Anda di halaman 1dari 14

Fadhilah Nurdiana

240210180083
Kelompok 6
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Praktikum yang dilakukan kali ini mengenai pengamatan bentuk bakteri,
kapang, dan khamir. Pengamatan tersebut dilakukan menggunakan mikroskop.
Berikut hasil uji pengamatan bakteri, kapang dan khamir dengan menggunakan
pembesaran mikroskop yang berbeda-beda.

Tabel Hasil Pengamatan


No. Mikroorganisme Bentuk Pembesaran Gambar
Mikroskop
1. Bakteri gram Berbentuk 100x
negatif basil/batang

(kelompok 6)
Bakteri gram Berbentuk 100x
negatif batang
panjang,
non-spora,
dan berwarna
biru
keunguan

(kelompok 7)
Bakteri gram Berbentuk 100x
negatif basil/batang

(kelompok 8)
Bakteri gram Berbentuk 100x
positif batang
panjang,
non-spora,
dan berwarna
biru
keunguan (kelompok 9)
Fadhilah Nurdiana
240210180083
Kelompok 6
No. Mikroorganisme Bentuk Pembesaran Gambar
Mikroskop
Bakteri gram Berbentuk 100x
negatif basil/batang

(kelompok 10)
2. Khamir Koloni 40x
berbentuk
bulat dan
berwarna
putih-abu

(kelompok 6)

Koloni 40x
berbentuk
bulat dan
berwarna
sedikit
kuning
(kelompok 7)
Koloni 40x
berbentuk
bulat dan
berwarna
kuning
keemasan

(kelompok 8)
Koloni 40x
berbentuk
bulat dan
berwarna
kuning
keemasan

(kelompok 9)
Fadhilah Nurdiana
240210180083
Kelompok 6
No. Mikroorganisme Bentuk Pembesaran Gambar
Mikroskop
Koloni 40x
berbentuk
bulat dan
berwarna
kuning
keemasan

(kelompok 10)
3. Kapang Terdapat 40x
cabang-
cabang
berupa hifa,
diujung hifa
ada
sporangium,
dan berwarna
hitam
Jamur tempe
(kelompok 6)
Hifa 40x
berspora dan
berwarna
hijau
kehitaman

Jamur oncom
(kelompok 7)
Terdapat 40x
cabang-
cabang
berupa hifa,
diujung hifa
ada
sporangium,
dan berwarna
hitam
Jamur tempe
(kelompok 8)
Fadhilah Nurdiana
240210180083
Kelompok 6
No. Mikroorganisme Bentuk Pembesaran Gambar
Mikroskop
Hifa 40x
berspora dan
berwarna
hijau
kehitaman

Jamur oncom
(kelompok 9)
Terdapat 40x
cabang-
cabang
berupa hifa,
diujung hifa
ada
sporangium,
dan berwarna
hitam
Jamur tempe
(kelompok 10)
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019)
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat membedakan
berbagai bentuk bakteri, kapang, dan khamir. Dalam mikrobiologi pangan, jasad
renik yang berperan penting adalah yang tergolong dalam bakteri, kapang, dan
khamir. Bakteri, kapang, dan khamir memiliki morfologi, struktur, dan sifat yang
khas. Karena itulah, penting untuk dapat membedakan jasad renik tersebut
sehingga pemanfaatannya dalam bahan pangan dilakukan secara tepat.
4.1 Identifikasi Bakteri
Pengamatan yang dilakukan pertama adalah identifikasi bakteri. Bakteri
merupakan mikroba uniseluler dan tersebar luas di alam. Hidupnya ada yang
bebas, saprofit, parasit, dan sebagai pathogen. Ukuran bakteri umumnya 0,5-2,5 µ
(micron) dengan panjang 2-10 µ. Bakteri memiliki ciri-ciri antara lain tidak
memiliki membran inti, tidak memiliki organel bermembran, memiliki dinding sel
peptidoglikan dan materi asam nukleatnya berupa plasmid.
Bentuk bakteri bermacam-macam yaitu elips, bulat, batang dan spiral.
Bakteri lebih sering diamati dalam olesan terwarnai dengan suatu zat pewarna
Fadhilah Nurdiana
240210180083
Kelompok 6
kimia agar mudah diamati atau dilihat dengan jelas dalam hal ukuran, bentuk,
susunan dan keadaan struktur internal dan butiran. Sel-sel individu bakteri dapat
berbentuk seperti bola/elips, batang (silindris), atau spiral (heliks) (Pelczar &
Chan, 2007).
Berdasarkan komposisi dinding sel serta sifat pewarnaannya, bakteri
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram
negatif. Menurut Pelczar et al (1977), perbedaan antara bakteri gram positif dan
bakteri gram negatif adalah sebagai berikut.
Sifat Bakteri gram positif Bakteri gram negatif
Komposisi dinding sel Kandungan lipid Kandungan lipid tinggi
rendah (1-4%) (11-22%)
Ketahanan terhadap penisilin Lebih sensitive Lebih tahan
Penghambatan oleh pewarna Lebih dihambat Kurang dihambat
basa (misalnya Kristal
violet)
Kebutuhan nutrient Kebanyakan spesies Relatif sederhana
relatif kompleks
Ketahanan terhadap Lebih tahan Kurang tahan
perlakuan fisik
Untuk mengidentifikasi jenis bakteri yang diamati, dilakukan pewarnaan
gram. Pewarnaan gram merupakan salah satu metode pewarnaan ganda yang
digunakan sebagai dasar pengamatan dan awal dari identifikasi bakteri.
Pewarnaan bertujuan untuk memperjelas sel bakteri dengan menempelkan zat
warna ke permukaan sel bakteri.
Selain itu, pewarnaan bakteri juga bertujuan untuk memudahkan melihat
bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri,untuk melihat
struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola,
menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas daripada bakteri dengan zat
warna, serta meningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya.
Sebelum melakukan pewarnaan bakteri, terlebih dahulu dibuat film atau
apusan bakteri. Cara kerjanya, pertama object glass dibersihkan dengan alkohol
70%. Tujuan dilakukan pembersihan dengan alkohol untuk mencegah terjadinya
Fadhilah Nurdiana
240210180083
Kelompok 6
kontaminasi dengan bakteri lain yang tidak diharapkan. Object glass dikeringkan
dengan tisu. Diambil 1 ose bakteri secara aseptis dan dioleskan pada object glass
setipis mungkin (menyebar). Pengolesan tipis ini dilakukan agar pengamatan
bakteri di bawah mikroskop lebih mudah. Setelah dioleskan, object glass dilalui di
atas api secara cepat. Tujuannya agar tetap aseptis dan bakteri benar-benar
melekat pada object glass sehingga olesan bakteri tidak akan terhapus apabila
dilakukan pencucian serta memperjelas struktur internal dan eksternal sel.
Setelah apusan bakteri dibuat, dilakukan pewarnaan gram. Cara kerjanya,
pertama apusan bakteri ditetesi kristal violet sebanyak 1 tetes dan didiamkan
selama 1 menit. Kristal violet ini merupakan pewarna primer (utama) yang akan
memberi warna pada mikroorganisme target. Kristal violet bersifat basa sehingga
mampu berikatan dengan sel mikroorganisme yang bersifat asam. Dengan
perlakuan seperti itu, sel mikroorganismeang transparan akan terlihat berwarna
(ungu). Kristal violet yang diteteskandidiamkan selama 1 menit bertujuan agar cat
atau pewarna ini dapat melekat sempurna pada dinding sel bakteri. Setelah itu,
dibilas dengan aquades.
Apusan bakteri ditetesi lagi dengan lugol sebanyak 1 tetes dan didiamkan
selama 1 menit. Lugol merupakan pewarna Mordan, yaitu pewarna yang berfungsi
memfiksasi pewarna primer yang diserap mikroorganisme target atau
mengintensifkan warna utama. Pemberian lugol pada pengecatan Gram
dimaksudkan untuk memperkuat pengikatan warna oleh bakteri. Lugol yang
diteteskan didiamkan selama 1 menit bertujuan agar pengikatan warna oleh
bakteri menjadi semakin lebih kuat. Setelah itu, dicuci kembali dengan aquades.
Apusan bakteri ditetesi alkohol 95% sebanyak 1 tetes dan didiamkan
selama 10-20 detik. Alkohol 95% merupakan solven organik yang berfungsi
untuk membilas (mencuci) atau melunturkan kelebihan zat warna pada sel bakteri
(mikroorganisme). Tercuci tidaknya warna dasar tergantung pada komposisi
dinding sel, bila komponen dinding sel kuat mengikat warna, maka warna tidak
akan tercuci. Sedangkan, jika komponen dinding sel tidak kuat menelan warna
dasar, maka warna akan tercuci.
Kemudian ditetesi lagi dengan safranin sebanyak 1 tetes dan didiamkan
selama 20 detik. Safranin merupakan pewarna tandingan atau pewarna sekunder.
Fadhilah Nurdiana
240210180083
Kelompok 6
Zat ini berfungsi untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan pewarna
utama setelah perlakuan denganal alkohol. Dengan kata lain, safranin memberikan
warna pada mikroorganisme non target serta menghabiskan sisa-sisa cat atau
pewarna. Didiamkan selama 20 detik karena diasumsikan selama waktu tersebut
dinding sel telah mengunci safranin. Setelah itu, dibilas kembali dengan aquades.
Pemberian reagen atau pewarna yang berganti dari satu pewarna ke
pewarna lain dengan waktu yang telah ditentukan disebabkan karena zat-zat
warna tersebut dapat berikatandengan komponen dinding sel bakteri dalam waktu
singkat. Karena itulah rentang waktu pemberian zat warna yang satu ke yang
lainnya tidak lama sehingga proses identifikasi bakteri berlangsung cepat. Setiap
akhir pemberian reagen atau pewarna, selalu dilakukan pembilasan terhadap
object glass dengan menggunakan aquades. Pembilasan ini bertujuan untuk
mengurangi kelebihan setiap zat warna yang sedang diberikan.
Setelah diberi pewarna secara bergantian, object glass dikeringkan dan
ditambahi minyak inersi. Tutup dengan cover glass dan amati bentuk bakteri
dibawah mikroskop. Jika terbentuk warna ungu maka termasuk golongan bakteri
gram positif, dan jika terbentuk warna merah atau merah muda maka termasuk
golongan bakteri gram negatif.
Bakteri gram positif merupakan bakteri yang mempertahankan warna ungu
gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram negatif tidak
mempertahankan warna ungu dan akan berwarna merah muda. Bakteri gram
positif memiliki selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal. Setelah
pewarnaan dengan kristal violet, pori-pori dinding sel akan menyempit sehingga
dinding sel tetap menahan warna ungu. Sedangkan, bakteri gram negatif memiliki
3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu lipoposakarida (lipid), kemungkinan
tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat diwarnai dengan safranin akan berwarna
merah.
Hal ini sesuai dengan mekanisme pewarnaan gram pada bakteri yang
didasarkan pada struktur dan komposisi dinding sel bakteri. Bakteri gram positif
mengandung protein dan gram negatif mengandung lemak dalam persentasi lebih
tinggi dan dinding selnya tipis. Contoh dari bakteri gram positif yaitu Bacillus,
Fadhilah Nurdiana
240210180083
Kelompok 6
Streptococcus, dan Staphylococcus. Sedangkan contoh dari bakteri gram negatif
adalah Escherichia coli, Salmonella, dan Cyanobacteria.
Dari hasil identifikasi bakteri menggunakan mikroskop dengan perbesaran
100x, bakteri yang terlihat berwarna merah sehingga dapat dikategorikan bakteri
gram negatif. Ciri-ciri yang terlihat dari hasil pengamatan yaitu bakteri berbentuk
basil/batang, sehingga diprediksi bakteri tersebut adalah Escherichia coli.
Pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 7,8, dan 10 yaitu mengidentifikasi
bakteri gram negatif. Dari hasil pengamatan dibawah mikroskop dengan
perbesaran 100x, didapat ciri-ciri yang sama yaitu bakteri berbentuk batang/basil.
Namun, hasil yang didapat yaitu bakteri berwarna biru keunguan. Sedangkan,
pada bakteri gram negatif seharusnya bakteri berwarna merah. Hal ini dapat
terjadi karena object glass sudah dipakai sebelumnya dan tidak dicuci dengan
bersih, sehingga masih meninggalkan pewarna reagen.
Pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 9 yaitu mengidentifikasi
bakteri gram positif. Dari hasil pengamatan dibawah mikroskop dengan
perbesaran 100x, bakteri terlihat berwarna biru keunguan, sehingga dapat
dikategorikan bakteri gram positif. Ciri-ciri yang didapat dari hasil pengamatan
yaitu bakteri berbentuk basil/batang dan berkelompok, sehingga diprediksi bakteri
tersebut adalah Lactobacillus sp.
4.2 Identifikasi Khamir
Pengamatan selanjutnya yang dilakukan adalah identifikasi khamir.
Khamir (yeast) merupakan fungi bersel satu (uniseluer), tidak berfilamen
beebentuk oval atau bulat, tidak berflagela, dan berukuran lebih besar
dibandingkan sel bakteri, dengan lebar berkisar 1-5 mm dan panjang berkisar 5-30
mm (Pratiwi, 2008). Secara umum kebutuhan akan air lebih sedikit dibandingkan
dengan bakteri pada umumnya. Beberapa jenis khamir membutuhkan air lebih
banyak dibandingkan dengan kapang atau jamur (Djide,2008).
Khamir tumbuh baik pada keadaan aerob, tetapi untuk jenis fermentative
dapat tumbuh dalam kedaan anarob, walaupun dengan cara yang lambat. Secara
umum, gula merupakan sumber energi yang paling baik untuk khamir. Jenis
khamir oksidatif dapat menggunakan asam organik dan alkohol sebagai sumber
energi (Djide,2008). Khamir memiliki sifat-sifat yang tahan pada lingkungan yang
Fadhilah Nurdiana
240210180083
Kelompok 6
stress (garam, asam dan gula), maka dalam persaingannya dengan mikroba lain
khamir lebih bisa hidup normal.
Khamir termasuk golongan fungi atau phylum Eumycetes. Jenis khamir
sejati termasuk kelas Ascomycetes dan beberapa termasuk Basidiomycetes,
sedangkan khamir yang tidak membentuk spora tegolong dalam fungi inperfektif
(Djide,2008).
Cara kerja pada pengamatan khamir, pertama diambil 1 ose khamir dan
dioleskan pada object glass. Sebarkan setipis mungkin dan dilalui diatas api
secara cepat. Tujuan khamir disebarkan setipis mungkin agar pengamatan khamir
dibawah mikroskop lebih mudah. Tujuan object glass dilalui diatas api agar tetap
aseptis dan menjaga kontaminasi dari udara luar. Object glass ditetesi dengan
aquades, kemudian ditutup dengan cover glass. Diamati dengan menggunakan
mikroskop.
Dari hasil identifikasi khamir yang dilakukan oleh kelompok kami
(kelompok 6) menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x, didapat ciri-ciri
yaitu terdapat bulatan-bulatan kecil atau terlihat seperti koloni berbentuk bulat dan
berwarna putih-abu. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh kelompok 7 sampai
10 sama, yaitu terlihat koloni berbentuk bulat. Pada kelompok 7, sama seperti
kelompok 6 yaitu khamir berwarna putih abu. Namun, pada kelompok 8 sampai
10, khamir berwarna kuning keemasan. Dari hasil yang didapatkan melalui
pengamatan dibawah mikroskop, menunjukkan bahwa khamir yang di identifikasi
adalah Saccharomyces cerevisiae. Adanya perbedaan warna khamir dapat
disebabkan karena pengaturan pencahayaan pada saat menggunakan mikroskop.
4.3 Identifikasi Kapang
Pengamatan selanjutnya yaitu identifikasi kapang. Kapang merupakan
jamur berfilamen dan multinukleat yang tersusun oleh hifa. Hifa merupakan
struktur tabung bercabang yang berdiameter 2-10 µm yang biasanya dibagi-bagi
menjadi semacam unit sel oleh dinding yang melintang yang disebut septa.
Kumpulan dari hifa disebut miselium. Bagian dari miselium menjangkarkan
kapang dan menyerap hara yang dikenal dengan miselium vegetative yang
tersusun oleh hifa vegetative; bagian spora reproduktif, yaitu miselium aerial yang
tersusun oleh hifa aerial (Subandi,2010).
Fadhilah Nurdiana
240210180083
Kelompok 6
Kebanyakan kapang bersifat mesofilik, yaitu dapat tumbuh baik pada suhu
kamar. Suhu optimum pertumbuhan untuk kebanyakan kapang sekitar 25-30°C,

tetapi beberapa dapat tumbuh pada suhu 35-37°C atau bahkan lebih. Beberapa
kapang bersifat psikotrofik, yaitu dapat tumbuh baik pada suhu lemari es dan
bebrapa kapang bersifat termofilik yaitu dapat tumbuh pada suhu tinggi. Semua
kapang bersifat aerobic, yakni membutuhkan oksigen dalam pertumbuhannya.
Kebanyakan kapang dapat tumbuh pada pH yang luas, yaitu 2,0-8,5. Namun,
biasanya kapang akan tumbuh baik pada kondisi asam atau pH rendah.
Sampel kapang yang digunakan pada pengamatan kali ini yaitu Rhizopus
oryzae, dari tempe. Pengamatan terhadap kapang dimulai dengan pembuatan
mikrokultur kapang yaitu dengan metode Moist chamber. Identifikasi kapang
menggunakan metode Moist chamber untuk melihat ciri spesifik spora dengan
pengamatan mikroskopis. Cara kerjanya, pertama siapkan cawan petri, object
glass, cover glass, kertas saring, dan tusuk gigi. Cawan petri dialasi oleh kertas
saring. Object glass, cover glass, dan tusuk gigi dimasukkan ke dalam cawan petri
dan disterilkan dalam oven. Tujuan dari sterilisasi agar alat-alat yang digunakan
terhindar dari kontaminasi.
Setelah di sterilisasi, tetesi object glass dengan PDA sebanyak 1 tetes dan
biarkan PDA membeku. PDA merupakan medium yang bersifat selektif, yaitu
hanya dapat ditumbuhi oleh jenis mikroorganisme tertentu. Mikroorganisme yang
dapat tumbuh dalam PDA adalah jamur, maka dari itu media ini digunakan dalam
pertumbuhan kapang. Potong ¼ bagian dari PDA, tujuannya untuk meletakkan
sampel kapang pada bagian PDA yang telah dipotong. Tusuk ose pada bagian
putih tempe dan letakkan pada media agar (PDA) yang sudah dipotong. Sebelum
ose digunakan, harus dilalui diatas busen agar aseptis.
Oleskan vaseline pada 3 ujung cover glass kemudian tutup PDA dengan
cover glass. Bagian yang tidak terkena vaseline diletakkan pada bagian putih
tempe yang menggantikan potongan PDA. Pemberian vaseline bertujuan untuk
memberikan suasana aerob dan vaseline berguna untuk penyanggah cover glass
agar tidak tertempel dengan media agar dan kapang. Tetesi aquades pada kertas
saring di sekitar object glass sebanyak 4 tetes. Tujuannya untuk memberikan
suasana lembab, karena kapang tumbuh dengan optimal pada lingkungan yang
Fadhilah Nurdiana
240210180083
Kelompok 6
lembab. Bungkus cawan petri menggunkan kertas dan inkubasi selama 48 jam
dengan suhu 24-30°C. Tujuan dilakukan inkubasi agar kapang dapat tumbuh
sempurna. Setelah di inkubasi, amati bentuk kapang dibawah mikroskop.
Sebelum dilakukan pengamatan dibawah mikroskop, disiapkan object
glass yang baru, lalu bersihkan dengan menggunakan alkohol. Fungsinya agar
object glass tidak terkontaminasi oleh bakteri dan lingkungan luar. Pindahkan
cover glass yang sudah ada kapangnya ke object glass baru lalu amati dibawah
mikroskop.
Pada pengamatan kapang, kelompok 6,8, dan 10 mengambil sampel dari
tempe yaitu Rizhopus oryzae. Sedangkan kelompok 7 dan 9 mengambil sampel
dari oncom merah yaitu Neurospora sitophila. Dari hasil pengamatan kelompok
6,8,dan 10 menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x, didapat ciri-ciri pada
kapang yaitu terdapat cabang-cabang berupa hifa, diujung hifa ada sporangium,
dan berwarna hitam. Dari ciri-ciri yang yang tertera, dapat dibuktikan kapang
tersebut adalah Rizhopus oryzae. Hasil dari pengamatan kelompok 7 dan 9
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40, didapat ciri-ciri pada kapang
yaitu hifa berspora dan berwarna hijau kehitaman. Dari ciri-ciri yang tertera, dapat
dibuktikan kapang tersebut adalah Neurospora sithopila.
Fadhilah Nurdiana
240210180083
Kelompok 6
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum pengamatan bentuk
bakteri, kapang, dan khamir adalah:
 Identifikasi bakteri dapat dilakukan dengan pewarnaan gram
 Berdasarkan komposisi dinding selnya, bakteri dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
 Bakteri gram positif berwarna keunguan, sedangkan bakteri gram negatif
berwarna merah.
 Dari hasil identifikasi, bakteri gram negatif yang diprediksi adalah
Escherichia coli dan bakteri gram positif yang diprediksi adalah
Lactobacillus sp.
 Saccharomyces cerevisiae merupakan khamir yang berbentuk bulat dan
berkoloni.
 Rhizopus Oryzae merupakan kapang yang memiliki hifa berspora dan
berwarna hitam.
 Neurospora sithopila merupakan kapang yang memiliki hifa berspora dan
berwarna hijau kehitaman.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya adalah memperbanyak jumlah alat
yang digunakan dan memperbanyak jumlah kursi karena banyak mahasiswa yang
tidak mendapatkan tempat duduk.
Fadhilah Nurdiana
240210180083
Kelompok 6
DAFTAR PUSTAKA
Djide, Natsir,. Sartini. 2008. Analisis Mikrobiolgi Farmasi. UNHAS, Makassar.
Hermawan. 2016. 5 Pewarnaan Gram. Available Online at
https://www.academia.edu/6554037/5_Pewarnaan_Gram (Diakses pada 24
Mei 2019)
Subandi, M.H. 2010. MikroBiologi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Pelczar, M.J., Reid, R.D., dan Chan, E.C.S. 1977. Microbiology Fourth Edition.
Mc Graw Hill Book. Company: New York.
Pelczar, M.J. dan Chan, E.C.S. 2005. Element of Microbiology. Mc Graw Hill
Book. Company: New York.
Pratiwi, T. Sylvia. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga. Jakarta.
Subandi, M.H. 2010. MikroBiologi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Thamrin, Mulia. 2016. Khamir. Available Online at
https://www.academia.edu/29530389/Kamir (Diakses pada 24 Mei 2019)
Fadhilah Nurdiana
240210180083
Kelompok 6
LAMPIRAN PERTANYAAN
1. Sebutkan kemungkinan jenis bakteri sesuai dengan penglihatan di mikroskop
(dilihat dari bentuk dan pewarnaan gram)!
Jawab:
Dari hasil pengamatan, ciri-ciri yang didapat yaitu bakteri berbentuk
basil/batang dan berwarna merah, menunjukkan bakteri gram negatif.
Diprediksi bakteri tersebut adalah Escherichia coli.
2. Mengapa pada bakteri harus dilakukan pewarnaan gram sebelum dilihat
dibawah mikroskop?
Jawab:
Karena pewarnaan gram bertujuan untuk memperjelas sel bakteri dengan
menempelkan zat warna ke permukaan sel bakteri. Selain itu, pewarnaan
bakteri juga bertujuan untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop,
memperjelas ukuran dan bentuk bakteri,
3. Sebutkan fungsi pewarna kristal violet dan safranin pada pewarnaan gram!
Jawab:
Pewarna kristal violet merupakan pewarna primer (utama) yang akan
memberi warna pada mikroorganisme target. Kristal violet bersifat basa
sehingga mampu berikatan dengan sel mikroorganisme yang bersifat asam.
Sedangkan, safranin merupakan pewarna tandingan atau pewarna sekunder.
Zat ini berfungsi untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan
pewarna utama setelah perlakuan denganal alkohol.
4. Sebutkan kemungkinan jenis kapang sesuai dengan penglihatan di
mikroskop!
Jawab:
Dari hasil pengamatan, ciri-ciri kapang yang didapat yaitu terdapat cabang-
cabang berupa hifa berspora dan berwarna hitam. Diprediksi kapang tersebut
adalah Rizhopus oryzae.
5. Sebutkan kemungkinan jenis khamir sesuai dengan penglihatan di mikroskop!
Jawab:
Dari hasil pengamatan, ciri-ciri khamir yaitu berbentuk bulat dan berkoloni.
Diprediksi khamir tersebut adalah Saccharomyces cerevisiae.

Anda mungkin juga menyukai