Anda di halaman 1dari 21

PENGAMATAN SIFAT / CIRI MORFOLOGI, MORFOMETRIK DAN

MERISTIK TUBUH IKAN, IDENTIFIKASI / DETERMINASI,


KLASIFIKASI DAN PENYEBUTAN NAMA IKAN LAIS
(Belodontichthys dinema)

Oleh :

Nama : Tyasischa Novita Alferina


NIM : 1810716220012
Kelompok : 1 (satu)
Asisten : Khairun Nisa

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
praktikan panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada praktikan, sehingga
praktikan dapat menyelesaikan laporan ini.

Laporan praktikum ini dibuat dengan semaksimal mungkin dan dengan berusaha
menghindarkan dari kesalahan dan kekurangan. Praktikan mneyadari bahwasanya
manusia tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat
praktikan harapkan demi perbaikan penulisan laporan praktikum selanjutnya.

Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk kepada kita
semua agar apa yang diharapkan dan dicita-citakan menjadi sukses.

Praktikan
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN..............................................................
1.1. Latar Belakang.............................................................
1.2. Tujuan Praktikum.........................................................
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA....................................................
BAB 3. METODE PRAKTIKUM.................................................
3.1. Waktu dan Tempat......................................................
3.2. Alat dan Bahan...........................................................
3.3. Prosedur Kerja.............................................................
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................
4.1. Hasil..............................................................................
4.1.1. Pengamatan Sifat Morfologi Meristik Tubuh Ikan Lais
(Belodontichthys dinema)................................

4.1.2. Pengamatan Sifat Morfologi Morfometrik Tubuh Ikan Lais


(Belodontichthys dinema)..........................

4.1.3. Identifikasi/Determinasi Ikan Lais (Belodontichthys


dinema)............................................................
4.1.4. Klasifikasi dan Penyebutan Nama Ikan Lais (Belodontichthys
dinema)............................................................
4.2. Pembahasan.................................................................
4.2.1. Pengamatan Sifat Morfologi Meristik Tubuh Ikan Lais
(Belodontichthys dinema)................................

4.2.2. Pengamatan Sifat Morfologi Morfometrik Tubuh Ikan Lais


(Belodontichthys dinema).................

4.2.3. Identifikasi/Determinasi Ikan Lais (Belodontichthys


dinema).............................................................
4.2.4. Klasifikasi dan Penyebutan Nama Ikan Lais
(Belodontichthys dinema).................................

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN.........................................


5.1. Kesimpulan................................................................
5.2. Saran.....................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Halaman

3.1. Alat-alat yang Digunakan .................................................................


3.2. Bahan-bahan yang Digunakan ..........................................................
4.1. Ciri Morfologi Meristik Ikan Lais (Belodontichthys dinema) ...........
4.2. Ciri Morfologi Morfometrik Ikan Lais (Belodontichthys dinema) ....
DAFTAR GAMBAR
Halaman

4.1. Ikan Lais (Belodontichthys dinema) Secara Utuh ...................


4.2. Kepala Ikan Lais (Belodontichthys dinema) ............................
4.3. Sirip Punggung Ikan Lais (Belodontichthys dinema)...............
4.4. Sirip Dada Ikan Lais (Belodontichthys dinema).......................
4.5. Sirip Perut Ikan Lais (Belodontichthys dinema).......................
4.6. Sirip Dubur Ikan Lais (Belodontichthys dinema).....................
4.7. Sirip Ekor Ikan Lais (Belodontichthys dinema)........................
4.8. Insang Ikan Lais (Belodontichthys dinema)..............................
4.9. Sisik Ikan Lais (Belodontichthys dinema)................................
4.10. Gigi Ikan Lais (Belodontichthys dinema).................................
4.11. Ikan Lais (Belodontichthys dinema) Secara Utuh Beserta Ukurannya
.....................................................................................................
4.12. Kepala Ikan Lais (Belodontichthys dinema) Beserta Ukurannya
....................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Karakter morfologi telah lama digunakan dalam biologi perikanan


untuk mengukur jarak dan hubungan kekerabatan dalam pengkategorian
variasi dalam taksonomi. Hal ini juga banyak membantu dalam
menyediakan informasi untuk pendugaan stok ikan. Meskipun demikian
pembatas utama dari karakter morfologi dalam tingkat ras adalah variasi
fenotip yang tidak selalu tepat dibawah kontrol genetik tetapi dipengaruhi
oleh perubahan lingkungan. Pembentukan fenotip pada ikan memungkinkan
ikan merespon secara adaptif perubahan dari lingkungan melalui modifikasi
fisiologi. Lingkungan mempengaruhi variasi fenotip, walau bagaimanapun
karakter morfologi telah dapat memberikan manfaat dalam identifikasi stok
khususnya dalam suatu populasi yang besar (Turan, 1999).
Kajian morfologi pada ikan meliputi studi morfometrik dan
meristik. Morfometrik adalah ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh atau
bagian tubuh ikan, misalnya panjang total dan panjang baku. Ukuran ini
merupakan salah satu hal yang dapat digunakan sebagai ciri taksonomik saat
mengidentifikasi ikan. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan milimeter
atau centimeter dan ukuran yang dihasilkan disebut ukuran mutlak. Adapun
meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah 2 bagian tubuh dari ikan,
misalnya jumlah sisik pada garis rusuk serta jumlah jarijari keras dan lemah
pada sirip punggung (Affandi, et al.,1992).
Data yang dihasilkan dari ciri morfometrik bersifat continuous
data untuk selanjutnya diolah dan dianalisa melalui pendekatan statistik,
sedangkan data yang dihasilkan dari ciri meristik bersifat discrete data
(Turan,1999).
Studi morfometrik secara kuantitatif memiliki tiga manfaat, yaitu:
(1) membedakan jenis kelamin dan spesies; (2) mendeskripsikan pola-pola
keragaman morfologis antar populasi atau spesies; (3) mengklasifikasikan
dan menduga hubungan filogenik. Karakter morfometrik juga dapat
digunakan untuk membedakan antara satu jenis ikan dengan jenis ikan
lainnya diantara spesies yang sama dari geografis atau tempat yang berbeda
dan antar varietas ikan (Turan, 1999).
Menurut Yulfiperius (2006), untuk menghindari kepunahan dan
mengembalikan keberadaan jenis-jenis ikan yang hampir punah perlu
dilakukan upaya pelestarian sumberdaya ikan, antara lain dengan cara
melakukan domestikasi. Akan tetapi sebelum melakukan domestikasi perlu
dilakukan beberapa kajian, seperti kajian morfometrik dan meristik. Karena
informasi mengenal biologi, ekologi dan pengembangbiakan dalam upaya
domestikasi perlu diungkap. Menambah keanekaragaman jenis ikan pada
suatu perairan yang bukan berasal dari habitat perairan tersebut mungkin
dapat menjadikan ikan-ikan spesies baru tersebut sebagai kompetitor atau
bahkan predator yang serius bagi ikan-ikan endemik di suatu perairan.
Apalagi jika ikan-ikan spesies baru yang dimasukkan memiliki daya tumbuh
kembang yang sangat cepat. Hal ini sangat memungkinkan menjadi
ancaman serius bagi ikan-ikan endemik yang mungkin saja memiliki daya
tumbuh kembang yang jauh lebih rendah dibandingkan ikan-ikan spesies
baru yang dimasukkan pada perairan tersebut (Anonim, 2011).
Saat ini salah satu sungai yang mengalami penurunan (degradasi)
jumlah tangkapan ikan di Provinsi Lampung adalah Sungai Tulang Bawang.
Sungai Tulang Bawang adalah sungai terlebar di Provinsi Lampung yang
memiliki lebar ± 200 m dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) mencapai
1285 km2. Sungai Tulang Bawang memiliki keragaman spesies ikan yang
sangat banyak. Salah satu jenis ikan yang terdapat hampir diseluruh DAS
Tulang Bawang adalah ikan tembakang (Helostoma temmincki).
Berdasarkan hasil wawancara dengan para nelayan dan beberapa pedagang
ikan di pasar tradisional diperoleh informasi bahwa jumlah tangkapan dan
ukuran ikan tembakang semakin menurun. Untuk melakukan pelestarian
ikan tembakang dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya
adalah dengan menggunakan metode domestikasi yang didahului dengan
kajian morfometrik dan meristik. Hal ini dilakukan karena informasi
biologi, ekologi, dan pengembangbiakan ikan tembakang belum banyak
diketahui sehingga perlu dilakukan penelitian ini.
1.2.Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mangamati dan memahami ciri-ciri atau sifat-sifat bagian luar


tubuh ikan yang selanjutnya digunakan untuk mencandera,
mendiagnosa atau mendeskripsikan ciri morfologi dari ikan yang
bersangkutan.
2. Mengamati dan memahami ciri-ciri atau sifat-sifat bagian luar tubuh
ikan yang selanjutnya digunakan untuk mencandera, mendiagnosa
atau mendeskripsi ciri morfologi dalam bentuk nilai kuantitatif
(angka).
3. Untuk mengidentifikasi/determinasi ikan dan penggunaan kunci
identifikasi ikan.
4. Melakukan pengklasifikasian dan penyebutan nama ikan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Ciri-ciri


yang dimiliki hewan vertebrata yaitu memiliki rangkaian tulang kecil
(vertebra) yang memanjang pada bagian dorsal dari kepala hingga ekor,
tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan, dan ekor pada
sebagian vertebrata. Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan,
otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak, memiliki faring bercelah,
yang merupakan tempat insang pada ikan namun pada hewan darat hanya
terdapat pada tingkat embrio, sistem pencernaan memiliki kelenjar
pencernaan, hati dan pancreas, jantung beruang 2 hingga 4, rongga tubuh
mengandung sistem visceral, memiliki sepasang ginjal dengan saluran untuk
mengeluarkan zat sisa, memiliki gonad sepasang pada betina dan jantan,
darah menandung sel darah putih dan sel darah merah berhemoglobin.
Vertebrata hidup diberbagai habitat baik darat dan laut (Jasin, 1989).
BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ikhtiologi Pengamatan Sifat Ciri Morfologi Kualitatif dan

Kuantitatif Tubuh Ikan, Identifikasi, Klasifikasi dan Penyebutan Nama Ikan

Lais (Belodontichthys dinema) dilaksanakan pada hari Sabtu, 02 Maret 2019

pada pukul 08:00 – 10:00 WITA, yang dilaksanakan di Laboratorium

Ikhtiologi Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung

Mangkurat, Banjarbaru.

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Ikhtiologi ini adalah :

3.2.1. Alat

Tabel 3.2.1 Alat yang digunakan dalam praktikum


NO ALAT KEGUNAAN

1 Sterofoam 30cm x 20cm Alas ikan

2 Jarum pentul Penyangga ikan

3 Penggaris Mengukur panjang

maupun lebar ikan

4 Alat tulis Menulis data yang

diperoleh

5 Buku Hasanuddin Saanin Mengidentifikasi dan

penamaan ikan
6 Tissue Membersihkan

3.2.2. Bahan

Tabel 3.2.2 Bahan yang digunakan dalam praktikum


NO Bahan Kegunaan

1 Ikan segar dalam keadaan hidup bahan utama praktikum

ataupun mati dengan kondisi yang yang digunakan dalam

masih utuh percobaan

3.3. Prosedur Pengamatan

Prosedur pengamatan yang digunakan pada praktikum ini adalah


sebagai berikut :

1. Pengamatan ciri/sifat morfologi (anatomi luar) kualitatif tubuh ikan

a) Letakkan ikan diatas sterofoam.

b) Hadapkan kepala ikan menghadap kiri lalu rentangkan bagian

sirip, ekor atau bagian tubuh lainnya yang belum terlalu nampak

menggunakan jarum pentul.

c) Amati dan gambar bagian ikan yang tampak.

d) Membuat deskripsi ikan yang bersangkutan dengan mengikuti

arahan khusus (terlampir) di dalam buku petunjuk praktikum.

2. Pengamatan ciri/sifat morfologi (anatomi luar) kuantitatif tubuh ikan

a) Letakkan ikan diatas sterofoam


b) Rentangkan bagian sirip, ekor atau bagian tubuh lainnya yang

belum terlalu nampak menggunakan jarum pentul

c) Ukur seluruh tubuh ikan, bagian kepala ikan, bagian badan ikan

dan bagian ekor ikan.

d) Membuat deskripsi ikan yang bersangkutan dengan mengikuti

arahan khusus (terlampir) didalam buku petunjuk praktikum.

3. Identifikasi/determinasi ikan dan penggunaan kunci identifikasi ikan

a) Menyiapkan buku Hasanuddin Saanin.

b) Membaca informasi dan kunci identifikasi.

c) Membaca atau mengamati data ciri morfologi ikan.

d) Membandingkan dengan kunci identifikasi.

4. Klasifikasi dan penyebutan nama ikan

a) Menyiapkan buku Hasanuddin Saanin.

b) Membaca informasi dan kunciidentifikasi.

c) Memilih dan menetapkan nomor pilihan sesuai dengan urutan

klasifikasi ikan yang bersangkutan.

d) Membuat urutan klasifikasi dari kelas sampai jenis dari ikan

yang bersangkutan.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Pengamatan Sifat Morfologi Meristik Tubuh Ikan Lais


(Belodontichthys dinema)

Tabel 4.1.1 Hasil pengamatan ciri morfologi kualitatif Ikan Lais


(Belodontichthys dinema)

No Bagian Tubuh Keterangan


1 Bentuk bangun tubuh
2 Warna ikan Hitam keabu-abuan
3 Rangka ikan terdiri atas Tulang rawan (mudah
dilenturkan)
4 Bangun kepala Simetris
5 Letak mata Pada kiri-kanan kepala
6 Bernapas dengan Insang
7 Celah insang Pada sisi bawah kepala
8 Alat labirin
9 Sirip perut Ada
10 Sirip punggung Ada
11 Alat penempel, pelekat dan
penghisap
12 Kulit badan Tidak bersisik (licin)
13 Linea literalis (garis rusuk) Ada
14 Letak linea literalis Diatas sirip dada (pectoral)
15 Bentuk Linea literalis Garis lurus
16 Sirip punggung (dorsal) Semua berjari-jari lemah
17 Sirip dada/badan (pectoral)
18 Sirip perut (ventral)
19 Sirip belakang/dubur (anal)
20 Bentuk ekor
21 Rusuk
22 Sungut
23 Tulang rangka badan
24 Habitat ikan
25 Posisi mulut
26 Sirip tambahan
27 Sirip tambahan

Gambar 4.1. Ikan Lais (Belodontichthys dinema) secara utuh

Gambar 4.2. Kepala Ikan Lais (Belodontichthys dinema)

Gambar 4.3. Sirip punggung (dorsal) Ikan Lais (Belodontichthys


dinema)
Gambar 4.4. Sirip Dada Ikan Lais (Belodontichthys dinema)

Gambar 4.5. Sirip Perut Ikan Lais (Belodontichthys dinema)

Gambar 4.6. Sirip Dubur Ikan Lais (Belodontichthys dinema)

Gambar 4.7. Sirip Ekor Ikan Lais (Belodontichthys dinema)

Gambar 4.8. Insang Ikan Lais (Belodontichthys dinema)


Gambar 4.9. Sisik Ikan Lais (Belodontichthys dinema)

Gambar 4.10. Gigi Ikan Lais (Belodontichthys dinema)

Gambar 4.11. Ikan Lais (Belodontichthys dinema) secara utuh


beserta ukurannya

Gambar 4.12. Kepala Ikan Lais (Belodontichthys dinema) beserta


ukurannya
4.1.2. Pengamatan Sifat Morfometrik Tubuh Ikan Lais
(Belodontichthys dinema)

Tabel 4.1.2. Hasil pengamatan ciri morfometrik tubuh Ikan Lais


(Belodontichthys dinema)

1 Panjang total 19,2 cm


2 Tinggi badan 8,1 cm
3 Lebar badan 1,2 cm
4 Panjang kepala 3,5 cm
5 Panjang ekor 11,5 cm
6 Jarak antara kepala dengan sirip punggung (dorsal) 3,3 cm
7 Jarak antara sirip punggung (dorsal) dengan sirip ekor 12,1 cm
(caudal)
8 Jara anatara sirip dada/depan (ventral) dengan sirip 4,2 cm
dubur/belakang (anal)
9 Jarak antara sirip dubur/ belakang dengan sirip ekor
(caudal)
10 Panjang linea literalis 14,5 cm
11 Jumlah sisik pada linea literalis Tidak ada
12 Jumlah tutup insang 2 keping
13 Jumlah lapis insang 2 helai
14 Jumlah sirip punggung (dorsal) pertama keras 2 helai
15 Jumlah sirip punngung (dorsal) pertama lemah
16 Jumlah sirip punggung (dorsal) kedua keras
17 Jumlah sirip punggung (dorsal) kedua lemah
18 Jumlah sirip dada/depan (pektoral) keras 6 helai
19 Jumlah sirip dada/depan (pektoral) lemah 13 helai
20 Jumlah sirip perut (ventral) keras
21 Jumlah sirip perut (ventral) lemah 92 helai
22 Jumlah sirip dubur/belakang (anal) keras
23 Jumlah sirip dubur/belakang (anal) lemah
24 Jumlah sirip ekor (caudal) 16 helai
25 Jumlah gigi atas 33 buah
26 Jumlah gigi bawah 48 buah

4.1.3. Identifikasi/Determinasi Ikan Lais (Belodontichthys dinema)

4.1.4. Klasifikasi dan Penyebutan Nama Ikan Lais (Belodontichthys


dinema)

IKAN LAIS

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub Ordo : Siluroidea
Famili : Siluridae
Genus : Cryptopteru

Ciri-ciri Ikan Lais :

 Tidak memiliki sisik


 Ujung belakang lubang hidung di muka pinggiran depan mata.
 Gigi-gigi pada tulang mata bajak (dengan satu kecualian) satu
tumpuk.
 Mempunyai Sungut dua pasang.
 Sirip punggung rudimenter atau tidak ada bersirip perut.
 Tidak mempunyai sirip lemak.
 Sirip dubur sangat panjang.
 Ikan Lais mempunyai pola pertumbuhan yang isometrik yaitu
pertumbuhan panjang seimbang dengan pertumbuhan berat.
 Bentuk tubuh ikan lais masih dalam batas bentuk tubuh ikan pada
umumnya yaitu dengan nilai “B” berkisar antara 2,5- 3,5.
Berdasarkan nilai faktor kondisi yaitu berkisar 0,24-0,44 ikan lais
termasuk jenis ikan yang pipih.
 mempunyai 10-11 tulang tambahan tutup insang.
Ikan Lais hidup di sungai yang termasuk tipe sungai berawa dan banjiran.
Daerah penyebaran ikan ini di Indonesia adalah di Sumatera, Kalimantan
dan Jawa. Jenis ikan yang dikatakan ikan lais pada umumnya oleh
masyarakat adalah jenis-jenis ikan dari famili Siluridae yang terdiri dari
beberapa genus. Diantara genus-genus tersebut yang mempunyai spesies
paling banyak adalah Cryptopterus yaitu terdiri dari C. bicirrhis, C.
schilbeides, C. cryptopterus, C. hexapterus, C. limpok, C. macrocephalus, C.
apogon, C. micronema, C. lais dan C. mononema (Saanin, 1984 dan Kottelat
et al., 1993).

Sistimatika Ikan Lais Cryptopterus spp. yang termasuk kelompok ikan


catfish Nama daerah ikan lais ini di Indonesia sangat beragam dan
bermacam-macam antara lain dikenal dengan nama lais padi, lais tunggul,
limpok, padgiat, mahor, bentilap, léé, lais timah dan lais putih.

Ciri khas :
Kelompok Siluridae kebanyakan terdiri dari spesies ikan yang
tahan terhadap kondisi deoksigenasi dan diistilahkan dengan
sebutan “blackfish” . Ikan-ikan ini sebagian besar waktu hidupnya
dihabiskanan air hitam. Perairan air hitam dicirikan oleh warna
perairan yang coklat tua sampai kehitaman yang disebabkan oleh
adanya asam humat, pH relatif lebih rendah tapi tidak keruh
(transparansinya tinggi). Semakin banyak (H+) kondisi semakin
asam. Kelompok Siluridae sering berada pada air yang tenang di
floodplain dan mereka pindah ke sungai, mereka tinggal di
pinggir sungai yang bervegetasi atau lubuk di dasar sungai pada
periode kemarau. Ikan Lais memanfaatkan tegakan rumput
terendam dan hutan rawa jika tinggi air meningkat dan melimpah
dari tebing.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai