Khairunnisa
Sekolah Dasar Negeri 026609 Binjai
Corresponding author: khairunnisa2017@gmail.com
Abstrak
Peran guru dalam proses pembelajaran adalah guru sebagai pendidik, guru sebagai pengajar dan fasilitator, guru sebagai
pembimbing, guru sebagai pengarah, guru sebagai pelatih, guru sebagai penilai, guru sebagai pemimpin, guru sebagai
didaktikus, guru sebagai rekan seprofesi, guru sebagai inisiator, guru sebagai transmitter, guru sebagai mediator, dan guru
sebagai evaluator.
PENDAHULUAN
Guru dewasa ini berkembang sesuai dengan fungsinya, membina untuk mencapai tujuan pendidikan. Lebih-lebih
dalam sistem sekolah sekarang ini, masalah pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan tenaga pengajar perlu mendapat
perhatian yang serius. Bagaimanapun baiknya kurikulum, administrasi, dan fasilitas perlengkapan, kalau tidak diimbangi
dengan peningkatan kualitas guru-gurunya tidak akan membawa hasil yang diharapkan. Guru sangat berperan dalam
membantu perkembangan peserta didik untukk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.
Salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah adalah memberikan pelayanan kepada para siswa
agar mereka menjadi siswa atau anak didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Melalui bidang pendidikan, guru
mempengaruhi aspek kehidupan, baik sosial, budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru
merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru memegang berbagai jenis peranan yang mau tidak mau
harus dilaksanakannya sebagai guru.
Peran guru ini antara lain meliputi guru sebagai pendidik pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, pembaharu,
model dan teladan, pribadi dan guru sebagai peneliti dan masih banyak lagi. Untuk lebih memahami masing-masing peran
tersebut kami menjelaskan beberapa peran guru dalam makalah ini yaitu guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing,
pelatih, penasihat, pembaharu, model dan teladan, pribadi dan guru sebagai peneliti.
PEMBAHASAN
Kompetensi Guru dalam Pembelajaran
Sebelum penulis membahas tentang peran guru dalam pembelajaran, disini akan dijelaskan terlebih dahulu tentang
kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam pembelajaran. Adapun kompetensi guru yaitu
kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Kompetensi
guru berkaitan dengan profesionalisme yaitu, guru yang profesional adalah guru yang kompeten (berkemampuan), karena
itu kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi
keguruannya dengan kemampuan tinggi. Dengan kata lain kompetensi adalah pemilikan, penguasaan, ketrampilan dan
kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang.
Jadi kompetensi profesional guru adalah merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis
pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia
termasuk gaya belajar. Pada umumnya di sekolah-sekolah yang memiliki guru dengan kompetensi profesional akan
menerapkan “pembelajaran dengan melakukan” untuk menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan
peserta didik hanya mendengarkan.
Sedangkan menurut Depdikbud kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah : (1) Kompetensi Profesional,
guru harus memiliki pengetahuan yang luas dari subject matter (bidang studi) yang akan diajarkan serta penguasaan
metodologi dalam arti memiliki konsep teoritis mampu memilih metode dalam proses belajar mengajar; (2) Kompetensi
Personal, artinya sikap kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi sumbr intensifikasi bagi subjek. Dalam hal ini
berarti memiliki kepribadian yang pantas diteladani, mampu melaksanakan kepemimpinan seperti yang dikemukakan Ki
Hajar Dewantara, yaitu “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa. Tut Wuri Handayani”; (3) Kompetensi Sosial,
artinya guru harus mampu menunjukkan dan berinteraksi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama guru
dan kepala sekolah, bahkan dengan masyarakat luas; (4) Kompetensi untuk melakukan pelajaran yang sebaik-baiknya yang
berarti mengutamakan nilai-nilai sosial dari nilai material.
Peran Guru
Guru sebagai pelaku utama dalam penerapan program pendidikan di sekolah memiliki peran yang sangat penting
dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk
mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi murid-murid untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai
http://semnasfis.unimed.ac.id e-ISSN: 2549-5976
p-ISSN: 2549-435X
413
Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2017
tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan anak.
Pendidik adalah orang yang mengajar dan membantu siswa dalam memecahkan masalah pendidikannya. Sedangkan
menurut kajian Islam, menurut Imam al-Ghazali guru/pendidik adalah orang yang berusaha membimbing, meningkatkan,
menyempurnakan, segala potensi yang ada pada peserta didik. Serta membersihkan hati peserta didik agar bisa dekat dan
berhubungan dengan Allah SWT.
Pendidik di indonesia sendiri lebih dikenal dengan istilah pengajar, adalah tenaga kependidian yang berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagi profesi pendidik. pendidik adalah orang-orang yang
dalam melaksanakan tugasnya akan berhadapan dan Perinteraksi langsung dengan para peserta didiknya dalam suatu
proses yang sistematis, terencana, dan bertujuan. Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono, peran guru
dalam proses belajar berpust pada : (1) Mendidik anak dengan memberikan pengarahan dan motivasi untuk mencapai
tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang; (2) Memberi fasilitas, media, pengalaman belajar yang
memadai; (3) Membantu mengembangkan aspek-aspek kepribadian siswa, seperti sikap, nilai-nilai, dan penyesuaian diri.
Demikianlah dalam proses belajar mengajar, guru tidak terbatas hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja akan
tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian murid. Ia harus mampu
menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa, sehingga dapat merangsang murid untuk belajar aktif dan dinamis
dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.
Mengingat peranannya yang begitu penting, maka guru dituntut untuk memiliki pemahaman dan kemampuan secara
komprehensif tentang kompetensinya sebagai pendidik. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem
pendidikan secara keseluruhan, seperti yang di ungkapkan oleh Brand dalam Educational Leadership menyatakan bahwa
hampir semua usaha reformasi pendidikan seperti pembaharuan kurikulum dan metode pembelajaran, semua bergantung
kepada guru.
materi standar, juga harus mampu memperhatikan perbedaan individual peserta didik dan lingkungan. Untuk itu, guru harus
banyak tahu, merskipun tidak mencakup semua hal secara sempurna, kerena hal itu tidaklah mungkin.
kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menetukan hasil belajar yang dicapai oleh
siswa. Salah satu yang harus diperhatikan oleh guru bahwa ia sendiri adalah pelajar. Ini berarti bahwa guru harus belajar
terus-menerus. Dengan cara demikian ia akan memperkaya dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal
dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar dan demonstrator sehingga mampu memperagakan apa yang
diajarkannya secara didaktis. Maksudnya agar apa yang disampaikannya itu dimiliki betul-betul dimiliki oleh anak didik.
SIMPULAN
Peranan guru akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya,
baik dengan siswa (yang terutama), sesama guru, maupun mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya.
Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses
belajar mengajar dan berinteraksi dengan siswanya. Peran guru dalam proses pembelajaran adalah guru sebagai pendidik,
guru sebagai pengajar dan fasilitator, guru sebagai pembimbing, guru sebagai pengarah, guru sebagai pelatih, guru sebagai
penilai, guru sebagai pemimpin, guru sebagai didaktikus, guru sebagai rekan seprofesi, guru sebagai inisiator, guru sebagai
transmitter, guru sebagai mediator, guru sebagai evaluator.
REFERENSI
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Djaramah Syaiful Bahra dan Zain Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Haidir dan Salim. 2012. Strategi Pembelajaran. Medan : Perdana Publishing.
Moh Uzer Usman. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya,.
Nata Abuddin. 2009. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenedia Group.
Syamsu Yusuf dan Nani Sugandhi. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rajawali Press.
Wina Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.