PENDAHULUAN
dapat menyebabkan kematian secara global, yakni 8,8 juta kematian pada
tahun 2015 (WHO, 2017). Menurut WHO, kanker merupakan salah satu
dari empat jenis Penyakit Tidak Menular (PTM) utama. Selain kanker
penyakit pernapasan kronis (asma dan penyakit paru obstruksi kronis), dan
di USA, jumlah kasus baru didapatkan sekitar 22.220 kasus setiap tahunnya
ovarium dari total kanker pada perempuan dan terdapat 1 dari 68 perempuan
terbanyak pada wanita di dunia dan merupakan kanker alat genital ketiga
setelah kanker serviks dan kanker korpus uteri. Berdasarkan data yang
kanker ovarium dan angka kematian akibat penyakit ini mencapai 7.075
Pada pasien kanker ovarium, banyak kasus kanker yang ditemukan sudah
pada stadium lanjut. Hal ini disebabkan karena kanker tidak menunjukkan
tanda dan gejala penyakit yang khas. Angka kejadian penyakit ini banyak
maka makin tinggi pula kasus yang ditemukan. Pada usia 40-44 tahun
sekitar 15-16 per 100.000 orang dan usia 70-74 tahun sekitar 57 per 100.000
angka kejadian dari total 82 pasien kanker ovarium, yaitu pada usia di
bawah 20 tahun sebesar 1,2%, usia 20-34 tahun 12,2%, usia 35-50 tahun
2013).
3
terdapat kelahiran kedua (Sung et al., 2016). Wanita yang memiliki anak
memiliki faktor risiko 29% lebih rendah bila dibandingkan dengan wanita
yang didiagnosis ovarian Serous Borderline Tumor (SBT) sejak tahun 1992-
analisis studi kohort Indeks Massa Tubuh (IMT) memiliki hubungan dengan
5 kg/m² pada wanita dengan IMT di atas 18,5 kg/m² (Nagle et al, 2015).
Wanita yang pernah menggunakan kontrasepsi oral memiliki faktor risiko
kontrasepsi oral lebih dari 10 tahun memiliki 45% faktor risiko yang lebih
1.340 kanker (1.032 endometrial dan 308 ovarium) di Australia pada tahun
Kondisi wanita yang infertil pun telah diketahui dapat meningkatkan risiko
digunakan untuk mengatasi hal ini. Akan tetapi, penggunaan obat-obat itu
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ovarium
menuju daerah medial ovarium dan tuba. Arteri ovarica dan arteri
karena itu, serat nyeri aferen visceral naik secara retrogard dengan
Korteks dan medulla tidak memiliki batas yang jelas dan kedua
berasal dari folikel yang mengalami ovulasi dan korpus albikans saat
dibedakan menjadi tiga tipe utama, yaitu sex cord stromal tumors,
banyak dan juga paling agresif. Hal ini karena banyak wanita
2012).
ovarium. Teori itu antara lain teori gonadotropin, teori androgen, dan
15
a. Usia
antara usia 20-34 tahun, 7,3 % antara 35-44 tahun, 19,1 % antara
2013).
b. Jumlah paritas
(G2-G4)(Kangetal.,2010).
18
d. Usia Menarche
e. Kontrasepsi hormonal
2015).
19
f. Obat fertilitas
2014).
2012).
kemudian membentuk kista. Jika hal ini terjadi maka sel epitel dapat
keluhan (95%) dan keluhan yang timbul pun tidak spesifik seperti
Kanker ovarium tidak menimbulkan gejala pada waktu yang lama. Gejala
1. Stadium Awal
a. Gangguan haid
rambut)
2. Stadium Lanjut
a. Asites
c. Perut membuncit
g. Sesak nafas
h. Dyspepsia
23
2014.
tipe sel.
a. Serous tumours
Benign (cystadenoma)
Benign (cystadenoma)
c. Endometroid tumors
Benign (cystadenoma)
25
Benign
Borderline tumors
Brenner tumor
f. Epithelial-stromal
Adenocarcinoma
a. Granulosa tumor
Fibromas
Fibrothecomas
Thecomas
26
d. Gyandroblastoma
a. Teratoma
b. Monodermal
c. Dysgerminoma
Colonic, appencieal
Gastric
Breast
A. Pencegahan Primer
Pencegahan primer yaitu upaya mempertahankan orang yang sehat agar tetap
sehat atau mencegah orang sehat menjadi sakit. Upaya pencegahan primer dapat
seperti :
Menurut ACS, perempuan yang menggunakan alat kontrasepsi secara oral (pil
KB) untuk tiga sampai lima tahun diperkirakan mengurangi risiko terkena kanker
Dari penelitian ACS, operasi sterilisasi, berupa pengikatan saluran indung telur
3. Diet
terkena kanker indung telur. Apalagi, jika anda membatasi konsumsi daging dan
4. Olahraga
rutin (minimal 3 kali dalam seminggu dengan waktu olahraga minimal 15 menit)
risiko kegemukan. Semua akibat baik dari olahraga itu penting untuk menjaga
B. Pencegahan Sekunder
pencegahan ini dapat dilakukan dengan diagnosa dini dan pengobatan yang tepat.
Diantaranya :
a1. Operasi
dan sejauh mana kanker itu telah menyebar dalam tubuh. Di bawah ini ada
a. Unilateral oophorectomy
b. Bilateral oophorectomy
c. Bilateral salpingectomy
e. Radical hysterectomy
f. Cytoreduction
a2. Kemoterapi
diminum. Kemoterapi ini juga penting untuk mencegah kanker menyebar ke organ
tubuh lainnya. Untuk penderita kanker ovarium yang menyerang sel epitel,
tinggi. Walaupun pengobatan ini efektif untuk kebanyakan jenis kanker tapi
USG adalah cara pemeriksaan invasif yang lebih murah. Dengan USG dapat
secara tegas dibedakan tumor kistik dengan tumor yang padat. Pada tumor dengan
Dengan CT-Scan dapat diketahui ukuran tumor primer, adanya metastasis ke hepar
CT-Scan kurang disenangi karena (1) risiko radiasi, (2) risiko reaksi alergi
terhadap zat kontras, (3) kurang tegas dalam membedakan tumor kistik dengan tumor
Jika dibandingkan dengan CT-Scan, MRI tidak lebih baik dalam hal diagnostic,
pelvis.18
operasi pengangkatan tumor primer dan metastasisnya, dan bila perlu diberikan
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perluasan suatu kanker ovarium dengan
1. Sitologi 7
Jika pada surgical staging ditemukan cairan peritoneum atau asites, cairan
peritoneum atau asites tidak ada, harus dilakukan pembilasan kavum abdomen dan
cairan bilasan tersebut diambil sebagian untuk pemeriksaan sitologi. Penelitian pada
kasus-kasus kanker ovarium stadium IA ditemukan hasil sitologi positif pada 36%
kasus, sedangkan pada kasus-kasus stadium lanjut, sitologi positif ditemukan pada
45% kasus.
2. Apendektomi 7
apendiks jarang terjadi pada kasus kanker ovarium stadium awal (<4%). Pada kanker
karena itu, apendektomi harus dilakukan secara rutin pada kasus kanker ovarium
3. Limfadenektomi 7
dan keadaan umum penderita. Tindakan operasi pengangkatan tumor primer dan
operasi sitoreduksi. Tindakan operasi ini tidak kuratif sehingga diperlukan terapi
1. Operasi sitoreduksi
a. Sitoreduksi konvensional
menggunakan alat-alat operasi yang lazim seperti pisau, gunting, dan jarum jahit.
memakai pisau, gunting, dan jarum jahit. Dengan teknik baru tersebut dapat
dilakukan sitoreduksi dari massa tumor yang berukuran beberapa milimeter sampai
a. Argon beam coagulator, di mana alat electrosurgical ini mengalirkan arus listrik
alat ini adalah distribusi energi yang dihasilkan merata terhadap jaringan dan
tiga mekanisme kerja dalam satu hand-set, yaitu: alat fragmentasi jaringan
(vibrating tip), alat irrigator untuk daerah yang difragmentasi dan alat aspirator
frekuensi 23.000 HZ, yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
c. Teknik laser.
34
2. Kemoterapi
kemoterapi anti kanker merupakan tindakan penting yang tidak boleh absent dalam
prinsip terapi gabungan terhadap kanker ovarium, lebih efektif untuk pasien yang
3. Radioterapi
T2 (FIGO: tingkat I dan II), yang diberikan kepada panggul saja atau seluruh rongga
perut. Juga radioterapi dapat diberikan kepada penyakit yang tingkatnya agak lanjut,
tetapi akhir-akhir ini banyak diberikan bersama khemoterapi, baik sebelum atau
penanganan tumor ganas ovarium. Pada tingkat klinik T3 dan T4 (FIGO: tingkat III
membunuh sel-sel tumor yang tersisa, hanya efektif pada jenis tumor yang peka
Upaya rehabilitasi dilakukan baik secara fisik atau psikis, seperti dukungan moril
dari orang-orang terdekat terhadap pasien pasca operasi karena dia akan ketakutan
35
tidak dapat mempunyai anak bagi yang belum memiliki anak. Selain itu, dia akan