Makalah Tanaman Obat
Makalah Tanaman Obat
OLEH:
PROGRAM PASCASARJANA
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Klasifikasi Seledri (Apium graveolens L.) ................................................................. 3
Deskripsi Seledri (Apium grafveolens L.) .................................................................. 3
Morfologi Seledri (Apium grafveolens L.)................................................................. 4
Syarat Tumbuh Seledri (Apium grafveolens L.) ........................................................ 5
Kandungan dan Manfaat Tanaman Seledri (Apium grafveolens L.).......................... 6
Manfaat khusus seledri sebagai tanaman obat ........................................................... 6
Pengembangan Tanaman seledri .............................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
i
BAB I
PENDAHULUAN
Tanaman seledri (Apium graveolens L.) adalah salah satu sayuran daun yang memiliki
banyak manfaat, antara lain dapat digunakan sebagai pelengkap masakan dan memiliki khasiat
obat. Seledri mempunyai aroma yang khas, dipakai untuk penambah aroma masakan (Soewito,
2004). Seledri mempunyai banyak kandungan gizi antara lain, (per 100 g) : kalori sebanyak 20
kalori, protein 1 g, lemak 0,1 g, hidrat arang 4,6 g, kalsium 50 mg, fosfor 40 mg, besi 1 mg, vitamin
A 130 SI, vitamin B1 0,03 mg, vitamin C 11 mg dan 63% bagian dapat dimakan.
Sayuran seledri berasal dari Asia, khususnya wilayah di Mediterania sekitar Laut Tengah.
Selanjutnya tanaman ini menyebar ke 8 wilayah yaitu dataran Cina, India, Asia Tengah,
Mediterania, Etiopia, Meksiko Selatan dan Tengah serta Amerika Serikat. Petani Indonesia belum
menanam seledri sebagai komoditi utama, di lain pihak para peneliti dari Universitas maupun pusat
penelitian tanaman sayur belum banyak meneliti seledri. Karena itu sulit menentukan produksi
nasional. Namun untuk luas areal tanam seldri di Indonesia 39.552.488 ha dan khususnya di
Sumatera Utara mencapai 175.857 ha (BPS, 2013).
Seledri merupakan salah satu tanaman sayuran penting dan memiliki nilai ekspor. Selain
sebagai tanaman sayuran, seledri juga digunakan sebagai bumbu yang sangat digemari masyarakat,
baik di Indonesia maupun di negara-negara Eropa, Amerika dan Asia. Tanaman ini juga
dimanfaatkan sebagai bahan obatobatan dan kosmetik, karena dalam daunnya banyak mengandung
saponin, flavonoida dan polifenol. Untuk obat-obatan, misalnya untuk mengobati tekanan darah
tinggi, pencegah masuk angin dan penghilang rasa mual (Permadi, 2006).
Pada dasarnya budidaya seledri masih jarang dilakukan di kota besar karena kondisi
lingkungan yang tidak sesuai dengan syarat pertumbuhannya. Informasi dari Statistik Produksi
Hortikultura tahun 2014 melaporkan jenis sayuran yang sering dibudidayakan adalah sawi, bayam,
kangkung dan mentimun (Direktorat Jenderal Hortikultura, 2014). Budidaya seledri tidak hanya
pada kebun yang luas, tetapi pada lahan yang sempit seperti pada lahan perkarangan masih dapat
1
diusahakan dalam pot atau polybag. Menanam seledri dalam pot atau polibeg, selain kondisinya
lebih mudah dikontrol juga dapat difungsikan sebagai tanaman hias (Salvia, 2012).
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu bagaiamana peranan tanaman seledri
(Apium grafveolens L.) sebagai prduk hortikultura yang berfungsi khusus sebagai tanaman obat ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, untuk mengetahui peranan tanaman seledri (Apium
grafveolens L.) sebagai prduk hortikultura yang berfungsi khusus sebagai tanaman obat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Mursito (2002) tanaman seledri ini memiliki umur kurang lebih dua tahun rata-rata
daun berpangkal pada batang, bertangkai, buahna bulat dan berbiji hitam. Tumbuhan seledri
memiliki tinggi kurang lebih 2 kaki dan hidup di daerah yang basah. Tanaman seledri biasanya
hidup di daerah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung humus dan bahan organik, tata
udara dan tabnah yang baik serta ph Antara 5,5-6,5.
Tanaman seledri menurut habitus pohonya dibagi menjadi 3 yaitu seledri daun yang dipanen
dengan cara dicabut batangnya dan dipotong daunnya, seledri potong dipanen dengan cara
3
memotong pada pangkal batangnya, dan seledri berumbi yang dipanen daun-daunnya saja
(Haryoto, 2009).
3. Daun bunga
Putih kehijauaneatau putih kekuningan ½ -3/4 mm panjangnya. Pada setiap ketiak daun
dapat tumbuh 3 - 8 tangkai bunga. Pada ujung tangkai bunga ini bergerombol membentuk bulatan.
Setelah bunga dibuahi akan berbentuk bulatan kecil hijau sebagai buah muda. Setelah tua buah
berubah warna menjadi coklat muda (Haryoto, 2009).
4. Bunga
Bunga tunggal, denganetangkai yang jelas, sisi kelopak yang tersembunyi, daun bunga putih
kehijauan atau merah jambu pucat dengan ujung yang bengkok. Bunga betina majemuk yang
jelas,tidak bertangkai atau bertangkai pendek, sering mempunyai daun berhadapan atau berbatasan
dengan tirai bunga. Tidak bertangkai atau dengan tangkai bunga tidak lebih dari 2 cm panjangnya.
5. Buah
Buahnya memilikiepanjangnya sekitar 3 mm, batang angular, berlekuk, sangat aromatik.
4
6. Akar
Akar tanaman seledri (Apium graveolens L.) yaitu akar tunggang dan memiliki serabut akar
yang menyebar kesamping dengan radius sekitar 5-9 cm dari pangkal batang dan akar dapat
menembus tanah sampai kedalaman 30 cm, berwarna putih kotor (Haryoto, 2009 : 14).
2. Curah hujan
Seledri kurang tahan terhadapeair hujan yang tinggi. Penanaman seledri sebaiknya pada akhir
musim hujan atau peroide bulan-bulan tertentu yang keadaan curah hujanya berkisar antara 60 -
100 mm/bulan.
3. Sinar matahari
Seledri merupakan tanaman subetropis yang membutuhkan sinar matahari 8 jam per hari.
Namun, seledri tidak tahan terkena matahari langsung secara berlebihan. Hal ini dapat
menyebabkan layu atau menguning. Sebaliknya, jika tanaman seledri kurang mendapatkan cahaya
pertumbuhannya akan terhambat, lemah dan pucat.( Haryoto, 2009).
4. Tanah
Tanah merupakan medium alam tempatetumbuhnya tumbuhan dan tanaman yang tersusun
dari bahan-bahan padat, cair dan gas. Bahan penyusun tanah dapat dibedakan atas partikel mineral,
bahan organik, jasad hidup, air dan gas. Fungsi tanah untuk kehidupan adalah sebagai medium
tumbuh yang menyediakan hara untuk tanaman dan sebagai penyedia dan penyimpan air. Tanah
yang paling ideal untuk tanaman seledri adalah jenis tanah andosol. Jenis tanah yang baik untuk
pertumbuhannyaeyaitu tanah yang subur, gembur, banyak mengandung humus, tata aerasi yang
baik, berwarna hitam atau coklat, bertekstur remah dengan berdebu sampai lempung.
5
5. Derajat keasaman tanah (pH)
Tanaman seledri dapat tumbuh pada pH tanah berkisar antara 5,6 sampai 6,5 atau pada pH
optimum 6,0 - 6,8. Tanaman seledri menyukai tanah yang mengandung garameNatrium, Kalsium,
dan Boron.
Sementara Smith (dalam Hasyim, 2010) berpendapat bahwa setiap 100 g tanaman seledri
mengandunge20 kalori, air 93 ml, protein 0,9 g, lemak 0,1 g, karbohidrat 4 g, serat 0,9 g, mineral,
vitamin A, dan vitamin C. Abdou (2012) juga menambahkan bahwa, manfaat dari tanaman seledri
adalah, daun yang dimanfaatkan sebagai penambahearoma pada masakan, akar seledri berkhasiat
memacu enzim pencernaan dan peluruh kencing (diuretik) sedangkan buah dan bijinya sebagai
pereda kejang (antispasmodik), menurunkan kadar asam urat darah, anti rematik, penenang
(sedatif), dan anti hipertensi.
1. Menyembuhkan rematik
Daun seledri mengandung antiradang dan antibakteri serta vitamin dan mineral lengkap yang
mampu meredakan rasa nyeri pada penderita rematik dan juga mampu mengurangi zat purin di
dalam persendian yang menjadi pemicu peningkatan kadar asam urat dalam tubuh.
6
2. Menurunkan kadar kolesterol
Nutrisi pada daun seledri mampu memecah kolesterol agar tidak menyumbat aliran darah dan
mampu pula menecegah penumpukan kolesterol berlebih pada tubuh.
7. Mengobati sembelit
Seledri memiliki kandungan asam amino essensial dan vitamin lain yang dapat melancarkan buang
air besar (BAB) sehingga terhindar dari sembelit yang mengakibatkan tubuh terasa tidak nyaman,
perut terasa penuh, nyeri, dan kembung.
7
9. Mencegah dan mengatasi obesitas
Seluruh nutrisi yang ada pada seledri mampu menekan rasa lapar sehingga membuat seseorang
dapat mengendalikan nafsu makan yang berlebihan. Selain itu, seledri dapat menstabilkan bobot
tubuh seseorang dan membuatnya tidak mudah gemuk dan terserang obesitas.
8
15. Mengontrol dan mengatur volume darah
Nutrisi yang ada pada seledri dapat mengantur dan mengontrol jumlah darah yang mengalir pada
setiap pembuluh darah dan saraf yang berada dalam jaringan tubuh sehingga tubuh akan selalu
sehat dan terhindar dari gangguan kesehatan yang berhubungan dengan darah, misalnya
penyumbatan aliran darah.
9
20. Menstabilkan kelebihan minyak pada wajah
Seledri yang dihaluskan dan ditambahkan air jeriuk nipis dapat dijadikan masker wajah harian
yang aman dana ampuh untuk menghilangkan kelebihan minyak pada jenis kulit berminyak dan
mampu mengecilkan pori sehingga kulit wajah terhindar dari seranagn bakteri penyebab bisul,
komedo, dan jerawat.
10
26. Sebagai antiradang
Seledri mempunyai beberapa vitamin yang lengkap dan kaya akan potasium, magnesium, folat,
dan zat besi. Selain itu, seledri juga dilapisi oleh zat antiinflamaasi yang kuat sehingga mampu
mempercepat proses pengeringan luka, meredakan pembengkakan, serta mempercepat
pemblokiran racun dalam tubuh sehingga bisa secepatnya dikeluarkan oleh tubuh.
28. Keajaiban seledri sama ampuhnya dengan antibiotik yang berbahan dasar kimia
Untuk meningkatkan kekebalan tubuh ketika tubuh terkena serangan flu atau demam akibat
kehujanan maka sebaiknya tidak perlu tergesa untuk mengonsumsi antibiotik. Lebih baik untuk
mengonsumsi daun seledri karena memiliki zat yang tak kalah hebatnya dalam urusan peningkatan
imunitas tubuh. Di dalam daun seledri terdapat antibakteri dan antiinflamasi yang sangat kuat.
11
Berbagai zat baktif dalam seledri menunjukan aktivitas antikanker.Sehingga, seledri dapat
dimanfaatkan sebagai agen kemopreventif kepada pasien kanker dan berpotensi sebagai sumber
kemoterapi tunggal pada kanker dengan penelitian lebih lanjut.
12
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Tanaman seledri (Apium graveolens L.) adalah salah satu sayuran daun yang memiliki
banyak manfaat, antara lain dapat digunakan sebagai pelengkap masakan dan memiliki khasiat
obat. Seledri mempunyai aroma yang khas, dipakai untuk penambah aroma masakan (Soewito,
2004). Kandungan kimia seluruh herba seledri mengandung glikosida apiin (glikosida flavon),
isoquersetin, dan umbelliferon. Juga mengandung mannite, inosite, asparagine, glutamine, choline,
linamarose, pro vitamin A, vitamin C, dan B. Kandungan asam-asam dalam minyak atsiri pada biji
antara lain : asam-asam resin, asam-asam lemak terutama palmitat, oleat, linoleat, dan petroselinat.
Senyawa kumarin lain ditemukan dalam biji, yaitu bergapten, seselin, isomperatorin, osthenol, dan
isopimpinelin. Kandungan- kandungan bahan di atas sangat bermanfaat bagi kesehatan
13
DAFTAR PUSTAKA
Abdou, H. S, Salah, S. H, Hoda, B. F, and Abdel, R. E. A. 2012. Antioxidant effect of celery against
carbontetrachloride induced hepatic damage in rats, African journal.
Ali Hasyim. 2010. Makalah Seledri. Bina Aksara. Jakarta. (Diakses tanggal 7 Desember 2014).
Arisandi, R., Sukohar, A. 2016. Seledri (Apium graveolens L.) Sebagai Agen Kemopreventif Bagi
Kanker. Majority Vol. 5 Nomor 2.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2013. Produksi Tanaman Seledri di Sumatera Utara. Diakses tanggal
20 Oktober 2019
Dewi, E.K.M., Walanda, D.K., Sabang, S.M. 2016. Pengaruh Ekstrak Seledri (Apium graveolens
L.) Terhadap Kelarutan Kalsium dalam Batu Ginjal. J. Akad. Klm.5 (3): 1227-132.
Direktorat Jenderal Hortikultura. 2014. Statistik Produksi Hortikultura Tahun 2014. Kementerian
Pertanian. Jakarta Indonesia.
Haryoto. 2009. Bertanam Seledri Secara Hidroponik. Kanisius, Yogyakarta.
Mursito, Bambang., 2002. Ramuan Traditional Untuk Pengobatan Jantung. Cetakan II. Jakarta :
Pebar Swadaya. pp. 3, 7-8, 11-2
Permadi, A. 2006.36 Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan Kolesterol. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Salvia, E. 2012. Teknologi Budidaya Seledri dalam Pot. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Jambi. Jambi
Soewito D. 2004. Manfaat dan Khasiat Flora. Jakarta : Stella Maris.
14