Anda di halaman 1dari 27

ASESMEN PORTOFOLIO

OLEH
KELOMPOK 4

Putu Dias Maretha Surya NIM. 1923071017


Ni Kadek Sri Widyantari NIM. 1923071020
Ni Putu Anggi Putri Mijaya NIM. 1923071027
Ida Ayu Putu Surya Hantari NIM. 1923071033

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Asesmen Portofolio” ini dengan baik dan
lancar.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, maka kami mohon maaf dan mengharapkan kritik dan
saran yang dapat membantu dalam penyempurnaan penulisan makalah
ini. Akhir kata kami sebagai penulis mengharapkan agar penulisan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Denpasar, 20 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR...................................................................................................
ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Rumusan Masalah
2
1.3 Tujuan............
2
1.4 Manfaat………
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asesmen Portofolio
1
2.2 Teori-Teori Asesmen Portofolio
17
2.3 Indikator Penilaian Asesmen Portofolio
21
2.4 Penyusunan Asesmen Portofolio
25
2.5 Rubrik Penilaian Asesmen Portofolio
26
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan…..
27

iii
3.2 Saran………
28
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses belajar mengajar merupakan suatu system yang terdiri atas
beberapa komponen yang saling berkaitan dan saling berinteraksi dalam
mencapai tujuan pembelajaran, salah satunya adalah penilaian. Penilaian
(assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat
penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar atau
ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Secara
khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk
mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan
belajar, memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan
penentuan kenaikan kelas.
Salah satu bentuk penilaian dalam pembelajaran adalah penilaian
portofolio (portofolio assessment). Portofolio merupakan kumpulan dokumen
berupa objek penilaian yang dipakai oleh seseorang, kelompok, lembaga,
organisasi, perusahaan atau sejenisnya yang bertujuan untuk
mendokumentasikan dan mengevaluasi perkembangan suatu proses dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Khusus pada dunia pendidikan
portofolio adalah suatu kumpulan evidence yang dapat memberikan informasi
tentang kemampuan dan perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu.
Portofolio juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk menunjukkan
sekumpulan evidence (kumpulan hasil kerja peserta didik. Porofolio
digunakan oleh peserta didik untuk mengumpulkan dokumen-dokumen
pembelajaran termasuk lembar kerja, refrensi atau sumber lain yang berkaitan
dengan ilmu yang sedang dipelajari, sedangkan portofolio digunakan oleh
pendidik untuk mendokumentasikan semua bahan dan sumber yang digunakan
dalam proses pembelajaran yang berfungsi untuk mengevaluasi diri dan juga
mengevaluasi peserta didik.
Portofolio sebagai proses penilaian dapat diartikan sebagai kumpulan
karya atau dokumen peserta didik yang tersusun secara sistematis dan
terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran, digunakan oleh guru

1
dan peserta didik untuk menilai dan memantau perkembangan pengetahuan,
keterampilan dan sikap peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Penilaian
portofolio sebagai alat formatif dan sumatif diarahkan pada proses belajar
bukan sekedar hasil belajar. Berbeda dengan penilaian lainnya keterlibatan
peserta didik dalam penilaian portofolio merupakan sesuatu yang harus
dikerjakan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka diperlukan suatu pemahaman yang
komperhensif tentang portofolio sebagai suatu penilain pembelajaran. Hal ini
juga dapat digunakan untuk memperoleh gambaran dalam menilai kemajuan
peserta didik selama proses pembelajaran serta mewujudkan proses penilaian
yang kolaboratif disamping penilaian tes dan non tes yang umum dilakukan
selama ini dalam pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan adapun rumusan masalah
yang dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah pengertian asesmen portofolio?
2. Apa sajakah teori-teori asesmen portofolio?
3. Bagaimanakah pelaksanaan asesmen portofolio?
4. Bagaimanakah bentuk rubrik asesmen portofolio?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penyususnan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Menjelaskan pengertian asesmen portofolio.
2. Menjelaskan teori-teori asesmen portofolio.
3. Menjelaskan pelaksanaan asesmen portofolio
4. Menjelaskan rubrik asesmen portofolio.

2
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Bagi Penulis
Manfaat yang diperoleh penulis adalah memahami pengertian
asesmen portofolio, indikator serta membuat rubrik penilaian portofolio
sebagai instrument penilaian pembelajaran.
2. Bagi Pembaca
Manfaat yang diperoleh pembaca secara umum adalah memperoleh
manfaat sesuai dengan tujuan dari penulisan. Pembaca mendapat wawasan
terkait penilaian pembelajaran khususnya tentang penilaian portofolio
yang dilakukan terhadap peserta didik sehingga tidak hanya terbatas pada
penilaian berbentuk tes.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asesmen Portofolio


Authentic assessment (penilaian otentik) merupakan pendekatan penilaian
yang melibatkan peserta didik secara realitas dalam menilai prestasi mereka
sendiri. Penilaian otentik evidence (objek penilaian) dikumpulkan dari
berbagai sumber, melalui berbagai cara dalam berbagai tenggang waktu
(Shaklee et al., dalam Surapranata, 2004). Salah satu bentuk penilaian otentik
(authentic assessment) adalah penilaian portofolio (portofolio assessment).
Secara umum portofolio merupakan kumpulan dokumen berupa objek
penilaian yang dipakai seseorang untuk mendokumentasikan dan
mengevaluasi perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan hasil evidence atau
hasil belajar/karya peserta didik yang menunjukan usaha, perkembangan,
prestasi belajar, dari waktu ke waktu dalam suatu mata pelajaran. Portofolio
secara sederhana dapat juga diartikan sebagai bukti-bukti pengalaman belajar
peserta didik yang dikumpulkan sepanjang waktu misalnya satu semester atau
satu tahun. Menurut Cole et al., (dalam Surapranata, 2004) terdapat dua
bentuk portofolio yaitu portofolio produk dan portofolio proses. Portofolio
proses menunjukkan tahap belajar dan menyajikan catatan perkembangan
peserta didik dari waktu ke waktu. Sebaliknya, portofolio produk hanya
menekankan pada penguasaan dari tugas yang dituntut dari suatu kompetensi
dasar dan sekumpulan indikator pencapaian hasil belajar dan hanya
menunjukan evidence yang paling baik.
Portofolio dalam konteks penilaian dapat diartikan sebagai kumpulan
karya atau dokumen peserta didik yang tersusun secara sistematis dan
terorganisasi yang diambil selama proses proses pembelajaran digunakan oleh
guru dan peserta didik untuk menilai dan memantau perkembangan
pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik dalam mata pelajaran
tertentu. Penilaian portofolio tidak menggunakan perbandingan peserta didik
melalui data kuantitatif tes. Penilaian potofolio merupakan suatu alternatif

4
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik (student achievement) melalui
evaluasi umpan balik dan penilaian sendiri (self assesment). Melalui penilaian
portofolio peserta didik dapat ditunjukan perbedaan kemampuan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dari waktu ke waktu atau
dibandingkan dengan evidence peserta didik lain. Hal yang penting dalam
penilaian portofolio adalah peserta didik memiliki kesempatan yang lebih
banyak dalam menilai diri sendiri (self asessment) dari waktu ke waktu.
Penilaian portofolio bertujuan sebagai alat formatif maupun sumatif.
Portopolio sebagai alat formatif digunakan untuk memantau kemajuan peserta
didik dari hari ke hari dan mendorong peserta didik merefleksi pembelajaran
mereka sendiri. Portofolio semacam ini difokuskan pada proses perkembangan
peserta didik dan digunakan untuk tujuan formatif dan diagnostik. Penilaian
portofolio juga ditujukan untuk penilaian sumatif pada akhir semester atau
akhir tahun pelajaran. Hasil penilaian portofolio sebagai alat sumatif dapat
digunakan untuk mengisi angka rapor peserta didik yang menunjukkan
prestasi peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Selain itu tujuan penilaian
dengan portofolio adalah untuk memberikan informasi kepada orang tua
tentang perkembangan pserta didik secara lengkap dengan dukungan data dan
dokumen yang akurat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan penilaian
portofolio adalah waktu penilaian dan standar kriteria yang digunakan untuk
menilai. Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan
peserta didik dan kemapuan dalam mata pelajaran tertentu serta pertumbuhan
kemampuan peserta didik. Disamping hasl tersebut portofolio sebagai alat
untuk (a) melihat perkembangan tanggung jawab peserta didik dalam belajar,
(b) perluasan dimensi belajar, (c) pembaharuan proses belajar mengajar dan
(d) penekanan pada pengembangan peserta didik dalam belajar. Terdapat pula
beberapa prinsip yang diperhatikan dalam penggunaan penilaian portofolio di
sekolah antara lain saling percaya, kerahasiaan bersama, milik bersama,
kepuasan, kesesuaian, proses dan hasil. Hal tersebut harus dilakukan agar
penilaian hasil belajar maksimal.

5
2.1.1 Tujuan dan Fungsi Penilaian Portofolio
Surapranata dan Hatta (2004:76) mengemukakan bahwa penilaian
portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu sebagai
berikut.
a. Menghargai perkembangan yang dialami peserta didik
b. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
c. Memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik
d. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan
eksperimentasi
e. Meningkatkan efektivitas proses pengajaran
f. Bertuar informasi dengan orang tua/wali peserta didik dan guru lain
g. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada peserta
didik
h. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri
i. Membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan
Adapun fungsi penilaian portofolio adalah sebagai berikut.
a. Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampaun peserta didik,
tanggung jawab dalam belajar, perluasan dimensi belajar dan pembaharuan
proses pembelajaran.
b. Portofolio sebagai alat pengajaran merupakan komponen kurikulum, karena
portofolio mengharuskan peserta didik untuk mengoleksi dan menunjukkan
hasil kerja mereka.
c. Portofolio sebagai alat penilaian otentik.
d. Portofolio sebagai sumber informasi bagi siswa untuk melakukan self-
assessment.

2.1.2 Kelebihan dan Kelemahan Asesmen Portofolio


Pelaksanaan penilaian portofolio yang baik sangat bermanfaat bagi siswa
maupun guru. Sehingga banyak prkatisi pendidikan menganjurkan penggunaan
penilaian portofolio, hal ini tidak lepas dari sejumlah keunggulan penilaian
portofolio diantaranya yait sebagai berikut.

6
a. Perubahan paradigma penilaian
Perubahan paradigma penialaian adalah dengan adanya perubahan
membandingkan kedudukan kemampuan peserta didik (berdasarkan grade,
atau skor tes) kepada pengembangan kemampuan peserta didik melalui umpan
balik refleksi diri. Penilaian portofolio dapat menolong guru membakukan dan
mengevaluasi kemampuan dan pengetahuan peserta didik sesuai dengan
harapan tanpa mengurangi kreativitas peserta didik di kelas. Penilaian
portofolio juga dapat menolong peserta didik untuk lebih bertanggung jawab
terhadap apa yang mereka kerjakan dan meningkatkan peran serta mereka
dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian portofolio menyajikan pengertian
yang lebih bermakna tentang perubahan perilaku peserta didik, sebab
penilaian portofolio lebih menekankan pada proses perubahan kemampuan
peserta didik.
b. Akuntabilitas
Portofolio adalah suatu penilaian yang dapat dilaksanakan sebagai
perwujudan penialaian yang bertanggung jawab kepada konstituen yaitu
peserta didik, orang tua, sekolah dan masyarakat. Proses seleksi hasil kerja
yang telah dikerjakan peserta didik senantiasa melibatkan peserta didik dalam
penilaian. Penilaian portofolio dapat mengatasi kelemahan yang terjadi pada
penilaian tradisional. Penilaian ini memungkinkan penilaian yang lebih
kompleks dibandingkan dengan apa yang dilakukan secara tradisional.
c. Peserta didik sebagai individu dan peran aktif peserta didik
Ciri khas penilaian portofolio adalah memungkinkan guru untuk melihat
peserta didik sebagai individu, yang masing-masing memiliki karakteristik,
kebutuhan dan kelebihan tersendiri. Ciri khas ini merupakan keunggulan
dimana penilaian portofolio sangat berguna manakala program evaluasi sangat
fleksibel dan menekankan pada tujuan individual. Sebagai contoh misalnya
tujuan umum pendidikan adalah meningkatkan kemampuan sosial peserta
didik, beberapa peserta didik mungkin memerlukan tidakan yang lebih
dibandingkan peserta didik lainnya. Salah satu kelebihan portofolio adalah
memungkinkan peran aktif dalam proses penilaian dan memberikan

7
kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mereka. Mengundang peserta
didik untuk melihat peningkatan kemampuan mereka sebagai pelajar.
d. Identifikasi
Penilaian portofolio membantu guru untuk mendokumentasikan dan asset
komunitas yang berminat. Penilaian portofolio juga dapat mengklarifikasi dan
mengidentifikasi program pengajaran dan memungkinkan untuk
mendokumentasikan pemikiran disamping pengembangan program. Idealnya
proses untuk menentukan kriteria untuk portofolio akan mengalir dengan
sendirinya dari tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Dengan demikian
portofolio akan berpengaruh terhadap penentuan tujuan pembelajaran
(indikator hasil belajar).
e. Keterlibatan orang tua dan masyarakat
Salah satu kelebihan portofolio adalah alat komunikasi dengan
adanya keterlibatan pihak luar seperti guru, orang tua, komite sekolah dan
masyarakat luas. Penilaian ini melibatkan orang tua dan masyarakat untuk
berperan serta dalam melihat pencapaian kemampuan peserta didik berkaitan
dengan konteks kurikulum dibandingkan melihat angka-angka tes yang selama
ini dihasilkan. Penilaian portofolio lebih bermakna dibandingkan dengan
bentuk penilaian lainnya mengingat adanya keterlibatan orang tua, komite
sekolah dan masyarakat luas.
f. Penilaian diri
Salah satu kelebihan penilaian portofolio adalah pengukuran dilakukan
berdasarkan evidence peserta didik asli. Portofolio memungkinkan peserta
didik melakukan penilaian dirinya sendiri refleksi dan pemikiran yang kritis.
g. Penilaian yang fleksibel
Penilaian portofolio memungkinkan pengukuran yang fleksibel yang
tergantung pada indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan.
h. Tanggung jawab
Penilaian portofolio memungkinkan guru dan peserta didik secara
bersama-sama bertanggung jawab untuk merancang proses pembelajaran dan
untuk mengevaluasi kemajuan belajar yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.

8
i. Keadilan
Portofolio adalah suatu alat penilaian yang ideal untuk kelas yang
heterogen yang sangat terbuka bagi guru untuk menggambarkan kelebihan dan
kekurangan peserta didik dalam memantau perekembangan mereka. Peserta
didik yang memiliki kemampuan lebih dapat dengan mudah menunjukkan
kemampuan mereka sedangkan peserta didik yang memiliki kelemahan dapat
ditolong untuk meningkatkan kemampuan mereka dan menunjukan usaha
mereka sesegera mungkin.
j. Kriteria penilaian portofolio
Dalam penilaian portofolio peserta didik diberikan penghargaan atas usaha
mereka. Salah satu kekuatan penilaian portofolio adalah memungkinkan
hadiah bagi usaha dan perkembangan kemampuan mereka, dimana tes
tradisional tidak dapat dilakukan. Peserta didik yang kurang akan tetap
mendapat penghargaan, sedangkan pencapaian keberhasilan yang optimal
menjadi tujuan dari penilaian portofolio. Guru dapat meilhat perkembangan
peserta didik mulai dari draf pertama sampai ke hasil akhir. Terlebih lagi
peserta didik dapat menunjukkan hasil pekerjaan mereka dalam berbagai
macam bentuk yang telah disediakan seperti kartu komentar. Perubahan
kemampuan dan pekerjaan peserta didik dapat dilihat dari waktu ke waktu.
Tidak hanya keunggulan, penilaian portofolio juga memiliki sejumlah
kekurangan yang harus disiasati oleh para guru maupun praktisi pendidikan yang
lainnya, sejumlah kekurangan atau kelemahan penilaian portofolio anatara lain.
a. Waktu ekstra
Penilaian portofolio memerlukan kerja ekstra dibandingkan dengan
penilaian lainnya yang biasa guru lakukan. Penilaian portofolio yang efektif
memerlukan perencanaan dan menjaga baik-baik catatan tentang peserta didik.
Hal semacam ini akan sangat cepat menjadi kebiasaan ketika seorang guru
sering menggunakan penilaian portofolio. Hal yang penting dalam penilaian
portofolio adalah adanya pertemuan antara guru dengan peserta didik yang
dilakukan secara rutin. Tahapan ini sangat penting dilakukan untuk
mengembangkan dan menilai kemampuan peserta didik yang harus dilakukan
secara rutin.

9
b. Reliabilitas
Penilaian portofolio nampak kurang reliabel dan kurang fair dibandingkan
penilaian lainnya yang menggunakan angka seperti ulangan harian, ulangan
umum dan ujian nasional yang menggunakan tes. Dengan demikian penilaian
portofolio dianggap kurang reliable dibandingkan dengan penilain bentuk
lainnya. Penilaian yang dilakukan oleh peserta didik maupun oleh kelompok
agak kurang reliabel. Hal ini sangat penting untuk melatih kemampuan peserta
didik tetapi harus tetap berhati-hati.
c. Pencapaian akhir
Guru memiliki kecenderungan untuk memperhatikan hanya pencapaian
akhir. Jika hal ini terjadi berarti proses penilaian portofolio tidak mendapat
perhatian sewajarnya. Demikian peserta didik hanya berorientasi pada
pencapaian akhir semata. Dengan demikian penggunaan penilaian portofolio
dalam hal ini tidak dapat mengubah sikap dan perilaku peserta didik, yang
diharapkan mengalami proses pembelajaran.
d. Top down
Guru menganggap semua tahu dan peserta didik sebagai objek yang harus
diberitahu. Dengan demikian proses pembelajaran menjadi satu arah yaitu
peserta didik sebagai objek yang diberi pengajaran. Apabila ini terjadi maka
kreativitas peserta didik yang menjadi ciri khas penilaian portofolio akan
hilang.
e. Penerapan di sekolah
Penilaian portofolio sulit untuk diterapkan di sekolah-sekolah yang lebih
mengenal perbandingan peserta didik melalui skor tes peringkat dan yang
lebih sering menggunakan tes yang sudah baku. Seperti ulangan umum
bersama dan ujian nasional.
f. Tempat penyimpanan
Penilaian portofolio memerlukan tempat penyimpanan yang memadai
apalagi bila jumlah peserta didik cukup besar. Oleh karena itu guru harus
mewaspadai beberapa hambatan tersebut. Apabila kondisi ini tidak dapat
diwaspadai maka penggunaan penilaian portofolio akan bermanfaat sebagai
salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan sebagaimana yang
diharapkan.

10
2.2 Teori-Teori Asesmen Portofolio
Asesmen portofolio merupakan jenis penilaian autentik yang dapat diterapkan
di sekolah untuk melihat gambaran secara utuh mengenai perkembangan siswa.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66
Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dikatakan bahwa penilaian
berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai
keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan
dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku
dan keterampilan. Lebih lanjut dijabarkan bahwa penilaian portofolio adalah
penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya siswa
dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat,
perkembangan, prestasi dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu
tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan
kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
Adapun teori-teori yang mendukung dalam mempelajari asesmen portofolio
yaitu teori-teori yang berkaitan dengan prinsip asesmen portofolio, jenis-jenis
asesmen portofolio dan bentuk-bentuk asesmen portofolio

2.2.1 Prinsip Asesmen Portofolio


Model penilaian berbasis portofolio atau asesmen portofolio merujuk kepada
prinsip dasar penilaian. Berikut adalah penjelasan dari setiap prinsip-prinsip
tersebut.
1. Prinsip Penilaian Proses dan Hasil
Prinsip ini sesungguhnya telah dikenal secara luas, gambarannya
terdapat pada sebuah pernyataan di lingkungan pendidikan seperti: “ jika ingin
berhasil dalam ujian belajarlah jauh-jauh hari” jangan belajar sks (sistem
kebut semalam)”. Sesungguhnya pernyataan tersebut mengandung arti bahwa
hasil itu tergantung pada proses. Jika prosesnya baik maka hasilnya pun akan
baik. Penilaian portofolio menerapkan prinsip penilaian hasil dan proses
berjalan sekaligus.
Penilaian proses dapat diambil dari: (a) catatan perilaku harian; (b)
keseriusan dalam mengikuti pelajaran, (c) tugas-tugas terstruktur; (d) aktivitas
siswa diluar sekolah
2. Prinsip penilaian berskala dan bersinambung

11
Tujuan penilaian ini dilakukan secara berskala untuk memudahkan dan
mengorganisasikan hasilnya, sedangkan tujuan penilaian secara sinambung
adalah untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan pengalaman belajar
siswa. Dengan demikian penilaian yang dilakukan secara serampangan akan
berdampak pada sulitnya mengorganisasikan hasil, juga tidak akan dapat
memantau pertumbuhan dan perkembangan pengalaman belajar siswa.
Model penilaian portofolio menerapkan prinsip penilaian berkala,
misalnya dalam menilai hasil secara berskala, misalnya: selesai
membelajarkan materi diadakan tes formatif atau ulangan harian, dan diakhir
kegiatan diadakan ulangan umum. Demikian juga halnya dalam menilai
proses, misalnya diberikan tugas terstruktur setiap satu satuan pembelajaran,
catatan anekdot secara berskala direkap setiap minggu, laporan aktivitas siswa
diluar sekolah secara berskala direkap setiap bulan.
Pada penilaian portofolio juga menerapkan penilaian secara berskala dan
sinabung, hal ini terbukti dengan adanya kontinuitas penilaian pada penilaian
hasil dan proses yang tidak boleh sampai terputus. Ini berlaku bagi setiap
komponen penilaian proses. Dengan demikian prinsip utama dalam prinsip ini
adalah “kontinuitas” agar informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan
pengalaman belajar siswa dapat terus dipantau
3. Prinsip penilaian yang adil
Mengapa kondisi dan perbedaan individual perlu mendapat perhatian
ketika akan melaksanakan penilaian? Sebab penilaian yang baik selalu
memperhatikan perbedaan individual dan selalu mengedepankan keadilan.
Sebagai contoh: tidak adil rasanya kalau seorang siswa naik dan tidak naik
hanya dipertimbangkan berdasarkan hasil ulangan saja, tanpa memperhatikan
perbedaan individual. Ketika seorang siswa memperoleh nilai buruk karena
sakit padahal dalam kesehariannya termasuk siswa yang pandai, dan tidak
naik gara-gara itu, betapa tidak adilnya sistem penilaian seperti itu
Dalam penilaian portofolio semua indikator penilaian, baik hasil penilaian
proses maupun penilaian hasil diperhitungkan dan diberikan bobot, sehinga
hasilnya menggambarkan prosesnya
4. Prinsip penilaian implikasi social belajar
Belajar yang dilakukan siswa hendaknya melahirkan implikasi social,
yakni pengaruh proses dan hasil belajar bagi kehidupan orang lain. Misalnya

12
siswa yang telah belajar IPA, implikasi sosialnya adalah dapat mencintai
sesame, cinta lingkungan, aktif dalam gerakan pelestarian hutan lindung
Belajar tidak hanya sekedar memperoleh nilai yang baik atau lulus ujian
saja, tetapi harus berimplikasi kepada sikap dan keterampilan diri. Oleh karena
itu, penilaian portofolio tidak terbatas kepada penilaian kognitif saja tetapi
juga afektif dan psikomotornya
5. Refleksi bersama
Penilaian portofolio memberikan kesempatan untuk melakukan
refleksi bersama-sama, dimana siswa dapat merefleksikan proses berfikir
mereka sendiri tentang kemampuan dan pemahaman sendiri, pemecah
masalah atau pengambilan keputusan dan mengamati pemahaman mereka
tentang kompetensi dasar dan indikator yang telah mereka peroleh. Dengan
demikian portofolio menunjukkan hasil siswa yang dirumuskan dan
diidentifikasikan dalam kompetensi dasar dan indikator yang diharapkan
dipelajari oleh siswa.
6. Kerahasiaan bersama
Hasil pekerjaan siswa sebaiknya tidak diperlihatkan kepada siswa
lainya, apalagi pekerjaan tersebut masih banyak mengandung kelemahan. Hal
ini dilakukian dengan tujuan agar siswa yang memiliki kelemahan tidak
merasa dipermalukan. Penjagaan kerahasiaan ini akan memotivasi siswa untuk
memperoleh hasil karya terbaik mereka. Sebaiknya bagi siswa yang sudah
berhasil dengan baik tidak menjadi sombong
7. Penciptaan budaya mengajar
Tidak salah lagi bahwa antara penilaian dengan proses pembelajaran
tidak dapat dipisahkan, penilaian portofolio hanya dapat dilakukan jika
pendekatan dan metode smuanya berbasis portofolio, sebab penilaian
portofolio akan efektif bila pembelajarannya menuntut siswa unjuk
kemampuan yang nyata dan menggambarkan pengembangan aspek
pengetahuan, sikap dan ketrampilan pada ranah yang cukup tinggi

2.2.2 Jenis-Jenis Asesmen Portofolio


Menurut O’Malley dan Pierce, 1996 (dalam Padmadewi, dan Merlya) ada
tiga jenis portofolio dengan cara berbeda. Adapun jenis-jenis portofolio sebagai
berikut.
1. Showcase portofolio

13
Showcase portofolio dipakai untuk memamerkan pekerjaan siswa yang
terbaik terhadap orang tua dan pengelola sekolah. Tiap-tiap pekerjaan siswa
dalam portofolio diseleksi dengan hati-hati untuk menggambarkan
kemampuan dan penampilan siswa di dalam kelas. Keterbatasan dari
portofolio ini yaitu cenderung mengabaikan proses yang dilakukan oleh siswa,
karena hanya hasil karya siswa yang terbaik saja yang ditampilkan. Jadi
cenderung menekankan pada produk bukan prosesnya.
2. Collection Portofolio
Collection Portofolio berisi tentang semua pekerjaan siswa yang
menunjukkan bagaimana siswa berinteraksi dalam mengerjakan tugas dan
tanggung jawab harian mereka. Portofolio jenis ini sering disebut juga map
kerja atau working folders yang meliputi draft kasar, sketsa, work-in-progress
dan produk akhir. Portofolio ini berisi juga tentang bukti dan proses maupun
produk yang dihasilkan dan dianggap memiliki keuntungan karena berisi
tentang segala sesuatunya yang dihasilkan oleh siswa sepanjang waktu
(misalnya adalam satu semester).
3. Assesment Portofolio
Assesment Portofolio adalah refleksi dari tujuan pembelajaran khusus yang
berisi tentang koleksi sistematis dari pekerjaan siswa, asesmen oleh siswa dan
asesmen guru. Isinya sering diseleksi untuk menunjukkan pekerjaan siswa
dalam kurun waktu tertentu. Masing-masing bagian portofolio diseleksi oleh
siswa dan guru serta dievaluasi berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh
siswa dan guru. Kriteria bisa berbentuk rubric, ceklis, dan rentang penilaian
2.3 Indikator dan Cara Penyusunan Instrumen Asesmen Portofolio
Unsur-unsur pokok yang dapat dijadikan penilaian pada model portofolio
adalah berupa formulasi kegiatan yang dijadikan patokan dalam penilaian dengan
portofolio (indikator penilaian). Indikator penilaian adalah unsur-unsur pokok
yang dapat menjelaskan kemampuan peserta didik serta menyelesaikan satu
satuan pendidikan. Indiaktor penilaian yang dapat dipertimbangkan dalam
portofolio adalah (1) tes formatif dan sumatif, (2) tugas-tugas terstruktur, dan (3)
catatan perilaku harian.
a. Tes Formatif dan Sumatif

14
Nilai formatif dan nilai sumatif dalam penilaian portofolio harus dicatat juga
dan masing-masing siswa harus mencantumkan kapan tes itu dilaksanakan,
apa pokok bahasannya dan berapakah nilainya. Berkas penilaian atau berkas
jawaban setelah diperiksa dan diberi nilai dikembalikan kepada siswa untuk
selanjutnya didokumentasikan pada portofolionya masing-masing. Penulisan
nilai tes pada portofolio dilakukan oleh masing-masing siswa senditi setelah
itu dicek dan diberi paraf oleh guru. Berikut adalah contoh format hasil tes
sumatif dan formatif.

b. Tugas-Tugas Terstruktur
Setiap tugas yang dikerjakan siswa untuk mendalami atau memperluas
penguasaan materi pelajaran disebut tugas terstruktur atau disebut juga
sebagai PR. Untuk keperluan penilaian berbasis portofolio tugas-tugas
tersebut dilampirkan pada portofolio masing-masing siswa. Cara menuliskan
tugas terstruktur pada portofolio masing-masing siswa, ditulis oleh siswa
sendiri, tetapi setelah dicek oleh guru dan diparaf. Berikut adalah contoh
format tugas terstruktur.

15
c. Catatan Perilaku Harian
Perilaku harian siswa adalah perilaku positif atau negatif yang pada saat
tertentu muncul. Perilaku tersebut perlu dicatat, karena bertujuan untuk
memperoleh bukti tertulis untuk dilakukan refleksi agar bercermin pada
kejadian yang telah berlalu dan tidak mengulang di masa depan, dan juga
untuk memperbaiki kinerjanya. Berikut adalah contoh format catatan perilaku
harian.

Semua dokumen siswa tersebut dicatat dan didokumentasikan dalam satu


bundel portofolio, ketika akan menentukan nilai rapor, semua catatan dan
dokumen tersebut dianalisis untuk membuat kesimpulan nilai rapor setiap siswa.
Penilaian siswa ditentukan oleh indikator porses dan hasil belajar yang tersimpan

16
dalam catatan atau bundel portofolio tersebut, sehingga sistem penilaian tersebut
disebut sebagai penilaian portofolio (portofolio bases assesment).
Pramana dan Putra (2019) menyatakan bahwa penilaian portofolio dapat
diambil berdasarkan dari hasil kerja siswa secara perorangan atau individual dan
dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Jadi pada intinya penilaian portofolio
merupakan penilaian terhadap kumpulan seluruh karya siswa selama proses
pembelajaran yang disusun secara sistematis sehingga guru dapat memantau dan
melihat perkembangan siswa, baik pada aspek pengetahuan, sikap, maupun
keterampilan siswa sebagai bahan penilaian selama periode waktu terentu.
Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan portofolio yaitu sebagai berikut.
a. Menentukan tujuan portofolio
Tahapan pertama dalam penilaian portofolio adalah merumuskan tujuan
yang ingin dicapai. Tujuan yang jelas dan terarah, akan memudahkan bagi
guru untuk mengelola pembelajaran. Penjelasan dari tujuan portofolio yaitu
sebagai berikut.
1) Untuk memantau proses pembelajaran atau untuk mengevaluasi hasil
akhir.
2) Sebagai proses pembelajaran atau sebagai alat penilaian.
3) Untuk memantau perkembangan dan perubahan setiap siswa atau hanya
bermaksud untuk mengoleksi dan mendokumentasikan hasil pekerjaan
siswa.
4) Untuk menunjukkan proses pembelajaran yang sedang berlangsung
kepada pihak tertentu, misalnya kepada orang tua atau komite sekolah.
b. Penentuan isi portofolio
Isi dalam portofolio harus dapat menggambarkan perkembangan
kemampuan siswa yang sesuai dengan standar kompetensi seperti yang
dirumuskan dalam kurikulum. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
menentukan isi portofolio diantaranya yaitu.
1) Portofolio berisikan seluruh hasil karya siswa sesuai dengan pengalaman
belajar yang telah dilakukannya atau hanya berisi sebagian apa saja yang
dianggap penting.

17
2) Isi portofolio relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai sesuai dengan
kurikulum
3) Portofolio itu berisi hasil karya siswa (evidence) siswa yang dikerjakannya
sendiri atau kelompok.
c. Menentukan kriteria dan format penilaian
Kriteria penilaian disusun sebagai standar patokan untuk guru dalam
menentukan keberhasilan proses dan hasil pembelajaran pada setiap aspek
yang akan dinilai. Kriteria penilaian ditentutan dalam dua aspek pokok yaitu
kriteria untuk proses belajar dan kriteria untuk hasil belajar. Proses belajar
misalnya ditentukan kriteria penilaian dari aspek kesungguhan menyelesaikan
tugas, motivasi belajar, ketepatan waktu penyelesaian dan lain sebagainya.
Sedangkan, kriteria untuk hasil belajar disesuaikan dengan isi yang
menggambarkan kompetensi.
Contoh Penilaian Portofolio IPA Kelas 7 SMP
Kompetensi Dasar Nama Peserta Didik : Budi
Menggunakan mikroskop dan peralatan Tanggal : 22 September 2019
lainnya untuk mengamati gejala-gejala
kehidupan
Indikator Penilaian
Sangat Sangat
Kurang Sedang Baik
Kurang Baik
X
1. Mengenal bagian-bagian mikroskop
2. Menggunakan mikroskop dengan benar X
(mengatur fokus, pencahayaan,
menemukan objek mikroskopis)
3. Memperkirakan ukuran benda aslinya
X
berdasarkan skala
Dicapai melalui: Komentar guru:
Budi sudah baik dalam mengenal
 Pertolongan guru
bagian mikroskop, namun masih
 Seluruh kelas
harus meningkatkan
 Kelompok kecil kemampuannya dalam
 Sendiri menggunakan mikroskop.
Komentar orang tua

d. Pengamatan dan penentuan bahan portofolio


Portofolio biasanya hanya memuat hasil karya siswa (evidence) yang
dianggap dapat mewakili dan menggambarkan suatu perkembangan dan
perubahan yang terjadi. Pengamatan dan penentuan evidence sebaiknya

18
dilakukan oleh guru dan siswa secara bersama-sama. Siswa perlu diminta
pertimbangan-petimbangan serta alasan-alasan evidence mana yang harus
dimasukkan. Hal ini penting untuk menjamin objektivitas penilaian portofolio.
Disamping itu evidence yang ditetapkan sebagai bahan portofolio adalah
ecidence yang dapat mewakili gambaran kemampuan siswa yang
sesungguhnya. Artinya melalui evidence yang ditentukan, baik guru maupun
orang tua dan pihak-pihak lain bisa menilai kemampuan akhir siswa.
Pertimbangan ini dapat dilakukan terutama untuk menilai perkembangan
kemampuan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Evidence juga
dipilih karena pertimbangan kesesuaiannya dengan kompetensi yang harus
dicapai sesuai dengan kurikulum.
e. Menyusun dokumen portofolio
Apabila bahan-bahan portofolio telah ditentukan, langkah selanjutnya
adalah menyusunnya dalam dokumen portofolio, misalnya dalam bentuk folder.
Folder itu sendiri perlu dilengkapi dengan berbagai hal, seperti: (1) identitias
siswa, (2) mata pelajaran, (3) daftar isi dokumen dan (4) isi dokumen beserta
komentar-komentar baik dengan guru maupun orang tua .

19
2.4 Rubrik Penilaian Portofolio
Tabel 2.1 Rubrik Penilaian Portofolio

Nama Peserta Didik : ________________________________________


Mata Pelajaran : ________________________________________
Jenis Karya
Kriteria Penilaian
Jenis Karya Waktu Sikap
A A+ B+ B B- C+ C C- D+ D

Komentar guru penilai:


……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

7
Keterangan:

Skala nilai Skala nilai Kategori


Huruf Kata
(1-100) (1-4)
86-100 4 A
Sangat Baik (SB)
81-85 3,66 A-
76-80 3,33 B+
71-75 3 B Baik (B)
66-70 2,66 B-
61-65 2,33 C+
56-60 2 C Cukup (C)
51-55 1,66 C-
46-50 1,33 D+
Kurang (D)
0-45 1 D

Berdasarkan rubrik tersebut, guru bisa merekap semua hasil


penilaian terhadap artefak/ hasil karya siswa. Sedangkan untuk hal-hal
yang berhubungan sikap, bisa diringkas dalam kolom “sikap”. Komentar
tentang keunggulan dan kelemahan dari portofolio siswa bisa dinyatakan
secara ringkas dalam kolom tentang ‘Komentar guru penilai’.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan uraian materi tentang asesmen portofolio yang telah
dijabarkan tersebut, maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini yaitu.
1. Secara umum portofolio merupakan kumpulan dokumen berupa objek
penilaian yang dipakai seseorang untuk mendokumentasikan dan
mengevaluasi perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan hasil
evidence atau hasil belajar/karya peserta didik yang menunjukan usaha,
perkembangan, prestasi belajar, dari waktu ke waktu dalam suatu mata
pelajaran.
2. Prinsip-prinsip asesmen portofolio yaitu terdiri dari (a) prinsip penilaian
proses dan hasil, (b) prinsip penilaian berskala dan bersinambung, (c)
prinsip penilaian yang adil, (d) prinsip penilaian implikasi sosial belajar,
(e) refleksi bersama, (f) kerahasiaan bersama dan (g) penciptaan budaya
mengajar.
3. Tahapan-tahapan penilaian portofolio yaitu terdiri dari (a) menentukan
tujuan portofolio, (b) penentuan isi portofolio, (c) menentukan kriteria dan
format penilaian, (d) pengamatan dan penentuan bahan portofolio, dan (e)
menyusun dokumen portofolio.
4. Keunggulan asesmen portofolio yaitu terdiri dari (a) perubahan paradigma
penilaian, (b) akuntabilitas, (c) peserta didik sebagai individu dan peran
aktif peserta didik, (d) identifikasi, (e) keterlibatan orang tua dan
masrayakat, (f) penilaian diri, (g) penilaian yang fleksibel, (h) tanggung
jawab, (i) keadilan, (j) kriteria penilaian portofolio.
5. Kelemahan asesmen portofolio yaitu terdiri dari (a) waktu ekstra, (b)
reliabilitas, (c) pencapian akhir, (d) top down, (e) tempat penyimpanan.
3.2 Saran
Berdasarkan pemaparan materi dalam makalah ini, maka saran yang dapat
diajukan penulis yaitu sebaiknya guru menerapkan asesmen portofolio dalam
kegiatan pembelajaran, sehingga guru dapat mengetahui perkembangan siswa.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bundu, P. 2017. Asesmen Autentik dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Budi Utama


Yusuf, M. A. 2015. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Marhaeni, Artini, Ratminingsih, E. S. Dewi dan I. Kusuma. 2017. Asesmen
Autentik Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris. Depok: Rajawali Pers.
Padmadewai, N. & Dewi Merlyna. 2014. Asesmen Kurikulum. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Surapranata, S dan Hatta, M. 2004. Penilaian Fortofolio Implementasi Kurikulum
2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai