Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN GAGAL JANTUNG

Disusun Oleh :
Ajeng Triani Laksmi (J210170071)
Ihza Arief Prasnowo (J210170078)
Septin Nabila Fakhira Driela Putri (J210170082)
M. Alwan Siddiq (J210170084)
Nafa Nofita Kustiaverawati (J210170085)
Anna Aprilliana (J210170111)
Sulis Pratiwi (J210170114)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Soal Kardiovaskuler
Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat ruang penyakit dalam dengan gagal jantung,
Berdasarkan wawancara perawat dengan pasien, pasien mengeluh sesak nafas, mual,
berkeringat dingin, nafsu makan menurun, cemas dengan kondisinya. Hasil
pemeriksaan fisik ditemukan pernafasan 28 kali per menit, ictus cordis tidak tampak,
ictus cordis teraba lateral 3 jari kiri dari mid klavicularis, suara gallop, edema kedua
kaki, balance cairan positif 150 cc/ hari, urine 400 cc/ hari. Hasil Elektrokardiografi
menunjukkan ST elevasi.

ANALISA DATA

Symptoms Etiologi Problem

DS: 1. Perubahan irama 1. Penurunan Curah


a. Pasien mengatakan mual jantung Jantung
b. Pasien mengeluh sesak
nafas
c. Pasien mengatakan
berkeringat dingin
DO:
a. Ictus Cordis teraba
lateral 3 jari kiri dari mid
clavicula
b. Suara gallop/S3
c. Edema kedua kaki
d. Hasil Elektrokardiografi
ST Elevasi

DS: 2. Ansietas 2. Ketidakefktifan


a. Pasien mengatakan pola nafas
cemas terhadap
kondisinya
DO:
a. RR : 28 x/ menit

DS: 3. Kurang asupan 3. Ketidakseimbangan


a. Pasien mengatakan mual makan Nutrisi: Kurang
b. Pasien mengatakan tidak
dari kebutuhan
nafsu makan
tubuh

DO: 4. Gangguan 4. Kelebihan Volume


a. Edema kedua kaki mekanisme Cairan
b. BC + 150 / hari
regulasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Berdasarkan data pengkajian di atas, diagnosa keperawatan utama untuk klien tersebut
mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Penurunan curah jantung b.d perubahan irama jantung.
2. Ketidakefektifan pola nafas b.d ansietas.
3. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d kurang asupan
makanan.
4. Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi

RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan & Kriteria


Intervensi (NOC) Rasional
Keperawatan Hasil (NOC)
1. Penurunan curah Setelah dilakukan O : Monitor EKG, O : Mengindikasi
jantung b.d tindakan keperawatan adakah perubahan adanya pola
Perubahan irama 3 x 24 jam status segmen ST aktivitas listrik
jantung ditandai kesehatan pasien jantung yang
N : Berikan terapi
dengan hasil membaik dengan mungkin
antiaritmia sesuai
EKG ST elevasi, kriteria hasil : menyebabkan
kebijakan unit
1. Tingkat kecemasan
Bunyi S3, gangguan irama
dari cukup berat E : Ajarkan dan
Dispnea, atau aritmia.
menjadi ringan Informasikan kepada
Edema,
2. Irama Jantung dari
keluarga untuk
Ansietas, Ictus N : Mencegah dan
deviasi yang cukup
melakukan aktivitas
Cordis teraba mengobati aritmia.
besar dari kisaran
yang lebih ringan dan
lateral 3 jari kiri
normal menjadi
dari mid sedang dari kisaran singkat dengan waktu E : Mencegah
clavicula normal istirahat yang sering timbulnya keluhan
3. Dispnea dengan
dalam melakukan sesak nafas dan
aktivitas ringan
aktivitas. cepat lelah yang
dari berat ke cukup
diderita klien.
C : Yakinkan semua
staf untuk menyadari
C: Memperlancar
tujuan tersebut dan
dan
bekerjasama dalam
mempermudah
menyediakan
dalam melakukan
keperawatan yang
tindakan
konsisten.
keperawatan.
2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan O : Monitor kecepatan, O : Mengetahui
pola nafas b.d tindakan keperawatan irama, kedalaman, dan masalah yang
3 x 24 jam status
Ansietas kesulitan bernafas. terjadi pada sistem
kesehatan pasien
ditandai dengan pernafasan.
N : Tempatkan klien
membaik dengan
RR: 28 x /
pada posisi semi
kriteria hasil :
menit, Dispnea N : Mengurangi
1. Frekuensi fowler.
sesak nafas yang
pernafasan dari
E : Intruksikan klien
diderita klien.
berat menjadi
untuk menggunakan
ringan
teknik relaksasi.
2. Irama pernafasan E : Membantu
dari berat menjadi C : Berkolaborasi aktif klien mengatasi
ringan dengan dokter dan masalahnya
3. Suara askultasi
terapis pernapasan sendiri jika
nafas dari berat
untuk sewaktu-waktu
menjadi ringan
mengkoordinasikan masalahnya
4. Dispnea dengan
perawatan dan timbul kembali.
aktivitas ringan dari
membantu klien
berat ke cukup
mentoleransi terapi C : Mengatasi dan
menyelesaikan
secepat mungkin
masalah yang
diderita klien.
3. Ketidakseimban Setelah dilakukan O : Monitor asupan O : Mencegah
gan Nutrisi: tindakan keperawatan kalori setap hari. terjadinya
Kurang dari 3 x 24 jam status kekurangan dalam
N : Ciptakan
kebutuhan tubuh kesehatan pasien pemberian asupan
lingkungan yang bersih
b.d Pasien membaik dengan nutrisi.
dan optimal serta bebas
mengatakan kriteria hasil :
dari bau menyengat
1. Hasrat/keinginan
tidak nafsu N : Mengurangi
pada saat
untuk makan
makan dan mual dampak mual
mengkonsumsi
meningkat
yang diderita
2. Massa indeks makanan.
klien.
tubuh yang optimal
E : Berikan Pasien dan
3. Asupan makanan
keluarga contoh tertulis
tercukupi E : Memberi
mengenai makanan
pengetahuan pada
dengan gizi seimbang.
keluarga tentang
C : Kolaborasikan makanan-makanan
dengan ahli gizi untuk yang baik untuk
membantu memilih tubuh.
makanan yang dapat C : Memberikan
memenuhi kebutuhan asupan nutrisi
gizi klien selama sakit. yang tepat pada
klien
4. Kelebihan Setelah dilakukan O : Monitor perubahan O : Menentukan
Volume Cairan tindakan keperawatan status jantung yang rencana dan
b.d Gangguan 3 x 24 jam status menunjukkan tindakan
mekanisme kesehatan pasien kelebihan cairan. keperawatan
regulasi ditandai membaik dengan selanjutnya
N : Berikan larutan IV
dengan Edema kriteria hasil : dengan tepat.
yang mengandung
1. Kebutuhan cairan
kedua kaki BC +
elektrolit diberikan
klien terpenuhi
150 / hari N:
dengan aliran yang
sesuai dengan
Mengantisipasi
kostan/sesuai.
kebutuhan tubuh
terjadinya edema
klien. E : Instruksikan pasien
di tempat lain
2. Menurunkan
dan keluarga mengenai
pada tubuh klien.
edema perifer dari
alasan untuk
skala berat menjadi pembatasan cairan. E : Memberikan
skala sedang pemahaman
C : Konsultasikan
kepada keluarga
dengan dokter jika
akan bahaya
tanda gejala
kelebihan cairan
ketidakseimbangan
pada klien.
cairan menetap atau
memburuk.
C : Mencegah
timbulnya
masalah-masalah
lain pada klien.

Diagnosa Keperawatan yang muncul pada gangguan sistem kardiovaskuler


1. Penurunan kardiak output berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokard.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen.
3. Resiko cidera berhubungan dengan perubahan persepsi sensori.
4. Nyeri berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai darah dan oksigen dengan
kebutuhan miokardium sekunder dari penurunan suplai darah ke miokardium.
5. Resiko tinggi menurunnya curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi
atau irama koduksi elektrikal.
6. Resiko gangguan perfusi perifer berhubungan dengan menurunnya curah jantung.
7. Gangguan pola tidur berhubungan dengan dispnea nokturnal.

Anda mungkin juga menyukai