena
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan segala (isi hati) yang ada di
dalam dada.
 24:51; Sesungguhnya perkataan yang diucapkan oleh orang-orang yang
beriman ketika mereka diajak kepada Kitab Allah dan Sunah RasulNya,
supaya menjadi hakim memutuskan sesuatu diantara mereka, hanyalah
mereka berkata:"Kami dengar dan kami taat": dan mereka itulah orang-
orang yang beroleh kejayaan.
 4:65; Maka demi Tuhanmu (wahai Muhammad)! Mereka tidak disifatkan
beriman sehingga mereka menjadikan engkau hakim dalam mana-mana
perselisihan yang timbul di antara mereka, kemudian mereka tidakpun
merasa di hati mereka sesuatu keberatan dari apa yang telah engkau
hukumkan, dan mereka menerima keputusan itu dengan sepenuhnya.
 33:36; Dan tidaklah harus bagi orang-orang yang beriman, lelaki dan
perempuan-Apabila Allah dan RasulNya menetapkan keputusan mengenai
sesuatu perkara -(tidak harus mereka) mempunyai hak memilih
ketetapan sendiri mengenai urusan mereka. Dan sesiapa yang tidak taat
kepada hukum Allah dan RasulNya maka sesungguhnya ia telah sesat
dengan kesesatan yang jelas nyata.
3.Taqwa
Syarah
 Iman yang benar dan membuahkan hasil berupa ciri-ciri keimanan yang
wujud di dalam tingkah laku seperti keyakinan, menyerah diri dan taat.
Iman juga akan wujud di dalam ibadah dan amal soleh yang kemudian
akan mewujudkan taqwa. Taqwa yang sebenar-benarnya adalah idaman
setiap mukmin yang beribadah dan beramal. Dengan taqwa maka akan
menjadikan hidup mulia di sisi Allah dan akan mendapatkan kebahagian
di dunia dan di akhirat.
 Taqwa sebagai landasan hidup manusia. Dengan taqwa di dada dan di
setiap amal kita maka akan mewujudkan peribadi muslim. Taqwa adalah
hasil ibadah dan dengan ibadah menjadikan diri kita bertaqwa. Taqwa
atau takut bermakna diri kita senantiasa takut kepada Allah apabila tidak
mengerjakan perintah Allah dalam kehidupan. Takut kepada Allah apabila
tidak meninggalkan laranganNya. Dengan takut maka setiap langkah
kehidupan kita di jaga, dikawal dan dikendalikan oleh islam. Taqwa
sebagai landasan dalam kehidupan kita.
 Ibadah manusia yang di terima adalah ibadahnya orang yang bertaqwa.
Ibadah yang di dasarkan dengan taqwa juga tidak mendapatkan balasan
yang sempurna dari Allah SWT. Taqwa merupakan ukuran/timbangan
amal dan ibadah seseorang. Perkara ini dapat di jelaskan dengan cerita
Habil dan Qabil.
 Sebaik-baik bekal adalah taqwa. Dibandingkan dengan bekal lainnya
seperti makan, minum, pakaian ,tempat tinggal maka bekal tawa lebih
diutamakan lagi. Semua bekal selain taqwa dapat habis dan mungkin
tidak dapat di dapati. Dengan taqwa setiap mukmin dapat memenuhi
keperluannya dengan baik. Orang bertaqwa apabila tidak ada makan dan
minum ia tetap bertahan dan selalu menghadapi masalahnya dengan
tenang. Menerima taqdir dan kenyataan yang berlaku di dalam kehidupan
kita adalah hasil taqwa.
 Allah juga menjadikan taqwa sebagai pakaian. Pakaian bermakna sesuatu
yang dipakai dan digunakan. Maka taqwa juga bermakna pakaian yang
dilihat orang lain dan yang menjadikan ciri dan wujud penampilan kita
yang sebenarnya. Pakaian taqwa sebagai sesuatu yang nampak dan
senantiasa hadir bersama kita, merupakan penampilan pertama yang
dilihat orang. Pakaian taqwa bukan pakaian yang bermakna secara fisikal
tetapi pakaian maknawi yang diibaratkan sebagai pakaian.
Dalil
 3:102; Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada
Allah dengan sebenar-benar taqwa, dan jangan sekali-sekali kamu kamu
mati melainkan dalam keadaan islam.
 5:27; Dan bacakanlah (wahai Muhammad) kepada mereka kisah
(mengenai) dua orang anak Adam (Habil dan Qabil) yang berlaku dengan
sebenarnya, yaitu ketika mereka berdua mempersembahkan satu
persembahan korban (untuk mendampingkan diri kepada Allah). Lalu di
terima korban salah satu diantaranya (Habil), dan tidak diterima (korban)
dari yang lain (Qabil), Berkata (Qabil):"Sesungguhnya aku akan
membunuhmu!". (Habil) menjawab:"Hanyasanya Allah menerima (korban)
dari orang-orang yang bertakwa;
 22:37; Daging dan darah binatang korban atau hadiah itu tidak sekali-
kali akan sampai kepada Allah , tetapi yang sampai kepadaNya ialah amal
yang ikhlash yang berdasarkan taqwa dari kamu. Demikianlah ia
memudahkan binatang-binatang itu bagi kamu supaya kamu
membesarkan Allah karena mendapat nikmat petunjukNya. Dan
sampaikanlah berita gembira (dengan balasan yang sebaik-baiknya)
kepada orang-orang yang berusaha supaya baik amalnya.
 49:13 Wahai umat manusia sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu
dari lelaki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbagai
bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah
mesra antara yang satu dengan yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia
kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih taqwanya diantara kamu, (bukan
yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui, lagi Maha Mendalam pengetahuanNya (akan keadaan dan
amalan kamu).
 2:97; Katakanlah (wahai Muhammad):" Sesiapa memusuhi Jibril maka
sebabnya ialah karena Jibril itu menurunkan Al Qur'an ke dalam hatimu
dengan izin Allah, yang mengesahkan kebenaran kitab-kitab yang ada di
hadapannya (yang diturunkan sebelumnya), serta menjadi petunjuk dan
memberi kabar gembira bagi orang-orang yang beriman".
 7:26; Wahai anak-anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan
kepada kamu (bahan-bahan untuk) pakaian menutup aurat kamu dan
pakaian perhiasan; dan pakaian yang berupa taqwa itulah yang sebaik-
baiknya. Yang demikian itu adalah dari tanda-tanda (limpah kurnia) Allah
(dan rahmatNya kepada hamba-hambaNya) supaya mereka
mengenangNya dan bersyukur.
4.Islamisasi kehidupan
Syarah
 Peribadi muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah akan
menjadikan keseluruhan hidup sebagai muslim. Warna keislaman pada
diri muslim dengan mengamalkan segala aspek dan bidang kehidupan
merupakan perintah Allah agar kita masuk kedalam islam secara
keseluruhan dan tidak setengah-setengah.
Dalil
 2:208; Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kamu ke dalam
agama islam (dengan mematuhi) segala hukum-hukumnya; dan
janganlah kamu menurut jejak langkah syetan; sesungguhnya syetan
musuh bagi kamu yang terang nyata.
5. Wujud peribadi islam yang sempurna.
Syarah
 Objektif dari pembentukan peribadi islam dengan pendekatan iman
adalah mendekatkan peribadi islam yang sempurna di segala aspek
kehidupan. Peribadi islam yang sempurna bermaksud mengamalkan
segala perintah dan meninggalkan segala larangan dengan suasana takut
kepada Allah SWT.
Ringkasan
 Takwin kepribadian islam: iman yaitu dinamika iman (5:54; 49:15);
yakin (2:4; 49:15); menyerah (4:65), mendengar dan taat (2:285; 5:7;
24:51); tidak keberatan (4:65); tidak ada pilihan lain (33:36).
 Taqwa yang sebenar-benarnya(3:102): landasan hidup (5:27); 22:37);
sebagai ukuran/timbangan (49:13,hadits); bekal tawa (2:97); sebagai
pakaian (7:26)
 Islamisasi kehidupan (2:208) sehingga wujud peribadi islam yang
sempurna.

Anda mungkin juga menyukai