Makalah Hakekat Perkembangan Psikologi Pendidikan
Makalah Hakekat Perkembangan Psikologi Pendidikan
HAKEKAT PERKEMBANGAN
Dosen pengampu:
Moh. Iqbal Mabruri S.Psi., M.Si.
Disusun oleh:
Andreas Johan T W S 1102412045
Kevin Muhammad Azhari 1102412051
i
DAFTAR ISI
Hal
COVER .............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada diri individu, perkembangan menjadi hal penting untuk dibahas secara mendalam
mengingat kepentingan dalam berbagai bidang berkaitan dengan perkembangan itu sendiri.
Perkembangan dalam segala aspek kehidupan manusia, merupakan salah satu pendukung
utama terciptanya tatanan yang sistematik untuk mencapai tujuan masing-masing bidang.
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Para pakar psikologi perkembangan meyakini bahwa perkembangan terdiri atas dua
proses, yaitu integrasi dan diferensiasi. Integrasi mengacu pada gagasan bahwa perkembangan
terdiri atas integrasi dari struktur yang paling dasar, yakni perilaku yang dimiliki sebelumnya
dengan perilaku baru, kepada struktur pada tingkat yang lebih tinggi. Misalnya, bayi belajar
untuk memperoleh objek yang telah dipelajari untuk mengkoordinasikan berbagai
keterampilan seperti mempertahankan postur tubuh, menggerakkan tangan,
mengkoordinasikan posisi tangan terhadap objek dan menggenggam objek. Diferensiasi
mengacu pada gagasan bahwa perkembangan menunjukan kemajuan kemampuan yang
ditunjukan secara berbeda ketika menghadapi objek yang berbeda. Misalnya, ketika anak
menggenggam benda kecil akan berbeda caranya ketika harus menggenggam benda yang
besar. Maka dapat dilihat bahwa perkembangan merupakan proses kombinasi antara integrasi
dengan diferensiasi.
Perkembangan psikologi merupakan suatu proses yang dinamik yang dimana sifat
individu dan sifat lingkungan pada akhirnya menentukan tingkah laku apa yang akan
diaktualisasikan dan dimanifestasikan. Selain itu perkembangan juga merupakan pola
pergerakan atau perubahan yang terjadi sepanjang rentang kehidupan. Perkembangan di
pengaruhi oleh hubungan antara proses biologis, kognitif dan sosial-emosi. Perkembangan
secara umum dibagi menjadi periode yang dimulai dari pertumbuhan hingga masa remaja, yang
dimulai dari masa kelahiran, masa bayi, masa kanak-kanak awal, masa kanak-kanak tengah,
4
masa kanak-kanak akhir, dan masa remaja. Beberapa ahli perkembangan menggambarkan
perkembangan sebagai proses yang berkesinambungan (perubahan yang bertahap dan
kumulatif), sementara yang lain menggambarkan sebagai proses tidak berkesinambungan
(serangkaian tahapan tiba-tiba).
Pada dasarnya ada dua proses perkembangan yang saling bertentangan yang terjadi
secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau
involusi. Keduanya mulai dari pembuahan dan berakhir dengan kematian.
1. Perkembangan berlangsung sepanjang hayat, prinsip ini memiliki dua aspek, yaitu:
- Potensi perkembangan akan terjadi sepanjang hidup manusia, dan tidak ada asumsi
yang menyatakan bahwa kehidupan seseorang akan mencapai puncak perkembangan
kemudian menurun kembali pada waktu orang itu dewasa atau berusia tua.
- Perkembangan tidak akan terjadi sebelum seseorang lahir, dan perkembangan itu akan
berlangsung selama sepanjang hayat.
2. Perkembangan bersifat multidimensional dan multidireksional.
Multidimensional mengacu pada kenyataan bahwa perkembangan tidak dapat
digambarkan melalui kriteria tunggal, seperti perilaku yang bersifat meningkat ketika
masih berusia anak-anak atau menurun ketika seseorang itu telah dewasa atau sudah
tua. Multidireksional mengacu pada hasil perkembangan dicapai melalui berbagai cara,
5
dan perkembangan itu terdiri atas berbagai kemampuan yang dimilki oleh individu.,
yang ditunjukan melalui berbagai perubahan.
3. Perubahan mengacu pada perolehan dan kehilangan.
Perkembangan itu mencakup aspek-aspek pertumbuhan dan penurunan. Misalnya,
sekolah mampu meningkatkan pengetahuan anak dan mengembangkan kemampuan
kognitifnya, namun mereka juga kehilangan kreatifitas karena harus mengikuti aturan
yang ditetapkan oleh sekolah.
4. Perkembangan itu bersifat lentur.
Adanya variabilitas diri seseorang sehingga memungkinkan adanya perkembangan atau
perilaku tertentu.
5. Perkembangan berada dalam latar tertentu dan historik.
Bersifat kontekstual karena seseorang yang berada disuatu lingkungan akan berbeda
perkembangannya pada seseorang yang berada di lingkungan lain. Bersifat historik
karena periode waktu tertentu dimana seseorang itu tumbuh akan mempengaruhi
perkembangannya.
Ruffin (2001) menyatakan bahwa walaupun terdapat perbedaan secara individual pada
kepribadian anak, prinsip-prinsip dan karakteristik perkembangan itu menunjukan pola-pola
yang bersifat universal.
6
bersifat umum, tidak terarah dan reflektif kemudian dalam perkembangannya bayi
mampu menggenggam objek dengan kedua tangannya. Ini karena pertumbuhan terjadi
dari gerakan otot besar menuju gerakan otot kecil.
5. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan bersifat individual. Setiap anak berbeda
sehingga tingkat pertumbuhannya juga berbeda.Walaupun pola-pola dan urutan
pertumbuhan dan perkembangan biasanya sama pada semua anak,tingkat pencapaian
tahap perkembangannya akan berbeda.
1. Masa Pranatal
Periode pranatal merupakan periode pertama dalam rentang kehidupan manusia.
Periode ini merupakan periode yang paling singkat dan terpenting dari semua periode
perkembangan, karena memberi dasar untuk perkembangan selanjutnnya. Perkembangan
periode pranatal ditandai dengan konsepsi (bertemunya ovum dengan sperma), dan diakhiri
dengan kelahiran, dengan jangka waktu kurang lebih 270-280 hari atau sembilan bulan.
Meski relatif singkat, periode pranatal mempunyai ciri penting, antara lain:
1. Pembawaan lahir.
Berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya.
2. Pertumbuhan dan perkembangan yang cepat.
Pada waktu ini pertumbuhan dan perkembangan yang proporsional lebih cepat
terjadi daripada waktu lainnya sepanjang hidup.
3. Kondisi dalam lingkungan lahir.
Kondisi tubuh ibu yang baik mempertinggi perkembangan potensi bawaan
sedangkan kondisi yang buruk dapat menghambat perkembangan atau
mengganggu pola perkembangan berikutnya.
4. Sikap orang-orang yang berarti.
Sikap orang yang berarti dalam kehidupan anak, terutama anggota keluarga
terbentuk pada waktu ini dan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap perlakuan
mereka terhadap anak tersebut selama awal tahun pembentukan kehidupan.
2. Masa Neonatal
Masa Neonatal adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28
hari, dimana keberadaan dianggap sebagai individu dan bukan lagi sebagai parasit seperti
7
saat didalam tubuh ibu. Berikut ini adalah lima ciri yang paling penting dari periode bayi
neonatal.
3. Masa Bayi
Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia setelah terlahir dari
rahim seorang ibu. Pada masa ini, perkembangan otak dan fisik bayi selalu menjadi
perhatian utama, terutama pada bayi yang terlahir prematur maupun bayi yang terlahir
cukup bulan namun memiliki berat badan rendah. Baik ibu maupun bapak dan orang-orang
terdekat si bayi juga harus selalu mengawasi serta memberikan perawatan yang terbaik bagi
bayi sampai bayi berumur 1 tahun.
8
melepaskan kemandiriannya secara perlahan – lahan, tetapi tidak dipungkiri seorang ibu
akan selalu membantunya walaupun tidak secara penuh. Pada masa kanak-kanak awal, rata-
rata anak bertambah tinggi 6,25 cm setiap tahun, dan bertambah berat 2,5 – 3,5 kg setiap
tahun. Pada usia 6 tahun berat harus kurang lebih mencapai tujuh kali berat pada waktu lahir.
6. Masa Puber
Adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan
fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur delapan
hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Masa puber
memiliki fase negatif yang berarti mengambil sikap “anti” terhadap kehidupan atau
kelihatannya kehilangan sifat-sifat baik yang sebelumnya sudah berkembang. Fase puber
dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
1. Tahap prapuber (bukan lagi seorang anak tapi belum remaja).
2. Tahap puber (kematangan seksual muncul).
3. Tahap pascapuber (muncul ciri2 seks sekunder).
7. Masa Remaja
Adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang
dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22
tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi
badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti
pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada
perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin
logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
9
(1999) mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40
tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya
kemampuan reproduktif. Santrock (2002) mengatakan masa dewasa awal adalah masa untuk
bekerja dan menjalin hubungan dengan lawan jenis, terkadang menyisakan sedikit waktu untuk
hal lainnya. Kenniston (dalam Santrock, 2002) mengemukakan masa muda (youth) adalah
periode kesementaraan ekonomi dan pribadi, dan perjuangan antara ketertarikan pada
kemandirian dan menjadi terlibat secara sosial.
10
b. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri
c. Belajar menyesuaikan diri dengan teman sebaya
d. Mulai mengembangkan peran sosial pria dan wanita
e. Mengembangkan keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung
f. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan dalam kehidupan sehari-
hari
g. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tatakrama dan tingkatan nilai
h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga
i. Mencapai kebebasan pribadi
3. Masa Remaja
a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya
b. Mencapai peran sosial pria dan wanita
c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif
d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
f. Mempersiapkan karier ekonomi
g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etika sebagai pegangan untuk berperilaku
mengembangkan ideologi
11
c. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu luang
d. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu
e. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik
f. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karier pekerjaan
g. Menyesuaikan diri dengan orang tua yang semakin tua
6. Masa Tua
a. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan
b. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan keluarga
c. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
d. Membentuk hubungan orang-orang seusia
e. Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
f. Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara fleksibel
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sebagai seseorang yang akan menjadi pendidik maupun orang tua nantinya, kita
sebaiknya harus lebih memahami hakekat perkembangan yang bertujuan agar kita dapat lebih
memahami perkembangan setiap anak yang masing-masing memiliki sifat, karakter, serta
perkembangan yang berbeda-beda pula, sehingga dibutuhkan penanganan khusus dan berbeda-
beda terhadap masing-masing anak.
13
DAFTAR PUSTAKA
Rifai, Achmad dan Tri Anni, Catharina. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press
http://noorliys.blogspot.com/2012/12/karakteristik-dan-tugas-tugas.html
http://moshimoshi.netne.net/materi/psikologi_pendidikan/bab_5.htm
14