1
BIODATA PENULIS
2
SD MUH Domban 3 Yogyakarta 2006-2012
3
Daftar ISI
Teori Kepribadian
A. Teori Holland Personality ...................................... 6
B. Teori Big Five Personality.................................... 18
C. Teori Kecerdasan Majemuk ................................. 24
D. Teori Prokrastinasi ............................................... 43
E. Teori Kepribadian Plus......................................... 48
F. Teori Kecerdasan ................................................. 52
F.1 Teori Kecerdasan AQ .................................... 52
F.2 Teori Kecerdasan EQ .................................... 54
F.3 Teori Kecerdasan SQ .................................... 55
F.4 Teori Kecerdasan IQ ...................................... 57
G. Teori Self Control ................................................. 64
H. Teori Minat Bakat.................................................. 72
I. Teori Self Efficiacy ............................................... 78
J. Teori Penggunaan Otak Kiri dan Kanan ............. 82
K. Teori Maturity........................................................ 87
L. Teori Usia Mental .................................................. 88
M. Teori Zodiak .......................................................... 89
4
E. Tes Kepribadian Plus ......................................... 129
F. Tes Usia Mental .................................................. 137
G. Tes Penggunaan Otak Kiri dan Kanan .............. 142
H. Tes Kecerdasan .................................................. 152
H.1 Tes Kecerdasan AQ .................................... 152
H.2 Tes Kecerdasan EQ .................................... 158
H.3 Tes Kecerdasan SQ ..................................... 162
H.4 Tes Kecerdasan IQ ....................................... 167
5
TEORI KEPRIBADIAN
6
Beberapa pengertian tantang bimbingan
karir yang ditulis oleh beberapa tokoh antara
lain.
1. Wetik B. memaparkan pengertian
bimbingan karir adalah program
pendidikan yang merupakan layanan
terhadap siswa.(Affandi, Muslim, 2011
:87).
2. P.M. Hatari juga menjelaskan bahwa
bimbingan karir membentuk siswa dalam
proses mengambil keputusan mengenai
karir atau pekerjaan utama yang
mempengaruhi kehidupan di masa depan
(Affandi, Muslim, 2011 :87).
3. Ambo Enre Abdullah dijelaskan bahwa
bimbingan karir merupakan salah satu
jenis bimbingan yang berusaha
membantu individu dalam memecahkan
masalah karir (pekerjaan) untuk
memperoleh penyesuaian diri yang
7
sebaik-baiknya dengan masa depannya
(Affandi, Muslim, 2011 :87).
1. Tipe Realistik
Menyukai pekerjaan yang realistik
.Memiliki kemampuan mekanik namun
kadang kurang dalam berkomunikasi dengan
orang lain, keterampilan koordinasi motorik
lebih, tidak dapat menyesuaikan diri dengan
kelompok, tidak merasa nyaman dengan
pertemuan sosial, memandang diri
cenderung mekanis, menyukai persoalan
8
kongkrit dari pada abstrak, mempunyai
tujuan yang konvensional baik secara politik
maupun ekonomi, jarang berkinerja baik
dalam bidang seni, bekinerja baik dibidang
sains/ilmu pengetahuan, mempunyai
keterampilan verbal yang bagus (Gibson dan
Mitchell, 2010:463).
Kateristiknya orang bertipe realistik
menurut Holland juga orang yang
mengahadapi kehidupan dengan mencari
tujuan dan tugas-tugas yang obyektif dan
faktual untuk dapat memecahkan masalah
yang seringkali melakukan manipulasi
benda-benda, alat-alat, mesin dan lain
sebagainya (Sukardi, 1993:16).
2. Tipe Investi
Menyukai pekerjaan seperti biologi.
Memiliki kemampuan matematis, memiliki
kemampuan ilmiah namun sering kurang
punya kemampuan kepemimpinan, orientasi
9
keilmuan yang kuat berorientasi pada tugas,
orang yang introspektif, bersifat sosial,
memecahkan masalah secara teoritis,
memahami dunia atau alam fisik, menikmati
tugas yang terstruktur, suka bekerja sendiri,
percaya diri dalam aktivitas ilmiah dan
intelektual, memandang diri kurang dalam
kemampuan persuasif (Affandi, Muslim,
2011 :89).
Karakteristiknya obertipe investigatif
menurut Holland juga orang yang
menghadapi kehidupan dengan
menggunakan berbagai kemampuan yang
abstrak dan kreatif. Orangorang yang
demikian paling sesuai dengan lingkungan
pekerjaan yang menghadapkan mereka
pada pekerjaan yang menuntut
kemampuan-kemampuan yang abstrak dan
kreatif disertai dengan potensi-potensi yang
intelejen, imajinatif, serta kepekaan
10
terhadap berbagai masalah yang bersifat
intelektual dan fisik (Sukardi, 1993:16).
3. Tipe Artistik
Menyukai pekerjaan seperti komposer,
musisi, sutradara, penulis, dekorator
interior, artis. Memiliki kemampuan artistik
seperti menulis, bermusik atau bentuk seni
lainnya, namun kurang punya kemampuan
administrasi yang baik, menyukai situasi
tidak terstruktur yang memungkinkan
berekspresi, tidak sosial dan hanya
mempunyai sedikit persoalan ego,
mempunyai kebutuhan lebih besar untuk
ekspresi individual, orang yang bersifat
cepat bertindak secara spontan,.
Karakteristiknya orang bertipe
investigatif menurut Holland juga orang
yang menggunakan perasaan, naluri, emosi
dan imajinasinya untuk menciptakan
bentuk-bentuk seni. Orang termasuk dalam
11
tipe ini akan lebih menitik beratkan
menghadapi keadaan sekitar dengan
ekspresi diri dan menghindari keadaan yang
bersifat intrapersonal, keteraturan atau
keadaan yang menuntut keterampilan fisik
(Sukardi, 1993:16).
4. Tipe Sosial
Menyukai pekerjaan seperti guru, pekerja
rohani, konselor, pekerja sosial,
psikiater/psikolog klinis, terapis, dokter,
perawat. Memiliki keahlian dan talenta sosial
yang tinggi, namun sering kurang punya
kemampuan mekanik dan ilmiah, dapat
menjadi eksekusi bagian penjualan yang baik,
orang yang dominan dan pemimpin, (Affandi,
Muslim, 2011 :90).
Karakteristinya orang bertipe sosial
menurut Holland juga orang yang
menghadapi kehidupan dengan menyeleksi
tugas-tugas yang memerlukan suatu
12
keterampilan antar pribadi dan perhatian
orang lain (Sukardi, 1993:16).
5. Tipe Enterprising atau Pengusaha
Menyukai pekerjaan seperti sales,
manajer, eksekutif bisnis, produser tv,
promotor olahraga, pialag saham, pekerja
iklan. Memiliki kemampuan dan fasih
berbicara namun sering kurang kemampuan
ilmiah, punya banyak teman, menerima
suatu tanggung jawab dengan mudah,
menaruh perhatian pada semua teman,
berdoa setiap hari, lebih bahagia bekerja
dengan kelompok, mempunyai keahlian
berbicara, tidak suka meragukan otak dalam
mencoba memecahkan masalah, lebih suka
memecahkan masalah melalui perasaan dan
manipulasi antarpribadi atas orang lain,
menikmati kegiatan yang terkait dengan
mengajar, merawat dan mengembangkan,
mencerahkan orang lain, memandang diri
13
sebagai orang yang penuh pengertian,
idealis, dan penolong (Affandi, Muslim, 2011
:90).
Karakteristiknya orang bertipe
enterprising/pengusaha menurut Holland
juga orang yang menghadapi kehidupan
dengan menyeleksi tujuan-tujuan, tugas-
tugas yang memerlukan lebih banyak
kemampuan verbal yang sudah tentu
memerlukan energi yang besar, dominan,
pertualang dan dorongandorongan batin
yang diperlukan untuk memenuhi dan
mengarahkan orang lain (Sukardi, 1993:16).
6. Tipe Konvensional
Menyukai pekerjaan yang konvensional
seperti penjaga toko, stanografer,
pustakawan, analisi finansial, banker,
pengestimasi biaya, ahli pajak. Memiliki
kemampuan matematis dan aritmatis
namum sering kurang punya kemampuan
14
artistik, lebih menyukai lingkungan yang
teratur, lebih menyukai aktivitas verbal dan
numeris yang sistematis, menyukai peran
yang berada di bawah otoritas/aturan yang
tertentu (Affandi, Muslim, 2011 :90).
Karakteristiknya meliputi orang bertipe
konvensioanal menurut Holland juga orang
yang menghadapi kehidupan dengan
menyeleksi tujuan-tujuan dan tugas-tugas
yang sesuai dengan adat istiadat dan
masyarakat. Pilihan karir merupakan suatu
keputusan seseorang dalam menentukan
suatu pekerjaan yang sesuai dengan
keinginannya dan kemampuan yang dimiliki
seseorang (Sukardi, 1993:16).
15
dengan lainnya yang sering disebut dengan
Holland’s Hexagon (Schika, Dye dan Curtiss,
1997). Adapun bentuk dari Holland’s Hexagon
tersebut adalah sebagai berikut:
16
memiliki minat artistik yang kuat akan sangat
cocok bila berada dalam lingkup pekerjaan yang
juga bersifat artistik (Osipow, 1983).
17
memiliki satu tipe kepribadian yang kuat dan
akan berkorelasi dengan tipe lingkungan
pekerjaan. (Feist dan Feist, 2006).
18
tersebut adalah extraversion, agreeableness,
conscientiousness, neuriticism, dan openness.
Untuk mempermudah mengingatnya, kita dapat
menggunakan huruf pertama dari masing-
masing dimensi menjadi singkatan “OCEAN”
yang relatif stabil yang mempunyai sifat
permanen dan karateristik yang unik, baik secara
tingkah laku, pikiran, dan perasaan yang mampu
membedakan individu dengan individu yang
lainnya.
19
1. Openness
Dimensi ini erat kaitannya dengan
keterbukaan wawasan dan orisinilitas ide,
mereka senang dengan informasi baru, dan
juga mengacu pada bagaimana individu
bersedia melakukan penyesuaian pada suatu
ide atau situasi yang baru, mudah
bertoleransi, memiliki kapasitas untuk
menyerap informasi, fokus dan kreatif dan
artistik. Orang yang rendah dalam dimensi
ini umumnya dangkal, membosankan atau
sederhana.
2. Conscientiousness
Disebut juga Lack of Impulsivity orang yang
tinggi dalam dimensi conscientiousness
umumnya berhati-hati, dapat diandalkan,
teratur dan bertanggung jawab. Orang yang
rendah dalam dimensi conscientiousness
atau impulsif cenderung ceroboh,
berantakan, dan tidak dapat diandalkan.
20
Penelitian kepribadian awal menamakan
dimensi ini will (kemauan).
3. Extraversion
Dimensi ini berhubungan dengan tingkat
kenyamanan dalam sebuah hubungan,
seseorang dengan kepribadian ekstrovet
cenderung suka berteman, tegas dan ramah,
sedangkan orang yang introvet cenderung
pendiam, pemalu dan tenang. Extraversion
dicirikan untuk menjadi percaya diri,
dominan, aktif dan menunjukan emosi yang
positif, selain itu juga dikaitkan dengan
kecenderungan untuk bersikap optimis.
Pada dimensi ini cenderung dikaitkan
dengan cara seseorng dalam menggunakan
rasionalnya dan cara mengatasi
permasalahannya. Seseorang yang memiliki
tingkat Ektraversion yang tinggi dapat lebih
cepat berteman dari pada seseorang yang
memiliki tingkat ektraversion yang rendah.
21
Extraversion mudah termotivasi oleh
perubahan, variasi dalam hidup, mudah
bosan. Sedangkan seseorang dengan tingkat
extraversion rendah cenderung bersikap
tenang dan menarik diri dari lingkungannya.
4. Agreeableness
Dapat berkarateristik mampu beradaptasi
sosial yang baik mengindikasikan individu
yang ramah, memiliki kepribadian yang
selalu mengalah, menghindari sebuah
konflik dan memiliki kecenderungan untuk
mengikuti orang lain, seseorang yang
memiliki agreeableness yang tinggi
digambarkan sebagai seseorang yang
memiliki value suka membantu, forgiving,
dan penyayang. Ketika seseorang yang
memiliki tingkat agreeableness yang tinggi,
dimana ketika berhadapan dengan konflik,
self esteem mereka akan cenderung
menurun, sedangkan orang-orang yang
22
tingkat agreeableness yang rendah
cenderung untuk lebih agresif dan tidak
kooperatif. Pelajar yang memiliki tingkat
agreeableness yang tinggi memiliki tingkat
interaksi yang lebih tinggi dengan keluarga
dan jarang memiliki konflik dengan teman
yang berjenis kelamin berlawanan.
5. Neuroticism dapat dicirikan dengan
kepemilikan emosi yang negatif seperti rasa
khawatir, cemas, rasa tidak aman, dan labil.
Seseorang yang memiliki tingkat yang
rendah dalam dimensi ini akan lebih
gembira dan puas terhadap hidup
dibandingkan dengan seseorang yang
memiliki tingkat neuroticism yang tinggi.
Mereka akan kesulitan dalam menjalin
hubungan dan berkomitmen, mereka juga
memilik tingkat self esteem yang rendah.
Individu yang memiliki nilai yang tinggi
dalam dimensi ini kepribadiannya mudah
23
mengalami kecemasan, rasa marah, depresi,
dan memiliki kecenerungan emotionally
reactive.
24
Kecerdasan majemuk adalah teori yang
dicetuskan oleh Howard Gardner untuk
menunjukkan bahwa pada dasarnya setiap orang
memiliki bermacam-macam kecerdasan, tetapi
dengan kadar pengembangan yang berbeda
(Aziz, Abdul, 2011 : 50). Gardner banyak
melakukan percobaan demi percobaan dengan
menggunakan alat tes, pelatihan pendidikan,
dan penggunaan multiple intelligences untuk
mencapai rencana-rencana, pengajaran, dan
penaksiran pribadi. Penelitian pertama dilakukan
terhadap anak-anak normal dan anak-anak
berbakat, sedangkan penelitian kedua dilakukan
terhadap orang dewasa yang mengalami gagar
otak. Penelitian tersebut dilakukan untuk
menyatukan hasil penelitian keduanya sehingga
diperoleh suatu teori baru. (Naisaban, Ladislaus,
2004: 158).
Teori tersebut dikembangkan dan
diperkenalkan pada tahun 1983 dalam bukunya
25
yang berjudul Frame of Mind. Selanjutnya pada
tahun 1993 dia mempublikasikan bukunya yang
berjudul Multiple Intelligences: The Theory In
Practice, sebagai penyempurnaan atas buku
yang terbit sebelumnya, setelah banyak
melakukan penelitian tentang implikasi sekaligus
aplikasi teori kecerdasan majemuk di dunia
pendidikan di Amerika Serikat. Teori ini
disempurnakan lagi dengan terbitnya buku
Multiple Intelligences Reframed pada tahun
1999. Besarnya pengaruh dan banyaknya
penelitian yang dia lakukan di bidang psikologi
akhirnya mengantarkan dia menjadi orang
terkenal di dunia pendidikan, terutama sejak
dikembangkannya teori kecerdasan majemuk
(multiple intelligences). (Naisaban, Ladislaus,
2004: 159).
Menurut Gardner, kecerdasan adalah
suatu kumpulan kemampuan atau keterampilan
yang dapat ditumbuhkan, kemampuan untuk
26
memecahkan suatu masalah, kemampuan untuk
menciptakan masalah baru untuk dipecahkan
(Aziz, Abdul, 2011 : 50). Sedangkan multiple
intelegence (kecerdasan majemuk) adalah
kecerdasan yang dimiliki oleh tiap individu lebih
dari satu macam. Teori kecerdasan majemuk
didasarkan atas karya Howard Gardner, pakar
psikologi perkembangan, yang berupaya
menciptakan teori baru tentang pengetahuan
sebagian dari karyanya di Universitas Harvard
(Jasmine, Julia, 2012 : 5).
Howard Gardner mengatakan bahwa
untuk mengembangkan konsep penilaian
kecerdasan melalui kecerdasan majemuk dengan
memandang manusia tidak hanya berdasarkan
skor standar semata melainkan dengan ukuran
kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
terjadi dalam kehidupan manusia, kemampuan
untuk menghasilkan persoalan baru untuk
diselesaikan, kemampuan untuk menciptakan
27
sesuatu atau memberikan penghargaan dalam
budaya seseorang (Pediatri, Sari, 2005 : 2).
Gardner menyusun daftar tujuh
kecerdasan dalam buku Frames of Mind (1993)
yakni kecerdasan linguistik (linguistic
intelligence), kecerdasan logis-matematis
(logical-mathematical intelligence), kecerdasan
visualspasial (spatial intelligence), kecerdasan
musikal (musical intelligence), kecerdasan gerak
tubuh (bodily-kinesthetic intelligence),
kecerdasan interpersonal (interpersonal
intelligence), kecerdasan intrapersonal
(intrapersonal intelligence). Sedangkan
dibukunya Intelligence Reframed (1999), ia
menambahkan adanya dua kecerdasan baru,
yakni kecerdasan naturalis atau lingkungan
(naturalist intelligence) dan kecerdasan
eksistensial (existential intelligence). (Suparno,
Paul. 2007 :5). Adapun kesembilan kecerdasan
28
menurut Howard Gardner tersebut digambarkan
lebih luas sebagai berikut:
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik merupakan
kemampuan untuk menggunakan dan
mengolah kata-kata secara efektif baik
secara oral maupun tertulis seperti dimiliki
para pencipta puisi, editor, jurnalis,
dramawan, sastrawan, pemain sandiwara,
maupun orator. Gardner menyatakan bahwa
“Linguistic Intelligences, involves sensitivity
to spoken and written language, the ability
to learn languages, and the capacity to use
language to accomplish certain goals”
(Gardner, Howard, 2003). Kemampuan ini
berkaitan dengan penggunaan dan
pengembangan bahasa secara umum. Dalam
pengertian bahasa, orang itu mempunyai
kepekaan yang tinggi terhadap makna kata-
kata (semantik), aturan diantara kata-kata
29
(sintaksis), pada suara dan ritme ungkapan
kata (fonologi), dan terhadap perbedaan
fungsi bahasa (pragmatik). (Suparno,
Paul,2007 :26-27).
Anak dengan kecerdasan bahasa yang
menonjol biasanya senang membaca, pandai
bercerita, senang menulis cerita atau puisi,
senang belajar bahasa asing, mempunyai
perbendaharaan kata yang baik, pandai
mengeja, senang membicarakan ide-ide
dengan teman-temannya, memiliki
kemampuan kuat dalam mengingat nama
atau fakta, menikmati permainan kata (utak-
utik kata, plesetan atau pantun, teka-teki
silang, atau bolak-balik kata) dan senang
membaca tentang ide-ide yang menarik
minatnya. Kecerdasan dalam bidang ini
menuntut kemampuan anak untuk
menyimpan berbagai informasi yang
30
berkaitan dengan proses berfikirnya
(Amstrong, Thomas, 2002 :12).
2. Kecerdasan Logis-Matematis
Dalam keterangan tersebut Howard
Gardner menyatakan bahwa kecerdasan
logis-matematis melibatkan kesanggupan
untuk menganalisis masalah secara logis,
mengatasi masalah matematika serta
kesanggupan menginvestigasi suatu
permasalahan sesuai kaidah keilmiahan
(Gardner, Howard, 2003).
Kecerdasan logis-matematis melibatkan
keterampilan mengolah angka dan atau
kemahiran menggunakan logika atau akal
sehat. Ini adalah kecerdasan yang digunakan
ilmuwan ketika menciptakan hipotesis dan
dengan tekun mengujinya dengan data
eksperimental. Hal ini merupakan
kecerdasan yang digunakan akuntan pajak,
scientist, programmer komputer, dan ahli
31
matematika. Termasuk dalam kecerdasan
tersebut adalah kepekaan pada pola logika,
abstraksi, kategorisasi, dan perhitungan
(Amstrong, Thomas, 2002 :20).
Beberapa tokoh yang termasuk dalam
kecerdasan ini seperti B.J. Habibie (pakar
teknologi pesawat), Yohanes Surya
(fisikawan), dan Andi Hakim Nasution
(Chatib, Munif dan Said, Alamsyah, 2012
:86). Seseorang dengan kecerdasan
matematis-logis yang tinggi biasanya
memiliki ketertarikan terhadap angka-angka,
menikmati ilmu pengetahuan, mudah
mengerjakan matematika dalam benaknya,
suka memecahkan misteri, senang
menghitung, mudah mengingat angkaangka
serta skor-skor, menikmati permainan yang
menggunakan strategi seperti catur atau
game strategi, senang menghabiskan waktu
dengan mengerjakan kuis asah otak atau
32
teka-teki logika (Amstrong, Thomas, 2002
:12).
3. Kecerdasan Visual-Spasial
Gardner menyatakan dalam keterangan
tersebut bahwa kecerdasan ruang memiliki
potensi untuk mengenal dan memanipulasi
pola ruang yang luas dan pola ruang yang
kecil. Kecerdasan visualspatial adalah
kemampuan untuk membentuk dan
menggunakan model mental. Orang yang
memiliki kecerdasan ini cenderung berpikir
dalam atau dengan gambar dan cenderung
mudah belajar melalui sajian-sajian visual
seperti film, gambar, video dan peragaan
yang menggunakan model dan slide
(Jasmine, Julia, 2012 : 21).
Seorang anak yang memiliki kecerdasan
ini dalam menggunakan gambar biasanya
lebih mengingat wajah ketimbang nama,
suka menggambarkan ide-idenya atau
33
membuat sketsa untuk membantunya
menyelesaikan masalah, dia juga senang
membangun atau mendirikan sesuatu,
senang dengan bongkar pasang, senang
bekerja dengan bahanbahan seni seperti
kertas, cat, spidol, atau crayon, senang
menonton film atau video, memperhatikan
gaya berpakaian atau hal sehari-hari lainnya,
senang mencorat-coret, mengingat hal-hal
yang telah dipelajarinya dalam bentuk
gambar-gambar (Amstrong, Thomas, 2002
:12).
4. Kecerdasan Musikal
Gardner pernah berkata bahwa “musical
intelligences entails skills in the
performance, composition and appreciation
of musical patterns.” Pernyataan tersebut
menyatakan bahwa kecerdasan musik
terkait dengan kepiawaian dalam
menampilkan, mengarang dan menyusun
34
serta mengapresiasi pola musik. Kecerdasan
musikal adalah kemampuan untuk
menikmati, mengamati, membedakan,
mengarang, membentuk dan
mengekspresikan bentuk-bentuk musik.
Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap
ritme, melodi dan timbre dari musik yang
didengar, kemampuan memainkan alat
musik, kemampuan bernyanyi, kemampuan
untuk mencipta lagu, kemampuan untuk
menikmati lagu, musik, dan nyanyian
(Gunawan, Adi W, 2006:235).
5. Kecerdasan Gerak Tubuh
Kecerdasan gerak tubuh melibatkan
kesanggupan anggota badan untuk
mengatasi masalah atau tampil di hadapan
publik dan memiliki potensi untuk
menggunakan fisik secara keseluruhan
seperti halnya yang dikatakan Gardner,
“bodily kinesthetic intelligence entails those
35
parts of the body to solve problems or
fashion products potential of using one’s
whole” (Gardner, Howard, 2003).
Kecerdasan gerak tubuh adalah
kemampuan menggunakan tubuh untuk
mengekspresikan gagasan atau perasaan
seperti ada pada aktor, atlet, penari,
pemahat, dan ahli bedah atau kemampuan
mengendalikan dan meningkatkan fisiknya
(Ratnawati, Sintha, 2001 :168). Anak dengan
kecerdasan gerak tubuh cenderung suka
bergerak dan aktif, mudah dan cepat
mempelajari keterampilan-keterampilan
fisik serta suka bergerak sambil berpikir,
mereka juga senang berakting, senang
meniru gerak-gerik atau ekspresi teman-
temannya, senang berolahraga, terampil
membuat suatu kerajinan, senang
menggunakan gerakan-gerakan untuk
36
membantunya mengingat berbagai hal
(Amstrong, Thomas, 2002 :12).
6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah
kemampuan untuk memahami orang lain:
apa yang memotivasi mereka, bagaimana
mereka bekerja, bagaimana bekerjasama
dengan mereka, mengerti dan menjadi peka
terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak,
temperamen orang lain juga termasuk
dalam kecerdasan ini (Gardner, Howard,
2003). Jika seseorang memiliki kecerdasan
dalam memahami sesama biasanya ia suka
mengamati sesama, mudah berteman suka
menawarkan bantuan ketika seseorang
membutuhkan, menikmati kegiatan-
kegiatan kelompok serta percakapan yang
hangat dan menyenangkan, senang
membantu sesama yang sedang bertikai
agar berdamai, percaya diri ketika bertemu
37
dengan orang baru, mengetahui bagaimana
cara membuat sesamanya bersemangat
untuk bekerjasama, mementingkan soal
keadilan serta benar-salah dan senang
bersukarela untuk menolong sesama. Rizal
(relawan MER-C/pekerja sosial). Anak yang
memiliki kecerdasan interpersonal yang
tinggi biasanya mampu dengan baik bekerja
dalam kelompok dan sering berperan
sebagai pemimpin (Chatib, Munif dan Said,
Alamsyah, 2012 : 97).
7. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan diri pribadi merupakan
kemampuan untuk memahami diri sendiri
yang terkait dengan kelebihan dan
kekurangan dan cara kerja. Hal demikian
juga termasuk keinginan, ketakutan serta
kemampuan untuk memanfaatkan informasi
secara efektif dalam mengatur kehidupan
sendiri. Termasuk dalam kecerdasan ini
38
adalah kemampuan berefleksi dan
berkeseimbangan diri, memiliki kesadaran
tinggi akan gagasan-gagasannya,
mempunyai kemampuan untuk mengambil
keputusan pribadi, sadar akan tujuan
hidupnya, bisa mengatur perasaan serta
emosi dirinya sendiri (Suparno, Paul,2007
:41).
Anak-anak yang memiliki kecerdasan ini
biasanya menyimpan catatan-catatan dan
hasil kerja mereka dengan baik dan
menikmati kesunyian, bahkan
menyelesaikan waktu dan tempat untuk diri
sendiri. Mereka menyadari akan emosinya
sendiri sehingga mampu mengungkapkan
perasaan mereka dengan baik. Mereka
sadar betul akan siapa dirinya dan ia sangat
senang memikirkan masa depan dan
citacitanya di suatu hari nanti (Amstrong,
Thomas, 2002: 12).
39
8. Kecerdasan Lingkungan
Kecerdasan naturalis atau lingkungan ini
terkait dengan kemampuan untuk
mengenali, membedakan, menggolongkan
dan membuat kategori terhadap apa yang
dijumpai, flora dan dauna di lingkungan
maupun di alam sejagad ini. Howard
Gardner menjelaskan kecerdasan lingkungan
sebagai kemampuan seseorang untuk
mengenali tanaman, hewan dan bagian lain
dari alam semesta. Di dalam keterangan
diatas Gardner menyatakan bahwa
kecerdasan naturalis melibatkan kapasitas
untuk mengklasifikasikan dan memahami
kehidupan dari makhluk hidup flora dan
fauna (Gardner, Howard, 2003).
Sedangkan anak-anak yang memiliki
kecerdasan lingkungan tinggi lebih suka
berada atau berjalan-jalan di alam terbuka,
akrab dengan hewan peliharaan, suka
40
berkebun atau berada di dekat kebun, suka
mencatat fenomena alam yang melibatkan
hewan, tanaman dan hal-hal sejenis,
membawa pulang serangga, bunga, daun,
atau benda-benda alam lain untuk
diperlihatkan kepada anggota keluarga yang
lain. Selain itu, mereka juga suka
mendengarkan bunyi-bunyian diluar dan
mengumpulkan bebatuan.
9. Kecerdasan Eksistensial
Gardner memberikan definisi kecerdasan
eksistensialis sebagai kesiapan manusia
dalam menghadapi kematian, menempatkan
diri dalam ciri manusia yang paling
eksistensial, makna hidup, makna kematian
(Gardner, Howard, 2003). Kecerdasan ini
lebih menonjol pada para filsuf yang berpikir
tentang keberadaan segala sesuatu. Dalam
dunia barat misalnya, seorang filsuf pengikut
aliran filsafat nasionalis, Rene Descartes, dia
41
berkeyakinan bahwa “Aku Berpikir, Maka
Aku Ada” yang sering disebut Cogito Ergo
Sum. Baginya eksistensi seorang manusia
diidentikkan hanya dengan apa yang
dipikirkannya. Sejatinya dia telah
mengabaikan potensi perasaan dan bahkan
potensi kejiwaan (spiritual) sehingga
kepercayaan terhadap eksistensi Tuhan
dalam agama yang berorientasi pada nilai-
nilai kebatinan menjadi tersisihkan. Berbeda
dengan dunia timur khususnya di Indonesia.
Dalam konteks pendidikan negara ini,
menilik pada Undang-Undang RI No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Pada salah satu pasalnya berbunyi
bahwa: “usaha sadar yang disengaja dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual
42
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat bangsa dan negara” (UU dan PP
RI, 2005 :5).
D. TEORI PROKRASTINASI
43
menjadi “procrastinus” yang mempunyai arti
forward it to tomorrow (meneruskan hari esok)
atau dengan kata lain berarti “saya akan
melakukannya nanti” (Burka & Yuen, 2008: 5).
Dari kedua kata tersebut dapat kita tarik
maknanya yang berarti pro-crastinus adalah
suatu keputusan untuk menunda pekerjaan ke
hari berikutnya.
Dalam literatur klasik, prokrastinasi telah
didefinisikan sebagai suatu frekuensi penundaan
dalam memulai dan/atau menyelesaikan tugas.
Di masa lalu, penundaan dipandang sebagai
manifestasi perilaku dari manajemen waktu yang
tidak efisien, tetapi dalam beberapa tahun
belakangan ini, penelitian telah menunjukkan
bahwa pemahaman konseptual mengenai
prokrastinasi masih kurang dan cenderung
menghalangi mekanisme pemeriksaan dasar.
Sedangkan prokrastinasi yang sekarang ini
44
tampaknya lebih terkait dengan faktor emosi,
perilaku, dan kognitif (Ferrari, dkk, 1995: 376).
Menurut Ferrari, pengertian prokrastinasi
dapat dipandang dari berbagai batasan tertentu,
yaitu:
a. prokrastinasi hanya sebagai perilaku
penundaan, yaitu bahwa setiap perbuatan
untuk menunda dalam mengerjakan suatu
tugas disebut sebagai prokrastinasi, tanpa
mempermasalahkan tujuan serta alasan
penundaan yang dilakukan
b. prokrastinasi sebagai suatu kebiasaan atau
pola perilaku yang dimiliki individu, yang
mengarah kepada trait, penundaan yang
dilakukan sudah merupakan respon tetap
yang selalu dilakukan seseorang dalam
menghadapi tugas, biasanya disertai oleh
adanya keyakinan-keyakinan yang irasional
c. prokrastinasi sebagai suatu trait kepribadian,
dalam pengertian ini prokrastinasi tidak
45
hanya sebuah perilaku penundaan saja, akan
tetapi prokrastinasi merupakan suatu trait
yang melibatkan komponen-komponen
perilaku maupun struktur mental 14 lain
yang saling terkait yang dapat diketahui
secara langsung maupun tidak langsung (M.
N. Ghufron, 2003: 17).
Ciri-ciri Prokrastinasi Akademik (Burka &
Yuen, 2008: 8), menjelaskan ciri-ciri seorang
pelaku prokrastinasi antara lain:
a. Prokrastinator lebih suka untuk menunda
pekerjaan atau tugastugasnya.
b. Berpendapat lebih baik mengerjakan nanti
dari pada sekarang, dan menunda pekerjaan
adalah bukan suatu masalah.
c. Terus mengulang perilaku prokrastinasi
d. Pelaku prokrastinasi akan kesulitan dalam
mengambil keputusan.
Menurut Ferrari (Yemima Husetiya, 2010:
6), membagi prokrastinasi menjadi dua jenis
46
prokrastinasi berdasarkan manfaat dan tujuan
melakukannya yaitu:
a. Functional Procrastination Yaitu penundaan
mengerjakan tugas yang bertujuan untuk
memperoleh informasi lengkap dan akurat.
b. Dysfunctional Procrastination Yaitu
penundaan yang tidak bertujuan, berakibat
buruk dan menimbulkan masalah.
Dysfunctional procrastination ini dibagi lagi
menjadi dua hal berdasarkan tujuan mereka
melakukan penundaan:
a. Decisional procrastination Menurut Janis &
Mann, bentuk prokrastinasi yang merupakan
suatu penghambat kognitif dalam menunda
untuk mulai melakukan suatu pekerjaan
dalam menghadapi situasi yang
dipersepsikan penuh stress.
b. Behavioral atau avoidance procrastination
Menurut Ferrari, penundaan dilakukan
dengan suatu cara untuk menghindari tugas
47
yang dirasa tidak menyenangkan dan sulit
untuk dilakukan. Prokrastinasi dilakukan
untuk menghindari kegagalan dalam
menyelesaikan pekerjaan, yang akan
mendatangkan nilai negatif dalam dirinya
atau mengancam self esteem nya sehingga
seseorang menunda untuk melakukan
sesuatu yang nyata yang berhubungan
dengan tugasnya.
E. TEORI KEPRIBADIAN PLUS
48
Menurut Littauer (2008), seseorang yang
memiliki kepribadian sanguinis tidak memiliki
bakat atau kesempatan yang lebih banyak
daripada orang dengan watak lainnya, tetapi
mereka terlihat seperti memiliki lebih banyak
kesenangan. Tipe ini sangat suka
bersosialisasi, bersenang-senang,
menceritakan segala hal, serta ramah.
Seorang Sanguinis selalu bisa dan suka
berinteraksi dengan orang dengan baik dan
dapat menciptakan ketertarikan orang lain
terhadap suatu permasalahan, namun tidak
selalu bisa diandalkan untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Kepribadian tipe ini
meluap-luap dan memiliki keinginan bawaan
untuk menjadi pusat perhatian. Seorang
sanguinis yang populer dalam suatu
kelompok biasanya orang yang paling keras
ketika berbicara dan mengobrol terus
menerus.
49
b. Kepribadian Melankolis Sempurna Tipe
melankolis sempurna dideskripsikan oleh
Littauer sebagai tipe mental yang memiliki
karakteristik yang kuat terkait kemampuan
berfikir, mengevaluasi, dan penilaian. Tipikal
perilaku nya meliputi gemar berpikir,
menilai, membuat perencanaan atau daftar,
gemar mengevaluasi hal-hal positif dan
negatif, dan secara general menganalisis
berbagai fakta. Seorang melankolis
sempurna juga dikenal sebagai tipe
perfeksionis karena kebiasannya yang suka
merencanakan segala sesuatunya secara
detail untuk memastikan semua berjalan
sesuai rencana. Tipe ini adalah yang paling
memiliki intelegensi dibandingkan tipe yang
lain, meskipun terkadang mereka justru
melemahkan atau mempersulit dirinya
sendiri dengan analisis yang berlebihan.
Seseorang melankolis sempurna
50
perasaannya sangat sensitif, sehingga mudah
sekali dikuasai oleh perasaan yang berujung
pada sikap sehari-hari yang murung.
c. Kepribadian Koleris Kuat Seseorang dengan
tipe koleris selalu mengorientasikan dirinya
sebagai pemimpin.
d. Kepribadian Phlegmatis yang Damai
Didespkripsikan sebagai tipe yang paling
datar, dan yang paling suka suasana yang
damai dibandingkan tipe yang lain. Seorang
Phlegmatis damai cenderung tidak beremosi,
tidak menampakkan perasaan sedih atau
senang, serta naik turun emosi tidak jelas.
Tipe ini sangat cocok sebagai mediator
karena mereka sangat menjaga sikap agar
tidak sampai mengecewakan orang lain
sehingga tidak banyak memiliki musuh.
Kelemahan orang Phlegmatik adalah
cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau
susah, acuh tak acuh, tidak peduli, sehingga
51
seringkali mengambil jalan pintas yang paling
gampang (Putri, Widhayani Dan Wishnu,
Sutama, 2017 :280-281).
F. TEORI KECERDASAN
F.1. TEORI KECERDASAN AQ
Menurut bahasa, kata adversity berasal
dari bahasa Inggris yang berarti kegagalan atau
kemalangan (Echols & Shadily, 1993: 14).
Adversity sendiri bila diartikan dalam bahasa
Indonesia bermakna kesulitan atau kemalangan,
dan dapat diartikan sebagai suatu kondisi
ketidakbahagiaan, kesulitan, atau
ketidakberuntungan.
Stoltz (2000: 102) menawarkan empat
dimensi dasar yang akan menghasilkan
kemampuan adversity quotient yang tinggi, yaitu
:
1. Kendali/control ( C ) Kendali berkaitan
dengan seberapa besar orang merasa
mampu mengendalikan kesulitan-kesulitan
52
yang dihadapinya dan sejauh mana individu
merasakan bahwa kendali itu ikut berperan
dalam peristiwa yang menimbulkan
kesulitan.
2. Daya tahan/endurance ( E ) Dimensi ini lebih
berkaitan dengan persepsi seseorang akan
lama atau tidaknya kesulitan akan
berlangsung. Daya tahan dapat menimbulkan
penilaian tentang situasi yang baik atau
buruk.
3. Jangkauan /reach ( R ) Jangkauan merupakan
bagian dari adversity quotient yang
mempertanyakan sejauh manakah kesulitan
akan menjangkau bagian lain dari individu.
4. Kepemilikan/origin and ownership ( O2 )
Kepemilikan atau dalam istilah lain disebut
dengan asal-usul dan pengakuan akan
mempertanyakan siapa atau apa yang
menimbulkan kesulitan dan sejauh mana
seorang individu menganggap dirinya
53
mempengaruhi dirinya sendiri sebagai
penyebab asal-usul kesulitan.
F.2. TEORI KECERDASAN EQ
Kecerdasan menurut Spearman dan
Jones, konsepsi lama tentang kekuatan (power)
yang dapat melengkapi akal pikiran manusia
dengan gagasan abstrak yang universal, untuk
dijadikan sumber tunggal pengetahuan sejati.
Transisi bahasa tersebut, ternyata membawa
perubahan makna yang mencolok. Intelligence,
yang dalam bahasa Indonesia kita sebut
inteligensi (kecerdasan), semula berarti
penggunaan kekuatan intelektual secara nyata,
tetapi kemudian diartikan sebagai suatu
kekuatan lain (Hamzah B, Uno, 2006 : 58).
Aspek-aspek dalam kecerdasan emosional
menurut Desmita (2018, hal:172).
a. Kesadaran Diri Kesadaran diri yakni
kemampuan untuk mengenal dan memilah-
54
milah perasaan, memahami hal yang sedang
kita rasakan dan orang lain.
b. Pengaturan Diri Pengaturan diri ialah
menangani emosi sedemikian rupa sehingga
berdampak positif.
c. Motivasi Motivasi ialah menggunakan hasrat
yang paling dalam untuk menggerakkan dan
membantu kita mengambil inisiatif dan
bertindak sangat efektif, bertahan
menghadapi kegagalan dan frustasi.
d. Empati ialah merasakan yang dirasakan oleh
orang lain.
e. Keterampilan Sosial ialah menangani emosi
dengan baik ketika berhubungan dengan
orang lain dan dengan cermat membaca
situasi dan jaringan sosial, berinteraksi
dengan lancar.
55
menggerakkan serta memimpin cara berfikir dan
tingkah laku seseorang. Para ahli keperawatan
menyimpulkan bahwa spiritual merupakan
sebuah konsep yang dapat diterapkan pada
seluruh manusia, spiritual juga merupakan aspek
yang menyatu dan universal bagi semua
manusia, setiap orang memiliki dimensi spiritual.
Dimensi ini mengintegrasi, memotivasi,
menggerakkan, dan mempengaruhi seluruh
aspek hidup manusia. Dan arti spiritualitas
adalah hubungan dengan yang Maha Kuasa dan
Maha pencipta, tergatung dengan kepercayaan
yang dianut oleh individu Ginanjar, Ary, 2001 :
61).
56
b. Kemampuan untuk menghadapi dan
memanfaatkan penderitaan.
c. Kemampuan untuk menghadapi dan
melmpaui rasa sakit.
d. Kualitas hidup yang ilhami oleh visi dan nilai.
e. Keengganan untuk menyebabkan kerugian
yang tidak perlu (Agus Efendi, 2005 :30).
57
Pengertian Intelegensi menurut
beberapa pakar psikologi di antaranya adalah:
1. Claparedese dan Stern Memberikan definisi
intelegensi adalah penyesuaian diri secara
mental terhadap situasi atau kondisi baru.
2. H.H.Goddard Mendefinisikan intelegensi
sebagai tingkat kemampuan pengalaman
seseorang untuk menyelesaikan masalah-
masalah yang langsung dihadapi dan untuk
mengantisipasi masalah-masalah yang akan
dating.
3. David Wechsler Intelegensi adalah
kemampuan individu untuk berpikir dan
bertindak secara terarah serta mengolah dan
menguasai lingkungan secara efektif.
4. Vernon Merumuskan intelegensi sebagai
kemampuan untuk melihat hubungan yang
relevan diantara objek-objek atau gagasan-
gagasan (Azwar, Saifuddin, 2002 :5).
58
Seseorang memiliki intellegensi yang
berbeda-beda, perbedaan intellegensi ini dapat
dilihat dari tingkah laku dan perbuatnnya.
Adanya perbedaaan ini tersebut dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
(Azwar, Saifuddin, 2002 :8) :
59
diminati oleh manusia dapat memberikan
dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih
baik.
3. Faktor pembentukan Pembentukan adalah
segala keadaan di luar diri seseorang yang
mempengaruhi perkembangan intelegensi.
4. Faktor kematangan Di mana tiap organ
dalam tubuh manusia mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Setiap
organ manusia baik fisik maupun psikis,
dapat dikatakan telah matang, jika ia telah
tumbuh atau berkembang hingga mencapai
kesanggupan menjalankan fungsinya masing-
masing. Oleh karena itu, tidak mengherankan
bila anak-anak belum mampu mengerjakan
atau memecahkan soal-soal matematika di
kelas empat SD, karena soalsoal itu masih
terlampau sukar bagi anak. Organ tubuhnya
dan fungsi jiwanya masih belum matang
untuk menyelesaikan soal tersebut dan
60
kematangan berhubungan erat dengan
umur.
5. Faktor kebebasan Faktor kebebasan artinya
manusia dapat memilih metode tertentu
dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
Di samping kebebasan memilih metode, juga
bebas dalam memilih masalah yang sesuai
dengan kebutuhannya.
6. Stabilitas intelegensi dan IQ Intelegensi
bukanlah IQ. Intelegensi merupakan suatu
konsep umum tentang kemampuan individu,
sedang IQ hanyalah hasil dari suatu tes
intelegensi itu (yang notabene hanya
mengukur sebagai kelompok dari
intelegensi). Stabilitas inyelegensi tergantung
perkembangan organik otak.
61
dan menggunakan bahasa untuk
mengungkapkan makna.
2. Inteligensi keterampilan matematis Yaitu
kemampuan untuk menjalankan operasi
matematis. Peserta didik dengan kecerdasan
logical mathematical yang tinggi
memperlihatkan minat yang besar terhadap
kegiatan eksplorasi.
3. Inteligensi kemampuan ruang Yaitu
kemampuan untuk berpikir secara tiga
dimensi. Cenderung berpikir secara visual.
Mereka kaya dengan khayalan internal
(Internal imagery) sehingga cenderung
imaginaif dan kreatif.
4. Inteligensi kemampuan musical Yaitu
kepekaan terhadap pola tangga nada, lagu,
ritme, dan mengingat nada-nada.
5. Inteligensi Keterampilan kinestetik tubuh
Yaitu kemampuan untuk memanipulasi objek
62
dan mahir sebagai tenaga fisik. Senang
bergerak dan menyentuh.
6. Inteligensi Keterampilan intrapersonal Yaitu
kemampuan untuk memahami diri sendiri
dengan efektif mengarahkan hidup
seseorang.
7. Inteligensi keterampilan interpersonal Yaitu
kemampuan untuk memahami dan secara
efektif berinteraksi dengan orang lain. Pintar
menjalin hubungan social, serta mampu
mengetahui dan menggunakan beragam cara
saat berinteraksi.
8. Inteligensi keterampilan naturalis Yaitu
kemampuan untuk mengamati pola di alam
serta memahami system buatan manusia
dan alam. Menonjol ketertarikan yang sangat
besar terhadap alam sekitar, termasuk pada
binatang, diusia yang sangat dini.
9. Inteligensi emosional Yaitu kemampuan
untuk merasakan dan mengungkapkan emosi
63
secara akurat dan adaftif (seperti memahami
persfektif orang lain).
64
suatu kemampuan untuk menyusun,
membimbing, mengatur, dan mengarahkan
bentuk perilaku yang dapat membawa individu
ke arah konsekuensi positif.
65
Self control memiliki beberapa jenis, Block
dan Block (Lazarus, 1976) mengemukakan tiga
jenis self control yakni:
66
3. Appropriate control merupakan kontrol
individu dalam upaya mengendalikan impuls
secara tepat. Appropriate control sangat
dibutuhkan individu agar mampu
berhubungan secara tepat dengan diri dan
lingkungannya. Jenis kontrol diri ini akan
memberikan manfaat bagi individu karena
kemampuan mengendalikan impuls
cenderung menghasilkan dampak negatif
yang lebih kecil.
67
tugas yang dikerjakannya walaupun ia
merasa kesulitan karena adanya hambatan
baik dari dalam maupun dari luar dirinya.
2. Dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan
norma yang berlaku dimana ia berada.
Kecenderungan individu dalam menaati
aturan dan norma yang berlaku
mencerminkan kemampuannya dalam
mengendalikan diri meskipun sebenarnya
individu ingin melanggar aturan dan norma
tersebut.
3. Tidak menunjukkan perilaku yang
dipengaruhi kemarahan (mampu
mengendalikan emosi negatif). Kemampuan
merespon stimulus dengan emosi positif
membantu individu untuk terbiasa
mengendalikan dirinya dalam berperilaku
sesuai harapan lingkungan.
4. Toleransi terhadap stimulus yang tidak
diharapkan untuk memperoleh manfaat atau
68
keuntungan yang besar.
69
mengendalikan situasi atau keadaan, apakah
dirinya sendiri atau aturan perilaku dengan
menggunakan sumber eksternal.
70
diri individu untuk memilih berbagai
kemungkinan tindakan.
71
H. Teori Minat Bakat
Minat merupakan suatu ketertarikan
individu terhadap satu obyek tertentu yang
membuat individu itu sendiri merasa senang
dengan obyek tersebut. Dalam hal ini Mappier
(1982:62) menjelaskan bahwa minat adalah
suatu perangkat mental yang terdiri dari
campurancampuran perasaan, harapan,
pendidikan, rasa takut atau kecenderungan-
kecenderungan lain yang menggerakan individu
kepada suatu pilihan tertentu.
Menurut Sukardi (1994:83) bahwa
minat merupakan salah satu unsur kepribadian
yang memegang peranan penting dalam
mengambil keputusan masa depan. Minat
seseorang dapat diketahui dari pernyataan
senang atau tidak senang terhadap suatu obyek
tertentu.
Selanjutnya Suryobroto (1988:109)
mendefinisikan minat sebagai kecenderungan
72
dalam diri individu untuk tertarik pada suatu
objek atau menyenangi suatu obyek. Timbulnya
minat terhadap suatu obyek ini ditandai dengan
adanya rasa senang atau tetarik. Jadi boleh
dikatakan orang yang berminat terhadap
sesuatu maka seseorang tersebut akan merasa
senang atau tertarik terhadap obyek yang
diminati tersebut.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat
diasumsikan bahwa timbulnya minat seseorang
itu disebabkan oleh beberapa faktor penting
yaitu rasa tertarik atau rasa senang, faktor
perhatian dan kebutuhan. Kaitannya dengan
penelitian minat siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler seni musik, minat terhadap
sesuatu tersebut tidak dapat diketahui atau
diukur secara langsung harus digunakan faktor-
faktor yang dapat digunakan untuk
mengungkap minat seseorang terhadap
sesuatu. Karena minat tidak dapat diukur
73
secara langsung maka unsur unsur atau faktor
yang menyebabkan timbulnya minat tersebut
diangkat untuk mengungkap minat seseorang.
1. Teori Bakat Menurut Howard Gardner
Gardner
74
e. Teori bakat ruang bidang (spatial): adalah
bakat yang berkaitan dengan persepsi visual.
75
Menurut Utami Munandar “1987” Bahwa
bakat dapat diartikan sebagai kemampuan
bawaan, sebagai potensi yang masih perlu
dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
76
berhubungan erat dengan daya semangat
individu untuk mencapai suatu tujuan.
3. Nilai hidup yang dimiliki individu
Yang dimaksud dengan nilai hidup di sini
adalah bagaimana cara individu memberi arti
terhadap sesuatu di dalam hidupnya, dalam hal
ini yang berhubungan dengan teori bakat dalam
psikologi sebagai bintang film, teori bakat dalam
psikologinya tersebut tidak akan dapat
berkembang secara baik bila ia memberi arti
yang negative terhadap profesi sebagai bintang
film.
4. Kepribadian individu
Sebab kepribadian ini juga sangat memegang
peranan bagi perkembangan teori bakat dalam
psikologi individu, misal konsep diri, rasa percaya
diri, keuletan atau keteguhan dalam berusaha,
kesediaan untuk menerima kritik dan saran demi
untuk meraih sukses yang tinggi.
5. Maturity (kematangan).
77
Teori bakat dalam psikologi tertentu akan
berkembang dengan baik apabila sudah
mendekati atau menginjak masa pekanya. Suatu
hal yang sulit bagi individu adalah dalam
menentukan kapankah saatnya (pada usia
berapakah) seuatu keunggulan atau teori bakat
dalam psikologi tertentu sudah matang untuk
dikembangkan atau dilatih, sebab untuk masing-
masing keunggulan dan untuk setiap individu
kemantangannya belum tentu atau tidak selalu
sama.
78
diharapkan. Self-efficacy adalah
penilaian diri, apakah dapat
melakukan tindakan yang baik
atau buruk, tepat atau salah, bisa
atau tidak bisa mengerjakan sesuai
dengan yang dipersyaratkan. Self-
efficacy berbeda dengan aspirasi
(cita-cita), karena cita-cita
menggambarkan sesuatu yang
ideal yang seharusnya (dapat
dicapai), sedang self-efficacy
menggambarkan penilaian
kemampuan diri.
79
individu, lingkungan, dan perilaku
(triadic reciprocal causation). Teori
self- efficacy merupakan
komponen penting pada teori
kognitif sosial yang umum, di mana
dikatakan bahwa perilaku individu,
lingkungan, dan faktor-faktor
kognitif seseorang untuk
melaksanakan pola perilaku
tertentu.
Gist (1987) dengan merujuk pendapat
Bandura, Adam, Hardy dan Howells,
menyebutkan bahwa self-efficacy timbul dari
perubahan bertahap pada kognitif yang
kompleks, sosial, linguistik, dan/atau keahlian
fisik melelui pengalaman.
Bandura dan Wood (1989) menyatakan
bahwa self-efficacy memiliki peran utama
dalam proses pengaturan melalui motivasi
individu dan pencapaian kerja yang sudah
80
ditetapkan. Pertimbangan dalam self-efficacy
juga menentukan bagaimana usaha yang
dilakukan orang dalam melaksanakan
tugasnya dan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
tersebut.
Bandura (1991) mengungkapkan
bahwa individu yang memiliki self-efficay
tinggi akan mencapai suatu kinerja yang lebih
baik karena individu ini memiliki motivasi yang
kuat, tujuan yang jelas, emosi yang stabil dan
kemampuannya untuk memberikan kinerja
atas aktivitas atau perilaku dengan sukses.
Menurut Gibson et al., (1997), konsep
self-efficacy atau keberhasilan diri merupakan
keyakinan bahwa seseorang dapat berprestasi
baik dalam satu situasi tertentu. Keberhasilan
diri mempunyai tiga dimensi yaitu: tingginya
tingkat kesulitan tugas seseorang yang diyakini
masih dapat dicapai, keyakinan pada
81
kekuatan, dan generalisasi yang berarti
harapan dari sesuatu yang telah dilakukan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa self-efficacy adalah
keyakinan individu dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah yang dihadapinya
diberbagai situasi serta mampu menentukan
tindakan dalam menyelesaikan tugas atau
masalah tertentu, sehingga individu tersebut
mampu mengatasi rintangan dan mencapai
tujuan yang diharapkan.
J. Teori Penggunaan Otak Kanan-Kiri
Otak merupakan bagian organ tubuh manusia
yang menjadi segala daya kekuatan untuk hidup
dan merespon segala stimulus dari luar. Otak
manusia terbagi dalam 2 bagian, sebelah kiri dan
sebelah kanan. Masing-masing bagian otak
manusia memiliki tanggung jawab dalam proses
berfikir, mempunyai spesialisasi kemampuan-
kemampuan tertentu, meski tetap ada
82
persilangan kemampuan antar kedua belahan
otak.
Otak Kiri:
83
Menulis
Berbicara
Logika
Pertimbangan
Otak Kanan:
84
Menurut teori ini, otak kanan
bertanggung jawab secara acak, intuitif, holistik,
menyatukan dan pemikiran subyektif.
Sementara otak kiri berperan untuk berfikir
logika, skuensial, rasional, analitis, dan obyektif.
Kebanyakan individu memiliki preferensi
berbeda dalam menggunakan salah satu gaya
berfikir ini. Jadi seseorang mungkin lebih
cenderung menggunakan otak kiri, dan yang lain
mungkin lebih cenderung ke otak kanan
didasarkan pada bagaimana mereka
menggunakan otak kanan dan otak kiri untuk
memecahkan masalah.
85
Menggunakan otak kanan Orang yang
lebih dominan menggunakan otak kanan
cenderung menggunakan kreativitas untuk
memecahkan suatu masalah. Mereka lebih
banyak mengandalkan intuisi dan lebih cepat
menangkap gambaran keseluruhan situasi.
86
K. Teori Maturity
87
demi masa depan dengan mempersatukan dan
mengintegrasikan seluruh kepribadian tanpa
dipengaruhi oleh ketidaksadaran atau
pengalaman kanak-kanak.
88
mimpi buruk dari pada mereka yang telah
memiliki mental lebih kuat. Maka jika Anda tidak
ingin mengalami mimpi buruk, tingkatkan
kekuatan diri Anda. Salah satu cara utama untuk
meningkatkan kekuatan dan usia mental adalah
dengan berpikir dan bertindak secara dewasa.
Akan tetapi orang dengan mental yang kuat tidak
selalu akan kuat; ada saat-saat dimana seorang
dengan mental dan kepribadian yang kuat dapat
melemah. Kegagalan melakukan sesuatu,
kehilangan sesuatu yang berharga, kehilangan
orang yang dikasihi (seperti sahabat, teman
hidup, orang tua), dapat menyebabkan seorang
dengan mental yang kuat menjadi tidak percaya
diri dan goyah, dan mentalnya melemah. Akan
tetapi jika ditangani dengan benar, kelemahan
mental hanya bersifat sementara.
M. Teori Zodiak
89
dapat menentukan karakter dan kepribadian
anda berdasarkan tanggal lahir anda yang
sesuai dengan Zodiak tersebut, Zodiak pun
sering digunakan dalam peramalan horoskop
harian.
90
Tipe orang aquarius merupakan orang
melakukan segala hal dengan metode yang
efektif sesuai dengan caranya sendiri.
91
Tipe Karakteristik : Jujur, Murah hati, Lembut
dan Dipercayai. Tipe orang pisces merupakan
orang yang mudah untuk dipercayai dalam
menjaga rahasia temannya, sikapnya yang
lembut dan berhat- hati kadang malah dapat
mengakibatkan mereka dimanfaatkan oleh orang
lain. Mereka memiliki kepribadian yang tenang,
dan rendah hati dalam kepribadian dirinya.
Dalam urusan asmara, mereka merupakan orang
yang konservatif, mereka tidak terlalu suka
berimprovisasi dalam hubungan mereka. Namun
di satu sisi mereka perhatian dan lembut
terhadap pasangannya.
92
4. Aries ( 21 Maret - 19 April )
93
Aries merupakan orang yang setia kepada
teman, keluarga dan orang yang dicintainya.
94
Bahkan dalam urusan cinta, taurus merupakan
rasi bintang yang romantis walaupun di satu sisi
mereka kadang cuek dan keras kepala, namun
mereka sangat memperhatikan pasangannya.
Dalam hidupnya taurus mengutamakan Cinta ,
Waktu dan Harta.
95
mereka, mereka mampu bergaul dengan banyak
orang dan memikat banyak orang dengan
perkataanya.
96
Tipe Karakteristik : Mencintai Rumah dan
Keluarga, Tradisional, dan sensitive.
97
merupakan tipe teman simpatik dan setia,
namun ketika cancer terpuruk akan suatu hal,
mereka lebih suka sendiri dan mengatasi
masalahnya sendiri.
98
Kepribadian mereka yang memimpin itulah yang
membuat mereka kadang suka mengatur akan
tetapi mereka melakukan hal tersebut untuk
membuat segala sesuatu lebih baik, bukan
karena ego mereka. Akan tetapi leo kadang
mementingkan kepuasan dirinya.
99
oranglain.
100
Dalam urusan asmara virgo merupakan orang
yang menjaga privasinya, sehingga ketika
mereka sedang berkencan mereka lebih memilih
tempat yang memberikan privasi dan waktu
bicara kepada pasangan mereka.
101
mereka merupakan orang yang mengelilingi
hidup mereka dengan harmoni dan keindahan.
102
10. Scorpio ( 23 Oktober - 21 November )
103
bereaksi terhadap setiap sentuhan maupun
perkataanya.
104
dalam hubungan asmaranya. Mereka merupakan
playboy / playgirl alamiah, mereka adalah orang
yang suka menebar pesona dan membuat orang
yang menurut mereka menarik jatuh cinta, bagi
mereka selalu ada misteri dalam pasangan dan
keinginan dalam menaklukan sosok yang
mempesona bagi mereka.
105
yang praktis, mereka suka mencapai tujuan
mereka dengan sistematis. Mereka merupakan
orang yang tekun dan sabar dalam menjalankan
tugasnya secara bertahap. Capricorn memiliki
dada yang lapang dan mereka mengambil suatu
permasalahan dengan percaya diri. Namun di sisi
lain capricorn dapat mempesona pasangannya
dan mampu mengikuti kemauan pasangan.
106
ALAT UKUR
A. TES HOLLAND
R I A S E C
No. Pernyataan
107
Saya suka menonton film,
9.
pertunjukan dan teater
108
Saya tahu cara memadupadankan
21.
warna dan bentuk dengan baik
109
Untuk mengetahui hasilnya, kamu tinggal menjumlahkan
pernyataan yang kamu beri tanda silang berdasarkan
golongan berikut:
Realistis 1 7 13 19 25
Investigatif 2 8 14 20 26
Artistik 3 9 15 21 27
Sosial 4 10 16 22 28
Enterprising 5 11 17 23 29
Conventional 6 12 18 24 30
110
B. TES BIG FIVE PERSONALITY
111
6. Memiliki kepribadian yang asertif
Sangat 1 2 3 4 5 Sangat
8. Cenderung malas
Sangat
Sangat
Tidak 1 2 3 4 5 Setuju
Setuju
112
Sangat
Sangat
Tidak 1 2 3 4 5 Setuju
Setuju
113
Sangat
Sangat
Tidak 1 2 3 4 5 Setuju
Setuju
114
Sangat
Sangat
Tidak 1 2 3 4 5 Setuju
Setuju
115
Sangat
Sangat
Tidak 1 2 3 4 5 Setuju
Setuju
116
Sangat
Sangat
Tidak 1 2 3 4 5 Setuju
Setuju
117
Sangat
Sangat
Tidak 1 2 3 4 5 Setuju
Setuju
118
C. TES KECERDASAN MAJEMUK
1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 = agak setuju;
4 = setuju; 5 = sangat setuju
119
1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 = agak setuju;
4 = setuju; 5 = sangat setuju
120
1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 = agak
setuju; 4 = setuju; 5 = sangat setuju
121
1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 = agak setuju;
4 = setuju; 5 = sangat setuju
122
1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 = agak setuju;
4 = setuju; 5 = sangat setuju
123
1 = sangat tidak setuju; 2 = tidak setuju; 3 = agak setuju;
4 = setuju; 5 = sangat setuju
124
D. TES PROKRASTINASI
125
4. Bahkan setelah saya membuat keputusan, biasanya
saya menunda untuk menindaklanjutinya
Sangat jarang
Cukup benar
Agak
Cukup banyak
Sangat sering benar
126
7. Saya terus mengatakan, "Saya akan melakukannya
besok."
Sangat jarang
Cukup benar
Agak
Cukup banyak
Sangat sering benar
127
Sangat jarang
Cukup benar
Agak
Cukup banyak
Sangat sering benar
128
E. TES KEPRIBADIAN
11. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan
KELEMAHAN anda !
12. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan
KELEMAHAN anda !
129
13. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan
KELEMAHAN anda !
14. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan
KELEMAHAN anda !
15. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan
KELEMAHAN anda !
130
o Hidup dalam keadaan tidak teratur, tidak
dapat menemukan banyak benda.
131
o Memerlukan banyak waktu pribadi dan
cenderung menghindari orang lain.
132
o Tidak bersedia untuk ikut terlibat dalam
suatu hal.
20. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang
merupakan KELEMAHAN anda !
133
o Penuh kesenangan dan selera humor yang
baik.
134
o Menghargai keperluan dan perasaan orang
lain.
135
o Dapat mendorong atau memaksa orang lain
mengikuti dan bergabung melalui pesona
kepribadiannya.
136
o Bicara terang-terangan dan terkadang tidak
menahan diri.
137
o iya
o Tidak
o Bukan keduanya
4. aku sering meneteskan air mata
o iya
o Tidak
o Bukan keduanya
5. Beberapa orang mengatakan kepada saya: "Anda
seperti pria / wanita paruh baya"
o iya
o Tidak
o Bukan keduanya
6. Saya cukup sering marah
o iya
o Tidak
o Bukan keduanya
7. Saya suka berteman dengan mereka yang lebih tua
dari saya
o iya
o Tidak
o Bukan keduanya
8. Saya tidak suka bangun pagi-pagi
o Benar - saya tidak suka bangun pagi
o Salah - saya suka bangun pagi
o Bukan keduanya
9. Saya peduli dengan pakaian dan gaya rambut saya
o Benar
o Salah
o Bukan keduanya
138
10. Saya mengatakan " ayolah! " Atau " Pasti hari yang
luar biasa! " Bagi diri saya setiap pagi ketika
bangun
o Benar
o Salah
o Bukan keduanya
11. Saya tahu bahwa "Semua realitas adalah hantu,
dan semua hantu itu nyata"
o Ya - saya pernah mendengar ini
o Tidak - Saya sama sekali tidak tahu apa artinya
ini
o Bukan keduanya
12. Saya selalu bertindak sebelum berpikir
o iya
o Tidak
o Bukan keduanya
13. Saya akan tidur sebelum melakukan perjalanan
panjang
o Benar
o Salah
o Bukan keduanya
14. Saya tidak tahu apa yang populer di kalangan anak
muda
o Benar - saya tidak tahu hal-hal itu
o Salah - saya tahu barang-barang itu
o Bukan keduanya
15. Aku mempunyai impian
o iya
o Tidak
o Bukan keduanya
139
16. Saya mengalami masa-masa sulit dalam hidup
saya
o Benar
o Salah
o Bukan keduanya
17. (Baru-baru ini) saya terkadang membuang waktu,
uang atau makanan
o iya
o Tidak
o Bukan keduanya
18. Saya bisa memukul seekor kecoa dengan sebuah
buku
o iya
o Tidak
o Bukan keduanya
19. Saya tidak ingin hidup sendiri
o Benar - saya tidak ingin hidup sendiri
o Salah - Saya ingin hidup sendiri sendiri
o Bukan keduanya
20. Saya ingin menjadi tua
o iya
o Tidak
o Bukan keduanya
21. Terkadang saya menikmati menertawakan orang
lain
o iya
o Tidak
o Bukan keduanya
22. Saya lebih suka tinggal di rumah daripada
melakukan perjalanan
o iya
140
o Tidak
o Bukan keduanya
23. Saya tidak suka membaca buku
o Benar - Saya tidak suka membaca buku
o Salah - Saya suka membaca buku
o Bukan keduanya
24. Saya punya rencana untuk masa depan
o iya
o Tidak
o Bukan keduanya
25. Saya terkadang merasa ingin bernyanyi
o iya
o Tidak
o Bukan keduanya
26. Saya lebih suka tinggal di pedesaan daripada kota
besar
o iya
o Tidak
o Bukan keduanya
27. Saya sering dibodohi orang lain
o iya
o Tidak
o Bukan keduanya
28. Saya sangat emosional
o iya
o Tidak
o Bukan keduanya
29. Saya hanya bisa bahagia ketika saya mengikuti
rencana saya / semuanya berjalan sesuai rencana
o iya
o Tidak
141
o Bukan keduanya
30. Saya tidak akan pernah melewatkan tenggat waktu
o iya
o Tidak
o Bukan keduanya
31. Jenis kelamin saya:
o Pria
o Wanita
G. TES OTAK
1. Bagaimana cara anda membuat keputusan
a. Secara logis
b. Secara intuitif/perasaan
a. Nama
b. Wajah
a. Ya
b. Tidak
142
5. Ketika mendengarkan musik, yang mana yang lebih mudah
anda hafalkan
a. Lirik
b. Nada
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
10. Saya sering bertanya tentang fakta apa yang harus saya
ketahui
a. Ya
143
b. Tidak
a. Tidak
b. Ya
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
144
b. Membuat laporan tersebut sesui dengan yang saya
ingingkan
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
20. Saya tidak suka jika tidak mengetahui tujuan atau arti jika
mengerjakan sesuatu
a. Tidak
b. Ya
a. Tidak
b. Ya
a. Ya
145
b. Tidak
23. Saya suka sesuatu tentang grafik, peta, garis waktu, yang
menggunakan warna dan gambar
a. Tidak
b. Ya
a. Ya
b. Tidak
a. Tidak
b. Ya
a. Ya
b. Tidak
a. Tidak
b. Ya
a. Tidak
146
b. Ya
a. Ya
b. Tidak
a. Tidak
b. Ya
a. Tidak
b. Ya
a. Tidak
b. Ya
34. Saya tidak bisa mengerjakan karya seni (semua jenis seni)
a. Ya
147
b. Tidak
o 1
o 2
o 3
o 4
148
37. Gambar mana yang Anda sukai?
o
o
38. Dari dua grafik di bawah ini, mana yang paling
Anda sukai?
149
o A
o B
o C
o D
H. TES KECERDASAN
1. AQ
a. Nikmati
b. tidak masalah
c. tidak tahan
a. Setuju
b. Agak setuju
c. Tidak setuju
a. Pastinya
b. Mungkin
c. Tidak mungkin
150
a. Terhubung dengan orang dan tempat.
b. "Apa berikutnya?"
151
9. Kenyamanan terendah yang akan saya
pertimbangkan untuk tidur adalah:
a. Di luar di tanah.
b. Sebuah tenda.
c. RV atau kemping.
D. Sebuah motel.
a. Saya menghindar.
c. Saya mencari.
d. Saya kecanduan.
e. Sangat diperlukan.
a. Mengerikan
152
b. Sedikit membingungkan, tapi memang
begitulah hidup ini.
c. Menyenangkan
dBangku taman.
a. Sangat
b. Agak
c. Tidak terlalu
b. Sulit membayangkan.
d. Diharapkan
a. Penting
b. Penting
c. Bermanfaat
153
d. Tidak penting
a. Menyerap lingkungan.
b. Berinteraksi dengan orang-orang.
a. Restoran berantai
b. Restoran kelas atas
154
Anda mewarisi $ 100.000 dari seorang paman
jauh. Apa yang lebih mungkin Anda lakukan
dengan itu?
a. Kelas akting
b. Kelas menulis kreatif
a. Igloo Inuit
155
b. Biara Budha
a. Pondok Afrika
b. Hostel Eropa
a. Pagoda Jepang
b. Spa California
a. Burung beo
b. Hamster
a. Ikan mas
b. Ular
a. Tarantula
b. Kuda
2. EQ
156
1. Ketika seseorang mengharapkan saya untuk
menyelesaikan suatu tugas, hampir tidak pernah
terjadi bahwa saya tidak menyelesaikannya.
Setuju Tidak setuju
157
Setuju Tidak setuju
9. Saya merasa tidak senang ketika harus mengantri
untuk waktu yang lama, terutama ketika saya sedang
terburu-buru.
Setuju Tidak setuju
10. Ketika saya berhasil memperoleh suatu hal saya hanya
berpuas diri untuk sesaat, kemudian saya terpacu
untuk memperoleh hal lain.
158
Berbicara ringan dengan orang tak dikenal.
Menganalisa perilaku sosial orang lain.
Tidak satupun dari hal di atas.
159
Saya mengajak ia membicarakan hal itu dan
menangisinya.
Saya katakan padanya bahwa hidup akan terus
berjalan.
Saya mengajaknya ke pertunjukan komedi untuk
membuatnya tertawa.
Saya menghindarinya untuk beberapa waktu
hingga ia dapat melupakan kesedihannya.
Saya katakan bahwa saya ada untuknya dan
menunggunya menghubungi saya.
3. Tes SQ
1.Kesedihan yang melukai hati saya adalah ...
D.Kebodohan saya
160
2.Revolusi saya pandang sebagai ...
A.Makanan
B.Minuman
C.Alat Petualangan
D.Pasangan Hidup
A.Bingung
B.Mengambil Kesimpulan
C.Tidak Sadar
D.Panik
161
7.Saat MOS , saya memandang kakak kelas sebagai ...
A.Penghuni Surga
B.Calon pasangan hidup
C.Teman
D.Lawan
HASIL TES
Hasil Tes Holland Personality
162
menerima kondisi apa adanya. Saya menyukai praktik
dan yang berhubungan dengan teknik. Oleh karena itu,
saya biasanya memperhitungkan suatu hal dalam
bertindak. Namun, kurang baik dalam bersosialisasi.
Saya juga mudah bosan apabila mengerjakan suatu
tindakan yang berbau dengan seni tetapi tidak bosan
untuk mengerjekan yang hasilnya indah.
b. Investigatif
Rasa ingin tahu terlalu tinggi. Dengan itu saya senang
dengan observasi dan penalaran. Dan tertarik dengan
fenomena mekanisasi, informatik, fisika, dan biologis.
Serta tidak menyukai aktivitas-aktivitas social.
c. Sosial
Saya lebih suka menyelesaikan masalah saya
sendiri, karena kurang pintar dalam hal yang berkaitan
dengan berinteraksi dengan orang lain. Kompetensi-
kompetensi sosial cenderung kurang dikembangkan,
dan hal-hal yang bersifat manual & teknik diperhatikan.
d. Enterprising
Saya Lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang
sistematik dan ilmiah. Kompetensi-kompetensi
kepemimpinan, persuasif dan yang bersifat supervisi
kurang saya kembangkan. Keberhasilan politik dan
ekonomik saya bernilai rendah. Saya suka dengan hal-
163
hal perhitungan dan merencanakan hal-hal yang harus
saya lakukan buat kedepannya.
164
Hasil Tes Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan Majemuk 01 = 30
Kecerdasan Majemuk 02 = 43
Kecerdasan Majemuk 03 = 41
Kecerdasan Majemuk 04 = 27
Kecerdasan Majemuk 05 = 31
Kecerdasan Majemuk 06 = 28
165
Kecerdasan Majemuk 02
Kemampuan menggunakan angka-angka dan penalaran
logika dengan baik, biasanya punya minat yang besar untuk
bereksplorasi dan bertanya tentang berbagai fenomena serta
menuntut jawaban logis.
Profesi: Insinyur, dokter, peneliti, pengacara, akuntan,
programmer, analis sistem, analis keuangan, banker, dsb.
Kecerdasan Majemuk 03
Kemampuan berpikir 2 atau 3 dimensi, termasuk
pemahaman akan bentuk dan ruang serta hubungan antar
benda dalam ruangan, memiliki kepekaan akan arah atau
lokasi tertentu.
Profesi: Arsitek, designer, perencana tata kota, seniman,
fotografer, animator, pelaut, pilot, dsb.
166
menghindarinya. Namun, Anda tampaknya bukan tipe yang
akan membuat alasan, atau menunggu sampai menit terakhir
untuk melakukan sesuatu.
167
mengenal banyak orang penting. Orang adalah hidup
mereka. Bagi orang sanguin, dunia adalah suatu panggung
tempat mereka mementaskan peranmereka.
Hasil Tes SQ
168
Hasil Tes IQ
169
Hasil Tes Usia Mental
170
bergaul atau bersosialisasi maka manfaat yang diperoleh
antara lain :
berfikir lancar
emosi terkendali
daya hafal meningkat
responsif terhadap semua rangsangan
H. ZODIAK
171
mereka dengan sistematis. Mereka merupakan
orang yang tekun dan sabar dalam menjalankan
tugasnya secara bertahap. Capricorn memiliki
dada yang lapang dan mereka mengambil suatu
permasalahan dengan percaya diri. Namun di sisi
lain capricorn dapat mempesona pasangannya
dan mampu mengikuti kemauan pasangan
172
173
Mimpi Masa Depan
Biarkan orang tahu apa yang menjadi mimpi dan impian anda
supaya suatu saat nanti mereka akan mengatakan, “selamat
impian kamu menjadi kenyataan”.
174
DAFTAR PUSTAKA
175
10. Feist, J. & Feist, G.J. 2006. Theories of
Personality. New York: Mc Graw Hill.
11. Azis, Abdul. 2011. Kecerdasan Majemuk dalam
Film Im Not Stupid. Yogyakarta : UIN Sunan
Kalijaga.
12. Pediatri, Sari. 2005. Jurnal Kecerdasan Majemuk
Pada Anak. Vol. 7. No. 2. Hal: 2-3.
13. Phi, D. 2018. “Apa itu Usia Mental?”. Artikel
diunduh dari
https://www.vdshared.com/index.php/alam-
54/34-dunia-manusia/248-apa-itu-usia-mental
Pada tanggal 30 April 2019.
14. Suryabrata, Sumadi. 2007. Psikologi Kepribadian.
Jakarta: PT. Grafindo Persada
15. ICAN Education Consultant, 2018. Membedakan
berfikir dengan otak kanan dan kiri. Artikel
diunduh dari https://www.ican-
education.com/berita-event/tips-
tricks/membedakan_berfikir_dengan_otak_kana
n_dan_kiri pada tanggal 01 Mei 2019.
16. Maulana, Robi. 2016. Definisi Self Efficacy
(Efikasi Diri) Menurut Para Ahli. Artikel diunduh
dari https://psikologihore.com/self-efficacy-
efikasi-diri/ pada tanggal 01 Mei 2019
17. Izzah, S. 2012. “BAB II Kajian Teori” Artikel
diunduh dari http://etheses.uin-
176
malang.ac.id/2231/5/08410092_Bab_2.pdf pada
tanggal 30 April 2019.
18. Arby suharyanto, 2018. “Teori bakat dalam
psikologi.” Artikel diunduh dari
https://dosenpsikologi.com/teori-bakat-dalam-
psikologi pada tanggal 30 April 2019.
177