Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Patung Dirgantara

Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak menyimpan sejarah.


Beragam jenis karya seni tiga dimensi dapat diabadikan di tempat-tempat
tertentu, khususnya karya seni tiga dimensi patung. Jakarta termasuk kota yang
menyimpan banyak sejarah. Namun karena pengaruh efek modernisasi,
masyarakat sering melupakan hal-hal yang terjadi di masa lampau. Sejarah di
kota Jakarta yang dapat selalu diingat adalah adanya Patung Pancoran karena
patung ini berdiri megah di pusat keramaian Jakarta. Lihat saja ketika Anda
berkendara melintasi Jalan Gatot Subroto, Jakarta, mata pasti akan langsung
tertuju pada patung yang menjulang tinggi ini.

Letak Patung Dirgantara


Patung ini dikenal dengan nama Patung Pancoran, namun sebenarnya patung ini
bernama Patung Dirgantara. Mengapa orang-orang biasa menyebut patung ini
Patung Pancoran? Hal ini dikarenakan letak patung ini berada di tengah
perempatan Pancoran yang membatasi daerah Perdatam dengan Tebet, Jakarta
Selatan. Karena hal inilah orang-orang biasa menyebutnya Patung Pancoran.

Lokasi Patung Pancoran berada di depan komplek perkantoran Wisma Aldiron


Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara dan
Bandar Udara Domestik Halim Perdana Kusuma. Patung ini berdiri kokoh diatas
tugu miring yang membelah fly over di kawasan Pancoran. Lalu mengapa patung
ini dinamakan Patung Dirgantara?

Asal Mula Nama Patung Dirgantara


Ide pembuatan patung ini sesuai dengan keinginan Presiden Ir. Soekarno yakni
mengenai dunia penerbangan Indonesia (Dirgantara). Patung ini menggambarkan
manusia angkasa, yang artinya menunjukkan semangat keberanian bangsa
Indonesia didasarkan pada kejujuran, keberanian dan semangat mengabdi.
Menurut Edhi Sunarso, patung ini merupakan gambaran untuk memimpin
penerbangan Indonesia agar lebih maju karena dulunya berada di belakang
markas AU. Model yang memeragakan pose dari patung ini adalah Ir. Soekarno
dan wajah dari patung ini adalah Edhi Sunarso.
Posisi Tubuh Patung Pancoran
Tubuh Patung Pancoran ini berposisi berdiri dengan tangan yang mengacung ke
arah utara yaitu mengarah pada Bandar Udara Internasional Kemayoran. Dulu,
bandara itu merupakan bandara yang melayani seluruh rute penerbangan
domestik dan internasional, namun saat ini Bandara Kemayoran dipindah ke
Bandara International Soekarno Hatta, Cengkareng.Jakarta

Pembuatan Patung Pancoran


Patung Pancoran (patung dirgantara) dibuat sekitar tahun 1964 – 1966
berdasarkan rancangan Edhi Sunarso. Patung ini dikerjakan oleh pematung
keluarga Arca Yogyakarta PN Hutama Karya dan IR. Sutami sebagai arsitek
pelaksana. Untuk proses pengecorannya, dilakukan oleh pimpinan I Gardono.
Pengerjaan patung sebenarnya selesai pada tahun 1964 di Yogyakarta, namun
sempat mengalami keterlambatan karena adanya peristiwa Gerakan 30
September PKI tahun 1965 dan akhirnya selesai pada akhir tahun 1966.
Akan tetapi, bila Patung Pancoran diamati lebih dekat, permukaan patung
sebenarnya masih terlihat kasar. Banyak tambalan las penyambung antar satu
bagian dengan bagian lainnya. Patung terlihat masih kasar dikarenakan Edhi
Sunarso mengumpulkan semua barang yang terbuat dari perunggu, kemudian
dileburkan dan beberapa bagian lainnya disambung. Meskipun begitu, bangunan
patung ini sangat kokoh karena adanya penopang yang melengkung setengah
kurva tanpa tiang penyangga.

Proses Pemasangan Patung Pancoran


Proses pemasangan Patung Pancoran selalu ditunggui oleh Ir. Soekarno, sehingga
mengakibatkan aparat keamanan negara sering kerepotan saat bertugas menjaga
keamanan. Patung ini terbuat dari bahan perunggu yang memiliki berat
keseluruhan 11 ton dengan tinggi 11 meter dan tinggi voetstuk (kaki patung) 27
meter. Dengan pemasangan menggunakan derek tarikan tangan, patung ini
terbagi dalam potongan-potongan yang masing-masing beratnya 1 ton.

Biaya Pemasangan Patung


Biaya pemasangan patung baru bisa dibayar sekitar 5 juta dari total dana 12 juta
yang sementara masih ditanggung oleh Edhi Sunarso. Patung ini merupakan
monumen terakhir yang tak pernah diresmikan oleh Ir. Soekarno karena beliau
terlanjur sakit, lalu gugur. Biaya pemasangan tak pernah dilunasi oleh pemerintah
walau Ir. Soekarno sempat menjual mobil pribadinya yang harganya sekitar 1
juta. Biaya pemasangan patung pun tidak bisa dilunasi. Kini, Edhi Sunarso telah
wafat pada hari Senin, tanggal 4 Januari 2016, pukul 22.53. Jenazah Almarhum
Edhi Sunarso disemayamkan di Sleman, Yogyakarta dan dimakamkan di Makam
Seniman Imogiri.
Siapakah Edhi Sunarso
Edhi Sunarso adalah salah seorang pelopor seni patung modern Indonesia yang
jarang diliput oleh pemberitaan. Banyak masyarakat Indonesia yang masih
merasa asing dengan nama ini. Namun, ternyata Edhi Sunarso banyak
mempersembahkan karya patungnya untuk Indonesia. Hampir semua karya
patungnya bercerita mengenai perjalanan sejarah bangsa, yaitu:

1. Patung Selamat Datang di Bundaran HI


2. Patung Pancoran (Dirgantara)
3. Patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta
4. Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur

Karya lain dari Edhi Sunarso yaitu:

 Rangkaian diorama sejarah Indonesia di kaki Monumen Nasional (Monas)


 Tugu Muda (Semarang)
 Monumen Jendral Gatot Subroto (Surakarta)
 Monumen Yos Sudarso (Biak)
 Monumen Panglima Sudirman (Pacitan)
 Patung Soeharto (Kemusuk, DIY)

Pembersihan Patung Pancoran

Pembersihan Patung Pancoran pertama kali dilakukan oleh Balai Konservasi


Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta pada tanggal 25 Agustus 2014.
Proses pembersihan Patung Pancoran tidak bisa dilakukan sekali jalan, namun
membutuhkan empat tahapan, yaitu:

1. Pembersihan tahap pertama menggunakan air bersih yang bertujuan untuk


menghilangkan debu-debu yang menempel.
2. Pembersihan tahap kedua menggunakan ekstrak jeruk nipis yang bertujuan untuk
menghilangkan polutan, oksidasi dan korosi (karat) yang ada di badan patung.
Setelah itu, badan patung didiamkan selama 5-10 menit, lalu dibilas perlahan
dengan air bersih.
3. Pembersihan tahap ketiga menggunakan bahan kimia senyawa alkali gliserol
yang bertujuan untuk membersihkan polutan dan korosi akut. Biasanya bagian
lekukan di tangan dan kaki karena bagian tersebut adalah bagian paling lembab,
sehingga mudah mengalami korosi. Setelah bagian yang berkarat dilumuri cairan
alkali gliserol, diamkan sejenak selama 5 menit, lalu dibersihkan menggunakan
air bersih, kemudian dikeringkan dengan aseton.
4. Pembersihan tahap keempat yaitu patung dibersihkan secara keseluruhan
menggunakan air bersih. Untuk mempercepat pengeringan digunakan senyawa
organik aseton yang bertujuan untuk mempercepat penguapan air yang ada di
badan patung. Setelah benar-benar kering, patung diberi Paraloid B-72 yang
dilarutkan dalam chlorothene yang berfungsi sebagai lapisan pelindung. Hal ini
akan menjadikan patung terlindungi dari berbagai macam faktor perusak
lingkungan. Bila semua proses pembersihan selesai, patung dapat
terawat setidaknya sampai 5-10 tahun kedepan.
Pembersihan patung membutuhkan waktu 7-10 hari dan dilakukan oleh 7 orang
professional (ahli memanjat dan membersihkan patung bersertifikat resmi). Para
pekerja bekerja dalam 2 shift karena maksimal hanya 4 orang yang boleh berada
diatas patung untuk melakukan pembersihan.

Untuk melakukan pembersihan patung dibutuhkan persiapan matang, yaitu:

 Pemasangan alat keamanan dan keselamatan pada pekerja


 Pemasangan konstruksi untuk memanjat patung
 Membuat ruang untuk mempermudah tim dalam melakukan pembersihan
Faktor Yang Berpengaruh Pada Kerusakan Patung
Patung Pancoran memang nampak terlihat kokoh, namun sebenarnya tetap ada
risiko yang bisa membuatnya rusak. Ada dua faktor yang memengaruhi rusaknya
patung, yaitu:

1. Faktor internal ==> bahan dari patung


2. Faktor eksternal ==> cuaca, polusi, dan sebagainya

Tantangan Saat Membersihkan Patung Pancoran


Bukan pekerjaan mudah dalam membersihkan Patung Pancoran, namun juga
bukan masalah besar. Tantangan utama saat membersihkan patung yaitu
kepadatan lalu lintas di fly over Pancoran dengan ruang gerak yang terbatas.
Tantangan kedua yaitu kondisi dibawah patung harus steril dari lalu lalang
kendaraan karena penggunaan bahan kimia. Untuk pembersihan yang
menggunakan bahan kimia beresiko dilakukan pada malam hari.

Anda mungkin juga menyukai