Tugas 1, ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN DAN SEGMENTASI PASAR PASA STUDI KASUS PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK
Tugas 1, ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN DAN SEGMENTASI PASAR PASA STUDI KASUS PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK
HASMIANA
530024905
Indomie pertama kali dibuat oleh PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd.
pada tahun 1972 dengan rasa sari ayam (sekarang rasa kaldu ayam) dan rasa sari
udang (sekarang rasa kaldu udang). Pada tahun 1982 Indomie varian rasa kari ayam
dan mie goreng diluncurkan. Pada tahun 1984 perusahaan tersebut dibeli oleh PT.
Sarimi Asli Jaya, yang memproduksi Sarimi. Pada tahun 1987, Pop Mie, mie instan
dalam bentuk cup dari Indomie, diluncurkan untuk pertama kalinya dengan rasa ayam
dan rasa baso. Pada tahun 1990, PT. Panganjaya Intikusuma didirikan, yang
kemudian menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Pada tahun 1994, mengambil
alih kedua perusahaan tersebut (PT. Sarimi Asli Jaya dan PT. Sanmaru). Lebih dari 20
tahun, PT Indofood Sukses Makmur Tbk memperkenalkan Indomie, produk mie instan
ke pasar internasional. Kini, lndomie bukan hanya dikenal di negara tetangga dekat
seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong hingga Taiwan. Namun, Indomie sudah
terbang jauh ribuan kilometer, menjangkau lebih dari 80 negara, baik di Eropa, Timur
Tengah, Afrika hingga Amerika. Di Sudan dan Libanon, Indomie hampir ada di setiap
toko retail dan supermarket. Bahkan, Indofood juga membangun pabrik di sejumlah
negara, seperti di Malaysia, Saudi Arabia, Nigeria, Suria hingga Mesir. Pada tahun
2005 saat pergantian kemasan, Indomie berhasil memecahkan rekor Guinness World
Records sebagai bungkus mie instan terbesar di dunia.
Analisis lingkungan pemasaran yang dilakukan oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
terdiri dari analisis lingkungan mikro dan lingkungan makro. lingkungan mikro terdiri dari
para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang
mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar, sedangkan lingkungan makro
terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan yang
mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro perusahaan.
Produk Indomie oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Dilihat dari
Lingkungan Mikro Perusahaan
1. Perusahaan
2. Perantara Pemasaran
3. Pesaing
Indofood telah sukses membuat brand image produk mie instan di Indonesia,
dan keberhasilan ini pun sanggup bertahan hingga puluhan tahun, hal tersebut
dibuktikan dari ekspor Indomie ke luar negeri. Namun, pada tahun 2003, posisi
Indomie mengalami sedikit guncangan, dikarenakan Wings Food meluncurkan
produk mie instan yang diberi nama Mie Sedaap sebagai strategi untuk menguasai
pasar dan menggeser posisi Indomie. Tetapi ternyata meski baru diluncurkan pada
tahun 2003, Mie Sedaap mampu menggeser kedudukan Indomie hingga mengalami
kemerosotan omzet hingga 70%.
4. Pelanggan
5. Masyarakat
Produk Indomie oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Melibatkan lapisan
masyarakat sebagai sarana pemasaran produknya.
6. Pemasok
Dalam hal pemasok bahan baku Indomie, SBU Noodle bekerjasama dengan PT
Bogasari. PT. Bogasari, yang menyediakan tepung terigu, merupakan salah satu
SBU dari Indofood. Dalam posisi yang sama sebagai SBU itulah, kerjasama yang
kuat terus terjalin dan membuat SBU Noodle semakin kuat dalam hal memasok
bahan baku pembuatan Indomie. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. menggunakan
tiga jenis tepung terigu sebagai bahan baku utama, yaitu strong flour (tepung keras
cap Cakra Kembar), medium flour (tepung setengah keras cap Segitiga Biru) dan
soft flour (tepung lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga jenis tepung tersebut mempunyai
klasifikasi khusus, sehingga akan disesuaikan untuk tujuan penggunaan berbeda.
Dan ketiga jenis tepung tersebut sudah mengandung telur sehingga mempunyai
kadar protein tertentu.
Produk Indomie oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Dilihat dari
Lingkungan Makro Perusahaan
1. Politik
Hukum dagang PT. Indofood, yang pada awalnya didirikan dengan nama PT.
Panganjaya Intikusuma berdasarkan akta pendirian no.228 yang kemudian diubah
dengan akta no. 249, dan akta no.171 tanggal 15 november 1994. Tujuan utama
didirikannya PT. Indofood adalah memproduksi makanan olahan (khususnya mie
instant), pengolahan gandum menjadi tepung terigu, industri makanan terpadu,
distribusi, perkebunan, dan pengolahan kelapa sawit. Dan UU No.5 tahun 1999
tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Sebelum
adanya undang-undang ini, Indofood menguasai pangsa pasar 90% disektor mie
instan dan 90% tepung terigu nasional melalui Bogasari Flour Mills.
Selain itu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. yang memproduksi Indomie, juga
sudah teregistrasi pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Berikut
merupakan daftar produk yang teregistrasi: a) MD 227210314207 | Instant Fried
Noodles (Khusus Ekspor) Indomie Original Flavour, b) MD 231528088001 | Instant
Mie Goreng Satay (Khusus Ekspor) Indomie, c) MD 231528001001 | Instant
Noodles - Chicken Pepper Flavour (Khusus Ekspor) Indomie, d) MD 231528004001
| Instant Noodles - Chicken Tikka Flavour (Khusus Ekspor) Indomie, e) MD
231528002001 | Instant Noodles - Spicy Tomato Flavour (Khusus Ekspor).
2. Ekonomi
3. Demografi
Indomie telah merambah pasar mancanegara, antara lain di Amerika Serikat,
Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa. Dikarenakan
luasnya distribusi tersebut, tidak salah bila Indofood dijuluki produsen mie instan
terbesar di dunia. Pemasaran Indomie dari perusahaan PT. Indofood Sukses
Makmur ini menargetkan kepada konsumen dengan rentang usia diatas 3 tahun.
Karena akan kurang baik jika dikonsumsi oleh batita (bayi dibawah tiga tahun) yang
masih membutuhkan asupan gizi yang baik. Seperti dilansir id.berita.yahoo,
berdasarkan survei konsumsi mie per-orang, Indonesia berada pada urutan ke-2
dengan jumlah konsumsi 63 kemasan per-orang per-tahun setelah Korea Selatan
dengan 69 kemasan per-orang.
4. Alam
5. Teknologi
6. Budaya
Segmentasi telah menjadi bagian yang paling vital dari strategi marketing, agar
manajer pemasaran bisa membuat keputusan berkenaan dengan pasar yang
diinginkan. Segmentasi atau membagi pasar menjadi beberapa segmen adalah dasar
atau fondasi dari kinerja bisnis yang superior. Sangat penting untuk mengerti apa saja
kebutuhan dan keinginan konsumen agar produsen mampu merancang strategi
pemasaran yang efektif dan efisien. Setiap perusahaan kini dituntut untuk dapat
semakin mengerti tentang kebutuhan konsumen dan menciptakan produk yang dapat
memuaskan kebutuhan mereka karena kebutuhan menjadi semakin berbeda dan juga
karena faktor teknologi yang semakin berkembang.
Studi Kasus mengenai Segmentasi Pasar pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
terbagi atas:
1. SEGMENTASI
a. Segmentasi Geografis
Produk mi instan Indomie dinilai cocok untuk seluruh masyarakat Indonesia. Indomie
melakukan segmentasi geografis di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai
Merauke. Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan yang terluas di Indonesia, yang
menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang)
semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan
penetrasi pasar yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok
ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar
tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis
dalam waktu yang sesingkat mungkin.
c. Segmentasi Psikografis
Hadirnya produk mi instan Indomie tentunya disambut antusias oleh masyarakat.
Produk Indomie cocok untuk dikonsumsi oleh semua karakteristik masyarakat, terutama
bagi mereka yang memiliki gaya hidup cenderung konsumtif dan praktis.
2. TARGETING
Targeting dilakukan untuk menentukan berapa banyak segmen pasar yang akan dipilih,
dan bagaimana mengidentifikasikan segmen-segmen tersebut (Zaharuddin, 2006).
Produk Indomie varian goring dan kuah memiliki target pasar untuk semua umur kecuali
bayi dan balita. Untuk varian Produk Indomie My Noodlez, target pemasarannya adalah
anak-anak. Indomie melakukan perubahan strategi target pasar, perusahaan
melakukan beberapa inovasi produk yang memiliki karakteristk yang berbeda yaitu
Indomie Goreng, Indomie Kuah, Indomie Jumbo, Selera Nusantara, Mi Kriting, Taste of
Asia, Kuliner Indonesia, My Noodlez, Real Meat, dan yang terbaru adalah Bite Me.
Perubahan ini dilakukan untuk memenuhi keinginan konsumen akan variasi Indomie.
3. POSITIONING
Positioning merupakan suatu proses menciptakan image yang diinginkan dari suatu
perusahaan dan produk-produknya di benak pengguna pada segmen yang dipilih.
Tujuannya untuk membangun image yang relevan dan penting untuk konsumen.
Indomie untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan berbagai
produk mi instan di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Indomie
sebagai produk mi instan yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi promosi
dan pemasaran yang gencar. Indomie sangat terkanal di Indonesia dan Nigeria.
Positioning yang dilakukan PT Indofood dengan produknya (Indomie) diantaranya:
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Indofood_Sukses_Makmur
http://www.pom.go.id/new/
http://id.wikipedia.org/wiki/Indomie
http://www.indofoodcbp.com/corporate/id-id/home.aspx
http://aninditaayu12.blogspot.com/2016/08/analisis-segmenting-targeting.html