Asian Spine Journal

SEBUAH sian S pinus J ournal

Asian Spine Journal
SEBUAH sian S pinus
Studi J ournal
klinis Kyphosis
Asia Spine J. 9 Juli 2019 [Epub Progresi
depan cetak] setelah Balon Kyphoplasty
• https://doi.org/10.31616/asj.2018.0329 1

Kyphosis Progresi setelah Balon Kyphoplasty

Dibandingkan dengan Pengobatan Konservatif

Keiichiro Iida 1, Katsumi Harimaya 1, Kiyoshi Tarukado 1,

Osamu Tono 1, Yoshihiro Matsumoto 2, Yasuharu Nakashima 2

1 Departemen Bedah Ortopedi, Kyushu Rumah Sakit Beppu University, Beppu, Jepang
2 Departemen Bedah Ortopedi, Fakultas Ilmu Kedokteran, Universitas Kyushu, Fukuoka, Jepang

Desain studi: Retrospektif studi kohort (tingkat bukti: 4).

Tujuan: Untuk menunjukkan efek balon kyphoplasty (BKP) pada pencegahan perkembangan kyphosis.

Ikhtisar Sastra: Kyphoplasty dapat memperbaiki kyphosis lokal (retak tulang belakang), tapi kemanjurannya dilemahkan oleh fraktur berdekatan dan / atau pengurangan ketinggian

disk dengan kerusakan endplate. Dengan faktor-faktor pelemahan dimasukkan, perbandingan antara BKP dan pengobatan konservatif diperlukan untuk memverifikasi efek BKP

pada koreksi kyphosis.

metode: Penelitian ini menganalisis secara retrospektif 129 pasien yang diobati secara konservatif dan 95 dirawat dengan BKP di lembaga kami. Tingkat terjadinya fraktur yang

berdekatan baru ditentukan dengan menggunakan analisis Kaplan-Meier. Kami meneliti perkembangan kyphosis lokal pada pasien yang menjalani lateral yang X-ray setelah 1 tahun.

kyphosis lokal diukur sebagai sudut antara pelat ujung yang lebih tinggi dari vertebra atas dan pelat ujung bawah dari vertebra di bawah tulang belakang patah. perbandingan termasuk

45 pasien yang diobati secara konservatif dan 58 dirawat dengan BKP.

hasil: Insiden fraktur berdekatan baru pada 1 tahun adalah 7,3% pada kelompok pengobatan konservatif dan 23,2% pada kelompok BKP ( p < 0,001), sedangkan perkembangan kyphosis lokal

pada 1 tahun adalah 5,7 ° ± 4,7 ° dan 3,2 ° ± 4,6 °, masing-masing ( p = 0,01). Sehubungan dengan pengobatan konservatif, kyphosis lokal tidak berkembang setelah BKP, meskipun insiden

yang lebih tinggi dari patah tulang yang berdekatan. kyphosis lokal berkembang dalam kasus-kasus dengan fraktur yang berdekatan dibandingkan dengan mereka yang tidak fraktur yang

berdekatan (6.0 ° ± 4,3 ° vs 2,1 ° ± 4,3 °, p = 0,003), dan retak ketidakstabilan tulang belakang ditemukan menjadi faktor risiko untuk patah tulang yang berdekatan di BKP.

kesimpulan: Dibandingkan dengan pengobatan konservatif, BKP ditekan perkembangan kyphosis lokal. Namun, patah tulang yang berdekatan dilemahkan koreksi

BKP dan lebih sering terlihat pada pasien dengan patah tulang belakang tidak stabil.

Kata kunci: patah tulang belakang; fraktur yang berdekatan; kyphosis lokal; balon kyphoplasty

pengantar ment [1-4]. Laporan menunjukkan bahwa perbedaan dalam hasil klinis antara

kyphoplasty dan pengobatan konservatif menurun dari waktu ke waktu, dan

Kyphoplasty dapat menawarkan bantuan nyeri lebih cepat dan hasil fungsional bahwa kebanyakan pasien dengan patah tulang belakang sembuh dengan fusi

ditingkatkan dibandingkan dengan memperlakukan konservatif tulang dan mencapai

Menerima 13 Desember 2018; Revisi Feb 20, 2019; Diterima Feb 23, 2019 Sesuai
author: Keiichiro Iida
Departemen Bedah Ortopedi, Rumah Sakit Beppu Universitas Kyushu, 4546 Tsurumibaru, Beppu, Oita, 874-0838, Jepang Telp: + 81-977-27-1600, Fax: +
81-977-27-1605, E-mail: iida- k16@ortho.med.kyushu-u.ac.jp

ASJ
hak cipta ⓒ 2019 oleh Korea Society of Spine Surgery

SEBUAH S J
Ini adalah sebuah artikel Open Access didistribusikan di bawah persyaratan Lisensi Creative Commons Attribution Non Komersial (http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/) yang memungkinkan
terbatas penggunaan non-komersial, distribusi, dan reproduksi di media, asalkan karya asli benar dikutip. Asia Spine Journal • pISSN 1976-1902 eISSN 1976-7846 • www.asianspinejournal.org
 2 Keiichiro Iida et al.
nyeri tanpa intervensi bedah [1-4]. Namun, kita sering mengamati
perkembangan kyphosis persisten setelah patah tulang belakang, bahkan
pada pasien tanpa nyeri punggung. kyphosis lokal ini terus-menerus dapat
menyebabkan kelainan postural dan sakit punggung masa depan karena
kelelahan otot punggung.
Efek dari kyphoplasty pada koreksi kyphosis telah banyak dilaporkan,
namun perbandingan antara balon kyphoplasty (BKP) dan pengobatan
konservatif belum dilakukan. Kyphoplasty dapat memperbaiki kyphosis
karena tulang belakang patah, namun koreksi dapat dilemahkan oleh patah
tulang belakang yang berdekatan dan / atau penurunan ketinggian disk
akibat kerusakan endplate. Oleh karena itu, perbandingan antara BKP dan
pengobatan konservatif, termasuk faktor-faktor pelemahan, diperlukan
untuk memverifikasi efek BKP dalam mengoreksi kyphosis.
Kami menyelidiki tingkat patah tulang belakang yang berdekatan dan
membandingkan perkembangan kyphosis lokal di BKP dan kelompok
pengobatan konservatif untuk menunjukkan kemampuan kyphoplasty untuk
menekan kyphosis.
Material dan metode
1. Pasien
Penelitian ini disetujui oleh Universitas Kyushu review kelembagaan
dewan (persetujuan IRB tidak ada., 28-324). Ditetapkan bahwa izin
tertulis tidak akan diperlukan karena sifat retrospektif penelitian. Pasien
dengan patah tulang belakang yang menjalani pengobatan konservatif
atau BKP antara tahun 2013 dan 2017 secara retrospektif dianalisis.
Pasien dengan fraktur patologis atau patah tulang dengan gejala
neurologis dikeluarkan. Tingkat fraktur adalah T5 untuk L5, dan semua
patah tulang dikonfirmasi oleh ketidakstabilan antara duduk dan posisi
terlentang dan perubahan intensitas sinyal tulang pada magnetic
resonance imaging (MRI). Untuk menentukan kejadian patah tulang
yang berdekatan baru, kami dikecualikan pasien dengan tulang belakang
runtuh di kedua sisi tulang belakang retak bahkan jika ini sudah sembuh,
karena patah tulang baru di tulang belakang runtuh sulit untuk dideteksi.
Kami menyelidiki tingkat fraktur berdekatan baru menggunakan
analisis Kaplan-Meier di 129 pasien yang diobati secara konservatif dan
95 pasien yang diobati dengan BKP. Usia, situs seks, dan fraktur
pasien dicatat. Durasi penggunaan korset dan waktu tidur-rest
bergantung pada kondisi pasien. BKP dilakukan di bawah anestesi
umum,
Asia Spine J. 9 Juli 2019 [Epub depan cetak]
dan pasien yang diobati dengan BKP cenderung untuk keluar dari tempat tidur
keesokan harinya dengan korset yang lembut. fraktur yang berdekatan baru
dikonfirmasi oleh ketidakstabilan antara duduk dan posisi terlentang dan / atau kerugian
15% dari tinggi dan / atau sinyal tulang perubahan intensitas pada MRI.
Kami membandingkan perkembangan kyphosis lokal pada pasien yang
menjalani lateral yang X-ray di posisi terlentang 1 tahun setelah
perawatan. Perbandingan ini termasuk 45 pasien yang dirawat secara
konservatif (delapan dengan patah tulang yang berdekatan) dan 58
pasien yang diobati dengan BKP (16 dengan patah tulang yang
berdekatan). Perkembangan kyphosis lokal antara pasien dengan dan
tanpa fraktur yang berdekatan juga diukur. Usia, jenis kelamin, situs
fraktur, dan ketidakstabilan fraktur menentukan kondisi tulang belakang
patah sebelum pengobatan diselidiki. ketidakstabilan fraktur dihitung
dengan perubahan sudut endplate vertebralis retak antara posisi duduk
dan telentang (Gambar. 1). kyphosis lokal diukur sebagai sudut antara
endplate lebih tinggi dari tubuh vertebral atas dan endplate lebih rendah
dari tubuh vertebral lebih rendah dari vertebra patah di posisi terlentang,
termasuk kyphosis fraktur yang berdekatan (Gbr. 1).
Usia, jenis kelamin, situs fraktur, ketidakstabilan fraktur, jumlah semen, dan
kehadiran kebocoran semen diselidiki di 71 pasien yang diikuti selama lebih
dari 1 tahun untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko patah tulang vertebra
yang berdekatan setelah BKP.
2. Analisis statistik
Uji chi-square dan uji signed-rank Wilcoxon digunakan untuk perbandingan
kelompok. Tingkat tanpa fraktur yang berdekatan dihitung dengan metode
Kaplan-Meier dan dibandingkan dengan menggunakan uji Wilcoxon. Untuk
memperjelas faktor risiko prognostik untuk patah tulang yang berdekatan,
analisis statistik multivariat dilakukan. Faktor-faktor yang termasuk dalam
model multivariat adalah usia, jenis kelamin, situs fraktur, ketidakstabilan
fraktur, jumlah semen, dan kehadiran kebocoran semen. SEBUAH p < 0,05
dianggap signifikan untuk semua uji statistik.
hasil
patah tulang belakang yang berdekatan terjadi lebih sering pada kelompok BKP
dibandingkan pada kelompok pengobatan konservatif ( p < 0.001) (Gambar. 2).
rincian pasien ditunjukkan pada Tabel 1. Pasien yang diobati dengan BKP secara
signifikan lebih tua (77,3 ± 8,1 tahun dibandingkan 80,1 ± 6,7 tahun, p = 0,01)
daripada di
 Asian Spine Journal
SEBUAH sian S pinus J ournal Kyphosis Progresi setelah Balon Kyphoplasty 3

SEBUAH Terlentang B duduk C D

E Terlentang F duduk G Terlentang H duduk

Ketidakstabilan vertebra factured = (ba) Progresi

tingkat kyphosis = (dc) gelar

Gambar. 1. BKP-diperlakukan pasien. Lateral X-ray di terlentang ( SEBUAH) dan posisi duduk ( B) . dan T1 ( C) dan T2 ( D) pencitraan resonansi magnetik ketika pasien
mengunjungi lembaga kami. Lateral X-ray di terlentang ( E) dan posisi duduk ( F) 1 minggu setelah BKP. Lateral X-ray di terlentang ( G) dan posisi duduk ( H) 1 tahun
setelah perawatan. Kyphosis diukur 16 ° dalam posisi terlentang dan 25 ° dalam posisi duduk ketika pasien mengunjungi lembaga kami. Ketidakstabilan vertebra
patah adalah 9 °. kyphosis lokal diukur 11 ° sebelum pengobatan dan 20 ° 1 tahun setelah BKP. Perkembangan kyphosis lokal 9 °. BKP, balon kyphoplasty.

100 Tabel 1. Rincian BKP- dan pasien konservatif-diperlakukan sesuai dengan kehadiran fraktur
yang berdekatan

Kelompok BKP
konservatif (n = 129)
Tingkat tanpa fraktur yang berdekatan (%)

Variabel p- nilai
(N = 95)
80
Umur (tahun) 77,3 ± 8,1 80,1 ± 6,7 0.01

Seks 0,54

Pria 34 28

60 Perempuan 95 67
p < 0,001
Situs fraktur (%)

T5-10 8 8
0 100 200 300 400 500 600 700
T11-L1 58 54
hari
Konservatif BKP L2-5 34 38

Gambar. 2. Analisis Kaplan-Meier patah tulang yang berdekatan antara pasien yang diobati Nilai disajikan sebagai mean ± standar deviasi atau nomor. BKP, balon
secara konservatif atau dengan BKP. BKP, balon kyphoplasty. kyphoplasty.
 4 Keiichiro Iida et al. Asia Spine J. 9 Juli 2019 [Epub depan cetak]

Meja 2. Perkembangan kyphosis di BKP- dan pasien konservatif diobati

Variabel Kelompok konservatif (n = 45; 8 fraktur yang berdekatan) kelompok BKP (n = 58; 16 fraktur yang berdekatan) p- nilai

Perkembangan kyphosis

fraktur Adjacent - 5.1 ± 4.7 2.1 ± 4.3 0.004

Berdekatan fraktur + 8,3 ± 4,5 6,0 ± 4,3 0,27

Total 5,7 ± 4,7 3,2 ± 4,6 0.01

Nilai disajikan sebagai mean ± standar deviasi. BKP, balon

kyphoplasty.

Tabel 3. Rincian BKP- dan pasien konservatif-diperlakukan sesuai dengan perkembangan kyphosis lokal

Variabel Kelompok konservatif (n = 45; 8 fraktur yang berdekatan) kelompok BKP (n = 58; 16 fraktur yang berdekatan) p- nilai

Umur (tahun) 77.8 ± 12,6 80,6 ± 6,8 0,04

Seks 0,39

Pria 16 16

Perempuan 29 42

Situs fraktur (%)

T11-L1 60 62

L2-5 40 38

Ketidakstabilan vertebra 5,5 ± 4,2 8.1 ± 5.8 0,03

Nilai disajikan sebagai mean ± standar deviasi atau nomor. BKP, balon
kyphoplasty.

kelompok pengobatan konservatif. Insiden fraktur yang berdekatan setelah 1 vertebra patah secara signifikan lebih besar pada pasien yang diobati dengan BKP

tahun adalah 7,3% pada kelompok pengobatan konservatif dan 23,2% pada dibandingkan mereka yang dirawat dengan pengobatan konservatif (5,5 ° ± 4,2 ° vs

kelompok BKP (Gbr. 2). Perkembangan kyphosis lokal adalah 5,7 ° ± 4,7 ° 8.1 ° ± 5,8 °, p = 0,03). Dalam perbandingan antara pasien yang diobati dengan

pada kelompok pengobatan konservatif dan 3,2 ° ± 4,6 ° pada kelompok BKP, kyphosis lokal berkembang pada mereka dengan fraktur yang berdekatan

BKP pada 1 tahun follow-up ( p = 0,01). kyphosis lokal pada pasien tanpa dibandingkan dengan mereka yang tidak fraktur yang berdekatan (6.0 ° ± 4,3 ° vs

fraktur yang berdekatan berkembang kurang signifikan pada kelompok BKP 2,1 ° ± 4,3 °, p = 0,003) (Tabel 2), dan ketidakstabilan tulang belakang patah

(5.1 ° ± 4,7 ° vs 2,1 ° ± 4,3 °, ditemukan menjadi faktor risiko pada mereka dengan fraktur berdekatan

dibandingkan dengan mereka yang tidak fraktur yang berdekatan ( p = 0.046). Tidak

p = 0,004) (Tabel 2). Metode perhitungan ditunjukkan pada Gambar. 1. rincian ada perbedaan yang signifikan dalam jumlah semen atau kebocoran antara 2

Pasien membandingkan derajat kyphosis lokal ditunjukkan pada Tabel 3. kelompok (Tabel 4).

Jumlah pasien menurun dibandingkan dengan yang ditampilkan pada Tabel 1

karena penilaian dilakukan pada titik-titik yang tetap dalam waktu, seperti

kyphosis berkembang dengan waktu dan pasien kurang lateral yang temuan

X-ray pada 1 tahun setelah pengobatan tidak dapat dimasukkan. Di antara 95 1. Kasus 1: balon pasien kyphoplasty-diperlakukan

pasien yang diobati dengan BKP, tiga pasien menjalani tambahan BKP untuk

fraktur berdekatan, sementara tiga pasien lainnya menjalani operasi ulang Seorang wanita berusia 87 tahun dengan nyeri punggung terus-menerus

untuk ketidakstabilan atau infeksi pada patah tulang belakang dioperasikan. disebut lembaga kami. Dia mengalami nyeri punggung saat latihan dan

Keenam pasien tidak termasuk dalam perbandingan kyphosis lokal. Pasien rasa sakit itu bertahan. Dia memiliki 9 ° ketidakstabilan tulang belakang

yang diobati dengan BKP secara signifikan lebih tua (77,8 ± 12,6 tahun antara duduk dan posisi terlentang, dan patah tulang belakang terdeteksi

dibandingkan 80,6 ± 6,8 tahun, p = 0,04) dibandingkan dengan kelompok pada MRI pada vertebra lumbalis kedua. Dia menjalani BKP 40 hari setelah

pengobatan konservatif. ketidakstabilan cedera. Jumlah semen 9 mL, dan tidak ada kebocoran. Pada 1 tahun

follow-up, vertebra diperlakukan dikompresi

 Asian Spine Journal
SEBUAH sian S pinus J ournal Kyphosis Progresi setelah Balon Kyphoplasty 5

Tabel 4. Rincian balon kyphoplasty- dan pasien konservatif diobati

p- nilai
Variabel fraktur yang berdekatan - (n = 48) Berdekatan fraktur + (n = 23)
univariat multivariat

Umur (tahun) 80,5 ± 6,7 81,2 ± 6,8 0.62 0,41

Seks 0.78 0,17

Pria 15 6

Perempuan 33 17

Jumlah semen 8,0 ± 5,5 9,4 ± 3,8 0,12 0.11

kebocoran semen (+) 21, (-) 27 (+) 13, (-) 10 0,45 0,21

Situs fraktur (%) 0,55

T5-10 4 8

T11-L1 61 52

L2-5 35 40

Ketidakstabilan vertebra 7.2 ± 4.6 10.3 ± 5.5 0.049 0,046

Nilai disajikan sebagai mean ± standar deviasi atau nomor.

dan tinggi disc yang berdekatan mengalami penurunan. Perkembangan 1 bulan setelah perawatan BKP ketiga. Tidak ada patah tulang belakang

kyphosis adalah 9 °. kyphosis lokal telah berkembang meskipun pemulihan terjadi setelah 2 tahun follow-up (Gambar. 3H).

tinggi vertebral retak oleh BKP (Gbr. 1). Diskusi

Kami menemukan bahwa kyphosis lokal tidak berkembang pada pasien yang

2. Kasus 2: balon pasien kyphoplasty-diobati dengan fraktur yang diobati dengan BKP dibandingkan dengan mereka yang dirawat secara

berdekatan konservatif pada 1 tahun follow-up. Banyak laporan telah menggambarkan efek

koreksi kyphosis, tapi tidak ada dibandingkan efek dari BKP dengan

Seorang wanita berusia 78 tahun dengan nyeri punggung idiopatik orang-orang dari pengobatan konservatif. BKP dapat memperbaiki kyphosis

mengunjungi lembaga kami. Dia memiliki riwayat rheumatoid arthritis dan disebabkan oleh tulang belakang patah, namun koreksi dapat dilemahkan oleh

telah diobati dengan tocilizumab dan prednisolon. Sebuah patah tulang patah tulang belakang yang berdekatan dan / atau penurunan ketinggian disc

belakang lumbar kedua terdeteksi dan diobati secara konservatif dengan akibat kerusakan endplate. Pradhan et al. [5] melaporkan bahwa pengurangan

rawat inap (Gambar. 3A-C). Dia menjalani penggantian alat pacu jantung sudut yang dihasilkan oleh kyphoplasty di tingkat fraktur tidak menerjemahkan

untuk sindrom sinus sakit selama tinggal di rumah sakit. Dia juga menjalani ke koreksi serupa di segmen tulang belakang membentang oleh vertebra yang

BKP karena nyeri punggung terus-menerus 73 hari setelah masuk dan berdekatan. Disk intervertebralis menyerap sejumlah besar koreksi dicapai oleh

melaporkan segera nyeri (Gambar. 3D). Dia mengeluh sakit punggung kyphoplasty. Karena tingkat penurunan segmental keselarasan yang

idiopatik dan ditemukan memiliki patah tulang belakang lumbar 8 hari berdekatan tergantung pada kedua kondisi fraktur dan disc tulang belakang,

pertama setelah BKP (Gambar. 3E). keruntuhan berkembang, dan BKP lain efek mengoreksi kyphosis lokal diukur dengan endplates seluruh disk

dilakukan 14 hari setelah BKP pertama. Dia habis dari lembaga kami tanpa intervertebralis.

rasa sakit kembali 1 bulan setelah perawatan BKP kedua. Dua hari setelah

pulang, ia kembali ke rumah sakit kami dengan nyeri punggung. Sebuah

patah tulang belakang toraks ke-12 terdeteksi dan diobati secara konservatif

dengan penerimaan (Gambar. 3F). keruntuhan berkembang, dan BKP
dilakukan 2 bulan setelah cedera. Sepuluh hari setelah pengobatan BKP
ketiga, patah tulang belakang toraks 11 terdeteksi (Gambar. 3G). Dia
diperlakukan secara konservatif dan dibuang
fraktur berdekatan adalah masalah lain terkait dengan koreksi
kyphosis. fraktur yang berdekatan lebih sering terjadi pada BKP,
biasanya dalam waktu 2 bulan dari prosedur. fraktur yang berdekatan
dalam beberapa bulan diketahui komplikasi utama [6,7], tapi tinjauan
sistematis menyimpulkan bahwa tingkat fraktur yang berdekatan tidak
sangat berbeda antara BKP dan pengobatan konservatif
 6 Keiichiro Iida et al. Asia Spine J. 9 Juli 2019 [Epub depan cetak]

SEBUAH B C D

E F G H

Gambar. 3. BKP-diperlakukan pasien yang mengembangkan fraktur yang berdekatan. Lateral X-ray di terlentang ( SEBUAH) dan posisi duduk ( B) dan edema tulang ( C) pada T2
lemak penekanan magnetic resonance imaging ketika pasien mengunjungi lembaga kami. Panah hitam puncak-Cates patah tulang belakang lumbar pertama. ( D) Lateral X-ray
di posisi terlentang ketika ia menjalani BKP. Lateral X-ray di posisi duduk ketika ia dikembangkan pertama ( E) . kedua ( F) . dan ketiga ( G) patah tulang belakang yang berdekatan.

( H) Lateral X-ray di posisi terlentang 1 tahun setelah patah tulang belakang yang berdekatan ketiga. BKP, balon kyphoplasty.

[8,9]. Kami percaya bahwa perbedaan ini di tingkat fraktur mungkin sebagian Posisi berdiri untuk membandingkan sudut kyphosis karena kami harus

karena metode yang digunakan untuk deteksi fraktur. Kami melakukan MRI mengecualikan efek nyeri punggung pada postur. Sudut kyphosis dipengaruhi

pada semua pasien sebelum pengobatan dan membatasi pemilihan pasien oleh nyeri punggung ketika diukur dalam posisi berdiri, terutama dalam kasus

untuk orang-orang dengan vertebra yang berdekatan pada setidaknya satu sisi patah tulang belakang awal. Oleh karena itu, kami harapkan hasil ini menjadi

tidak memiliki riwayat patah tulang. Selain itu, ada patah tulang yang berdekatan agak berbeda dalam posisi berdiri, sebagai pengurangan ketinggian disk yang

baru yang tidak dapat dideteksi oleh sinar-X yang sederhana. fraktur tersebut berdekatan mungkin lebih jelas dengan pembebanan. intervensi bedah untuk

hanya bisa dideteksi dengan membandingkan temuan X-ray di duduk dan posisi tulang belakang retak menggunakan BKP ditekan perkembangan kyphosis,

telentang atau dengan MRI. Mengenai tingkat patah tulang belakang baru, namun koreksi itu dilemahkan oleh adanya fraktur yang berdekatan. Kami

penelitian kami menyimpulkan bahwa fraktur berdekatan memang komplikasi mengidentifikasi ketidakstabilan tulang belakang patah sebagai faktor risiko,

yang berhubungan dengan BKP. Untuk alasan ini, kami menilai perkembangan tetapi tingkat pemulihan patah tulang belakang tinggi dan semen kebocoran telah

kyphosis lokal dengan menggunakan sudut antara endplate lebih tinggi dari dilaporkan sebagai faktor risiko untuk patah tulang yang berdekatan [10-12]. Kami

tubuh vertebral atas dan endplate lebih rendah dari tubuh vertebral lebih rendah tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam jumlah semen atau

dari vertebra patah di posisi terlentang dan dibandingkan temuan antara BKP kebocoran antara pasien dengan dan tanpa patah tulang yang berdekatan,

dan kelompok pengobatan konservatif. Kami memilih terlentang daripada seperti faktor-faktor ini bergantung pada rencana dan keterampilan dokter bedah.
 Asian Spine Journal
SEBUAH sian S pinus J ournal
Namun, baik tingkat pemulihan tinggi vertebral retak atau kebocoran
semen dan ketidakstabilan tulang belakang retak menunjukkan bahwa
lebih keparahan kerusakan tulang belakang, lebih besar risiko patah tulang
yang berdekatan ketika BKP dilakukan. Dalam meta-analisis dari
percobaan prospektif, perbedaan signifikan dalam tingkat patah tulang
yang berdekatan mungkin karena kondisi pasien cedera baru-baru ini,
dimana tulang belakang patah relatif terpelihara dengan baik. intervensi
dini dapat mengurangi risiko patah tulang yang berdekatan dan
memberikan hasil klinis yang baik, tetapi juga dapat mencakup pasien yang
dianggap kandidat yang cocok untuk pengobatan konservatif.
Kami tidak dapat menentukan signifikansi klinis penindasan perkembangan
kyphosis lokal. kyphosis lokal sendiri dapat menyebabkan kelainan postural dan
peningkatan risiko jatuh [13,14]. keseimbangan global dilaporkan secara teoritis
berhubungan dengan nyeri punggung akibat kelelahan otot [15], jadi apakah
menekan kyphosis lokal karena tulang belakang patah tulang pengaruh
keseimbangan global adalah masalah keprihatinan. kyphosis lokal dari vertebra
patah dikompensasikan dengan hiperekstensi atau hipolordosis dari segmen
tulang belakang lain tetapi dapat menyebabkan ketidakseimbangan global yang
jika tidak cukup [16]. Menekan kyphosis lokal menggunakan BKP dapat
mengurangi perubahan kompensasi di segmen tulang belakang lain dan sakit
punggung masa depan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan global.
Beberapa laporan menemukan bahwa mengoreksi retak tulang menggunakan
kyphoplasty tidak mempengaruhi keseimbangan global [17], tapi tiba pada
kesimpulan ini tanpa membandingkan BKP untuk pengobatan konservatif. studi
lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan pengaruh mengoreksi kyphosis lokal
dengan menggunakan BKP pada keseimbangan global.
Studi kami menunjukkan bias seleksi. Kami mengidentifikasi pasien untuk
pengobatan BKP antara mereka dengan nyeri punggung persisten atau
ketidakstabilan tulang belakang yang menerima pengobatan konservatif.
Oleh karena itu, ketidakstabilan tulang belakang patah sebelum pengobatan
diselidiki untuk menentukan kondisinya, karena ini adalah kebutuhan utama
untuk membandingkan hasil dari dua pendekatan pengobatan. Meskipun
kondisi tulang belakang patah lebih buruk pada pasien yang diobati dengan
BKP dibandingkan mereka yang dirawat secara konservatif, kyphosis lokal
tidak maju pada pasien BKP. Studi prospektif di bawah kondisi yang sama
yang diperlukan untuk memastikan perbandingan yang akurat dari hasil;
Namun, kami percaya bahwa penelitian ini menunjukkan efikasi BKP di
penekanan kyphosis. Kurangnya informasi tentang kepadatan mineral tulang
(BMD) dan anti-osteoporosis perawatan adalah masalah lain yang
mempengaruhi akurat
Kyphosis Progresi setelah Balon Kyphoplasty 7
perbandingan hasil. Kami dilakukan BKP
Kami untukBKP
dilakukan pa- untuk pa-
tients dengan nyeri persisten kembali atau ketidakstabilan tulang belakang, dan
nilai-nilai BMD tidak mempengaruhi keputusan pengobatan. Penggunaan
bifosfonat setelah cedera dilaporkan tidak mempengaruhi hasil pasien dan
runtuhnya vertebra [18]. Namun, kita harus mempertimbangkan kemungkinan
bahwa membatasi fiksasi eksternal dan menggunakan obat kuat untuk
osteoporosis dilakukan pada pasien yang diobati dengan BKP untuk mencegah
patah tulang yang berdekatan.
Singkatnya, kyphosis lokal tidak berkembang setelah BKP dibandingkan
dengan pengobatan konservatif meskipun insiden yang lebih tinggi dari patah
tulang yang berdekatan. Untuk perbaikan lebih lanjut dalam hasil, penurunan
tingkat kejadian patah tulang yang berdekatan diperlukan. Pertunjukan BKP untuk
tulang parah yang tidak stabil dapat menghasilkan hasil yang lebih buruk.
kesimpulan
Dalam seri retrospektif ini, BKP ditekan perkembangan kyphosis lokal
relatif terhadap pengobatan konservatif. Namun, kehadiran fraktur yang
berdekatan dilemahkan koreksi yang disediakan oleh BKP, dan patah
tulang yang berdekatan terjadi lebih sering pada pasien dengan patah
tulang belakang tidak stabil.
Konflik kepentingan
Tidak ada potensi konflik kepentingan yang relevan dengan artikel ini dilaporkan.
Ucapan Terima Kasih
Kami ingin mengucapkan terima kasih Editage (www.editage.jp) untuk mengedit
bahasa Inggris.
Referensi
1. Wardlaw D, Cummings SR, Van Meirhaeghe J, et al. Efikasi dan
keamanan balon kyphoplasty dibandingkan dengan perawatan
non-bedah untuk vertebral fraktur kompresi (GRATIS): uji coba
terkontrol secara acak. Lancet 2009; 373: 1016-1024.
2. Klazen CA, Lohle PN, de Vries J, et al. Vertebroplasti dibandingkan
pengobatan konservatif pada fraktur akut osteoporosis tulang belakang
kompresi (Vertos II): sebuah openlabel uji coba secara acak. Lancet 2010;
376: 1085-1092.
3. Yang EZ, Xu JG, Huang GZ, et al. ver- percutaneous
 8 Keiichiro Iida et al.
tebroplasty dibandingkan pengobatan konservatif pada pasien
berusia dengan osteoporosis fraktur kompresi tulang belakang
akut: prospektif acak studi klinis terkontrol. Spine (Phila Pa 1976)
2016; 41: 653-60.
4. Alvarez L, Alcaraz M, Perez-Higueras A, et al. vertebroplasti:
perbaikan fungsional pada pasien dengan fraktur kompresi
osteoporosis. Spine (Phila Pa 1976) 2006; 31: 1113-8.
5. Pradhan BB, Bae HW, Kropf MA, Patel VV, Delamarter RB.
pengurangan Kyphoplasty fraktur kompresi tulang belakang
osteoporosis: koreksi kyphosis lokal versus keselarasan sagital
keseluruhan. Spine (Phila Pa 1976) 2006; 31: 435-41.
6. Uppin AA, Hirsch JA, Centenera LV, Pfiefer BA, Pazianos
AG, Choi IS. Terjadinya fraktur tubuh vertebral baru setelah
vertebroplasti pada pasien dengan osteoporosis. Radiologi
2003; 226: 119-
24.
7. Fribourg D, Tang C, Sra P, Delamarter R, Bae H. Insiden patah
tulang belakang berikutnya setelah kyphoplasty. Spine (Phila Pa
1976) 2004; 29: 2270-6.
8. Papanastassiou ID, Phillips FM, Van Meirhaeghe J, et al.
Membandingkan efek kyphoplasty, vertebroplasti, dan
manajemen non-bedah dalam review sistematis studi terkontrol
secara acak dan non-acak. Eur Spine J 2012; 21: 1826-1843.
9. Zhang H, Xu C, Zhang T, Gao Z, Zhang T. Apakah
vertebroplasti atau balon kyphoplasty untuk osteoporosis
fraktur kompresi vertebral meningkatkan kejadian patah tulang
belakang baru ?: meta-analisis. Nyeri Dokter 2017; 20:
E13-28.
10. Kim MH, Lee AS, Min SH, Yoon SH. Faktor risiko patah tulang
kompresi baru di vertebra yang berdekatan setelah
vertebroplasti. Asia Spine J 2011; 5: 180-7.
Asia Spine J. 9 Juli 2019 [Epub depan cetak]
11. Komemushi A, Tanigawa N, Kariya S, et al. vertebroplasti
untuk fraktur kompresi osteoporosis: studi multivariat
prediktor fraktur tubuh vertebral baru. Cardiovasc Intervent
Radiol 2006; 29: 580-5.
12. Kim SH, Kang HS, Choi JA, Ahn JM. Faktor risiko patah
tulang kompresi baru di vertebra yang berdekatan setelah
vertebroplasti. Acta Radiol 2004; 45: 440-5.
13. Kim DH, Choi DH, Taman JH, Lee JH, Choi YS. Apa efek dari
parameter sagittal Spino-panggul dan otot kembali pada patah
tulang belakang osteoporosis? Asia Spine J 2015; 9: 162-9.
14. Van der Jagt-Willems HC, de Groot MH, van Campen JP, Lamoth
CJ, LEMS WF. Hubungan antara patah tulang belakang,
meningkat kyphosis toraks, postur tertekuk dan jatuh pada orang
dewasa yang lebih tua: studi kohort prospektif. BMC Geriatr 2015;
15: 34.
15. Glassman SD, Bridwell K, Dimar JR, Horton W, Berven S, Schwab F. Dampak
keseimbangan sagittal positif dalam deformitas tulang belakang orang
dewasa. Spine (Phila Pa 1976) 2005; 30: 2024-9.
16. Booth KC, Bridwell KH, Lenke LG, Baldus CR, Blanke KM.
Komplikasi dan faktor prediktif untuk pengobatan yang berhasil
cacat flatback (tetap ketidakseimbangan sagital). Spine (Phila Pa
1976) 1999; 24: 1712-
20.
17. Kanayama M, Oha F, Iwata A, Hashimoto T. Apakah balon kyphoplasty
meningkatkan keselarasan tulang belakang global dalam patah tulang
belakang osteoporosis? Int Orthop 2015; 39: 1137-1143.
18. Hoshino M, Tsujio T, Terai H, et al. Dampak intervensi
pengobatan awal konservatif pada hasil pasien dengan patah
tulang belakang osteoporosis. Spine (Phila Pa 1976) 2013;
38: E641-8.